Kumpulan Hadist Tentang Pendidikan
Kumpulan Hadist Tentang Pendidikan
Kumpulan Hadist Tentang Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
B.
Rumusan masalah
b.
c.
a.
C.
Tujuan pembahasan
b.
Membahas hadits
masyarakat?
yanga
menjelaskan
tentang
lingkungan
pendidikan
c.
hadits-
BAB II
PEMBAHASAN
A.
2.
3.
Pembinaan keterampilan dan kecakapan khusus yang belum didapatkan di
keluarga dan sekolah.
lingkungan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, hanya
menyediakan pendidikan bukan pendidikan sekedar tambahan atau pelengkap,
tetapi adalah mengadakan pendidikan yang berfungsi sama dengan lembaga
pendidikan formal di sekolah. Hal ini karena keterbatasan lingkungan sekolah,
sehingga tidak mampu melayani setiap anggota dan lapisan masyarakat. Seperti
kurus pengetahuan dasar, kursus PKK, atau kursus keterampilan.
lingkungan masyarakat juga mampu menyediakan pendidikan yang
berfungsi sebagai tambahan. Di sekolah-sekolah teknik murid telah
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang penggunaan mesin, tetapi
karena
jumlah
jam
pelajaran
yang
terbatas,
siswa
tidak
dapat
mengembangkannya. Untuk masalah seperti itu dapat dikembangkan kursus
diluar jam pelajaran yang telah ada.
Kaitan antara antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga
segi, yaitu:
a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan (jalur
sekolah dan jalur luar sekolah.
b. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat,
baik langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang
maupun yang dimanfaatkan, perlu pula diingat bahwa manusia dalam bekerja
dan hidup sehari-hari akan selalu berusaha memperoleh manfaat dari
pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya. Dengan kata lain, manusia
berusaha mendidik dirinya dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang
tersedia di masyarakatnya dalam bekerja, bergaul dan sebagainya.
B.
Hadits-hadits
, , ,
": : ,
, , , ,
, , ,
. - ( ) - ,
,
. " , , :
Dilalah ibarat :
Janganlah saling menghasud, janganlah saling mencari kessalahan ,janganlah
saling membenci, janganlah saling membelakangi, janganlah salah seorang dari
kalian menjual atas dagangan saudaranya, jadilah kalian hamba-hamba allah
yang bersaudara, seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, janganlah
dia mendzhaliminya, janganlah dia merendahkannya, janganlah dia
menghinanya, sesungguhnya taqwa itu ada di sini(seraya nabi memberi isyarat
dengan meletakkan tangannya di dadanya sebanyak tiga kali), telah cukup
keburukan seorang muslim yang menghina saudara muslimnya, setiap muslim
diharamkan atas muslim lainnya, darahnya, hartanya dan harga dirinya. (H.R.
Ahmad)
Dilalah isyarat:
Keadaan dalam suatu masyarakat sangat dinamis dan manusia mempunyai
keluwesan sifat dan selalu berubah, sehingga sering sekali terjadi dinamika
sosial yang perlu untuk diperhatikan. Hal ini karena kesadaran adanya
perbedaan perseorangan diantara manusia.
Perlunya menjunjung persatuan dan kesatuan antar individu dan beberapa
kelompok serta lapisan sosial. Serta mengusahakan untuk menghindarkan
terjadinya konflik dan ketidak stabilan.
- ( )
.
Dilalah ibarat:
Sesungguhnya Seorang mukmin bagi mukmin lainnya bagaikan bangunan yang
saling menguatkan satu sama lain, dan beliau menyilangkan (menyatukan) jarijarinya. (H.R. Al bukhari)
Dilalah isyarat:
Semua unsur dalam masyarakat harus menciptakan situasi yang kondusif dan
saling mendukung dalam menciptakan suasana berpendidikan. Hal itu
dikarenakan negara yang aman adalah jaminan adanya keamanan sosial.
Kepercayaan bahwa masyarakat itu sekumpulan individu dan kelompok nyang
diikat oleh kesatuan tanah air, kebudayaan dan agama
Kepercayaan bahwa manusia mempunyai motivasi dan kebutuhan, maka sebagai
anggota masyarakat kita harus behu-membahu mewujudkan cita-cita bersama.
Setiap individu dalam m masyarakat harus menmahami hak dan kewajbannya
masing-masing.
: :
:
: :
:" ."
) ( ,
Dilalah ibarat
Wahai rasulullah, kabarkanlah kepadaku tentang sesuatu yang menetapkan surga bagiku, rasulullah bersabda:
biasakanlah perkataan yang baik dan mengucapkan salam. Syuaib al arnauth berkata: isnad hadits ini kuat.
Dalam riwayat yang lain, : dan membagikan makanan. (H.R. ibnu hibban dan al hakim)
Dilalah isyarat
,
:
" :
" .
Dilalah ibarat
Rasulullah saw bersabda: seorang muslim bukanlah orang yang suka mencela, bukanlah seorang yang suka
melaknat, bukanlah orang yang keji dan bukanlah orang yang perkataannya kotor. (H.R. al Baihaqi)
Dilalah isyarah:
Kepercayaan bahwa masyarakat islam mempunyai identitas khas dan ciri-ciri
tersendiri. Yaitu perilaku saling menghormati.
Semua anggota masyarakat bertanggung jawab mengantisipasi hal-hal negatif
yang dikhawatirkan terjadi dalam masyarakatnya.
: :
Dilalah ibarat
orang yang kuat bukanlah orang yang kuat dalam bergulat, sejatinya orang yang
kuat adaah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya ketika ia sedang
marah. (H.R. malik)
Dilalah isyarat
Ketaqwaan,kesabaran,
:
:
Dilalah ibarat
Dilalah isyarat
Dilalah ibarat
Rasulullah saw memerintahkan kita dengan tujuh hal, dan melarang kita dari
tujuh hal yang lain, lalu nabi menuturkan menjenguk orang yang sedang sakit,
mengantarkan jenazah, mendoakan orang yang bersin, menjawab salam,
menolong orang yang didhalimi, mendatangi undangan dan membebaskan
tanggungan orang yang bersumpah. (H.R. Al Bukhari)
Dilalah isyarat:
Kepercayaan bahwa segala sesuatu yang menuju kesejahteraan bersama,
keadilan dan kemaslahatan diantara manusia termasuk diantara tujuan-tujuan
syariat islam
-
: -
Dilalah ibarat
Diriwayatkan dari Abu Said Al Khudry ra., beliau berkata: saya mendengar
Rasulullah saw. Bersabda: baramg siapa diantara kalian yang melihat
kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak
mampu, maka dengan lisannya, dan jika ia tidak mampu, maka dengan hatinya,
dan itu adalah selemah-lemahnya iman. (H.R. Muslim)
Dilalah isyarat:
Kepercayaan bahwa tujuan akhlak dalam islam ialah mencapai kebahagiaan dunia
dan akhirat bagi individu dan kebaikan bagi masyarakat
Dengan adanya dinamika yang terjadi dalam masyarakat, maka dibutuhkan
kepedulian terhadap berbagai aspek yang ada dalam masyarakat. Hal itu
merupakan tanggung jawab seorang individu dalam masyarakat di mana dia
berada.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat,
beberapa
pihak
harus
berupaya
secara
maksimal
sesuai
dengan
kemampuannya.
Ciri utama masyarakat islam yang menjunjung tinggi keimanan adalah amar
maruf nahi munkar.
Dilalah ibarat
Dilalah isyarat:
Kepercayaan bahwa masyarakat selalu berubah (dinamis). Hal ini menunjukkan
bahwa masyarakat kita tidak boleh statis dan kaku, akan tetapi harus fleksibel
dan membaur bersama kebaikan dari perkmbangan zaman.
Kepercayaan bahwa ilmu adalah dasar terbaik bagi kemajuan masyarakat,
sesudah agama. Usaha-usaha yang dilakukan hendaknya memperhatikan hal-hal
yang bersifat aktual, agar sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga perlu
memperhatikan fenomena di masa sekarang, yang belum tentu demikian di
masa depan.
islam
kehormatan dan martabat manusia, adil dalam segala segi, baik dalam undangundang, sosial, hubungan antar bangsa, kerja sama, kasih sayang, peri
kemanusiaan,, menjaga kepentingan dan kemaslahatan umum serta
memberantas kejahatan dari muka bumi. Dalam hubungan ini, dalam membina
masyarakat yang baik, Islam pertama-tama memussatkan perhatiannya kepada
pribadi. Membina pribadi yang saleh untuk masyarakat yang salehpula.
2.
Kepercayaan bahwa masyarakat islam mempunyai identitas khas
dan ciri-ciri tersendiri
Masyarakat islam benar-benar menjadi masyarakat yang ideal yang menjadi
contoh bagi manusia di seluruh dunia untuk menikmati kenahagiaan,
kemakmuran dan memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Masyarakat yang
digariskan hendak dibina oleh Islam bukanlah masyarakat yang
idaman khayali atau terlalu ideal hingga tidak mungkin dicapai dalam realitas.
Akan tetapi suatu masyarakat yang merangkum idealisme dan realisme, yaitu
masyarakat yang menyeimbangkan tuntutan duniawi dan ukhrawi. Sebagaimana
yang telah dicapai di masa keemasan peradaban Islam.Untuk lebih jelasnya, ciriciri masyarakat islam sebagai berikut:
a. Prinsip tauhid yang seperti revolusi yang meleburkan kemusyrikan. Tauhid
berperan memperbaiki kedudukan masyarakat dari segi agama dan masyarakat.
b. Agama berada dalam proporsi tertinggi.
c. Penilaian tinggi terhadapa akhlak dan tata susila. Segala prilaku manusia
ditundukkan pada prinsip dan metode yang sesuai dengan perikemanusiaan.
d. Perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan.
e. Menghormati dan menjaga kehormatan manusia dengan tanpa membedakan
warna, bangsa, agama, harta ataupun keturunan. Ia menyeimbangkan antara
hak pribadi dan masyarakat
f.
Nilai dan peranan harta diperuntukkan untuk menjaga kehormatan manusia dan
membangun masyarakat.
j.
k.
Bersifat terbuka, yang dapat menerima pengaruh yang baik dan ilmu
penghetahuan dari masyarakat yang lain dengan memegang teguh prinsip:
l.
Islam mendirikan masyarakat atas dasar iman dan manusia menjadi poros
segala prilaku atau perencanaan. Maka sebenarnya islam menghargai pengaruh
iman yang positif baik untuk individu maupun masyarakat.
4.
Sebagai agama, Islam mempersatukan akidah dan syariah, ilmu dan amal,
jasad dan ruh, dunia dan akhirat. Dalam syariat islam terdapat bagian yang
tersendiri. Pertama ialah menyusun rangka usaha atau kerja yang mendekatkan
orang-orang islam dengan tuhan mereka. Kaum muslimin mengagungkan Allah
sebagai
bukti
keimanan
dan
ketaatan
mereka,
inilah
yang
dinamakan ibadah. Kedua adalah kumpulan prinsip dan metode yang mengatur
kehidupan manusia. Yang melindungi kepentingan serta menghindarkan
kemudlaratan baik untuk diri maupun orang lain, yang oleh para fuqha
dinamakan muamalah.
5.
Kepercayaan bahwa ilmu adalah dasar terbaik bagi kemajuan
masyarakat, sesudah agama
Ilmu adalah alat terbaik bagi masyarakat untuk mengkaji masalah yang
dihadapinya untuk diselesaikan secara konkrit. Islam bukan menyangkut
hubungan dengan tuhan saja, tetapi juga sebagai agama peradaban. Pada
pendangan seorang muslim agama dan ilmu punya hubungan yang saling
mendukung. Keduanya bersifat pemahaman dan kognitif. Keduanya juga berupa
prinsip dan amal, sistem dan kehidupan. Jika demikianlah kenyataanya, maka
setiap masyarakat yang baik dan sehat pastilah mendirikan kehidupannya atas
kedua tonggak penting ini. Keduanya harus diberikan perhatian besar. Inilah
yang dilakukan oleh orang Islam pada zaman keemasan Islam.
Orang Islam dahulu faham bahwa ilmu amat penting untuk memajukan
masyarakat, membina peradaban, memantapkan kebebasan serta untuk
mencapai kebutuhan material dan spiritual.
6.
Perubahan ini meliputi struktur, lapisan, sistem, kebudayaan, nilai, akhlak, cara
hidup, tradisi, kebiasaan, undang-undang dan segala hal yang berlaku dalam
masyarakat. Perubahan itu terjadi karena dinamika yang dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Ia tidak terjadi secara kebetulan. Bahwa perubahan dalam
bidang kebendaan dalam hidup lebih mudah secara relatif dari perubahan aspek
moril seperti nilai, kecenderungan jiwa, lapangan sosial, politik, ekonomi dan
tradisi kemasyarakatan.
7.
Individu merupakan sel atau unit pertama bagi terbentuknya masyarakat. Maka
pribadi yang saleh adalah bekal terdirinya masyarakat yang saleh.hal itu
didukung kepercayaan bahwa akhlak dalam islam ialah mencapai kebahagiaan
dunia dan akhiratbagi individu dan kebaikan bagi masyarakat.
8.
Keluarga merupakan unit pertama dalam masyarakat pada tahap institusi. Hal
itu merupakan jembatan regenerasi bagi masa mendatang. Keluarga merupakan
sistem yang paling khusus dan tersendiri. Di dalamnya terdapat interaksi dan
pengambilan
dasar-dasar
bahasa,
nilai,
ukuran
prilaku,
kecenderungan jiwa, dan sosial dan tunas-tunas kepribadian.
kebiasaan,
Makhluk-makhluk ini semuanya adalah keluarga Allah, dan yang paling dicintai
Allah adalah yang paling bermanfaat kepada keluargaNya
Untuk mengawal segala sesuatunya agar mengarah menuju kemaslahatan,
maka perlu adanya jaminan keamanan sosial. Keamanan sosial adalah
ketenangan yang menghilangkan kegelisahan dan ketakutan dari diri manusia
baik individu maupun kelompok, dalam seluruh kehidupan duniawi, bahkan juga
dalam kehidupan akhirat, setelah kehidupan ini.sebagaimana keamanan sosial
secara umum mengharuskan adanya hal-hal berikut:
a.
b.
c.
d.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
b.
Banyak sekali hadits tarbawi yang menjelaskan tentang konsep islam tentang
lingkungan pendidikan masyarakat yang terkandung dalam sabda-sabda nabi
yang agung. Diantaranya adalah:
, , ,
": : ,
, , , ,
, , ,
. - ( ) - ,
,
. " , , :
Janganlah saling menghasud, janganlah saling mencari kessalahan
,janganlah saling membenci, janganlah saling membelakangi, janganlah salah
seorang dari kalian menjual atas dagangan saudaranya, jadilah kalian hambahamba allah yang bersaudara, seorang muslim adalah saudara muslim yang lain,
janganlah dia mendzhaliminya, janganlah dia merendahkannya, janganlah dia
menghinanya, sesungguhnya taqwa itu ada di sini(seraya nabi memberi isyarat
dengan meletakkan tangannya di dadanya sebanyak tiga kali), telah cukup
keburukan seorang muslim yang menghina saudara muslimnya, setiap muslim
diharamkan atas muslim lainnya, darahnya, hartanya dan harga dirinya. (H.R.
Ahmad)
c.
1. Masyarakat islam adalah guru bagi semua manusia yang memiliki kemauan
mengambil pelajaran dar i setiap yang terjadi di dalamnya.
2. Masyarakat adalah subyek yang menilai keberhasilan pendidikan.
3. Masyarakat adalah tujuan bagi semua anak didik yang telah belajar di berbagai
lingkungan.
4. Masyarakat adalah ujian yang paling sulit bagi aplikasi-aplikasi pendidikan
5. Masyarakat adalah cermin keberhasilan atau kegagalan dunia pendidikan
6. Masyarakat adalah etika dan estetika pendidikan, karena norma-norma individu
berproses menjadi norma sosial dan norma sosial yang disepakati dalam
masyarakat merupakan puncak estetika kehidupan. Tanpa ada norma sosial yang
disepakati, sesungguhnya kehidupan tidak indah.
B.
saran
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ashbahy, Malik bin Anas. Al-Muwattha. Dar el-fikr: 2010. Beirut, Libanon
Al-baihaqy. Musnad al-baihaqy.
Al-bukhary,
Tt.surabaya
muhammad
bin
ismail. Shahih
al-bukhary.
Al-haramain.
bin
al-Hajjaj
al-Qusyairy. Shahih
Muslim. Al-Hidayah:
tt.
Al-numany, ahmad bin hanbal. Musnad ahmad. Dar el-fikr: tt. Beirut, libanon
Warson.1997.
Kamus
Berbasis
Al
Munawwir. Pustaka
Masyarakat.LKiS
Yogyakarta.
()
Di riwayatkan dari al-barra bin azib, ia berkata: Nabi SAW memerintahkan kami dengan tujuh
perkara dan melarang kami dari tujuh perkara. Beliau menyuruh kami mengantar pemakaman,
menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang teraniaya, membenarkan
sumpah, menjawab salam, dan mengucapkan tasymit atas orang yang bersin. Beliau melarang
kami memakai bejana perak, cincin emas, kain sutra, sutra baaj, kain qasiy, dan kain istibraq.
(HR. Bukhari).
MATERI PENDIDIKAN
,
:
:
:
.......
Dari Ali bin Abi Thalib ra. sesungguhnya Rasulullah saw bersabda :
Didiklah anak-anakmu tiga hal : Mencintai Nabi kalian, mencintai
keluarganya, dan membaca Al Quran .. (HR. Dailamiy dan Ibnu
Najjar)
--
..
Bahwa ada seorang lelaki yang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata,
Wahai Rasulullah, bagaimanakah cara bersuci?.Maka beliau pun meminta dibawakan air di
dalam ember lalu beliau membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali.Kemudian beliau
membasuh wajahnya sebanyak tiga kali.Kemudian beliau membasuh kedua lengannya sebanyak
tiga kali.Kemudian beliau mengusap kepalanya lalu memasukkan dua jari telunjuknya ke dalam
telinganya dan mengusap bagian luar daun telinga dengan kedua ibu jarinya, sedangkan kedua
ibu jarinya digunakan untuk mengusap bagian dalam telinganya.Kemudian beliau membasuh
kedua kakinya sebanyak tiga kali-tiga kali. Kemudian beliau berkata, Demikianlah tata cara
berwudhu. Barang siapa yang menambah atasnya atau mengurangi, sungguh dia telah berbuat
jelek atau melakukan kezaliman. atau Berbuat kezaliman atau melakukan kejelekan. (HR. Abu
]Dawud [1/51] disahihkan an-Nawawi dalam Syarh Muslim [3/30
).(
Dari Abu Hurairah, ia berkata : tidak ada sahabat Rasulullah saw satu orang pun yang paling
banyak meriwayatkan hadis dari pada saya kecuali Abdullah bin Umar, karena ia menulis
)sementara aku tidak menulis ( Diriwayatkan oleh Bukhari
.
Artinya: Hadis Qutaibah ibn Said, hadis Lis kata Qutaibah hadis Bakr
yaitu ibn Mudhar dari ibn Hd dari Muhammad ibn Ibrahim dari Abi
;Salmah ibn Abdurrahmn dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda
Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan pintu salah
seorang di antara kalian. Ia mandi di sana lima kali sehari. Bagaimana
pendapat kalian? Apakah masih akan tersisa kotorannya? Mereka
;menjawab, tidak akan tersisa kotorannya sedikitpun. Beliau bersabda
Begitulah perumpamaan salat lima waktu, dengannya Allah menghapus
)dosa-dosa. (Muslim, I: 462-463
Dari Abu Musa ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Seorang mumin terhadap sesama mumin
bagaikan satu bangunan yang sebagiannya menguatkan sebagian yang lain, lalu Nabi Saw.
mengeramkan jari-jarinya. (Bukhari, Muslim).
Dari hadis di atas, kita bisa melihat bagaimana Rasulullah saw menggunakan media yang sangat
tepat dan efektif, yaitu kepalan jari-jari tangannya untuk memberi pemahaman kepada para
sahabat tentang perluya persatuan dan saling membantu antar sesama muslim dalam rangka
mempererat silaturahim dan memperkuat umat Islam.
EVALUASI PENDIDIKAN
..
Mencari ilmu itu Fardlu atas setiap Muslim, dan orang yang meletakkan
ilmu kepada selain ahlinya, maka ia seperti mengalungi babi dengan
permata, mutiara dan emas (HR. Ibn Majah)
Kandungan hadis di atas adalah bahwa setiap orang Islam wajib menuntut ilmu, baik laki-laki
maupun perempuan, orang tua ataupun anak muda.
Ilmu yang harus dituntut adalah semua ilmu yang berguna, yang mengajarkan kebaikan, baik itu
ilmu-ilmu agama atau ilmu pengetahuan umum.
Orang Islam harus menjadi orang pandai, bukan orang yang bodoh.
Dengan ilmu orang akan mampu meraih cita-citanya, baik di dunia sampai di akhirat.
--
.
.-
.
-
..
Barang siapa yangmenempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu
maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, dan
sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya karena ridla
(rela) terhadap orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya orang yang
mencari ilmu akan memintakan bagi mereka siapa-siapa yang ada di
langit dan di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di air. Dan
sesungguhnya eutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah
seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang.
Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, sesugguhnya
para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mereka
mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambil bagian untuk
mencari ilmu, maka dia sudah mengambil bagian yang besar. (HR. Ibn
Majah)
TUJUAN PENDIDIKAN
)Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang luhur (HR. Ahmad
..
Sesungguhnya mumin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya dan
)paling lembut terhadap keluarganya (HR. Tirmidzi
--
-
.
..
Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan karena selain Allah atau ingin
menggunakannya untuk selain Allah, maka akan disiapkan tempat duduknya dari api neraka (HR.
Tirmidzi) derajat hasan
(.
)
Muawiyah bin Hakam, saat ada seorang yang bersin ketika shalat di
depannya, ia pun mendoakan orang tersebut ketika sedang shalat.
Muawiyah berkata: Lalu para sahabat memperhatikan diriku, maka aku
berkata, Celaka kalian, mengapa kalian memperhatikan aku? mereka
pun kemudian menepukkan tangannya ke paha. Saat aku melihat mereka
bermaksud mendiamkan aku, aku pun diam. Ketika Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam selesai shalat, Beliau memanggilku.Biarlah bapak dan
ibuku menjadi tebusannya. Beliau sama sekali tidak memukulku,
membentakku dan memakiku. Aku belum pernah melihat orang yang
paling baik pendidikannya sebelum maupun sesudahnya daripada Beliau
) (HR. Muslim No 836
.....
Aku belum pernah sama sekali melihat seorang pendidik yang paling
lembut daripada Rasulullah SAW (HR. Abu Dawud.No. 931
Suatu ketika Rasulullah SAW keluar dari kamarnya kemudian memasuki
masjid dan beliau melihat dua majelis. Salah satunya sedang membaca Al
Quran dan Berdoa kepada Allah, dan lainnya sedang belajar dan
mengajar, kemudian Beliau bersabda kepada mereka,Keduanya ssamasama dalam kebaikan, mereka yang membaca Al Quran dan berdoa
kepada Allah, jika Allah mengehendaki maka akan mengabulkannya dan
jika Allah tidak menghendaki maka tidak akan mengabulkannya. Dan
mereka yang sedang belajar, Sesungguhnya aku diutus sebagai pendidik,
)kemudian Nabi ikut duduk bersama mereka (HR Ibnu Majjah.No. 225
:
:
" Dari Abu Hurairah ia berkataRsulullah bersabda Tidak ada anak yang dilahirkan, kecuali
dilahirkan atas kesucian. Dua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi
sebagaimana binatang itu dilahirkan dengan lengkap.Apakah kamu melihat binatang lahir dengan
)terputus (hidung, telinga, dan sebagainya)?"(HR. Bukhari
(
Bukanlah golongan umatku orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak mengasihi yang
lebih muda, dan tidak mengetahui hak-hak guru.[ HR. Ahmad, Thobaroni, Hakim dari Ubadah bin
]Hamit
:
.......
