Bab II Profil Perusahaan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Vico Indonesia

VICO Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha penambangan

dan pengolahan gas alam dan minyak bumi. VICO Indonesia sebagai Contractor Production

Sharing Pertamina, turut serta dalam memenuhi kebutuhan minyak bumi dan gas alam bagi

kebutuhan dalam negeri, serta permintaan dari luar negeri (export). Gas produksi VICO

Indonesia sebagian besar dikirim ke PT Badak NGL untuk diolah menjadi Liquified Natural

Gas (LNG) dan Liquified Petroleum Gas (LPG). Sisanya dikirim ke pabrik-pabrik petrokimia

di Kalimantan seperti KPF, KPA, KMI, dan KPI. Sedangkan minyak yang dihasilkan oleh

VICO Indonesia dikirim ke Tanjung Santan.

Lebih dari 30 tahun yang lalu sebuah perusahaan minyak independent VICO

Indonesia (sering dikenal HUFFCO) mencari minyak di Kutai Basin muara Sungai

Mahakam di Kalimantan timur dengan menggunakan wildcat well struck hydrocarbons-nya

yang pertama. Mereka menemukan ladang minyak sesuai harapan dimana tersedia simpanan

minyak yang sangat besar.

Gambar 2.1
Kegiatan explorasi telah dimulai tiga tahun lebih awal saat penambang Texas Roy

M. Huffington dan bisnismen asal Virginia General Arch Sproul menandatangani Production

Sharing Contract dengan Pertamina meliputi 631,000 hectar Muara Sungai Mahakam.

Dengan dukungan dari joint venture partners, Ultramar Indonesia Limited, Union Texas East

Kalimantan Limited.

Badak field terletak ditengah hutan Kalimantan bagian timur, dengan pasar market

terdekat berjarak lebih dari 100 mil. Tetapi Huffington dan Sproul memiliki visi yang dibagi

oleh Mobil Oil Company (yang menemukan field luas di Arun) and Pertamina President

Director Dr. Ibnu Sutowomengolah dan memasarkan LNG khususnya ke Jepang, Korea

Utara, dan Taiwan.

Pertamina, dengan bantuan VICO dan partnernya, menandatangani kontrak

penjualan LNG selama 20 tahun pada Desember 1973 dengan lima perusahaan utility dan

sebuah perusahaan baja dari Jepang, dan membangun Plant di Bontang Kalimantan Timur.

LNG shipment pertamakali yang dihasilkan di Badak dijual ke Jepang pada Agustust

1977, hanya 5.5 tahun sejak pertama ditemukan(rekor dunia). Bontang telah memproduksi

gas alam pertama kali dalam sejarah Indonesia.

Sejak ditemukan pertama kali 1972, VICO Indonesia telah mengebor lebih dari 600

sumur dan menemukan gas dengan total vulume 14 trilliun cubic feet, dan lebih dari billion

barrel liquid. Penam bangan terbesar terletak di Badak dan Nilam Fields, Mutiara dan

Semberah Fields, dan terkecil di Pamaguan, Beras, dan Lampake Fields.


Peak production yang diperoleh pada 1994 lebih dari 1500 MMSCFD gas dan lebih

dari 53,000 BPD oil dan condensate. Tiga belas tahun sejak ditemukannya sumur Badak1,

VICO Indonesia menjadi satu produsen utama di indonesia. VICO Indonesia berdedikasi

untuk memastikan segala kegiatan pengembangan dan produksi miyak dan gas alam berjalan

dengan, baik Indonesia dan VICO joint venture partners, meminimalisir dampak terhadap

lingkungan.

Kronologis sejarah perusahaan VICO Indonesia secara singkat dapat dilihat pada

tabel di berikut ini.

Tahun Bulan Sejarah

Roy M. Huffington dan Arch Sproul menandatangani kontrak


pertama HUFFCO dengan PERTAMINA dalam pengolahan
1968 Agustus sumber minyak di delta Sungai Mahakam

1972 Februari Pertama kalinya ditemukan Lapangan Badak

1973 Desember Penandatangan kontrak LNG

Januari Lapangan Semberah ditemukan

Maret Lapangan Pamaguan ditemukan

Juni Pembangunan di lapangan Badak khususnya LNG beserta


fasilitasnya di Bontang
1974
Lapangan Badak mulai memproduksi
Juli
Lapangan Nilam ditemukan
Agustus
Dimulainya pengiriman minyak ke Tanjung Santan
Oktober

1975 Januari Dimulainya penginjeksian gas ke reservoir


Mei Lapangan Pamaguan mulai beroperasi

1977 Agustus Pengiriman gas pertama kali ke Bontang

Mei BCP memulai penginjeksian gas untuk keperluan gas lift

1979 Juni Tanjung Santan memulai pengiriman gas dengan menggunakan


pipa berdiameter 36

1980 Juni Nilam menggunakan fasilitas Badak untuk memproduksi


minyaknya

1981 April Perjanjian kontrak mengenai penjualan LNG ditandatangani

Lapangan Mutiara ditemukan dan pengiriman gas dari Handil ke


Bontang, serta penggabungan Nilam antara HUFFCO dengan Total
1982 Mei Indonesia disetujui

Maret Awal pengiriman gas oleh HUFFCO kepada Kaltim Fertilizer


Plant (KFP)
1983
Pengembangan Badak Gas Plant dari 700 ke 1300 MMSCFD
April antara HUFFCO dengan TOTAL Indonesie disepakati

Pembangunan di Nilam untuk 600 MMSCFD selesai


Juli Pengapalan pertama LNG dari train C dan D
1983 Agustus Pengkapalan pertama LNG dari train C dan D. Pembangunan pipa
September 42 dari Badak ke Bontang selesai

Februari Pengalihan pemeliharaan pipa Handil ke Badak, dari PT Badak


NGL ke HUFFCO

Gas lift dari Nilam mulai diadakan,


1984 Mei
Fasilitas lapangan Wailawi diberikan untuk menyalurkan minyak
Juni ke pengilangan PERTAMINA Balikpapan

1985 Januari Mulai berproduksinya lapangan Mutiara.

Juni Produksi minyak mencapai 51,298 BPD

1986 Maret Penandatanganan kontrak tambahan LNG


Juli Penandatanganan kontrak tambahan LPG

Maret Pemasangan dua kompresor dengan kapasitas 420 MMSCFD di


lapangan Badak
1989
Dimulainya pengoperasian train E LNG
Desember

Januari Pemasangan tambahan manifold di Lapangan Badak

1990 April Perusahaan HUFFCO berganti VICO Indonesia

Oktober Penandatangan kontrak tambahan LNG

Juni Pemasangan tambahan tiga kompresor yang berkapasitas 1500


MMSCFD

Penandatanganan kontrak tambahan penjualan LNG


1991 Agustus
Dimulainya produksi gas dari Lapangan Mutiara
September
Produksi minyak dan gas dari Lapangan Semberah dimulai
Desember

1992 Desember Pengaliran gas dari Tatun ke Badak dengan menggunakan pipa
milik TOTAL Indonesia

1993 Nopember Compressor On Line Badak LP dan LNG train F di Badak mulai
berproduksi

1994 Agustus Nilam LP Compressor On Line

1996 Meraih safety Manangement System ISRS Level 8 (Three Star


Advanced)

1999 Agustus Ditambahnya satu unit kompresor di Semberah.

2001 Meraih PATRA ADIKRIYA BHUMI UTAMA (Manajement


K3LL) Award

2002 Meraih penghargaan HELIOS Award

2002 Meraih sertifikat ISO 1400 I

2002 Pemasangan sistem kompresi VLP


2003 Pengapalan kargo LNG yang ke 5000

2003 Meraih penghargaan Kecelakaan Nihil dan system Manajemen


K3

2003 Meraih PADMA COMMUNITY DEVELOPMENT AWARD

2.2 Lokasi Perusahaan

VICO Indonesia mempunyai beberapa kantor cabang di Indonesia. Sebagai kantor

pusatnya adalah kantor di Jakarta yang berfungsi sebagai pusat administrasi. Daerah operasi

VICO Indonesia berada di wilayah Kalimantan Timur. Daerah operasi tersebut meliputi

lapangan-lapangan Badak, Nilam, Pamaguan, Mutiara, Semberah dan Wailawi. Lokasi

perusahaan VICO Indonesia lapangan Badak adalah sekitar delta Sungai Mahakam, pantai

timur Kalimantan, tepatnya antara pertemuan muara Sungai Mahakam dengan laut sekitar

Selat Makasar. Lapangan Badak mempunyai jarak 80 mil di sebelah timur laut Balikpapan

dan 30 mil di sebelah timur Samarinda, atau sekitar 120 km utara Balikpapan dan 60 km

timur laut Samarinda. Lokasi ini meliputi area seluas 12.617 km persegi. Secara geografis

lapangan operasi VICO Indonesia Badak terletak pada posisi 117o 20 59.88 bujur timur

dan 0o 10 46.89 lintang selatan pada ketinggian 52.22 m di atas permukaan laut.

Lokasi lapangan Badak VICO Indonesia diatur sedemikian rupa sehingga efisiensi

dari produksi, pemanfaatan ruang, jalur lalu lintas, pertamanan, tata letak gedung untuk

masing-masing departemen, penginapan, sarana transportasi semua dapat tercapai. Selain tata

letak tersebut kondisi Lapangan Badak juga didukung oleh sarana dan fasilitas penunjang

yang memadai sehingga tujuan perusahaan tercapai.


Lapangan operasional VICO Indonesia sebagian besar termasuk dalam Kecamatan

Muara Badak, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur. Kegiatan penduduk sekitar pada

umumnya adalah nelayan. Hubungan antara perusahaan VICO Indonesia dengan masyarakat

sekitar terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pengadaan pembangkit listrik,

pembuatan jalan dan banyaknya masyarakat sekitar yang menjadi pegawai ataupun pegawai

kontraktor VICO Indonesia. Pada gambar 2.2 dapat dilihat peta lapangan produksi VICO

Indonesia di Kalimantan Timur.

Produksi minyak dan gas alam VICO Indonesia berpusat di Kalimantan Timur, dengan

sumur-sumur di Badak, Nilam, Semberah dan Mutiara Fields.

Badak Field

Badak, field pertama yang ditemukan di Kalimantan Timur, terletak dekat dengan

Sungai Mahakam .Di Badak Field terdapat channel-channel reservoir pasir tersebar secara

vertikal di beberapa ratus feet dibeberapa area dari structure. Pengembangan teknik drilling

pada sumur-sumur(wells) diperlukan untuk menentukan volume dan potential hydrocarbon

pada tiap reservoir. Sekitar 200 wells telah di drill di Badak Field. Kemudian VICO

menemukan Nilam Field, reservoir field besar yang lain, disebelah utara Badak.

Saat ini kita menghadapi tantangan dalam menemukan gas/minyak dari ukuran yang terkecil

dan permeability reservoirs yang rendah, diperlukan aplikasi dari program dan teknologi

yang baru, seperti horizontal drilling, sehingga manajemen reservoir menjadi lebih komplex.

Gas yang diterima dan diproses di Badak dikirimkan 56 kilometer ke utara, melewati equator,

melalui pipelines dengan diameter besar dan bertekanan tinggi, ke Bontang LNG Plant dan
Kaltim Industrial Estate, yang terdiri dari 7 domestic fertilizer dan petrochemical plants.

Minyak dan condensate are dikirimkan ke Unocal operated Santan Terminal.

Badak saat ini tidak terisolasi oleh hutan saat VICO melakukan explorasi kembali pada 1969.

Keduanya penduduk local dan VICO memperoleh keuntungan dari peluang kerja dan

infrastruktur yang modern.

Gambar Peta topografi lapangan Badak

Nilam Field

Nilam No.1, sumur yang ditemukan pada Juli 1974 dan dibangunlah Nilam Field.

Dimana terdapat 1.000 reservoir yang tersebar dan kurang lebih 167 layers menjadikan Nilam

field begitu kompleks. Nilam Field menghasilkan sekitar 30% produksi VICO dari 218 wells

di Nilam dan 8 well di Lampake, field yang baru ditemukan pada 2002. Channel-channel
yang tersebar di sekitar Sungai Mahakam di Nilam Field mengakibatkan beberapa well hanya

bisa dijangkau dengan menggunakan perahu.

Semberah Field

Semberah Field ditemukan pada Januari 1974 dan terletak di sebagian area utara dari

PSC. Semberah juga terdiri dari multiple oil gas gas reservoirs, yang diproduksi dari

kedalaman 1000 feet sampai 10.000 feet. Sekarang 74 well telah di bor. Peak oil rate-nya

14,700 BOPD pada 1995 dan gas rate180 MMSCFD pada 2000.

Mutiara Field

Mutiara Asset mengatur tiga fields, yang terletak di bagisn utara dari Sanga-Sanga

Production Sharing Contract area. Field tersebut adalah Mutiara, Beras dan Pamaguan.

Mutiara, yang merupakan field terbesar dari ketiganya, terletak di sebelah utara Sungai

Mahakam sebelah barat kota Handil. Beras Field, yang memegang reservoir minyak VICO

terbesar, terletak dibagian utara Mutiara Field. Pamaguan Field, yang pertama kali

ditemukan, terletak di sebelah utara Mutiara Field Sungai Dondang. Kenaikan Produksi yang

Significant terjadi pada 1999 dan 2003 merupakan hasil dari strategi yang telah diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai