Hidrolisis Sintesa Asam Salisilat Dari Metil Salisilat
Hidrolisis Sintesa Asam Salisilat Dari Metil Salisilat
Hidrolisis Sintesa Asam Salisilat Dari Metil Salisilat
Kelompok 2
I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mengetahui proses sintesa asam salisilat dan dapat mencari mekanisme
reaksinya.
Hidrolisis adalah suatu reaksi kimia apa saja antara suatu zat atau senyawa yang
menghasilkan air. Ada kation tertentu bersifat asam dan anion tertentu bersifat basa
dalam larutan air. Ion-ion ini terhidrolisis memberikan larutan yang bersifat basa lemah
ataupun netral. Contoh, larutan air dari ammonium klorida, NH4Cl memberikan larutan
asam yang lemah karena ion NH4 bertindak sebagai suatu asam, tetapi ion Cl tidak
bertindak sebagai basa.
BH + H2O H3O+ + B-
dan
A- + H2O HA + OH-
Contoh :
Suatu ester dihidrolisis dari konstitusi asam karboksilat dan alkohol dalam kondisi
basa, disini ester adalah metil salisilat dari ester minyak tumbuhan gandapura. Hasil
hidrolisis adalah metanol dan air serta garam natrium dari asam salisilat dan metanom
salisilat dalam bentuk padat yang dapat dimurnikan dengan cara rekristalisasi.
Asam salisilat merupakan asam yang bersifat iritan lokal, yang dapat digunakan
secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang dapat digunakan sebagai obat luar, yang
terbagi atas dua kelas, ester dari asam salisilat dan ester salisilat dari asam organik.
Disamping itu digunakan pula garam salisilat. Turunanya yang paling dikenal adalah
asam asetilsalisilat.
Hidrolisis berbeda dengan hidrasi. Pada hidrasi, molekul tidak pecah menjadi dua
senyawa baru. Pada reaksi hidrolisis ester oleh asam/basa maka hasilnya adalah suatu
asam karboksilat dan alkohol dan dikatalis oleh asam kemudian dipanaskan maka akan
terjadi kesetimbangan antar ester dengan air. Proses ini disebut esterifikasi fisher yang
berdasarkan teori dari Emil Fisher. Walapun ini merupakan reaksi kesetimbangan namun
dapat menggeser kesetimbangan kekanan dengan menghasilkan ester yang tinggi.
Hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam
dengan air. Pada penguraian garam ini, dapat terjadi beberapa kemungkinan, yaitu :
o Reaksi ion garam dengan air menghasilkan ion H
o Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ sehingga menyebabkan ion H+
dalam air bertambah dan akibatnya H+ > OH- maka larutan bersifat asam.
o Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air sehingga H+ dalam air akan tetap sama
dengan OH- maka air akan netral (pH=7).
Ion garam dianggap bereaksi dengan air, bila ion tersebut dalam reaksinya
mengahasilkan asam lemah atau basa lemah, sebab bila menghasilkan asam atau basa kuat
maka hasil reaksinya akan segera terionisasi sempurna dan kembali menjadi ion-ionya.
Jika di tinjau dari asam dan basa pembentukanya ada 4 jenis garam yang dikenal yaitu :
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang terbentuk dari sam lemah dan basa lemah
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat
Asam salisilat merupakan salah satu bahan kimia yang cukup tinggi kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi karena
dapat digunakan sebagai bahan intermediet dari pembuatan obat-obatan seperti antiseptik
dan analgesik serta pembuata bahan baku untuk keperluan farmasi.
Metil salisilat adalah cairan kuning kemerahan dengan bau wintergreen. Tidak
larut dalam air tetapi larut dalam alkohol dan eter. Metil salisilat sering digunakan
sebagai bahan farmasi, penyedap rasa pada makanan, minuman, gula-gulaan, pasta gigi,
antiseptik dan kosmetik serta parfum. Metil salisilat telah digunakan untuk pengobatan
sakit syaraf, sakit pinggang, radang selaput dada dan rematik, juga esring digunakan
sebagai obat gosok dan balsem. Secara teknik metil salisilat pun digunakan sebagai bahan
pencelup pada fiber poliester, fiber tracetate dan fiber sintetik lainnya.
- Natrium Hidroksida
Rumus molekul NaOH
Massa molar 39,9971 g/mol
Penampilan zat padat putih
Densitas 2,1 g/cm, padat
Titik lebur 318 C (591 K)
Titik didih 1390 C (1663 K)
Kelarutan dalam air 111 g/100 ml (20 C)
Kebasaan (pKb) -2,43
- Asam Sulfat
yang terbentuk.
M= gram = M . V . BM
0,25
= = 2,5 M . 0,1 l . 40 gr/mol
0,1
= 2,5 M = 10 gram
.% .1000
M1 = M2 =
0,033 0,99 .1,18 .1000
3
= =
0,1 152,15 /
= 0,33 M = 7,6779 M
M1 . V1 = M2 . V2
0,33 M . 100 ml = 7,6779 M . V2
V2 = 4,2981 ml
.% .1000
M2 = M1 . V1 = M2 . V2
0,98 .1,84 .1000
3
= 1 M . 50 ml = 18,4 M . V2
98 /
= 18,4 M V2 = 2,7174 ml
- Perhitungan Neraca Massa secara Teori
Reaksi ( setara )
C8H8O3 + 2NaOH C7H4O3Na2 + CH3OH + H2 O
M 0,033 0,25 - - - mol
B 0,033 0,066 0,033 0,033 0,033 mol
S - 0,184 0,033 0,033 0,033 mol
- Neraca Massa
C7H6O3
Mol C7H6O3 =
C7H6O3
5,2512
=
138
= 0,038 mol
Reaksi ( setara )
C8H8O3 + 2NaOH C7H4O3Na2 + CH3OH + H2 O
M 0,038 0,25 - - - mol
B 0,038 0,076 0,038 0,038 0,038 mol
S - 0,174 0,038 0,038 0,038 mol
0,033
% konversi teori = 0,033 x 100 %
= 100 %
0,038
% konversi praktek = 0,033 x 100 %
= 115,15 %
% yield = x 100 %
5,2512
= x 100 %
4,554
= 115,30 %
- % kesalahan dalam pembuatan Asam Salisilat
% kesalahan = x 100 %
0,0330,038
= x 100 %
0,033
= 15,15 %
VII. Analisa Percobaan
Pada praktikum kali ini, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses sintesa
asam salisilat dan mekanisme reaksinya. Prinsip percobaan ini adalah reaksi hidrolisis
ester dengan menggunakan NaOH sebagai katalis basa. Reaksi hidrolisis adalah suatu
reaksi kimia antara suatu zat / senyawa yang menghasilkan air. Hidrolisis ester dalam
basa merupakan reaksi irreversible. Metode yang digunakan adalah metode refluks,
metode kristalisasi dan metode rekristalisasi.
Metil Salisilat ketika direaksikan dengan NaOH, maka akan menghasilkan garam
natrium salisilat, methanol, dan air. Kemudian garam natrium salisilat tersebut
direaksikan dengan asam sulfat maka akan dihasilkan asam salisilat, sesuai dengan
persamaan reaksi berikut :
Tim Penyusun. 2015. Penuntun Praktikum Satuan Proses 1. Politeknik Negeri Sriwijaya :
Palembang.
Basri, S. 1996. Kamus Kimia. Bineka Cipta : Jakarta.
Fessenden.1999. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga
GAMBAR ALAT
Erlenmeyer
2.
Labu Ukur
3.
Gelas Kimia
4.
Corong gelas
5.
Pipet Tetes
6.
Pipet Ukur
7.
Bola Karet
8.
Batang pengaduk
9.
Spatula
10.
Kaca Arloji
11.
Termometer