:
,
:
:
:
.......
Dari Ali bin Abi Thalib ra. sesungguhnya Rasulullah saw bersabda :
Didiklah anak-anakmu tiga hal : Mencintai Nabi kalian, mencintai
keluarganya, dan membaca Al Quran .. (HR. Dailamiy dan Ibnu
)Najjar
) (
Perintahlah kalian pada anak kecil dengan sholat ketika telah berumur 7
tahun. Dan ketika telah berumur 10 tahun maka pukullah dia karena
)meninggalkan sholat (HR. Abu Dawud
........ :
......
Dari Abu Hurairah ra : Wanita dinikahi karena empat hal : kekayaannya, keturunannya,
kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah karena agamanya maka akan beruntung. (HR.
)Bukhari
" Abdullah bin Umar r.a. berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda, Ketahuilah: kalian
semua adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Pemimpin rakyat
akan dimintai pertanggungjawabannya tentang rakyat yang dipimmpinnya. Suami adalah
pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawabannya tentang keluarga yang
dipimpinnya. Isteri adalah pemimpin rumah suami dan anak-anaknya dan ia akan dimintai
)pertanggungjawaban atas mereka (HR. Bukhari
:
:
( =)
Barang siapa yang memasuki masjid kami ini (masjid Nabawi) dengan
tujuan untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, dia ibarat
seorang yang berjihad di jalan Allah.Dan barang siapa yang memasukinya
dengan tujuan selain itu, dia ibarat orang yang sedang melihat sesuatu
yang bukan miliknya. [Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ahmad (II/350,
526-527), Ibnu Majah (no. 227), Ibnu Hibban (no. 87-At-Taliqat), Ibnu Abi
Syaibah
(no.
3306),
dan
Al-Hakim
(I/91),
dari
Abu
]Hurairah radhiyallahuanhu
Dari Abdullah bin Umar :Suatu ketika Rasulullah SAW keluar dari
kamarnya kemudian memasuki masjid dan beliau melihat dua majelis.
Salah satunya sedang membaca Al Quran dan Berdoa kepada Allah, dan
lainnya sedang belajar dan mengajar, kemudian Beliau bersabda kepada
mereka,Keduanya ssama-sama dalam kebaikan, mereka yang membaca
Al Quran dan berdoa kepada Allah, jika Allah mengehendaki maka akan
mengabulkannya dan jika Allah tidak menghendaki maka tidak akan
mengabulkannya. Dan mereka yang sedang belajar, Sesungguhnya aku
diutus sebagai pendidik, kemudian Nabi ikut duduk bersama mereka (HR
)Ibnu Majjah.No. 225
:
:
" :
" - -
:
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan.
Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba)hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia
tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa
itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan
buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram
)darahnya, hartanya, dan kehormatannya. (HR. Ahmad Muslim
) (
Di riwayatkan dari al-barra bin azib, ia berkata: Nabi SAW memerintahkan kami dengan tujuh
perkara dan melarang kami dari tujuh perkara. Beliau menyuruh kami mengantar pemakaman,
menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang teraniaya, membenarkan
sumpah, menjawab salam, dan mengucapkan tasymit atas orang yang bersin. Beliau melarang
kami memakai bejana perak, cincin emas, kain sutra, sutra baaj, kain qasiy, dan kain istibraq.
(HR. Bukhari).