Ayah Ada Ayah Tiada - Irwan Rinaldy PDF
Ayah Ada Ayah Tiada - Irwan Rinaldy PDF
Ayah Ada Ayah Tiada - Irwan Rinaldy PDF
ayah ada
ayah tiada
penyunting
Irwan Rinaldi
AYAH ADA, AYAH TIADA
Penyunting: I r wan R inaldi
Cetakan Pertama
Desain Sampul:
Anang Wicahyono
Tata Letak:
R idwan R achmadi
Penerbit
AyahPress
ISBN:
Barang siapa ingin dan berkenan menggandakan seluruh atau sebagian isi buku
ini, dengan iklas kami persilakan, dalam rangka sosialisasi pentingnya peran ayah.
untuk para ayah:
ayo kita kembali ke rumah
ayo kita bermain bersama anak-anak kita
ayo kita temani mereka
ayo kita jadi sahabat mereka
terima kasih:
dino, sasha, laras, tini
untuk para ayah, di manapun berada, di setiap waktu...
Irwan Rinaldi
Sekedar Mengantar
irwan rinaldi
pertama
SAYA sebenarnya lebih sreg menyebutnya ungkapan hati
saja. Karena ini benar berasal dari ungkapan hati anak-
anak. Ceritanya begini. Dalam beberapa kali pertemuan
dengan beberapa anak-anak, kami pernah belajar menulis
mengungkapkan perasaan masing-masing melalui
media tulisan. Kami belajar membuat puisi, cerpen dan
sebagainya.
kedua
TIDAK dinyana ternyata hasil karya anak-anak membuat
kekaguman banyak orang, minimal kami. Kami tiba-tiba
berpikir lain
ketiga
SAYA coba tulis ulang tulisan-tulisan teman-teman kecil itu
kembali. Hasilnya seperti yang kita baca bersama sekarang.
keempat
PUISI-PUISI atau jeritan hati ini memang berdasarkan
waktu. Mulai dari pagi sampai pagi lagi.
keenam
MUDAH-MUDAHAN memberikan inspirasi. Wallahu alam
bishowab.
depok 2011
Daftar Isi
Daftar Isi - 9
Sekedar Mengantar - 7
Ayah Kemana?
Kantukku telah tiba
Ayah dan bunda ada dimana
Aku ingin kita bertatap muka
Kenapa setiap hari begini saja
KONON kabarnya kata para ahli bahwa sebaiknya orang tua terutama para ayah untuk
selalu berusaha hadir menjaga dua waktu penting dalam hidup anak-anaknya. Waktu
bangun pagi dan waktu mau tidur. Bahkan saking pentingnya, dua waktu tersebut
sebaiknya tidaklah teralu sering didelegasikan kepada pihak lain, terutama anak-anak
usia dini.
Ketika anak mau tidur, sebaiknya ayah memeriksa tingkah laku apa saja yang dilakukan
anak-anaknya seharian. Biasanya anak-anak akan melaporkan dua jenis saja: tingkah
laku yang paling buruk dan yang paling baik. Kalau buruk maka ayah membenarkannya,
kalau baik maka kuatkanlah hingga tertanam pada pikiran anak-anak.
Tetap Sendiri
Aku lihat bulan di sela jendela
Aku lihat bulan begitu indahnya
Aku bayangkan andai bulan adalah ayahku
Aku khayalkan andai bulan adalah bundaku
ADA banyak hal yang mau diceritakan atau ditanyakan anak-anak menjelang tidurnya.
Tentang dunia seharian yang dia lalui atau tentang banyak peristiwa yang sebenarnya
adalah mata pelajaran sekolah kehidupan sesungguhnya. Semuanya itu membutuhkan
ayah atau ibu yang dapat menggiring mereka pada sebuah kesimpulan yang akan
mereka bawa ke dalam tidur dalam. Hanya ayah atau ibu yang bisa melakukannya.
Bukan orang lain!
