Tahapan-Tahapan Penyusunan Karangan Ilmiah (Kelompok 10)
Tahapan-Tahapan Penyusunan Karangan Ilmiah (Kelompok 10)
Tahapan-Tahapan Penyusunan Karangan Ilmiah (Kelompok 10)
Dosen Pengampu/Pembimbing
Nama Kelompok
Banjarbaru
2015
TAHAPAN-TAHAPAN PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
A. Pengantar
B. Tahap Persiapan
C. Pengumpulan Data
D. Pengorganisasian/Pengonsepan
E. Pemeriksaan/penyuntingan
F. Pengetikan/Penyajian
A. PENGANTAR
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa kerangka dan bagian-bagian yang harus
dipatuhi. Kerangka dan bagian-bagian dari karya ilmiah ini selain berfungsi sebagai acuan dasar
penulisan juga dapat mempermudah penulis untuk memaparkan alur tulisannya. Untuk itu,
sebelum karya ilmiah ditulis maka kerangka dan bagian-bagian karya ilmiah merupakan langkah
awal yang harus dilalui oleh penulis.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
B. TAHAP PERSIAPAN
Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada
tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik
sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan
karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan
tujuan diantaranya
C. PENGUMPULAN DATA
Jika judul karya ilmiah dan ragangannya sudah disetujui oleh pembimbing atau oleh
pimpinan lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan, penyusun sudah dapat mulai
mengumpulkan data.
Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah mencari informasi
dari kepustakaan (buku, Koran, majalah, brosur) yang relevan diambil sarinya dan dicatat pada
kartu hasil studi. Disamping pencarian informasi dari kepustakaan, penyusun juga dapat memulai
terjun ke lapangan. Akan tetapi, sebelum terjun ke lapangan, penyusun minta izin kepada
pemerintahsetempat atau kepala pimpinan perusahaan yang perusahaannya akan diteliti. Data di
lapangan dapat dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara atau eksperimen.
Bahan penulisan adalah berbagai informasi baik teoritis maupun realistis-empiris yang
menimbulkan inspirasi untuk menyusun karya ilmiah. Adapun sumber-sumber informasi dapat
diperoleh dari hal-hal seperti diuraikan di bawah ini.
b) Observasi
Sumber penulisan karya ilmiah dapat diperoleh pula dari observasi. Observasi yang
dimaksud adalah pengamatan terhadap suatu objek, kejadian, atau fenomena tertentu. Kegiatan
observasi itu dilakukan dengan terjun langsung atau melibatkan diri ke dalam objek, peristiwa,
dan fenomena yang diamati. Proses observasi harus dilakukan dengan sadar (terencana) dan
terukur.
c) Pustaka
Sumber pustaka maksudnya adalah sumber yang diperoleh dari buku dan media cetak
lainnya. Untuk mendapatkan bahan penuluisan karya ilmiah dari sumber ini harus melalui proses
membaca kritis.
e) Kebijakan-kebijakan
Kebijakan-kebijakan tertentu dapat manjadi bahan penuliusan karya ilmiah. Yang
dimaksudkan dangan kebijakan adalah ketentua-ketentuan tentang suatu hal yang diberikan atau
diberlakukan oleh pihak tertentu. Kebijakan-kebijakan tersebut menimbulkan dampak tertentu
pada pihak lain. Pihak lain ada yang setuju, ada yang menolak, ada pula yang tidak mendapatkan
pengaruh apa pun. Hal tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyusun karya ilmiah.
f) Laporan penelitian
Sumber dari laporan penelitian adalah sumber yang merupakan laporan dari suatu
penelitian yang pernah dilakukan oleh orang lain. Penelitian itu telah dibukukan menjadi sebuah
karya ilmiah. Dengan membaca laporan penelitian tersebut diharapkan kita akan memperoleh
masalah lain yang dapat kita jadikan sebagai karya ilmiah.
D. PENGORGANISASIAN/PENGONSEPAN
Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap
pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian data yang
kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu proses dalam karya ilmiah
kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari berbagai referensi. Jadi, penyusun harus
mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan.
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk
dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan
sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakua,n sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan
yang telah ditetapkan.
E. PEMERIKSAAN/PENYUNTINGAN
Untuk menciptakan karya tulis ilmiah yang layak perlu dilakukan proses penyuntingan.
Penyuntingan merupakan aktivitas menelaah dan memperbaiki karya tulis sebelum disampaikan
ke pembaca, baik untuk diterbitkan ataupun dipresentasikan. Tujuan utama dari penyuntingan
adalah membuat isi karya tulis ilmiah dapat dipahami pembacanya.
Sebelum mengetik konsep, penyusun memeriksa dahulu konsep itu. Tentu ada bagian
yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang tidak perlu ada tambahan penjelasan yang
dirasakan sangat menunjang pembahasan.
Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakupi pemeriksaan isi karya ilmiah, termasuk
penyuntingan bahasa yang digunakan.
Pemeriksaan ejaan
Pada bagian ini, kamu dituntut untuk memeriksa kembali ejaan yang terdapat
dalam karya ilmiah yang ditulis. Kamu dapat mempergunakan buku Pedoman
Ejaan yang Disempurnakan sebagai acuan. Pada tahap ini kamu akan mencari
kesalahan penggunaan huruf kapital, huruf miring, kata dasar, kata gabung, kata
ganti, partikel, penulisan angka, dan pemakaian tanda baca.
Pemeriksaan diksi
Pada bagian ini kamu menyunting kata-kata yang tidak sesuai penggunaannya
seperti menghindari kata-kata gaul, kata-kata yang melibatkan emosi, tidak
objektif, penggunaan bahasa asing atau kata dari bahasa daerah yang tidak
memiliki korelasi dengan karya tulis.
Pemeriksaan kalimat
Pada tahap ini tugas kamu untuk menyunting pola-pola kalimat yang salah seperti
tidak logis, rancu, mubazir, dipengaruhi bahasa asing atau bahasa daerah.
Pemeriksaan paragraf
Pada tahap ini kamu akan menyunting kesatuan (kohesi) dan kepaduan
(koherensi) antarparagraf yang terdapat di dalam karya tulis. Harus diingat bahwa
satu paragraf hanya memiliki satu gagasan pokok atau satu topik. Setiap paragraf
tersebut harus memiliki keterkaitan dan kepaduan satu sama lain.
Poin Penting
F. PENGETIKAN/PENYAJIAN
Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian dan kebersihan.
Penyusun memperhatikan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah. Misalnya, penyusun menata
unsur-unsur yang tercantum dalam kulit luar, unsue-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur
dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar pustaka.
Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis
tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat diedit. Pada
tahap ini, kalau ada data yang dirasa masih kurang maka perlu adanya perbaikan dan melengkapi
data tersebut dengan tambahan-tambahan informasi yang diperlukan.
Tahap ini juga termasuk perbaikan dalam segi kebahasaan penelitian karya ilmiah itu.
Jika ada data yang perlu di edit atau membuang data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok
dengan pokok bahasan karya ilmiah. Dalam mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk
menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara
tulisan satu dengan tulisan yang lain dan menghidari pemakaian bahasa yang kurang efektif,
contoh dalam pemilihan penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian
kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan karya ejaan sesuai Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
Tahapan ini bertujuan untuk :
a. Melengkapi yang kurang,
b. Membuang yang kurang relevan,
c. Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping),
d. Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan
pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah
ejaan.
Arifin, E, Zainal. 2004. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: PT. Grasindo.