Titis Utami Agung
Titis Utami Agung
Titis Utami Agung
Argentometri, 2009.
KARYA ILMIAH
062401076
DEPARTEMEN KIMIA
MEDAN
2009
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
KARYA ILMIAH
Ahli Madya
062401076
DEPARTEMEN KIMIA
MEDAN
2009
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
PERSETUJUAN
DENGAN METODE
ARGENTOMETRI
DEPARTEMEN : KIMIA
PENGETAHUAN ALAM
Disetujui di
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
PERNYATAAN
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri,kecuali
beberapa
Nim : 062401076
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
ini,yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
padaProgram
Diploma III
Kimia Analis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
utara. Penulisan tugas akhir ini berdasarkan hasil kerja praktek lapangan di Badan
Dalam penulisan karya ilmiah ini,penulis telah banyak menerima bantuan dari
berbagai
pihak dan pada kesempatan ini,penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-
besarnya
kepada :
1. Kedua orang Tua penulis Ayahanda Agung Harto Gunawan Ibunda Zuraida
Zanzibar yang telah memberikan dorongan moril dan bantuan materil kepada
penulis.
MIPA USU.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa isi dan penyajiannya
Masih
jauh dari sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya..
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan berharap semoga
2009
Penulis
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
METODE ARGENTOMETRI
ABSTRAK
Limbah cair adalah air yang tak terpakai lagi dan merupakan hasil dari suatu
produksi
atau kegiatan manusia. Limbah cair yang di buang ke dalam
tanah,sungai,danau,laut yang
jika berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Salah satu zat kimia
yang
terkandung di dalam air dan air limbah adalah khlorida. Khlorida merupakan suatu
senyawa kimia yang bersifat toksik terhadap lingkungan. Untuk itu perlu
dilakukannya
yang tergantung pada kadar analit dan jenis sampelnya. Pada analisis ini di
tentukan kadar
khlorida oleh sampel air dan air limbah dengan metode yang di gunakan yaitu
metode
0,0141 N dan indikator K2CrO4 5%. Alasan di gunakannya metode ini sebagai
penentuan
kadar khlorida karena pelaksanaannya yang mudah dan cepat serta memiliki
ketelitian
dan ketepatan yang cukup tinggi, juga dapat di gunakan untuk menentukan kadar
berbagai zat yang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari analisis yang di
lakukan di
peroleh hasil 2,8927 untuk air dan 317,1357 untuk air limbah. Dari hasil tersebut di
dapat bahwa sampel tidak melebihi baku mutu yang telah di tetapkan
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
ARGENTOMETRI METHODE
ABSTRACT
Waste water is a water is unused again is a result from a product or human activity
waste
water which thrown at soil, river, lake, and sea if that abundant can make damage
environment. One of the chemistry compound at waste water and water is chloride.
with some of method with selection method analysis depend on rate analit and type
of
sampel. This Analysis its determine rate of chloride by sampel waste water and
water by
using argentometri method its use titration method that use AgNO3 0,0136 N and
K2CrO4 5% as indicator. The reason why this method its use as determine chloride
rate
because execution witch aesy, fast and have high correctness and accuracy, also
can use
to rate determine various compound witch have nature of different. From the
analysis
have get result the chloride at water is 2,8927 and 317,1357 at waste water. From
this
result get information that sampel is not exceed from standart quality from
government.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak iv
Abstract v
Daftar Isi vi
Bab 1 Pendahuluan 1
1.2. Permasalaha 2
1.3. Tujuan 2
1.4. Manfaat 3
2.3. Klorida 10
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
2.4.1. Prinsip 14
3.1.1. Alat 17
3.1.2. Bahan 18
3.2. Prosedur Percobaan 18
4.1. Hasil 21
4.3. Pembahasan 25
5.1. Kesimpulan 28
5.2. Saran 28
Daftar Pustaka 29
Lampiran
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini air merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian yang
seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar
tertentu,
saat ini menjadi barang yang mahal karena sudah banyak air yang tercemar oleh
bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik dalam limbah kegiatan
rumah
lumpur, minyak, bakteri pathogen, virus, garam, pestisida, senyawa organik, logam
berat
dan bahan-bahan lain yang mengapung, melayang, dan tersuspensi didalam air.
yang berasal dari kawasan industri, areal pertanian, maupun limbah rumah tangga
akan
merubah sifat-sifat fisika dan kimia yang akan menurunkan kualitas air.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Salah satu senyawa yang terkandung dalam limbah yaitu khlorida. Tergolong
dalam unsur halogen, yang merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat
menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Khlorida juga
digunakan
secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk
olahan
tekstil.
dalam bentuk gas dapat mengiritasi lapisan lendir dan dalam bentuk cair bisa
membakar
kulit. Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi 3,5 ppm dan pada konsentrasi 1000
ppm
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
argentometri merupakan metode yang klasik untuk analisis kadar khlorida yang di
analisis khlorida dengan cara ini yaitu pelaksanaannya mudah dan cepat, memiliki
ketelitian dan keakuratan yang cukup tinggi dan dapat di gunakan untuk
menentukan
adalah pada alatnya telah di lengkapi dengan sistem komputer sehingga mudah di
operasikan, sederhana dan memiliki nilai yang akurat dalam hasil analisa
1.1. Permasalahan
pada air dan air limbah yang di analisa dan apakah metode argentometri yang
digunakan
untuk menentukan kadar khlorida pada air dan air limbah hasilnya sesuai dengan
standart
mutu yang telah di tetapkan.
1.2. Tujuan
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Untuk mendapatkan hasil analisis khlorida dengan nilai keakuratan yang tinggi
dengan pemilihan metode yang sesuai pada analisis air dan air limbah.
1.3. Manfaat
Hasil yang di peroleh dari penulisan ini di harapkan dapat membantu memberikan
TINJAUAN PUSTAKA
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi. Bumi
mengandung zat cair atau uap air sebanyak 15 % dari tekanan atmosfer. Hampir
semua
kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang
Menurut Wardhana (1995) indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah
tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui:
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
- Adanya mikroorganisme.
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui,tetapi air dapat dengan
mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan oleh manusia
untuk
bersih untuk mencuci, untuk pembangkit tenaga listrik, untuk pendingin mesin dan
sebagainya.
Pencemaran air juga dapat merupakan masalah, regional maupun lingkungan
global, dan sangat berhubungan dengan udara serta penggunaan lahan tanah dan
daratan.
Pada saat udara yang tercemar jatuh kebumi bersama air hujan, maka air tersebut
sudah
tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan
pertanian
akan terbawa air kedaerah sekitarnya sehingga mencemari air pada permukaan
lokasi
sehingga air permukaan tercemar dengan tanah endapan. Banyak sekali penyebab
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan
sejak lama secara meluas. Pupuk kimia telah menghasilkan produksi tanaman
pangan
yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Tetapi dilain pihak nitrat dan fosfat
dapat
mencemari sungai, danau dan lautan. Begitu juga dengan pupuk yang mengandung
klorida dapat memberikan dampak yang buruk bagi manusia.
Bahan kimia anorganik seperti asam, garam, dan bahan toksik logam seperti Pb,
Cd, Hg dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan air tidak enak diminum. Di
samping
itu dapat menyebabkan matinya kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya,
pencemaran bahan tersebut juga dapat menurunkan produksi tanaman pangan dan
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
maka tidak tertutup untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang dapat
berbahaya
Bahan partikel yang tidak larut seperti pasir, lumpur,, tanah, dan bahan kimia
organic dan anorganik menjadi bentuk bahan tersuspensi dalam air, sehingga
bahan
tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi didalam air. Akan tetapi, kandungan
sedimen
yang terlarut pada hampir semua sungai meningkat terus karena erosi dari tanah
Radio aktif yang terlarut dalam air akan mengalami amplifikasi biologi (kadarnya
berlipat) dalam system rantai pakan. Radiasi yang terionisasi dari isotop tersebut
dapat
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Yaitu suatu usaha untuk menanggulangi dan mengurangi pencemaran dengan cara
- Mengubah proses
- Mengelolah limbah
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
( Wardhana,1995 )
Menurut Gabriel (2001) pencegahan lebih berarti dari pada pengelolahan air
Menurut Gabriel (2001) akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air adalah :
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Maka air yang sudah tercemar dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi
manusia
Berdasarkan garis besarnya pencemaran air dapat mengakibatkan dua hal yaitu :
Air yang sudah tercemar tidak dapat di manfaatkan lagi untuk berbagai keperluan
pertanian. Hal ini dikarenakan air tersebut sudah tidak memenuhi persyaratan
untuk di gunakan, tentu saja hal ini juga menimbulkan dampak sosial bagi
masyarakat.
Air lingkungan yang kotor karena tercemar oleh berbagai macam komponen dan
dapat menimbulkan kerugian yang lebih jauh lagi yaitu kematian. Kematian dapat
terjadi akibat pencemaran yang terlalu parah sehingga air menjadi penyebab
tahun 2001. Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung
bahan
berbahaya atau beracun yang karena sifat atau konsentrasi dan jumlahnya baik
secara
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal
dengan
limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya). Bahan ini dirumuskan sebagai bahan
dalam
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam
sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga
dalam
proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan
kemudian
dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses
lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu
dibuang.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Air limbah industri umumnya terjadi sebagai akibat adanya pemakaian air dalam
a. Sebagai air pendingin. Berfungsi untuk memindahkan panas yang terjadi dari
proses
c. Sebagai air proses , misalnya sebagai umpan boiler pada pabrik minuman.
d. Untuk mencuci dan membilas produk atau gedung serta instalasi. (Ricki,2005).
2.3. Khlorida
Klorida (Cl-) adalah salah satu senyawa umum yang terdapat pada perairan alam.
Ion klorida pada dasarnya mempunyai pengaruh kecil terhadap sifat-sifat kimia dan
biologi perairan. Kation dari garam-garam klorida dalam air terdapat dalam keadaan
mudah larut. Ion klorida secara umum tidak membentuk senyawa kompleks yang
kuat
dengan ion-ion logam. Ion ini juga tidak dapat dioksidasi dalam keadaan normal dan
tidak
air. Oleh karena itu sangat penting dilakukan analisa terhadap Klorida, karena
kelebihan
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
khlorida (AgCl), timbel khlorida (PbCl2) merupakan senyawa yang sangat sedikit
larut
dalam air dingin tetapi mudah larut dalam air mendidih sedangkan tembaga(I)
klorida
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Produk ini dapat dikenali (a) dari baunya yang merangsang dan dihasilkannya asap
putih,
yang terdiri dari butiran halus asam khlorida, ketika kita meniup melintasi mulut
tabung,
(b) dari pembentukan kabut putih ammonium klorida, bila sebatang kaca yang
dibasahi
dengan larutan amoniak dipegang dekat mulut bejana , dan (c) dari sifatnya yang
Jika khlorida padat dicampur dengan mangan dioksida produk pengendapan yang
sama banyaknya, lalu ditambahkan asam sulfat pekat dan campuran dipanaskan
perlahan-
lahan, klor akan dilepaskan yang dapat diideantifikasi dari baunya yang
menyesakan
nafas, warnanya yang hijau kekuningan, sifatnya yang memutihka kertas lakmus
basah,
dan mengubah kertas kalium iodida kanji menjadi biru. Hidrogen klorida yang
mula-
MnO2 + 2 H2SO4 + 2 Cl
- Mn2+ + Cl + 2 SO4
2- + 2 H2O
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Endapan perak khlorida, yang seperti dadih dan putih. Ia tidak larut dalam air dan
dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan amoniak encer dan dalam
larutan
Cl - + Ag + AgCl
+ + Cl-
[ Ag (NH3)2]
Jika endapan perak khlorida ini disaring, dicuci dengan air suling, lalu dikocok
dengan
larutan natrium arsenit, endapan di ubah menjadi perak arsenit yang kuning. Hal ini
lah
yang membedakan dengan perak bromida dan perak iodide, yang tidak di
pengaruhi oleh
pengelolahan ini. Reaksi ini boleh di pakai sebagai uji pemastian terhadap klorida.
3 AgCl + AsO3
3- Ag3AsO3 + 3 Cl
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
2 Cl - + Pb 2+ PbCl2
( Vogel,1985)
2.4.1. Prinsip
yang khendak ditentukan kadarnya di endapkan oleh larutan baku AgNO3. Zat
tersebut
misalnya garam garam halogenida ( Cl, Br, I ), sianida ( CN ), tiosianida (SCN) dan
fosfat.
2.4.2. Jenis Jenis Titrasi Argentometri
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Seperti halnya suatu system asam basa dapat di gunakan sebagai suatu indikator
untuk titrasi asam basa, maka pembentukan endapan yang lain dapat digunakan
untuk
Contoh untuk keadaan demikian adalah yang disebut dengan titrasi mohr dari
khlorida dengan ion perak yang dalam hal ini ion khromat di gunakan sebagai
indikator.
Penampilan utama yang tetap dari endapan perak khromat yang kemerah
merahan di
anggap sebagai titik akhir titrasi. Titrasi mohr terbatas pada larutan larutan
dengan
Cara mohr dapat juga di gunakan untuk titrasi ion bromide dengan perak dan juga
ion sianida dalam laruta sedikit alkalis. Perak tidak dapat dititrasi secara langsung
dengan
larutan khlorida standart dalam jumlah berlebih dapat ditambahkan dan kemudian
dititrasi
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Cara volhard di dasarkan pada pengendapan perak tiosianat dalam larutan asam
nitrat, dengan menggunakan ion besi ( III ) untuk meneliti ion tiosianat berlebih.
Cara ini
dapat dipergunkan untuk cara titrasi langsung dari perak dari larutan tiosianat
standar atau
Pada keadaan terakhir ini perak nitrat berlebih di tambahkan dan kelebihannya di
titrasi dengan tiosianat standart. Anion anion yang lain seperti bromide dan iodida
dapat
di tentuka dengan prosedur yang sama. Cara volhard secara luas digunakan untuk
perak
dan klorida karena kenyataan bahwa titrasi dapat dilakukan dalam larutan asam.
(Underwood,1994)
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Apabila suatu senyawa organik berwarna di serap pada permukaan suatu endapan,
Peristiwa ini dapat di pakai untuk mengetahui titik akhir dari titrasi pengendapan
indikator untuk titrasi perak. Jika perak nitrat di tambahkan kepada suatu larutan
natrium
klorida, maka partikel perak klorida yang terbagi halus itu cenderung menahan
pada
Underwood,1994 )
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
- Buret 50 mL
- Erlenmayer 250 mL
- Corong
- Neraca Analitis
- Spatula
- Gelas arloji
- Botol aquadest
- Desikator
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
3.1.2. Bahan
- Aquadest
- AgNO3 0,0141 N
- K2CrO4 5%
- Kertas saring
- Air Danau
- Air limbah
masukan kedalam labu takar dengan volume 1000 mL dan di larutkan dengan
aquadest hingga garis tanda.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
- Larutan K2CrO4 5%
hingga volume 1000 mL lalu disimpan di dalam botol yang berwarna gelap.
erlenmayer 100 mL. Sebanyak 25 mL air suling di gunakan sebagai larutan blanko
dan di titrasi dengan larutan AgNO3 hingga terjadi perubahan warna menjadi
merah coklat. Kemudian di catat volume AgNO3 yang di gunakan dan di hitung
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
N AgNO3 =
V NaCl x N NaCl
V AgNO
Keterangan :
hingga titik akhir titrasi yang di tandai dengan terbentuknya endapan warna merah
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
mL Sampel
( A B ) x N x 35,45 x 1000
Dimana :
BAB IV
4.1. Hasil
tanggal 10 Febuari 2009. Di dapatkan hasil analisa kadar klorida dari dua cara.
Untuk
penentuan kadar klorida pada air danau dengan menggunakan cara SNI 06-
6989.19-2004
dan pada analisa air limbahnya digunakan dengan cara JIS ( Jepang Industry
Standart ).
Titran (mL)
( mg/L)
Blanko - - 0,7 -
I 02/ad/02/09 - 1,3 0,0136 2,8927
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
( kali )
Volume
Titran (mL)
(mg/L)
Blanko - - 0,5 - -
N AgNO3 =
V NaCl x N NaCl
V AgNO
= 25 x 0,0141
25,8
= 0,0136 N
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
mg/ L Cl- :
mL Sampel
( A B ) x N x 35,45 x 1000
- Sampel I
mg/L Cl- =
100
= 2,8927
- Sampel II
mg/L Cl- =
100
= 2,8927
- Sampel III
mg/L Cl- =
100
= 2,8927
- Sampel IV
mg/L Cl- =
100
= 3,3748
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
- Sampel V
mg/L Cl- =
100
= 3,3748
- Sampel VI
mg/L Cl- =
100
= 2,8927
Hasil Cl- (dengan nilai yang tinggi) Hasil Cl- (yang rendah)
% RPD = X
100
= 3,3748 - 2,8927
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
N AgNO3 =
V NaCl x N NaCl
V AgNO
= 50 x 0,0141
49,45
= 0,0142 N
mg/ L Cl- :
mL Sampel
( A B ) x N x 35,45 x 1000
- Sampel I
mg/L Cl- =
50
= 63,42714
= 63,42714 x 5
= 317,1357
- Sampel II
mg/L Cl- =
50
= 64,43392
= 64,43392 x 5
= 322,1696
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
- Sampel III
mg/L Cl- =
50
= 123,83394
= 123,83394 x 5
= 619,1697
Hasil Cl- (dengan nilai yang tinggi) Hasil Cl- (yang rendah)
% RPD = X
100
322,1696 - 317,1357
319,6526
4.4. Pembahasan
adalah dengan metode klasik seperti titrasi argentometri dan dengan metode yang
lebih
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
modern yaitu secara spektrofotometer. Kedua metode ini sangat sering di gunakan
untuk
jumlah suatu zat berdasarkan sifat adsorbsi suatu larutan berwarna. Analisis secara
pengujian agar tidak terjadi perubahan kondisi sampel akibat dari waktu
transportasi dari
lapangan ke laboraturium.
