0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
181 tayangan20 halaman

Modul Konfigurasi Debian Server 6

Modul ini membahas konfigurasi server Debian untuk DNS, web, DHCP, dan FTP dengan mengatur interface jaringan, alamat IP, dan konfigurasi Bind9 sebagai DNS server untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP dan sebaliknya.

Diunggah oleh

Wahyuddin Noor
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
181 tayangan20 halaman

Modul Konfigurasi Debian Server 6

Modul ini membahas konfigurasi server Debian untuk DNS, web, DHCP, dan FTP dengan mengatur interface jaringan, alamat IP, dan konfigurasi Bind9 sebagai DNS server untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP dan sebaliknya.

Diunggah oleh

Wahyuddin Noor
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 20

MODUL

Konfigurasi Debian 6
Server DNS, WEB, DHCP, FTP
Disusun Oleh :
M.Wahyuddin Noor,S.Kom
NIP.198105202009041003

Teknik Komputer dan Jaringan


SMK NEGERI 1 GAMBUT
DINAS PENDIDIKAN KAB.BANJAR
TAHUN 2016
1

Pengenalan

I.

Pengenalan Linux
Berawal dari eksperimen Linus Trovalds dengan Komputer Minix
miliknya, terciptalah Sistem Operasi Linux. Sejak saat itu, Dia terus
mengembangkan

dan

tersebut.

kerja

Berkat

memperbaiki

Sistem

Operasi

kerasnya,

terciptalah

Linux

temuanya
1.0

yang

keseluruhanya berbasis TEKS. Karena Linux bersifat Open Source,


dan dengan cepatnya Sistem Informasi & Komunikasi saat ini, Linux
telah berkembang begitu pesat.
Sampai saat ini, sudah tak terhitung lagi, berapa banyak distrodistro yang sudah dikembangkan. Dari Linux yang berbasis TEKS,
berkembang

menjadi

Linux

yang

berbasis

GRAFIK.

Bahkan

tampilanya pun telah dapat menyaingi Sistem Operasi berbayar


sekali pun.
Modul ini dikhususkan untuk Distro Linux Debian Squeeze (6.0).
Namun tidak jauh berbeda, jika Anda menggunakan distro linux
turunan

lainya,

semisal

Ubuntu,

Debuntu,

Kanotix,

Knoppix,

BackTrack, dll. Dan kebanyakan konfigurasinya akan menggunakan


mode TEKS. Karena dianggap lebih cepat dan efisien. Bagaimanapun
juga, walau menggunakan GUI, ujung-ujungnya Anda juga harus
mengetahui perintah SHELL.
Dalam

Linux,

pembagian

hak

akses

pemakai

atau

user

dibedakan menjadi dua. Yaitu user biasa dan super user (root).
Dengan

hak

akses

super

user,

kita

diperbolehkan

merubah,

menambah, dan menghapus file konfigurasi system yang ada.


Berbeda dengan user biasa, yang memiliki hak akses terbatas.
Perbedaan antara user biasa dan super user, ditandai dengan
symbol $ dan # pada terminal. Untuk login ke super user,
gunakan perintah su.

II.

a.

Konfigurasi TCP/IP

Mengaktifkan Ethernet
Network Interface Card (NIC) atau Ethernet di linux diberi nama

etho, eth1, eth2, dst. Dan untuk interface Local Loopback diberi
nama lo. Untuk mengetahui interface apa saja yang terpasang pada
server Debian, gunakan perintah ifconfig berikut.

debian:/home # ifconfig
lo

Link encap:Local Loopback

inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0


inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0
txqueuelen:0
RX bytes:3036 (2.9 KiB) TX bytes:3036 (2.9 KiB)

Seperti terlihat diatas, Interface yang aktif hanyalah interface


Loopback. Sebagai tambahan, jangan pernah sekali- kali untuk
menon-aktifkan

interface

Loopback

tersebut.

