0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
132 tayangan42 halaman

Modul 4 PDF

Dokumen tersebut memberikan panduan penggunaan MATLAB untuk pemodelan matematika dan visualisasi data. Dokumen tersebut menjelaskan lingkungan kerja MATLAB, sintaks dasar MATLAB seperti pendefinisian data, operasi matematika, dan teknik visualisasi data dua dan tiga dimensi seperti grafik, histogram, dan permukaan.

Diunggah oleh

ApriliaPuspitaS
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
132 tayangan42 halaman

Modul 4 PDF

Dokumen tersebut memberikan panduan penggunaan MATLAB untuk pemodelan matematika dan visualisasi data. Dokumen tersebut menjelaskan lingkungan kerja MATLAB, sintaks dasar MATLAB seperti pendefinisian data, operasi matematika, dan teknik visualisasi data dua dan tiga dimensi seperti grafik, histogram, dan permukaan.

Diunggah oleh

ApriliaPuspitaS
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 42

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................... i
DFTAR GAMBAR................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................. 1
1.3 Kompetensi ........................................................................... 1
1.4 Mata Kuliah Terkait .............................................................. 2
BAB II PENELUSURAN PUSTAKA ................................................. 3
2.1 Lingkungan kerja matlab ...................................................... 3
2.2 Sintak Dasar Matlab.............................................................. 4
2.3 Operasi Matematika .............................................................. 6
2.4 Teknik Visualisasi Data ........................................................ 10
2.5 Teknik Dasar Komputasi Matematika .................................. 21
BAB III PEMODELAN MATEMATIK............................................. 24
3.1 Parameter dan Variable......................................................... 24
3.2 Pemograman Yang Dibangun ............................................... 24
3.3 Tahapan Kerja ....................................................................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 38
5.1 Kesimpulan ........................................................................... 38
5.2 Saran ..................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Command Window Pada Matlab..3


Gambar 2.2 Membuat Grafik 2 Dimensi...11
Gambar 2.3 Membuat title dari grafik...11
Gambar 2.4 Menampilkan garis-garis dimensi pada grafik..11
Gambar 2.5 Mengubah simbol garis grafik...12
Gambar 2.6 Mengganti warna grafik 13
Gambar 2.7 Menggabungkan beberapa grafik fungsi dalam satu koordinat.14
Gambar 2.8 Menampilkan grafik fungsi dalam beberapa koordinat secara
Vertikal.15
Gambar 2.9 Menampilkan grafik fungsi dalam beberapa koordinat secara
Horizontal..16
Gambar 2.10 Menampilkan data dalam bentuk grafik batang..16
Gambar 2.11 Menampilkan data dalam bentuk grafik stem.17
Gambar 2.12 Menampilkan data dalam bentuk grafik tangga..17
Gambar 2.13 Menampilkan data dalam tiga dimensi18
Gambar 2.14 Menampilkan data dalam bentuk permukaan tiga dimensi18
Gambar 2.15 Menampilkan data dalam bentuk permukaan tiga dimensi dengan
warna berdasarkan bobot grid19
Gambar 2.16 Menampilkan data dalam bentuk permukaan tiga dimensi dengan
warna berdasarkan teknik pencahayaan...19
Gambar 2.17 Menampilkan data tiga dimensi dalam bentuk permukaan dua
Dimensi20
Gambar 2.18 Menampilkan data tiga dimensi dalam bentuk dua dimensi dengan
pewarnaan yang lebih halus...20
Gambar 2.19 garis-garis pada visualisasi data dengan tiga dimensi...21
Gambar 2.20 Memberikan warna pada grafik counter21

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 arti simbol dimatlab ............................................................ 12


Tabel 2.2 simbol untuk warna digrafik ............................................... 13
Tabel 2.3 bahasa logika pada matlab .................................................. 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matlab adalah suatu pemograman untuk menyelesaikan persamaan
persamaan matematika dan data visual yang digunakan oleh para engineer untuk
menganalisis maupun mendisain.
Kegunaaan matlab secara umum adalah untuk:
Matematika dan komputasi
Pengembangan dan algoritma
Pemodelan, simulasi dan pembuatan prototype
Analisis data, eksplorasi dan visualisasi
Pembuatan aplikasi termasuk pembuatan graphical user interface
Matlab memberikan sistem interaktif yang menggunakan konsep
array/matriks sebagai standar variabel elemennya tanpa membutuhkan pen-
deklarasi-an array seperti pada bahasa pemograman lainnya. Untuk menjalankan
Matlab, sebenarnya tidak dibutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Namun
untuk visualisasi dari program dengan iterasi ataupun pengolahan data yang cukup
besar, perbedaan kecepatan processor akan signifikan. Untuk itu, pada tahap
instalasi Matlab perhatikan versinya. Setiap versi akan membutuhkan spesifikasi
komputer minimum yang berbeda.