SEORANG ulama pernah berpesan bahwa tutuplah hari anakmu dengan Allah dan
RasulNya. Artinya ketika anak-anak jelang tidur maka sebaiknya mereka mendengarkan
kalimat-kalimat baik sebagai penutup dari rangkaian hidupnya seharian. Alangkah
naifnya kalau anak-anak tertidur di depan televisi, play station atau komputer. Ujung
dari hidupnya seharian tidak ditutup dengan mendengarkan kalimat Allah dan RasulNya
Aku Bermimpi
Negeri yang indah alangkah luar biasa
Awan-awan bersusun dimana-mana
Semua penduduk tersenyum ceria
Kami saling tegur sapa
Tak peduli tua dan muda
DULU, semasa kecil orang tua kita sering mengatakan bahwa kalau kita sering bermimpi
di tengah malam itu karena lupa berdoa. Anak-anak kita sering terjaga sekarang dalam
tidurnya. Andai ayah ada di sampingnya....
ADA berbagai tipe ayah. Ada ayah dengan tipe dokter sok tahu yang sukanya
menganalisa dan menentukan jenis penyakit tanpa mengetahui lebih dahulu sebab-
sebab sakit itu sendiri. Ada tipe ayah penjaga kuburan, sukanya menawarkan doa saja
tanpa peduli apakah doa-doa atau nasehat-nasehat tersebut bermakna bagi anak-
anaknya.
Nah, tipe yang paling berbahaya untuk perkembangan anak-anak kita adalah ayah
bertipe calo. Ayah ini amat gemar memberikan nasehat atau arahan kebaikan tapi
beliau sendiri tidak mau melakukannya.
PERSOALAN bangun pagi adalah persoalan sederhana tapi kadang berakhir dengan
menyakitkan bagi anak-anak. Sering bangun pagi yang harusnya ceria menjadi ajang
cercaan, makian, tudingan bahkan pukulan, cubitan dan yang lebih parah dari itu.
Jadi bagaimana sebaiknya cara bangun pagi agar anak-anak kita tetap ceria? Pertama,
bangunkanlah anak-anak kita selalu tak lepas dari kalimat-kalimat baik. Alangkah
lebih baik kalau dengan menyebut nama-nama Allah dan rasulNya. Kedua, cara
membangunkan anak-anak sebaiknya disepakati terlebih dahulu dengan anak-anak
sebelum mereka tidur. Hindarilah membangunkan anak-anak dengan sekehendak hati
ayah saja.
Pergi Shalat
Kita shalat bukan karena siapa-siapa
Kita shalat bukan karena terpaksa
Begitulah Allah menyuruhnya
Begitulah Nabi mencontohkannya
Aku berdoa
Agar Allah menunjukkan ayah bunda
Bagaimana cara menyuruh shalat
yang lebih baik adanya
SOAL sholat di subuh hari. Sejujurnya saja ketika kita masih anak-anak kita pasti
merasakan hal yang sama persis seperti anak-anak kita sekarang. Amat berat. Apalagi
bagi anak-anak yang tidak mendapatkan teladan dari ayahnya.
Sering kita sekarang terjebak kepada prinsip yang penting anak bisa sholat bukan anak-
anak cinta dengan sholat. Jalan agar anak bisa memang satu-satunya jalan terbaik
adalah dengan cara instan. Namun sayangnya cara-cara instan tidak membuat anak
mencintai sholat, tapi hanya sekedar bisa sholat saja.
ayah ada ayah tiada 18
Sarapan
SERING para ayah tidak tahu seperti apa komunikasi yang dipakai ketika bersama anak-
anak di pagi hari. Kesibukan dan dikejar-kejar waktu membuat para ayah menjadikan
kebersamaan dengan anak-anak di pagi hari berlangsung seperti bursa efek. Semua
bicara semua bergerak tapi tidak saling nyambung.
