Java Script
Java Script
Berbicara tentang Web tidak lepas dari HTML (Hypertext Markup Language),
bahasa yang digunakan untuk membuat halaman Web. HTML merupakan
bahasa yang sangat mudah dipelajari, Anda tidak perlu mempunyai latar
belakang pemrograman untuk menggunakannya, namun untuk membuat
halaman yang interaktif, HTML saja tidak cukup.
Disamping CGI, ada bahasa pemrograman lainnya yang juga digunakan untuk
meningkatkan interaktivitas halaman web, yaitu Java. Java dikembangkan
oleh SunMicrosystems dari bahasa pemrograman yang sudah sangat populer
yaitu C++. Pada java beban pemrosesan dialihkan ke klien sehingga beban
server dikurangi. Dengan java, kita bisa menampilkan animasi bersuara,
menampilkan berbagai diagram.
Keterangan :
Kode-kode tersebut di atas disebut dengan skrip JavaScript diawali dengan
tag <SCRIPT> dan diakhiri dengan tag </SCRIPT>. Di dalam tag <SCRIPT>
terdapat atribut LANGUAGE yang diisi dengan JavaScript.
Tag ini oleh browser yang mengenal JavaScript akan segera ditanggapi
dengan menerjemahkan kode yang terdapat diantara tag <SCRIPT> dan
</SCRIPT>
Tanda <!-- dan //--> umumnya disertakan dengan tujuan agar sekiranya
browser tidak mengenali JavaScript maka browser akan memperlakukannya
sebagai komentar sehingga tidak ditampilkan pada jendela browser.
Kode :
Dengan demikian, pada kode JavaScript di depan terdapat dua perintah yang
masing-masing menampilkan string Selamat Siang dan Pemrograman
Web.
Pesan-Pesan Kesalahan
Kode JavaScript yang salah secara sintaks akan membuat browser
menampilkan kotak dialog yang menyatakan pesan kesalahan. Sebagai
contoh, ubahlah tulisan document pada kode di atas menjadi DOCUMENT dan
kemudian simpan kembali file tersebut. Selanjutnya panggillah kembali file
tersebut pada browser, maka pesan kesalahan yang muncul adalah seperti
pada gambar dibawah ini:
Properti
Properti adalah atribut dari sebuah objek. Pada contoh di depan, document
adalah sebuah objek bawaan pada javascript. Untuk mengakses sebuah
properti, perlu penulisan dengan bentuk sebagai berikut :
nama_objek.nama_properti
Tanda titik digunakan sebagai pemisah antara nama objek dan nama
properti.
Objek.properti = nilai
Contoh :
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> properti defaultStatus </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Tes defaultStatus
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
<!--
window.defaultStatus = coba
//-->
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Metode
Metode adalah suatu kumpulan kode yang digunakan untuk melakukan
sesuatu tindakan terhadap objek. Sbg contoh, write() pada objek document
adalah metode yang digunakan untuk menuliskan tulisan ke jendela browser.
Penanganan Kejadian
Penanganan kejadian (event handler) adalah sekumpulan kode yang akan
dijalankan manakala pemakai melakukan suatu tindakan (biasa disebut
dengan kejadian). Contoh kejadian adalah ketika pemakai mengklik tombol
mouse atau ketika menutup jendela browser. Bentuk penanganan kejadian
adalah seperti berikut ini :
nama_kejadian=kumpulan kode
file1.html
file1.html
<script>
file1.html
Latihan 1 :
<HTML>
<BODY>
<SCRIPT language="javascript">
document.write("Selamat Datang<BR>");
document.write("Di Pemrograman WEB");
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Latihan 2 :
<HTML>
<head>
<title>judul</title>
<SCRIPT language="javascript">
document.bgColor="blue";
document.fgColor="white";
document.title="ME";
document.write("<strong>Selamat Datang di Pemrograman Web</strong>");
</SCRIPT>
</head>
<BODY>
</BODY>
</HTML>
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Jendela Memasukkan Data</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
var nama = prompt("Nama Anda : ");
document.write("Hai, " + nama);
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Maka setelah skrip tersebut dijalankan akan muntul jendela seperti pada
gambar dibawah ini :
Jendela Peringatan
Jika Anda ingin memberikan sebuah pesan kepada user, Anda bisa
menyajikannya dalam bentuk kotak dialog yang biasa disebut Alert Box. Maka
pernyataan yang diberikan adalah :
Window.alert("Jendela Peringatan");
Contoh :
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Alert Box</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
window.alert("Jendela Peringatan");
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Hasil dari script diatas adalah seperti pada gambar dibawah ini :
Jendela Konfirmasi
Javascript menyediakan jendela konfirmasi. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan metode confirm().
Contoh :
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Jendela Konfirmasi</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
var jawab = window.confirm("Anda sudah belajar?");
document.write("Jawaban Anda: " + jawab);
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Keterangan :
var jawab = window.confirm("Anda sudah belajar?");
pada contoh ini menggunakan variabel jawab yang diisi dengan hasil dari
fungsi confirm().
jika tombol OK diklik, maka browser anda akan menampilkan seperti pada
tetapi jika tombol cancel di klik, maka browser anda akan menampilkan
seperti pada gambar dibawah ini :
Deklarasi Variable
Pendeklarasian variabel pada JavaScript ditulis dengan menggunakan
pernyataan var.
Contoh :
var nama = Budi;
var nilai = 8;
var x,y,z = 7;
var alamat;
Keterangan :
Pada contoh pertama, variabel nama dideklarasikan dan diisi
dengan string Budi.
Pada contoh kedua, variabel nilai dideklarasikan dan diisi dengan
nilai 8.
Pada contoh ketiga x, y, z dideklarasikan dan diisi dengan string
7. Pada contoh ketiga ini, dapat langsung dideklarasikan tiga
variabel sekaligus dengan cukup menuliskan kata kunci var satu
kali saja. Adapunun pada contoh terakhir variabel alamat akan diisi
dengan null.
Penamaan Variable
Penamaan variabel harus mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
1. Penamaan variabel diawali dengan huruf atau tanda karakter garis
bawah ( _ ).
2. Nama variabel tidak boleh mengandung karakter spasi. Bila
variable terdiri dari beberapa kata, maka variabel dapat dipisahkan
dengan karakter garis bawah.
3. Karakter kedua dan seterusnya dapat berupa huruf, angka, atau
karakter garis bawah.
4. Penamaan variabel tidak boleh menggunakan kata kunci JavaScript.
5. Beberapa variabel yang bernama sama tidak dapat dimiliki dalam
sebuah blok. Tetapi dapat digunakan asalkan variabel-variabel
tersebut terletak dalam blok yang berbeda.
6. Sebaiknya penamaan variabel dibuat sesuai dengan apa yang
disimpannya.
7. Huruf kapital dan huruf kecil dibedakan (CASE-SENSITIF)
Contoh :
Penamaan Variabel yang benar :
contoh 2
nama_1 dan NAMA_1
Keterangan :
Menyatakan variabel yang berbeda karena huruf kapital dan huruf kecil
dibedakan
penamaan Variable yang salah :
2nama, nama 1, nama, datanama+nim
Keterangan :
Penggunaan variable ini dianggap salah karena diawali dengan angka,
mengandung spasi, mengandung tanda +
Tipe data
JavaScript tidak mendukung tipe data secara eksplisit. Hal ini dapat
dilihat pada beberapa contoh sebelumnya. Variabel dapat
dideklarasikan tetapi tidak menentukan tipe datanya. Meskipun
JavaScript tidak mendukung tipe data secara eksplisit, namun
JavaScript mempunyai tipe data secara implisit, yaitu :
1. Bilangan Desimal
2. Bilangan Oktal
Bilangan oktal menggunakan digit 0 sampai dengan 7. Bilangan
oktal ditulis dengan diawali angka 0 (nol).
Contoh :
012 (identik dengan 10 dalam satuan desimal)
3. Bilangan hexadecimal
Bilangan heksadesimal menggunakan digit o samapi dengan 9,
huruf A samapi dengan hurf F. Bilangan heksadesimal diawali
dengan awalan 0x atau 0X.
Contoh :
A (identik dengan 10 dalam satuan desimal)
FF (identik dengan 255 dalam satuan desimal)
Contoh :
var nilai_1 = (nilai_2 < 100);
Keterangan :
Pada contoh tersebut, jika nilai_2 lebih kecil dari pada 100 maka nilai_1
akan bernilai true.
Sebaliknya jika nilai_2 bernilai lebih besar atau sama dengan 100,
nilai_1 akan bernilai false.
Latihan :
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>BILANGAN DAN STRING </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<H2> OPERASI BILANGAN DAN STRING </H2>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
document.writeln("<PRE>");
var A = "40";
var B = "30";
var C = 80;
var D = 60;
var E = A + B;
document.writeln ('"40" + "30" = ' + E);
E = B + C;
document.writeln ('"30" + 80 = ' + E);
E = C + D;
document.writeln ('80 + 60 = ' + E);
E = D + A;
document.writeln ('60 + "40"= ' + E);
document.writeln("</PRE>");
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan dan jalankan pada browser anda, maka akan muncul halaman
seperti pada gambar dibawah ini :
OPERATOR
Ekspresi
Ekspresi merupakan suatu bentuk yang menghasilkan suatu nilai.
Dalam bentuk yang sederhana ekspresi, biasanya ekspresi merupakan
sebuah variabel. Dan dalam bentuk yang kompleks biasanya sebuah
ekspresi disajikan dengan melibatkan operator & operand.
Misalnya :
31*6 Ekspresi
document.write(4 + 5);
Operator
Pada dasarnya, operator pada JavaScript dapat dibagi menjadi enam,
yaitu :
1. Operator Aritmatik
2. Operator Pemberian nilai
3. Operator pemanipulasi bit (bitwise)
4. Operator pembanding
5. Operator Logika
6. Operator String
Operator Aritmatika
Operator aritmatik digunakan pada operan bertipe numerik. Semua
operator berlaku untuk bilangan bulat maupun bilangan
pecahat(floating-point). Ada dua macam operator aritmatik :
1. Operator aritmatik tunggal (unary)
Hanya menggunakan satu buah operand
Contoh :
var x = 50;
Kemudian pada baris berikutnya dituliskan :
x++;
maka nilai variabel x sekarang adalah 51. emudian bila dituliskan lagi
x--;
Operator Pembanding
Operator pembanding digunakan untuk membandingkan dua buah
operan. Operan yang dikenai operator ini dapat bertipe string,
numerik, maupun ekspresi lain. Hasil dari operasi pembandingan
Latihan I
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Operasi Matematika</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE ="JavaScript">
document.write("10 + 4 = " + (10 + 4) );
document.write("<BR>");
document.write("20 - 3 = " + (20- 3) );
document.write("<BR>");
document.write("5 * 3 = " + (5 *3) );
document.write("<BR>");
document.write("40 / 3 = " + (40/ 3) );
document.write("<BR>");
document.write("20 % 3 = " + (20% 3) );
document.write("<BR>");
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, lalu jalankan pada browser anda, maka tampilannya
akan seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 2
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Operasi Pemanipulasi Bit</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
document.write("9 & 10 = " + (9 & 10) );
document.write("<BR>");
document.write("29 + 7 = " + (29 & 7) );
document.write("<BR>");
document.write("9 | 10 = " + (9 | 10) );
document.write("<BR>");
document.write("29 | 7 = " + (29 | 7) );
document.write("<BR>");
document.write("9 ^ 10 = " + (9 ^ 10) );
document.write("<BR>");
document.write("29 ^ 7 = " + (29 ^ 7) );
document.write("<BR>");
document.write("~1 = " + (~1) );
document.write("<BR>");
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas lalu buka pada browser anda, maka hasilnya adalah
seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 3
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Konversi Bilangan</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
var a = parseInt("27");
var b = parseFloat("27");
b = parseFloat("27.5");
var b = parseFloat("27A");
b = parseFloat("A27.5");
document.write("9. ");
document.write(uang_amir + uang_edi);
document.write("<BR>");
document.write("10. ");
document.write(uang_edi + uang_amir);
document.write("<BR>");
document.write("11. ");
document.write(parseInt(uang_edi) + uang_amir);
document.write("<BR>");
document.write("12. ");
document.write(parseInt("11", 16));
document.write("<BR>");
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
PERCABANGAN
Pernyataan IF
Penrnyataan if adalah pernyataan yang berguna untuk
menjalankan salah satu dari dua alternatif yang didasarkan oleh
sebuah kondisi. Ada berbagai bentuk pernyataan ini yang akan
dituangkan sebagai berikut.
