Lapres Katalis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

I.

JUDUL PERCOBAAN :
Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida
dan Hidrogen Peroksida
II. TANGGAL PERCOBAAN : Selasa, 31 Oktober 2017
PUKUL : 12.00 - Selesai
III. TUJUAN PERCOBAAN :

Untuk pengaruh katalis ammonium molibdat dalam reaksi kalium


iodida dan hidrogen peroksida
IV. DASAR TEORI
Laju reaksi berkaitan dengan ilmu kimia. Dalam penerapannya, jika laju
reaksi tersebut sebanding dengan konsentrasi dua reaktan A dan B sehingga:

v = k [A][B]

Koefisien k disebut konstanta laju, yang tidak bergantung pada konsentrasi


(tetapi bergantung pada temperatur). Lain halnya dengan orde dari suatu reaksi
kimia, orde reaksi nilainya ditentukan secara percobaan dan tidak dapat
diturunkan secara teori, walaupun stokhiometrinya telah diketahui (Atkins,
1996). Besar kecilnya nilai dari laju dari suatu reaksi kimia dapat dipengaruhi
beberapa faktor, antara lain sifat pereaksi, suhu, katalis dan konsentrasi
pereaksi. Pada percobaan ini akan membuktikan pengaruh katalis ammonium
molibdat dalam reaksi kalium iodide dan hidrogen peroksida. Dalam katalis,
laju reaksi dapat dipercepat dengan menambah zat yang disebut katalis. Katalis
sangat diperlukan dalam reaksi organik, termasuk dalam organisme (Syukri,
1999).
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Katalis
mempercepat laju reaksi dengan cara memilih tahap reaksi yang memiliki
energi aktivasi yang lebih rendah, sehingga kompleks teraktivasi lebih mudah
terbentuk dan reaksi menjadi lebih cepat. Dengan kata lain penambahan katalis
memberikan jalan baru bagi reaksi yang memiliki energi aktivasi yang lebih
rendah, sehingga lebih banyak molekul yang bertumbukan pada suhu normal
dan laju reaksi semakin cepat.
Katalis juga dapat berfungsi sebagai zat perantara bagi zat-zat pereaksi
dan sebagai zat pengikat. Dimana katalis sebagai zat perantara yang pada
hasil akhir reaksi diperoleh kembali. Contoh :
Reaksi tanpa katalis : A + B AB (reaksi berjalan lambat)
Reaksi dengan katalis : A + B AB (reaksi berjalan cepat)
Mekanisme reaksinya yaitu :
B + K BK
BK + A A B K
ABKAB+K
Terikatnya zat B pada katalis, maka senyawa B-K yang terbentuk menjadi lebih
reaktif ketika bereaksi dengan A hingga terbentuk senyawa A-B-K. pada tahap
berikutnya dihasilkan senyawa AB dan katalis K diperoleh kembali dalam
jumlah yang sama.
Kecepatan reaksi sangat bergantung pada ion peroksida, kalium iodida dan
asamnya. Reaksi hidrogen peroksida dengan kalium iodida dalam
suasana asam dan dengan adanya ammonium molibdat, maka peroksida akan
membebaskan iodium yang berasal dari kalium iodida yang telah diasamkan
dengan asam sulfat. Bila reaksi ini merupakan reaksi irreversible (karena
adanya natrium tiosulfat yang akan merubah iodium bebas menjadi asam
iodida kembali) kecepatan reaksi yang terjadi besarnya seperti pada reaksi
pembentukannya, sampai konsentrasi terakhir tak berubah (Bird,1987).
Pada larutan yang mempunyai keasaman tinggi atau kadar iodida yang
tinggi akan didapatkan kecepatan reaksi yang lebih besar. Untuk
menghitung kecepatan reaksi, yang dapat dihitung adalah penjabaran
kecepatan reaksi yang memerlukan besarnya konstanta kecepatan reaksi.
Hukum laju orde pertama untuk konsumsi reaktan adalah :

ln (a b) = -kt + ln a. (Atkins, 1996)