Sebab

interface

tersebut digunakan oleh aplikasi-aplikasi server Debian agar dapat


berjalan pada computer Localhost.
Agar dapat terkoneksi ke Jaringan Komputer, aktifkan terlebih
dahulu Interface Ethernet. Pastikan nama untuk Ethernet tersebut,
default untuk Ethernet pertama adalah etho. Gunakan perintah ifup
untuk meng-aktifkan, dan sebaliknya gunakan perintah ifdown untuk
menonaktifkan.

debian:/home# ifup eth0


Jika muncul pesan error pada layar terminal, gunakan perintah
3

berikut di bawah.
debian:/home# ifconfig eth0 up
debian:/home# ifconfig
eth0

Link encap:Ethernet HWaddr 00:0c:29:58:cf:68

inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.10.255 Mask:255.255.255.0


inet6 addr: fe80::20c:29f:fe58:cf68/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:1610 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:1419 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0
txqueuelen:1000
RX bytes:189305 (184.8 KiB) TX bytes:198940 (194.2 KiB)
Interrupt:18 Base address:0x1080
lo

Link encap:Local Loopback

inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0


inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:3036 (2.9 KiB) TX bytes:3036 (2.9 KiB)

a.

Konfigurasi Ip Address
Semua

peralatan

yang

terhubung

ke

jaringan

computer,

membutuhkan alamat khusus yang disebut Ip Address. Agar semua


peralatan tersebut dapat berhubungan satu sama lain. Oleh sebab
itu, Network Interface Card tidak akan berarti apa-apa, jika Ip Address
pada interface tersebut tidak diset terlebih dahulu. Perintahnya
adalah:
debian:/home

ifconfig

eth0

192.168.1.1

netmask

255.255.255.0 up
Kelemahan perintah di atas adalah, jika computer booting ulang,
maka konfigurasi Ip Address tersebut akan hilang. Untuk itu kita
harus mengedit file interfaces, agar konfigurasi tersebut tidak hilang
walaupun computer booting ulang. Kita bisa menggunakan aplikasi
text editor

vim,pico, vi, nano, gedit ataupun yang lainya untuk


4

mengedit file tersebut. Saya sarankan, lebih baik Anda menggunakan


editor pico saja.
debian:/home # pico /etc/network/interfaces
# This file describes the network interfaces available on
your system
# and how to activate them. For more information, see
interfaces(5).
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
# The local network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.1.0
broadcast 192.168.1.255

ZX

Kata auto yang terletak di depan nama suatu interface,


menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara
otomatis pada saat computer booting. Interface lo tidak memiliki
konfigurasi Ip Address, karena lo digunakan sebagai loopback
sehingga memiliki Ip Address yang pasti yakni 127.0.0.1. Alamat IP
ini digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi dengan dirinya
sendiri. Konfigurasi Ip Address untuk ethO harus diberikan secara
manual, karena interface tersebut menggunakan IP statis. Agar
konfigurasi tersebut dapat langsung dijalankan, restart terlebih
dahulu service networking.
debian:/home# /etc/init.d/networking restart
Jika ingin menambahkan interface lagi, tinggal tambahkan script
seperti

diatas, pada baris paling bawah. Dan ganti etho, menjadi

eth1, eth2, eth3, dan seterusnya.


5

III.DNS Server
a.

Definisi
Domain Name System adalah suatu metode untuk meng-

konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu


nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan
kita dalam mengingat computer tersebut. Misalnya, server Debian
memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang
tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik
tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman
situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama
Domain-nya

(smkn1.sch.id),

tanpa

mengingat

Ip

Address

dari

computer tersebut.

b.

Installasi
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah

satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan
hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam
konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula
awal.
debian:/home # apt-get install bind9

c.Konfigurasi
i. Zone Forward dan Reverse
Bagian

ini

adalah

yang

terpenting,

dimana

kita

akan

menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita nantinya.


Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld (Top Level
6

Domain) hanya pada jaringan local (Theres no Internet Connection).