if (kondisi) {
pernyataan-pernyataan
}
if (kondisi) {
pernyataan yang dijalankan jika kondisi benar
} else {
pernyataan yang dijalankan jika kondisi salah
}
3. Pernyataan IF bersarang
Pada kasus-kasus tertentu, mungkin akan diletakkan pernytaan if
lain setelah else.
Bentuk umum :
if (kondisi_1)
pernyataan yang dijalankan jika kondisi_1 benar
else if (kondisi_2)
pernyataan yang dijalankan apabila kondisi_1 tidak
terpenuhi dan kondisi_2 terpenuhi
else
pernyataan yang dijalankan bila semua kondisi tidak
terpenuhi
Pernyataan Switch
Kegunaan pernyataan ini adalah untuk menangani percabangan
majemuk. Dengan kata lain, pernyataan switch digunakan untuk
menyederhanakan pernyataan if bersarang.
Bentuk Umum :
switch (variabel) {
case nilai_1 :
perintah_1;
break;
case nilai_2 :
perintah_2;
break;
...........
case nilai_m :
perintah_m;
break;
default :
perintah_n;
break;
}
Pada bentuk ini, break bersifat opsional (bisa saja tidak disertakan).
Kegunaannya adalah untuk mengarahkan eksekusi ke akhir switch.
Perlu diketahui, setiap case bisa mengandung lebih dari satu
pernyataan, dengan antar pernyataan dipisahkan dengan tanda titik -
koma.
Bagian default juga bersifat opsional. Bagian ini akan dieksekusi tak
ada yang cocok dengan bagian case.
latihan 1
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Pernyataan if</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
var nilai = prompt("Nilai (0-100): ", 0);
var hasil = "Tidak Lulus";
Simpan file diatas, setelah itu buka pada browser anda, maka akan
muncul halaman seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 2
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Pernyatan if-else</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, setelah itu jalankan pada browser anda, tampilan
browser anda akan seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 3
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Contoh switch</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
var tanggal = new Date();
var kode_hari = tanggal.getDay();
var nama_hari = "";
switch(kode_hari) {
case 0:
nama_hari = "Minggu";
break;
case 1:
nama_hari = "Senin";
break;
case 2:
nama_hari = "Selasa";
break;
case 3:
nama_hari = "Rabu";
break;
case 4:
nama_hari = "Kamis";
break;
case 5:
nama_hari = "Jumat";
break;
case 6:
nama_hari = "Sabtu";
}
document.write("Hari ini hari " + nama_hari);
document.write(", tanggal " + tanggal.getDate() +
"/" + (tanggal.getMonth() + 1) +
"/" + tanggal.getYear());
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
PENGULANGAN
Proses Pengulangan
1. While
Pernyataan while biasanya digunakan bila belum tahu pasti berapa
banyak pengulangan dilakukan. Berakhirnya kalang while
ditentukan oleh suatu kondisi. Bila kondisi sudah tidak terpenuhi
maka pengulangan akan dihentikan. Dengan kata lain, selama
kondisi masih terpenuhi, pengulangan akan terus dilakukan.
Bentuk pernyataan while :
while (kondisi) {
pernyataan
}
2. Do.while
3. For
Pernyataan ini adalah pernytaan yang peling sering digunakan.
Pernyataan ini akan digunakan ketika sudah diketahui berapa kali
pengulangan akan dilakukan.
Bentuk Pernyataan for :
Latihan 1
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Contoh while</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE ="JavaScript">
var bilangan = 0;
while (bilangan < 5) {
document.write("Teknik Informatika<BR>");
bilangan++;
}
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, setelah itu buka pada browser anda, maka akan
muncul halaman seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 2
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Contoh do while</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE ="JavaScript">
var bilangan = 1;
do {
document.write(bilangan + "<BR>");
bilangan++;
} while (bilangan < 6);
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas setelah itu jalankan pada browser anda, maka
hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 3
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Contoh for</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE ="JavaScript">
var bilangan = 0;
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, setelah itu buka pada browser anda, maka
tampilannya seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 4
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Contoh break</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE ="JavaScript">
var bilangan = 0;
while (bilangan < 5) {
if (bilangan == 3)
break;
document.write(bilangan + "<BR>");
bilangan++;
}
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, setelah itu jalankan pada browser anda, maka akan
muncul halaman seperti pada gambar dibawah ini :
latihan 5
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Contoh continue</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE ="JavaScript">
var i = 0;
// Contoh dengan while
while (i < 5) {
if (i == 3)
{
i++;
continue;
}
document.write(i + "<BR>");
i++;
}
document.write("<HR>");
// contoh dengan for
for (i = 0; i < 5; i++) {
if (i == 3)
continue;
document.write(i + "<BR>");
}
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, setelah itu jalankan pada browser anda, maka akan
muncul halaman seperti pada gambar dibawah ini :
FUNGSI
Definisi fungsi
Fungsi merupakan bagian program yang melakukan tugas tertentu.
