Makalah KK Ita

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

A.

KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF

Pendekatan kuantitatif memandang tingkah laku manusiadapat diramal dan realitas sosial;

objektif dan dapat diukur. Oleh karena itu,penggunaan penelitian kuantitatif dengan

instrumen yang valid dan reliabel serta analisis statistik yang sesuai dan tepat menyebabkan

hasil penelitian yang dicapai tidak menyimpang dari kondisi yang sesungguhnya.

Pendekatan kuantitatif mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut :

1. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan rancangan yang terstruktur,

formal, dan spesifik, serta mempunyai rancangan operasional yang mendetail.

2. Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat dikuantitatifkan dengan

menghitung atau mengukur.

3. Penelitian kuantitatif bersifat momentum atau menggunakan selang waktu tertentu,

atau waktu yang digunakan pendek; kecuali untuk maksud tertentu.

4. Penelitian kuantitatif membutuhkan hipotesis atau pertanyaan yang perlu di jawab,

untuk membimbing arah dan pencapaian tujuan pendidikan.

5. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik, baik statistik diferensial

maupun inferensial.

6. Penelitian kuantitatif lebih berorientasi kepada produk dari proses.

7. Sampel yang digunakan: luas, random, akurat, dan representatif.

8. Peneliti kuantitatif menganalisis data secara deduktif.

9. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data hendaklah dapat dipercaya

(valid), andal (reliable), mempunyai norma dan praktis.


B. JENIS- JENIS PENELITIAN KUANTITATIF

1. Penelitian Eksploratif

Penelitian eksploratif merupakan studi penjajakan, terutama sekali dalam pemantapan

konsep yang akan digunakan dalam ruang lingkup penelitian yang lebih luas dengan

jangkauan konseptual yang lebih besar. Kerlinger (1976) menyatakan, bahwa penelitian

eksploratif bertujuan: (1) menemukan variabel yang berarti dalam situasi lapangan; (2)

menemukan hubungan diantara variabel- variabel; (3) meletakkan dasar kerja untuk

penelitian selanjutnya, yang bersifat pengujian hipotesis yang lebih sistematis dan teliti.

2. Penelitian Deskriftif Kuantitatif

Penelitian deskriftif kuantitatif adlah salah satu jenis penelitian yang bertujuan

mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi

tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara ditail (Lehmann 1979). Oleh karena

itu, penelitian deskriftif dapat berupa penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

maupun kualitatif. Penelitian deskriftif kuantitatif merupakan usaha sadar dan sistemmatis

untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah dan atau mendapatkan informasi lebih

mendalam dan luas terhadap suatu fenomena dengan menggunakan tahap-tahap penelitian

dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian deskriftif kuantitatif bukanlah tipe penelitian asosiatif. Dengan kata lain,

apabila peneliti memilih dan menggunakan tipe penelitian deskriftif kuantitatif bukanlah

dimaksudkan untuk melihat dan menemukan hubungan antar variabel bebas dan variabel

terikat atau untuk membandingkan dua variabel dalam rangka menemukan sebab dan akibat.
3. Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional merupakan suatu tipe penelitian yang melihat hubungan antara

satu atau beberapa ubahan dengan satu atau beberapa ubahan yang lain. Penelitian

korelasional kadang-kadang disebut juga dengan “associational research”. Dalam

associational research, relasi hubungan diantara dua atau lebih ubahan yang dipelajari tanpa

mencoba memengaruhi ubahan-ubahan tersebut.

Tujuan utama melakukan penelitian korelasional yaitu menolong menjelaskan pentingnya

tingkah laku manusia atau untuk meramalkan suatu hasil. Dengan demikian, penelitian

korelasional kadang-kandang berbentuk penelitian deskriftif karena menggambarkan

hubungan antara ubahan-ubahan yang diteliti. Karena itu, penelitian korelasional merupakan

upaya untuk menerangkan dan meramalkan sesuatu (explanatory studies dan prediction

studies).

4. Penelitian Kausal Komparatif

Tipe penelitian ini seperti juga tipe penelitian yang lain bersifat expost-facto. Ini berarti

bahwa data dikumpulkan setelah semua fenomena/kejadian yang diteliti berlangsung, atau

tentang hal-hal yang telah terjadi sehingga tidak ada yang dikontrol. Penelitian jenis ini tidak

ada intervensi langsung, karena kejadian telah berlangsung. Pengaruh atau efek variabel

bebas dapat diketahui dengan jalan membandingkan kedua kelompok.

Penelitian kausal komparatif dapat menentukan penyebab, efek, atau konsekuensi yang

ada diantara dua kelompok atau beberapa kelompok. Kadang-kadang penelitian kausal

komparatif digunakan sebagai alternatif untuk mengadaka suatu eksperimen.


5. Penelitian Tindakan (Action Risearch)

Konsep Penelitian tindakan terdiri dari dua kata, yaitu penelitian dan tindakan. Penelitian

merupakan suatu studi sistematis untuk memecahkan suatu masalah. Tindakan meupakan

suatu aksi (action) untuk memecahkan masalah tersebut. Jadi, penelitian tindakan dapat

diartikan sebagai suatu studi sistematis dalam memecahkan masalah dalam situasi sosial,

melalui suatu tindakan dan ditujukan untuk meningkatkan pemahaman,dan penalaran mereka

yang ikut serta dala situasi tersebut dan orang-orang yang dilibatkan dalam pemecahan

masalah tersebut.

Tugas utama penelitian tindakan adalah menghasilkan informasi dan pengetahuan, serta

ketrampilan baru yang dapat digunakan secara langsung kepada sekelompok orang melalui

penelitian, dan juga dimaksudkan untuk memberikan penerangan pada sekelompok subjek

peneliti, memotivasi mereka untuk menggunakan informasi yang mereka dapat melalui

penelitian.

Penelitian tindakan meruakan salah satu jenis peneltian yang membutuhkan suatu

rencana, tindakan, observasi dan refleksi secera berkesinambungan, melalui berbagai tahap

dan siklus penelitian secara ilmiah.

6. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya tipe penelitian yang lebih akurat/teliti

dibandingkan dengan tipe penelitian yang lain, dalam menentukan relasi hubungan sebab

akibat. Fraenkel dan Wallen (1993) menyatakan bahwa keunikan penelitian eksperimen

adalah: (1) satu-satunya tipe penelitian yang memberi kesempatan kepada peneliti untuk

secara langsung dapat memengaruhi variabel penelitian; dan (2) satu-satunya pula tipe

penelitian yang dapat menguji hipotesis tentang relasi hubungan sebab akibat. Ini berarti
bahwa suatu perlakuan (treatmen) dapat dijadikan faktir penyebab terjadi suatu perubahan

pada individual. Karna itu, variabel bebas disebut juga dengan variabel eksperimen atau

variabel perlakuan.

7. Penelitian Pengembangan

Isaac dan Michael (1980) menyatakan, bahwa tujuan penelitian pengembangan alat

perubahan sebagai fungsi waktu. Oleh karena itu, setiap masalah dalam penelitian

pengembangan hendaklah didekati secara lebih baik dan terencana. bentuk lain penelitian

pengembangan adalah “trend study”. Bentuk ini dirancang untuk mengetahui dan

menetapkan pola perubahan dimasa lampau yang digunakan untuk meramalkan keadaan dan

pola masa datang. Penelitian pengembangan sering dilakukan sebagai penelitian formatif dan

dapat juga studi rekontruksi, namun belum menghasilkan produk atau model yang lengkap.

C. PENGERTIAN METODE SURVEI

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, untuk

menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel

sosiologis maupun psikologis. Penelitian survei adalah penelitian kuantitatif. dalam penelitian

survei, peneliti menanyakan kebeberapa orang (yang disebut dengan responden) tentang

keyakinan,pendapat, karakteristik suatu objek dan perilaku yang telah lalu atau sekarang.

Penelitian survei berkenaan dengan pertannyaan tentang keyakinan dan prilaku dirinya

sendiri.