1.2 Tujuan Percobaan


Mampu membuat model matematika dan mensimulasikan perhitungan
matematika pada matlab
Mampu membuat pengembangan dan algoritma pada matlab

1.3 Kompetensi
Mahasiswa mampu mengenal matlab pada bidang teknik kimia, dan
membuat pemodelan matematik berhubungan dengan persamaan keadaan pada

1
bidang teknik kimia untuk diselesaikan menggunakan perangkat matlab.

1.4 Mata Kuliah Terkait


Proses Industri Kimia, Matematika, Matematika Teknik Kimia,
Perancangan Alat Proses dan Pengendalian Proses.

2
BAB II
PENELUSURAN PUSTAKA

2.1 Lingkungan kerja Matlab


Ketika mulai membuka program Matlab, akan muncul desktop Matlab yang
berisi tools (Graphical User Interface) untuk mengatur file, variabel dan aplikasi
yang berhubungan dengan Matlab. Dalam desktop juga muncul beberapa
form/window yang memiliki kegunaan masing-masing. Anda dapat menutup
semua window kecuali Command Window yang menjadi window utama Matlab.
Untuk tampilan command window dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Menyimpan variabel
masukan dan hasil
Jendela utama,
mengeksekusi, memasukan
perintah-perintah

Menyimpan segala
perintah pada command
window

Gambar 2.1 Tampilan Command Window Pada Matlab

Saat bekerja di Command window semua perintah, variabel dan data yang
disimpan berada di dalam ruang kerja Matlab. Ruang kerja default dari Matlab
yaitu di folder work di dalam folder Matlab. Apabila kita menginstal Matlab versi

3
3
7.1 di C maka folder work akan berada di C:/Matlab7p 1/work. Untuk merubah
ruang kerja lakukan di Command Window, seperti anda merubah direktori di
DOS. Selanjutnya akan dibahas tentang sintak dasar, teknik visualisasi data,
teknik dasar komputasi matematika, dan komputasi matematika Untuk lebih
memahami, anda sebaiknya mencoba langsung pada Command window pada
Matlab.

2.2 Sintak Dasar Matlab


2.2.1 Pendefinisian Data Matlab
1. Data setring
a. Menuliskan data setring
>> M = Mahasiswa
M =
Mahasiswa
b. Menggabungkan dua atau lebih data setring.
>> NIM = strcat (Nomor ,Induk,Mahasiswa)
NIM =
Nomor Induk Mahasiswa
c. Mengubah karakter menjadi bilangan ASCII
>> A = double (MATLAB)
A =
77 65 84 76 65 66
2. Data numerik tunggal
Data numerik tunggal yang dapat didefinisikan pada Matlab adalah bilangan
real dan kompleks.
a. Bilangan real b. Bilangan kompleks
>> a = 2 >> z = 2 3i
a = z =
2 2.0000 3.0000i
c. Bagian real dari z d. Bagian imajiner dari z
>> real (z) >> imag (z)

4
ans = ans =
2 -3
e. Panjang dari z f. Sudut yang dibentuk z terhadap sumbu x
>> r = abs (z) >> angle (z)
r = ans =
3.6056 -0.9828
3. Data matriks
a. Data matriks dengan satu elemen
>> A = [20]
A =
20
b. Data matriks dengan satu baris
>> A = [1 2 3 4]
A =
1 2 3 4
c. Data matriks dengan satu kolom
>> A = [2; 3; 4]
A =
2
3
4
d. Data matriks dengan n baris dan m kolom
>> A = [1 3 2 4; 5 4 2 -6; -5 6 7 0]
A =
1 3 2 4
5 4 2 -6
-5 6 7 0
e. Kontruksi matriks 0 berukuran n baris dan m kolom
>> zeros (3,4)
ans =
0 0 0 0

5
0 0 0 0
0 0 0 0
f. Kontruksi matriks 1 dengan n baris dan m kolom
>> A = ones (2,3)
A =
1 1 1
1 1 1
g. Kontruksi matriks identitas dengan n baris dan n kolom
>> eye (3,3)
ans =
1 0 0
0 1 0
0 0 1
h. Kontruksi data pada interval (a,b) dengan step 1.
>> data = [2:6]
data =
2 3 4 5 6
i. Kontruksi data pada interval [a,b] dengan step c
>> data=[2:0.5:6]
Data=
Column 1 trought 5
2.0000 2.5000 3.0000 3.5000 4.0000
Columns 6 through 9
4.5000 5.0000 5.5000 6.0000

2.3 Operasi Matematika


1. Data setring
Untuk data setring, tidak dapat dioperasikan.
2. Data numerik tunggal
Operasi matematika untuk data numerik tunggal pada Matlab, sama halnya
sebagaimana mengoperasikan kalkulator.

