Modul Labview
Modul Labview
Front Panel
Buka LabVIEW dengan cara double-clicking pada ikon LabVIEW. Setelah beberapa saat maka
akan muncul sebuah blank front panel. Front Panel digunakan untuk berinteraksi dengan
pengguna pada saat program itu berjalan. Pengguna dapat mengontrol program, mengubah
input, dan memantau data secara real-time.
Kontrol (input) dapat berupa knobs, pushbuttons, dials, dan devais lainnya. Kontrol
digunakan untuk men-simulasi devais instrumen input dan men-supply data ke blok
diagram.
Indikator (output) digunakan sebagai output, seperti thermometer, intensitas cahaya, data,
suara, dan info lainnya. Indikator dapat berupa grafik, LED, dan display lainnya. Indikator
men-simulasi devais instrumen output dan memperagrakan data yang akusisi atau
dihasilkan.
Setiap control dan indicator di front panel memiliki terminal yang saling berhubungan di
block diagram. Pada saat program VI berjalan, nilai dari control mengalir di block diagram,
dan hasilnya menuju ke indikator.
Block Diagram
Blok diagram merupakan bagaian dari LabVIEW untuk menjelaskan lebih detail
bagaimana hubungan antar elemen dan struktur fungsi. Sehingga dapat dengan mudah
dimengerti alur proses program yang dibuat.
Block diagram berisi kode sumber yang bersifat grafis. Di dalam block diagram objek dari
front panel berbentuk terminal. Sehingga di dalam block diagram terdapat:
terminal yang berasal dari front panel,
fungsi dan struktur built-in dari pustaka VI ,
wire yang menghubungkan semua node
Icon/ Connector Pane
Anda dapat menggunakan icon/connector pane untuk mengubah sebuah VI
menjadi sebuah object yang dapat Anda gunakan pada block diagram dari VI
lainnya sebagai subrutin atau fungsi. Icon dan connector terletak pada pojok
kanan atas dari front panel VI. Icon grafik menunjukkan VI pada block diagram
dari VI lainnya. Connector terminal menentukan dimana Anda harus
menghubungkan input dan output pada icon. Terminal merupakan analog dari
parameter subrutin atau fungsi. Mereka sesuai dengan conrol dan indicator pada
front panel dari VI. Icon menyembunyikan connector sampai Anda memilih
untuk melihatnya.
Palette Tools
LabView menggunakan sebuah Floating Tool Palette yang Anda dapat gunakan untuk
mengedit dan debug VI. Anda dapat menggunakan tombol <Tab> untuk men-tab melalui
tools palette yang sering digunakan. Jika Anda sudah mengerti Palette tool, pilih Windows>>
Show Tools Palette untuk menunjukkan palettenya. Berikut ini adalah ilustrasi dari palette
tool:
Gambar Tool Fungsi
Operating tool Meletakkan control dan fungsi palette
pada front panel dan block diagram
Palette Control
Palette control terdiri dari graphical, floating palette yang secara otomatis terbuka ketika
Anda memulaiLabVIEW. Anda menggunakan palette ini untuk memposisikan control dan
indikator pada front panel sebuah VI. Setiap top-level a=icon terdiri dari subpalette. Jika
Control palette tidak terlihat, Anda dapat membuka palette dengan memilih
windows>>Show Controls Palette dari menu front panel. Anda juga dapat mempop-up pada
ara yang terbuka di front panel untuk mengakses duplikat control palette sementara. Berukut
ini adalah ilustrasi top level dari control palette.
Function Palette
Palette fungsi terdiri dari graphical, floating palette yang secara otomatis membuka ketika
Anda mengganti ke digram block. Anda dapat menggunakan palette ini untuk menempatkan
nodes (konstanta, indikator, VI dan lainnya) pada diagram block VI. Tiap top level berisi
subpalette. Gambar berikut ini mengilustrasikan top level palette fungsi:
3. Pemrograman Dataflow
Tipe data pada LabVIEW mirip dengan bahasa programming lainnya, misalnya bahasa
C++. Namun LabVIEW memiliki cara unik untuk menyatakan tipe data, seperti:
Tipe data numerik
o floating-numbers, o integer,
o unsigned integer, dan o complex number.
Tipe data Boolean
o Memiliki dua nilai, yaitu, true dan false. Tipe data String: koleksi
karakter
Tipe data Waveform
Perbedaan tipe data numerik dari jumlah bit-nya. Tipe data dapat diubah dengan cara klik
kanan dari icon numerik (kontrol, indikator atau konstanta) dan pilih representation.
