Tahapan-Tahapan Penyusunan Karangan Ilmiah (Kelompok 10)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Tahapan-Tahapan Penyusunan Karangan Ilmiah

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu/Pembimbing

Nama Kelompok

1. Muhammad Nabil Nurdea H1E115040


2. Muhammad Tegar Darmawan H1E115042
3. Nur Risa Aprilyanti H1E115042
4. Raudatun Nimah H1E115043

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Universitas Lambung Mangkurat

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Lingkungan

Banjarbaru

2015
TAHAPAN-TAHAPAN PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH

A. Pengantar

B. Tahap Persiapan

C. Pengumpulan Data

D. Pengorganisasian/Pengonsepan

E. Pemeriksaan/penyuntingan

F. Pengetikan/Penyajian
A. PENGANTAR

Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa kerangka dan bagian-bagian yang harus
dipatuhi. Kerangka dan bagian-bagian dari karya ilmiah ini selain berfungsi sebagai acuan dasar
penulisan juga dapat mempermudah penulis untuk memaparkan alur tulisannya. Untuk itu,
sebelum karya ilmiah ditulis maka kerangka dan bagian-bagian karya ilmiah merupakan langkah
awal yang harus dilalui oleh penulis.

Menyusun kata pengantar memang susah-susah gampang. Kata pengantar biasanya


terletak didepan suatu karya tulis ilmiah. Namun ada beberapa yang masih merasa bingung untuk
membuat kata pengantar. Kata pengantar makalah yang baik yaitu kata pengantar yang
mencakup isi dari keseluruhan makalahnya. yang membahas apa yang sebenarnya dibahas pada
makalah. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut :

Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,


Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah,
Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah,
Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekelompok
orang, atau organisasi/lembaga,
Ucapan terima kasih kepada seseorang/lembaga yang membantu,
Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa
dibubuhi tanda tangan,
Harapan penulis atas karangan tersebut, dan
Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.

1. Contoh kata pengantar makalah Pendidikan


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, Desember 2012

Penyusun
B. TAHAP PERSIAPAN

Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada
tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik
sebagai berikut:

1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah


Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya
ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara
penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah
dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah
dapat dilakukan dengan cara

a. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan
karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan
tujuan diantaranya

Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana,


Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang
kita buat,
Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti
rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-
ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c. Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam
penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik
yaitu,

Fokuskan topik agar mudah dikelola,


Ajukan pertanyaan.

2. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah


Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan
informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh
pembacanya. Sebelum menulis, harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca
tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar
tulisan tepat sasaran. .
3. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

C. PENGUMPULAN DATA

Jika judul karya ilmiah dan ragangannya sudah disetujui oleh pembimbing atau oleh
pimpinan lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan, penyusun sudah dapat mulai
mengumpulkan data.

Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah mencari informasi
dari kepustakaan (buku, Koran, majalah, brosur) yang relevan diambil sarinya dan dicatat pada
kartu hasil studi. Disamping pencarian informasi dari kepustakaan, penyusun juga dapat memulai
terjun ke lapangan. Akan tetapi, sebelum terjun ke lapangan, penyusun minta izin kepada
pemerintahsetempat atau kepala pimpinan perusahaan yang perusahaannya akan diteliti. Data di
lapangan dapat dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara atau eksperimen.

Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi


melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam kartu data,
melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan catatan lapangan yang
lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di
lakukan antara lain sebagai berikut :
Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang
kita buat,
Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan
dijadikan tema dalam karya ilmiah,
Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari
karya ilmiah.,
Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.

Bahan penulisan adalah berbagai informasi baik teoritis maupun realistis-empiris yang
menimbulkan inspirasi untuk menyusun karya ilmiah. Adapun sumber-sumber informasi dapat
diperoleh dari hal-hal seperti diuraikan di bawah ini.

a) Inferensi atau pengalaman


Profesi yang kita tekuni, aktivitas yang kita jalani, dan pekerjaan yang kita kerjakan pasti
memunculkan persoalan-persoalan. Kerap kali dalam benak kita mempunyai gagasan untuk
mengembangkan aktivitas tersebut menjadi lebih baik, maju, dan berkualitas. Sering pula, ketika
kita menjalani kegiatan, pekerjaan, dan profesi menemui masalah dan terlintas cara
memecahkannya. Gagasan, cara memecahkan masalah, dan hal-hal baru yang kita dapatkan dari
aktivitas itu dapat kita pakai sebagai bahan untuk menulis karya ilmiah. Sumber yang kita
peroleh seperti itu berarti bersumber dari pengalaman sehari-hari.

b) Observasi
Sumber penulisan karya ilmiah dapat diperoleh pula dari observasi. Observasi yang
dimaksud adalah pengamatan terhadap suatu objek, kejadian, atau fenomena tertentu. Kegiatan
observasi itu dilakukan dengan terjun langsung atau melibatkan diri ke dalam objek, peristiwa,
dan fenomena yang diamati. Proses observasi harus dilakukan dengan sadar (terencana) dan
terukur.

c) Pustaka
Sumber pustaka maksudnya adalah sumber yang diperoleh dari buku dan media cetak
lainnya. Untuk mendapatkan bahan penuluisan karya ilmiah dari sumber ini harus melalui proses
membaca kritis.

d) Deduksi dari suatu teori


Yang dimaksudkan deduksi dari suatu teori adalah pernyataan-pernyataan umum dari
suatu kesimpulan suatu teori tertentu yang sudah umum dan diyakini kebenarannya. Penulis
karya ilmiah berkeinginan untuk membuktikan simpulan teori tersebut pada hal lain.

e) Kebijakan-kebijakan
Kebijakan-kebijakan tertentu dapat manjadi bahan penuliusan karya ilmiah. Yang
dimaksudkan dangan kebijakan adalah ketentua-ketentuan tentang suatu hal yang diberikan atau
diberlakukan oleh pihak tertentu. Kebijakan-kebijakan tersebut menimbulkan dampak tertentu
pada pihak lain. Pihak lain ada yang setuju, ada yang menolak, ada pula yang tidak mendapatkan
pengaruh apa pun. Hal tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyusun karya ilmiah.

f) Laporan penelitian
Sumber dari laporan penelitian adalah sumber yang merupakan laporan dari suatu
penelitian yang pernah dilakukan oleh orang lain. Penelitian itu telah dibukukan menjadi sebuah
karya ilmiah. Dengan membaca laporan penelitian tersebut diharapkan kita akan memperoleh
masalah lain yang dapat kita jadikan sebagai karya ilmiah.
D. PENGORGANISASIAN/PENGONSEPAN

Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap
pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian data yang
kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu proses dalam karya ilmiah
kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari berbagai referensi. Jadi, penyusun harus
mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan.
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk
dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan
sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakua,n sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan
yang telah ditetapkan.

E. PEMERIKSAAN/PENYUNTINGAN

Untuk menciptakan karya tulis ilmiah yang layak perlu dilakukan proses penyuntingan.
Penyuntingan merupakan aktivitas menelaah dan memperbaiki karya tulis sebelum disampaikan
ke pembaca, baik untuk diterbitkan ataupun dipresentasikan. Tujuan utama dari penyuntingan
adalah membuat isi karya tulis ilmiah dapat dipahami pembacanya.

Sebelum mengetik konsep, penyusun memeriksa dahulu konsep itu. Tentu ada bagian
yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang tidak perlu ada tambahan penjelasan yang
dirasakan sangat menunjang pembahasan.

Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakupi pemeriksaan isi karya ilmiah, termasuk
penyuntingan bahasa yang digunakan.

Tahapan menyunting karya tulis

1. Tahapan Penyuntingan Pra-Penulisan


Tahapan penyuntingan pra-penulisan adalah proses menyunting yang dilakukan sebelum
karya tulis ilmiah ditulis. Tahapan ini bertujuan untuk membuat kerangka dan acuan dalam
penulisan karya tulis ilmiah. Tahapan ini terdiri atas dua bagian yaitu:
Penyuntingan topik atau masalah. Dalam bagian ini kamu harus memastikan
bahwa topik yang akan diangkat dalam karya tulis menarik, dekat, dikuasai, serta
didukung oleh data dan fakta yang objektif.
Penyuntingan data acuan. Dalam bagian ini kamu akan memilih dan memilah
data-data primer yang akan diacu dan dijadikan referensi dalam penulisan karya
ilmiah.

2. Tahap Penyuntingan Isi


Penyuntingan isi karya ilmiah merupakan aktivitas melakukan pembacaan kembali
terhadap seluruh isi karangan. Tujuannya untuk meninjau penyajian dan pengetikan dari
aspek isi, paragraf, dan kebahasaan. Hal ini bermanfaat agar karya ilmiah yang ditulis oleh
kamu memiliki unsur kebahasaan yang cukup komunikatif. Beberapa aspek yang ditinjau
pada proses penyuntingan ini di antaranya:

Pemeriksaan ejaan
Pada bagian ini, kamu dituntut untuk memeriksa kembali ejaan yang terdapat
dalam karya ilmiah yang ditulis. Kamu dapat mempergunakan buku Pedoman
Ejaan yang Disempurnakan sebagai acuan. Pada tahap ini kamu akan mencari
kesalahan penggunaan huruf kapital, huruf miring, kata dasar, kata gabung, kata
ganti, partikel, penulisan angka, dan pemakaian tanda baca.
Pemeriksaan diksi
Pada bagian ini kamu menyunting kata-kata yang tidak sesuai penggunaannya
seperti menghindari kata-kata gaul, kata-kata yang melibatkan emosi, tidak
objektif, penggunaan bahasa asing atau kata dari bahasa daerah yang tidak
memiliki korelasi dengan karya tulis.
Pemeriksaan kalimat
Pada tahap ini tugas kamu untuk menyunting pola-pola kalimat yang salah seperti
tidak logis, rancu, mubazir, dipengaruhi bahasa asing atau bahasa daerah.
Pemeriksaan paragraf
Pada tahap ini kamu akan menyunting kesatuan (kohesi) dan kepaduan
(koherensi) antarparagraf yang terdapat di dalam karya tulis. Harus diingat bahwa
satu paragraf hanya memiliki satu gagasan pokok atau satu topik. Setiap paragraf
tersebut harus memiliki keterkaitan dan kepaduan satu sama lain.

3. Tahap penyuntingan pengorganisasian karya tulis ilmiah


Dalam tahapan ini, penyuntingan yang dilakukan berkisar pada proses penyesuaian karya
ilmiah dengan berdasarkan pada bentuknya. Penulisan karya tulis ilmiah harus disesuaikan
dengan tujuan awal pembuatan karya tersebut, apakah ditujukan untuk makalah, skripsi,
tesis, dan disertasi. Setiap karya tulis ilmiah memiliki aturan masing-masing mengenai tata
cara penulisannya. Walaupun begitu, secara umum terdapat beberapa proses yang sama
dalam penyuntingan pengorganisasian karya tulis ilmiah yaitu,
Pemeriksaan kulit depan yang memuat judul karya ilmiah, anak judul, nama penyusun,
nama lembaga, dan logo lembaga. Kulit depan menjadi identitas penting dalam sebuah
karya tulis ilmiah dan menjadi petunjuk apakah karya tulis itu termasuk kategori
makalah, skripsi, tesis, ataupun yang lainnya.
Pemeriksaan halaman petunjuk karya tulis ilmiah seperti daftar isi, prakata, halaman
tabel, grafik, ilustrasi, indeks, lampiran, dan gambar. Tujuannya untuk memastikan
apakah petunjuk halaman yang terdapat di dalamnya sudah sesuai dan cocok.
Pemeriksaan daftar pustaka. Pastikan bahwa penulisan daftar pustaka sudah sesuai
dengan aturan dan acuan yang telah ditetapkan. Penulisan daftar pustaka terdiri atas nama
pengarang, tahun terbit, judul, nama kota dan penerbit.

Poin Penting

1. Penyuntingan merupakan aktivitas menelaah dan memperbaiki karya tulis sebelum


disampaikan ke pembaca, baik untuk diterbitkan ataupun dipresentasikan. Tujuan utama
dari penyuntingan adalah membuat isi karya tulis ilmiah dapat dipahami pembacanya.
2. Dalam menyunting karya ilmiah terdapat tiga kegiatan yang dapat dilakukan yaitu
penyuntingan pra-penulisan, penyuntingan isi, dan penyuntingan pengorganisasian karya
tulis ilmiah.

F. PENGETIKAN/PENYAJIAN

Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian dan kebersihan.
Penyusun memperhatikan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah. Misalnya, penyusun menata
unsur-unsur yang tercantum dalam kulit luar, unsue-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur
dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar pustaka.

Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis
tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat diedit. Pada
tahap ini, kalau ada data yang dirasa masih kurang maka perlu adanya perbaikan dan melengkapi
data tersebut dengan tambahan-tambahan informasi yang diperlukan.
Tahap ini juga termasuk perbaikan dalam segi kebahasaan penelitian karya ilmiah itu.
Jika ada data yang perlu di edit atau membuang data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok
dengan pokok bahasan karya ilmiah. Dalam mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk
menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara
tulisan satu dengan tulisan yang lain dan menghidari pemakaian bahasa yang kurang efektif,
contoh dalam pemilihan penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian
kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan karya ejaan sesuai Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
Tahapan ini bertujuan untuk :
a. Melengkapi yang kurang,
b. Membuang yang kurang relevan,
c. Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping),
d. Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan
pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah
ejaan.

Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:


a. Segi kerapian dan kebersihan,
b. Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka
(cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka
dan lain-lain,
c. Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan,
catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan bahasa indonesia sesuai EYD.
d. Bagian inti karya ilmiah.
Bagian Pendahuluan.
Latar belakang dan masalah.
Tujuan pembahasan.
Ruang lingkup / pembatasan masalah.
Asumsi, hipotesis dan kerangka teori.
Sumber data.
Metode & teknik.
Bagian analisis atau pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E, Zainal. 2004. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: PT. Grasindo.

Rosyadi, Imron. 2012. Persiapan Penulisa Karya Ilmiah.


http://irosyadi86.blogspot.co.id/2012/02/persiapan-penulisan-karya-ilmiah.html. Diakses pada
tanggal 28 september 2015.

http://samsungmobileprice.net/menyunting-karyatulis-ilmiah/. Diakses pada tanggal 29 September


2015.

Subhan, Muhammad. 2014. Teknik Penulisan Karya Ilmiah.

http://muhamadsubhan.blogspot.co.id/p/teknik-penulisan-karya-ilmiah-resume.html. Diakses pada


tanggal 29 September 2015.

Falentina, Kasih. 2015. Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

http://kasihfalentina.blogspot.co.id/2015/05/proses-penyusunan-karya-tulis-ilmiah.html. Diakses pada


tanggal 29 September 2015.

Auranet, Priyono. 2015. Tahap Menyusun Karya Ilmiah.

http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/tahap-penyusunan-karya-ilmiah.html. Diakses pada


tanggal 29 September 2015.

Anda mungkin juga menyukai