6
a. Bilangan real
Misalkan dimiliki;
>> a = 2;
>> b = 3;
a). Penjumlahan b). Pengurangan
>> c = a + b >> c = a b
c = c =
5 -1
c). Perkalian d). Pembagian
>> c = a * b >> c = a / b
c = c =
6 0.6667
e). Perpangkatan f). Akar kuadrat
>> c = a^2 >> c = sqrt(4)
c = c =
4 2
b. Bilangan kompleks
Misalkan dimiliki bilangan kompleks;
>> z1 = 3 + 2i;
>> z2 = 5i 1;
a). Penjumlahan b). Pengurangan
>> z = z1 + z2 >> z = z1 z2
z = z =
2.0000 + 7.0000i 4.0000 3.0000i
c). Perkalian d). Pembagian
>> z = z1 * z2 >> z = z1 / z2
z = z =
-13.0000 + 13.0000i 0.2692 o.6538i
e). Perpangkatan f). Akar kuadrat
>> z = z1^2 >> z = sqrt(z1)
z = z =

7
5.0000 + 12.000i 1.8174 + 0.5503i
3. Data matriks
Operasi matematika pada data berbentuk matriks, terbagi menjadi dua, yakni
operasi matriks dan operasi elemen matriks.
a. Operasi matriks
Misalkan dimiliki dua buah matriks A dan B sebagai berikut:
>> A = [3 4 5; 1 2 3; 4 3 2]
A =
3 4 5
1 2 3
4 3 2
>> B = [0 9 8; 4 5 6; 7 6 5]
B =
0 9 8
4 5 6
7 6 5
a). Penjumlahan b). Pengurangan
>> C = A + B >> C = A B
C = C =
3 13 13 3 -5 -3
5 7 9 -3 -3 -3
11 9 7 -3 -3 -3
c). Perkalian d). Pembagian
>> C = A * B >> C = A / B
C = C =
51 77 73 -0.0000 0.9091 -0,0909
29 37 35 -0.0000 0.7273 -0.2727
26 63 60 0 -0.2727 0.7273

b. Operasi elemen matriks


Operasi elemen matriks untuk penjumlahan dan pengurangan, sama dengan

8
operasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks.
a). Perkalian elemen matriks
>> C = A.*B
C =
0 36 40
4 10 18
28 18 10
b) Pembagian elemen matriks
>> C = B. / A
C =
0 2.2500 1.6000
4.0000 2.5000 2.0000
1.7500 2.0000 2.5000

c) Perpangkatan elemen matriks


>> C = A.^B
C =
1 262144 390625
1 32 729
16384 729 32
Catatan :
1. Tanda (;) pada akhir perintah Matlab, digunakan untuk tidak menampilkan
hasil operasi.
Contoh:
>> A = [3 4 5; 2 1 4; 4 5 6];
2. Untuk menampilkan A maka dapat dilakukan sebagai berikut:
>> A
A =
3 4 5
2 1 4
4 5 6

9
3. Bentuk tampilan yang lain juga, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
>> disp (A)
A =
3 4 5
2 1 4
4 5 6
4. Jika ingin menampilkan dua buah karakter, yakni setring dan numerik, maka
dilakukan dengan teknik berikut:
>> Panjang = 3;
>> Lebar = 5;
>> Luas = Panjang*Lebar;
>> disp ( [Luas = , num2str 9Luas) ] )
Luas = 15
5. Untuk data matriks, hanya data matriks dengan satu baris yang bisa
ditampilkan seperti pada contoh 4 di atas,
>> disp ( [Data = , num2str (A(1,:) ) ] )
Data = 3 4 5
Untuk melatih kemampuan anda dengan membuat kontruksi data sembarang
sebagaimana contoh yang telah diberikan. Kemudian berlatih untuk mengakses
dan mengoperasikan data tersebut. Jika salah mengoperasikan, maka Matlab akan
memberikan informasi.

2.4 Teknik Visualisasi Data


2.4.1 Visualisasi Data Dengan Grafik Fungsi
a. Membuat grafik 2 dimensi
>> sudut = [0:4.*360];
>> y = sin (sudut*pi/180);

10
>> plot (sudut,y)

Gambar 2.2 Membuat Grafik 2 Dimensi


b. Membuat title dari grafik

Gambar 2.3 Membuat title dari grafik


c. Menampilkan garis-garis dimensi pada grafik

Gambar 2.4 Menampilkan garis-garis dimensi pada grafik

11
d. Mengubah simbol garis grafik

Gambar 2.5 Mengubah simbol garis grafik

Untuk simbol-simbol dapat dilihat pada table 2.1 berikut ini:


Tabel 2.1 arti simbol dimatlab
Simbol Tanda
. Point
o Circle
x Cross
+ Plus sign
* Asterisk
s Square
d Diamond
v Triangle (down)
^ Triangle (up)
< Triangle (left)
> Triangle (right)
P Pentagram
h Hexagram
- Solid line

12
: Dotted line
-. Dash dot line
-- Dash line

e. Mengganti warna grafik

Gambar 2.6 Mengganti warna grafik


Untuk simbol warna digunakan tabel 2.2 berikut ini
Tabel 2.2 simbol untuk warna digrafik

Simbol Warna

b Blue

g Green

r Red

c Cyan

m Magenta

y Yellow

k Black

w White

13
a. Menggabungkan beberapa grafik fungsi dalam satu koordinat

Gambar 2.7 Menggabungkan beberapa grafik fungsi dalam satu koordinat

a. Menampilkan grafik fungsi dalam beberapa koordinat


1. Secara vertikal

14
Gambar 2.8 Menampilkan grafik fungsi dalam beberapa koordinat secara
vertical

2. Secara horizontal

15
Gambar 2.9 Menampilkan grafik fungsi dalam beberapa koordinat secara
horizontal
2.4.2 Visualisasi Data 2 Dimensi
a. Menampilkan data dalam bentuk grafik batang
>> x = [ -3:0.1:3];
>> y = x.^2 + 1;
>> bar (x,y)
>>

Gambar 2.10 Menampilkan data dalam bentuk grafik batang

b. Menampilkan data dalam bentuk grafik stem


>> x = [ -3:0.1:3];
>> y = x.^2 + 1;
>> stem (x,y)
>>

16
Gambar 2.11 Menampilkan data dalam bentuk grafik stem
c. Menampilkan data dalam bentuk grafik tangga
>> x = [ -3:0.1:3];
>> y = x.^2 + 1;
>> stairs (x,y)
>>

Gambar 2.12 Menampilkan data dalam bentuk grafik tangga

2.4.3 Visualisasi Data 3 Dimensi


a. Menampilkan data dalam tiga dimensi
>> t = [5 6 12; 2 3 4; 4 2 9; 4 7 8; 11 10 20; 9 7 9; 5 6 12];
>> plot3 (t(:,1),t(:,2),t(:,3))
>>grid

17
Gambar 2.13 Menampilkan data dalam tiga dimensi

b. Menampilkan data dalam bentuk permukaan tiga dimensi


>> plot3 (t(:,1),t(:,2),t(:,3))
>> grid
>> mesh (t)

Gambar 2.14 Menampilkan data dalam bentuk permukaan tiga dimensi

c. Menampilkan data dalam bentuk permukaan tiga dimensi dengan warna


berdasarkan bobot grid
>> plot3 (t(:,1),t(:,2),t(:,3))
>> grid
>> surf (t)

18
Gambar 2.15 Menampilkan data dalam bentuk permukaan tiga dimensi
dengan warna berdasarkan bobot grid

d. Menampilkan data dalam bentuk permukaan tiga dimensi dengan warna


berdasarkan teknik pencahayaan
>> plot3 (t(:,1),t(:,2),t(:,3))
>> grid
>> surfl (t)

Gambar 2.16 Menampilkan data dalam bentuk permukaan tiga dimensi


dengan warna berdasarkan teknik pencahayaan

b. Menampilkan data tiga dimensi dalam bentuk permukaan dua dimensi


>> plot3 (t(:,1),t(:,2),t(:,3))
>> grid
>> pcolor (t)

19
Gambar 2.17 Menampilkan data tiga dimensi dalam bentuk permukaan
dua dimensi

c. Menampilkan data tiga dimensi dalam bentuk dua dimensi dengan


pewarnaan yang lebih halus
>> plot3 (t(:,1),t(:,2),t(:,3))
>> grid
>> imagesc (t)

Gambar 2.18 Menampilkan data tiga dimensi dalam bentuk dua dimensi
dengan pewarnaan yang lebih halus

d. Menampilkan garis-garis pada visualisasi data dengan tiga dimensi


>> plot3 (t(:,1),t(:,2),t(:,3))
>> grid
>> imagesc (t)

20
Gambar 2.19 garis-garis pada visualisasi data dengan tiga dimensi

e. Memberikan warna pada grafik counter


>> plot3 (t(:,1),t(:,2),t(:,3))
>> grid
>> imagesc (t)

Gambar 2.20 Memberikan warna pada grafik counter

2.5 Teknik Dasar Komputasi Matematika


Matlab memiliki 4 (empat) jenis perintah dasar komputasi matematika untuk
mengendalikan aliran permasalahan dalam pemograman , yaitu berupa perulangan
(iterasi) dan percabangan (kondisional).
a. Iterasi terbatas (bentuk for.end)
Format umumnya:
for variabel = mulai:inkremen:akhir

21
perintah-perintah
end
Jika inkremen diabaikan, maka MATLAB akan menganggap bernilai 1.
Inkremen bisa bernilai positif atau negatif. Pada saat perulangan pertama,
nilai variabel = awal. Untuk setiap siklus perulangan nilai variabel
bertambah sebanyak nilai inkremen.

b. Iterasi terkondisi (bentuk while.end)


Format umumnya:
while syarat
perintah-perintah
end
Struktur perulangan while 1==1end sangat berbahaya karena bisa
mengakibatkan perulangan yang tak berhingga. Oleh karena itu diperlukan
perintah break untuk menghentikan perulangan yang tak berujung.

c. Kondisional nilai relative (ifelsi if.else.end)


Format umumnya:
if syarat1
perintah-perintah
elseif syarat2
perintah-perintah
else
perintah-perintah
end
Setiap memberikan perintah if selalu diikuti dengan end. elseif dapat
digunakan sebanyak-banyaknya, tetapi hanya ada 1 else dalam setiap
levelnya.

d. Kondisional nilai absolute (switchcase.otherwise..end)


Format umumnya:

22
switch variable
case hasil_1
perintah-perintah
case (hasil_2 ,hasil_3)
perintah-perintah
otherwise
perintah-perintah
end
Sama seperti penggunaan if, maka setiap penggunaan perintah switch
selalu diakhiri dengan end.
Matlab memiliki bahasa logika yang dapat digunakan untuk kondisi lainnya.
Tabel 2.3 bahasa logika pada matlab
Operator Deskripsi Operator Deskripsi
== Sama < Kurang dari
Dengan
~= Tidak sama > Lebih besar dari
<= Kurang Dari & Dan
Sam
Atau a
Dengan
Besa
>= Lebih r | Atau
Dari Atau
sama dengan

23
BAB III
PEMODELAN MATEMATIK

3.1 Parameter dan Variabel


Parameter dan variable berdasarkan persamaan yang digunakan:
1. Menghitung entalpi campuran gas
2. Menghitung destilasi campuran
3. Menghitung reaksi kesetimbangan reactor batch
4. Menyelesaikan system persamaan tak linear
5. Penyelesaian soal penugasan dimodul

3.2 Pemograman yang dibangun


Pemograman yang dibangun adalah pemodelan matematik dengan
menggunakan software matlab.

3.3 Tahapan Kerja


3.3.1 Menghitung entalpi campuran gas
1. Dibuka software matlab file>new>script
2. Dimasukkan data yang diketahui dan rumus sesuai parameter dilembar
kerja m-file
3. Dicek apakah data sudah valid atau belum dengan melihat warna
dipinggir m-file, jika bewarna hijau atau orange menandakan data sudah
valid, jika dipinggir m-file bewarna merah menandakan data belum valid
4. Disave data jika telah menunjukkan valid
5. Dibuka menu debug>run file yang telah disimpan, maka hasil akan
muncul dicommand window/ diketik dicommand window nama file
yang disave sehingga akan muncul hasil perhitungan yang dicari.
3.3.2 Menghitung destilasi campuran
1. Dibuka software matlab file>new>script
2. Dimasukkan data yang diketahui dan rumus sesuai parameter dilembar
kerja m-file
24
24
3. Dicek apakah data sudah valid atau belum dengan melihat warna
dipinggir m-file, jika bewarna hijau atau orange menandakan data sudah
valid, jika dipinggir m-file bewarna merah menandakan data belum valid
4. Disave data jika telah menunjukkan valid
5. Dibuka menu debug>run file yang telah disimpan, maka hasil akan
muncul dicommand window/ diketik dicommand window nama file
yang disave sehingga akan muncul hasil perhitungan yang dicari.
3.3.3 Menghitung reaksi kesetimbangan reaktor batch
1. Dibuka software matlab file>new>script
2. Dimasukkan data yang diketahui dan rumus sesuai parameter dilembar
kerja m-file
3. Dicek apakah data sudah valid atau belum dengan melihat warna
dipinggir m-file, jika bewarna hijau atau orange menandakan data sudah
valid, jika dipinggir m-file bewarna merah menandakan data belum valid
4. Disave data jika telah menunjukkan valid
5. Dibuka menu debug>run file yang telah disimpan, maka hasil akan
muncul dicommand window/ diketik dicommand window nama file
yang disave sehingga akan muncul hasil perhitungan yang dicari.

3.3.4 menyelesaikan sistem persamaan tak linear


1. Dibuka software matlab file>new>script
2. Dimasukkan data yang diketahui dan rumus sesuai parameter dilembar
kerja m-file
3. Dicek apakah data sudah valid atau belum dengan melihat warna
dipinggir m-file, jika bewarna hijau atau orange menandakan data sudah
valid, jika dipinggir m-file bewarna merah menandakan data belum valid
4. Disave data jika telah menunjukkan valid missal dengan nama suhu-
reaktor
5. Dilihat hasil perolehan di command window dengan mengetik
T=fzero(suhu-reaktor,100)

25
3.3.5 Penyelesaian soal penugasan
Menghitung reaksi kesetimbangan reaktor batch
1. Dibuka software matlab file>new>script
2. Dimasukkan data yang diketahui dan rumus sesuai parameter dilembar
kerja m-file
3. Dicek apakah data sudah valid atau belum dengan melihat warna
dipinggir m-file, jika bewarna hijau atau orange menandakan data sudah
valid, jika dipinggir m-file bewarna merah menandakan data belum valid
4. Disave data jika telah menunjukkan valid
5. Dibuka menu debug>run file yang telah disimpan, maka hasil akan
muncul dicommand window/ diketik dicommand window nama file
yang disave sehingga akan muncul hasil perhitungan yang dicari.

26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Menghitung Entalpi Campuran Gas


Melalui cara yang telah dibahas diatas, hitunglah entapi suatu campuran gas
CH4, H2O, H2, CO2, CO dengan komposisi masing-masing sebesar 0.22, 0.12,

0.41, 0.13, 0.12 pada temperatur 350 K. Data kapasitas pan as dan
entalpi pembentukan masing-masing gas murni adalah sebagai berikut :
Gas Hf A B C D E
CH4 -17.89 38.387 -7.3664E- 2.9098E-4 -2.6385E- 8.0068E-11
0 2 7
H2O -57.80 34.047 -9.6506E- 3.2998E-5 -2.0447E- 4.3022E-12
1 3 8
H2 0.0 17.638 6.7005E-2 -1.3148E- 1.0588E-7 -2.9180E-
6 4 11
CO2 -94.05 19.022 7.9629E-2 -7.3707E- 3.7457E-8 -8.1330E-
3 5 12
CO -26.42 29.006 2.4923E-3 -1.8644E- 4.7989E-8 -2.8726E-
3 5 11

Catatan : Hf dalam kkal/mol


Cp= A + BT + CT2 + DT3 + ET4 [J/mol.K] dan T dalam K

Entalpi campuran gas dapat dihitung berdasarkan persamaan :

H= y (i) ( Hf, i + Cpi dT

Penyelesaian :
a. M-File
%mencari nilai cp
%CH4=1, H2O=2, H2=3, CO2=4, CO=5
T=350;
A1=38.3870;
B1=-7.3664e-2;
C1=2.9098e-4;
D1=-2.6385e-7;
E1=8.0068e-11;
cp1=A1+B1*T+C1*(T^2)+D1*(T^3)+E1*(T^4)

A2=34.0471;

27
27
B2=-9.6506e-3;
C2=3.2998e-5;
D2=-2.0447e-8;
E2=4.3022e-12;
cp2=A2+B2*T+C2*(T^2)+D2*(T^3)+E2*(T^4)

A3=17.6386;
B3=6.7005e-2;
C3=-1.3148e-4;
D3=1.0588e-7;
E3=-2.9180e-11;
cp3=A3+B3*T+C3*(T^2)+D3*(T^3)+E3*(T^4)

A4=19.0223;
B4=7.9629e-2;
C4=-7.3707e-5;
D4=3.7457e-8;
E4=-8.1330e-12;
cp4=A4+B4*T+C4*(T^2)+D4*(T^3)+E4*(T^4)

A5=29.0063;
B5=2.4923e-3;
C5=-1.8644e-5;
D5=4.7989e-8;
E5=-2.8726e-11;
cp5=A5+B5*T+C5*(T^2)+D5*(T^3)+E5*(T^4)

%Mencari nilai H
Hf1=-17.89;
Tref=273.5;
y1=0.22;
H1=y1*(Hf1+cp1*(T-Tref))

Hf2=-57.80;
y2=0.12;
H2=y2*(Hf2+cp2*(T-Tref))

Hf3=0;
y3=0.41;
H3=y3*(Hf3+cp3*(T-Tref))

Hf4=-94.05;
y4=0.13;
H4=y4*(Hf4+cp4*(T-Tref))

Hf5=-26.42;

28
y5=0.12;
H5=y5*(Hf5+cp5*(T-Tref))

%Mencari nilai H total


Htotal=H1+H2+H3+H4+H5
b. Command Window
>> entalpicampuran
cp1 = H2 =

38.1386 304.2618

cp2 = H3 =

33.8995 912.2753

cp3 =
H4 =
29.0858
379.0821
cp4 =

39.3473 H5 =

cp5 = 265.0800

29.2212
Htotal =
H1 =
2.4986e+003
637.9369

29
2. Xylene (1), styrene (2), toluene (3) dan benzene (4) akan dipisahkan
menggunakan 3 buah menara distilasi sebagaimana ditunjukkan oleh gambar di
bawah. Masing-masing yaitu : F,D, B, D1, B1, D2, dan B2 adalah laju alir
molar dalam mol/menit.

Diketahui : F = 70 mol/menit
xf,1 = 0.15 ; xf,2 = 0.25 ; xf,3 = 0.40 ; x f,4 = 0.20
xd1,1 = 0.07 ; xd1,2 = 0.04 ; xd1,3 = 0.54 ; x d1,4 = 0.35
xb1,1 = 0.18 ; xb1,2 = 0.24 ; xb1,3 = 0.42 ; x b1,4 = 0.16
xd2,1 = 0.15 ; xd2,2 = 0.10 ; xd2,3 = 0.54 ; x d2,4 = 0.21
xb2,1 = 0.24 ; xb2,2 = 0.65 ; xb2,3 = 0.10 ; x b2,4 = 0.01
(a) Hitung laju alir molar untuk aliran D1, D2, B1 dan B2 ?
(b) Hitung laju alir molar dan komposisi aliran D dan B ?

Penyelesaian:

a. M-File
disp('-------------------------------')
disp(' kelompok 4b ')
disp(' 1310017411050 ')
disp(' destilasi tiga komponen')
disp('-------------------------------')
a=[0.07 0.18 0.15 0.24; 0.04 0.24 0.1 0.65; 0.54 0.42 0.54 0.1; 0.35 0.16 0.21
0.01]
b=[525;875;1400;700]
x=a\b
disp('x1,1 berarti Destilate 1')

30
disp('x2,1 berarti Bottom 1')
disp('x3,1 berarti Destilate 2')
disp('x4,1 berarti Bottom 2')
d=x(1,1)+x(2,1)
disp('Hasil pada Destilate')
b=x(3,1)+x(4,1)
disp('Hasil pada Bottom')
disp('Hasil secara berurutan dari xylen,stiren,toluen,benzen')
dis1=a(:,1).*x(1,1)
bot1=a(:,2).*x(2,1)
dis2=a(:,3).*x(3,1)
bot2=a(:,4).*x(4,1)

b. Commond Window
---------------------------
kelompok 4b
1310017411050
destilasi tiga komponen
---------------------------
a=

0.0700 0.1800 0.1500 0.2400


0.0400 0.2400 0.1000 0.6500
0.5400 0.4200 0.5400 0.1000
0.3500 0.1600 0.2100 0.0100

b=

525
875
1400
700

x=

1.0e+003 *

1.3125
0.8750
0.4375
0.8750

x1,1 berarti Destilate 1


x2,1 berarti Bottom 1

31
x3,1 berarti Destilate 2
x4,1 berarti Bottom 2

d=

2.1875e+003

Hasil pada Destilate

b=

1.3125e+003

Hasil pada Bottom


Hasil secara berurutan dari xylen,stiren,toluen,benzen

dis1 =

91.8750
52.5000
708.7500
459.3750

bot1 =

157.5000
210.0000
367.5000
140.0000

dis2 =

65.6250
43.7500
236.2500
91.8750

bot2 =

210.0000
568.7500
87.5000
8.7500

32
3. Beberapa reaksi setimbang berlangsung dalam reaktor batch (volume
konstan) dengan persamaan reaksi berikut:
A + B C + D
B + C X + Y
A + X Z
Tentukan konsentrasi masing-masing komponen pada saat setimbang jika
diketahui:
CA0 = CB0 = 1.5
K1 = 1.06
K2 = 2.63
K3 = 5
Lakukan perhitungan dengan estimasi nilai awal sebagai berikut.
(a) CD = CX = CZ = 0
(b) CD = CX = CZ = 1
(c) CD = CZ = CX = 10

Hubungan kesetimbangan non linier menggunakan kesetimbangan


termodinamika dan hubungan linear diperoleh dari stoikiometri reaksi,
sebagaimana di bawah ini:
= = =

CA = CA0 CD CZ (1)
CB = CB0 CD CY (2)
CC = CD CY (3)
CY = CX + CZ (4)

Penyelesaian :
a. Tulis persamaan tersebut di dalam M-File Script sebagai berikut.
function y=afiyah(konsentrasi)
% menghitung konsentrasi masing2 komponen

33
% Meminta masukan user
%cao=input('CA0:');
%cbo=input('CB0:');
%kci=input('Kc1:');
%kcii=input('Kc2:');
%kciii=input('Kc3:');

cao=1.5;
cbo=1.5;
kci=1.06;
kcii=2.63;
kciii=5;

% CD = c (1);
% Cx = c (2);
% Cz = c (3);
y=[((konsentrasi(1)*konsentrasi(1)-konsen trasi(2)*konsen trasi(1)+
konsentrasi(3) * konsentrasi(1))/((cao-konsentrasi(1)-konsentrasi(3))*(cbo-
konsentrasi(1)-konsen
trasi(2)+konsentrasi(3))))-kci ((konsentrasi(2))^2-konse ntrasi(2)* konsentrasi
(3)) /((cbo-konsentrasi(1)-konsentrasi(2)+konsentrasi (3))*(konse ntrasi (1)-
konsentrasi (2)+konsentrasi(3)))-kcii((konsentrasi(3))/ (cao*konsentrasi(2)-
konsentrasi(1)*konsentrasi(2)-konsentrasi(3)*konsentrasi(2)))-kciii];
b. Panggil M-File Script dengan mengetik fungsi file pada Common
Window, sehingga muncul sebagai berikut.
>> [konsentrasi]=fsolve('afiyah',[50 50 50])
konsentrasi =
1.0e+005 *
0.8894 2.1695 2.7359

34
4. Menyelesaikan Sistem Persamaan Tak Linier Dengan Menggunakan Subrutin
MATLAB
Suatu reaksi elementer A B + C berlangsung dalam sebuah reaktor
tangki berpengaduk kontinu. Laju umpan murni A, 12 mol/s pada temperatur
25C . Reaksi bersifat eksotermik, untuk itu digunakan air pendingin
bertemperatur 50 C untuk menyerap kalor yang dibebaskan reaksi. Asumsi
konstanta kapasitas panas sama baik di sisi reaktan maupun produk. Neraca
energi untuk sistem ini dirumuskan sebagai berikut :
= , ( )+ ( )

FA0 = Laju molar umpan, mol/s.