Semua anggota sampel atau responden dalam penelitian survei menjawab pertannyaan

yang sama. Penelitian survei mengukur nilai beberapa variabel, menguji beberapa hipotesis

tentang perilaku, pengalaman dan karakteristik suatu objek. Penelitan pada umumnya adalah
penelitian korelasi . penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu

generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survei ini tidak

memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi

yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif (David Kline:

1980).

Berdasarkan kutipan tersebut dapat dikemukakan disini bahwa metode penelitian

survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang

terjadi pada masa lampau atau masa kini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik,

perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis

dan psikologis dari sampel yang di ambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data

dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) dan hasil penelitian cenderung untuk

digeneralisasikan. Jadi dalam penelitian survei bisa bersifat deskriptif, komparatif, asosiatif,

komparatif asosiatif, dan hubungan stuktural yang di analisis dengan Path Analysis (analisis

jalur) dan Structure Equation Model ( model persamaan struktural).

Kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa dalam melakukan penelitian dengan

metode survei adalah: memahami proses penelitian; permalahan penelitian; melakukan kajian

teori, menyusun kerangka berfikir dan mengajukan hipotesis; menentukan populasi dan

menghitung sampel random; mengembangkan instrumen dan menguji validitas dan

reliabilitas instrumen; mengumpulkan data; tabulasi data, penyajian data, dan analisis data;

menyusun proposal dan laporan penelitian survei.

D. PROSES PENELITIAN SURVEI

Proses penelitian merupakan langkah-langkah sistematis dan logis yang di laksanakan

dalam melakukan penelitian survei. Proses penelitian survei pada gambar 1 berikut

dikembangkan dari proses penelitian kuantitatif seperti yang tertera pada gambar 1
Gambar 1. Langkah-langkah penelitian kuantitatif: Survei

Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa proses penelitian kuantitatif survei berangkat

dari permasalahan, yang terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

rumusan masalah. Permasalahan tersebut selanjutnya di jelaskan dan dijawab dengan teori.

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori disebut hipotesis.

Hipotesis tersebut akan dibuktikan kebenarannya di lapangan.

Untuk mengumpulkan data peneliti perlu mengembangkan instrumen. Supaya data

yang diperoleh valid, dan reliabel, maka instrumen penelitian sebelum digunakan untuk

pengumpulan data di uji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Setelah sampel di

tentukan dan instrumen telah teruji, maka langkah selanjutnya adalah melakukan

pengumpulan data pada sampel yang telah di tentukan. Setelah data terkumpul, maka data

tersebut dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang
telah dirumuskan. Kegiatan terakhir penelitian adalah membuat laporan penelitian yang

diwujudkan dalam bentuk skripsi, tesis, dan disertasi.

E. BENTUK JUDUL PENELITIAN SURVEI

Menurut tingkat eksplanasi (level of exsplanation) dalam penelitian, terdapat tingkatan

judul penelitian, yaitu judul yang bersifat: deskriptip,komparatif, asosiatif, dan komparatif

asosiatif. Judul asosiatif ada yang bersifat simetris, kausal, dan reciprocal. Hal ini ditunjukan

pada gambar 2.2 berikut.

1. Judul Deskriptif : adalah judul penelitian yang bermaksud menggambarkan keadaan

satu atau lebih variabel secara mandiri. Dalam penelitian ini peneliti tidak membuat

perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu

dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan

dengan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian pada level yang

terendah.

 Contoh Judul Skripsi dan Rumusan Masalah Penelitian Deskriptif

a. PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN PT. USAHA UTAMA (penelitian


deskriftif satu variabel secara mandiri, variabel penelitiaanya adalah prokdutifitas
kerja).
Rumusan masalah: seberapa tinggi produktifitas karyawan PT. Usaha Utama ?

b. KINERJA GURU DAN PRESTASI BELAJAR MURID PADA SMK MUDA


KARYA (penelitian deskriftif dua variabel secara mandiri, variabel penelitiannya
adalah kinerja guru dan prestasi belajar murid).
Rumusan masalah :
 Seberapa tinggi kinerja guru SMK Muda Karya?
 Seberapa tinggi prestasi belajar murid SMK Muda Karya?

