0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
248 tayangan9 halaman

Resume Reptil

Reptilia merupakan kelas hewan yang meliputi hewan berdarah dingin seperti ular, biawak, buaya, dan kura-kura. Reptilia memiliki ciri khas seperti ditutupi sisik, bernapas menggunakan paru-paru, dan suhu tubuhnya dapat berubah sesuai lingkungan. Reptilia diklasifikasikan menjadi 4 subkelas yaitu Anapsida, Parapsida, Diapsida, dan Sinapsida. Reptilia dapat ditemuk

Diunggah oleh

naimmatus
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
248 tayangan9 halaman

Resume Reptil

Reptilia merupakan kelas hewan yang meliputi hewan berdarah dingin seperti ular, biawak, buaya, dan kura-kura. Reptilia memiliki ciri khas seperti ditutupi sisik, bernapas menggunakan paru-paru, dan suhu tubuhnya dapat berubah sesuai lingkungan. Reptilia diklasifikasikan menjadi 4 subkelas yaitu Anapsida, Parapsida, Diapsida, dan Sinapsida. Reptilia dapat ditemuk

Diunggah oleh

naimmatus
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 9

RESUME REPTILIA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keanekaragaman Hewan

Yang diampu oleh Ibu Dr. Sri Endah Indriwati, M. Pd

Oleh:

Naimmatus Sholikhah/ 160341606003

Pendidikan Biologi/ Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Oktober 2017
RANGKUMAN REPTILIA

1. PENGERTIAN REPTILIA
Reptilia berasal dari bahasa Latin reptum yang artinya merayap. Reptilia meliputi
hewan melata akuatik dan terestrial (hidup di darat). Sampai saat ini jumlah spesies kelas
ini kurang lebih 5000, dan kemungkinan hanya terdiri dari 4 sampai dengan 14 bangsa.
Hewan Reptilia dapat dikatakan sebagai kelompok vertebrata yang beradaptasi dengan
lingkungan darat. Hal ini dapat dilihat dari adanya kulit keras yang menanduk dan sisik
permanen yang dipakai untuk menghalangi keluarnya air dari dalam tubuhnya, dan dapat
dipakai untuk memberi kenyamanan pada kehidupan di permukaan yang kasar.
(Masjhudi, 2014).

2. CIRI UMUM REPTILIA


Secara umum ciri dan kharakteristik Reptilia antara lain yaitu:
Seluruh permukaan tubuh ditutupi oleh kulit yang keras menandu, dan pada
beberapa bagian dari permukaannya terdapat sel kelenjar.
Memiliki 2 pasang anggota gerak yang masing- masing berjari 5 dan pada bagian
ujung jari terdapat cakar bersifat keras yang berfungsi untuk merayap dan
memanjat.
Endoskeleton secara sempurna mengalami osifikasi.
Memiliki jantung yang terdiri 4 ruang (2 ventrikel dan 2 atrium).
Bernafas dengan paru- paru, kecuali pada kura- kura yang dibantu dengan
pernafasan faringeal dan kloaka.
Ginjal termasuk metanefros dan tidak memiliki nefrostom.
Memiliki saraf kranial yang berjumlah 12 pasang.
Fertilisasi terjadi secara internal.
Memiliki segmentasi meroblastik
Termasuk hewan pokiloterm, artinya suhu tubuh berubah sesuai dengan suhu
lingkungan yang ada di sekitarnya (Masjhudi, 2014).

3. STRUKTUR MORFOLOGI DAN ANATOMI REPTILIA


A. Struktur Tubuh
Tubuh Reptilia terdiri atas 3 bagian yaitu: caput (kepala), cervix (leher), badan
dan ekor.Bagian kepala berbentuk seperti piramid, dan bila dibandingkan dengan
tubuhnya ukurannya relatif kecil. Mulutnya berbentuk celah melebar. Terdapat satu
pasang mata terletak pada bagian dorsolateral. Masing- masing mata memiliki dua
pelupuk yang dapat digerakkan dan terdapat membran niktitans yang transparan, terletak
pada ujung anterior mata.
Bagian leher tidak panjang dan berlanjut dengan badan, bagian leher ini hanya
ditandai oleh adanya lekukan saja. Pada bagian badan terdapat 2 pasang alat gerak, yaitu
bagian anterior dan bagian posterior. Pada bagian ventral terdapat lubang kloaka yang
berbentuk celah melintang (Masjhudi, 2014). Gambar struktur tubuh Reptilia dapat
dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3. 1 : Gambar struktur tubuh Pisces dan bagiannya ( Barnes, 1987).

B. Sistem Rangka
Sistem kerangka pada Reptilia dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
eksoskeleton dan endoskeleton (Masjhudi, 2014).
a. Eksoskeleton, berasal dari epidermis, berupa sisik menanduk yang menyelubungi
seluruh permukaan tubuhnya, posisi seperti susunan genting. Bentuk sisik berbeda
antara bagian kepala, badan dan ekor. Secara berkala sisik yang tua akan mengelupas
diganti dengan sisik yang baru.
b. Endoskeleton, terdiri dari skeleton aksial dan apendikular. Skeleton aksial terdiri dari
tengkorak, kolumna, vertebralis, sternum, dan rusuk.

C. Sistem Otot
Sistem otot sangat banyak macamnya karena diperlukan untuk gerak di darat dan
di air. Otot yang terdapat pada bagian kepala, leher, dan alat gerak sangat berbeda.
D. Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan terdiri dari 2 bagian yaitu saluran pencernaan
makanan dan kelenjar pencernaan makanan. Saluran pencernaan terdiri atas: cavum oris
(rongga mulut), pharynx (tekak), esophagus (kerongkongan), ventriculus (lambung),
intestinum tenue, intestimun crassum, rectum, kloaka. Sedangkan kelenjar pencernaan
terdiri atas: hepar, vesica fellea (kantung empedu), dan pankreas, kelenjar usus (Indriwati,
2016). Gambar organ pencernaan pada katak dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini.

Gambar 3. 2 : Gambar organ pencernaan Reptil dan bagiannya ( Barnes, 1987).

E. Sistem Pernafasan
Sistem ini terdiri dari saluran masuk udara dan alat pernafasan. Saluran masuk
udara terdiri dari nostril (lubang hidung bagian luar), nares internal, glotis, laring
(terdapat pita suara), trakea, bronki pendek yang merupakan kelanjutan trakea.
Sedangkan alat pernafasannya adalah paru- paru (Masjhudi, 2005).

F. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari otak dan sistem saraf tepi.
a. Otak, bagian-bagian otak terdiri dari dua buah bulbus olfaktorius, hemisfere
serebral, traktus optikus dan saraf optik, serebelum, medula oblongata,
infundibulum, dan hipofisis.
b. Sistem saraf tepi terdiri dari 12 pasang saraf kranial. Saraf kranial berpasangan
terdapat pada setiap ruas tubuh.
c. Sistem sensorik terdiri dari kuncup perasa pada lidah, organ olfaktorius
terdapat pada hidung, mata memiliki kelenjar lakrimal, telinga memiliki
lubang pendengaran luar dengan membran timpani pada bagian dalamnya
(Masjhudi, 2014).
G. Sistem Urogenital atau Ekskresi
Alat pengeluaran pada Reptilia berupa sepasang ginjal bentuknya pipih, terletak pada
bagian dorsal posterior rongga tubuh. Urinyang disalurkan melalui ureter dan selanjutnya
dikeluarkan melalui kloaka.

H. Sistem Peredaran Darah


Pada Reptilia terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak pada bagian
antero- ventral toraks, terdiri dari sinus venosus yang kecil, 2 atrium dan 2 ventrikel.

I. Sistem Perkembangbiakan
Pada hewan jantan terdiri dari testis dengan saluran yaitu vas deferens yang bermuara
pada kloaka penis terletak pada bagian ventral dasar dari kloaka. Pada hewan betina
satu pasang ovarium dengan salurannya yaitu oviduk yang bermuara pada kloaka.

4. KLASIFIKASI REPTIL
Kelas Repril dibagi menjadi 4 sub kelas yaitu Anapsida, Parapsida, Diapsida, dan
Sinapsida.
4.1 Sub Kelas Anapsida
Salah satu contoh spesies sub kelas Anapsida yaitu Chelonia mydas yang memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
Hidup di air laut, khususnya pada tempat yang berbatu.
Memiliki bentuk kepala yang memanjang dan meruncing.
Memiliki sebuah paruh yang menyerupai mulut dan paruhnya lebih tajam serta
menonjol dari bagian yang lainnya.
Lengan penyu sisik memiliki dua cakar yang terlihat pada setiap sirip.
Memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya
ketangkasan berenang di dalam air.
Termasuk hewan herbivora, sumber makanan yaitu alga laut seperti Zostera,
Chymodocea, Thallasia (Rusyana, 2011).
Sumber: www.eol.org

4.2 Sub Kelas Parapsida


Salah satu contoh spesies sub kelas Parapsida yaitu Ichtyosaurus sp. yang memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
Memiliki bentuk luar seperti ikan yaitu tubuhnya berbentuk streamlined
(ramping), terdapat sirip pada bagian punggungnya (dorsal).
Memiliki ekor bercabang dua dan hidrodinamik.
Rata-rata hewan ini tumbuh sekitar panjang 2-4 m dengan kepalanya moncong
panjang yang dipenuhi dengan gigi.
Memiliki anggota gerak berbentuk sirip yang digunakan untuk stabilisasi
dan pengendalian arah.
Reproduksi Ichthyosaurus secara vivipar yaitu dengan melahirkan anaknya.
Memiliki tulang telinga yang besar dan berfungsi untuk menyampaikan getaran
halus dalam air dan lingkungan sekitarnya sehingga memudahkan Ichthyosaurus
dalam mencari makan serta menghindari dari serangan predator (Rusyana,
2011).

Sumber: www.eol.org
4.3 Sub Kelas Diapsida
Salah satu contoh spesies sub kelas Diapsida yaitu Crocodylus americanus
yang memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
Termasuk hewan berdarah dingin.
Hewan karnivora (pemakan daging)
Berkembang biak dengan bertelur.
Memiliki rahang yang sangat kuat.
Memiliki gigi taring yang sangat tajam.
Memiliki selaput pada bagian hidung dan mata.
Memiliki sepasang mata.
Bernapas dengan paru-paru.
Memiliki sisik yang sangat keras dan menutupi hampir seluruh tubuhnya.
Memiliki sepasang laki depan dan sepasang kaki belakang.
Memiliki kuku yang panjang dam tajam.
Umumnya memiliki kulit yang berwarna hijau tua (Sukiya, 2005).

Sumber: www.eol.org
4.4 Sub Kelas Sinapsida
Salah satu contoh spesies sub kelas Sinapsida yaitu Sphenodon punctatus
yang memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
Bentuk tubuh seperti bunglon.
Panjang bisa mencapai kira-kira 75 cm.
Mempunyai ekor tebal,pada sisi depan terdapat sisik tebal/duri.
Gigi-gigi terdapat pada prunaicilla, maxilla, palatinum, dan dentale.
Tulang-tulang gostralia(tulang-tulang perut) berkembang baik.
Diatap kepala terdapat mata parietal dengan lensa dan retina.
Pada hewan muda, mata parietal tampak lebih jelas karena kulit yang menutupnya
bening, tetapi pada saat dewasa kulit tersebut menebal (Wulandari, 2011).
Sumber: www.eol.org

5. HABITAT REPTILIA
Hewan Reptilia banyak ditemukan hampir di seluruh tempat, lubang tanah, dan
biasanya lebih suka pada tempat- tempat yang kering, diperairan, di daratan, dan
pepohonan (Ibrohim, 2016).

6. MANFAAT ATAU PERANAN REPTILIA

Sebagai hewan peliharaan.


Kulitnya dapat dibuat sebagai kerajinan tangan. Contohnya pada kulit ular dan buaya
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dompet dan ikat pinggang.
Sebagai salah satu jenis predator alami, reptil kebanyak memakan berbagai macam
hama yang ada pada persawahan dan juga lingkungan perkebunan, salah satunya
adalah tikus. Tikus merupakan salah satu hama yang sangat mengganggu dan sulit
untuk diberantas. Namun dengan adanya reptil, maka ia akan berperan secara alami
sebagai predator dari tikus, yang dapat membantu mengurangi jumlah hama tanaman
secara efektif.
Sebagai obat penetralisir bisa dan racun (sudjaji, 2007).
DAFTAR PUSTAKA

Barnes , R. D. 1987. Invertebrata Zoology. New York: Sounders College


Publishing.
Indriwati, S. E, Sofia E. R, Masjhudi, dan Ibrohim. 2016. Keanekaragaman Hewan.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Ibrohim, Masjhudi, Indriwati, S,E, Rahayu, S,E. 2016. Keanekaragaman Hewan
(Handout). Malang: Universitas Negeri Malang.

Masjhudi, Indriawati, Sri Endah. Ibrohim,. Rahayu, Sofia Eri. 2014. Keanekaragaman
Hewan. Malang : Universitas Negeri Malang. Jurusan Biologi.
Rusyana, adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Alfabeta.

Sudjadi, B. 2007. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Surabaya: PT Yudistira.

Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang: UM Press.

Wulandari, N. 2011. Biosistematika Hewan : Filum Arthropoda. Bandung : UIN Sunan


Gunung Djati.

Anda mungkin juga menyukai