Stemi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

ST-Elevation Miocardial Infarction (STEMI)

Untuk memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah Keperawatan Kritis

Disusun Oleh
Kelompok :

1. DIAH LUSIANA EKO . T (470115008)


2. FITRI ANDIYANI (470115012)
3. LARASATI DAMERIA . A (470115017)
4. MITA DWI RAHMAWATI (470115022)
5. RENZY DWI RISKIAWATI (470115028)
6. WENNY JUNITA SARI (470115036)
7. WERDI RAHAYU A (470115038)

AKADEMI KEPERAWATAN Dr. SOEDONO MADIUN


Jl. Imam Bonjol No. 1 Madiun /Telp: 0351-4633
Tahun 2016/2017

ASUHAN KEPERAWATAN
A. ANAMNESIS

1. Identitas Pasien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia >50 tahun), jenis
kelamin (umumnya jenis kelamin laki-laki), pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, tanggal, dan MRS, nomor register, dan diagnosis medis.

2. Keluhan Utama
Sering kali pasien merasa nyeri dada rasa berat/ ditindih/dihimpit didaerah dada
menjalar kelengan kiri, leher rasa tercekik atau rasa ngilu rahang bawah yang
timbul saat beraktivitas, maupun tidak beraktivitas, nyeri tidak berkurang saat
istirahat.
3. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh nyeri ketika beristirahat, terasa panas, di dada retro sternal
menyebar ke lengan kiri dan punggung kiri disertai mual, muntah, dan keluar
keringat dingin.
4. Riwayat penyakit dahulu
DM, Hipertensi, Kebiasaan merokok, Pekerjaan, dan Stress
5. Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita jantung, DM, hipertensi, ginjal
dari generasi terdahulu
6. Pengkajian psikososiospiritual
Pengkajian psikologis klien SKA meliputi cemas, stres karena tidak dapat
bekerja lagi.

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan fisik dilakukan per sistem (B1-B6)
B1 (Breathing) : Sesak napas, RR >24x/mnt, penggunaan otot bantu pernapasan
B2 (Blood) : TD meningkat, nadi meningkat, adanya trombus, arterosklerosis
B3 (Brain) : Penurunan kesadaran, nyeri dada tertindih benda berat. Skala
nyeri 6-8 (skala 1-10), nyeri berlangsung 10-20 menit
B4(Bladder) : Produksi urine menurun
B5 (Bowel) : Mual, muntah
B6 (Bone) : LemasPengkajian Nyeri
P (Provokatif) : Nyeri saat beraktivitas
Q (Quality) : Nyeri tertindih benda berat
R(Regio) : Di dada menjalar ke lengan kiri
S (Skala) : Skala nyeri 6-8 (skala 1-10)
T (Time) : Berlangsung 10-20 menit

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Hasil pemeriksaan EKG pada penderita STEMI

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (iskemia
jaringan miokardium)
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
kontrktilitas miokardium
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan suplay dan demand
miokard tidak seimbang

E. INTERVENSI
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (iskemia jaringan
miokardium)
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam pasien merasakan nyeri berkurang
Kriteria Hasil :
Menyatakan penurunan frekuensi nyeri
TTV dalam batas normal TD:120/80 mmHg,N:60-100x/menit
Pasien dapat melakukan metode atau tindakan untuk
mengurangi nyeri

Intervensi :

1. Observasi tekanan darah, nadi dan RR


R / Mengetahui keadaan tanda tanda vital pasien
2. Berikan lingkungan yang tenang dan mendukung
R /Agar pasien merasa nyaman
3. Ajarkan klien teknik relaksasi (nafas dalam)
R/ untuk membantu klien dalam mengurangi nyeri
4. Anjurkan klien untuk bed rest dan mengurangi aktivitas
R /untuk mencegah terjadinya nyeri yang berulang
5. Kolaborasi pemberian analgesik (Morphin) dengan dokter
R/ untuk membantu mengurangi rasa nyeri
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas miokardium