Karena sudah ada organisasi yang khusus mengatur domain Tld
tersebut, contohnya di Indonesia adalah Pandi.
Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse,
pada file named.conf atau bisa juga pada file named.conf.defaultzones. Kemudian tambahkan script di bawah ini.
debian:/home/tkj# cd /etc/bind
debian:/etc/bind/#pico named.conf atau pico
named.conf.default-zones
lalu tambahkan script dibawah ini.
zone "smkn1malang.sch.id" {
type master;
file /etc/bind/smk;
};
zone "1.168.192.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/ip";
};
ii. File Forward dan reverse
Forward berfungsi untuk konversi dari DNS
Misalnya

ketika

kita

ketik

ke Ip Address.

www.smkn1malang.sch.id

melalui

WebBrowser, maka akan muncul website dari server Debian.


Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karna
konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default
yang sudah ada.
debian:/etc/bind# cp db.local smk (nama file)
debian:/etc/bind# cp db.255 ip (nama file)
lalu ubah direktori seperti dibawah ini.
7

debian:/etc/bind#pico smk
$TTL 604800
@
IN
SOA smkn1malang.sch.id.
root.smkn1malang.sch.id. (
2
; Serial
604800
; Refresh
86400
; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@
IN
NS
smkn1malang.sch.id.
192.168.1.1
@
IN
A
192.168.1.1
www IN
A
192.168.1.1
tkj
IN
A
192.168.1.1
ftp
IN
A
File Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke
DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.1.1
pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat
www.smkn1malang.sch.id
Lalu ubah juga direktori dibawah ini
debian-server:/etc/bind# pico ip
$TTL
604800
@
IN
SOA smkn1malang.sch.id.
root.smkn1malang.sch.id. (
1
;Serial
604800
; Refresh
86400
; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@
IN
NS smkn1malang.sch.id.
1
IN
PTR smkn1malang.sch.id.
1
IN
PTR www.smkn1malang.sch.id.
1
IN
PTR tkj.smkn1malang.sch.id.
1
IN
PTR ftp.smkn1malang.sch.id.
iii. Menambah resolver
Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut
pada

file

resolv.conf.

Agar

dapat

diakses

melalui

computer

localhost.
debian:/etc/bind# pico /etc/resolv.conf
search smkn1malang.sch.id
8

domain smkn1malang.sch.id
nameserver 192.168.1.1
Terakhir, restart daemon dari bind9.
debian:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart

d.

Pengujian
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan

perintah nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer


client.
debian:/etc/bind# nslookup 192.168.1.1
Server

192.168.1.1

Address

192.168.1.1#53

1.1.168.192.in-addr.arpa name =
smkn1malang.sch.id.
debian:/etc/bind# nslookup smkn1malang.sch.id
Server

192.168.1.1

Address

192.168.1.1#53

Name :

smkn1malang.sch.id

debian:/etc/bind# ping 192.168.1.1

Jika muncul 64 bytes from 192.168.1.1 berarti sudah terkoneksi.


debian:/etc/bind# ping www.smkn1malang.sch.id

Setelah kita ketikkan perintah ping www.smkn1malang.sch.id


akan muncul tampilan seperti di atas, jika telah keluar tampilan
seperti di atas berarti sudah terkoneksi.
9

IV. Web Server


a.

Definisi
Web Server termasuk salah satu layanan SERVER yang paling

popular. Karena lewat web server tersebut, website kita dapat


diakses oleh seluruh pengunjung dari Internet. Dalam keadaan
default, web server berjalan pada protocol HTTP melalui port 80.
Pada buku ini kita akan membuat web server menggunakan aplikasi
Apache.
Dalam perancangan Web Server, kita harus mengetahui terlebih
dahulu persyaratan (Dependensi) dari website yang akan kita buat.
Misalnya, website tersebut membutuhkan bahasa HTML saja, atau
PHP4, PHP5, atau juga MySQL Database sebagai media penyimpanan
datanya.

Kita

asumsikan

saja,

akan

menggunakan

Content

Management System (CMS) gratisan dari Internet, semisal Joomla,


Wordpress atau Druppal

b.

Installasi
Install terlebih dahulu, semua paket aplikasi web server yang

dibutuhkan.
debian:/home# apt-get install apache2

c.Konfigurasi
Pada saat installasi Apache2, sebenarnya website dari server
Debian sudah dapat kita kunjugi melalui Web Browser. Coba anda
ketikan alamat

www.smkn1malang.sch.id, dan hasilnya akan

keluar sebuah teks It Works. Hal ini terjadi karena Virtual Host
default otomatis aktif.
i. Merubah isi direktori Index dan menambah Subweb
debian:/home# cd /etc/apache2
debian:/home/apache# cd site-available
debian:/home/apache/ site-available# pico default
<VirtualHost *:80>

(menunjukkan port

web)
1
0

ServerAdmin [email protected]
ServerName www.smkn1malang.sch.id
DocumentRoot /var/www
<Directory />
Options FollowSymLinks
AllowOverride None
</Directory>
<Directory /var/www/>
Options Indexes FollowSymLinks MultiViews
AllowOverride None
Order allow, deny
allow from all
#.....
Lalu copy seluruh script virtual host diatas dan paste dibawah
script virtual diatas, ini brfungsi untuk menambah virtualhost.
<VirtualHost *:80>

(menunjukkan port

web)
ServerAdmin [email protected]
ServerName tkj.smkn1malang.sch.id
DocumentRoot /var/www
<Directory />
Options FollowSymLinks
AllowOverride None
</Directory>
<Directory /var/www/>
Options Indexes FollowSymLinks MultiViews
AllowOverride None
Order allow, deny
allow from all
#.....
Ctr+x => Y lalu Enter
Buat website untuk test web server di client
1
1

debian:/home/apache/ site-available# cd /var/www/


debian:/home/apache/var/www/# pico index.html
Edit index.html, isi terserah Anda seperti contoh dibawa ini.
<html>
<head>
</head>
<body>
Selamat Datang :D
</body>
</html>
ii. Menambah VirtualHost dan Subweb
debian:/home/apache/var/www/# mkdir tkj
debian:/home/apache/var/www/# cd tkj
debian:/home/apache/var/www/tkj# pico index.html
debian:/home/apache/var/www/tkj# cd ..
debian:/home/apache/var/www/# mkdir beranda
debian:/home/apache/var/www/# cd beranda
debian:/home/apache/var/www/beranda# pico index.html

d.

Pengujian

Setelah melakukan perubahan pada script direktori www ketikan

perintah restart seperti di bawah ini :


debian:/home/apache/var/www/# /etc/init.d/apache2
restart
untuk mengetes web server ketikkan peritah seperti di bawah ini:
debian:/home/apache/var/www/# w3m
http://www.smkn1malang.sch.id/tkj
setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah ini:
Jika ingin menguji lewat
web browser akan ketikkan http://www.smkn1malang.sch.id pada
address, akan mungcul tampilan seperti di bawah ini

1
2

Setelah ada tampilan seperti di atas berarti web server telah bisa
dijalankan atau berhasil.

V. DHCP Server
a.

Definisi
Dynamic Host Configuration Protocol, digunakan untuk melayani

request Ip Address dari client. Gunanya adalah, kita tidak perlu lagi
repot-repot mengkonfigurasi Ip pada computer, sebut saja Zero
Configuration.

Client

akan

meminta

Ip

Address

pada

server,

kemudian server akan memberikan alokasi ip yang tersisa.

b.

