2013-1-00375-MN Bab2001 PDF
2013-1-00375-MN Bab2001 PDF
2013-1-00375-MN Bab2001 PDF
Landasan Teori
Grand theory yang digunakan untuk penelitian ini adalah manajemen, middle
theory-nya adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan applied theory-nya adalah
Budaya Organisasi, Struktur Organisasi dan Kinerja Karyawan.
Menurut Daft dan Marcic (2007, p.7) manajemen adalah efektifitas dan efisiensi
pencapaian tujuan organisasi melalui perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan
mengendalikan sumber daya organisasi.
Menurut Bateman dan Snell (2004, p.14) manajemen adalah proses dalam
bekerja dengan orang-orang dan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan
organisasional.
11
12
1. Perencanaan (Planning)
Mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi, dan mengembangkan
rencana kerja untuk mengelola aktivitas-aktivitas.
2. Penataan (Organizing)
Menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana caranya, dan siapa yang
akan mengerjakannya.
3. Kepemimpinan (Leading)
Memotivasi, memimpin, dan tindakan-tindakan lainnya yang melibatkan
interaksi dengan orang lain.
4. Pengendalian (Controlling)
Mengawasi aktivitas-aktivitas demi memastikan segala sesuatunya
terselesaikan sesuai rencana.
Menurut Manullang (2005, p.198) manajemen sumber daya manusia adalah seni
dan ilmu pengadaan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia
sehingga tujuan organisasi direalisasi secara daya guna dan adanya kegairahan kerja
dari semua tenaga kerja.
Adapun menurut Byars dan Rue (2006, p.4) manajemen sumber daya manusia
adalah aktivitas yang dirancang untuk menyediakan dan mengkoordinasi sumber
daya manusia sebuah organisasi.
Sedangkan Noe, dkk (2006, p.5) manajemen sumber daya manusia adalah
peraturan-peraturan, praktek-praktek dan sistem-sistem yang mempengaruhi sikap,
perilaku dan kinerja pegawai-pegawai.
Menurut Mathis dan Jackson dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber
Daya Manusia (2006, p.43) manajemen sumber daya manusia terdiri atas beberapa
aktivitas yang saling berhubungan yang terjadi dalam konteks organisasi, yaitu:
lingkungan kerja yang berbahaya seperti resiko terkena bahan kimia atau
teknologi baru. Keamanan tempat kerja juga semakin penting karena
kekerasan tidak jarang terjadi di sini.
7. Hubungan Tenaga Kerja dan Buruh / Manajemen
Hak-hak tenaga kerja harus diperhatikan, tidak peduli apakah ada atau tidak
ada serikat tenaga kerja. Komunikasi dan pembaharuan kebijakan dan
peraturan SDM sangat penting untuk dikembangkan sehingga manajer dan
tenaga kerja tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Menurut Robbins dan Judge (2011, p.554) budaya organisasi adalah mengacu ke
suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan
organisasi itu dari organisasi lain. Tujuh karakteristik primer yang menangkap
hakikat dari budaya suatu organisasi adalah sebagai berikut:
Sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan bukannya santai-
santai.
7. Kemantapan
Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo
daripada pertumbuhan.
Adapun Daft dan Marcic (2007, p.62) menjelaskan budaya organisasi adalah
seperangkat nilai-nilai kunci, kepercayaan, pengertian dan norma-norma yang
berbagi anggota organisasi. Tingkat budaya perusahaan terbagi atas budaya terlihat
dan budaya tak terlihat. Contoh budaya yang terlihat adalah seragam dan simbol.
Contoh budaya yang tak terlihat adalah asumsi yang mendasari dan keyakinan
mendalam, seperti orang di sini peduli satu sama lain seperti keluarga.
Menurut Schein (1992) dalam Yukl (2005, p.334) menyatakan bahwa budaya
sebuah kelompok atau organisasi adalah asumsi dan keyakinan bersama tentang
dunia dan tempat mereka di dalamnya, sifat dari waktu dan ruang, sifat manusia, dan
hubungan manusia.
Dari berbagai definisi yang dipaparkan dari berbagai ahli budaya di atas, dapat
dijelaskan bahwa budaya adalah suatu pagar yang membatasi apa yang harus
dilakukan dan tidak dilakukan oleh anggota organisasi atau perusahaan, serta
menyamakan pandangan seluruh anggota organisasi atau perusahaan.
17
Menurut Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2011, p.51) fungsi budaya
organisasi adalah:
Menurut Schein dalam Tika (2006, p.13), fungsi budaya organisasi berdasarkan
tahap pengembangannya, yaitu:
a. Fase awal merupakan tahap pertumbuhan suatu organisasi
Pada tahap ini, fungsi budaya organisasi terketak pada pembeda, baik
terhadap lingkungan maupun tehadap kelompok atau organisasi lain.
b. Fase pertengahan hidup organisasi
20
Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki dalam Tika (2006, p.13) fungsi
budaya dibagi menjadi menjadi empat, yaitu:
a. Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya.
b. Memudahkan komitmen kolektif (bersama-sama).
c. Mempromosikan stabilitas sistem sosial.
d. Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaannya.
Jadi, struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar tiap bagian dan
posisi di dalam organisasi yang berguna untuk mengkoordinasikan kegiatan
operasional perusahaan agar karyawan dapat bekerja dengan sesuai untuk mencapai
tujuan organisasi.
Menurut Robbins (2006, p.586) enam unsur kunci yang perlu disampaikan
kepada manajer bila merancang struktur organisasinya adalah:
Menurut Danim (2008, p.253) kinerja karyawan adalah interaksi antar individu
yang terbentuk dalam sebuah tim dengan memenuhi syarat dukungan, kerja sama,
kepercayaan, kemampuan beradaptasi, kesabaran, persahabatan, komitmen,
keberanian, humor, antusiasme, kecocokan dan ketidakegoisan.
Menurut Mathis dan Jackson (2006, p.113), ada 3 faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan, yaitu:
1. Kemampuan individual
Kemampuan individual karyawan ini mencakup bakat, minat dan faktor
kepribadian. Tingkat keterampilan merupakan bahan mentah yang dimiliki
seorang karyawan berupa pengetahuan, pemahaman, kemampuan, kecakapan
interpersonal dan kecakapan teknis.
23
BUDAYA ORGANISASI
( )
2.3 Hipotesis
Berdasarkan dari permasalahan yang diajukan dan tujuan penelitian, maka
kesimpulan sementara yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
30
1. Untuk T-1
= Budaya Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
= Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
2. Untuk T-2
= Struktur Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
= Struktur Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
3. Untuk T-3
= Budaya Organisasi dan Struktur Organisasi tidak berpengaruh terhadap
Kinerja Karyawan
= Budaya Organisasi dan Struktur Organisasi berpengaruh terhadap
Kinerja Karyawan