Makalah Kelompok
Ilmu Hama Tanaman A
ORDO ISOPTERA
KELOMPOK 7
Nabiyla Risfa Izzati
Nuryati bt. Abd Rasid
Asrul Ilham
DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isoptera berasal dari kata isos (sama) dan pteron (sayap). Anai anai atau rayap adalah
serangga-serangga sosial pemakan selolusa yang berukuran sedang merupakan ordo Isoptera,
secara relatif kelompok kecil dari serangga yang terdiri kira-kira 1900 jenis di dunia. Mereka
hidup dalam masyarakat-masyarakat dengan organisasi yang tinggi dan terpadu , atau koloni
koloni, dengan individu individu yang secara morfologi dibedakan menjadi bentuk
bentuk berlainan atau kasta kasta yaitu reproduktif, pekerja, dan serdadu yang melakukan
fungsi fungsi biologi yang berbeda.
Rayap adalah serangga social yang hidup dalam suatu komunitas yang disebut
koloni.Mereka tidak memiliki kemampuan untuk hidup lebih lama bila tidak berada dalam
koloninya.Komunitas tersebut bertambah efisien dengan adanya spesialisasi (kasta) dimana
masing-masing kasta mempunyai bentuk dan peran yang berada dalam kehidupannya.
Dibandingkan dengan serangga social lainnya dalam hal ini semut, rayap memiliki beberapa
kemiripan. Oleh karena itu, beberapa orang kerap kali menyebut rayap sebagai semut putih.
Namun demikian perbedaan antara organisme tersebut sesungguhnya cukup banyak, bahkan
semut merupakan salah satu musuh utama rayap. Secara morfologi antara keduanya juga
relative mudah dibedakan.
Untuk lebih memahami mengenai rayap atau ordo isoptera tersebut maka akan di
jelaskan terkait klasifikasi, ciri-ciri, dan peranan serangga isoptera.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil antara lain :
1. Bagaimana morfologi dari serangga ordo isoptera?
2. Bagaimanakah klasifikasi dan ciri-ciri dari serangga ordo isoptera ?
3. Bagaimana bentuk metamorfosis dari serangga ordo isoptera?
4. Bagaimana perilaku sosial serangga ordo isoptera?
5. Bagaimana peranan serangga isoptera dalam ekosistem?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui morfologi dari
serangga ordo isoptera, klasifikasi dan ciri-ciri dari serangga ordo isoptera, bentuk
metamorfosis dari serangga ordo isoptera, perilaku sosial serangga ordo isoptera, dan
peranan serangga isoptera dalam ekosistem.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Morfologi Serangga Ordo Isoptera
Ordo Isoptera dicirikan dengan kepala yang prognatik (prognathous head, yaitu posisi alat
mulut searah dengan arah bidang tubuh atau mengarah ke depan). Di belakang kepala
terdapat toraks, terdiri dari protoraks dapat bergerak bebas, lebih sempit dari kepala, pada
rayap pekerja jarang yang protoraksnya besar. Meso dan metatoraks lebih lebar dari
panjangnya. Pleuron nyata tapi sternit sangat kecil.
Memiliki mata majemuk dan umumnya mengalami pereduksian sebagai pola adaptasi
terhadap kebiasaan hidup di habitat yang gelap. Antena berbentuk manik-manik (moniliform)
panjang, multisegmen dari 11 sampai dengan 31 segmen. Alat mulut bertipe menggigit-
mengunyah (mandibulata) yang berkembang sesuai dengan tipe kastanya; prajurit memiliki
bentuk mandibular besar atau memiliki nasuti.
Sayap hanya dimiliki oleh kasta reproduktif yang terdiri dari dua pasang sayap tipe
membran dengan venasi yang rumit serta memiliki ukuran dan bentuk yang sama, kecuali
pada Mastotermes dengan venasi sayap yang lebih rumit.
Bagian badan yang terdapat di belakang disebut abdomen (perut) merupakan bagian yang
paling besar pada rayap pekerja dan laron. Bahkan pada rayap tanah, misalnya
Macrotermesgilvus, abdomennya dapat membesar sebesar ibu jari tangan manusia, berisi
telur sangat banyak jumlahnya. Tarsi terdiri dari tiga sampai dengan lima segmen. Cerci
pendek terbagi dalam satu sampai lima segmen.
Rayap mengalami metamorfosis paurometabola. Kebanyakan jenis rayap berwarna putih
kekuningan, tetapi ada juga yang cokelat (Bulbitermes) bahkan hitam (Hospitalitermes).
B. Klasifikasi Ilmiah
Rayap yang merupakan serangga kecil ini hidup berkelompok dengan sistem kasta yang
berkembang biak dengan sempurna. Serangga ini masuk dalam ordo isoptera (dari bahasa
Yunani: iso = sama; ptera = sayap). Taksonomi atau penggolongan jenis-jenis rayap
merupakan salah satu misteri dunia insekta karena tingginya tingkat kemiripan antar jenis
rayap dalam masing-masing famili.Kiranya kita tak perlu sangat memusingkan jenis-jenis
(spesies) rayap ini. Hal yang penting adalah dapat mengenal tipe-tipe seperti telah disebut di
muka.Pada umumnya rayap yang terdapat dalam satu kategori memiliki kemiripan dalam
hampir semua segi perilakunya, sehingga metoda pengendalianyapun dapat disamakan.
Dapat dikatakan bahwa terdapat tiga famili rayap perusak kayu (yang dianggap sebagai
hama), yaitu famili Kalotermitidae, Rhinotermitidae dan Termitidae. Kalotermitidae diwakili
oleh Neotermes tectonae (hama pohon jati) dan Cryptotermes spp. (rayap kayu kering);
Rhinotermitidae oleh Coptotermes spp dan Schedorhinotermes, sedangkan Termitidae oleh
Macrotermes spp., Odontotermes spp. dan Microtermes spp.).
Masih banyak jenis-jenis rayap yang juga penting tetapi agak jarang dijumpai
menyerang bangunan. Misalnya jenis-jenis Nasutitermes (famili Termitidae), yang pada dahi
prajuritnya terdapat "tusuk" (seperti hidung: nasus, nasute), dan mampu melumpuhkan
lawannya bukan dengan menusuknya tetapi meyemprotkan cairan pelumpuh berwarna putih,
melalui saluran dalam "tusuk"nya.
Menurut Nandika dkk (2003) klasifikasi rayap sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Isoptera
Famili :Mastotermitidae, Kalotermitidae, Termopsidae, Hodotermitidae,
Rhinotermitidae, Serritermitidae, Termitida
1. Famili Kalotermitidae
Kalotermitidae memiliki 22 genus , 419 species. Famili ini diwakili di Amerika Serikat
oleh 16 jenis dan termasuk rayap kayu kering, kayu basah, dan bubuk. Rayap rayap ini
tidak mempunyai kasta pekerja, yang muda dari kasta kasta lain melakukan pekerjaan
koloni. Kalotermitidae tidak mempunyai ubun ubun dan tidak membuat tabung tabung
tanah.
Ciri ciri dari dewasa bersayap :
Sayap dengan 3 atau lebih rangka rangka sayap tebal dibagian anterior sayap di
belakang sisi, R dengan 1 atau lebih cabang cabang anterior
Terdapat mata tunggal, batang tibiae tanpa duri, sungut sungut biasanya dengan
kurang dari 21 ruas, sersi pendek 2 ruas, Terdapat di Florida dan Amerika Serikat
bagian barat.
Ciri ciri Rayap serdadu :
Mandibel normal, kepala tidak seperti Termitidae
Kepala pendek, bergeronggang di luar, mandibel tanpa geligi tepi
Terdapat di Amerika Serikat bagian selatan (rayap rayap bubuk)
Mandibel mandibel dengan satu atau lebih geligi tepi yang jelas
Ruas sungut ketiga mengalami modifikasi, femora belakang menggembung
Ruas sungut ketiga tidak mengalami modifiaksi, femora belakang bervariasi
Femora belakang tidak ada, atau hanay sedikit menggembung, sungut dengan
kurang dari 23 ruas, batang tibiae tanpa duri duri
Rayap rayap kayu kering (Incisitermes, Pterotermes, dan Marginitermes)
menyerang kayu kering yang baik dan tidak terkontak dengan tanah. Kebanyakan infestasi
oleh rayap ini adalah dalam gedung gedung, perabotan rumah tangga, tiang tiang, dan
papan papan tumpukan dapat juga diserang. Yang dewasa silindris bentuknya dan kurang
lebih 13 mm panjangnya, dan yang reproduktif warnanya coklat pucat. Incisitermes minor
(Hagen), Marginitermes habbardi (Banks) jenis yang penting di negara negara bagian
Amerika Serikat bagian barat.
