Teori Dan Konsep Hildegard e
Teori Dan Konsep Hildegard e
Teori Dan Konsep Hildegard e
Pendahuluan
Bab II
Pemabahasan
TEORI PEPLAU
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh
peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri
sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat,
pada
kejiwaan
pasien
dalam
Faktor predisposisi :
1.
tidak
adanya
penerimaan
&
Sistem tubuh
Kardiovaskuler
Neuromuskular
refleks , reaksi kejutan, insomnia, tremor, rigiditas, gelisah,
wajah tegang, kelemahan umum
Gastrointestinal
nafsu makan <, mual, diare, Kulit wajah kemerahan,
berkeringat setempat, gatal, rasa panas & dingin pada kulit,
wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.
Afektif
mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, nervus, takut,
gugup, gelisah.
Kognitif
Perhatian terganggu, pelupa, salah dalam memberikan
penilaian, hambatan berpikir, lapang persepsi , kreativitas
bingung, sgt waspada, takut kehilangan kontrol, takut pada
gambaran visual, takut cidera atau kematian.
Sumber koping
Antonovsky (1980) seseorang tetap sehat dan memiliki
koping yang adekuat terhadap stress karena mereka
memiliki generelized resistance resources (GRRs) :
Cognitif Emotional
Interpersonal-relational
Macrosociocultural
Mekanisme koping
1.
biasanya
ditanggulangi
tanpa
2.
jenis koping yaitu :
Mekanisme koping
represi
supresi
Menekan hal atau
menyenangkan. Bisa mengarah ke represi
pikiran
yang
tidak
disosiasi
pemisahan dari setiap kelompok mental dari
seluruh kesadaran atau identitas
identifikasi
proses untuk mencoba menjadi orang yang
dikagumi
introyeksi
menyataukan nilai & opini orang lain ke ego-
nya sendiri
proyeksi
mengkaitkan pikiran atau impuls dirinya kepada orang lain
mengingkari
menghindari realitas ketidaksetujuan dengan mengabaikan atau
menolak untuk mengenalinya
fantasi
simbol kepuasan terhadap pikiran yang tidak rasional
Rasionalisasi
memberikan penjelasan yang rasional
Reaksi formasi
Mengalihkan
mengalihkan emosi yang seharusnya diarahkan pada orang atau
benda tersbut ke benda yang tidak membahayakan
Intelektualisasi
Spliting
memandang orang sebagai semuanya buruk atau semuanya baik
sublimasi
penerimaan tujuan pengganti yang diterima secara social
undoing
Palpitasi
2.
Berkeringat
3.
4.
Sesak napas
5.
Merasa tersedak
6.
Nyeri dada
7.
Mual
dan
distress
Derealisasi
atau
abdomen
8.
Pening
9.
depersonalisasi
10.
kehilangan kendali diri
Ketakutan
11.
Ketakutan mati
12.
parestesia
Kriteria obsesif
sekedar
impuls,
atau
Kriteria kompulsi
Perilaku berulang atau aksi mental sehingga individu merasa
terdorong untuk melakukan respon terhadap obsesi. Ditujukan pada
pencegahan atau penurunan distres atau pencegahan beberapa
peristiwa atau situasi yang berurutan.
free
10
Develop by Caplan
Asumsi : lingkungan
pengalaman seseorang.
sosial
mempengaruhi
individu
dan
4. Existensial Model
Develop by Cart Regers
Existensi seseorang sebagai manusia
Penyimpangan prilaku : self alienated ( terasing ) feel helpless,
sad,
lonely
self criticise hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Prose therapeutik : membantu klien mengeksploitasi diri dan
menerimanya
5. Medical Model
Fokus
: Diagnosa mental illness treatment based
on
diagnosa
Somatic treatment
: Pharmacotherapy dan Electrocanvulsive
therapy
Moderen psyhiatric care are dominated by medical model
Penyimpanan perilaku merupakan gejala dari gangguan pada
susunan syaraf pusat.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh
peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri
sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat,
masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan),
dan proses interpersonal. Walaupun gejala utama terdapat pada
unsur kejiwaan tapi penyebab utamanya mugkin di badan
( Somatogenik), di lingkungan sosial ( sosiogenik) atau psike
( psikogenik).
Penyebabnya tidak tunggal tapi beberapa
penyebab yang terjadi bersamaan dan saling mempengaruhi.
Secara umum diketahui bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh
adanya gangguan pada otak tapi tidak diketahui secara pasti apa
yang mencetuskannya. Stress diduga sebagai pencetus dari
gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil dari
bwerkembangnya mental illness pada diri seseorang. Reaksi tiap
orang terhadap stress berbeda-beda. Beberapa kemungkinan
penyebab gangguan jiwa.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://askep-askeb.cz.cc/2010/01/respon-cemas-dan-gangguankecemasan.html#ixzz2i0twipgN
http://askep-askeb.cz.cc/2010/01/respon-cemas-dan-gangguan-kecemasan.html
http://umitrastikes.blogspot.com/2010/01/teori-dan-konsep-hildegard-e-peplau.html
http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&q=tahap+tumbuh+kembang+menurut+P
eplau&meta=&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=9c053c740acafac3
13