2. Judul Komparatif: adalah judul penelitian yang bermaksud membandingkan nilai

satu atau lebih variabel mandiri pada dua atau lebih populasi, sampel atau waktu yang
berbeda atau gabungan semuanya. Penelitian komparatif kesulitannya lebih tinggi

daripada deskriptif.

 Contoh Judul Skripsi dan Rumusan Masalah Penelitian Komparatif

a. PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA ANTARA PEGAWAI NEGERI

LULUSAN PTS DAN PTN PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINTARAGA

(komparatif satu variabel yaitu produktivitas kerja pada dua kelompok yang berbeda

yaitu PTS = Perguruan Tinggi Swasta dan PTN = Perguruan Tinggi Negeri.

Rumusan Masalah : adakah perbedaan produktivitas kerja antara lulusan TS dan TN


di Pemerintah Kabupaten Mintorogo ?
b. PERBANDINGAN KUALITAS PROMOSI DAN NILAI PENJUALAN ANTARA
PT MAWAR, PT MELATI DAN PT KAMBOJA (komparatif dua variabel yaitu
kualitas promosi dan nilai penjualan pada tiga populasi yaitu PT Mawar, PT Melati
dan PT Kamboja).
Rumusan Masalah :

 Adakah perbedaan kualitas promosi antara PT Mawar, PT Melati dan PT


Kamboja ?
 Adakah perbedaan nilai penjualan antara PT Mawar, PT Melati dan PT
Kamboja ?

3. Judul Asosiatif: adalah judul penelitian yang bermaksud menggambarkan dan

menguji hipotesis hubungan dua variabel atau lebih. Judul asosiatif ada tiga macam,

yaitu judul asosiatif simetris, kausal dan recoprocal atau interaktif / saling

mempengaruhi. Asosiatif simetris berarti hubungan variabel tersebut munculnya

bersamaan yang tidak bersifat sebab akibat dan saling mempengaruhi. Judul asosiatif

simetris, diawali dengan kata hubungan atau korelasi. Judul asosiatif kausal diawali

dengan kata pengaruh, atau faktor determinan. Judul asosiatif reciprocal judul

penelitian diawali dengan kata hubungan interaktif atau pengaruh interaktif.

Penelitian asosiatif lebih sulit daripada penelitian deskriptif.


Gambar 2. Bentuk – bentuk Rumusan Masalah

 Contoh Judul Skripsi dan Rumusan Masalah Penelitian Asosiatif Simetris

 HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN DENGAN PRESTASI KERJA DI


BIDANG PEMASARAN.
Bentuk variabel ditunjukkan pada gambar 3

X Y

Gambar 3. Hubungan asosiatif simetris. X tidak mempengaruhi Y dan Ytidak mempengaruhi


X. Tidak ada panah.

Rumusan Masalah :

1. Berapa rata-rata tinggi badan sampel yang diteliti (rumusan masalah deskriptif)
2. Berapa rata-rata prestasikerja sampel yang diteliti (rumusan masalah deskriptif)
3. Seberapa besar hubungan antara tinggi badan dengan prestasi kerja (rumusan masalah
asosiatif simetris)
 Contoh Judul Skripsi dan Rumusan Masalah Penelitian Asosiatif Kausal (sebab

akibat)
a. PENGARUH INSENTIF TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI
DEPARTEMEN X. (SATU VARIABEL INDEPENDEN SATU DEPENDEN)
b. PENGARUH KERAJINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MURID SMK MULYA RAJA.