Rayap rayap bubuk (Crytotermes dan Calcaritermes) biasanya menyerang kayu
kayu kering (tanpa kontak tanah) dan mereduksi menjadi bubuk. Mereka terdapat di Amerika
Serikat bagian Selatan. Cryptotermes brevis (Walker) adalah jenis yang masuk ke Amerika
Serikat. Rayap itu terdapat di sepanjang Gulf Coast dekat Tampa dan New Orleans dan telah
didapatkan ke utara sejauh Tennessee. Barangkali rayap itu masuk bersama sama dengan
barang perabotan. Rayap menyerang barang perabotan rumah tangga, buku buku, kertas
kertas, barang barang kering, dan kayu kayu bangunan dan kerapkali menyebabkan
kerusakan yang besar. Rayap tersebut terdapat di gedung gedung, tidak pernah di luar
rumah. Di mana rayap tersebut didapatkan, koloni koloninya banyak tetapi kecil.
2. Famili Hodotermitidae
Ciri ciri deawas bersayap :
Tidak terdapat ubun ubun
Sayap dengan 3 atau lebih rangka rangka sayap tebal di bagian anterior sayap
di belakang sisik, R dengan 1 atau lebih cabang cabang anterior
Tidak terdapat mata tunggal, biasanya batang tibiae dengan duri duri
Biasanya sungut lebih dari 1 ruas, sersi panjang 4 ruas,
Terdapat di Amerika Serikat bagian barat dan Kolumbia Inggris bagian selatan
Ciri ciri rayap serdadu :
Mandibel mandibel dengan satu atau lebih geligi tepi yang jelas
Terdapat di Amerika Serikat bagian barat dan selatan
Kepala tidak menyempit di sebelah anterior
Ruas sungut ketiga tidak mengalami modifikasi
Femora belakang menggembung, sungut paling tidak dengan 23 ruas batang,
tibiae terdapat duru duri
Hodotermitidae memiliki 3 genus, 19 species. Salah satu contoh genusnya adalah genus
Hodotermitinae. Rayap rayap kayu basah. Kelompok kelompok ini mencakup tiga
Zootermopsis, yang terdapat sepanjang pantai Pasifik sampai Columbia Inggris bagian
selatan. Yang dewasa panjangnya 13 mm atau lebih agak gepeng, dan tidak ada ubun ubun.
Tidak ada kasta pekerja. Rayap rayap ini menyerang kayu mati, dan walaupun mereka tidak
memerlukan kontak dengan tanah, sejumlah kelembaban dalam kayu diperlukan. Mereka
biasanya terdapat dikayu kayu gelondongan yang sedang membusuk, lembab, dan mati,
tetapi seringkali merusak gedung gedung, tonggak tonggak listrik dan kayu, terutama di
daerah daerah pantai yang di tempat itu terdapat cukup kabut.
Jenis yang paling umum dalam keompok ini adalah Z. nevadensis Banks dan Z.
angusticollis Hagen. Z. nevadensis panjangnya sedikit lebih dari 13 mm dan terdapat secara
relatif di habitat yang kering (terutama potongan potongan pohon yang mati). Bentuk yang
tidak bersayap berwarna pucat dengan kepala yang lebih hitam, dan bentuk bentuk yang
bersayap adalah coklat tua dengan kepala kuning keemasan atau orange. Z. angusticollis lebih
besar (kira kira panjangnya 18 mm) dan biasanya terdapat di kayu kayu mati yang
lembab. Yang dewasa berwarna pucat dengan kepala coklat.
3. Famili Rhinotermitidae
Ciri ciri dewasa bersayap :
Biasanya terdapa ubun ubun
Dayapnya dengan rangka sayap yang tebal di bagian interior sayap di belakang
sisik, R biasanya tanpa cabang cabang anterio
Sisik sayap depan lebih panjang daripada pronotum, pronotum datar, sersi 2 ruas,
Sangat luas penyebarannya
Ciri ciri rayap serdadu :
Kepala lebih panjang dari lebarnya, mandibel dengan atau tanpa geligi tepi yang
jelas
Sangat luas tersebar
Rhinotermitidae memiliki 14 genus, 343 spesies. Genus genus dari famili ini
diantarannya : Coptotermitinae, Heterotermitinae, Prorhinoterminae, Psammotermitinae,
Rhinotermitinae, Stylotermitinae, dan Termitogetoninae.
Di Amerika Serikat, kelompok ini diwakili oleh sembilan jenis (dengan satu jenis
yang meluas ke utara sampai Kanada) dan mencakup rayap rayap di bawah tanah
(Reticulilitermes dan Heterotermes) dan rayap rayap kayu lembab dalam genus
Prorhinotermes. Rayap rayap di bawah tanah sangat luas tersebar, tetapi rayap rayap kayu
lembab hanya terdapat di Florida. Rayap rayap ini kecil (yang dewasa panjangnya kira
kira 6 8 mm). Bentuk bentuk yang tidak bersayap sangat pucat (rayap rayap serdadu
memiliki kepala yang berwarna coklat), dan bentuk bentuk yang bersayap berwarna hitam.
Terdapat ubun ubun di bagian atas depan kepala. Anggota anggota kelompok ini selalu
melakukan kontak dengan tanah. Rayap di dalam tanah bagian timur, Reticulitermes flavipes
Kollar barangkali adalah jenis yang merusak pada ordo tersebut dan stu satunya rayap yang
terdapat di tenggara Amerika Serikat.
Coptotermes formosanus Shiraki, satu hama yang merusak di daratan Cina dan
Taiwan telah masuk Louisiana, Florida, dan Texas. Rayap rayap serdadu dapat dikenali
dengan kepala mereka yang bulat telur dan sebuah lubang ubun ubun yang besar di tepi
muka kepala. Sarangnya di bawah tanah atau di dalam kayu.
4. Famili Termitidae
Ciri ciri dewasa bersayap :
Biasanya terdapat ubun ubun
Sayapnya dengan rangka sayap yang tebal di bagian anterior sayap di belakang
sisik, R biasanya tanpa cabang cabang anterior
Sisik sayap depan lebih pendek daripada pronotum, pronotum berbentuk pelana,
sersi 1 atau 2 ruas
Terdapat di Amerika di bagian barat daya
Ciri ciri rayap serdadu :
Mandibel menyusut,
kepala menjulur ke depan menjadi tonjolan seperti hidung yang panjang
(serdadu rayap hidung panjang)
Mandibel hanya dengan sebuah gigi tepi yang jelas, kepala menyempit di
bagian anterior
Termitidae memiliki 236 genus, 1958 species. Beberapa genusnya :
o Apicotermitinae (42 genera, 208 species)
o Foraminitermitinae (2 genera, 9 species)
o Macrotermitinae (13 genera, 362 species)
o Nasutitermitinae (80 genera, 576 species)
o Sphaerotermitinae (1 genera, 1 species)
o Syntermitinae (13 genera, 99 species)
o Termitinae (90 genera, 760 species)
Kelompok ini diwakili di Amerika Serikat oleh 14 jenis di barat daya Amerika Serikat.
Kelompok itu mencakup rayap rayap tanpa serdadu (Anoplotermes dan Gnathamitermes),
dan rayap rayap bentuk hidung panjang (Nasutitermes dan Tenuirostritermes). Rayap
rayap tanpa serdadu membuat lubang di bawah kayu atau lempengan lempengan tinja sapi
dan kepentingan ekonominya tidak ada. Rayap rayap padang pasir dan di bawah tanah
kadang kadang merusak kayu bangunan, tiang tiang, dan tiang pagar. Rayap rayap
bentuk hidung panjang menyerang pohon pohon dan benda lain di atas tanah dan membuat
kontak dengan tanah.
C. Siklus hidup dan metamorfosis
Kelompok hewan ini pertumbuhannya melalui tiga tahap yaitu telur, nimfa dan tahap
dewasa. Setelah menetas dari telur nimfa akan menjadi dewasa dengan melalui beberapa
instar, yaitu bentuk diantara dua masa perubahan. Bentuk ini sangat gradual, sehingga baik
dari bentuk badan pada umumnya, cara hidup maupun makanan pokok antara nimfa dan
dewasa adalah serupa. Pada nimfa yang bertunas sayapnya akan tumbuh lengkap pada instar
terakhir, saat binatang itu mencapai kedewasaan.
Telur yang menetas yang menjadi nimfa akan mengalami 5-8 instar. Jumlah telur rayap
bervariasi, tergantung kepada jenis dan umur. Saat pertama bertelur betina mengeluarkan 4-
15 butir telur. Telur rayap berbentuk silindris, dengan bagian ujung yang membulat yang
berwarna putih. Panjang telur bervariasi antara 1-1,5 mm. Telur C. curvignathus akan
menetas setelah berumur 8-11 hari.
Dalam perkembangan hidupnya berada dalam lingkugan yang sebagian besar diatur
dalam koloni dan terisolir dari pengaruh nimfa sesuai dengan kebutuhan koloni. Nimfa-nimfa
yang sedang tumbuh dapat diatur menjadi anggota kasta, yang diperlakukan bahwa nasib
rayap dewasa an siap terbang dapat diatur. Kasta pekerja jumlahnya jauh lebih besar dari
seluruh kasta yang terdapat dalam koloni rayap. Nimfa yang menetas dari telur pertama dari
seluruh koloni yang baru akan berkembang menjadi kasta pekerja. Waktu keseluruhan yang
dibutuhkan dari keadaan telur sampai dapat bekerja secara efektif sebagai kasta pekerja pada
umumnya adalah 6-7 bulan. Umur kasta pekerja dapat mencapai 19-24 bulan.
Kasta pekerja berikutnya berbentuk dari nimfa-nimfa yang cukup besar dan
mempunyai warna yang lebih gelap dibandingkan dengan anggota perbentukan pertama.
Kepala dilapisi dengan polisakarida yang disebut kitin dan menebal pada bagian rahangnya.
Pada segmen terakhir dari pangkal sterink terdapat alat kelamin yang tidak berkembang
dengan sempurna sehingga membuat kasta pekerja ini menjadi mandul . Nimfa muda akan
mengalami pergantian kulit sebanyak 8 kali, sampai kemudian berkembang menjadi kasta
pekerja, prajurit dan calon laron . Rayap pekerja bertubuh lunak dan berwarna putih. Sayap
depan dan belakang ukurannya hampir sama dan diletakkan datar diatas abdomen pada waktu
beristirahat. Bila sayap rayap terputus sepanjang sutera, hanya meninggalkan dasar sayap
atau potongan yang menempel pada thoraks. Abdomen pada rayap lebih berhubungan dengan
thoraks, kasta yang mandul (pekerja dan serdadu) pada rayap terdiri dari 2 kelamin.
Kasta kasta reproduktif terbentuk dari telur yang dibuahi . Kepala berwarna kuning,
antena, labrum dan pronotum kuning pucat. Bentuk kepala bulat ukuran panjang sedikit lebih
besar daripada lebarnya. Antena terdiri dari 15 segmen. Mandibel berbentuk seperti arit dan
melengkung diujungnya, batas antara sebelah dalam dari mandibel kanan sama sekali rata.
Panjang kepala dengan mandibel 2,46-2,66 mm, panjang mandibel tanpa kepala 1,40-1,44
mm dengan lebar pronotum 1,00-1,03 mm dan panjangnya 0,56 mm, panjang badan 5,5-6
mm. Bagian abdomen ditutupi dengan rambut yang menyerupai duri. Abdomen bewarna
putih kekuning-kuningan .
D. Perilaku Serangga Sosial
Koloni rayap yang merupakan jenis serangga sosial terbagi atas tiga kasta yang
memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Ketiga kasta tersebut adalah kasta reproduksi,
kasta prajurit, dan kasta pekerja. Tidak kurang daro 80-90% populasi koloni rayap merupakan
kasta pekerja. Penjelasan dari kasta-kasta tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kasta reproduktif
Pada kasta ini terdiri atas individu-individu seksual yaitu betina (yang abdomennya
biasanya sangat membesar) yang tugasnya bertelur dan jantan (raja) yang tugasnya
membuahi betina. Raja sebenarnya tak sepenting ratu jika dibandingkan dengan lamanya ia
bertugas karena dengan sekali kawin, betina dapat menghasikan ribuan telur; lagipula sperma
dapat disimpan oleh betina dalam kantong khusus untuk itu, sehingga mungkin sekali tak
diperlukan kopulasi berulang-ulang. Jika koloni rayap masih relatif muda biasanya kasta
reproduktif berukuran besar sehingga disebut ratu. Biasanya ratu dan raja adalah individu
pertama pendiri koloni, yaitu sepasang laron yang mulai menjalin kehidupan bersama sejak
penerbangan alata. Pasangan ini disebut reprodukif primer. Jika mereka mati bukan berarti
koloni rayap akan berhenti bertumbuh. Koloni akan membentuk "ratu" atau "raja" baru dari
individu lain (biasanya dari kasta pekerja) tetapi ukuran abdomen ratu baru tak akan sangat
membesar seperti ratu asli. Ratu dan raja baru ini disebut reproduktif suplementer atau
neoten. Jadi, dengan membunuh ratu atau raja kita tak perlu sesumbar bahwa koloni rayap
akan punah. Bahkan dengan matinya ratu, diduga dapat terbentuk berpuluh-puluh neoten
yang menggantikan tugasnya untuk bertelur. Dengan adanya banyak neoten maka jika terjadi
bencana yang mengakibatkan sarang rayap terpecah-pecah, maka setiap pecahan sarang dapat
membentuk koloni baru.
2. Kasta prajurit
Kasta ini ditandai dengan bentuk tubuh yang kekar karena penebalan (sklerotisasi)
kulitnya agar mampu melawan musuh dalam rangka tugasnya mempertahankan
kelangsungan hidup koloninya. Mereka berjalan hilir mudik di antara para pekerja yang sibuk
mencari dan mengangkut makanan. Setiap ada gangguan dapat diteruskan melalui "suara"
tertentu sehingga prajurit-prajurit bergegas menuju ke sumber gangguan dan berusaha
mengatasinya. Jika terowongan kembara diganggu sehingga terbuka tidak jarang kita
saksikan pekerja-pekerja diserang oleh semut sedangkan para prajurit sibuk bertempur
melawan semut-semut, walaupun mereka umumnya kalah karena semut lebih lincah bergerak
dan menyerang. Tapi karena prajurit rayap biasanya dilengkapi dengan mandibel (rahang)
yang berbentuk gunting maka sekali mandibel menjepit musuhnya, biasanya gigitan tidak
akan terlepas walaupun prajurit rayap akhirnya mati. Mandibel bertipe gunting (yang
bentuknya juga bermacam-macam) umum terdapat di antara rayap famili Termitidae, kecuali
pada Nasutitermes ukuran mandibelnya tidak mencolok tetapi memiliki nasut (yang berarti
hidung, dan penampilannya seperti "tusuk") sebagai alat penyemprot racun bagi musuhnya.
Prajurit Cryptotermes memiliki kepala yang berbentuk kepala bulldogtugasnya hanya
menyumbat semua lobang dalam sarang yang potensial dapat dimasuki musuh. Semua musuh
yang mencapai lobang masuk sulit untuk luput dari gigitan mandibelnya. Pada beberapa jenis
rayap dari famili Termitidae seperti Macrotermes, Odontotermes, Microtermes dan
Hospitalitermes terdapat prajurit dimorf (dua bentuk) yaitu prajurit besar (p. makro) dan
prajurit kecil (p. mikro)
3. Kasta pekerja
Kasta ini membentuk sebagian besar koloni rayap. Tidak kurang dari 80 persen
populasi dalam koloni merupakan individu-individu pekerja. Tugasnya melulu hanya bekerja
tanpa berhenti hilir mudik di dalam liang-liang kembara dalam rangka mencari makanan dan
mengangkutnya ke sarang, membuat terowongan-terowongan, menyuapi dan membersihkan
reproduktif dan prajurit, membersihkan telur-telur, dan -- membunuh serta memakan rayap-
rayap yang tidak produktif lagi (karena sakit, sudah tua atau juga mungkin karena malas),
baik reproduktif, prajurit maupun kasta pekerja sendiri.
Dari kenyataan ini maka para pakar rayap sejak abad ke-19 telah mempostulatkan
bahwa sebenarnya kasta pekerjalah yang menjadi "raja", yang memerintah dan mengatur
semua tatanan dan aturan dalam sarang rayap. Sifat kanibal terutama menonjol pada keadaan
yang sulit misalnya kekurangan air dan makanan, sehingga hanya individu yang kuat saja
yang dipertahankan. Kanibalisme berfungsi untuk mempertahankan prinsip efisiensi dan
konservasi energi, dan berperan dalam pengaturan homeostatika (keseimbangan kehidupan)
koloni rayap.
Feromon penanda jejak dan pendeteksi makanan. Telah merupakan suatu diktum bahwa
rayap (pekerja dan prajurit) itu buta. Mereka jalan beriiringan atau dapat menemukan obyek
makanan bukan karena mereka mampu melihat atau mencium bau melalui "hidung".
Kemampuan mendeeksi dimungkinkan karena mereka dapat menerima dan menafsirkan
setiap bau yang esensial bagi kehidupannya melalui lobang-lobang tertentu yang terdapat
pada rambut-rambut yang tumbuh di antenanya. Bau yang dapat dideteksi rayap berhubungan
dengan sifat kimiawi feromonnya sendiri.
Feromon adalah hormon yang dikeluarkan dari kelenjar endokrin., tetapi berbeda
dengan hormon, feromon menyebar ke luar tubuh dan empengaruhi individu lain yang
sejenis. Untuk dapat mendeteksi jalur yang dijelajahinya, individu rayap yang berada didepan
mengeluarkan feromon penanda jejak (trail following pheromone) yang keluar dari kelenjar
sternum (sternal gland di bagian bawah, belakang abdomen), yang dapat dideteksi oleh rayap
yang berada di belakangnya. Sifat kimiawi feromon ini sangat erat hubungannya dengan bau
makannannya sehingga rayap mampu mendeteksi obyek makanannya.
4. Trofalaksis: masyarakat rayap yang terintegrasi
Rayap muda yang baru saja ditetaskan dari telur belum memiliki protozoa yang
diperlukannya untuk mencernakan selulosa. Demikian pula setiap individu rayap yang baru
saja berganti kulit tak memiliki protozoa karena simbion ini telah keluar bersama kulit yang
ditanggalkannya (karena kulit usus juga ikut berganti). Individu rayap tersebut diberi "re-
infeksi" protozoa oleh para pekerja dengan melalui trofalaksis. Trofalaksis adalah perilaku
berkerumun di antara anggota-anggota koloni, dan saling "menjilat" anus dan mulut. Dengan
perilaku ini protozoa dapat ditularkan kepada individu-individu yang memerlukannya.
Penyebaran feromon dasar juga diduga terlaksana melalui perilaku trofalaksis.
E. Peranan Rayap
Keberadaan koloni rayap tidak mutlak selalu merugikan bagi kehidupan manusia.
Beberapa peranan rayap bila ditinjau secara keseluruhan dari keberadaannya dimuka bumi,
antara lain :
Keberadaan koloni rayap berperan penting dalam siklus biogeochemical (dekomposer bahan
organik) seperti siklus Nitrogen, Karbon, Sulfur, Oksigen, dan Fosfor.
Keberadaan koloni rayap disuatu daerah mampu memengaruhi bentuk vegetasi yang tumbuh
dan berkembang di sekitar koloni itu dengan altivitas dari rayap tersebut melalui modifikasi
profil dan sifat kimia tanah.
Di daerah Gurun Afrika Selatan, rayap Hodotermes berperan dalam proses siklus nutrisi
tanah. Aktivitas rayap membawa air ke daerah yang ditumbuhi tanaman sangat
menguntungkan karena ketersediaan air pada tanaman menjadi lebih banyak.
Di daerah berpasir, rayap mampu meningkatkan infiltrasi air dan mengembalikannya ke
bagian atas tanah.
Mengakibatkan kerusakan pada bangunan, seperti: perumahan, perkantoran, gedung olahraga
dan lain sebagainya. Selain itu rayap juga dapat merusak tanaman, buku, arsip ataupun
dokumen lainnya karena mereka dapat mencerna atau menguraikan selulosa.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari penjelasan makalah di atas mengenai ordo isoptera dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Ordo Isoptera dicirikan dengan kepala yang prognatik (prognathous head, yaitu posisi alat
mulut searah dengan arah bidang tubuh atau mengarah ke depan). Di belakang kepala
terdapat toraks, terdiri dari. Pleuron nyata tapi sternit sangat kecil. Memiliki mata
majemuk. Antena berbentuk manik-manik (moniliform) panjang, multisegmen dari 11
sampai dengan 31 segmen.
2. Alat mulut bertipe menggigit-mengunyah (mandibulata) yang berkembang sesuai dengan
tipe kastanya.Sayap hanya dimiliki oleh kasta reproduktif Bagian badan yang terdapat
abdomen (perut).Tarsi terdiri dari tiga sampai dengan lima segmen. Cerci pendek terbagi
dalam satu sampai lima.
3. Taksonomi atau penggolongan jenis-jenis rayap merupakan salah satu misteri dunia
insekta karena tingginya tingkat kemiripan antar jenis rayap dalam masing-masing
famili.
4. Rayap merupakan serangga dengan metamorfosis tidak sempurna. Siklus hidup rayap
terdiri dari telur --> nympa --> dewasa.
5. Koloni rayap yang merupakan jenis serangga sosial terbagi atas tiga kasta yang memiliki
bentuk dan fungsi yang berbeda. Ketiga kasta tersebut adalah kasta reproduksi, kasta
prajurit, dan kasta pekerja. Tidak kurang dari 80-90% populasi koloni rayap merupakan
kasta pekerja
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. 2003.Rayap dan Peranannya.Dalam: M. Amir, Kahono. S. Serangga Taman
Nasional Gunung Halimun Jawa Bagian Barat.Biodiversity Conservation
Project.LIPI.51-62.
Annisa Fitrowati. 2011. Rayap. Padjajaran. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Anonimous. 2012. Tinjauan Pustaka tentang Biologi Coptotermes curvignathus Holmgren.
Universitas Sumatera Utara
Anonimous. 2012. Biologi Rayap. http://termite-killer.blogspot.com/ diakses 12 april 2013
Borror, D. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta, UGM Press.
Elzinga, R.J. 2004.Fundamental of Entomology.Ed. Ke-6. New Jersey: Pearson Educ.
Gullan, P.J; Cranston PS. 1999. The Insect An Outline of Entomology. Edisi Ke-2. Oxford:
Blackwell Sci.
Kambhampati S, Egglenton P. 2000. Taxonomy and phylogeny of termites. Di dalam: Abe T,
Bignell DE, Higashi M. Termites Evolution, Sociality, Symbioses, Ecology. Dordecht:
Kluwer Academic. hal: 1- 23.
Prasetyo K.W, dkk. Mencegah & Membasmi Rayap secara Ramah Lingkungan & Kimiawi.
Agromedia Pustaka: Depok
Tarumingkeng, Rudy C. 2004. Biologi dan Pengenalan Rayap Perusak Kayu Indonesia.
Manajemen Deteriorasi Hasil Hutan.
Wilson E.O. 1971. The Insect Societies. Cambridge: Harvard Univ Pr.