Data Waveform adalah nilai-nilai yang merepresentasikan bentuk gelombang, biasanya
dalam format array.
Integer
Signed Integer
32-bit (I32): -2,147,483,648 hingga 2,147,483,647
16-bit (I16): -32768 hingga 32767
8-bit (I8): -128 hingga 127
Unsigned Integer
32-bit (U32): 0 hingga 4,294,967,295
16-bit (U16): 0 hingga 65536
8-bit (U8): 0 hingga 256
Kontrol, indikator dan konstanta Numerik ada di palet Numeric, diakses di All
functions>>Numeric.
Example Finder
Langkah-langkah yang dilakukan menjalankan program
1. Pilih Start » All Programs » National Instruments » LabVIEW
7.0.
2. Pilih Find Examples dari Help menu. Dari help menu itu akan muncul contoh-
contoh program LabVIEW yang tersedia.
3. Browse-lah contoh program yang tersedia berdasarkan katagori, atau dapat juga
menggunakan fasilitas pencarian (keyword search).
4. Misalnya pada box “Enter Keyword(s)” ketik “Signal”
5. Topik yang berkaitan dengan signal akan muncul, pilihlah contoh yang diinginkan
(dengan mengklik ganda).
6. Contohnya klik ganda Signal Generation and Processing.vi.
Perhatikan program VI tsb dan jalankanlah. Ubah frekuensi dan tipe sinyal input dan
perhatikan perubahan terjadi pada grafik. Lakukan juga dengan mengubah pemrosesan
sinyal (Signal Processing Window) dan opsi pada filter. Klik tombol Stop untuk
menghentikan pemrosesan sinyal.
Catatan Program VI dapat juga dibuka dengan cara meng-klik tombol Open VI dan
menavigasi ke file labview\examples\apps\ demos.llb\Signal Generation and Processing.vi.
Membangun VI
Contoh kali ini adalah membangun VI yang mensimulasikan perolehan pembacaan
temperatur. Anda akan menggunakan Demo Voltage Read VI untuk mengukur voltase dan
melipatgandakan pembacaannya 100 kali kemudian mengkorvesikan voltase menjadi
temperatur (dalam derajat F). Untuk Windows, Machintos dan Sun, koneksikan sensor
dengan sebuah analog dan digital conventer (A/D), seperti yang ditunjukkam oleh ilustrasi
di bawah ini:
1. Buka front panel baru dengan memilih File>>New. Jika palette control tidak terlihat
pilih Windows>>Show Control palette untuk menampilkan palettenya. Anda juga
dapat mengakses palette control dengan mempopping up di area terbuka dari front
panel.
2. Pilih indikator termometer dari Control>>Numeric dan tempatka pada front panel.
3. Ketik Temp didalam label text box dan klik tombol enter di toolbar.
4. Ukur ulang control termometer untuk menunjukkan temperatur antara 0.0 sampai
100.0
a. Gunakan Labelling tool, klik dua kali pada skala termometer
10.0 untuk menghighlightnya.
b. Ketik 100.0 pada skala dan klik pada tombol mouse dimana saja diluar display
window. LabVIEW secara otomatis akan menskalakan perantara kelipatan. Control
temperatur akan terlihat seperti ilustrasi di bawah ini:
Menciptakan Sub VI
Salah satu kunci menciptakan aplikasi LabVIEW adalah mengerti dan menggunakan hierarki
alami dari VI. Setelah Anda menciptakan sebuah VI, anda dapat menggunakannya sebagai
sebuah Sub VI dalam diagram blok VI yang tingkatannya lebih tinggi. Oleh karena itu,
sebuah sub VI adalah analogi dari subroutin dari C. Sama seperti tidak ada batasan angka
subroutin yang dapat Anda gunakan pada program C, demikian halnya pada program
LabVIEW juga tidak terdapat batasan angka pada subVI. Hal ini mirip dengan subrutin pada
program berbasis text. Keuntungan dari subVI adalah:
Modular
Mudah di debug
Memori yang digunakan lebih sedikit
Program yang sudah ada tidak perlu dibuat lagi
Untuk memulai menciptakan aplikasi, Anda mulai dari top-level VI dan tetapkanlah input
dan output untuk aplikasi tersebut. Kemudian, Anda membangun subVI untuk menunjukkan
operasi yang mungkin pada data melalui diagram blok. Jika diagram blok memiliki banyak
icon, kelompokkan icon tersebut menjadi lower-level IV agar tetap menjaga keserdahanaan
dari diagram blok.