Beberapa fungsi juga bisa mengembalikan nilai tertentu. Pada
dasarnya ada dua macam fungsi pada JavaScript, yaitu fungsi yang
didefinisikan sendiri dan fungsi bawaan (built-in function).
Bentuk Umum fungsi :
Fungsi Rekrusif
Fungsi rekursif adalah fungsi yagn memanggil dirinya sendiri. Hal
seperti ini biasa dilakukan untuk kasus-kasus tertentu. Misalnya, fungsi
rekursif dapat diterapkan untuk memecahkan faktorial.
Fungsi Bawaan
JavaScript mempunyai beberapa fungsi bawaan, yaitu eval, parseInt,
parsefloat, escape, unescape, isNaN.
1. Fungsi Eval
Fungsi eval digunakan untuk mengevaluasi ekspresi atau
mengeksekusi pernyataan JavaScript.
Fungsi ini banyak digunakan sebagai pengevaluasi ekspresi.
Contoh :
var A = eval (3*4+5);
3. Fungsi escape
Fungsi ini digunakan untuk menyandikan string ke himpunan
karakter ISO-latin-1. Tujuannya agar string tersebut dapat dibaca
oleh semua komputer. Fungsi ini mengganti semua karakter non
alfanumeris pada parameter string ke bentuk %XX, dimana XX
adalah nomor dari karakter ISO-Latin-1.
Contoh :
document.writeln(escape(halo, manis!));
Akan menuliskan :
halo%2C%20manis%21
4. Fungsi unescape
Fungsi unescape adalah kebalikan dari fungsi escape yaitu
mengembalikan hasil penyandian ke himpunan karakter ASCII.
5. Fungsi isNaN
Fungsi isNaN digunakan untuk menguji suatu variabel adalah
bilangan atau bukan. Jika variabel yang diuji bukan bilangan, fungsi
ini mengembalikan true; jika sebaliknya fungsi ini mengembalikan
false. Berikut ini adalah sintaks fungsi isNaN :
Contoh :
var a = parseInt (456);
if (isNaN (a))
a = -10;
Pada contoh di atas, bila program gagal mengkonversikan string ke
nilai numerik, variabel a akan bernilai -10.
Latihan 1
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Fungsi</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
function jumlah(a, b) {
var hasil = a + b;
return(hasil);
}
var c = jumlah(5, 6);
document.write(c);
document.write("<BR>");
document.write(jumlah(4, 3));
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, setelah itu jalankan pada browser anda, maka
tampilannya akan seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 2
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Variabel Global</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
function tambah(a, b) {
c = a + b;
return(c);
}
var c = 77;
document.write("c semula = " + c + "<BR>");
document.write(tambah(2, 3) + "<BR>");
document.write("c sekarang = " + c + "<BR>");
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
<HTML>
Simpan file diatas, lalu jalankan pada browser anda, maka tampilannya
akan seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 3
<HEAD>
<TITLE>Variabel Lokal</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
function tambah(a, b) {
var c = a + b;
return(c);
}
var c = 77;
document.write("c semula = " + c + "<BR>");
document.write(tambah(2, 3) + "<BR>");
document.write("c sekarang = " + c + "<BR>");
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML
Simpan file diatas, setelah itu tampilkan pada web browser anda, maka
akan muncul halaman seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 4
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Faktorial</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
function faktorial(n) {
if (n == 0)
return(1);
else
return( n * faktorial(n-1));
}
document.write("5! = " + faktorial(5));
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, setelah itu jalankan pada web browser anda, maka
tampilannya akan seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 5
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Validasi Masukan</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
function cekNama(form) {
if (form.elements[0].value == "") {
alert("Nama harus dimasukkan");
form.nama.focus();
form.nama.select();
return(false);
}
alert("Terima kasih, " +
form.elements[0].value);
return(true);
}
</SCRIPT>
<FORM NAME = "formku">
<PRE>
Nama : <INPUT TYPE = "TEXT" NAME = "nama"><BR>
<INPUT TYPE = "BUTTON" VALUE = "Kirim"
onClick = "cekNama(this.form)"><BR>
</PRE>
</FORM>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, setelah itu jalankan pada web browser anda, maka
akan tampil halaman seperti pada gambar dibawah ini :
ARRAY
Definisi array
Array merupakan sekumpulan elemen, yang masing-masing
elemnennya mempunyai tipe apa saja. Konsep array merupakan
penggabungan beberapa variabel menjadi satu kesatuan.
atau
Contoh :
var nilai = new Array (100, 50, 80, 20, 40)
var kota = new Array (Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok)
var nilai = new Array (5)
document.write (namaArray[indeks])
Metode Array
Objek Array mengandung beberapa metode seperti di bawah ini :
namaArray1.concat(namaArray2)
Bentuk umumnya :
namaArray.join()
atau
namaArray.join(string pemisah)
namaArray.pop()
namaArray.toString
namaArray.reverse()
namaArray.sort
dibentuk dengan membuat dua buah array dan salah satu array
diberikan sebagai elemen dari array yang lain.
Latihan 1
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Jumlah Elemen Array</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE ="JavaScript">
var kota = new Array();
document.write("1. Jumlah elemen: " + kota.length + "<BR>");
kota[10] = "Jakarta";
document.write("2. Jumlah elemen: " + kota.length + "<BR>");
var nilai = new Array(5);
document.write("3. Jumlah elemen: " + nilai.length + "<BR>");
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Latihan 2
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Isi Array</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
var kota = new Array ("Bogor","Depok","Jakarta","Tangerang");
var i;
Latihan 3
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Metode concat</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
var nama1 = new Array("Sarah", "Eko", "Umay");
var nama2 = new Array("Seto", "Andri","Puput");
var nama3 = nama1.concat(nama2);
for (var i = 0; i < nama3.length; i++){
document.write("[" + i + "] = " + nama3[i] + "<BR>");
}
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Latihan 4
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Metode sort</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Latihan 5
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Array Dua Dimensi</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
OBJECT
Konsep object
Selain dapat membuat objek sendiri, JavaScript menyediakan banyak
objek yang dapat digunakan. Pada dasarnya tedapat tiga macam objek
:
1. Objek bawaan
Objek yang tidak berhubungand dengan browser maupun halaman
HTML.
2. Objek Browser
Objek yang berhubungan dengan browser pengguna
3. Objek HTML
Objek yang berhubungan dengan dokumen HTML yang dimuat di
browser.
//Metode Objek
this.namaMetode = namaFungsi;
}
namaVariabel=new konstruktorObjek(daftarParameter);
Latihan 1
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Membuat Objek</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
function perolehWarna () {
return(this.warna);
}
function ubahWarna (warna) {
this.warna = warna;
}
function tampilkanInfoMobil() {
document.write("Tipe : " + this.tipe + "<BR>");
document.write("Merk : " + this.merk + "<BR>");
document.write("cc : " + this.cc + "<BR>");
document.write("Warna: " + this.warna + "<BR>");
}
function Mobil(tipe, merk, cc, warna) {
// Properti
this.tipe = tipe;
this.merk = merk;
this.cc = cc;
this.warna = warna;
// Metode
this.perolehWarna = perolehWarna;
this.ubahWarna = ubahWarna;
this.tampilkanInfoMobil = tampilkanInfoMobil;
}
// Membuat objek berdasarkan Mobil
var mobilku = new Mobil("Sidekick", "Suzuki", 1600, "Merah");
mobilku.tampilkanInfoMobil();
document.write("<HR>");
mobilku.ubahWarna("Merah Metalik");
mobilku.tampilkanInfoMobil();
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, kemudian jalankan pada web browser anda, maka
hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 2
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Menciptakan Objek dengan Notasi Literal</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, kemudian jalankan pada web browser anda, maka
tampilannya akan seperti pada gambar dibawah ini :
Latihan 3
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Menampilkan Properti Objek</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<SCRIPT LANGUAGE = "JavaScript">
function Mobil(tipe, merk, cc, warna) {
// Properti
this.tipe = tipe;
this.merk = merk;
this.cc = cc;
this.warna = warna;
}
// Membuat objek berdasarkan Mobil
var mobilku = new Mobil("Sidekick", "Suzuki", 1600, "Merah");
document.write(mobilku.tipe + "<BR>");
document.write(mobilku["tipe"] + "<BR>");
</SCRIPT>
</BODY>
</HTML>
Simpan file diatas, kemudian jalankan pada web browser anda, maka
tampillannya akan seperti pada gambar dibawah ini :
Object Document
Objek ini digunakan untuk mengakses informasi mengenai dokumen
HTML, penampilan output, dan memanipulasinya. Seperti yang telah
diuraikan sebelumnya bahwa Java Script berada dalam dokumen HTML
dibungkus dalam tag <SCRIPT>, sehingga Java Script dapat secara
langsung mengakses tag-tag HTML.
Object Window
Window merupakan objek tertinggi dalam objek JavaScript. Objek ini
digunakan untuk memanipulasi tampilan kendela dari document HTML.
Object History
secara default akan menyimpan daftar-daftar URL yang pernah
dikunjungi. Dalam javascript terdapat sebuah objek untuk mengakses
daftar tersebut yaitu objek history.
Event javascript
Yang dimaksud event di sini sebuah aksi yang dapat dideteksi oleh
JavaScript. Dengan JavaScript, dapat dibangun halaman web yang
interaktif dan dinamis. Setiap elemen sebuah halaman web
mempunyai beberapa event.
Contohnya adalah event onClick sebuah elemen yang menunjukan
sebuah function akan jalan ketika user mengklik sebuah tombol.
Berikut beberapa event yang sering digunakan:
Sebuah mouse di klik,
Sebuah halaman atau image sedang di-load,
Mouse melewati titik tertentu dalam sebuah halaman web,
Menyeleksi sebuah input box dalam form HTML,
Mengirimkan sebuah form HTML,
Sebuah tombol keyboard ditekan.
Catatan :
Setiap event biasannya digunakan dikombinasikan dengan function
dan function tidak akan jalan selama event tersebut tidak terjadi.
Onload dan onunload
Kedua event di-trigger ketika user masuk atau keluar dari halaman.
Event onload sering digunakan untuk mengecek tipe versi browser
yang digunakan oleh user.
Onload dan onunload, keduannya sering digunakan untuk
menangani cookies yang harus di set ketika user masuk atau keluar
dari sebuah halaman. Misalkan muncul popup untuk menanyakan
nama user atau popup ucapan selamat datang.
Contoh event yang sederhana adalah ketika sebuah halaman diload
atau unload.
Jika mempunyai kode JavaScript tertentu dan dipasang pada atribut
ONLOAD pada BODY maka kode tersebut akan dijalankan secara
otomatis ketika halaman di-load.
Jika mempunyai kode javaScript tertentu dan dipasang pada atribut
ONLOAD pada NPDY maka kode tersebut akan dijalankan secara
otomatis saat browser menutup halaman web kita.
Contoh :
<html>
<head>
<title>Halaman Hello/Goodbye</title>
<script type="text/javaScript">
function Hello()
{
globalName=prompt("Selamat Datang. " + " Siapa Nama Anda?","");
}
function Goodbye()
{
alert("Terima kasih, " + globalName + " semoga kembali.");
}
</script>
</head>
Onsubmit
Event onsubmit biasannya digunakan untuk validasi semua data
sebelum data tersebut terkirim. Berikut contoh penggunaan
onsubmit. Function checkform() akan dipanggil ketika user
mengklik tombol submit. Function checkform() dapat dibuat
mengembalikan nilai true jika data benar dan akan dikirim. Jika tidak
benar maka pengiriman data akan dibatalkan.
HTML FORMS
Element Button
Sintak:
<input type=button value=Label onClick=kode_JavaScript/>
HTML: event/event02.html
<html>
<!Myandisun event02.html -->
<head>
<title>Animasi Button</title>
<script language="javaScript">
function RandomInt(low, hight){
return Math.floor(Math.random()*(hight-low+1)) + low;
}
</script>
</head>
<body>
<form name="ButtonForm">
<input type="button" value="Klik Nomor Keberuntungan" onClick="num = RandomInt(1,
100);alert('Nomor Keberuntungan Anda Adalah: ' + num);"/>
</form>
</body>
</html>
<head>
<title>Event pada Buttons</title>
<script type="text/javascript">
var now = new Date();
var hour = now.getHours();
var minute = now.getMinutes();
var second = now.getSeconds();
var monthnumber = now.getMonth();
var monthday = now.getDate();
var year = now.getYear();
function Greeting(){
if (hour <12){
alert("Selamat Pagi");
}
else if (hour <18){
alert("Selamat Siang");
}
else {
alert("Selamat Malam");
}
}
</script>
</head>
<body>
<form name="ButtonForm">
<input type="button" value="klik untuk salam" onClick="Greeting();"/>
</form>
</body>
</html>
Skrip di atas akan menampilkan alert Selamat Pagi jika jam pada
sistem kurang dari 12. alert Selamat Siang akan tampil jika jam
kurang dari 18. sementara itu, alert Selamat Malam akan tampil jika
kedua kondisi tidak ada yang memenuhi.
Agar lebih jelas, anda akan menjalankan skrip diatas. Contoh hasil
dapat dilihat pada gambar berikut:
HTML DOM
<html>
<head>
<title>Judulku</title>
</head>
<body>
<a href=http://www.yahoo.com>Linkku</a>
<h1>Headerku</h1>
</body>
</html>
Document
Root element:
<html>
Element: Element:
<head> <body>
Text:
Text: Text:
Headerku
Judulku Linkku
Var x=document.getElementsByTagName(p) ;
Dari skrip di atas berarti variabel x berisi sebuah daftar list semua
elemen <p> pada sebuah halaman, dan dapat mengaksesnya dengan
menggunakan nomor index-nya.
Catatan : nomor index dimulai dari 0
Untuk penelusuran semua node menggunakan perulangan sampai
habis, dibutuhkan properti length.
Var x=document.getElementsByTagName(p) ;
For (var i=0;i<x.length; i ++)
{
<table>
<tr>
<td>John</td>
<td>Doe</td>
</tr>
</table>
Dalam kode HTML di atas, <td> pertama adalah firstChild dari elemen
<tr> dan <td> terakhir adalah lastChild dari elemen <tr>. Jadi, <tr>
adalah parentNode dari semua elemen <td>.
Property firstChild digunakan untuk mengakses text dari elemen.
Var x=document.getElementById(maindiv);
x.parentNode.removeChild(x);
Root nodes
Ada dua properti spesial yang dapat digunakan untuk mengakses root
dari sebuah dokumen, yaitu:
document.documentElement
document.body
Properti pertama (documentElement) mengembalikan root pada
sebuah dokumen dan ada pada semua XML dan dokumen HTML.
Properti kedua (body) hanya berlaku pada dokumen HTML, yang dapat
memberikan akses langsung ke tag <body>.
Element 1
Attribute 2
Text 3
Comment 8
Document 9
HTML dom/html_dom01.html
<html>
<head>
<script type=text/javascript>
function ChangeColor()
{
document.body.bgColor=yellow;
}
</script>
</head>
menetapkan nama
HTML: dom/html_dom02.html
<html>
<head>
<script type="text/javascript">
function getValue ()
{
var x=document.getElementById("myHeader");
alert (x.innerHTML)
}
</script>
</head>
<body>
<html>
<head>
<script type="text/javascript">
function getByTag()
{
var x=document.getElementsByTagName("input");
alert(x.length) ;
}
function getByName()
{
var x=document.getElementsByName("myinput");
alert(x.length) ;
}
</script>
</head>
<body>
jQuery
1Pengertian jQuery
JQuery merupakan suatu framework (library) Javascript yang menekankan
bagaimana interaksi antara Javascript dan HTML.
jQuery merupakan library open source dengan lisensi GNU General Public
License dan MIT License. Dari sisi ukurannya, framework JQuery sungguh
ramping, hanya sekitar 20 KB dan hanya terdiri dari satu file. Namun
demikian, bagi yang menginginkan fungsi lebih, JQuery memungkinkan
penambahan fungsionalitas dalam bentuk plugin. Saat ini tersedia ribuan
plugin yang dapat diperoleh secara gratis di internet.
JQuery merupakan library Javascript yang akan membuat aplikasi web yang
kita buat menjadi lebih waah, baik dari sisi user-interface, proses maupun
interaktivitas.
1Manfaat JQuery
Berikut adalah manfaat yang bisa didapatkan dengan menggunakan jQuery :
1. Mengakses bagian halaman tertentu dengan mudah.
Tanpa adanya library Javascript khusus, untuk mengakses suatu bagian
tertentu dari halaman, harus mengikuti aturan Document Object Model
(DOM) dan pengaksesan harus secara spesifik menyesuaikan dengan
struktur HTML. Dengan kata lain, pengaksesan bagian tertentu dari
halaman sangat tergantung pada struktur dari HTML. JQuery menawarkan
cara yang mudah (bahkan sangat mudah) dalam mengakses bagian
tertentu dari halaman. Pengaksesan juga tidak terlalu bergantung pada
struktur HTML.
2. Mengubah tampilan bagian halaman tertentu.
animasi yang bisa dibuat dengan jQuery adalah fading jika terdapat suatu
bagian dari halaman ditambahkan atau dihilangkan.
