Keputusan Konas Ii - 009 - 2016 Ad Art Hipmebi 2016-2021
Keputusan Konas Ii - 009 - 2016 Ad Art Hipmebi 2016-2021
Keputusan Konas Ii - 009 - 2016 Ad Art Hipmebi 2016-2021
Tentang
PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA
Memperhatikan : Masukan dan saran peserta KONAS II Himpunan Perawat Medikal Bedah
Komisi yang membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KONAS II HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH
INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD ART) HIMPUNAN PERAWAT
MEDIKAL BEDAH INDONESIA (HIPMEBI)
KETIGA : AD ART hasil KONAS II HIPMEBI terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini .
KEENAM : Apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya dalam KONAS II HIPMEBI
Ditetapkan di : Surakarta
Tanggal : 29 Oktober 2016
KONGRES II
HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA
PIMPINAN SIDANG
ANGGARAN DASAR
HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA
MUKADIMAH
Bahwa perjuangan perawat medikal bedah untuk mewujudkan perannya kepada masyarakat,
bangsa dan negara, mensejahterakan perawat, mencerdaskan kehidupan profesi, meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan keprofesian, ikut melaksanakan pembangunan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, menuntut perawat medikal bedah semakin aktif
mendorong terwujudnya cita-cita bangsa, melalui pengembangan upaya-upaya di berbagai
kegiatan keprofesian yang berkaitan dengan keperawatan medikal bedah, demi tercapainya
kehidupan masyarakat yang sehat, adil dan makmur
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa disertai dengan munculnya keinginan bersama dari
perawat medikal bedah di Indonesia untuk menyatukan diri dan membentuk wadah atau
organisasi yang selanjutnya dinamakan Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia
(HIPMEBI) merupakan badan kelengkapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Sebagai landasan untuk mencapai keinginan tersebut, disusunlah pedoman organisasi dalam
bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Himpunan Perawat Medikal Bedah
Indonesia.
BAB I
IDENTITAS ORGANISASI
Bagian Kesatu
Nama Organisasi
Pasal 1
Organisasi ini bernama Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia yang selanjutnya disingkat
dengan HIPMEBI.
Bagian kedua
Bentuk Organisasi
Pasal 2
Organisasi ini berbentuk himpunan, kedaulatan tertinggi ditangan anggota melalui Kongres
Nasional.
Bagian Ketiga
Waktu Pendirian
Pasal 3
Bagian Keempat
Kedudukan
Pasal 4
Organisasi ini berkedudukan di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
Pengurus Pusat berada di Ibukota Negara, Pengurus Wilayah di Ibukota Propinsi, dan Pengurus
Daerah di Kabupaten/Kota .
Bagian Kelima
Lambang Organisasi
Pasal 5
Lambang organisasi HIPMEBI terdiri dari beberapa makna yaitu gambar manusia yang
bervariasi mengartikan sekelompok manusia yang menghimpun diri dalam satu kesatuan
keilmuan keperawatan medikal bedah. Susunan orang yang membentuk segitiga dari level
vokasional dan profesional melambangkan variasi anggota himpunan perawat medikal bedah.
Lampu aladin yang fleksibel melambangkan fleksibilitas himpunan tetapi tetap memegang teguh
janji seorang perawat yang dimulai sejarahnya oleh seorang Florance Nightngale. Api yang
menyala dari lampu aladin melambangkan semangat segenap anggota himpunan yang tidak
pernah pudar. Warna Merah Kuning Hijau sebagai bentukan dasar lampu aladin melambangkan
kewaspadaan dan kesiagaan perawat medikal bedah. Secara keseluruhan lambang HIPMEBI
mencerminkan bahwa, sebagai perawat medikal bedah selalu siap bekerja dengan penuh
tanggung jawab dan tanggung gugat serta senantiasa mengembangkan diri dalam ilmu dan
ketrampilan keperawatan medikal bedah.
