1. Dokumen membahas kurikulum dan pembelajaran bahasa Indonesia di SD kelas rendah. Kurikulum berfokus pada pencapaian kompetensi siswa secara individual dan kelompok, berorientasi pada hasil belajar, dan penggunaan berbagai metode pembelajaran.
2. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD kelas rendah menggunakan pendekatan tematik dan alokasi waktunya adalah 27 jam pelajaran per minggu.
3. Kurikulum memberikan keleluasa
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan1 halaman
1. Dokumen membahas kurikulum dan pembelajaran bahasa Indonesia di SD kelas rendah. Kurikulum berfokus pada pencapaian kompetensi siswa secara individual dan kelompok, berorientasi pada hasil belajar, dan penggunaan berbagai metode pembelajaran.
2. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD kelas rendah menggunakan pendekatan tematik dan alokasi waktunya adalah 27 jam pelajaran per minggu.
3. Kurikulum memberikan keleluasa
1. Dokumen membahas kurikulum dan pembelajaran bahasa Indonesia di SD kelas rendah. Kurikulum berfokus pada pencapaian kompetensi siswa secara individual dan kelompok, berorientasi pada hasil belajar, dan penggunaan berbagai metode pembelajaran.
2. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD kelas rendah menggunakan pendekatan tematik dan alokasi waktunya adalah 27 jam pelajaran per minggu.
3. Kurikulum memberikan keleluasa
1. Dokumen membahas kurikulum dan pembelajaran bahasa Indonesia di SD kelas rendah. Kurikulum berfokus pada pencapaian kompetensi siswa secara individual dan kelompok, berorientasi pada hasil belajar, dan penggunaan berbagai metode pembelajaran.
2. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD kelas rendah menggunakan pendekatan tematik dan alokasi waktunya adalah 27 jam pelajaran per minggu.
3. Kurikulum memberikan keleluasa
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1
1.
Kurikulum dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Kelas Rendah
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri dari: standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar. Kurikulum di atas menekankan pada: 1. Ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. 2. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. 3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. 4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif. 5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. 1. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas rendah. 2. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar pembiasaan dengan menggunakan pendekatan tematik diorganisasikan sepenuhnya oleh sekolah dan madrasah. 3. Penjelasan teknis pendekatan tematik diatur dalam pedoman tersendiri. 4. Alokasi waktu total yang disediakan adalah 27 jam pelajaran per minggu. 5. Daerah, sekolah atau madrasah dapat menambah alokasi waktu total atau mengubah alokasi waktu mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, sekolah, madrasah atau daerah. 6. Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 35 menit. 7. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34-40 minggu dan jam tatap muka per minggu adalah 34-40 minggu dan jam tatap muka per minggu adalah 945 menit (16 jam), jumlah jam tatap muka per tahun adalah 544 jam (32.640). 8. Alokasi waktu sebanyak 27 jam pelajaran pada dasarnya dapat diatur dengan bobot berkisar: 9. 15% untuk Agama; 10. 50% untuk Membaca dan Menulis Permulaan serta Berhitung; dan 11. 35% untuk Sains, Pengetahuan Sosial, Kerajinan Tangan dan Kesenian, dan Pendidikan Jasmani. 12. Sekolah dasar dan madrasah dapat mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan kemampuannya. 13. Pengorganisasian Materi