Komparator
Komparator
Sekarang saya akan ngebahas sedikit tentang yang sederhana dari elektronika., yaitu
rangkaian komparator.
mengapa saya ambil tema ini, karena dari rangkaian komparator kita bisa banyak membuat
aplikasi rangkaian utk robotika, seperti membuat sensor garis, sensor api, sound aktivation, dll.
Oke langsung aja.,
Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan tegangan yang masuk pada
satu saluran input dengan tegangan referensi. Tegangan output berupa tegangan high atau low
sesuai dengan perbandingan Vin dan Vref. Berikut adalah rangkaian komparator sederhana.
1. Non-Inverting Comparator
Pada Non-Inverting Comparator, tegangan input dipasang pada saluran non-inverting
(+) dan tegangan referensi pada saluran inverting (-).
Pada rangkaian Non-Inverting Comparator, jika Vin lebih besar dari Vref, maka
tegangan output adalah +Vsat (mendekati tegangan +VCC). Jika Vin lebih kecil dari Vref,
maka tegangan output adalah -Vsat (mendekati tegangan -VEE).
2. Inverting Comparator
Pada Inverting Comparator tegangan input (Vin) dihubungkan pada saluran inverting (-) dan
tegangan referensi (Vref) pada saluran non-inverting (+). Tegangan referensi dapat
menggunakan sumber catu daya tegangan konstan atau rangkaian pembagi tegangan.
Pada saat Vin lebih kecil dari Vref, tegangan output Vo adalah +Vsat (≈ +VCC). jika Vin
lebih besar dari Vref, maka tegangan output adalah -Vsat (≈ +VEE).
Komparator
pada jaringan resistip, pada Vin tertentu perlu dipasang C1 antara 100 pF s.d 1000 pF untuk
mendapatkan output yang lebih baik. Trimpot 5k befungsi sebagai umpan balik positip, jika
tidak dipasang maka pin 5 dan 6 harus dihubung singkat.
Di antara pembaca ada yang mengerti apa itu “robot line follower”? karena banyaknya request
tutorial membuat robot pada postingan saya sebelumnya, sekarang akan saya tunjukkan salah
satu contoh pembuatan robot, yaitu robot line follower.. enjoy..
Robot Line follower adalah robot yang dapat bergerak mengikuti garis secara OTOMATIS!
Sebenarnya, kalau pembaca googling, banyak sekali tutorial membuat robot line follower di
internet, tapi hampir semuanya ribet dan menggunakan mikrokontroler yang belum dimengerti
oleh bocah” smp dan sma yang banyak comment di postingan saya sebelumnya. Hehe.. Di
bawah ini contoh robot line follower.
Nah..terlihat bukan di gambar ada sebuah
‘benda’ dengan roda yang dapat bergerak mengikuti garis / jalur berwarna hitam yang berbelok-
belok. ‘Benda’ tersebut mengikuti garis dengan otomatis loh. Prinsip dasarnya, sama seperti
manusia, mata digunakan untuk melihat, kaki/roda digunakan untuk berjalan, dan otak digunakan
untuk berpikir. 3 Komponen utama pada setiap robot : mata, kaki, dan otak. Sama seperti
penjelasan saya pada postingan sebelumnya, jangan pikirkan robot itu RIBET, pikirkan robot itu
sederhana, jangan dulu mikir yang rumit-rumit, robot line follower yang sekarang akan saya
tunjukkan adalah sesuatu yang SEDERHANA..! tanamkan kata” sederhana pada pikiran pembaca
sebelum memulai.
Okeh..satu gambar lagi sebelum kita memulai tutorialnya.. Gambar di bawah ini adalah salah
satu contoh track yang digunakan untuk lomba Line Follower Robot. Track yang cukup unik bukan?
Sekarang udah kebayang kan robot yang mau dibuat seperti apa?
Sensor dapat dianalogikan sebagai ‘mata’ dari sebuah robot. Mata di sini digunakan untuk
‘membaca’ garis hitam dari track robot. Kapan dia akan berbelok ke kanan, kapan dia berbelok ke
kiri. Semua berawal dari mata bukan? Kita sebagai manusia tahu arah kita berjalan karena kita
memiliki mata. Yaah, sama seperti robot.
Pada robot line follower, sensor robot yang dapat digunakan ada 3 jenis, yaitu LDR (Light
Dependent Resistor), Photo Dioda, dan Photo Transistor. Saya tidak akan menjelaskan satu”
secara detail, di sini kita gunakan photo dioda sebagai sensor robot. Kalau yang masih penasaran
dengan sensor lainnya, silahkan tanya om google saja.
Nah..gambar di samping kanan adalah 1 pasang sensor yang akan
kita gunakan pada robot line follower. Bentuknya mirip seperti LED, yang berwarna ungu bernama
receiver (photo dioda) dan yang berwarna bening bernama transmitter (infrared). Kalau pembaca
ingin membeli di toko elektronik, bilang saja 1 pasang infrared sensor. Untuk membuat robot ini,
kita gunakan 4 pasang sensor seperti di kanan. Sip? Murah koQ, satu pasangnya 3 ribu
rupiah..hehe..
Kemudian, setelah kita mengetahui sensor apa yang akan kita pakai, coba buat dulu rangkaian
seperti di bawah ini untuk setiap 1 pasang sensor :
Sekarang pertanyaannya, koQ lucu yaa sensor CUPU kaya gitu bisa baca garis? Cara kerjanya
ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Ketika transmitter
(infrared) memancarkan cahaya ke bidang berwarna putih, cahaya akan dipantulkan hampir
semuanya oleh bidang berwarna putih tersebut. Sebaliknya, ketika transmitter memancarkan
cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka cahaya akan banyak diserap oleh bidang
gelap tersebut, sehingga cahaya yang sampai ke receiver tinggal sedikit. Nah, artinya kita sudah
bisa membedakan pembacaan garis dari sensor bukan? Kalau kita sudah tahu, perbedaan cahaya
yang diterima oleh receiver akan menyebabkan hambatan yang berbeda-beda di dalam receiver
(photo dioda) tersebut. Ilustrasinya seperti gambar di bawah ini.
Sebaliknya, kalau cahaya yang dipantulkan oleh bidang hitam, maka sensor akan :
4. Processor (Pendahuluan)
Processor yang kita gunakan di sini bukanlah processor” canggih seperti intel dan amd. Bahkan,
kita sama sekali TIDAK menggunakan mikrokontroler, karena saya anggap mikrokontroler cukup
rumit untuk ukuran smp dan sma. Dalam hal ini, kita gunakan 2 IC (integrated circuit) saja, yaitu
1 buah LM339 (Komparator) dan 1 buah 74LS00 (NAND gate). Simple bukan? Di bawah ini
gambar kedua IC tersebut :
5. Processor (IC LM339)
IC LM339 biasa disebut sebagai komparator. Yah, dari istilahnya saja sudah ketahuan kalau
gunanya adalah untuk meng-compare (membandingkan). Dengan kata lain, sesuatu yang
berbentuk analog harus dikonversi dulu ke dalam bentuk digital (deretan biner) pada dunia
elektronika. Hal ini bertujuan untuk mempermudah processing. Gambar di bawah ini adalah
datasheet LM339. Coba perhatikan dulu sebentar
Nah, 1 IC LM339
terdiri dari 4 buah komparator (yang berbentuk segitiga ). Knapa kita hanya gunakan 1 buah IC
ini? Soalnya kita juga hanya menggunakan 4 buah sensor. Kemudian, tinjau bagian komparator
yang di sebelah kanan.
Satu buah komparator terdiri dari 2 input, yaitu Vin (input masukan dari sensor)
dan Vref (tegangan referensi). Pada dasarnya, jika tegangan Vin lebih besar dari Vref, maka Vo
akan mengeluarkan logika 1 yang berarti 5 Volt atau setara dengan Vcc. Sebaliknya, jika tegangan
Vin lebih kecil dari Vref, maka output Vo akan mengeluarkan logika 0 yang berarti 0 Volt. Knapa
kita bisa membandingkan seperti ini? Nah, seperti yang sudah saya bahas di poin sensor, sensor
akan menghasilkan tegangan yang berbeda-beda ketika dia membaca bidang putih atau hitam
kan?
Kemudian, jangan lupa untuk menambahkan resistor pull-up di keluaran komparator (Vo). Hal ini
disebabkan oleh perilaku IC LM339 yang hanya menghasilkan logika 0 dan Z (bukan logika 1),
sehingga si logika Z ini harus kita tarik ke Vcc dengan resistor pull-up agar menghasilkan logika 1.
Sip?
IC 74LS00 merupakan “NAND gate” yang berguna dalam teknologi digital. NAND gate terkait
dengan logika 0 dan 1 serta merupakan gate yang paling simple dan bisa merepresentasikan
semua jenis gate yang ada. Saya rasa bocah smp atau sma blom bisa memahami bagian ini. Jadi
saya skip saja.. Di bawah ini adalah datasheet IC 74LS00.
7. Processor (Motor)
Sekarang kita tinjau, bagaimana cara motor bekerja ketika robot berbelok ke kiri dan ke kanan.
Lihat ilustrasi di bawah ini ketika robot akan berbelok ke arah kanan.
Transistor dapat berfungsi sebagai saklar / switch on off. Motor tidak menyala terus menerus
bukan? Sudah saya jelaskan di bab sebelumnya, pada jalur tertentu motor akan mati dan
menyala. Nah,, nyala mati motor tersebut diatur oleh transistor. Transistor yang digunakan di sini
adalah NPN. Pada dunia elektronika, transistor terdiri dari dua jenis, yaitu PNP dan NPN. Berikut
ilustrasi gampangnya terkait dengan motor.
9. Mekanik
Hmm..
sebenarnya,,jujur saja saya kurang mengerti bagian mekanik. Soalnya saya bukan orang
mesin..hehe.. Saya cuma tahu sedikit tips, yaitu buat gear yang besar” agar torsi-nya besar.
Jadi, robotnya bisa berbelok dengan kuat. Kalau torsi kecil, robot akan sulit untuk berbelok.
Gampangnya gitu aja..hehe..
Berikut ini pcb layout dari sensor robot line follower, terdiri dari 4 sensor. Layout PCB ini dibuat
dengan menggunakan software eagle.
Di bawah ini layout pcb dari rangkaian processor,
yang terdiri dari 1 IC NAND dan 1 IC komparator.
oke..sekian tulisan saya tentang membuat robot line follower sederhana. Kalau ada pembaca yang
ingin bertanya silahkan.. Saya akan menjawab dengan senang hati..hehe.. sampai jumpah di
tulisan robot saya lainnya.