0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
3K tayangan19 halaman

Makalah PHP

Makalah ini membahas sejarah PHP dan perkembangan versi-versinya, pengertian dan fungsi PHP dalam pemrograman web, aplikasi yang sering digunakan untuk pembuatan web menggunakan PHP, cara menginstal dan menjalankan file PHP menggunakan Xampp, serta aturan penulisan kode dan operator aritmatika dalam PHP.

Diunggah oleh

desa penggalangan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
3K tayangan19 halaman

Makalah PHP

Makalah ini membahas sejarah PHP dan perkembangan versi-versinya, pengertian dan fungsi PHP dalam pemrograman web, aplikasi yang sering digunakan untuk pembuatan web menggunakan PHP, cara menginstal dan menjalankan file PHP menggunakan Xampp, serta aturan penulisan kode dan operator aritmatika dalam PHP.

Diunggah oleh

desa penggalangan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 19

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “PHP” tepat pada
waktunya.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena


pengetahuan yang saya miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.

Tebing Tinggi, 20 Mei 2017

KHAIRANI

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN
A . Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat .................................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN


A. Sejarah PHP dan perkembangan versi PHP ............................................................... 2
B. Pengertian dan fungsi PHP dalam pemrograman web ............................................... 2
C. Aplikasi yang sering digunakan untuk pembuatan web menggunakan PHP ............. 4
D. Cara menginstal PHP dengan Xampp ........................................................................ 5
E. Cara menjalankan file PHP dengan Xampp ............................................................... 4
F. Aturan dasar penulisan kode PHP ............................................................................... 5
G. Jenis - jenis operator aritmatika dalam PHP .............................................................. 4

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................................ 7
B. Saran .......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah PHP bermula pada tahun 1994 ketika programmer kelahiran Denmark yang
sekarang berdomisili di Canada, Rasmus Lerdorf membuat sebuah script (kode program) dengan
bahasa Perl untuk web pribadinya. Salah satu kegunan script ini adalah untuk menampilkan resume
pribadi dan mencatat jumlah pengunjung ke sebuah website.

Dengan alasan untuk meningkatkan performa, Rasmus Lerdorf kemudian membuat ulang
kode program tersebut dalam bahasa C. Ia juga mengembangkannya lebih lanjut sehingga memiliki
script tersebut memiliki kemampuan untuk memproses form HTML dan berkomunikasi dengan
database.Lerdorf menyebut kode program ini sebagai Personal Home Page/Forms Interpreter atau
PHP/FI. Inilah asal mula penamaan PHP digunakan. PHP/FI dapat digunakan untuk membuat
aplikasi web dinamis sederhana.

Lerdorf kemudian merilis kode tersebut ke publik dengan sebutan Personal Home Page Tools (PHP
Tools) version 1.0. Perilisan ini diumumkan pada 8 Juni 1995.

PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain
itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum (wikipedia).

B. Rumusan Masalah
A. Jelaskan sejarah PHP dan perkembangan versi PHP !
B. Jelaskan pengertian dan fungsi PHP dalam pemrograman web !
C. Sebutkan aplikasi yang sering digunakan untuk pembuatan web menggunakan PHP !
D. Jelaskan cara menginstal PHP dengan Xampp !
E. Jelaskan cara menjalankan file PHP dengan Xampp !
F. Sebutkan aturan dasar penulisan kode PHP !
G. Sebutkan jenis - jenis operator aritmatika dalam PHP !