Orde reaksi didefinisikan sebagai hasil stoikiometri komponen-komponen


reaktan pada reaksi utuh. Laju reaksi untuk reaksi sederhana berbanding lurus
dengan hasil kali konsentrasi-konsentrasi reaktan yang dipangkatkan dengan
koefisien reaksinya sehingga dapat lebih mudah dihitung secara matematis
(Michigan,1990).
Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah suatu reaktan jernih tak berwarna yang
viskositasnya lebih tinggi dibandingkan dengan air. Titik didihnya sekitar
152,1 C dan titik bekunya -0,41 C. Hidrogen peroksida biasanya digunakan
sebagai pelarut, namun fungsi ini dibatasi oleh sifat pengoksidanya yang kuat.
Hidrogen peroksida merupakan oksidator kuat baik dalam larutan asam atau
basa. Hidrogen peroksida akan bereaksi dengan Kalium Iodida (KI) pada
kondisi optimum, yaitu dalam suasana asam.
Ammonium Molibdat
Ammonium Molibdat tidak terjadi secara alami sebagai logam bebas di
Bumi; ia hanya ditemukan dalam berbagai tingkat oksidasi pada mineral.
Unsur bebasnya, suatu logam keperakan dengan noda abu-abu, memiliki titik
lebur ke-6 di antara semua unsur. Ia mudah membentuk karbida stabil dan
keras dalam logam paduan, dan untuk alasan ini, sebagian besar produksi dunia
unsur ini (sekitar 80%) digunakan dalam paduan baja, termasuk paduan
berkekuatan tinggi dan superalloy.
Sebagian besar senyawa molibdenum memiliki kelarutan rendah dalam
air, tetapi ketika mineral molibdenum terkena oksigen dan air,
ion molibdat MoO24- yang dihasilkan cukup larut. Dalam skala
industri, senyawa molibdenum (sekitar 14% dari produksi dunia) digunakan
dalam aplikasi tekanan tinggi dan suhu tinggi sebagai pigmen dan katalis
(Wikipedia, 2017).

V. ALAT DAN BAHAN


A. Alat-alat :
1. Tabung Reaksi 9 buah
2. Pipet tetes 6 buah
3. Stopwatch 1 buah
4. Rak tabung reaksi 1 buah
5. Gelas ukur 10 ml 1 buah
B. Bahan-bahan:
1. Larutan ammonium molibdat
2. Larutan H2O2 10M
3. Aquades
4. H2SO4 0,5M
5. Larutan Kanji
6. Larutan KI jenuh 0,5 M

VI. ALUR PERCOBAAN

1. Pengenceran
a. 10 tetes larutan H2O2 10 M (30 %)

- Dimasukkan ke dalam labu ukur


50 mL
- Ditambah air sampai volume 50
mL
Hasil

2 tetes larutan KI 0,5 M


b.
- Dimasukkan ke dalam labu ukur
10 mL
- Ditambah air sampai volume 10
mL

Hasil

2 tetes larutan Ammonium Molibdat


c.
- Dimasukkan ke dalam labu ukur
10 mL
- Ditambah air sampai volume 10
mL
Hasil
2. Pengujian
Tabung reaksi I
1 tetes larutan Asam sulfat

- Ditambah 2 tetes larutan kanji


- Ditambah 1 tetes larutan H2O2
encer
- Ditambah 5 tetes Aquades
- Ditambah 1tetes ammonium
molibdat
- Ditambah 1 tetes larutan kalium
iodidat

Waktu dan perubahan warna

Tabung reaksi 2

1 tetes larutan Asam sulfat

- Ditambah 2 tetes larutan kanji


- Ditambah 1 tetes larutan H2O2
encer
- Ditambah 5 tetes aquades
- Ditambah 1 tetes larutan kalium
iodidat

Waktu dan perubahan warna


VII. HASIL PENGAMATAN

No. Hasil Pengamatan


Prosedur Percobaan Dugaan / Reaksi Kesimpulan
Perc. Sebelum Sesudah
1. Pengenceran - Larutan H2O2 : - Larutan H2O2 + Reaksi pengenceran
a. 10 tetes larutan H2O2 10 M (30 %) tidak berwarna aquades: - H2O2 (aq) + H2O (l)
- Aquades : tidak berwarna H2O2 (aq)
- Dimasukkan ke dalam labu ukur
50 mL Larutan tidak
- Ditambah air sampai volume 50 berwarna
mL

Hasil
b.
- Larutan KI : - Larutan KI + - KI (aq) + H2O (l)

2 tetes larutan KI 0,5 tidak berwarna aquades: tidak KI (aq)


M berwarna
- Dimasukkan ke dalam labu ukur
10 mL
- Ditambah air sampai volume 10
mL

Hasi
l

c.
- Larutan - Larutan - (NH4)2MoO4 (aq) +
2 tetes larutan Ammonium Molibdat ammonium ammonium H2O (l)
molibdat : molibdat + (NH4)2MoO4 (aq)
- Dimasukkan ke dalam labu larutan aquades: larutan
ukur 10 mL kekuningan berwarna
- Ditambah air sampai volume 10
kekuningan
mL
Hasil
2. Pengujian - Larutan H2SO4 : - Larutan H2SO4 + Reaksi dengan Katalis Berdasarkan percobaan yang
a. Tabung reaksi I Larutan tidak larutan kanji: Ammonium Molibdat : telah dilakukan dapat

1 tetes larutan Asam sulfat berwarna larutan tidak - H2O2 (aq) + H2SO4 disimpulkan bahwa reaksi KI
- Larutan Kanji : berwarna (aq) + 2 KI dan H2O2 dipengaruhi oleh
- Ditambah 2 tetes larutan kanji
- Ditambah 1 tetes larutan H2O2 Larutan - + H2O2 encer: (NH4)2MoO4 katalis ammonium molibdat.
encer - tidak berwarna larutan tidak Larutan yang ditambahkan
- Ditambah 5 tetes Aquades - Larutan H2O2 : berwarna I2 (aq) + 2 H2O (l) + katalis lebih cepat bereaksi
- Ditambah 1tetes ammonium Larutan tidak - + Aquades: K2SO4 (aq) disbanding tanpa katalis.
molibdat
berwarna larutan tidak
- Ditambah 1 tetes larutan kalium
- Aquades : berwarna - Reaksi Redoks :
iodidat
Larutan tidak - + KI: larutan biru R : H2O2 (aq) + 2 H+
Waktu dan perubahan warna berwarna + 2e- H2O (l)
-
- Larutan Waktu O: 2I I2 + 2e-
ammonium pengulangan: +
Molibdat : - 04.15 detik H2O2 (aq) + 2 I- +
Larutan - 05.31 detik 2 H+ I2 +
berwarna kuning - 09.00 detik H2O (l)
- Larutan KI : Fungsi penambahan:
Larutan tidak - 03.55 detik - H2SO4: sebagai zat
berwarna penghidrasi
- Larutan kanji:
indikator I2
- Aquades: pengencer
- H2O2 encer: oksidator
(mengalami reduksi)
- Ammonium molibdat:
katalis laju reaksi
- KI: reduktor

b. Tabung reaksi 2 - Larutan H2SO4 : - Larutan H2SO4 + - Reaksi tanpa Katalis


1 tetes larutan Asam sulfat Larutan tidak larutan kanji: Ammoinum molibdat
berwarna larutan tidak :
- Ditambah 2 tetes larutan kanji - Larutan Kanji : berwarna H2O2 (aq) + H2SO4 (aq)
- Ditambah 1 tetes larutan H2O2
Larutan - + H2O2 encer: + 2 KI
encer
- Ditambah 5 tetes aquades - tidak berwarna larutan tidak I2 (aq) + 2 H2O (l) +
- Ditambah 1 tetes larutan kalium - Larutan H2O2 : berwarna K2SO4 (aq)
iodidat Larutan tidak - + Aquades:
Waktu dan perubahan warna berwarna larutan tidak
berwarna
- + KI: larutan biru
- Aquades : - Reaksi Redoks :
Larutan tidak Waktu
R : H2O2 (aq) + 2 H+
berwarna pengulangan:
+ 2e- H2O (l)
- Larutan - 11.17 detik
O : 2 I- I2 + 2e-
ammonium - 11.07 detik
+
Molibdat : - 11.37 detik
H2O2 (aq) + 2 I- +
Larutan
2 H+ I2 +
berwarna kuning - 08.04 detik
H2O (l)
- Larutan KI :
Larutan tidak
berwarna
VIII. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
IX. KESIMPULAN
JAWAB PERTANYAAN
DAFTAR PUSTAKA

Ann Arbor, Michigan. (n.d.). Handbook of Chemistry and Physics, 71st edition. CRC Press.

Atkins, P.W. (1996). Kimia Fisika Jilid 2 Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Bird, Tony. (1993). Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta: PT Gramedia.

Suyono; Yonata, Bertha. (2017). Panduan Praktikum Kimia Fisika III. Surabaya: FMIPA
UNESA.

Syukri. (1999). Kimia Dasar 2. Bandung: ITB Press.

Wikipedia. (2017). Sifat Ammonium Molibdat. Diakses pada hari Minggu 5 November
2017 pukul 17.41 WIB. https://wikipedia.org/wiki/Molibdenum
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai