PDGK4101 M1
PDGK4101 M1
PDGK4101 M1
PE NDA HULUA N
Untuk memberi kemudahan bagi Anda dalam belajar, sajian modul ini
akan dibagi ke dalam 3 kegiatan belajar sebagai berikut.
1.2 Keterampilan Berbahasa Indonesia SD
Kegiatan Belajar 1
Pengirim Penerima
(encoder) (decoder)
Trans-
Pesan encoding lambang Lambang decoding Pesan
misi
(bunyi/tulisan) (bunyi/tulisan)
Gambar 1.1
Diagram Komunikasi Satu Arah
disebut proses decoding. Jadi, kedua belah pihak yang terlibat dalam
komunikasi tersebut harus sama-sama memiliki keterampilan, yaitu si
pengirim harus memiliki keterampilan memilih lambang-lambang
(bunyi/tulisan) guna menyampaikan pesan, dan si penerima harus terampil
memberi makna terhadap lambang-lambang (bunyi/tulisan) yang berisi pesan
yang disampaikan si pengirim pesan.
Melihat proses komunikasi seperti dilukiskan di muka, keterampilan
berbahasa dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni aspek reseptif
dan aspek produktif. Aspek reseptif bersifat penerimaan atau penyerapan,
seperti yang tampak pada kegiatan menyimak dan membaca. Sementara
aspek produktif bersifat pengeluaran atau pemroduksian bahasa, baik lisan
maupun tertulis sebagaimana yang tampak dalam kegiatan berbicara dan
menulis.
Dalam berkomunikasi, si pengirim mungkin menyampaikan pesan
berupa pikiran, perasaan, fakta, kehendak dengan menggunakan lambang-
lambang bunyi bahasa yang diucapkan. Dengan kata lain, dalam proses
encoding si pengirim mengubah pesan menjadi bentuk-bentuk bahasa yang
berupa bunyi-bunyi yang diucapkan, Selanjutnya, pesan yang diformulasikan
dalam wujud bunyi-bunyi (bahasa lisan) tersebut disampaikan kepada
penerima. Aktivitas tersebut biasa kita kenal dengan istilah aktivitas
berbicara. Di pihak lain, si penerima melakukan aktivitas decoding berupa
pengubahan bentuk-bentuk bahasa yang berupa bunyi-bunyi lisan menjadi
pesan sesuai dengan maksud si pengirimnya. Aktivitas tersebut biasa kita
sebut dengan istilah mendengarkan (menyimak).
Ada pula pengirim menyampaikan pesan itu dengan menggunakan
lambang-lambang berupa tulisan. Dalam proses encoding, si pengirim
mengubah pesan menjadi bentuk-bentuk bahasa tertulis, kemudian
dikirimkan kepada penerima. Aktivitas tersebut biasa kita sebut dengan
istilah menulis. Kemudian, si penerima dalam proses decoding berupaya
memaknai bentuk-bentuk bahasa tertulis itu sehingga pesan dapat diterima
secara utuh. Aktivitas tersebut kita kenal dengan istilah membaca.
Dalam kenyataan, aktivitas komunikasi dalam wujud berbicara,
mendengarkan, menulis, dan membaca tidaklah sesederhana gambaran pada
Gambar 1.1, yang bersifat satu arah. Komunikasi yang terjadi sering pula
bersifat 2 arah, seperti tergambar dalam Gambar 1.2 berikut ini.
PDGK4101/MODUL 1 1.5
A B
transmisi
pesan encoding lambang lambang decoding pesan
Gambar 1.2
Diagram Komunikasi Dua Arah
B C D
Gambar 1.3
Diagram Komunikasi Multiarah
diterimanya dalam suatu konteks komunikasi menjadi pesan yang utuh, yang
isi dan maksudnya sama dengan maksud si pengirimnya.
Seseorang dikatakan memiliki keterampilan berbicara apabila yang
bersangkutan terampil memilih bunyi-bunyi bahasa (berupa kata, kalimat,
serta tekanan dan nada) secara tepat serta memformulasikannya secara tepat
pula guna menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, fakta, perbuatan dalam
suatu konteks komunikasi tertentu. Kemudian, seseorang dikatakan terampil
mendengarkan (menyimak) apabila yang bersangkutan memiliki kemampuan
menafsirkan makna dari bunyi-bunyi bahasa (berupa kata, kalimat, tekanan,
dan nada) yang disampaikan pembicara dalam suatu konteks komunikasi
tertentu. Selanjutnya, seseorang dikatakan memiliki keterampilan menulis
bila yang bersangkutan dapat memilih bentuk-bentuk bahasa tertulis (berupa
kata, kalimat, paragraf) serta menggunakan retorika (organisasi tulisan) yang
tepat guna mengutarakan pikiran, perasaan, gagasan, fakta. Terakhir,
seseorang dikatakan terampil membaca bila yang bersangkutan dapat
menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa tertulis (berupa kata, kalimat,
paragraf, organisasi tulisan) yang dibacanya.
LA TIH A N
RA NG K UMA N
TE S F O RMA TIF 1
3) Apa yang terjadi apabila orang-orang yang memiliki profesi berikut ini
memiliki keterampilan berbahasa yang rendah? Jelaskan dampak dan
alasannya!
A. Kepala sekolah (Skor 2)
B. Pengacara (Skor 2)
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.10 Keterampilan Berbahasa Indonesia SD
Kegiatan Belajar 2
Tabel 1.1
Empat Jenis Keterampilan Berbahasa
Lisan Tulis
Reseptif Mendengarkan Membaca
Produktif Berbicara Menulis
A. MENDENGARKAN/MENYIMAK
B. BERBICARA
C. MEMBACA
D. MENULIS
LA TIHA N
RA NG K UMA N
TE S F O RMA TIF 2
C. menulis
D. membaca
8) Agar dapat berbicara secara efektif, kita antara lain harus menguasai
keterampilan mikro, kecuali .
A. berupaya agar wacana berpautan secara serasi
1.18 Keterampilan Berbahasa Indonesia SD
Kegiatan Belajar 3
Keterkaitan Antaraspek
Keterampilan Berbahasa
A B
Gambar 1.4
Diagram Komunikasi Interaktif
B, C, D, E
A F, G, H, I
Gambar 1.5
Diagram Komunikasi Noninteraktif
produktif
apresiatif interaktif
ekspresif
reseptif
fungsional
Gambar 1.6
Diagram Hubungan Berbicara dan Mendengarkan
reseptif
(menerima informasi)
membaca
tulisan (hasil menulis)
Gambar 1.7
Diagram Hubungan Mendengarkan dan Membaca
Keterangan:
M1 = mendengarkan
M2 = membaca
Gambar 1.8
Diagram Mendengarkan dan Membaca
Keterangan:
M: menulis
B : berbicara
Gambar 1.9
Diagram Menulis dan Berbicara
LA TIHA N
RA NG K UMA N
TE S F O RMA TIF 3
Pilihlah:
A. Jika pernyataan (1) dan (2) benar.
B. Jika pernyataan (1) dan (3) benar.
C. Jika pernyataan (2) dan (3) benar.
D. Jika pernyataan (1), (2), dan (3) benar.
PDGK4101/MODUL 1 1.27
10) Keterampilan mikro berikut ini digunakan baik dalam berbicara maupun
dalam menulis .
(1) memilih kata yang tepat
(2) menyusun kalimat
(3) memilih ragam bahasa yang tepat
2) A. Proses encoding
B. Proses decoding
Tes Formatif 2
1) C. Berbicara adalah aktivitas menyampaikan pesan-pesan dalam
berkomunikasi dengan menggunakan bunyi-bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia (kegiatan produktif ragam lisan). Menulis
juga berupa aktivitas penyampaian pesan, namun menggunakan
media tulisan (kegiatan produktif ragam tulis).
Adapun menyimak dan membaca adalah keterampilan berbahasa
yang bersifat reseptif.
1.30 Keterampilan Berbahasa Indonesia SD
Tes Formatif 3
1) D. Orang yang tuli sejak lahir akan mengalami kesulitan dalam
menyimak, berbicara, dan menulis.
2) D. Apa pun jenis kemampuan berbahasa yang dimiliki akan
berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan berbahasa yang
lain.
3) C. Kontribusi antarkemampuan berbahasa selalu bersifat positif.
PDGK4101/MODUL 1 1.31
4) A. Jelas.
5) C. Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat
produktif, dapat digunakan dalam situasi interaktif, semiinteraktif,
dan noninteraktif, secara langsung dan tidak langsung.
6) D. Orang dapat melakukan kegiatan menulis bersamaan dengan
membaca dan menyimak.
7) D. Jelas.
8) A. Tidak akan terjadi interaksi antara pendengar dengan pembaca.
9) A. Jelas.
10) D. Baik berbicara maupun menulis memerlukan kemampuan tersebut.
1.32 Keterampilan Berbahasa Indonesia SD
Glosarium
Berbicara : salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan
yang bersifat produktif.
Decoding : proses menafsirkan suatu pesan dalam bahasa, proses
pengubahan suatu kode menjadi makna.
Encoding : proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang
(sandi).
Genre : genre dapat diartikan jenis sesuatu, misalnya genre
wacana (jenis organisasi wacana), genre sastra (jenis
karya sastra), genre tulisan (jenis tulisan: makalah,
artikel, surat niaga, memo, dsb.).
Intonasi : unsur bahasa yang berupa tekanan, nada, dan tempo.
Kohesi : suatu seri kalimat atau ujaran berhubungan secara padu
dalam menghasilkan wacana (teks) yang bermakna.
Kohesif : bersifat kohesi.
Komunikasi : pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami.
Konteks : istilah konteks dalam linguistik berarti fitur-fitur
. internal bahasa dan juga dapat berarti lingkungan yang
bersifat nonlinguistik sehubungan dengan penggunaan
suatu bahasa
Lambang : lambang disebut juga sandi. Dalam bahasa, wujud
lambang adalah bunyi dan tulisan.
Literasi : kecakapan berbahasa umumnya dikaitkan dengan
keterampilan membaca dan menulis
Membaca : salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis
yang bersifat reseptif.
Mendengarkan : salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan
(menyimak) yang bersifat reseptif.
Menulis : salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis
yang bersifat produktif.
Ortografi : tata tulis dalam suatu bahasa.
Partisipan : orang-orang yang berperan dalam suatu komunikasi.
Pesan : sesuatu informasi yang disampaikan dalam
komunikasi. Dalam komunikasi, pesan yang
disampaikan dapat berupa gagasan, pikiran, perasaan,
fakta, atau informasi lainnya.
Produktif : bersifat menghasilkan.
Register : variasi bidang pemakaian bahasa, misalnya ragam
PDGK4101/MODUL 1 1.33
Daftar Pustaka
Carter, Ronald. 1993. Introducing Applied Linguistics. London: Penguin
English. Four Basic Language Skills. Tersedia pada.
http://www.sil.org/lingualinks.
Wray, David. 1998. Literacy & Awareness. London: Hodder & Stoughton
Educational.