C. Tujuan dan Manfaat


 Dapat mengetahui sejarah PHP dan perkembangan versi PHP
 Dapat mengetahui pengertian dan fungsi PHP dalam pemrograman web
 Dapat mengetahui aplikasi yang sering digunakan untuk pembuatan web menggunakan
PHP
 Dapat mengetahui cara menginstal PHP dengan Xampp
 Dapat mengetahui cara menjalankan file PHP dengan Xampp
 Dapat mengetahui aturan dasar penulisan kode PHP
 Dapat mengetahui jenis - jenis operator aritmatika dalam PHP

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah PHP dan perkembangan versi PHP

Sejarah PHP bermula pada tahun 1994 ketika programmer kelahiran Denmark yang
sekarang berdomisili di Canada, Rasmus Lerdorf membuat sebuah script (kode program) dengan
bahasa Perl untuk web pribadinya. Salah satu kegunan script ini adalah untuk menampilkan resume
pribadi dan mencatat jumlah pengunjung ke sebuah website.

Dengan alasan untuk meningkatkan performa, Rasmus Lerdorf kemudian membuat ulang
kode program tersebut dalam bahasa C. Ia juga mengembangkannya lebih lanjut sehingga memiliki
script tersebut memiliki kemampuan untuk memproses form HTML dan berkomunikasi dengan
database.Lerdorf menyebut kode program ini sebagai Personal Home Page/Forms Interpreter
atau PHP/FI. Inilah asal mula penamaan PHP digunakan. PHP/FI dapat digunakan untuk membuat
aplikasi web dinamis sederhana.

Lerdorf kemudian merilis kode tersebut ke publik dengan sebutan Personal Home Page
Tools (PHP Tools) version 1.0. Perilisan ini diumumkan pada 8 Juni 1995

Perkembangan Versi PHP

PHP/FI : Personal Home Page/Forms Interpreter 2


Seiring dengan pengembangan dan penambahan fitur web pada saat itu, pada April 1996, Rasmus
Lerdorf mengumumkan PHP/FI versi 2.0. PHP versi 2 ini dirancang Lerdorf pada saat mengerjakan
sebuah proyek di University of Toronto yang membutuhkan pengolahan data dan tampilan web
yang rumit. PHP/FI versi 1 sebenarnya sudah mencukupi, namun performa yang dihasilkan
dirasakan belum cukup, sehingga butuh penambahan fitur lanjutan.

Alasan utama untuk perilisan versi kedua ini dikarenakan tuntutan programmer web yang saat itu
menginginkan lebih dari sekedar kumpulan fungsi-fungsi, namun juga membutuhkan fitur logika
seperti “if” dan “else”.

PHP: Hypertext Preprocessor 3


Evolusi PHP berikutnya terjadi pada pertengahan tahun 1997, PHP versi 2 telah menarik banyak
perhatian programmer, namun bahasa ini memiliki masalah dengan kestabilan yang kurang bisa
diandalkan. Hal ini lebih dikarenakan Lerdorf hanya bekerja sendiri untuk mengembangkan PHP.
Pada saat itulah Zeev Suraski dan Andi Gutmans, ikut mengambil bagian dan membuat
ulang parsing engine yang menjadi dasar dari PHP agar lebih stabil.

Dengan dukungan dari banyak programmer lainnya, Proyek PHP secara perlahan beralih dari
proyek satu orang menjadi proyek massal yang lebih akrab kita kenal sebagai open-source project.
PHP selanjutnya dikembangkan oleh The PHP Group yang merupakan kumpulan banyak
programmer dari seluruh dunia. PHP versi 3 resmi dirilis pada Juni 1998.

Perilisan PHP versi 3 juga ditandai dengan perubahan singkatan PHP yang sebelumnya PHP/FI:
Personal Home Page Tools, menjadi PHP: Hypertext Preprocessor. Kepanjangan PHP sebagai PHP:
Hypertext Preprocessor disebut juga sebagai kepanjangan rekursrif, sebuah istilah dalam

iv
pemrograman dimana suatu fungsi memanggil dirinya sendiri. Jadi, sejak PHP versi 3, kepanjangan
PHP berubah menjadi PHP: Hypertext Preprocessor.
Setelah perilisan PHP 3.0, PHP semakin populer digunakan di seluruh dunia. Dan sejak saat itu,
penggunaan PHP sebagai bahasa pemrograman web menjadi sebuah standar bagi programmer.

PHP: Hypertext Preprocessor 4


Segera setelahnya, Zeev Suraski, Andi Gutmans dan juga berbagai programmer di seluruh dunia
mengembangkan PHP lebih jauh lagi dengan memperkenalkan banyak fitur lanjutan, seperti layer
abstraksi antara PHP dengan web server, menambahkan mekanisme thread-safety, dan two-stage
parsing. Parsing baru ini dikembangkan oleh Zeev dan Andi, dan dinamakan Zend engine. Akhirnya
pada 22 May 2000 diluncurkan PHP 4.0
PHP versi 4 juga menyertakan fitur pemrograman objek / Object Oriented Programming, walaupun
belum sempurna.

PHP: Hypertext Preprocessor 5


Versi PHP terakhir hingga saat ini, yaitu PHP 5.x diluncurkan pada 13 Juli 2004. PHP 5 telah
mendukung penuh pemrograman object dan peningkatan performa melalui Zend engine versi 2.
Beberapa penambahan fitur meliputi PDO (PHP Data Objects) untuk pengaksesan database,
closures, trait, dan namespaces.
Hingga artikel ini di-update pada Desember 2014, versi stabil terakhir dari PHP adalah versi 5.6.3.
Jika anda perhatikan, sudah lebih dari 10 tahun berlalu sejak dirilisnya PHP versi 5.

PHP: Hypertext Preprocessor 6


Versi lanjutan dari PHP, yakni PHP 6.x sebenarnya telah lama dikembangkan, bahkan sejak tahun
2005. Fokus pengembangan PHP 6 terutama dalam mendukung Unicode, agar PHP bisa
mendukung berbagai jenis karakter bahasa non-latin.
Namun dikarenakan beberapa alasan seperti kurangnya programmer, dan performa yang tidak
memuaskan, pengembangan PHP 6 dihentikan dan fitur yang ada dimasukkan kedalam PHP 5.

PHP: Hypertext Preprocessor 7


Pada tahun 2014, sebuah proyek lanjutan PHP mulai mengemuka, yakni PHP 7. Kalangan
programmer sedikit bingung dengan penamaan versi PHP yang akan dirilis ini, apakah akan
menyebutnya sebagai PHP 6 atau PHP 7. Walaupun PHP versi 6 telah resmi ditinggalkan, namun
banyak artikel dan buku yang ditulis mengenai PHP 6. Setelah mengambil voting, nama PHP versi
7 akhirnya menjadi keputusan final. Dengan demikian, kita tidak akan melihat PHP versi 6, dan
langsung ‘loncat’ ke PHP 7.

PHP 7 berkembang dari proyek experimen yang dinamakan PHPNG (PHP Next Generation).
Proyek PHPNG bertujuan untuk menyusun ulang kode PHP untuk meningkatkan performa. Pada Juli 2014,
sebuah percobaan mendapati hasil bahwa PHPNG mengalami peningkatan performa hampir 100% dari versi
PHP sebelumnya.

B. Pengertian dan Fungsi PHP dalam Pemograman Web

Pengertian PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan
web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum (wikipedia). PHP di
kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group.
Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net.
v
PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini
berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses
pada web browser (client).
Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP
digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP
menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk
membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang
seperti wikipedia, wordpress, joomla, dll.
Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif,
yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext
Preprocessor.
PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP
License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan
untuk proyek Open Source.
Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi programmer web di seluruh dunia.
Menurut wikipedia pada februari 2014, sekitar 82% dari web server di dunia menggunakan PHP.
PHP juga menjadi dasar dari aplikasi CMS (Content Management System) populer seperti Joomla,
Drupal, dan WordPress.

Fungsi PHP Dalam Pemrograman Web


Untuk membuat halaman web, sebenarnya PHP bukanlah bahasa pemrograman yang wajib
digunakan. Kita bisa saja membuat website hanya menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan
dengan HTML (dan CSS) ini dikenal dengan website statis, dimana konten dan halaman web
bersifat tetap.

Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat menggunakan PHP adalah situs web yang
bisa menyesuaikan tampilan konten tergantung situasi. Website dinamis juga bisa menyimpan data
ke dalam database, membuat halaman yang berubah-ubah sesuai input dari user, memproses form,
dll.
Untuk pembuatan web, kode PHP biasanya di sisipkan kedalam dokumen HTML. Karena fitur
inilah PHP disebut juga sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman script.

PHP tidak hanya dapat melakukan pengulangan tersebut, masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan
dengan PHP, seperti menginput data ke database, menghasilkan gambar, menkonversi halaman text
menjadi PDF, management cookie dan session.

C. Aplikasi yang sering digunakan untuk pembuatan web menggunakan PHP

D. Cara Menginstal PHP dengan Xampp

XAMPP adalah singkatan dari aplikasi dalam ‘paketnya’, yaitu: X (berarti cross-platform,
maksudnya tersedia dalam berbagai sistem operasi), Apache Web Server, MySQL, PHP dan Perl.
Dengan menginstall XAMPP, secara tidak langsung kita telah menginstall keempat aplikasi
tersebut.
Versi terbaru XAMPP dapat diakses dialamat www.apachefriends.org/en/xampp-windows.html.
Pada saat tutorial ini diupdate (Desember 2014) versi terakhir XAMPP
adalah XAMPP 5.5.19 dan XAMPP 5.6.3. Jika anda ingin menginstall XAMPP versi 5.6.3,
silahkan lanjut ke tutorial Cara Menginstall XAMPP 5.6.3 di Windows. Pada tutorial kali ini saya
akan menginstall XAMPP versi1.8.3. File ini dapat di download di link berikut: XAMPP 1.8.3.

vi
XAMPP juga menyediakan versi portable yang bisa diinstall di flashdisk, terdiri dari bentuk
aplikasi (exe), zip dan 7zip. Untuk XAMPP versi ini, anda bisa mendapatkannya
di http://sourceforge.net/projects/xampp/files/XAMPP%20Windows/1.8.3/.
Dalam contoh kali ini saya menggunakan versi XAMPP 1.8.3 dalam bentuk file exe sebesar 140
MB. Anda juga boleh menggunakan versi portable yang memiliki ukuran file lebih kecil.
Setelah aplikasi installer XAMPP berhasil di unduh, langkah selanjutnya adalah menginstall
XAMPP. Double klik file xampp-win32-1.8.3-5-VC11-installer (mungkin nama file XAMPP anda
akan sedikit berbeda).
Apabila pada komputer terpasang anti virus, akan muncul jendela peringatan untuk sementara
mematikan anti virus. Anda boleh mengikuti instruksi ini, atau mengabaikannya dan lanjut ke tahap
selanjutnya.

Jika anda menggunakan Windows Vista atau 7, akan muncul tampilan peringatan untuk tidak
menginstall XAMPP pada folder default di C:\Program Files. Hal ini disebabkan proteksi
keamanan dari Windows akan menghalangi beberapa fitur dari XAMPP. Karena itu sebaiknya
folder instalasi XAMPP kita pindahkan ke D:\XAMPP.

Setelah 2 jendela peringatan, jendela tampilan awal instalasi XAMPP akan muncul, klik next untuk
melanjutkan.

vii
Tampilan berikutnya adalah “Select Component”, pada layar ini anda bisa memilih aplikasi apa
saja yang akan diinstall. Disarankan untuk membiarkan pilihan default, dalam hal ini semua
aplikasi akan diinstall. Namun jika anda memiliki kendala akan keterbatasan ruang harddisk, anda
bisa memilih aplikasi penting seperti Apache, MySQL, PHP, dan phpmyadmin. Setelah itu,
lanjutkan dengan klik tombol next.

viii
Pada tampilan berikutnya, “Installation Folder” anda dapat mengubah folder instalasi
default XAMPP ke folder lain, dalam contoh ini saya akan memindahkannya ke D:\xampp. Lalu
klik next untuk melanjutkan.

Tampilan layar “Bitnami for XAMPP” adalah iklan produk installer CMS dari XAMPP. Karena
kita tidak memerlukannya saat ini. Hapus centang dari pilihan “Learn more about BitNami for
XAMPP”, lalu klik tombol next.

ix
Jika semuanya berjalan lancar, tampilan berikutnya adalah “Ready to Install”, klik
tombol next untuk memulai proses instalasi.

x
Proses intallasi akan berjalan beberapa saat, hingga layar tampilan menjadi “Completing the
XAMPP”. Biarkan ceklist “Do you want to start the Control Panel now?” karena kita akan
langsung mencoba XAMPP setelah ini.
Akhiri proses installasi XAMPP dengan klik tombol Finish.

Setelah XAMPP berhasil diinstal, akan muncul layar “XAMPP Control Panel”. Pada jendela
inilah kita akan menjalankan seluruh aplikasi yang ada di XAMPP, yang diantaranya
adalah Apache Web Server dan MySQL.

xi
Untuk test drive dari XAMPP, langsung saja klik tombol Start pada bagian Action Apache. Sesaat
kemudian Module Apache akan berwarna hijau menandakan aplikasi Web server Apache sudah
berjalan.

jika firewall terpasang dalam komputer anda, akan muncul jendela peringatan untuk
membolehkan web server Apache berjalan melewati firewall. Pastikan untuk melewatkan
web server Apache tersebut dengan mencentang checklist yang tersedia, lalu klik Allow
access.

Selanjutnya buka web browser, misalnya Mozilla Firefox. Pada kolom address ketikkan localhost,
dan tekan Enter.

xii
Jika
anda melihat halaman XAMPP, berarti instalasi XAMPP telah berhasil dan Web Server Apache
telah berjalan.

Sampai disini, XAMPP telah berhasil diinstal dan kita telah siap untuk mulai mempelajari PHP.

Mengenal Folder htdoc


Agar dapat mengakses halaman PHP dari web browser, maka anda harus menempatkan file PHP di
dalam folder khusus yang merupakan folder home dari web server.
Pada aplikasi XAMPP, folder tersebut adalah folder htdocs yang berada di dalam folder instalasi
XAMPP. Jika anda mengubah tempat instalasi XAMPP menjadi D:\xampp (jika mengikuti tutorial
sebelumnya), maka folder tersebut seharusnya berada di D:\xampp\htdocs.

Anda bisa meletakkan file PHP langsung di dalam folder ini, atau agar memudahkan pencarian file,
buatlah sebuah folder baru di dalam folder htdocs ini. Untuk tutorial belajar PHP di
dalam duniailkom ini, saya akan membuat folder “belajar”. Folder belajar inilah yang akan kita
jadikan sebagai tempat file PHP nantinya.

xiii
E. Cara menjalankan file PHP dengan Xampp

Cara Menulis File PHP


File PHP pada dasarnya merupakan file text biasa yang bisa dibuat menggunakan aplikasi notepad
bawaan windows, namun untuk fitur yang lebih, anda dapat menggunakan aplikasi editor text
seperti Notepad++, yang dapat di download di http://notepad-plus-plus.org/download/. Cara
penginstallan aplikasi Notepad++ pernah saya bahas pada Tutorial HTML: Memilih Aplikasi
Editor HTML.

Sebagai text-editor alternative, anda bisa mencoba Sublime Text 2. Aplikasi editor ini
adalah favorit banyak programmer karena fitur dan tampilannya. Walaupun aplikasi ini
tidak gratis (berbayar), anda bisa menggunakannya selama mungkin, karena tidak ada
jangka waktu penggunaanya. Sublime Text 2 bisa didapat di
alamat: http://www.sublimetext.com/.
Kembali ke folder belajar yang berada di D:\xampp\htdocs\belajar, kita akan membuat sebuah
file baru. Untuk pembuatan file ini anda dapat menggunakan notepad bawaan Windows
maupun Notepad++.
Sebagai isian dari file tersebut, silahkan ketikkan kode berikut:

1 <?php
2 echo "Saya sedang belajar PHP di duniailkom.com";
3 echo "<br />";
4 echo "Hello World...";
5 ?>
Lalu savelah sebagai coba.php. Sehingga file tersebut akan berada pada
alamat D:\xampp\htdocs\belajar\coba.php. Sampai tahap ini, sebenarnya kita telah membuat
sebuah file PHP sederhana. Untuk menjalankannya, kita harus menggunakan web browser.

Cara Menjalankan File PHP


Jika Web Server Apache belum berjalan, silahkan menjalankannya terlebih dahulu, seperti pada
tutorial Cara Menjalankan Web Server Apache dengan XAMPP.
Selanjutnya buka browser, dan ketikkan alamat berikut: localhost/belajar/coba.php pada address
bar dan tekan Enter.
Jika anda mengikutinya langkah-langkah diatas dengan benar, maka di dalam web browser akan
tampil seperti tampilan di berikut:

xiv
Selamat! Anda telah berhasil menjalankan file PHP pertama anda, walaupun file PHP tersebut tidak
mengerjakan apa-apa selain menampilkan beberapa baris text.

Sebelum mengakhiri tutorial ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait cara menjalankan
file PHP:

 File php yang akan dijalankan harus berada di dalam folder D:\xampp\htdocs, baik itu di
dalam folder tersebut, atau folder-folder dibawahnya. Untuk menjalankan di dalam browser,
anda tinggal mengganti alamat D:\xampp\htdocs menjadi localhost. Namun Jika file php
tersebut berada di luar folder htdoc, maka web server tidak bisa mengaksesnya.
 Setiap file PHP harus ditulis menggunakan akhiran .php (walaupun hal ini bisa dirubah pada
settingan modul php).
 Penamaan file PHP, harus tanpa spasi dan sebaiknya menggunakan huruf kecil. Anda dapat
menggunakan underscore (_) sebagai pengganti spasi.

F. Aturan Dasar Penulisan Kode PHP

1. Case Sensitivity (perbedaan huruf besar dan kecil) dalam PHP


PHP tidak membedakan huruf besar dan kecil (case insensitive) untuk penamaan fungsi
(function), nama class, maupun keyword bawaan PHP seperti echo, while, dan class. Ketiga baris
berikut akan dianggap sama dalam PHP:
1 <?php
2 Echo “Hello World”;
3 ECHO “Hello World”;
4 EcHo “Hello World”;
5 ?>
Akan tetapi, PHP membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive)
untuk penamaanvariabel, sehingga $nama, $Nama dan $NAMA akan dianggap sebagai 3
variabel yang berbeda. Sering kali error terjadi dikarenakan salah menuliskan nama variabel, yang
seharusnya menggunakan huruf kecil, ditulis dengan huruf besar.

1 <?php
2 $andi="Andi";
xv
3 echo $Andi; // Notice: Undefined variable: Andi
4 ?>
Untuk mengatasi perbedaan ini, disarankan menggunakan huruf kecil untuk seluruh kode PHP,
termasuk variabel, fungsi maupun class. Jika membutuhkan nama variabel yang terdiri dari 2 suku
kata, karakter spasi bisa digantikan dengan underscore (_)

2. Penulisan Baris Perintah dalam PHP


Statement (baris perintah) di dalam PHP adalah kumpulan perintah PHP yang menginstruksikan
PHP untuk melakukan sesuatu. Baris perintah ini bisa terdiri dari satu baris singkat (seperti
perintah echo untuk menampilakan text di layar) atau bisa sesuatu yang lebih rumit dan terdiri dari
beberapa baris, seperti kondisi if, atau kode perulangan (loop).
Berikut adalah contoh beberapa baris perintah dalam PHP:

1 <?php
2 echo "Hello, world";
3 sebuah_fungsi(21, "duniailkom");
4 $a = 1;
5 $nama = "duniailkom";
6 $b = $a / 25.0;
7 if ($y == $z) {
8 echo "Tampilkan Tabel";
9 }
10 ?>
Terlihat dari beberapa contoh baris perintah diatas, PHP menggunakan tanda semicolon (titik
koma) “;” sebagai tanda akhir baris perintah.
Kumpulan baris perintah yang menggunakan tanda kurung kurawal seperti kodisi
IF atau perulangan (loop) tidak membutuhkan tanda titik koma setelah kurung penutup.
1 <?php
2 if (true) {
3 echo "Perintah dijalankan"; // tanda titik koma harus ditulis
4 } // tidak diperlukan tanda titik koma setelah tanda kurung kurawal
5 ?>

3. Karakter Spasi dan Tab dalam PHP


Secara umum, karakter spasi dan tab diabaikan di dalam eksekusi program PHP. Anda boleh
memecah sebuah statement menjadi beberapa baris, atau menyatukan beberapa statement dalam
sebuah baris yang panjang. Seperti contoh berikut:
1 <?php
2 echo "Ini kalimat pertama"; echo "Ini kalimat kedua"; $nama="duniailkom";
3 ?>
Baris perintah itu sama artinya dengan

1 <?php
2 echo "Ini kalimat pertama";
3 echo "Ini kalimat kedua";
4 $nama = "duniailkom";
xvi
5 ?>
Walaupun contoh pertama lebih menghemat tempat, namun saya lebih menyarankan contoh kedua,
dimana kita mengusahakan agar setiap statement berada pada satu baris saja, dan menambahkan
beberapa spasi di awal untuk memudahkan membaca kode program.
Keuntungan penghematan beberapa baris dan beberapa byte dari sebuah file PHP tidak akan
sebanding dengan efek sakit kepala yang anda dapati sewaktu mencoba memahami kode program
yang dibuat 3 bulan kedepan (karena sering manggabungkan beberapa statement dalam satu
baris).

G. Jenis - jenis Operator Aritmatika dalam PHP

Didalam PHP terdapat 7 jenis operator aritmatika, berikut ke tujuh operator tersebut:

Kebanyakan operator aritmatika dalam PHP bertipe binary yakni membutuhkan 2 operand, kecuali
operator minus (-) dan plus (+) yang merupakan operator tipe unary (hanya membutuhkan 1
operand).
Dari ke 7 operator aritmatika dalam PHP tersebut, operator modulus ($a % $b) mungkin terdengar baru.
Operator ini menghasilkan sisa hasil bagi dari hasil pembagian. Misalkan 10 % 3, hasilnya adalah 1. Biasanya
operator modulus ini digunakan bersama-sama dengan operator pembagian (/).

xvii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, bahwa secanggih apapun suatu
system atau sebesar apapun basis pengetahuan yang dimiliki, tentu saja ada kelemahannya.

Setelah mengetahui pengertian dan bagian – bagian dari PHP, kita dapat mengambil segi positif
dari penggunaan PHP dalam pemrograman dan dapat mengembangkannya.

xviii
DAFTAR PUSTAKA

http://www.duniailkom.com/sejarah-php-dan-perkembangan-versi-php/

http://www.duniailkom.com/pengertian-dan-fungsi-php-dalam-pemograman-web/

http://www.duniailkom.com/cara-menginstall-php-dengan-xampp/

http://www.duniailkom.com/cara-menjalankan-file-php-dengan-xampp/

http://www.duniailkom.com/aturan-dasar-penulisan-kode-php/

http://www.duniailkom.com/pengertian-dan-jenis-jenis-operator-aritmatika-dalam-php/

xix

Anda mungkin juga menyukai