PD T 02 2005 C Perancangan Rambu Rambu Di Dalam Bangunan Gedung PDF
PD T 02 2005 C Perancangan Rambu Rambu Di Dalam Bangunan Gedung PDF
PD T 02 2005 C Perancangan Rambu Rambu Di Dalam Bangunan Gedung PDF
1 Ruang lingkup
2 Acuan normatif
SNI 03-6574-2001, Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem
peringatan bahaya pada bangunan gedung.
Design and Construction Standards 10421-2001, Architectural signage.
Interior Graphic and Design Standards ISBN 0 85139 315 2-1986, Interior signage.
ADA and ANSI Guidelines-1998, Interior architectural signage.
Time-Saver Standard For Interior design and Space Planning-1992, Signage system design
criteria.
3.1
area bangunan
bagian dari bangunan yang terdiri dari ruang-ruang yang mengelompok secara horisontal
maupun vertikal yang disatukan secara fungsional membentuk satu identitas
3.2
bangunan
setiap struktur yang digunakan atau dimaksudkan untuk menunjang atau mewadahi suatu
penggunaan atau kegiatan manusia
3.3
bangunan gedung umum
semua bangunan, tapak bangunan dan lingkungan luar bangunannya, baik yang dimiliki oleh
pemerintah dan swasta, maupun perorangan, yang berfungsi selain sebagai rumah tinggal
pribadi, yang didirikan, dikunjungi dan mungkin di gunakan oleh masyarakat umum
3.4
jalur pemandu
jalur yang digunakan bagi pejalan kaki, termasuk untuk penyandang cacat, yang
memberikan panduan arah dan tempat tertentu
3.5
rambu
tanda yang bersifat verbal (dapat didengar) bersifat visual (dapat dilihat) atau tanda yang
dapat dirasakan/diraba
3.6
rambu arah
rambu yang berfungsi sebagai penunjuk arah bagi penghuni untuk memudahkan melakukan
perjalanan menuju area bangunan, ruang dan tempat tertentu dalam bangunan
3.7
rambu mekanikal elektrikal
rambu yang berfungsi untuk memudahkan penghuni mendapatkan letak dan cara
mengoperasikan peralatan mekanikal elektrikal bangunan
3.8
rambu pengenal
petunjuk suatu identitas area bangunan, ruang, tempat tertentu dalam bangunan
3.9
rambu peraturan
tanda untuk memberikan pesan bagi penghuni tentang aktifitas yang dilarang atau
diwajibkan di dalam bangunan
3.10
rambu peringatan
tanda untuk memberikan pesan bagi penghuni tentang kemungkinan adanya resiko yang
akan membahayakan keselamatan penghuni di dalam bangunan
3.11
rambu petunjuk
rambu yang memuat informasi tentang tata letak ruang, fungsi ruang, data penghuni, serta
fasilitas yang ada di dalam bangunan
3.12
ruang
bagian dari suatu bangunan yang dapat ditentukan batasnya, seperti kamar, toilet, tempat
pertemuan, jalan masuk, gudang dan lobby
3.14
rute aksesibel
jalur lintasan aksesibel yang mengabungkan suatu elemen/ruang, dengan elemen ruang
lainnya dari suatu bangunan. Rute aksesibel interior termasuk koridor, lantai, ramp, dan lift
4 Ketentuan umum
4.1 Manfaat
Sebelum menentukan rambu-rambu yang akan digunakan dalam bangunan, perancang
harus peka dalam menentukan bagaimana rambu digunakan secara efektif.
BACK Daftar RSNI
2 dari 21
2006
Pd-T-02-2005-C
Rambu-rambu yang akan digunakan harus menjadikan satu kesatuan arsitektur bangunan
dengan mempertimbangkan pemilihan material, warna, penempatan dan jenis kegunaan
sementara atau permanen.
Pertimbangan dalam menentukan material rambu adalah persyaratan daya tahan atau
keawetan. Komponen yang digunakan lebih dari satu jenis material harus diperhatikan cara
penggabungannya.
Material harus mempunyai persyaratan:
a) Daya tahan dari kerusakan yang disebabkan manusia atau binatang.
b) Bahan yang digunakan harus mempunyai ketahanan terhadap temperatur ruangan dan
tahan lama sampai waktu yang ditentukan.
c) Warna dari material tidak luntur atau berubah,
d) Tahan terhadap goresan yang menyebabkan huruf atau simbol menjadi buram,
e) Bahan yang biasa digunakan mempunyai ketebalan minimal 0.08 cm,
f) Bahan yang dapat digunakan seperti: mika, aluminium, kayu, besi, kuningan, magne-
sium, braso, perunggu, stainless steel dan bahan lain yang sejenis.
Rambu-rambu dalam bangunan harus memperhatikan perubahan tata ruang dan fungsi
ruang dalam bangunan. Pertimbangan utama dalam mengatasi perubahan adalah dengan
pemilihan material dan cara pemasangan.
Kemudahan dalam membaca rambu ditentukan oleh pemilihan jenis huruf, ukuran huruf,
spasi, posisi huruf, warna huruf dan latar belakang. Tulisan dalam rambu harus
menggunakan bahasa yang umum dan informatif. Pesan yang disampaikan harus ringkas
dan jelas sehingga mudah diterima oleh pembaca.
4.5 Etika
4.6 Estetika
Dalam penggunaan rambu harus mempertimbangkan teknik tampilan tulisan dan warna
simbol yang menarik dan benar dengan mengacu pedoman grafis yang ada. Faktor
pencahayaan untuk rambu-rambu dalam bangunan sangat penting, pencahayaan dapat
menggunakan pencahayaan alami atau buatan dengan mempertimbangkan lama
penyinaran dan arah cahaya. Permukaan rambu tidak boleh dilapisi dengan material yang
menyilaukan atau memantulkan cahaya, karena dapat mengurangi kejelasan pesan yang
disampaikan.
4.7 Pemeliharaan
Pemeliharaan atau perawatan harus dilakukan secara berkala sehingga pesan dari rambu
tersebut masih tersampaikan dengan baik untuk jangka waktu yang ditentukan.
a) Rambu petunjuk yang di tempel di dinding diletakan dengan jarak batas bawah minimum
90 cm dan batas atas maksimum 180 cm, jarak diukur dari atas permukaan lantai,
b) Ketebalan rambu petunjuk yang di tempel di dinding maksimal 10 cm atau dapat lebih
selama tidak menghalangi atau merintangi pejalan yang melewatinya,
c) Rambu petunjuk arah, pengenal, larangan, informasi dan peringatan yang mempunyai
diameter antara 15 x 15 sampai 30 cm x 30 cm di tempel di dinding dengan jarak 150 cm
terhitung dari muka lantai ke as rambu,
10 cm
Maksimum
180 cm
150 cm
Minimum
90 cm
Muka Lantai
Sumber: 1. ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
2. Accessibility for Disable A Design Manual for a Barrier Free Environment, United Nation
Enable
Gambar 1 Peletakan rambu yang di tempel di dinding
Rambu
Rambu Rambu
Rambu
Rambu Rambu
Rambu Rambu
2 Pintu masuk
berdekatan
Sumber: Tactile Signage, Federal Identity Program Manual, Treasury Board of Canada Secretariat,
1997
Gambar 2 Tata letak rambu di dinding koridor dekat pintu
5.2 Digantung
a) Rambu yang peletakannya digantung harus mempunyai ketinggian 200 cm terhitung dari
muka lantai sampai batas bawah rambu.
b) Tanda yang digantung dengan jarak baca maksimal 500 cm, menggunakan tinggi huruf 5
cm. Setiap penambahan jarak pandang 100 cm harus diikuti dengan penambahan tinggi
huruf 1 cm.
R. 5 cm
Minimum
200 cm
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Gambar 3 Rambu diletakan digantung
BACK Daftar RSNI
5 dari 21
2006
Pd-T-02-2005-C
Tinggi huruf
7 cm
Jarak baca
700 cm
Tinggi huruf
6 cm
Jarak baca
600 cm
Tinggi huruf
minimum
5 cm Jarak baca
500 cm
Sumber: Accessibility for Disable A Design Manual for a Barrier Free Environment, United
Nation Enable
Gambar 4 Jarak pandang rambu
TI
NG G IH URUF
CM
1
5
B
1
0
B
5
JA RA K BA CA
M
5 1
0 1
5
5.3 Di tiang
Rambu diletakan di tiang dapat dibuat dengan lebar 30 cm atau lebih, asal tidak
menghalangi pejalan kaki, dengan ketinggian 90 cm sampai 180 cm di atas muka lantai.
30 cm
Maksimal
180 cm
Minimal
90 cm
5.4 Di Pintu
Rambu yang diletakkan di daun pintu harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
e) Pintu harus berjenis swing atau pintu dorong,
f) Apabila jenis pintu geser dinding harus transparan/ kaca,
g) Pintu harus dilengkapi peralatan yang dapat menutup sendiri saat dibuka.
Apabila pintu tidak memenuhi persyaratan diatas, maka rambu harus diletakkan di dinding
samping pintu atau pada sisi pegangan pintu. Apabila dilengkapi dengan huruf braille, tinggi
huruf dan braille harus di antara 120 cm sampai dengan 150 cm dari muka lantai.
5 -7,5 cm
120 cm
sampai
150 dari
muka lantai
30 cm 30 cm
2,5 cm
30 cm 30 cm 0,5 cm
3,5 cm
5 cm
Belokan
Simpang Simpang
tiga empat
Rambu arah di rute aksesibel menuju keluar diletakkan pada tempat yang dapat mudah
terbaca (menggantung atau ditempel di dinding). Pintu atau jalur yang bukan menuju keluar
diberi rambu bukan untuk keluar.
Jalur lintasan
Petunjuk pintu keluar
120 cm
30cm
HURUF
60 cm
25 cm
HURUF
180 cm
30 cm
HURUF
Sumber: Time-Saver Standards for Interior Design and Space Planning, Signage and Graphic, 1992
Gambar 11 Dimensi rambu pengenal ruang
10 cm K E T E R A N G A N K O LO M HURUF 5 cm
45 cm
45 cm
Sumber: Time-Saver Standards for Interior Designand Space Planning, Signage and Graphic, 1992
Gambar 12 Dimensi rambu petunjuk
30 cm
15 cm 23 cm
HURUF
HURUF
30 cm
HURUF 23 cm
15 cm
Sumber: Time-Saver Standards for Interior Designand Space Planning, Signage and Graphic, 1992
Gambar 13 Dimensi pengenal area/ruang
23 30 cm
HURUF
15
HURUF 5 cm HURUF 7.5 cm
Sumber: Time-Saver Standards for Interior Designand Space Planning, Signage and Graphic, 1992
Gambar 14 Dimensi pengenal individu
5 cm
23
HURUF 5 cm
Sumber: Time-Saver Standards for Interior Designand Space Planning, Signage and Graphic, 1992
Gambar 15 Dimensi pengenal meja
Dengan
huruf kecil
1,25 cm
sampai Bagian
2 cm terpisah
Huruf
braille
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Gambar 16 Penggunaan huruf kapital
b) Jenis huruf yang digunakan adalah jenis sans serif, tanpa menambah keindahan pada
dasar huruf dan atas huruf.
Serif
Sans Serif
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Gambar 17 Penggunaan keindahan huruf
c) Huruf untuk rambu tidak boleh memakai banyak tambahan seperti dekoratif, huruf miring
dan huruf jenis naskah.
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
5 Cm
1,5 Cm
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Gambar 19 Penggunaan tinggi huruf
55 % sampai 110 %
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Gambar 20 Perbandingan tinggi dan lebar huruf
10 % sampai 15 %
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Gambar 21 Ketebalan huruf
g) Jarak antar huruf adalah 0,3 cm sampai dengan 1 cm, kecuali jarak antara dua huruf
yang melengkung atau menyerong dengan jarak 0.15 cm.
BACK Daftar RSNI
12 dari 21
2006
Pd-T-02-2005-C
0,15 cm 1 cm 0,3 cm 1 cm
Benar
Benar
Salah
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Gambar 22 Spasi huruf
h) Spasi baris kata atau kalimat adalah antara 35 % 70 % dari tinggi huruf
35 % - 70 %
dari tinggi
huruf
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Gambar 23 Spasi antara 2 huruf
i) Semua huruf atau angka yang timbul harus disertai dengan terjemahan ke huruf braille.
Huruf braille harus diletakkan tepat di bawah huruf yang timbul dengan minimum jarak 1
cm. Tipe huruf braille disarankan menggunakan singkatan untuk memudahkan
pembacaan. Semua rambu yang terletak menggantung di plafon atau di atas kepala tidak
perlu menggunakan huruf timbul dan braille
Min. 1 cm
Huruf Braille
diletakan dibawah
huruf atau angka
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Gambar 24 Penggunaan huruf braille
15 cm
15 cm
WANITA
Braill
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Gambar 25 Bidang latar simbol
c) Simbol panah arah mempunyai ukuran yang bermacam-macam. Hal yang perlu
dipertimbangkan dalam menggunakan panah penunjuk adalah perbandingan porposi
ukuran, arah dan posisi. Untuk format memanjang ukuran panjang panah (L) adalah 25
% lebih panjang dibandingkan dengan ketinggiannya (A). Untuk format bujur sangkar
mempunyai tinggi dan panjang sama.
Tinggi (T)
Panjang (L)
Kiri Sudut kiri Bawah/ depan Sudut kanan Kanan Atas/ depan
a) Pemilihan warna untuk rambu harus memperhatikan kekontrasan huruf dengan bidang
latarnya, tingkat kekontrasan tidak boleh kurang dari 70 %.
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Benar Salah
Sumber: ADA/ ANSI Guidelines, Requirements for directional and informational sign, 1999
Tabel 1 (Lanjutan)
Kategori
Tipe Fungsi Warna
simbol
Peringatan Himbauan Menyampaikan pesan tentang Huruf hitam dengan latar
kemungkinan adanya resiko belakang kuning
Bahaya Menyampaikan pesan adanya Huruf hitam dengan latar
resiko yang pasti belakang merah
Pemeliharaan Menyampaikan pesan Huruf hitam dengan latar belakang
Dan peringatan adanya aktifitas oranye
Perbaikan pemeliharaan dan perbaikan
Informasi Darurat Menyampaikan informasi Huruf putih dengan latar
mengenai prosedur dalam belakang hijau
keadaan darurat
Petunjuk dan Menyampaikan informasi Huruf putih dengan latar
Informasi mengenai fasilitas, pelayanan belakang hitam/abu-abu
dan prosedur atau kondisi Huruf putih dengan Latar
yang ada belakang biru
Sumber:
a) Common-use and operational sign, Federal Identity Program Manual, Treasury Board of Canada
Secretariat, 1990
b) Tennessee Driver Handbook, Traffic Sign and Signals
Lampiran A
(Informatif)
Contoh-contoh simbol
Ruang Pria
Ruang Wanita
Ruang Pria & Wanita
Penyandang cacat
Informasi
Telepon
Cafetaria
Sovenir
Lift Servis
Lift
Dilarang Merokok
Tangga Kebakaran
Masuk
Keluar
Ram Naik
Ram Turun
Eskalator
Tangga
Ruang Tunggu
Peralatan Pemadam
Kebakaran
Penunjuk Keluar
Petugas Keamanan
Kotak Surat
Jagalah Kebersihan
Dilarang Membawa
Binatang
Dilarang Masuk
Keluar
Radio Aktif
Alarm
Klinik
Penitipan Barang
Ruang Rias
Air Minum
Perlengkapan Pria
Warung Kopi
Eceran
Mainan Anak
Pengantaran Barang
`
Almari Penyimpanan
Pengambilan Barang
Trotoar Berjalan
Ruang Bayi
Area Merokok
Pemeriksaan Barang
Salon
Lampiran B
(Informatif)
Daftar nama dan lembaga
1) Pemrakarsa
2) Penyusun
Nama Lembaga
Yuri Hermawan Prasetyo., ST., MT. Pusat Litbang. Permukiman
Bibliografi
Human Dimension & Interior space,1979, A Source Book Of Design Reference Standard.
Tennessee Driver Handbook, Traffic Signs and Signal.
University of Alberta, 1992, Interior Sign, Graphic Design and Illustration service.
University Of Kentucky, 2002, Identifying Device.
Federal Identity Program Manual (FIP Manual) 4.1 - 1992, Sinage system overview and
implementaion
Federal Identity Program Manual (FIP Manual) 4.3 - 1990, Common-use and operational
sign.
Federal Identity Program Manual (FIP Manual) 4.3B - 1997, Tactile signage, sign sistem and
installation guide.
Kepmen PU RI No. 468/KPTS/1998, tentang Persyaratan Aksesbilitas pada Bangunan
Umum dan Lingkungan
University of California San Francisco, 2002, Signage standards manual and ordering
catalog.