Installasi
Perintah yang akan gunakan untuk menginstall DHCP Server

adalah.
debian:/home:~# apt-get install isc-dhcp-server iscdhcp-common isc-dhcp-client

c.Konfigurasi
File yang akan kita konfigurasi untuk dhcp server terletak pada
satu file tunggal. File tersebut yakni dhcp.conf yang merupakan file
dari dhcp-server.
debian:/home:~# pico /etc/dhcp3/dhcp.conf
Lalu tulis ganti sesuai dengan script di bawah ini.
#. . .
# A slightly diferent configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.2 192.168.1.200;
option domain-name-servers smkn1malang.sch.id;
option domain-name "smkn1malang";
option routers 192.168.1.1;
option broadcast-address 192.168.1.254;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
#. . .
1
3

Setelah mengganti script tersebut lalu restart dengan perintah


ini.
debian:/home:~# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart

d.
i.

Pengujian
Pengujian pada Linux
Pada sisi client yang menggunakan system operasi linux,

gunakan perintah berikut. Jika terdapat dhcp server, maka computer


tersebut akan mendapatkan ip address secara otomatis. Ip address
akan hilang jika computer kita restart. Agar konfigurasi tetap dhcp,
walaupun computer kita reboot, maka kita harus mengedit file
interfaces dahulu. Kemudian rubah menjadi mode dhcp.
debian:/home:~# pico /etc/network/interfaces
#. . .
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
debian:/home:~# /etc/init.d/networking restart
ii.

Pengujian pada Windows


Untuk konfigurasi windows sebagai dhcp client. Kita harus

merubah terlebih dahulu mode penentuan Ip Address pada NIC.


Dalam

hal

ini,

kita

menggunakan

STATIC

(tetap)

atau

DCHP

(berubah). Karena kita akan menggunakan dhcp, maka kita pilih


DCHP atau kalau di windows di sebut Obtain ip automatically

1
4

VI.FTP Server
a.

Definisi
File Transfer Protocol (FTP) adalah protocol yang digunakan

untuk transfer file atau data melalui media jaringan. FTP termasuk
dalam protocol lama yang sampai saat ini masih digunakan. Dalam
keadaan default, ftp berjalan pada port21 dan bekerja pada protocol
TCP/IP.

b.

Installasi
Sebenarnya ada dua aplikasi yang paling popular untuk ftp

server pada distro debian. Yaitu ProFTPd dan Vsftpd. Kali ini saya
menggunakan Proftpd, karena dianggap lebih mudah dan cepat
dalam konfigurasinya.
Install aplikasi ProFTPd terlebih dahulu, kemudian muncul menu
PopUp dan pilih standalone mode.
debian:/home:~# apt-get install proftpd

d.

Konfigurasi
Secara default, setelah selesai menginstall proftpd diatas.

Semua user yang terdaftar pada computer server Debian sudah bisa
mengakses layanan ftp tersebut melalui web browser ataupun
terminal. Dan direktori yang digunakan adalah direktori home setiap
user tersebut.
Dalam membuat FTP Server, kita akan melakukan sedikit
konfigurasi pada file-file berikut;
debian:/home:~# pico /etc/proftpd/proftpd.conf
#Includes DSO modules
Includes /etc/proftpd/modules.conf
1
5

# Set of to disable IPv6 support which is annoying on


IPv4 only boxes.
UseIPv6

of

# If set on you can experience a longer connection delay


in many cases .
IdentLookups

of

ServerName

ftp.smkn1malang.sch.id

ServerType

standalone

DeferWelcome of
#.....
Jika

sudah

merubah

script

seperti

diatas,

maka

langkah

selanjutnya adalah merestart ftpnya dengan perintah sebagai berikut.


debian:/home:~# /etc/init.d/proftpd restart

e.

Pengujian

i. Pengujian via Windows (winscp)


Winscp adalah aplikasi ftp client yang mendukung hampir semua

jenis system operasi. Baik system operasi Linux sendiri, Windows,


atapun Mac OS. Kelebihan dari winscp ini adalah, kita dapat
melakukan transfer file yang cukup besar dan banyak.

1
6

Langkah-langkah :
1.
2.
3.
4.
5.

