Laporan Hasil Observasi
Laporan Hasil Observasi
Laporan Hasil Observasi
Disusun guna memenuhi tugas ujian akhir semester pendidikan bahasa Indonesia
Dosen pengampu : Imam Mas Arum, M.Pd.
Disusun oleh:
Iko Rizki Amaliyah (115-14-015)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang secara khusus sebagai pengajaran bagi siswa
dibawah pengawasan seorang guru. Tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar dari
tingkatan pendidikan dimulai dari sekolah dasar. Pendidikan dasar merupakan hal terpenting
untuk menjadikan kualitas anak didik yang tinggi.
Sebagai seorang calon guru yang nantinya akan mendidik para siswanya mempunyai kontribusi
besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan guru madrasah ibtidaiyyah adalah salah satu jurusan dimana mahasiswanya dicetak
sebagai calon guru yang harus mengetahui lebih awal kondisi sekolah yang sesungguhnya agar
pada saat terjun ke sekolah dapat merencanakan pelaksanaan pendidikan yang berkualitas.
Dengan adanya kegiatan observasi ini, kita dapat mengetahui bagaimana seorang guru mengajar
suatu pembelajaran (mata pelajaran bahasa Indonesia) yang baik dan benar, yang nantinya dapat
kita terapkan saat kita mengajar nanti.
Dalam kesempatan observasi ini, penulis memilih SD NEGERI 2 TUNTANG sebagai objek
observasi mengenai proses pembelajaran bahasa Indonesia. Waktu untuk melakukan observasi
adalah hari sabtu, 13 juni 2015. Waktu yang digunakan saat observasi relatif singkat yaitu disela-
sela aktivitas perkuliahan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang ada
adalah:
1. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah?
2. Apakah pengajaran yang dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
dibuat oleh guru?
3. Kendala apa saja yang dihadapi saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung?
4. Metode atau solusi apa yang ditawarkan oleh guru guna mengatasi kendala-kendala tersebut?
5. Bagaimana mekanisme guru mengajar bahasa indonesia dikelas rendah?
D. MANFAAT OBSERVASI
Setelah melakukan observasi, penulis dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaran bahasa
Indonesia dikelas rendah, mengetahui apakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat
oleh guru sudah sesuai dengan pelaksanaanya serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapi
dalam pembelajaran bahasa Indonesia beserta metode atau solusi yang ditawarkan serta
bagaimana mekanisme guru dalam mengajar bahasa Indonesia yang sesungguhnya dikelas
rendah.
E. METODE
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah:
1. Observasi
2. Hasil wawancara
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. PAPARAN DATA
Observasi yang saya lakukan adalah pada kelas rendah (kelas 3 SD). Observasi ini dilakukan
pada:
hari/tanggal : Sabtu, 13 Juni 2015
waktu : 08.00-09.30 WIB
tempat : SD NEGERI 2 TUNTANG
alamat : Desa Kesongo Kec. Tuntang Kab. Semarang
Observasi ini dilakukan dengan narasumber:
Nama : Dyna Nurul Qomariyah, S.Pd.
Umur : 26 tahun
Pendidikan : SDN LOPAIT 1
SMPN 2 TUNTANG
SMAN 1 SALATIGA
UKSW SALATIGA
B. HASIL OBSERVASI
1. Pengajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah SD NEGERI 2 TUNTANG
Mengajar siswa kelas 3 sekolah dasar memerlukan pengembangan metode pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Karena jika dilihat dari tingkatnya kelas ini masih
tergolong rendah. Maka harus dengan hati-hati memilih metode yang tepat agar materi mudah
tersampaikan kepada peserta didik.
Pembelajaran dikelas juga dilakukan dalam suasana yang bersih, nyaman, memberikan
perlengkapan dan ruang yang cukup bagi setiap siswa, serta mendukung mereka dalam
melaksanakan tugas, baik secara individu maupaun kelompok. Hal ini dapat memberikan
kenyamanan siswa dalam belajar. dan mengembangkan pembelajaran aktif sehingga dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dan terjadi hubungan timbal balik antara siswa dan guru. Selain
itu, tempat duduk diatur sedemikian rupa antara guru dan muridnya. Misalnya dibentuk leter U,
melingkar perkelompok.