Objektif dari menciptakan subVI adalah membuat sebuah icon dan penghubung untuk My
Thermometer VI yang telah Anda buat pada chapter 1 dan menggunakan VI tersebut sebagai
subVI.
Untuk menggunakan VI sebagai subVI, anda harus menciptakan sebuah icon yang
menunjukkan kembali VI tersebut pada diagram blok VI lainnya dan sebuah connector pane
yang mana Anda dapat menghubungkan input dan output.
Icon:
Menciptakan icon yang menunjukkan VI pada diagram blok VI lainnya. Sebuah icon
dapat merepresentatifkan tujuan dari VI melalui gambar, tulisan atau sambungannya.
1. Jika kamu ingin mengetahui lebih dekat My Thermometer VI, bukalah dengan
memilih File>>open.
2. Pilihlah My Thermometer.vi from mywork.llb.
3. Munculkan icon editor dengan cara mem-popping up icon pane pada panel depan pojok
kanan atas dan pilihlah Edit icon. Sebagai jalan pintas, Anda dapat mengklik 2 kali pada
icon pane untuk mengedit icon tersebut.
Tools dan buttons Icon Editor
Adapun peralatan untuk mengedit (pada layar editing sebelah kiri) dapat dijelaskan pada
gambar dan keterangan di bawah ini:
Tools dan buttons Nama Fungsi
Pensil Menggambar dan menghapus pixel demi
pixel
Menciptakan tulisan dengan text tool. Klik 2 kali untuk mengganti font teks.
Tutuplah icon editor dengan mengklik OK setiap kali anda menyelesaikan icon anda. Icon
yang baru akan muncuk pada icon pane panel depan kanan pojok atas.
Sekarang anda dapat menciptakan connector.
1. Mendefinisikan pola connector terminal dengan cara mem-popping up icon pane pada
panel depan dan memilih Show Connector, berikut ini ilustrasinya:
Karena LabVIEW memilih berdasarkan pola terminal pada kontrol dan indikator panel
depan, hanya ada satu terminal indikator termometer
2. Menetapkan terminal pada termometer
a. Klik terminal pada connector. Kursor akan secara otomatis berubah menjadi wiring
tool dan terminal akan berubah menjadi hitam.
b. Klik pada indikator termometer. Tanda pergeseran garis tepi indikator dapat dilihat
pada ilustrasi di bawah ini:
Jika Anda mengklik pada open area di panel depan, tanda garis akan menghilang dan
terminal yang dipilih akan meredup yang mengindikasikan Anda harus menentukan
indikator untuk terminal tersebut. Jika terminalnya putih, Anda belum membuat
connection dengan benar. Ulangi langkah sebelumnya jika memungkinkan. 3. Simpan
VI dengan memilih File>>Save
VI ini sudah lengkap dan siap digunakan sebagai subVI pada VI lainnya. Icon
menunjukkan VI pada diagram blok yang disebut dengan VI. Connector (dengan satu
terminal) menghasilkan temperatur. Connector spesifik pada input dan output sebuah
VI ketika Anda menggunakan itu sebagai subVI.
3. Tutup VI dengan memilih File>>Close
While loop mengeksekusi semua instruksi di dalam loop sampai kondisinya SALAH.
Terminal iterasi (terlihat di kiri bawah) berisi iterasi yang sudah diselesaikan loop ini. Ingat
perhitungan dimulai dari NOL. Pada while loop:
Memiliki terminal iterasi
Paling sedikit satu kali dijalankan
Berjalan sesuai terminal kondisi (ada di kanan bawah)
For Loops
For Loop digunakan untuk mengeksekusi sejumlah subdiagram dengan jumlah iterasi yang
tertentu, yang dinyatakan dalam N, seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Terminal
iterasi i menunjukkan jumlah iterasi yang sudah dilakukan. Ingat iterasi mulai dari nol!
Memiliki terminal iterasi
Berjalan sesuai dengan jumlah terminal count N
Charts
Data skalar dapat langsung dihubungkan ke chart waverform untuk memperagakan satu plot.
Jika hendak memperagakan beberapa plot dilakukan dengan menggunakan fungsi Merge
Signal, diambil dari palet Functions >> Signal Manipulation.
Fungsi dari Merge Signal adalah menggabungkan beberapa plot untuk diperagakan dalam satu
chart. Gunakan Positioning tool untuk mengatur jumlah input plot yang hendak digabung.
