Komponen Yang Perlu Kita Persiapkan Yakni:: Di Sini Di Sini Di Sini Di Sini Di Sini
Komponen Yang Perlu Kita Persiapkan Yakni:: Di Sini Di Sini Di Sini Di Sini Di Sini
Dengan kata
lain, stahu NP sensor ini mampu mendeteksi beberapa gas pembakaran seperti asap. Nah sifat
dari sensor inilah yang NP manfaatkan untuk membuat alat tersebut.
1 buah Arduino (bisa UNO, NANO, MEGA, dll, bisa didapat Di Sini)
1 buah Sensor Gas MQ-2 (Bisa didapat Di Sini)
1 buah buzzer sebagai alarm
Software Arduino IDE (Jika belum punya, maka download Di Sini)
Kabel jumper secukupnya (Bisa didapat Di Sini)
Breadboard/Projectboard jika diperlukan (Bisa didapat Di Sini)
Dan jika ingin belajar bagaimana cara menggunakan Arduino bagi pemula,
silahkan download Ebook nya Di Sini
Setelah itu, silahkan upload program seperti di bawah ini pada software
Arduino IDE milik sobat, dan tata cara upload program ke Arduino bisa
sobat baca Di Sini :
// --------- Project Alat Pendeteksi Asap Kebakaran --------- //
// ---------- Berbasis Arduino dan Sensor Gas MQ-2 ---------- //
// ------------- Dibuat oleh : M. Nofgi Y.P.U. -------------- //
// ------------- www.nofgipiston.wordpress.com -------------- //
/*
Untuk menentukan kapan asap terdeteksi, maka lihat data
pada serial monitor
*/
Tugas dari sensor MQ-2 tersebut adalah mendeteksi adanya asap dan data yang saya ambil
berupa data AO atau Analog Output. Nah data analog tersebut berupa tegangan 0-5v yang
mewakili berapa intensitas combustible gas yang terdeteksi oleh sensor. Data tersebut akan
dicacah oleh ADC (Analog to Digital Converter) Arduino menjadi 1024 jumlah data (data ke
0 sampai data ke 1023). Lalu data tersebut sata setting agar dapat dibaca pada serial monitor.
Berikut adalah contoh tampilan dari serial monitot :
Nah pada tutorial kali ini, berdasarkan dari berbagai percobaan yang saya lakukan, begitu
asap terdeteksi oleh sensor, maka nilai data pada serial monitor berada pada kisaran 410 ke
atas. Jadi makin banyak asap yang terdeteksi, nilai data akan bertambah besar dan jelas
nilainya di atas 410. Nah begitu asap sudah tidak terdeteksi, nilai data pada serial monitor
akan terus turun menjadi di bawah 410.
Pada setiap kondisi, nilai ini bisa saja terus berubah. Jadi bisa saja dibutuh =kan kalibrasi
ulang dengan merubah nilai data pada program. Jadi lakukan dulu percobaan saat sensor
mendeteksi asap itu nilai datanya berapa, dan saat dia tidak mendeteksi asap itu nilai datanya
berapa, lalu ganti nilai pada rumus if / else pada program sesuai dengan percobaan yang sobat
lakukan.
Yups sekian tutorial bagaimana cara membuat alat untuk mendeteksi kebakaran. Jangan
bosan-bosan belajar dan berlatih dengan Arduino ya sob Karena banyak sekali alatalat
serta kreatifitas yang dapat kita buat dengan board microcontroller serba bisa ini .
Semoga bermanfaat .
Semua Kategori
Beranda
Elektronik
Listrik
Listrik Lainnya
Sensor gas mudah terbakar asap gas metana MQ-2
Bagikan :
----- SENSOR
Informasi Produk
Ulasan (51)
Diskusi Produk (15)
Lihat
4,8rb
Berat
25gr
Terjual
280
Asuransi
Opsional
Kondisi
Baru
Pemesanan Min.
Deskripsi Produk
Module MQ-2 adalah sensor gas yang ekonomis untuk mendeteksi kandungan gas
hidrokarbon yang mudah terbakar seperti iso butana (C4H10 / isobutane), propana (C3H8 /
propane), metana (CH4 / methane), etanol (ethanol alcohol, CH3CH2OH), hidrogen (H2 /
hydrogen), asap (smoke), dan LPG (liquid petroleum gas).
Aplikasi:
Gas sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi terjadinya kebocoran gas di rumah / pabrik,
misalnya untuk membuat rangkaian elektronika pendeteksi kebocoran elpiji.
Cara kerja:
Sensor gas MQ-2 mengandung bahan sensitif Timah Oksida (SnO2) yang dalam udara bersih
(normal) memiliki konduktifitas yang rendah. Ketika lingkungan sekitar mengandung gas
yang mudah terbakar, konduktifitas sensor akan meningkat seiring dengan meningkatnya
konsentrasi gas mudah terbakar dalam udara. Dengan menggunakan rangkaian sederhana
untuk mendeteksi terjadinya perubahan dalam konduktifitas akibat konsentrasi gas di udara,
maka didapatkan lah sinyal output.
Fitur:
1. Menggunakan desain dual panel berkualitas dengan lampu indikator dan instruksi berupa
sinyal output TTL
2. Sinyal output dapat berupa DO (TTL) dan analog AO.
3. Sinyal output TTL rendah (sinyal rendah dapat dihubungkan langsung dengan
microcontroller atau relay)
4. Output analog berupa tegangan tinggi saat konsentrasi tinggi
5. Lebih sensitif dengan gas alam yang dipakai di perkotaan
6. Terdapat 4 lubang baut untuk kemudahan instalasi
7. Ukuran produk: 32 (L) x 20 (W) x 22 (H)
8. Memiliki stabilitas dan daya tahan yang lama
9. Mampu merespon dan kembali normal secara cepat
Spesifikasi:
Tegangan input: 5V DC
Konsumsi daya: 150 mA
Output digital: TTL 0 dan 1 (5V)
Output analog: 0.1V s/d 0.3V (tergantung konsentrasi gas, maximum 4V pada konsentrasi
maximum)
Catatan khusus:
Setelah sensor dihidupkan, perlu waktu sekitar 20an detik untuk pemanasan. Adalah normal
apabila sensor terasa sedikit panas karena pemanasan kawat dalam internal sensor.
Wiring:
1. VCC : positive power supply (5V)
2. GND : negative power supply
3. DO : sinyal output TTL
4. AO : sinyal output Analog