Wahai para ayah, pertemuan singkat kita dengan anak-anak sebaiknya tidak disambi
dengan kegiatan lain seperti terima telepon atau sejenisnya. Hindarilah membuat
komunikasi yang menyudutkan, mencerca, menjebak dan lainnya.
Kehilangan
atau
Ayah Ada Ayah Tiada
Aku kehilangan
Tapi tidak tahu apa yang hilang
Aku kehilangan
di setiap berangkat sekolah
INILAH salah satu puncak episode suara hati anak-anak terhadap peran ayahnya.
Puncak kehampaan dalam hidup mereka selama dua puluh empat jam. Berayah ada
berayah tiada. Anak-anak berpamitan kepada ayahnya. Anak-anak mencium tangan
ayahnya secara khusu karena anak-anak tahu persis bahwa mereka akan berpisah
dengan ayahnya berjam-jam lamanya.
Namun sayangnya, prosesi perpisahan pagi hari bagi para sebagian ayah bukanlah
momen penting. Ketika bersalaman atau pamitan, kadang sang ayah hanya sekedar
memberikan tangan saja tapi tak memberikan pandangan mata. Kadang para ayah
sambil memainkan telpon genggam dan sejenisnya. Sehingga anak-anak mendapatkan
ayahnya ada secara fisik tapi tidak ada secara psikologis.
PERAN dan tokoh keayahan di luar rumah dan luar sekolah bagi anak-anak sekarang
juga menjadi barang langka. Orang-orang dewasa serta fasilitas umum biasanya tidak
banyak berpihak kepada anak-anak kita. Namun pastilah keadaan atau momen yang
masih berkesan bagi anak-anak kita. Momen tersebut tidak akan bermakna andai ayah
tidak melakukan sharing dengan anak-anak. Bisa dilakukan ketika pulang kerja, makan
malam, kerjakan PR bersama atau jelang tidur.
Guru Di Kelasku
Aku punya guru berubah-ubah wajahnya
Pagi hari suka tersenyum
Siang hari cemberut saja
Kalau tengah mengajar suka memukul
Dan mengancam juga
Kelasku
Aku punya kelas seperti pasar saja
Empat puluh lebih penghuninya
Bermacam-macam kelakuan muridnya
Berjenis-jenis baunya juga
APAKAH ukuran sebuah sekolah itu baik dan benar? Lebih khusus bagi sekolah anak
usia TK dan SD? Kata para ahli pendidikan anak, sekolah yang baik dan benar itu
bukanlah sekolah dengan ruangan full AC atau pamer fasilitas lainnya. Sekolah terbaik
itu adalah dimana di sekolah itu berlangsung proses pendidikan ( kegiatan belajar
mengajar ) dengan baik dan patut dan proses pengasuhan ( guru-gurunya mengerti
tahap perkembangan anak-anak ). Sehebat apapun sebuah sekolah dipastikan tidak
benar dan baik ketika sekolah itu hanya berlangsung pendidikan saja, tapi minim
pengasuhan atau malah tidak ada sama sekali.
Ragu
Pilih pulang
Pilih main
Pilih pulang
Pilih main
Aku ragu
Pilih pulang di rumah tidak ada orang
Aku ragu
Pilih main entah dimana teman-temanku sekarang
ayah ada ayah tiada 26
Pulang Sekolah 2
PULANG sekolah. Dulu, dulu sekali puluhan tahun yang lalu ketika bel sekolah berbunyi
anak-anak bersorak gembira. Mereka bersorak sorai menyongsong waktu bebas bermain.
Namun kini sebagian besar anak-anak hanya mampu sejenak bersorak sorai. Kenapa?
Karena seabrek kegiatan akademis telah menunggu mereka. Les ini kursus itu.
Pelajaran tambahan ini pengayaan itu. Bahkan semua harus mereka lalui sampai malam
menjelang.
Kapan mereka bermain? Entahlah. Kalaupun boleh bermain, pasti ada syarat-syaratnya
yang cenderung sepihak dari orang dewasa. Boleh bermain asalkan jangan kotor.
Boleh bermain asalkan....
ayah ada ayah tiada 28
Ketika Maghrib Datang
Kenapa Panik?
Ketika hampir waktu shalat maghrib datang
Semua teman-temanku berlarian ke sana kemari
Panik seperti orang-orang yang rumahnya terbakar
Saling tabrakan ketakutan
Naifnya, sekarang masjid kadang tidak lagi menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi
anak-anak. Sebagian pengurus masjid sangat tidak mengerti tentang perkembangan
anak-anak. Sehingga mereka pengurus masjid yang terhormat memperlakukan anak-
anak sesuai dengan nafsunya sendiri.
Alhasil, anak-anak alih-alih memcintai masjid, datang ke masjid saja mereka ogah-
ogahan. Kenapa? Karena pengurus masjid sendiri telah menjelmakan masjid itu penuh
dengan kekerasan, ancaman, makian, kekejaman dan sejenisnya...
Bahkan yang lebih menyedihkan, di setiap khotbah Jumat amatah jarang sang Khotib
menyebut atau sekedar menyapa anak-anak yang hadir. Padahal anak-anak memenuhi
sepertiga lebih masjid tersebut.
Berdoa
Kami shalat berlima
Anak-anak semuanya
Tidak boleh di shaf pertama
Meski datang lima belas menit sebelumnya
Berdoa bersama di masjid misalnya. Anak-anak dipaksa untuk turut berdoa, tapi
anehnya orang dewasa asyik berdoa dengan gayanya sendiri. Intinya adalah anak-anak
mempertanyakan kenapa orang dewasa melakukan sesuatu hanya bermakna bagi
mereka tapi tidak bermakna bagi anak-anak
33 ayah ada ayah tiada
makan malam 1
SEPERTINYA tak ada satupun kelakuan atau sikap yang benar pada anak-anak di mata
orangtua. Orangtua senang menangkap kesalahan tapi enggan menangkap sesuatu yang
positif pada anak. Seolah hidup anak sepanjang hari itu harus ada salahnya. Ada-ada
saja salahnya.
Anak-anak sebenarnya mengharapkan oran tua terutama ayah lebih baik sibuk dengan
sesuatu yang positif pada diri anak. Janganlah karena kesalahan sedikit omelan,
kekasaran bisa berlangsung berjam-jam.
ayah ada ayah tiada 36
Setelah makan malam : Belajar lagi
OBSESI entah jenis apa yang diidap oleh sebagian orangtua, terutama ayah, sehingga
membuat hidup anaknya hampir sebagian besar adalah stimulan akademis. Sehingga
tiada hari tanpa belajar akademis. Termasuklah setelah makan malam.
Lebih hebatnya lagi adalah anak-anak harus belajar dengan sekian banyak peraturan
yang dikeluarkan secara sepihak oleh orang tua.
ayah ada ayah tiada 38
Saatnya Tidur
PENGASUHAN dengan ancaman tak berakhir bahkan ketika menjelang tidur bagi anak-
anak. Saat di mana anak-anak membutuhkan sentuhan yang lembut kasih sayang yang
tulus. Anak-anak menginginkan dialog-dialog yang dipenuhi nafas cinta dari kedua
orangtua. Anak-anak membutuhkan ayahnya menghadiahi mereka sebaris ayat-ayat Al
Quran.
Semuanya sirna karena ayah maunya instan. Ayah butuh anak tidur segera. Tak peduli
dengan apa yang terjadi dalam pikiran dan perasaan anak-anak. Anak-anak harus idur
karena ayah punya kesibukan lain yang mendesak. Salah satunya adalah menonton bola
di televisi....
39 ayah ada ayah tiada
Penutup
Depok, 2011
Sehari-hari bergiat di
bidang keAyahan.
Email:
[email protected] &
[email protected]
Telp.
0813 190 52 777