Model hubungan variabel, ditunjukkan pada gambar 4

X Y

Gambar 4. Hubungan asosiatif Kausal, X mempengaruhi Y. Ada tanda panah

Rumusan Masalah :

1. Seberapa tinggi tingkat kerajinan belajar murid SMK Mulya Raja ? (rumusan masalah
deskriptif)
2. Seberapa tinggi tingkat prestasi belajar murid SMK Mulya Raja ? (rumusan masalah
deskriptif)
3. Seberapa besar pengaruh kerajinan belajar terhadap prestasi belajar murid SMK
Mulya Raja ? (rumusan masalah asosiatif, kausal)

 Contoh Judul Skripsi dan Rumusan Masalah Penelitian Asosiatif Resiprokal

(interaktif / saling mempengaruhi)

a. HUBUNGAN INTERAKTIF ANTARA BIAYA IKLAN DENGAN NILAI


PENJUALAN PADA PERUSAHAAN DI KABUPATEN SEMARANG
b. HUBUNGAN INTERAKTIF ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI DI BADAN DIKLAT

X Y

Gambar 5. Hubungan asosiatif resiprokal, X mempengaruhi Y dan Y mempengaruhi X.


Tanda panah dikanan dan dikiri
Rumusan Masalah :

1. Seberapa tinggi biaya yang digunakan untuk iklan perusahaan di Kabupaten Semarang
?
2. Seberapa tinggi nilai penjualan perusahaan di Kabupaten Semarang ?
3. Adakah hubungan interaktif antara biaya iklan dengan nilai penjualan pada Perusahaan
di Kabupaten Semarang ?

 Contoh Judul Skripsi dan Rumusan Masalah Penelitian Asosiatif Kausal dengan

dua variabel independen satu dependen

 PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA (X1) DAN PERAN ORANG (X2)


TUA TERHADAP KESUKSESAN HIDUP (Y) ANAK-ANAKNYA
Model hubungan variabel ditunjukkan pada gambar 6.

X1

X2

Gambar 6. Pengaruh penghasilan orang tua (X1) dan peran orang(X2) tua terhadap
kesuksesan hidup (Y) anak-anaknya.

Rumusan Masalah :

1. Seberapa tinggi penghasilan orang tua ?


2. Seberapa tinggi peran orang tua terhadap anak-anaknya ?
3. Seberapa besar pengaruh penghasilan orang tua terhadap kesuksesan anak-anaknya ?
4. Seberapa besar pengaruh peranan orang tua terhadap kesuksesan anak-anaknya ?
5. Seberapa besar pengaruh penghasilan dan peranan orang tua secara bersama-sama
terhadap kesuksesan anak-anaknya ?
4. Judul penelitian komparatif-asosiatif, adalah judul penelitian yang bermaksud

menggambarkan dan menguji hipotesis perbandingan korelasi antara dua variabel atau

lebih pada sampel atau populasi yang berbeda.

5. Judul penelitian struktural adalah judul penelitian yang bermaksud menggambarkan

hubungan dan menguji hipotesis yang bersifat struktural. Hubungan struktural adalah

hubungan antara variabel independen dan dependen yang diantaranya terdapat variabel

penyela (intervening)

 JUDUL PENELITIAN TESIS

Penelitian untuk penyusunan tesis lebih luas dan mendalam bila dibandingkan dengan

penelitian skripsi. Oleh karena itu dalam penelitian tesis jumlah variabel yang diteliti lebih

banyak daripada penelitian skripsi.

a. Contoh judul penelitian komparatif

PERBANDINGAN PENGHASILAN DAN KESEJAHTERAAN NELAYAN


DIPANTAI SELATAN YOGYAKARTA DAN SUKABUMI

Rumusan Masalah :

1. Seberapa tinggi tingkat penghasilan nelayan di Pantai Selatan Yogyakarta ?


2. Seberapa tinggi tingkat penghasilan nelayan di Pantai Selatan Sukabumi ?
3. Seberapa tinggi tingkat kesejahteraan nelayan di Pantai Selatan Yogyakarta ?
4. Seberapa tinggi tingkat kesejahteraan nelayan di Pantai Selatan Sukabumi ?
5. Adakah perbedaan tingkat penghasilan dan kesejahteraan nelayan di Pantai Selatan
Yogyakarta dan Sukabumi ?
b. Contoh judul penelitian asosiatif kausal

1. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN TATA RUANG KANTOR


TERHADAP EFISIENSI KERJA DI KEMENTERIAN X (DUA VARIABEL
INDEPENDEN SATU DEPENDEN)
2. PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (X1), KINERJA GURU
(X2) DAN KUALITAS LINGKUNGAN (X3), TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MURID (Y) SMA II TEGALRAYA (DUA VARIABEL
INDEPENDEN SATU INDEPENDEN)
3. PENGARUH TATA RUANG (X1), PENGUNJUNG TOKO (X2), DAN HARGA
(X3) TERHADAP JUMLAH PEMBELI (Y) PADA BERBAGAI DI KOTA
BATU-BATU (TIGA VARIABEL INDEPENDEN SATU DEPENDEN)

Bentuk variabel no 2 dan 3 seperti ditunjukkan pada gambar 7 berikut.

Rumusan Masalah, judul no 3

1. Seberapa tata ruang toko-toko dikota Batu-batu ?


2. Seberapa baik besar pengunjung toko-toko di kota Batu-batu ?
3. Seberapa tinggi jumlah pembeli pada toko-toko di kota Batu-batu ?
4. Seberapa besar pengaruh tata ruang terhadap jum;lah pembeli di toko-toko di kota
Batu-batu ?
5. Seberapa besar pengaruh pengunjung terhadap jumlah pembeli di toko-toko di kota
Batu-batu ?
6. Seberapa besar pebgaruh harga terhadap julmah pembeli di toko-toko di kota Batu-
batu ?
7. Seberapa besar pengaruh tata ruang, pengunjung toko dan harga secara bersama-sama
terhadap jumlah pembeli di toko-toko di kota Batu-batu ?

X1
Ry.x1

X2 Ry.x2
Y

Ry.x1x2x

X3
Ry.x3

Gambar 7. model hubungan 3 variabel independen dengan satu variabel dependen


c. Contoh judul penelitian komparatif asosiatif kausal

PERBANDINGAN PENGARUH INSENTIF VARIABEL DAN KEPRIBADIAN


TERHADAP PRODUKTIVITRAS KERJA ANTARA PT LODAYA DAN PT
SUKAMAJU

Model hubungan variabel penelitian komparatif asosiatif kausal ditunjukkan pada gambar
8.

X1L X1S

YL YS
:

X2L X2S

Gambar 8. Perbadingan pengaruh insentif variabel (X1) dan kepribadian (X2) terhadap
produktivitas kerja (Y) anta PT Lodaya (L) dan PT Sukamaju (S).

Rumusan masalah :

1. Seberapa tinggi insentif variabel yang diberikan pada karyawan di PT Lodaya ?


2. Seberapa baik kepribadian karyawan di PT Lodaya ?
3. Seberapa besar pengaruh insentif variabel terhadap produktivitas karyawan di PT
Lodaya ?
4. Seberapa besar kepribadian terhadap produktivitas karyawan di PT Lodaya ?
5. Seberapa besar pengaruh insentif variabel dan kepribadian secara bersama-sama
terhadap produktivitas karyawan di PT Lodaya ?
6. Seberapa tinggi insentif variabel yang diberikan pada karyawan di PT Sukamaju ?
7. Seberapa baik kepribadian karyawan di PT Sukamaju ?
8. Seberapa esar pengaruh insentif variabel terhadap produktivitas karyawan di PT
Sukamaju ?
9. Seberapa besar kepribadian terhadap produktivitas karyawan di PT Sukamaju ?
10. Seberapa besar pengaruh insentif variabel dan kepribadian bersama-sama terhadap
produktivitas karyawan di PT Sukamaju ?
11. Adakah perbedaan pengaruh insentif variabel terhadap produktivitas kerja karyawan
antara PT Lodaya dan PT Sukamaju ?
12. Adakah perbedaan pengaruh kepribadian terhadap produktivitas kerja karyawan
antara PT Lodaya dan PT Sukamaju ?
13. Adakah perbedaan pengaruh insentif variabel dan kepribadian secara bersama-sama
terhadap produktivitas kerja antara PT Lodaya dan PT Sukamaju ?

Anda mungkin juga menyukai