0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
283 tayangan10 halaman

OKSIDASI

Laporan ini membahas proses oksidasi sintesis asam adipat dari sikloheksana menggunakan kalium dikromat sebagai zat oksidator dan asam sulfat sebagai katalis. Langkah-langkah meliputi penambahan sikloheksana ke larutan asam sulfat dan kalium dikromat pada suhu tertentu, pemanasan, pendinginan, dan penyaringan untuk menghasilkan produk berupa kristal berwarna merah.

Diunggah oleh

Indri Kusparwati
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
283 tayangan10 halaman

OKSIDASI

Laporan ini membahas proses oksidasi sintesis asam adipat dari sikloheksana menggunakan kalium dikromat sebagai zat oksidator dan asam sulfat sebagai katalis. Langkah-langkah meliputi penambahan sikloheksana ke larutan asam sulfat dan kalium dikromat pada suhu tertentu, pemanasan, pendinginan, dan penyaringan untuk menghasilkan produk berupa kristal berwarna merah.

Diunggah oleh

Indri Kusparwati
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 10

LAPORAN TETAP

SATUAN PROSES
“OKSIDASI SINTESA ASAM ADIPAT”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : 1

KELAS : 3 KB

NAMA : 1. ADIP BRILYAN PRATAMA 0610 3040 0336

2. DEA GRABELLY 0610 3040 0339

3. DEWITA INDAH RAHAYU W 0610 3040 0340

4. FHIYA RATNA PUSPITA 0610 3040 0344

5. SAMPUSPITA SARI 0610 3040 0356

6. WULANDARI 0610 3040 0358

7. YOLANDA DESRIANI 0610 3040 0359

DOSEN PEMBIMBING : Ir. ERWANA DEWI, M.Eng

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG 2011
OKSIDASI SINTESA ASAM ADIPAT
I. Tujuan
 Mahasiswa mengetahui proses oksidasi dan sintesa asam Adipat dan Sikloheksana.
 Dapat mencari mekanisme reaksi sintesa asam Adipat.

II. Alat dan Bahan yang Digunakan


Alat :
 Erlenmeyer 250ml
 Gelas kimia 250ml
 Pipet ukur 10ml
 Corong buchner
 Kaca arloji
 Spatula
 Hot plate
 Termometer
 Wadah es

Bahan :
 Sikloheksana
 Asam Sulfat pekat
 Aquadest
 Kalium Dikromat
 Es

III. Gambar Alat : (terlampir)

IV. Teori
Oksidasi dalam kimia organik didefinisikan sebagai pelepasan elektron oleh suatu atom
dan reduksi sebagai diperolehnya elektron oleh suatu atom. Jika suatu molekul
memperoleh oksigen atau kehilangan hidrogen, maka molekul tersebut dikatakan
teroksidasi.
Contoh :
H2SO4
CH3CH2OH CH3CO2H
Beberapa zat pengoksidasi khas :
a. Kalium Permanganat dan basa
b. HNO3 pekat dan panas
c. Asam Kromat
d. Kalium Trioksida

V. Langkah Kerja
1. Menambahkan 10 ml Asam Sulfat pekat secara perlahan ke dalam 30ml air didalam
erlenmeyer 250ml. Mendinginkan larutan dalam wadah es pada suhu ruang.
2. Menambahkan 10ml Sikloheksana ke dalam larutan, mengocok kuat-kuat.
3. Melarutkan 8gr Kalium Dikromat dengan 10ml air dalam erlenmeyer 250ml.
Menambahkan campuran Sikloheksana sedikit demi sedikit selama 15-20 menit pada
suhu konstan 400 - 500C.
4. Setelah penambahan selesai, memanaskan campuran hingga 800 - 900C selama 10
menit. Mendinginkan sambil diaduk sekali-kali dalam wadah es yang diberi garam
NaCl, apabila tak terbentuk kristal, menggores-gores permukaan gelas kimia dengan
pengaduk kaca untuk mempercepat terbentuknya kristal. Larutan akhir berwarna
merah fanta.
5. Menyaring endapan dan diletakkan dalam desikator hingga mencapai suhu ruang.
Menimbang hasil.
Catatan :
 Memastikan proses oksidasi berjalan sempurna.
 Penambahan Sikloheksana + asam Sulfat ke dalam Kalium Dikromat haruslah
perlahan dan membutuhkan waktu.
 Penyaringan menggunakan corong buchner dan pompa vakum, ukuran kertas saring
harus sesuai ukuran dalam corong buchner. Apabila tak menggunakan corong
buchner, lakukan filtrasi dengan menggunakan corong kaca dan kertas saring lipat.

VI. Data Pengamatan


No Proses Pengamatan
1 10 ml H2SO4 + 30ml H2O dalam Larutan berwarna bening dan
erlenmeyer 250ml dalam wadah es. menghasilkan panas (eksoterm)
2 10 ml C6H12 + larutan H2SO4 Larutan berwarna bening berminyak,
berbau menyengat dan terdapat
gelembung-gelembung
3 8 gr K2Cr2O7 + 10 ml H2O Larutan berwarna orange pekat dan tidak
larut dengan H2O.
4 Larutan H2SO4 + larutan C6H12 + Terjadi perubahan warna setelah
larutan K2Cr2O7 penambahan K2Cr2O7 dari bening
menjadi merah fanta dan K2Cr2O7 larut
dalam campuran
5 Campuran dipanaskna Larutan berwarna merah fanta
6 Pendinginan di dalam wadah es Terbentuk kristal berwarna merah.
Dilakukan penyaringan dan didapatkan
produk sebanyak 3,46 gr.

VII. Perhitungan

- Kaliam Dikromat (K2Cr2O7) 8 gr dalam 10ml


gr = M x V x BM
8 gr = M x 0,01 l x 294,18 gr/mol
M = 2,72 mol/ l

mol = M x V
mol = 2,72 mol/ l x 0,01 l
mol = 0,0272 mol
- Sikloheksana (C6H12) dalam 10 ml
x% x1000
M =
BM
0,78 gr / mlx0,995 x1000ml / l
M =
84,16 gr / mol
M = 9,22 mol/ l

mol = M x V
mol = 9,22 mol/ l x 0,01 l
mol = 0,09222 mol

- Asam Sulfat (H2SO4) sebanyak 10 ml


x% x1000
M =
BM
1,84 gr / mlx0,98 x1000ml / l
M =
98,08 gr / mol
M = 18,38 mol/l

 Perhitungan Reaksi secara Teori


H2SO4
C6H12 + K2Cr2O7 C6H10O4 + K2Cr2O3 + H2
m : 0,09222 0,0272 - - -
b : 0,0272 0,0272 0,0272 0,0272 0,0272
s : 0,06502 - 0,0272 0,0272 0,0272

Massa Input:

- K2Cr2O7 = 8 gr
- C6H12
m

v
m  xv
= 0,78 gr/ml x 10 ml
= 7,8 gr

Massa Output:
- C6H12 = mol x BM
= 0,06502 mol x 84,16 gr/mol
= 5,476 gr
- C6H10O4 = mol x BM
= 0,0272 mol x 146 gr/mol
= 3,971 gr
- K2Cr2O3 = mol x BM
= 0,0272 mol x 230,2 gr/mol
= 6,2614 gr
- H2 = mol x BM
= 0,0272 mol x 2 gr/mol
= 0,0544 gr

Neraca Massa

Komponen Input (gr) Output (gr)


C6H12 7,8 5,472
K2Cr2O7 8 0
C6H10O4 3,971
K2Cr2O3 6,2614
H2 0,0544
Total 15,8 15,7588

massaproduk 3,9711
% yield = x100 = x100 = 49,64 %
massareak tan 8

molreak tan 0,0272


% konversi = x100 = x100 = 100 %
molmula  mula 0,0272

 Perhitungan Reaksi secara Praktek


gr C6H10O4 = 3,46
gr 3,46 gr
mol C6H10O4 = = = 0,0236 mol
BM 146 gr / mol

H2SO4
C6H12 + K2Cr2O7 C6H10O4 + K2Cr2O3 + H2
m : 0,09222 0,0272 - - -
b : 0,0236 0,0236 0,0236 0,0236 0,0236
s : 0,0686 0,0036 0,0236 0,0236 0,0236

Massa Input:

- K2Cr2O7 = 8 gr
- C6H12
m

v
m  xv
= 0,78 gr/ml x 10 ml
= 7,8 gr

Massa Output:
- C6H12 = mol x BM
= 0,0686 mol x 84,16 gr/mol
= 5,7733 gr
- K2Cr2O7 = mol x BM
= 0,0036 mol x 294,18 gr/mol
= 1,0590 gr
- C6H10O4 = mol x BM
= 0,0236 mol x 146 gr/mol
= 3,4456 gr
- K2Cr2O3 = mol x BM
= 0,0236 mol x 230,2 gr/mol
= 5,4327 gr
- H2 = mol x BM
= 0,0236 mol x 2 gr/mol
= 0,0472 gr

Neraca Massa

Komponen Input (gr) Output (gr)


C6H12 7,8 5,7733
K2Cr2O7 8 1,0590
C6H10O4 3,4456
K2Cr2O3 5,4327
H2 0,0472
Total 15,8 15,7578

massaproduk 3,4456
% yield = x100 = x100 = 43,07 %
massareak tan 8

molreak tan 0,0236


% konversi = x100 = x100 = 86,76 %
molmula  mula 0,0272
VIII. Analisa Percobaan
Setelah melakukan percobaan “Oksidasi” dapat dianalisa bahwa bahan dasar yang
digunakan pada praktikum ini adalah Sikloheksana dan Kalium Dikromat. Pada
percobaan ini H2SO4 diberikan agar mempercepat reaksi. pemberian H2SO4 yang
direaksikan dengan Sikloheksana memiliki tujuan untuk melepaskan ikatan pada
Sikloheksana untuk memungkinkan terjadinya proses oksidasi. Disini Sikloheksana
digunakan sebagai bahan reduktor dalam pembuatan asam Adipat, sedangkan Kalium
Dikromat digunakan sebagai oksidator (penyuplai oksigen).
Penambahan C6H12 ke dalam larutan Kalium Dikromat dilakukan secara perlahan
pada temperatur 40-500C ini bertujuan agar saat penambahan terjadi proses oksidasi .
pembentukan kristal terjadi saat larutan diletakkan dalam wadah es setelah proses
pemanasan. Disaat itulah terjadi proses pengkristalan yang sempurna. Endapan yang
dihasilkan setelah proses penyaringan dan pendinginan adalah sebanyak 3,46 gr.

IX. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini dapat disimpulakan, bahwa:
 Oksidasi adalah proses dimana Sikloheksana sebagai larutan utama (reduktor)
direaksikan dengan Kalium Dikromat sebagai oksidator.
 Reaksi oksidasi yang terjadi :
C6H12 + K2Cr2O7 C6H10O4 + K2Cr2O3 + H2

 % yield yang didapat secara praktek sebesar 43,07 %


 % konversi yang didapat secara praktek sebesar 86,76 %
TUGAS

1. Tuliskan mekanisme reaksi yang terjadi !


H 2 SO4  C6 H12  C6 H10  H 2 SO4  H 2
C6 H12  K 2 Cr2 O7  C6 H10O4  K 2 CR2 O3  H 2

2. Mengapa filtrat perlu dicuci dengan air dingin ?


Karena dengan menggunakan air dingin maka akan terbentuk endapan (C6H10O4) yang belum
terbentuk tadi sehingga mudah membersihkan alatnya (tidak melelkat). Selain itu dapat
menghilangkan sisa-sisa kelebihan asam.

3. Tuliskan fungsi asam Sulfat dan Kalium Dikromat!


H2SO4 sebagai katalis dan melepaskan ikatan Sikloheksana agar teroksidasi.
K2Cr2O7 sebagai oksidator atau pelepasan oksigen sehingga Sikloheksana teroksidasi
membentuk C6H10O4

4. Mengapa suhu dipertahankan 40 – 500C selama penambahan K2Cr2O7 ?


Karena suhu tersebut memungkinkan Sikloheksana teroksidasi membentuk asam Adipat dan
apabila suhi diubah menjadi lebih tinggi atau rendah maka ikatan dari Sikloheksana akan
kembali seperti semula.

5. Tuliskan kegunaan pendingin dan pengadukan dalam wadah es +garam !


Pendinginan Mempercepat terbentuknya kristal karena terjadinya penurunan suhu pada
larutan tersebut sehingga memaksimalkan terbentuknya endapan.
Pengadukan Untuk mempercepat terbentuknya asam Adipat.
Garam Agar es yang digunakan tidak cepat mencair.
Gambar pengamatan

Proses pendinginan larutanH2SO4 menambahkan 10 ml sikloheksana saat campuran siklohena+

Ke dalam larutan H2SO4 dipanaskan

Penambahan kalium dikromat penambahan sikloheksana sedikit campuran dipanaskan


hingga

demi sedikit hingga warna berubah suhu 80-90 0C

Setelah dipanaskan kemudian setelah didinginkan endapan hasil penyaringan dan

Didinginkan dalam wadah es disaring pengeringan di dalam oven


GAMBAR ALAT

Gelas Kimia corong gelas Bola Karet Batang Pengaduk

gelas ukur Pipet Ukur Erlenmeyer

spatula

Anda mungkin juga menyukai