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x


24 jam curah jantung adekuat
Kriteria hasil :
TD dan nadi dalam rentang normal
Nadi teraba sama
Tidak ada disritmia
Berpartisipasi dalam aktivitas menurunkan kerja miokardia
Intervensi :
1. Monitor tekanan darah, denyut nadi, dan pernafasan
sebelum.
R/ : hipotensi dapat terjadi pada disfungsi ventrikel dan
penurunan denyut nadi menunjukkan terjadinya
penurunan curah jantung.
2. Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama
jantung.
R/ : perubahan frekuensi dan irama jantung
menunjukan kompilkasi disritmia.
3. Berikan oksigen tambahan sesuai advice dokter.
R/ : Oksigen tambahan dapat meminimalkan kerja
jantung
4. Monitor efektifitas terapi oksigen (tekanan oksimetri,
BGA) dengan tepat
R/ : Mengetahui keefektifan terapi oksigen.
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Nitrat dan
Aspirin
R/ : Nitrat: menanggulangi spasme arteri koroner
dan menurunkan miokard akan oksigen Aspirin:
Untuk mencegah pembekuan darah
6. Ajarkan pasien dan atau keluarga mengenai tindakan
dan efek samping yang diharapkan dari obat.
R/ Pasien dan keluarga dapat memahami tentang
tindakan dan efek samping obat yang diberikan
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama pola
nafas menjadi teratur
Kriteria hasil :
Kedalaman pernapasan normal
Tanda-tanda vital dalam rentang normal,
TD :120/80 mmHg, N:80x/menit, RR: 24x/menit, S:36
C
Tidak menggunakan otot bantu pernapasan
Tidak tampak retraksi dinding dada
Pergerakan dada normal
Intervensi :
1. Observasi RR, irama dan kedalaman pernapasan.
R/ Ketidakefektifan pola napas dapat dilihat dari
peningkatan penurunan RR serta perubahan Irama dan
kedalaman pernapasan.
2. Auskultasi bunyi nafas
R/ indikasi edema paru sekunder akibat dekopensasi
jantung
3. Berikan posisi nyaman untuk klien yaitu peningkatan kepala
(semi fowler).
R/ Posisi semifowler dapat membantu meningkatkan
toleransi tubuh untuk inspirasi dan Ekspirasi
4. Ajarkan pasien mengenai pengelolan kegiatan dan teknik
manajemen waktu untuk mengurangi konsumsi oksigen
R/ Untuk mempertahankan kebutuhan oksigen pasien.
5. Kolaborasi dan pertahankan masukan oksigen sesuai
indikasi.
R/ Meminimalkan beban kerja jantung
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan suplay dan demand
miokard tidak seimbang
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x24 jam kondisi pasien stabil saat melakukan
aktivitas ringan

Kriteria hasil :
Saturasi O2 dalam batas normal
TD, nadi dan RR dalam batas normal
Intervensi :
1. Catat frekuensi jantung, irama, dan perubahan tekanan
darah selama dan sesudah aktivitas.
R/ : Respon klien terhadap aktivitas dapat
mengindikasikan penurunan oksigen miokardium
2. Batasi aktivitas dan berikan aktivitas senggang yang tidak
berat.
R/ :Menurunkan kerja miokardium / konsumsi oksigen
3. Anjurkan untuk menghindari peningkatan tekanan
abdomen, misalnya mengejan saat defekasi.
R/ : Mengejan dapat meningkatkan bradikardi, menurunkan
curah jantung dan takikardi, serta peningkatan TD.
4. Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas,
contoh bangun dari tempat tidur, bila tak ada rasa nyeri,
ambulasi, dan istirahat selama 1 jam setelah makan.
R/ : Aktivitas yang maju memberikan control
jantung,meningkatkan regangan dan mencegah
aktivitas berlebih.
5. Kolaborasi dengan rehabilitasi jantung untuk latihan
bertahap
R/ Meningkatkan jumlah oksigen yang ada untuk
peningkatan miokardium sekaligus mengurangi
ketidaknyamanan karena iskemia.

Anda mungkin juga menyukai