Pada bagian ini Anda akan membangun suatu VI yang akan menciptakan suatu data
acak dan memunculkan pada sebuah chart. Sebuah knob pengaturan pada bagian front panel
akan mengatur loop rate antara 0 dan 2 detik dan sebuah switch akan memberthentikan VI
tersebut. Anda akan belajar mengenai bagaimana mengubah aksi mekanikal dari suatu switch
sehingga Anda tidak harus men-switch setiap kali menjalankan VI. Gunakan front panel pada
ilustrasi untuk memulainya.
-
- Pada Front Panel baru
- tempatkanvertical switch (control>>boolean) pada front panel. Label switch di set
“ENABLE”. Anda gunakan switch ini untuk memberhentikan proses akuisisi.
- Gunakan labeling tool untuk membuat label bebas untuk ON dan OFF. Gunakan color
tool untuk membuat label bebas menjadi transparan. T pada sudut kiri bawah dari color
palette akan menjadikan objek transparan.
- Tempatkan waveform chart (Control>>Graph) pada front panel. Beri nama
“random signal”. Chart akan memunculkan data acak terhadap waktu
- Klik kanan pada chart dan pilih Show>>Digital Display. Display digital akan
memperlihatkan nilai terakhir
- Gunakan labeling tool, double-click pada 10.0 pada chart, ketikkan 1.0, dan klik pada
luar kolom label.
- Tempatkan sebuah knob (control>>Numeric) pada front panel. Beri nama
“loop delay (sec)”. knob ini akan mengatur timing pada while loop. Klikkan pada while
loop dan deselect show>>digital untuk menyembunyikan display digital.
- Gunakan labeling tool, double-click pada 10.0 pada skala knob dan tulis 2.0 dan
kemudian klik diluar kolom label untuk memasukkan nilai baru.
o Tempatkan while loop pada blok diagram dengan memilih dari Function>>Structures.
While loop dapat diatur besar kecil arealnya.
o Tanda adalah sebuah condition terminal yang berarti akan terus melakukan
pengulangan.
o Pilihan acak (0-1) dari function form
o Hubungkan diagram seperti yang digambarkan pada ilustrasi blok diagram.,hubungkan
“random Number”(0-1) dengan “rndom Signal Char Terminal”, dan pilih “ENABLE”
pada conditional terminal pada while loop. Tinggalkan loop delay pada kondisi tidak
terhubung sekarang.
o Kembali ke front panel dan nyalakan “vertical switch” dengan cara klik. Jalankan VI.
Pada saat while loop adalah indefinite looping structure. Diagram akan terus berjalan
pada kondisi “true”, sebagai contoh pada saat switch on (TRUE) maka diagram akan
secara terus menerus menghasilkan angka acak dan memperlihatkannya pada chart
o Hentikan loop, klik pada vertical switch. Pada saat mematikan switch maka nilai akan
“FALSE” sehingga loop conditiona lberhenti. - Pada chart akan memperlihatkan:
Context Help
• Online help
• Lock help
• Simple/Complex Diagram help
• Ctrl + H
Online reference
• All menus online
• Pop up on functions in diagram to access online info directly
Pada saat membuat dan meng-edit VI dapat menggunakan jendela Context Help dan
LabVIEW Help. Lihat juga
LabVIEW Help dan manual yang tersedia.
LabVIEW Help dapat diakses dengan cara:
mengklik tombol More Help di jendela Context Help, pilih Help»VI, Function, & How-
To Help,
mengklik Click here for more help di jendela Context Help window,
mengetik <Ctrl-?>.
LabVIEW Help berisi deskripsi detail dari palet, menu, tool, VI, dand function, termasuk
instruksi cara penggunaannya. Juga diberikan link ke berbagai tutorial, application node,
dll.
Jendela Context Help
Jendela Context Help ditampilkan dengan cara Help»Show Context Help atau ketik
tombol <Ctrl-H>. Help ini akan aktif pada saat cursor berada di suatu objek front panel atau
blok diagram.
Informasi pada Context Help dapat:
Simple/Detailed Context Help
Lock Context Help
More Help jika perlu informasi yang lebih detail lagi.
7. Latihan 1
1. Buat program VI yang digunakan untuk mengkonversi °C menjadi °F. Pada saat program
itu jalan, akan meminta input nilai (°C). Untuk menghasiilkan °F nilai input dikalikan
dengan 1.8 dan ditambahkan 32, kemudian peragakan hasilnya (°F) F = 1.8× C +32 .
Di front panel input dan output diperagakan serentak, seperti ditunjukkan pada gambar
berikut.
8. Shift Register
Shift register digunakan untuk mengakses nilai dari iterasi sebelumnya. Misalnya dalam
setiap kali iterasi suatu nilai bertambah 5, dan hendak diperagakan empat nilai sebelumnya,
yaitu x(i-1), x(i-2), x(i-3) dan x(i-4). Deklarasikan bahwa semua nilai itu awalnya 0.