BAB II
AZAS, NILAI DAN TUJUAN
Bagian Kesatu
Azas
Pasal 6
HIPMEBI berasaskan Pancasila dan UUD 1945 serta kaidah organisasi profesi, nilai-nilai profesi
dan kode etik keperawatan Indonesia.
Bagian Kedua
Nilai
Pasal 7
HIPMEBI adalah organisasi profesi perawat yang berorientasi pada kebutuhan pelayanan
keperawatan medikal bedah di Indonesia melalui praktik keperawatan profesional.
Bagian Ketiga
Tujuan
Pasal 8
BAB III
PERAN DAN FUNGSI
Pasal 9
1. HIPMEBI berperan sebagai regulator anggota himpunan dengan fungsi: sertifikasi
pelatihan/pendidikan, standarisasi praktek profesional dan registrasi anggota Himpunan
Perawat medikal bedah Indonesia.
2. HIPMEBI berperan sebagai penata kehidupan profesi perawat medikal bedah
3. HIPMEBI berperan sebagai koordinator yang berfungsi mengkoordinir ikatan/himpunan di
bidang kekhususan keperawatan medikal bedah.
4. HIPMEBI berperan sebagai fasilitator dalam merespon peningkatan IPTEK, kesejahteraan
dengan pengembangan karier dan sistem penghargaan, pemasaran dan pengembangan usaha.
5. HIPMEBI berperan sebagai advokator yang berfungsi menyuarakan aspirasi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan keperawatan medikal bedah kepada pihak-pihak terkait.
(mohon dipisah penulisan antara peran dan fungsi)
BAB IV
KEGIATAN
Pasal 10
Kegiatan HIPMEBI meliputi :
1. Pemantapan persatuan dan kesatuan yang kokoh antar perawat medikal bedah
2. Peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan keperawatan medikal bedah melalui
penelitian, inovasi dan pendidikan berkelanjutan
3. Pengembangan karier dan prestasi kerja perawat medikal bedah
4. Peningkatan kesejahteraan perawat medikal bedah di Indonesia.
5. Perlindungan anggota dalam mendapatkan perlindungan hukum.
6. Peningkatan hubungan kerjasama dengan organisasi, lembaga dan institusi lain baik di
dalam negeri maupun di luar negeri
7. Mengembangkan pengabdian masyarakat
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 11
Jenis Keanggotaan
Pasal 12
1. Anggota HIPMEBI adalah semua perawat medikal bedah Indonesia yang telah terdaftar
sebagai anggota HIPMEBI.
2. Yang dimaksud anggota biasa adalah anggota yang bekerja di area pelayanan medikal bedah,
Dosen/pendidik keperawatan medikal bedah atau perawat seminat.
3. Yang dimaksud dengan anggota penuh adalah anggota dengan latar belakang pendidikan
keperawatan serta keahlian dibidang keperawatan medikal bedah
4. Yang dimaksud dengan anggota kehormatan adalah anggota dengan latar belakang
pendidikan serta keahlian non keperawatan atau mempunyai latar belakang pendidikan non
perawatan tetapi beralih tugas di luar keperawatan namun mempunyai perhatian serta
kepedulian untuk meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme perawat medikal
bedah .
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 13
Pasal 14
Komposisi Kepengurusan.
Pasal 15
Masa Kepengurusan
1. Pengurus dipilih untuk masa bakti 5 (Lima) tahun
2. Ketua umum dapat dipilih lagi maksimal dua kali masa kepengurusan melalui kongres.
Pasal 16
Wewenang dan kewajiban
1. Pengurus Pusat adalah pelaksana tertinggi organisasi
a. Dalam melaksanakan tugasnya pengurus pusat memiliki kewenangan :
Menentukan kebijakan organisasi berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga, program kerja serta peraturan organisasi yang lainnya.
b. Pengurus Pusat Berkewajiban :
1) Membrikan pertanggungjawaban organisasi melalui Kongres Nasional HIPMEBI
2) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi berdasarkan AD/ART
2. Pengurus Propinsi adalah pelaksana organisasi ditingkat propinsi
a. Dalam melaksanakan tugasnya pengurus propinsi memiliki kewenangan :
Menentukan kebijakan organisasi ditingkat propinsi berdasarkan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga, program kerja serta peraturan organisasi yang lainnya.
b. Pengurus Propinsi Berkewajiban :
1) Memberikan pertanggungjawaban organisasi melalui Kongres HIPMEBI propinsi
2) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi berdasarkan AD/ADT
3. Pengurus Propinsi adalah pelaksana organisasi ditingkat daerah
a. Dalam melaksanakan tugasnya pengurus daerah memiliki kewenangan :
Menentukan kebijakan organisasi ditingkat daerah berdasarkan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga, program kerja serta peraturan organisasi yang lainnya.
b. Pengurus Daerah Berkewajiban :
1) Memberikan pertanggungjawaban organisasi melalui Kongres HIPMEBI daerah
2) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi berdasarkan AD/ADT.
BAB VII
KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 17
Sumber Keuangan
1. Iuran Pokok
2. Iuran wajib
3. Hibah dan Sumbangan
4. Usaha usaha lain yang sah dan tidak mengikat
Pasal 18
Kekayaan organisasi terdiri dari benda-benda bergerak dan benda yang tidak bergerak yang dapat
digunakan untuk kegiatan organisasi
BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 19
Perubahan anggaran dasar ini hanya dapat dilakukan melalui Kongres Nasional atau Kongres
Luar Biasa
BAB IX
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 20
1. Organisasi dapat dibubarkan hanya melalui kongres nasional atau kongres luar biasa dengan
usulan dari pengurus propinsi minimum 50 % + 1 dari total pengurus propinsi yang ada
2. Dalam hal organisasi dibubarkan, maka kekayaan organisasi dihibahkan kepada lembaga
sosial
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 21
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
dan aturan tambahan yang lain.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
VISI DAN MISI
Pasal 2
1. Visi HIPMEBI menjadikan Perawat Medikal Bedah Indonesia terdepan dalam memberikan
pelayanan Keperawatan Medikal Bedah yang profesional dan mandiri (dihapus)
2. Misi HIPMEBI adalah:
a. Meningkatkan persatuan dan kesatuan antar perawat medikal bedah
b. Melindungi anggota perawat medikal bedah pada saat memberikan pelayanan
keperawatan medikal bedah.
c. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan keilmuan keperawatan
medikal bedah
d. Berperan aktif meningkatkan kualitas pendidikan, pelatihan dan penelitian keperawatan
medikal bedah
e. Meningkatkan peran dan kekuatan organisasi keperawatan medikal bedah serta
menghimpun kekuatan organisasi dibawahnya
f. Bekerja sama dengan lintas program, lintas sektoral dan stake-holder untuk meningkatkan
keperawatan medikal bedah terpadu
g. Pengabdian masyarakat
BAB III
LANDASAN ORGANISASI
Pasal 3
1. HIPMEBI berpedoman kepada prinsip dasar organisasi sebagaimana diatur dalam anggaran
dasar HIPMEBI.
2. Operasional organisasi berprinsip dasar untuk memberikan pelayanan keperawatan medikal
bedah yang profesional
BAB IV
PENDANAAN
Pasal 4
1. Dana operasional organisasi berasal dari iuran pokok, iuran wajib, hibah dan sumbangan
serta usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat.
2. Dana Operasional yang memerlukan dana melebihi anggaran rutin organisasi dapat
ditentukan berdasarkan rapat pengurus organisasi.
Pasal 5
1. Iuran pokok adalah uang yang berasal dari anggota saat melakukan registrasi sebagai anggota
HIPMEBI , besarnya adalah Rp. 50.000,-.
2. Iuran wajib adalah iuran yang berasal dari anggota yang dibayarkan setiap bulan selama
menjadi anggota HIPMEBI, besarnya adalah Rp. 20.000,-.
3. Sumbangan dan hibah adalah uang, barang dan jasa dalam bentuk apapun yang diserahkan
oleh orang, lembaga pemerintah maupun swasta dan pihak-pihak lain kepada organisasi.
4. Usaha-usaha lain yang tidak mengikat adalah kegiatan yang dilakukan organisasi untuk
mendapatkan keuntungan yang digunakan untuk menjalankan organisasi.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Syarat-syarat Anggota
1. Anggota biasa
a. Perawat yang bekerja di area keperawatan medikal bedah
b. Dosen/ pendidik dibidang keperawatan medikal bedah
c. Perawat yang mempunyai peminatan di bidang keperawatan medikal bedah
2. Anggota penuh
a. WNI
b. Memiliki latar belakang pendidikan keperawatan
c. Jenjang pendidikan tak terbatas
d. Usia tidak terbatas
3. Anggota Kehormatan
Mempunyai latar belakang pendidikan keperawatan atau non keperawatan yang dinilai
mempunyai kontribusi dan dedikasi untuk meningkatkan professionalisme di bidang
keperawatan medikal bedah
Pasal 7
Tata cara penerimaan anggota
1. Calon Anggota mengisi formulir atau melalui registrasi online yang tersedia sesuai ketentuan
2. Membayar uang pokok dan iuran wajib untuk menjadi anggota
Pasal 8
Kewajiban Anggota
Pasal 9
Hak anggota
Pasal 10
Pemberhentian anggota
Pasal 11
Kaderisasi
Pasal 12
Susunan organisasi
1. Pengurus pusat yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, berkedudukan di Ibukota Negara
Republik Indonesia
2. Pengurus Propinsi meliputi Wilayah Propinsi/ Daerah Istimewa/ Daerah Khusus Ibukota
berkedudukan di ibukota propinsi.
3. Pengurus daerah meliputi kabupaten/kota.
Pasal 13
Susunan pengurus
Pasal 14
Tanggung jawab pengurus
1. Ketua umum
Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang diselenggarakan organisasi serta
mempunyai kebijakan tertinggi dalam organisasi
2. Sekretaris Jenderal (SekJen)
Melaksanakan kegiatan organisasi serta mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan
organisasi
3. Bendahara
Bertanggung jawab terhadap keuangan yang masuk dan keluar di dalam organisasi
4. Departemen organisasi dan hukum
Bertanggung jawab terhadap operasional organisasi, aspek legal/ hukum didalam pendidian
operasional kegiatan organisasi dengan bekerja sama dengan departemen atau bidang lain
5. Departemen pendidikan, pelatihan dan penelitian
Bertanggung jawab pada aspek pendidikan dan pelatihan
6. Departemen humas dan jejaring (Informasi Tehnologi)
Bertanggung jawab tentang hubungan organisasi dan penyebaran informasi kedalam maupun
keluar dengan bekerja sama dengan departemen atau bidang lain
7. Departemen pelayanan
Bertanggung jawab terhadap seluruh aspek keperawatan yang menyangkut standarisasi dalam
bidang keperawatan medikal bedah
8. Departemen Kesejahteraan
Bertanggung jawab terhadap kegiatan atau usaha lain dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan anggota
Pasal 15
Syarat-syarat pengurus
Pasal 16
Penggantian pengurus antar waktu
1. Meninggal
2. Berhenti
3. Pindah tempat
4. Diberhentikan setelah melalui rapat pengurus
Pasal 17
Pergantian Antar Waktu
1. Bila terdapat pengurus yang tidak dapat melaksanakan kewajiban dapat dilakukan pergantian
antar waktu.
2. Pergantian pengurus antar waktu ditentukan dalam rapat pengurus pleno.
Pasal 18
Kongres Nasional (KONAS)
Pasal 19
Kongres Propinsi (KONDA)
Pasal 20
Pasal 21
Rapat Pengurus
1. Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang dihadiri oleh ketua dan kelengkapan
pengurusnya
2. Rapat pengurus harian minimal 1 (satu) kali rapat dalam 2 (dua) bulan
3. Rapat pengurus harian dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan
Pasal 22
Rapat Kerja Nasional
Rapat Kerja nasional adalah rapat yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat setiap 2 (dua) tahun
sekali dalam rangka mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi garis-
garis besar program kerja organisasi sesuai dengan amanat Kongres nasional.
Pasal 23
Rapat Kerja Propinsi
Rapat Kerja propinsi adalah rapat yang dilaksanakan oleh Pengurus propinsi setiap 2 (dua) tahun
sekali dalam rangka mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi garis-
garis besar program kerja organisasi sesuai dengan amanat kongres propinsi.
Pasal 24
Rapat Khusus
Rapat Khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif HIPMEBI di luar Rapat
Kerja nasional, Rapat Kerja Daerah dan Rapat Tahunan.
Pasal 25
1. Pengurus pusat berhak mengikuti rapat-rapat yang dilaksanakan oleh pengurus di bawahnya.
2. Jika diperlukan, pengurus yang lebih tinggi dapat diundang untuk mengikuti rapat dengan
mengajukan permohonan secara resmi.
BAB VIII
Sekretariat
Pasal 26
Sekretariat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas organisasi
BAB IX
LAMBANG
Pasal 27
Arti Lambang HIPMEBI:
1. Gambar orang yang yang bervariasi mengartikan kelompok orang yang menghimpun diri
dalam satu kesatuan keilmuan keperawatan medikal bedah dan orangnya sangat bervariasi
baik level pedidikan vokasionaldan profesional dibidang medikal bedah.
2. Susunan orang yang membentuk segitiga dari level vokasional dan profesional
melambangkan variasi anggota himpunan perawat medikal bedah
3. Lampu aladin yang fleksibel melambangkan fleksibilitas himpunan tetapi tetap memegang
teguh janji seorang perawat yang dimulai sejarahnya oleh florance Nightngale
4. Api yang menyala dari lampu aladin melambangkan semangat segenap anggota himpunan
yang tidak pernah pudar.
5. Warna Merah Kuning Hijau sebagai bentukan dasar lampu aladin melambangkan
kewaspadaan dan kesiagaan perawat medikal bedah
6. Secara keseluruhan lambang membentuk Segitiga yang melambangkan hirarkhi kebutuhan
dasar Maslow sebagai ruang ingkup kegiatan perawat medikal bedah.
BAB X
SANKSI-SANKSI
Pasal 28
Dalam hal menghadapi anggota yang melakukan pelanggaran, pengurus dapat mengambil
tindakan peringatan dan atau memberhentikan dari keanggotaan yang akan dapat
dipertanggungjawabkan pada rapat pengurus.
BAB XI
PENGGUNAAN DANA
Pasal 29
1. Pengalokasian iuran wajib dan iuran anggota :
a. Untuk PP sebanyak 30 %
b. Untuk propinsi sebanyak 40 %
c. Untuk daerah 30%
2. Pembagian uang hasil usaha dari unit-unit pelaksana teknis atau usaha-usaha lainnya:
a. Unit pelaksana usaha yang bersangkutan 70 % dari pendapatan bersih.
b. Sisanya 30 % dari pendapatan bersih dialokasikan dengan rincian sebagai berikut :
1) Propinsi 10 %
2) Untuk pusat 10 %
3) Untuk daerah 10%
BAB XII
PENUTUP
Pasal 30
1) Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga ini akan diatur dalam pola
kebijakan dan atau peraturan khusus.
2) Untuk mengantisipasi perkembangan HIPMEBI di masa mendatang, anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga ditinjau ulang setiap 5 (lima) tahun sekali pada saat pelaksanaan
KONAS.
3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dan disahkan oleh KONAS
HIPMEBI sejak disahkan.
KONGRES II
HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA
PIMPINAN SIDANG