seperti pekerjaannya lebih cepat, peralatan yang di gunakan lebih sederhana dan
memilik
nilai ke akuratan yang tinggi sehingga kadar khlorida dalam air dan air limbah dapat
di
ketahui konsentrasinya. Metode dengan cara klasik ini lebih di pilih karena pada
hasil
analisa dapat membaca kadar khlorida dengan nilai empat angka di belakang koma
pada recorder menunjukan nilai hasil analisis dengan dua angka di belakang koma.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Ketelitian dari perhitungan kadar khlorida pada air dan air limbah ini di hitung
Perhitungan % RPD dapat di lakukan terhadap sampel yang telah mendapat dua kali
kedua prosedur analisis argentometri ini terletak pada perhitungan kadar khlorida di
mana
Pada penentuan klorida dengan metode argentometri ini di peroleh hasil yang
sudah berada dalam spesifikasi mutu yang ditetapkan yaitu 600 mg/L secara
maksimum
untuk air bersih dan spesifikasi mutu yang ditetapkan untuk air limbah adalah 1000-
1500
mg/L tetapi kandungan khlorida yang baik pada air limbah adalah 600 mg/L. Dan %
RPD yang di dapat untuk analisis air danau adalah 15,3% dan 1,57% untuk air
limbah
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Dari analisis yang di lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa metode titrasi
air dan air limbah, karena metode titrasi argentometri merupakan cara klasik yang
memiliki hasil ananlisis yang akurat. Dari analisis khlorida yang di lakukan pada air
dan
air limbah sebagai sampel di peroleh kadar khlorida yang sesuai dengan spesifikasi
mutu
yang di tetapkan yaitu 600 mg/L untuk air dan 1000 1500 mg/L untuk limbah
industri.
Dan untuk persen ketelitian analisis khlorida dengan titrasi argentometri ini di
gunakan
%RPD (recovery persen deviasi). Dari % RPD ini di peroleh 15,3 % untuk air dan
1,57%
untuk air limbah.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
5.2. Saran
klorida pada air dan air limbah dengan menggunkan metode dan standart baku
mutu lain.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Nasional.
Jakarta: Erlangga.
Vogel. A. I. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro.
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
LAMPIRAN
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Fisika
Tempratur oC 45 45 45 45
Kimia
N- Kjedhal ( N) Mg/l 7 - - 80
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
KETERANGAN I II III IV
FISIKA
Temperatur oC Deviasi
Deviasi
Deviasi
Deviasi
5
Deviasi temperatur
dari alamiahnya
Residu
tersuspensi
konvensional
,residu tersuspensi
<5000mg/l
KIMIA ANORGANIK
alamiah di luar
rentang tersebut
maka ditentukan
berdasarkan kondisi
alamiah
BOD mg/L 2 3 6 12
minimum
kandungan amonia
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
0,05
Boron mg/L 1 1 1 1
konvensional
Cu<1mg/l
konvensional
Fe<5mg/l
Pb<0,1mg/l
FISIKA
konvensional
Zn<5mg/l
konvensional NO2-
N<0,1mg/l
Khlorin bebas mg/L 0,03 0,03 0,03 (-) Bagi ABAM tdk
dipersyaratkan
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.
Belerang sbg
H2S
H2S<0,1mg/l
MIKROBIOLOGI
ml
konvensional fecal
coliform
<2000jml/100ml
dan total
coliform<10000jml/
100 ml
RADIOAKTIVITAS
Gross B Bq/L 1 1 1 1
KIMIA ORGANIK
Minyak dan
lemak
Detergent sbg
MBAS
ug/L 200 200 200 (-)
Senyawa fenol
sebagai fenol
ug/L 1 1 1 (-)
DDT ug/L 2 2 2 2
FISIKA
Heptachlor dan
heptachlor
epoxide
Titis Utami Agung : Analisis Kadar Khlorida Pada Air Dan Air Limbah Dengan Metode
Argentometri, 2009.