Front panel dan blok diagram ditunjukkan gambar berikut
Untuk mengetest jalannya program ini, gunakan ‘highlight execution’ dan perhatikan
efeknya.
Running Average
Dengan memanfaatkan shift register dapat dibuat perhitungan rata-rata (running average),
selanjutnya memperagakan hasil perhitungan rata-rata dari nilai beberapa hasil sebelumnya
dengan hasil pengamatan yang sedang berjalan.
Perhatikan front panel dari program Temperature Running Average.vi berikut ini
Pada front panel ini, nilai pengamatan yang sedang berjalan di plot dengan titik kotak,
sedangkan hasil rata-ratanya berupa garis penuh.
Untuk menghitung nilai rata-rata dihitung dengan shift register seperti ditunjukkan pada
block diagram berikut ini.
AL: 45
9. Latihan 2
1. Buat plot yang terdiri atas dua buah plot, yaitu plot random dan running average dari
empat data terakhir, peragakan kedua plot itu pada chart secara serentak. Gunakan Shift
register untuk menghitung nilai rata-ratanya (ada tiga terminal di kiri). (Random
Average.vi)
2. Buat program yang menggunakan While-loop dan For-loop secara serentak. Peragakan
nilai acak di dalam loop tsb. Jika ada skalar stop ditekan, loop berhenti, namun jika tidak
loop tetap jalan terus hingga For-loop selesai. (Combo While For Loop.vi)
3. Buat VI yang mengukur suhu setiap detik dan memperagakannya di chart waveform. Jika
suhu melebihi batas atas atau batas bawah, LED di front panel menyala. Batas suhu dapat
diatur. (Temperature Limit.vi)
4. Sama seperti soal di atas, namun peragakan nilai max dan min. (Temp Limit (max-
min).vi)
10. Array
Array adalah suatu grup elemen data yang bertipe sama, terdiri atas elemen dan dimensi.
Elemen adalah data yang membentuk array, sedangkan dimensi adalah ukuran dari array.
Suatu array dapat berukuran lebih dari satu dan dibatasi hingga (231 -1) elemen dalam tiap
dimensinya.
Tipe data array dapat berupa numerik, boolean, path, string, waveform dan cluster.
Ada batasan untuk membentuk array, yaitu:
1. tidak dapat membuat array di dalam array
2. tidak dapat membentuk array dari chart
3. tidak dapat membentuk array dari grafik XY multiplot
Namun dimungkinkan membuat array multidimensi dan array dari cluster, yang masing-
masing cluster dapat berisi satu atau lebih array.
Membuat Array di Front Panel
Untuk membuat array kontrol atau indikator, pilih array pada palet Controls»All
Controls»Array & Cluster. Tempatkan di front panel dan drag kontrol atau indikator ke
dalam shell array, seperti ditunjukkan gambar berikut.
Drop it on the screen.
Tempatkan objek data ke dalam shell, misalnya kontrol numerik seperti berikut ini.
Untuk menambahkan dimensi dilakukan dengan klik kanan dan pilih Add Dimension dari
menu shortcut atau dapat juga mengubah ukuran array dengan menggunakan Positioning tool.
Sebagai contoh buatlah program seperti berikut ini (Lat Array.vi)
Untuk mengeluarkan hasil dari suatu loop (misalnya For-loop) menggunakan loop tunnel
data outputnya dapat berupa data yang terindeks (dengan enable indexing), atau hanya data
yang terakhir saja (dengan disable indexing).
Untuk menghubungkan suatu data ke chart atau grafik dapat menggunakan fungsi Build
Array atau Bundle.
Umumnya:
2. waveform chart digunakan untuk single scalar points,
3. waveform graph untuk array dari nilai-nilai sb-y
4. XY graph untuk array dari nilai x dan y.
Perhatikan program berikut ini:
Hasil pengamatan suhu diperagakan dengan menggunakan Data array, Waveform Chart
dan Waveform graph.
• Data Array menyimpan hasil dari pengukuran suhu sebanyak 100 buah data.
• Waveform Chart memperagakan hasil itu secara grafis.
• Waveform Graph memperagakan dengan format data yang spesifik, yaitu nilai_t0, delta_t dan
data pengamatannya.
Dalam grafik ini memperagakan 100 data, mulai dari 20, dengan delta 0.5 artinya dari 20s
hingga 70s.