6. Mengambil informasi dari server tanpa me-refresh seluruh halaman.
Mengambil informasi dari server tanpa refresh halaman merupakan salah
satu konsep dasar dari yang namanya AJAX (Asynchronous Javascript and
XML). Pada penerapannya, cukup ribet jika harus membangun website
dengan konsep AJAX, saat ini banyak library khusus yang berusaha
mempermudahnya. jQuery merupakan salah satunya.
7. Menyederhanakan penulisan Javascript biasa.
Semboyan jQuery adalah Write less, do more atau dengan kata lain
kesederhanaan dalam penulisan code, tetapi menghasilnya tampilan
yang lebih. Sebenarnya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri buat
para pengembang web untuk menggunakan jQuery.
Sejarah JQuery
JQuery pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh John Resig. Pada
perkembangannya jQuery tidak sekedar sebagai framework Javascript,
namun memiliki kehandalan dan kelebihan yang cukup banyak.
1. 20 Feb 2009 Pemeliharaan rilis: jQuery 1.3.2 Rilis
2. 21 Januari 2009 Bug fix release: jQuery 1.3.1 Rilis
3. Januari 14, 2009 3. Ulang tahun dari jQuery : jQuery 1,3 dan
jQuery Foundation
4. 28 Agustus, 2008 jQuery situs redesign
5. 14 Jul 2008 jQuery UI 1.5.2
6. 2 Jun 2008 jQuery UI 1,5 rilis
7. 24 Mei 2008 jQuery 1.2.6
8. 21 Mei 2008 jQuery 1.2.5: fix for bad build of 1.2.4
9. 19 Mei 2008 jQuery 1.2.4: bug fixing rilis
10. 5 Mei 2008 jQuery UI baru situs: 1.5b4 UI dan efek baru
11. 8 Feb 2008 jQuery 1.2.3: AIR, Namespacing, dan UI Alpha
12. 15 January 2008 Bug fix for jQuery 1.2, library is now 2 years
old: jQuery 1.2.2: 2nd Birthday Present
13. September 17th, 2007 New user interface library for jQuery:
jQuery UI: Interactions and Widgets
Download jQuery
Situs resmi JQuery dapat diakses di http://jQuery.com/. Dan library JQuery
dapat didownload di alamat http://docs.jQuery.com/Downloading_jQuery.
Tersedia library jQuery dalam 2 (dua) jenis yaitu minified dan uncompressed.
Minified jika kita ingin menggunakannya saja dalam website kita (ukuran 18
KB), sedangkan uncompressed jika kita berkeinginan turut serta
mengembangkan code jQuery.
1 $(document).ready( function() {
$("#toggle-hidden-div").click(
2 function() {
$("#hidden-
3 div").slideToggle('slow');
});
4 });
1 <script src="path/jQuery.js"
type="text/javascript"></script>
2 <script type="text/javascript">
// kode ditulis di sini nantinya
3 </script>
Sesuaikan path src nya dengan direktori jQuery.js berada. Kebanyakan apa
yang kita kerjakan dengan jQuery adalah membaca dan memanipulasi DOM,
jadi sebelum kita bermain DOM dengan jQuery pastikan DOM sudah diload.
jQuery menyediakan fungsi $(document).ready() dimana semua fungsi yang
kita definisikan di dalamnya akan segera di load setelah DOM di load dan
sebelum konten (gambar, text, dsb) di load. Dengan memanfaatkan fungsi ini
kita bisa memisahkan behavior (JavaScript) dari struktur (HTML). Lebih
jelasnya perhatikan kode JavaScript berikut:
1 <script src="path/jQuery.js"
type="text/javascript"></script>
2 3 <script type="text/javascript">
$(document).ready( function() {
4 $("#toggle-hidden-
div").click( function() {
5 $("#hidden-
div").slideToggle('slow');
6 });
Bagian dari HTML yang dirujuk
});
adalah:
7 </script>
1 <a id="toggle-hidden-div" href="#toggle-hidden-div">Klik di sini
untuk menimbulkan atau menyembunyikan</a>
8
2 <div id="hidden-div" style="display: none">
Konten dalam div
3 </div>
Contoh lainnya:
Perhatikan warna latar, tulisan dan bold yang terjadi. Ini tanpa penggunaan
CSS, tapi manipulasi DOM dengan fungsi css() jQuery. Kodenya:
1 $(document).ready(function() {
$("#attach-event a").mouseover(function() {$(this).css({backgroundColor:
2 "black", fontWeight: "bold"; color: "white"});}).mouseout(function() {$
(this).css({backgroundColor: "#EAF3FA", fontWeight: "normal", color:
3 "black"});});
});
$("#alert-toggle-anchor").click(function(){alert($(this).text()};);
$(nama-element)
Misal untuk mendapatkan semua element p dan memberinya class yellow:
$("p").addClass("yellow");
1
$(elementF > childElementF:first-child)
Misal untuk mendapatkan semua element span yang merupakan anak
pertama dari element p dan memberinya class biru:
$("p > span:first-child").addClass("biru");
2
$(input[@name=nama_element])
$("table.mytable tr:odd").addClass("alt");
2Ragam selector lainnya dapat dilihat di API jQuery untuk Selector.
<li>item ke-
5 4</li>
</ul>
6
Kita ingin membuat list ganjil dapat diklik dan jika diklik akan menampilkan
list dibawahnya, yang sebelumnya sudah dihide. Kodenya:
1 $("#list").find("li:even").hide().end().find("li:odd").click(function(){$
(this).next().slideToggle();});
Kode bisa dipersingkat dengan cara chaining, dimana objek jQuery hanya
memilih satu kali element dengan id list. Dengan metode chaining ukuran
kode menjadi lebih kecil dibanding dengan kode berikut yang kurang lebih
sama:
1 $("#list").find("li:even").hide();
$("#list").find("li:odd").click(function(){$
2 (this).next().slideToggle();});
Yang pertama dilakukan adalah mendapatkan element dengan id list, lalu cari
anak element li yang genap, sembunyikan element genap tersebut. Hal
serupa bisa dilakukan dengan $("#list li:even").hide(), tapi dengan fungsi
end() penulisan kode menjadi lebih singkat dan baik. Dengan end() kita
mundur ke state element terpilih sebelumnya, yaitu element dengan id list.
Lalu dilanjutkan lagi dengan mencari anak element li ganjil dan mendaftarkan
penangan event onclick, dimana element list berikutnya (next()) akan diberi
efek slideToggle saat element li ganjil ini di click.
Kata this disini merujuk ke element sebenarnya (yaitu element li:odd). Jika
menjadi parameter bagi class jQuery (dalam hal ini menjadi $(this)), maka
bisa dimanfaatkan method dari jQuery untuk Manipulasi DOM, Traversing,
Event, dsb. Jika hanya this, maka akan mengacu ke elemen sebenarnya dan
bisa kita manfaatkan properties atau method yang tersedia pada element
tersebut, misal this.href, this.value, this.focus() atau this.reset().
Atribut dan Manipulasi DOM
Selain menyediakan fungsi untuk mendapatkan element dalam DOM, jQuery
juga menyediakan fungsi-fungsi untuk mendapatkan atribut dari element.
Kodenya:
$("#mybutton").click(function(){alert("type="+$("input[@name=myinputtxt]").attr("type")+
"\nvalue="+$("input[@name=myinputtxt]").val());});
Untuk mendapatkan nilai atribut element gunakan fungsi attr(). Fungsi ini
juga bisa untuk menset nilai atribut dan membuang atribut dari element.
Selain atribut element, jQuery juga menyediakan fungsi untuk memanipulasi
class dari element, seperti: addClass(), hasClass(), removeClass dan
toggleClass(). Contoh lainnya, yaitu mengubah konten div berikut:
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam
nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat
volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation
ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis
autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie
consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan
et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis
dolore te feugait nulla facilisi.
Untuk mengganti konten dalam div tersebut kita bisa menggunakan fungsi
html() untuk memanipulasi element dalam DOM.
1 $(function(){
$("#lorem-ipsum-button").click(function(){
2 $("#lorem-ipsum-div").html("hell yeah..<br
/><strong>jQuery</strong> rocks!!");
3 });
});
4
1 var el = document.getElementById(id_element);
var new_el = document.createElement("div");
2 new_el.appendChild(document.createTextNode("konten
dalam div baru"));
3 el.appendChild(new_el);
Dengan jQuery:
1 $("<div>konten dalam div
baru</div>").appendTo("#id_element");
Rapelino Ferdiansyah ST. MKOM JavaScript95
Latihan
<html>
<head>
<title>Belajar Jquery</title>
<script language="javaScript" src="../jquery-1.2.3.pack.js"></script>
<script language="javaScript">
$(document).ready(function(){
$("a.pbw1").click(function(){
alert($("div.pr p").size());
});
$("a.test").click(function(){
$("div.pr p.second").hide("slow");
return false;
});
$("a.testShow").click(function(){
$("div.pr p.second").show("slow");
return false;
});
$("a.test2").click(function(){
$("div.pr").hide("slow");
return false;
});
$("a.test3").click(function(){
$("div.pr").show("slow");
return false;
});
$("#belajar").click(function(){
alert('hasil dari klik disini');
});
});
</script>
</head>
<body>
<br>
<a class="pbw1" href="#">Link</a> ||
<a class="test" href="#">Test</a> ||
<a class="testShow" href="#">Test Show</a> ||
<a class="test2" href="#">Test2</a> ||
<a class="test3" href="#">Test3</a>
<br>
<div class="pr">
<p class="first" style="display: block;">
Pemrograman Berbasis Web 1
</p>
<p class="second" style="display: block;">
Baris 2, Pemrograman Berbasis Web 1
</p>
<div id="belajar">
Klik Disini
</div>
</div>
Rapelino Ferdiansyah ST. MKOM JavaScript96
</body>
</html>
1Keterangan :
21. Menyertakan (include) file library JQuery. Pastikan letak dari file
library sudah benar.
32. Perintah-perintah JQuery.
4 Baris 8 merupakan perintah inisialisasi dimana saat halaman
(dokumen) siap ditampilkan maka jalankan juga perintah yang
ada di dalamnya. Hal ini mirip dengan event onLoad yang
biasanya diletakkan di tag <body>.
5 Baris 9-11 maksudnya adalah mendefinisikan action yang terjadi
saat link dengan class=show ( $(a.show) ) diklik (lihat link baris
ke-22). Jadi jika link di-klik maka paragraf dengan nama
class=jQuery ( $(p.jQuery) ) akan tampil dengan durasi tampil
slow. Paragraf yang akan ditampilkan adalah paragraf baris
ke-24 sampai 27.
Baris 13-15 sebaliknya, akan menyembunyikan isi dari paragraf
yang mengandung nama class=jQuery.
$('#divTrigger a').each(
function(){
$(this).css({'background-color':'#FFF','color':'#000'});
}
);
// semua div di dalam element dengan id='divContent' disembunyikan
$('#divContent div').hide();
// div yang akan ditampilkan diberi efek fadeIn (built-in dari JQuery) ketika
ditampilkan
$('#'+divID).fadeIn('slow');
// link menjadi trigger diberi style berbeda dengan link lainnya agar dapat
diketahui content nomor berapa yang sedang aktif
$(trigger).css({'background-color':'#00A','color':'#FFF'});
// Update 08 Maret 2009
// timer di set
if(timer != null) clearTimeout(timer);
timer = setTimeout(
function(){
/* Cek terlebih dahulu apakah link yang sedang di-click saat ini ada link lagi
setelah itu
apabila tidak ada link lagi setelah element yang sedang di-click maka pilih
element link pertama
dengan selector ':first' dari jQuery. Setelah sudah ditentukan link, maka
lakukan event click
pada link tersebut. Setiap link yang di click akan menjalankan fungsi ini
sehingga terjadi animasi