Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen
OLEH :
REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
I. CARA MENCIPTAKAN DAN MEMPERTAHANKAN COMPETITIVE
ADVANTAGES
Pengertian Competitive Advantages
Perusahaan-perusahaan yang ada dalam lingkungan yang sama pasti ingin lebih
unggul dari para pesaingnya. Keunggulan bersaing (competitive advantage) memiliki
dua arti yang berbeda tetapi saling berhubungan. Pertama, menekankan pada
keunggulan atau superior dalam hal sumber daya dan kedua yaitu keahlian yang
dimiliki perusahaan.
b) Differentiation
Perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi tidak berusaha untuk tampil
sebagai produsen dengan biaya paling rendah, melainkan menghasilkan suatu
produk yang memiliki keunikan sehingga mudah dibedakan dari produk sejenis di
pasar. Karakteristik strategi differensiasi ini antara lain: (1) prestige dan brand
image; (2) teknologi; (3) inovasi; (4) fitur; (5) layanan pelanggan; dan (6) jaringan
dealer.
Keunggulan Kelemahan
Melindungi dari persaingan Keunikan yang tidak
melalui customer loyalty berharga/bermanfaat
Menghindari kebutuhan terhadap Terlalu banyak diferensiasi
low cost position melalui Terlalu tingginya harga premium
peningkatan marjin Diferensiasi yang mudah ditiru
Memberikan marjin lebih tinggi Dilusi pengindentifikasian brand
sehingga memungkinkan melalui perluasan lini produk
perusahaan mengatasi supplier Perbedaan persepsi diferensiasi
power dan mengurangi buyer antara penjual dan pembeli
power
Perusahaan menikmati customer
loyalty yang tinggi dan lebih
sedikit ancaman dari pesaing
c) Focus
Perusahaan yang memiliki strategi fokus akan memilih suatu segmen atau
kelompok segmen serta menyesuaikan strategi untuk melayani segmen tersebut.
Keunggulan kompetitif dicapai dengan berkonsentrasi secara khusus pada segmen
tersebut. Inti dari fokus adalah eksploitasi terhadap ceruk pasar tertentu yang
berbeda dari industri lainnya.
Keunggulan Kelemahan
Dapat mencapai return di atas Pengikisan keunggulan biaya
ratarata dalam segmen yang sempit
Memberi perlindungan terhadap Penawaran produk dan jasa yang
tekanan persaingan sangat terfokus merupakan sasaran
Focus dapat digunakan untuk persaingan oleh pendatang baru
memilih ceruk dimana pesaing dan peniruan
paling lemah Perusahaan dapat menjadi terlalu
Menghasilkan entry barrier terfokus pada usaha memuaskan
Mengurangi pengaruh supplier kebutuhan pelanggan
power
Dalam beberapa penelitian empiris ditemukan bahwa unit bisnis yang
memiliki kinerja tertinggi adalah bisnis yang memadukan keunggulan strategi
biaya dan diferensiasi, sedangkan unit bisnis yang memiliki kinerja terendah
menggunakan salah satu strategi umum yang ada, atau mereka yang dianggap
stuck in the middle.
Menurut Hansen & Mowen (2001:591), Just In Time (JIT) merupakan suatu
pendekatan manufaktur yang mempertahankan bahwa produk-produk harus ditarik dari
seluruh sistem dengan adanya permintaan, dan bukannya mendorong seluruh sistem
dengan skedul yang tetap untuk mengantisipasi permintaan.
Just In Time (JIT) merupakan sistem produksi yang komprehensif dan sistem
manajemen persediaan dimana bahan baku dibeli dan diproduksi sebanyak yang
dibutuhkan serta digunakan pada saat yang tepat dalam setiap proses produksi (Blocher,
dkk., 2002:113)
Menurut Hansen & Mowen (2005:478), Just In Time (JIT) memiliki dua tujuan
strategis, yaitu untuk meningkatkan laba dan untuk memperbaiki posisi bersaing
perusahaan. Kedua tujuan ini dapat dicapai dengan mengendalikan biaya (yang
memungkinkan persaingan harga yang lebih baik dan peningkatan laba), memperbaiki
kinerja pengiriman dan meningkatkan kualitas.
Untuk menghasilkan metode Just In Time (JIT) maka harus ada delapan prinsip
yang harus dijadikan dasar pertimbangan di dalam menentukan sistem strategi
produksi, yaitu (Jaelani, 2009):
Hansen & Mowen (2005:479) menyatakan ada beberapa karakteristik dasar Just
In Time (JIT):
Sistem pembelian Just In Time (JIT) dapat mengurangi waktu dan biaya yang
behubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara sebagai berikut (Tjahjadi, 2001):
a. Mengurangi jumlah supplier, sehingga perusahaan dapat mengurangi sumber-
sumber yang dicurahkan dalam negosiasi melalui dengan supplier.
b. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi melalui kontrak kerja
jangka panjang dengan supplier, menyangkut pembelian, kualitas bahan dan harga
yang wajar.
c. Memiliki pembeli atau konsumen dengan program pembelian yang mapan.
Rencana pembelin yang mapan oleh pembeli atau konsumen, dapat memberikan
informasi bagi supplier mengenai persyaratan kualitas bahan dan saat penyerahan
dengan tenggang waktu tertentu sesuai rencana produksi.
d. Mengeliminasi dan mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak menambah nilai bagi
produk, seperti kegiatan dan biaya penyimpanan atau biaya pemindahan bahan dari
gudang ke pabrik.
e. Mengurangi waktu dan biaya program pemeriksaan kualitas, pemilihan supplier
yang dapat menjamin ketepatan waktu jumlah dan kualitas barang yang dibeli dapat
mengurangi waktu dan biaya pemeriksaan.
Manfaat Just In Time (JIT) Purchasing
No Deskripsi Manfaat
1 Ongkos Ongkos penyimpanan persediaan menjadi
murah.
Penurunan ongkos material karena
manfaat dari pengalaman belajar jangka
panjang dalam menggunakan pemasok
yang terbatas.
Ongkos rework berkurang, karena telah
dapat dideteksi sejak awal
2 Kualitas Deteksi kecacatan lebih cepat, karena
frekuensi penyerahan material lebih
sering.
Tindakan korektif pada kecacatan lebih
cepat, karena set up dari pemasok dengan
ukuran lot lebih kecil.
Kebutuhan untuk inspeksi lebih sedikit,
karena pemasok didorong menggunakan
pengendalian proses.
Kualitas dari material yang dibeli lebih
tinggi, karena pemasok bertanggungjawab
untuk memenuhi kebutuhan kualitas.
3 Desain Respon terhadap perubahan rekayasa lebih
cepat.
Menimbulkan inovasi dalam desain,
karena pemasok memiliki kebebasan tanpa
terikat pada desain yang ketat dari
pembeli.
4 Pemasok Rework berkurang, karena menggunakan
material berkualitas tinggi.
Inspeksi material berkurang.
Mengurangi keterlambatan produksi,
karena penyerahan material tepat waktu
dengan kualitas yang baik.
Meningkatkan efisiensi pembelian,
pegendalian produksi, pengendalian
persediaan, karena pemasok ikut
bertanggungjawab menyerahkan material
berkualitas tinggi pada waktu yang tepat.
Pemasok didorong untuk mengembangkan
Just In Time dalam aktivitas pembelian ke
pemasok mereka.
Soewarno, N., 2005, Just In Time (JIT) sebagai Upaya untuk Meningkatkan Competitive
Advantage, Majalah Ekonomi, No. 3A, Desember: 425-440.