Masukkan hostname terlebih dahulu (ex: ftp.smkn1malang.sch.id)


Masukkan Username kita (ex: tkj)
Masukkan Password kita
Ubah file protocol menjadi FTP
Pilih Login
Jika sudah login maka akan keluar tampilan sebagai berikut:

Copy file yang semula berada dikiri dipindah ke kanan seperti


gambar diatas, setelah itu bisa diperiksa didalam debian atau pun
lewat windows browser (WEB).
ii. Pengujian via Localhost
Dalam pengujian di server localhost, kita akan menggunakan ftp
client berbasis text. Secara otomatis ftp client sudah terinstall
bersamaan dengan system operasi Debian.
debian:/home:~# ftp localhost
220 ProFTPD 1.3.1 Server (ftp.smkn1malang.sch.id)
[::ff:127.0.0.1] Name (localhost:tkj): tkj
331 Password required for tkj
Password :
230 User tkj logged in
Remote system type is UNIX.
Using binary mode is transfer files.
ftp> ls
200 PORT command successful
150 Opening ASCII mode data connection for file list
-rw - r - - r - - 1 tkj tkj
9371648 sep 19 15:43
debianserverfinal.doc
-rw - r - - r - - 1 tkj tkj
4979599 sep 19 15:43
debianserverfinal.pdf
1
7

226 Transfer complete


ftp> bye
221odbye .
iii. Pengujian via Windows (Web)
Untuk menguji, apakah ftp server berhasil atau tidak. Pergi ke
alamat

ftp.smkn1malang.sch.id melalui Web Browser. Dan jika dns

tidak resolveable, maka anda harus menambahkan sub domain


untuk ftp terlebih dahulu.

Pilih salah satu file yang akan di download..


Jika bisa terdownload maka ftp kita telah berhasil.

1
8

VII.GLOSARIUM
Time To Live (TTL)

Waktu dalam detik sebagai indikasi lamanya sebuah


resolver menyimpan resource records (RR) di cache
sebelum dihapus dan memintanya kembali ke server
domain. Jika parameter TTL dikosongkan maka secara
default akan menggunakan minimum waktu yang di-set
pada start of authority.

Start Of authority (SOA) :

Catatan otoritas awal yang mengacu pada DNS

server yang menyediakan informasi tentang domain


Internet.

Debianindonesia.org

adalah

name

sever

utama domain ini dan root.debianindonesia.org adalah


administrator/orang yang bertanggung jawab terhadap
domain tersebut.
Refresh timeout

Waktu yang dijadikan sebagai acuan kapan sebuah


slave server akan memeriksa perubahan zona yang ada
di

server

utama

(master).

Salve

server

akan

membandingkan nilai dari serial number dan jika serial


number yang ada di server utama lebih besar maka
salve server akan menyalin data zona yang ada.
Retry timeout

Waktu yang dijadikan acuan kapan sebuah slave akan


memeriksa kemabali serial number dari server utama
jika slave tidak mendapat jaeaban atau respon.

Expire

Sebagai acuan berapa lama salve server mengambil


alih kendali pelayanan data otoritas domain saat master
server sedang down.

Mail Exchanger (MX)

Rekaman MX dibutuhkan oleh sebuah sistem mail


merutekan e-mail secara efisien.

Address (A)

Data untuk catatan A berisi alamat IP (Internet


address) yang merupakan pemetaan hostname ke IP
address. Setiap komputer atau host harus memiliki
catatan ini dengan alamat IP masing-masing yang

1
9

sifatnya statis dan bukan dinamis.


Name Server (NS)

Digunakan untuk mendefinisikan server mana saja yang


merupakan

otoritas

dari

sebuah

zona

dan

mendelegasikan subdomain ke organisasi yang lain.


@

Bagian ini identik dengan dengan zona yang


didefinisikan di named.conf dan bisa digantikan dengan
nama DNS (misal: example.com)

2
0

Anda mungkin juga menyukai