X = konversi
= kalor reaksi, J/ (mol.K)
, = Kapasitas panas A, J/(mol.K)
= Temperatur reaktor , C
T0 = Temperatur referensi, 25 C
Ta = Temperatur air pendingin , C
U = koefisien pindah panas total, W/(m2.K)
A = luas pindah panas, m2
Untuk reaksi orde pertama konversi dirumuskan sebagai berikut :
X=
Dengan adalah waktu tinggal dalam sekon, dan k adalah laju reaksi spesifik
dalam S-1 dihitung dengan menggunakan persamaan Arhenius :
3800
= 650 exp[ ]
+ 273
Hitunglah harga temperatur reaktor dan konversinya.
( = -1500 kj/mol ; = 10 s ; CPA=4500 J/(mol.K) ; UA/FA0 = 700
W.s/(mol.k)
Penyelesaian :
a. M-File
function y=suhureaktor (T)
Ta=50
To=25
Hr=-1500
tau=10
Cpa=4500
a=700
K=650*exp(-3800/(T+273));
X=tau*K/(1+tau*K)
y=Cpa*(T-To)+a*(T-Ta)+X*Hr
end

35
b. Command Window
>> T=fzero('suhureaktor',100)
X= X= X=
0.1965 0.2482 0.5210
y= y= y=
3.7221e+005 4.3096e+005 7.0452e+005
X= X= X=
0.1845 0.1342 0.0093
y= y= y=
3.5752e+005 2.8910e+005 -9.8164e+004
X= X= X=
0.2089 0.2711 0.0213
y= y= y=
3.8689e+005 4.5529e+005 75.8563
X= X= X=
0.1797 0.1124 0.0213
y= y= y=
3.5143e+005 2.5467e+005 0.0052
X= X= X=
0.2142 0.3046 0.0213
y= y= y=
3.9298e+005 4.8971e+005 -5.0882e-011
X= X= X=
0.1729 0.0859 0.0213
y= y= y=
3.4282e+005 2.0597e+005 2.3643e-011
X= X= T=
0.2217 0.3536 28.3715
y= y=
4.0158e+005 5.3837e+005
X= X=
0.1636 0.0565
y= y=
3.3065e+005 1.3709e+005
X= X=
0.2325 0.4241
y= y=
4.1375e+005 6.0719e+005
X= X=
0.1510 0.0288
y= y=
3.1344e+005 3.9657e+004

36
5. Penugasan Modul 4
a. M-File
% TUGAS DI MODUL KOMPUTASI
nama = input('Nama Mahasiswa = ','s');
tugas = input('Nilai tugas = ');
uts= input('Nilai UTS = ');
uas= input('Nilai UAS = ');
na = (tugas*20/100) + (uts*30/100) + (uas*50/100);
disp(['Nilai Akhir = ' num2str(na)]);
if na>80
disp('Grade = A');
elseif na <= 80 & na > 70
disp('Grade = B');
elseif na <= 70 & na > 60
disp('Grade = C');
elseif na <= 60 & na > 50
disp('Grade = D');
else
disp('Grade = E');
end;

b. Command Window
>> modul4
Nama Mahasiswa = 'marina,yuni,wawan,vivi,amel,susi,winda'
Nilai tugas = 80
Nilai UTS = 85
Nilai UAS = 85
Nilai Akhir = 84
Grade = A

37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan parktikum komputasi proses industry kimia degan judul
pengenalan matlab pada bidang teknik kimia dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Software matlabe dapat memudahkan penyelesaian persoalan
matematika, termodinamika, kinetika reaksi kimia dan lain lain yang
berhubungan dibidang teknik kimia
2. Dapat menyelesaikan persoalan dibidang teknik kimia dengan mudah
dan waktu yang singkat

5.2 Saran
1. Pastikan data yang diinput ke M-file valid sehingga dapat mencegah
terjadinya error
2. Pastikan data yang diinput kedalam M-file sesuai dengan parameter dan
variabel yang diketahui disimulasi matlab
3. Pengguna harus memahami fungsi-fungsi yang ada disoftware matlab

38
38
DAFTAR PUSTAKA

Mulyazmi. 2016. Buku Penuntun Praktikum Komputasi Proses Industri Kimia.


Buku Penuntun Praktikum. FTI. Teknik Kimia. Universitas Bung Hatta.
Padang.
Rani, Septia. 2013. Modul Pelatihan Pemograman Matlab. Himpasikom UGM:
Yogyakarta
Firmansyah. 2003. Dasar-dasar Pemograman Matlab. Ilmu computer.com:
Surabaya

39
39

Anda mungkin juga menyukai