Guru selalu memikirkan strategi yang tepat agar materi tersampaikan dengan jelas. Disamping
itu juga melakukan perubahan metode pengajaran supaya siswa tidak jenuh. Metode yang
digunakan antara lain: metode ceramah, metode diskusi, metode Tanya jawab.
2. Keterkaitan RPP dengan pelaksanaan pembelajaran dikelas
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SD NEGERI 2 TUNTANG khususnya dalam mata
pelajaran bahasa indonesia dirasa sudah mendekati 100%. Guru dalam melaksanakan
pembelajaran dikelas adalah sesuai dengan apa yang ada pada RPP yang telah disusunnya
terlebih dahulu. Guru mengajar dengan menggunakan buku panduan pembelajaran bahasa
indonesia terkini serta menggunakan properti pendidikan guna mendukung proses pembelajaran
agar hasilnya maksimal.
3. Kendala-kendala yang dialami
Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia kelas 3 di SD NEGERI 2 TUNTANG ternyata
ada beberapa kendala. Diantaranya adalah masih banyak siswa yang belum terbiasa berbahasa
Indonesia. Disamping kurang mengenal kosa kata bahasa Indonesia, siswa juga kurang
memahami tata cara penulisan bahasa Indonesia sesuai EYD. Selain itu terdapat kendala dalam
proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang menggunakan metode ceramah. Sehingga
peserta didik merasa bosan dan tidak merespon apa yang telah disampaikan oleh guru. Sehingga
kelas menjadi tidak hidup.
4. Solusi yang ditawarkan
Untuk mengatasi permasalahan diatas guru menerapkan beberapa solusi diantaranya, untuk
mengatasi permasalahan siswa yang belum terbiasa mengenal kosa kata bahasa Indonesia, guru
menerapkan metode tanya jawab, sehingga siswa dapat dengan leluasa bertanya tentang apa saja
yang mereka belum tahu, begitu juga guru bisa memberi pertanyaan sehingga memancing siswa
untuk berpikir dan mengembangkan keingin tahuan siswa. Selain itu guru juga menerapkan
metode diskusi, yang mana para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, mendiskusikan hal-
hal yang berkaitan dengan materi lalu mempresentasikan hasil diskusinya kepada teman yang
lain.
Solusi selanjutnya untuk menangani kejenuhan siswa saat guru menyampaikan materi dengan
metode ceramah yaitu merubah tempat duduk dan dibuat dalam suasana game. Sehingga siswa
akan menyimak secara seksama materi tersebut dan secara cepat menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan materi tersebut. Dengan tempat duduk secara berkelompok guru juga dapat
memberikan tugas misalnya saat tugas bercerita salah satu siswa maju ditengah dan teman yang
lain mengomentari dan memberi penilaian. Lalu sesama kelompok lain berlomba siapa yang
paling bagus. Pembelajaran dikelas 3 ini dibuat semenarik mungkin.
5. Mekanisme pembelajaran di SD NEGERI 2 TUNTANG
Proses pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 2 Kesongo Tuntang adalah dimulai dengan:
1. Guru menunjuk salah seorang murid untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai.
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan mengabsennya.
3. Guru memulai pelajaran dengan bercerita dan memberikan tebakan yang terkait dengan
materi.
4. Mulai masuk materi menyampaikannya dengan menggunakan metode ceramah.
5. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan berdoa.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan observasi bagi mahasiswa calon guru sangatlah bermanfaat karena dapat memberikan
pandangan awal bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi pendidik serta agar siap
untuk terjun lansung kesekolah dasar.
Permasalahan yang paling sering muncul adalah tidak semua yang tercantum dalam RPP dapat
dilaksanakan oleh guru. Guru belum sepenuhnya dapat memanfaatkan properti yang mendukung
proses pendidikan serta metode pengajaran yang digunakan tidak berkembang.
Berdasarkan wawancara yang saya lakukan, bahwa kurikulum yang digunakan adalah dibuat
oleh sekolah dan sumber utama pengajaran adalah buku paket.
B. SARAN
Dengan disusunya hasil observasi ini, penulis sepenuhnya menyadari masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaa penyusunan hasil observasi dikemudian hari.
Dengan disusunnya hasil observasi ini, penulis berharap semoga penyusunan ini dapat
memberikan manfaat serta wacana baru bagi para calon guru.