Untuk itu perlu membuat format data itu di-bundle, dengan menggunakan fungsi bundle
seperti yang ditunjukkan di program tsb.
Untuk melihat grafik lebih detail, klik kanan di waveform graph dan pilih palet Visible
Items»Graph dan klik tombol Zoom untuk melihat grafik lebih detail lagi.
Sebaliknya bisa juga mengatur skala sumbu-x dengan skala waktu absolut atau skala relatif,
yaitu dengan mengatur formating. Caranya dengan klik kanan waveform chart dan pilih
Formating.
Membuat Array Dua Dimensi
Dengan membuat loop di dalam loop, maka akan terbentuk array dua dimensi, seperti yang
dilakukan program ini.
Analisa Data
Dari data pengamatan, untuk disampaikan ke publik perlu dianalisa. Katakan saja hendak
menentukan nilai minimum, maksimum, dan rata-rata dari satu pengamatan (misalnya
sebanyak 40 data untuk setiap 0.05 s). Selanjutnya dibuat curve fitting dari data-data tsb,
misalnya di-fit dengan orde-5.
Front panel program itu adalah sbb:
Dari front panel terlihat ada indikator nilai Rata-rata (Mean), nilai Max dan Min. Juga terdapat
dua grafik, bagian atas berupa waveform chart (Temperature) dan bagian bawah berupa
waveform graph (Temp Graph). Temperatur memperagakan hasil pengamatan setiap saat,
sedangkan Temp Graph memperagakan hasil analisa dari seluruh data yang diperoleh dengan
hasil fitting-nya. Adapun blok diagramnya ditunjukkan pada gambar berikut (Temperature
Analysis.vi)
Chart Temperature memperagakan hasil pengamatan secara real-time. Setelah seluruh data
selesai, hasil pengukuran itu dihitung nilai Max dan Min dengan menggunakan fungsi Array
Max & Min, yang dapat dicari di Function »Programming»Array»Array Max & Min.vi.
Sedangkan Nilai rata-rata diperoleh dari Function»Mathematics»Prob &
Stat»Mean.vi.
Perhatikan pada program ini menggunakan delta x sebesar 0.05, ini diambil dari delay 50 ms
dalam For-Next loop. Untuk menampilkan skala yang benar pada chart, maka skalanya perlu
diubah, yaitu Chart Properties, dengan membuat: Scaling Factor, Offset : 0 dan Multifier: 0.05
untuk sumbu-x (time).
Karena pada grafik kedua menggunakan Waveform Graph, maka perlu nilai x0 dan delta
x, ambil x0 = 0, dan delta x = 0.05 sesuai dengan delay yang digunakan.
Plot pertama berasal dari output array dari hasil pengukuran, sedangkan plot kedua berasal
dari hasil curve
Fungsi diambil dari Function»Mathematics»Fitting»General Polynomial Fit.vi, dan
gunakan orde 5.
Grafik XY
Contoh Membuat Lingkaran dengan Waveform Graph XY, dilakukan dengan front panel
dan blok diagram sbb:
Buatlah VI yang memiliki dua buah input, yaitu Threshold dan Input Array. Buat Output
Array yang merupankan subset dari Input Array, namun lebih besar dari nilai Threshold.
a. Buatlah sub-VI untuk menghasilkan Output Array yang merupakan subset dari Input
Array.
b. Buatlah Input Array-nya berasal dari bilangan random.
Membuat SubVI DiatasThreshold.vi
Programnya
11. Latihan 3
1. Buatlah program untuk membalikan urutan dari suatu array terdiri atas 100 bilangan
random, artinya array[0] menjadi array[99], array[1] menjadi array[98], dst. Gunakan fungsi
yang tersedia pada palet Function»Array.
2. Buat VI yang menghasilkan array 2D yang terdiri atas 3 baris dan 10 kolom dari bilangan
random. Buatlah plot dari masing-masing baris untuk bilangan random itu, seperti yang
ditunjukkan oleh front panel berikut.
3. Buat VI yang men-simulasi lemparan nilai dadu (1 – 6) dan catat bilangan yang keluar
pada setiap kali dadu dilempar dan hitung masing-masing nilainya, seperti ditunjukkan
front panel berikut. Hanya boleh menggunakan satu shift register.
12. Cluster
Cluster adalah struktur data yang meng-grup-kan sekumpulan data menjadi satu kesatuan.
Berbeda dengan array, data yang digrupkan dapat berlainan jenis. Cluster mirip dengan
struct pada bahasa C, atau record di Pascal.
Elemen dari cluster harus semuanya kontrol atau semuanya indikator.
