0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
492 tayangan14 halaman

Kendali Lampu Dengan PID

Dokumen tersebut membahas tentang sistem kendali intensitas cahaya ruangan menggunakan sensor LDR, mikrokontroler Arduino, dan MOSFET. Sistem ini diharapkan dapat mengatur pencahayaan sesuai kondisi ruangan untuk menghemat penggunaan listrik.

Diunggah oleh

Yusuf Afif
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
492 tayangan14 halaman

Kendali Lampu Dengan PID

Dokumen tersebut membahas tentang sistem kendali intensitas cahaya ruangan menggunakan sensor LDR, mikrokontroler Arduino, dan MOSFET. Sistem ini diharapkan dapat mengatur pencahayaan sesuai kondisi ruangan untuk menghemat penggunaan listrik.

Diunggah oleh

Yusuf Afif
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 14

LAMPU PINTAR

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2015
KATA PENGANTAR

Laporan ini beerisi tentang proposal pengembangan Sistem kendali intesitas Cahaya
Menggunakan Sensor LDR yang ditunjukan Sebagai tugas proyek mandiri 2 mata kuiah. Yaitu,
Mikrokotroler,Dasar Sistem Kendali. Program studi D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri
Batam. Dokumen ini berisi latar belakang dana konsep Sistem Kendali PID Untuk intensitas
Cahaya Ruangan berbasis Arduino,MOSFET, dan Sensor LDR yang di rencanakan akan
dikembangkan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerangan pada ruangan biasanya mengabaikan penggunaan energi yang berlebihan.


Sehingga pemakaian sumber energi listrik terkadang melebihi jumlah yang diperkirakan karena
tidak adanya pengontrolan atas permasalahan tersebut. Untuk mengatasi keadaan ini diperlukan
suatu kendali intensitas cahaya dimana pengendalian tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi
penerangan dalam ruang. salah satu metode yang dapat digunakan adalah menggunakan kendali
PID menggunakan sensor cahaya. Nantinya sistem ini diharapkan dapat menghemat penggunaan
energi.

Pada kondisi yang terjadi untuk project berikut adalah pencahayaan buatan terhadap
tanaman budidaya/hias. Beberapa tempat memiliki curah hujan yang tinggi mengakibatkan
pencahayaan terhadap tanaman tidak masimal sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman
tersebut. Selain itu beberapa tanaman juga ada yang membutuhkan pencahayaan lebih lama dari
tanaman lain sehingga perlu adanya pencahayaan buatan yang dapat diatur sesuai kebutuhan.

Berdasarkan deskripsi diatas, diperlukan sistem pengendalian intensitas cahaya dimana pada
project ini menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor) sebagai Feedback yang nantinya
menggunakan kendali PID. Fungsi LDR itu sendiri sebagai penerima cahaya yang akan di kontrol
melalui mikrokontroller dan akan di stabilkan menggunakan sistem berbasis PID. Sistem kendali
intensitas mengatur cahaya yang di pancarkan oleh lampu dengan sensor cahaya menyesuaikan
dengan kondisi ruangan. Untuk merancang kendali intensitas cahaya maka di lakukan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang ada adalah :

1. Bagaimana membuat dan merancang sistem untuk kendali intensitas cahaya dalam sebuah
ruangan.
2. Merancang, membuat, dan menguji sistem kendali PID untuk intensitas cahaya dari beban
ruang berbasis Arduino, MOSFET dan Sensor LDR.
1.3 Batsan dan Masalah

Penulis membatasi masalah dengan ruang lingkup sebagai berikut :

1. Pengendalian intensitas cahaya ruang menggunakan LDR sebagai feedback sistem.


2. Kontrol hanya dilakukan pada LED Superbright.
3. Pengendali utama sistem ini keseluruhan menggunakan Mikrokontroller (Arduino Uno)
tanpa kontrol alternatif.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang diharapkan dari tugas ini adalah :

1. Mengaplikasikan Pengontrolan melalui Arduino untuk kontrol intensitas cahaya pada suatu
ruangan.
2. Merangcang dan membuat Program Sistem Kontrol Intensitas cahaya dengan menggunakan
Arduino.

Manfaat yang diharapkan dari tugas ini adalah :

1. Agar dapat mengetahui bagaimana sistem kerja pengontrolan melali Arduino.


2. Dapat membuat suatu sistem pengontrolan terpusat, maka kedepannya dalam pengendalian
komponen elektronika seperti LED dapat diaplikasikan ke alat listrik seperti Lampu.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Arduino

Arduino merupakan platform open source baik secara hardware dan software. Arduino
terdiri dari microcontroller megaAVR seperti Atmega328, Atmega8, Atmega168,
Atmega1280, dan Atmega2560 dengan menggunakan kristal osilator 16 MHz, namun ada
beberapa tipe arduino yang menggunakan kristal osilator 8 MHz. Catu daya yang dibutuhkan
minimum system Arduino cukup dengan tegangan 5 VDC. Port Atmega series terdiri dari 20
pin yang meliputi 14 pin I/O digital dengan 6 pin dapat berfungsi sebagai output PWM (Pulse
Width Modulation) dan 6 pin I/O analog. Kelebihan arduino adalah tidak membutuhkan flash
programmer external karena didalam chip microcontroller arduino telah diisi dengan
bootloader yang membuat proses upload menjadi lebih sederhana. Untuk koneksi terhadap
komputer dapat menggunakan RS232 to TTL Converter atau converter seperti FTDI FT232.
Selain arduino board, juga terdapat perangkat tambahan yang disebut shield untuk
pengembangan Arduino. Dengan shield ini maka tidak perlu lagi repot menyolder karena
semua sudah didesain sesuai dengan pin arduino. Contoh shield seperti : Ethernet shield, untuk
mengkoneksikan arduino dengan LAN, Xbee untuk memungkinkan beberapa arduino
berkomunikasi secara wireless.

Gambar 1 Arduino.
Spesifikasi Pada Board Arduino :

- Microcontroller : Atmega328P-pu
- Operating Voltage : 5V
- Input Voltage : 7-12V
- Input Voltage (limit) : 6-20V
- Digital I/O pins :6
- Analog Input Pins :6
- DC Current per I/O Pin : 20mA
- DC Current for 3.3V pin : 50mA
- Flash Memory : 32KB (Atmega 328P)
- SRAM : 2 KB (Atmega 328P)
- EEPROM : 1 KB (Atmega 328P)
- Clock Speed : 16 MHz
- LED_BUILTIN : 13
- Length : 68,6 mm
- Widht : 53,4 mm
- Weight : 25 g

Arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic
bahasa pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah
dipermudah melalui library. Arduino menggunakan Software Processing sendiri
merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java. Software arduino ini dapat di-
install di berbagai operating system (OS) seperti : LINUX, Mac OS, dan Windows.
Software IDE arduino terdiri dari 3 (tiga) bagian :
1. Editorprogram, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

Listing program pada Arduino disebut sketch.

2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program)


kedalam kode biner, karena kode biner adalah satu-satunya bahasa program
yang dipahami oleh microcontroller.
3. Uploader, modul yang berfungsi memasukan kode biner kedalam memori

microcontroller.

Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua) bagian
yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi
hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan void loop berisi perintah yang
akan dieksekusi berulang-ulang selama arduino dinyalakan.

Gambar 2 Scetch Arduino IDE

2.2 LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai
hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai
Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi
tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor)
adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi
Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya.
pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap
dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.
Gambar 3 LDR.

LDR tidak memiliki polaritas pada kakinya, karena pada dasarnya LDR itu sama
fungsinya sebagai resistor. Yang membedakan hanya LDR mampu membaca intensitas cahaya
dan resistor sebagai beban elektronika.

2.3 MOSFET

Transistor Metal Oxide Semiconductor Field-Effect Transistor atau biasa


disebut MOSFET adalah sejenis transistor yang digunakan sebagai penguat, tapi paling sering
transistor jenis ini difungsikan sebagai saklar elektronik.

Ada dua jenis MOSFET menurut jenis bahan semikonduktor pembuatnya, yaitu tipe
N(nMOS) dan tipe P(pMOS). Bahan semi-konduktor yang digunakan untuk
membuat MOSFET adalah silikon, namun beberapa produsen IC, terutama IBM, mulai
menggunakan campuran silikon dan germanium (SiGe) sebagai kanal MOSFET.

Gambar 3.1 MOSFET

Pada penelitian kali ini digunakan Transistor IRF520 (TO-220AB) N-Channel


MOSFET sebagai switch untuk mengatur intensitas pada lampu pijar 12V sebagai solusi
terbatasnya suplai daya arduino.
Spesifikasi :

- Drain Source Voltage/Vds (Vgs=0) : 100 V


- Gate Source Voltage/Vgs : ±20 V
- Drain Current (continuous) Tc = 25c : 10 A
- Drain Current (continuous) Tc = 100c :7A
- Typical RDS (on) : 0.115Ω

2.4 Optocoupler/Opto-Isolator

Optocoupler merupakan komponen optical pasif yang terdiri dari dua bagian
yaitu transmitter dan receiver. Bekerja sebagai sakelar otomatis yang menghubungkan
dua rangkaian secara terpisah dengan sistem kerja menggunakan optical interface.
Pada prinsipnya, Optocoupler dengan kombinasi LED-Phototransistor adalah
Optocoupler yang terdiri dari sebuah komponen LED (Light Emitting Diode) yang
memancarkan cahaya infra-merah (IR LED) dan sebuah komponen semikonduktor yang
peka terhadap cahaya (Phototransistor) sebagai bagian yang digunakan untuk
mendeteksi cahaya infra merah yang dipancarkan IR LED.
Umumnya Optocoupler digunakan sebagai driver pada rangkaian
mikrokontroller, driver Motor DC, AC, dan power control.
Pada penelitian kali ini akan digunakan Optocoupler 4N25 sebagai mediasi
antara MOSFET dan output sinyal digital dari arduino sebagai automatic relay dimana
kombinasi dari rangkaian ini sifat kerjanya adalah sebagai driver. 4N25 memiliki nilai
tegangan kerja maksimum 30 Vdc dan Arus sebesar 150 mA.
2.5 Sistem Kerja

Cara kerja Sistem Kendali PID pada Smart Lamp menggunakan Sensor LDR
adalah ketika Set Value (SV) diatur melalui Potensiometer( yang kemudian akan diganti
menggunakan LDR sebagai automatic set-value) dijadikan sebagai nilai yang akan
menjadi acuan sistem kendali. Kemudian digunakan sistem kendali PID sebagai dasar
controller keseluruhan kerja sistem yang nilainya dapat diintegrasikan langsung dari
Library Arduino.

Sinyal digital bergerak menuju driver MOSFET yang didukung dengan bantuan
Optocoupler sebagai automatic relay sebelum ke aktuator. Setelah itu dilanjutkan ke
bagian sistem plant dimana terdapat aktuator berupa lampu DC dan diatur intensitas
cahayanya dengan sensor LDR, selanjutnya difungsikan sebagai feedback/umpan balik
berupa nilai digital dari sensor cahaya. Nilai dari sinyal digital output sensor kemudian
akan dimasukkan ke dalam kontroller dan disebut dengan Present Value (PV).
Selanjutnya akan dibandingkan nilai PV dan SV, Lampu akan memancarkan cahaya
dengan intensitas yang sama oleh SV dan jika belum kontroller pada Arduino akan
terlalu berjalan dan pada akhirnya akan PV akan sesuai dengan SV, kemudian ketika ada
gangguan berupa cahaya eksternal atau keadaan gelap, maka kontroller akan
menyesuaikan keadaan lampu sesuai dengan nilai SV. Disinilah dapat dilihat indikasi
dari sistem akan nilai kestabilannya.
Gangguan akan diberikan kepada aktuator berupa cahaya luar (eksternal) seperti
cahaya matahari yang masuk, atau bisa berupa penambahan cahaya dan atau
pengurangan cahaya dengan lampu. Nilai SV dan PV akan ditampilkan di LCD 16x2.

BAB III
PERANCANGAN SISTEM

3.1 Deskripsi Umum

Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam perancangan sistem terdiri dari
beberapa bagian. Diantaranya perancangan sistem secara elektrikal, mekanikal, dan
perancangan sistem software.
3.2 Flow Chart
Mulai

Kendali
Digital

Mikrokontroller

Arduino

Driver Lampu
(MOSFET)

Beban/Lampu
(Aktuator)

Sensor LDR

Beban Stabil

Gambar 4 Flowchart Diagram


Berdasarkan flowchart diagram di atas cara kerja sistem kendali PID untuk
Intesitas Cahaya Ruang Berbasis Arduino, Mosfet, dan Sensor LDR adalah dengan
kendali PID digital berbasis Mikrokontroller Arduino Uno. Pada kendali PID dengan
arduino diberikan Set point (SV) melalui potensionmeter (yang nantinya diganti dengan
LDR) maka akan menyalakan plant dan di deteksi dengan sensor intensitas cahaya LDR
kemudian di umpan balik ke Arduino Uno, kemudian dibandingkan nilai PV dan SV,
jika nilai intesintas cahaya lampu sudah sesuai dengan set point. Lampu DC akan
memancarkan cahaya dengan intensitas yang sama oleh SV dan jika belum Kontroller
pada Arduino akan terlalu berjalan dan pada akhirnya akan PV akan sesuai dengan SV,
kemudian ketika ada gangguan berupa cahaya eksternal, halangan benda atau keadaan
gelap, maka mikrokontroller akan menyesuaikan keadaan lampu DC sesuai dengan nilai
SV yang diberikan.

Gambar 5 diagram blok sistem.

Dari diagram blok diatas dapat lihat bahwa arduino uno diberi teganagan inoutan
sebesar 5V dari power supply. Sensor LDR mendapat inputan dari arduino uno dan hasil
pembacaan inputnya dikirim dan di proses di arduino uno.
Berdasarkan pemaparan yang sudah dijelaskan sebelumnya, berikut diagram blok
sistem yang akan rancang :

Set Point Kontroller Driver Aktuator


(Potensio/LDR) (Arduino Uno) (MOSFET) (Lampu Pijar DC)

Feedback
(Sensor LDR)
Gambar 6 blok diagram untuk sistem kendali intensitas cahaya

Sistem yang akan di kembangkan adalah Sistem Kendali PID untuk intensitas
cahaya Ruang berbasis Arduino , MOSFET dan Sensor LDR yang berfungsi untuk
mengatur intensistas cahaya yang telah diberi nilai awal (set point) atau Set Value(SV)
dan mempertahankan nilai tersebut ketika diberi gangguan berupa haya luar (eksternal)
atau berupa keadaan gelap.

Dimana nilai set (set point) sebagai nilai yang akan menjadi acuan sistem
kendali yang biasa disebut Set Value (SV). Kemudian kontoller yang akan menjadi
sistem kendali yaitu sistem kendali PID. Kemudian menuju driver MOSFET untuk
dikonversikan dari blok mikrokontroller sebelum ke aktuator. Setelah itu dilanjutkan ke
bagian sistem plant dimana terdapat akuator berupa lampu DC dan diukur intensitas
cahayanya dengan sensor LDR yang berfungsi sebagai feedback atau umpan balik yang
berupa sensor cahaya digital . sinyal digital dari output sensor kemudian akan di
masukkan ke dalam kontroller dan disebut dengan Present Value(PV). Gangguan akan
diberikan kepada aktuator berupa cahaya luar (eksternal) .Nilai SV dan PV nantinya
akan ditampilkan di LCD 16 x 2.

3.3 Rancangan Penelitian

Dalam perancangan alat ini, penulis menggunakan sensor LDR dan sensor
Optocoupler sebagai pembaca inputan data berupa sinyal digital yang kemudian di
kelola oleh mikrokontroller sehingga akan menampilkan data yang kemudian
memberikan perintah dalam mengatur intesitas cahaya.

Gambar 7 Perancangan Electrical System


BAB 4
ESTIMASI BIAYA

Estimasi biaya merupakan rincian dari keseluruhan komponen yang akan dibeli
dan digunakan guna memenuhi perancangan dan pembangunan alat. Harga yang tertera
di dalam tabel adalah harga yang standar yang umum digunakan oleh
penjual/distributor. Sehingga memungkinkan untuk terjadi perubahan harga ketika
proses pengerjaan dimulai.

Tabel 5.1 Daftar Harga Tiap-Tiap Komponen dan Total Estimasi Biaya
No. Jenis Komponen Deskripsi Jumlah Satuan Harga Satuan Harga Total

1 Mikrokontroller Arduino Uno 1 Pcs Rp95,000.00 Rp95,000.00

2 MOSFET IRF520 (TO220AB) 1 Pcs Rp6,000.00 Rp6,000.00

3 Optocoupler 4N25 1 Pcs Rp4,000.00 Rp4,000.00

4 Display 16x2 LCD 1 Pcs Rp35,000.00 Rp35,000.00


Lampu Halogen Kacang
5 Lampu 1 Pcs Rp11,000.00 Rp11,000.00
12V
6 LDR Light Dependent Resistor 2 Pcs Rp1,000.00 Rp2,000.00
Variable Resistor & Fixed
7 Resistor - Pcs - Rp10,000.00
(campur) nilai estimasi
Acrylic Case untuk
8 Acrylic Case 1 Pcs Rp35,000.00 Rp35,000.00
Cover Box

Total Pengeluaran : Rp.198,000.00

Anda mungkin juga menyukai