Cluster dapat dibayangkan sebagai sekumpulan kawat individu yang dikemas menjadi satu
kabel.
Contoh:
a. Informasi error: grup dari flag error, kode error dan sumber dimana error itu terjadi,
b. Informasi peminjam: grup dari nama pengguna, nomor ID, alamat, dll.
c. Informasi mahasiswa,
d. dll
Membuat Cluster
Setelah daerah untuk cluster berada di front panel, selanjutnya dibuat komponen-komponen
penyusun cluster itu.
Misalnya suatu cluster dengan nama Struktur Nama, yang terdiri atas Nama, Umur, Sex
dan Alamat. Untuk meng-akses ke masing-masing objek (field) dalam cluster digunakan
fungsi unbundle. Ada dua macam unbundle, yaitu:
a. unbundle
b. unbundle by name Seperti yang dilakukan sbb:
Buatlah cluster pada front panel dan gunakan fungsi cluster untuk menyusun dan
memisahkan cluster, seperti ditunjukkan contoh berikut ini (Cluster Exersice.vi)
Contoh berikut ini adalah membuat VI yang menggunakan polymorphism dengan cluster.
Program ini mengkonversikan nilai yang diperoleh dari suatu transducer (misalnya dalam
besaran volt) untuk diubah menjadi besaran fisik sesungguhnya, misalnya suhu (dalam C),
aliran air (dalam l/s) dan tekanan (dalam N/m2). Tegangan yang terukur oleh transducer itu
dalam besaran volt ditampilkan dalam besaran Fisika yang bersesuaian, seperti ditunjukkan
pada program berikut. Front panelnya:
Struktur data error cluster terdiri atas: status, code, dan source.
Status: nilai boolean yang melaporkan ada/tidaknya kesalahan, jika ada kesalahan akan
bernilai TRUE.
Code: kode numerik dari kesalahan, bernilai bukan 0 jika ada kesalahan.
Source: string yang mengidentifikasi dimana kesalahan itu terjadi.
Penanganan Error dengan Cluster
LabVIEW tidak menangani kesalahan secara otomatis.
Untuk menangani kesalahan LabVIEW menggunakan model dataflow, untuk itu perlu
menghubungkan semua fungsi VI, mulai dari awal hingga akhir, seperti berikut ini.
15. Case, Sequence Structures & Formula Nodes
Dengan struktur case dimungkinkan untuk memilih suatu aksi bergantung pada nilai
inputnya. Mirip dengan struktur If-Then-Else. Struktur ini terdapat di:
Function|Structure|Case Structure, sbb:
Contoh 1: Input Boolean mirip dengan struktur If-Then. Pada saat nilainya TRUE akan
mengeksekusi semua instruksi di dalam struktur True.
Contoh 2: Input Numerik akan mengeksekusi program yang berada di dalam struktur yang
sesuai dengan nilai inputnya.
Contoh 3: Input String mirip dengan kasus input numerik, hanya inputnya string dan
harus persis sama, jika tidak akan mengeksekusi struktur yang bernilai default.
Contoh Error Clusters dan Error Handling
1. Buatlah program VI yang menghitung akar dari suatu bilangan. Jika bilangan itu ≥ 0, akan
menghitung nilai akarnya, sedangkan jika bilangan itu < 0 akan memperagakan error
cluster, dengan kode salah 1001, dan sumber kesalahaannya adalah “Akar.vi”
2. Ubahlah program “Temperature Running Average.vi”, yaitu dengan menambahkan
indikator suara jika suhu melebihi batas yang diijinkan. Front panel hanya
menambahkan indikator LED, hanya perlu tambahan pada block diagramnya. Simpan
hasil modifikasi itu dalam file “Temperature running average Modified.vi”.
Sequence Structures
Struktur sekuen digunakan untuk mengeksekusi diagram secara sekuensial, misalnya untuk
menghitung selang waktu. Struktur sekuen ini mirip dengan frame pada film
Contoh:
Pada strip pertama, ambil nilai waktu dengan Get Date/Time in seconds.vi, sedangkan pada
strip kedua mengerjakan perintah dalam hal ini memperagakan bilangan random sebanyak
100000 data. Sedang pada strip terakhir mengambil nilai waktu dengan Get Date/Time in
seconds.vi dan mengurangi dengan hasil yang diperoleh dari nilai sebelumnya. Hasilnya
diperagakan di Selang Waktu.vi
Formula Nodes
Seringkali menulis program secara text-based lebih diinginkan dibandingkan dengan icon-
based. LabVIEW menyediakan text-based programing dengan memanfaatkan Formula Node.
Formula Node dipilih dari palet Structure|Formula Node. Untuk menambahkan variabel
dilakukan dengan klik kanan dan pilih Add Input atau Add Output.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan Formula Node, yaitu:
ƒ Variabel bersifat case sensitive,
ƒ Antar statement diakhiri dengan titik-koma,
Latihan Formula Node
Dan programnya:
String
String adalah sekumpulan ASCII karakter, biasanya digunakan untuk mengirim pesan ke atau
dari instrumen. Untuk mengakses string dilakukan dari palet Control»String&Path.
Ada beberapa tipe tampilan string yang dapat dipilih, yaitu dengan cara meng-klik kanan
di string kontrol atau indikator di front-panel, yaitu tampilan: Normal, kode ‘\’, password
dan heksa.
Demikian juga untuk string juga memiliki fungsi string, diantaranya adalah:
Operasi file I/O ditujukan untuk melewatkan data ke atau dari file. Ada beberapa fungsi
yang digunakan dalam operasi file, diantaranya adalah:
• Membuka dan menutup file data
• Membaca dan menulis data
• Memindahkan dan mengganti nama file
• Membaca dan menulis file dalam format spreadsheet
• Mengubah Karakteristik file
• Membuat, mengubah dan membaca konfigurasi file
• Menulis dan membaca file ‘LabVIEW Measurement’
Feature-feature File I/O lainnya ditunjukkan pada gambar berikut.
Terlihat banyak sekali fasilitas yang disediakan untuk operasi file, yaitu:
Operasi file tingkat tinggi,
Operasi file tingkat menengah,
Operasi file tingkat rendah (Adv file function)
Perlu diingat bahwa file yang dilewatkan dapat berupa data biner, text maupun spreadsheet.
Contoh menulis ke file.
Misalnya hendak memodifikasi program Latihan string.vi, Variabel string “Tampilan
Gabungan” tidak ditampilkan ke layar melainkan hendak disimpan ke file. Untuk
mengubahnya dilakukan sbb:
Untuk membacanya adalah:
Fungsi yang tersedia di LabVIEW untuk menulis file *.lvm sebenarnya melibatkan operasi:
• Membuka,
• Menulis,
• Menutup,
• Penanganan kesalahan. Perhatikan program berikut
ini:
Hasil pembacaan suhu ditulis dengan menggunakan fungsi Write LabVIEW Measurement
File. Jika ada kesalahan diberikan fasilitas error handling
Untuk membacanya dilakukan dengan program berikut ini:
Perhatikan bahwa dalam membaca file akan berhenti jika ada kesalahan pada file tsb
(status) atau data sudah habis (EOF).
Untuk menulis file dengan format spreadsheet dilakukan dengan menggunakan fungsi
Write To Spreadsheet File.vi yaitu:
Standard penulisannya berbasis baris, untuk mengubah menjadi format kolom, maka perlu
men-set transpose? = TRUE. Filenya disimpan di lokasi yang ditunjuk oleh file
path(dialog if empty). Pengaturan file disesuaikan dengan OS yang digunakan.
Demikian pula untuk membaca file spreadsheet dilakukan dengan fungsi Read From
Spreadsheet File.vi, yaitu:
Kalau data suhu hendak disimpan dalam format data string, bisa dilakukan dengan
menggunakan program berikut ini.
Untuk menuliskan format data dilakukan dengan “%.2f” yang berarti menggunakan dua
angka dibelakang koma.
Sedangkan untuk membacanya dilakukan dengan program berikut ini.
Contoh:
Katakan saja hendak mem-plot multi-fungsi (misalnya sinus, cosinus dan white noise). Ketiga
fungsi ini hendak ditampilkan grafik dan disimpan dalam satu file. Untuk menyimpannya ke
dalam format spreadsheet bisa menggunakan fungsi Write To Spreadsheet File.vi,
namun sebelumnya data-data multi-fungsi tadi perlu di-transpose terlebih dahulu. Programnya
ditunjukkan sbb: (Contoh Spreadsheet.vi)
Untuk menghasilkan pola sinus dan white noise, dilakukan dengan memilih dari palet:
Signal Processing»Signal Generation, sedangkan untuk pola cosinus dengan
menggunakan pola sinus, dan diberi beda fasa 90o.
Sebelumnya pernah dibuat program Temperature running average.vi, dari program ini
hendak ditambahkan hasil pengamatannya untuk disimpan ke file, menjadi suatu sistem
data logger sederhana. Blok diagram dari temperature logger.vi ditunjukkan sbb: