Paper - Daya Dukung Tanah
Paper - Daya Dukung Tanah
Paper - Daya Dukung Tanah
Dosen Pengampu :
Aryanti Nur Hidayati, S.T., M.Eng.
Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan
syukur
Teknik Pondasi.
Semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya laporan penelitian
ini yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan paper ini. Oleh karena itu, kritik serta saran dari semua pihak
senantiasa kami harapkan untuk bisa memperbaiki karya ini.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi masyarakat pada
umumnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI II
BAB I PENDAHULUAN
A
B
C
D
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
METODE PENULISAN
1
2
2
2
BAB II PEMBAHASAN
A
E
F
G
KONDISI TANAH3
DAYA DUKUNG ULTIMIT
7
DAYA DUKUNG TANAH MENURUT TERZAGHI (1943) 8
DAYA DUKUNG TANAH MENURUT AHLI LAIN 10
1 MAYERHOF (1951, 1963) 10
2 HANSEN (1970)
11
3 VESIC (1973, 1974) 11
4 OHSAKI
12
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kamus Webster (Neufeldt and Guralnik, 1991) menyebutkan kata pondasi
memiliki beberapa arti, antara lain adalah ... suatu lapisan atau tanah padat di
bawah bangunan atau ... bagian struktur paling bawah dari suatu bangunan.
Sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia (Gogot Setyo Budi, 2011), pondasi
berarti dasar bangunan yang kuat, biasanya (terdapat) di bawah permukaan tanah
tempat bangunan itu didirikan.
Dari beberapa arti di atas maka pondasi dapat didefiniskan sebagai bagian
struktur paling bawah dari suatu bangunan yang tertanam di dalam lapisan tanah
yang kuat dan stabil (solid) serta berfungsi sebagai penopang bangunan.
Pondasi dangkal adalah struktur bangunan paling bawah yang berfungsi
meneruskan (mendistribusi) beban bangunan ke lapisan tanah yang berada relatif
dekat dengan permukaan tanah. yang termasuk dalam kategori pondasi dangkal
adalah pondasi setempat (spread footings) dan pondasi plat penuh (mat
foundations). Meskipun pondasi dangkal sangat umum dipakai namun pada
kondisi tertentu pondasi tersebut tidak cocok untuk dipergunakan. Sebagai contoh,
apabila lapisan tanah yang dekat permukaan sangat jelek (lembel) atau ada
kemungkinan terjadi gerusan dari air permukaan (erosi), genangan air atau bila
pondasi menahan beban lateral yang sangat besar maka pondasi dangkal kurang
cocok untuk digunakan.
Metode untuk mendapatkan daya dukung suatu tanah dasar fondasi selain
dari
hanya
sebagai
suatu
perkiraan,
seperti
teori-teori
daya
dukung
dan juga melalui hasil uji lapangan. Secara teoritis, beberapa ahli mekanika tanah
mengembangkan metode-metode untuk menganalisis daya dukung tanah
khususnya untuk fondasi dangkal. Metode-metode tersebut mempunyai anggapan/
asumsi yang berbeda. Metode untuk menganalisis daya dukung tanah pondasi
khususnya pondai dangkal antara lain ; Terzaghi, Meyerhof, Vesic, Hansen, dan
Ohsaki. Kelima metode tersebut mempunyai rumusan yang berbeda dan
anggapan-anggapan yang berbeda pula dan beberapa metode mempunyai
keterbatasan dalam penggunaanya. Apakah dari beberapa metode tersebut akan
menghasilkan nilai daya dukung yang hampir sama atau sangat berbeda. Selain itu
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kondisi Tanah
Pada dasarnya daya dukung tanah adalah kemampuan tanah memikul
tekanan atau tekanan maksimum yang diijinkan bekerja pada tanah pondasi. Daya
dukung ultimit (ultimit bearing capacity) (qult) = daya kemampuan pada batas
runtuh.
Daya dukung tanah yang diijinkan = qall ada faktor aman dimana:
q all=
q ult
SF
SF
SF
Yang mempunyai pengaruh terhadap daya dukung tanah ultimit suatu tanah:
-
q = D1. + D2.
= sat - w
Dapat dipakai untuk d = 0 (posisi mata air tanah berhimpitan
dengan dasar pondasi)
b) D1 Df , 0 d B
q = Df.
x = 1/B {.d + (B-d)}
d B, muka air tanah tak berpengaruh pada kapasitas dukung.
Faktor Keamanan
A (W(D+L) + WF
A W(D+L)/qall(net)
penurunan besar
terjadi pada tanah yang kompresibilitas rendah dengan fondasi agak dalam
Lingkaran
Bujur sangkar
Lingkaran
Dimana:
c
= 2/3.c
tan = 2/3.tan
c. Kondisi khusus:
a) tanah pasir murni (non kohesif), c = 0
qult = q.Nq + 1/2 B..N
b) lempung murni jenuh air, = 0 Nc = 5,7, Nq = 1, N=0
qult = c.Nc + q atau qult = 5,7 c + q
c) beban di muka tanah, Df = 0 q = 0
qult = c.Nc + . B..N
General shear
Nc
Nq
5.7
1.0
0.0
7.3
1.6
9.6
Local shear
Nc
Nq
5.7
1.0
0.0
0.5
6.7
1.4
0.2
2.7
1.2
10
8.0
1.9
0.5
12.9
4.4
2.5
15
9.7
2.7
0.9
17.7
7.4
5.0
20
11.8
3.9
1.7
25.1
12.7
9.7
25
14.8
5.6
3.2
37.2
22.5
19.7
30
19.0
8.3
5.7
52.6
36.5
35.0
34
23.7
11.7
9.0
57.8
41.4
42.4
35
25.2
12.6
10.1
95.7
81.3
100.4
40
34.9
20.5
18.8
10
d c =1+0,4
Df
B
Df
1
B
Df
B
Df
B
Df
>1
B
Df
B
Nc
Nq
N(H)
N(M)
11
N(V)
Nq/Nc
2tan(1-sin)2
5,14
1,0
0,0
0,0
0,0
0,195
0,000
6,49
1,6
0,1
0,1
0,4
0,242
0,146
10
8,34
2,5
0,4
0,4
1,2
0,296
0,241
15
10,97
3,9
1,2
1,1
2,6
0,359
0,294
20
14,83
6,4
2,9
2,9
5,4
0,431
0,315
25
20,71
10,7
6,8
6,8
10,9
0,514
0,311
26
22,25
11,8
7,9
8,0
12,5
0,533
0,308
28
25,79
14,7
10,9
11,2
16,7
0,570
0,299
30
30,13
18,4
15,1
15,7
22,4
0,610
0,289
32
35,47
23,2
20,8
22,0
30,2
0,653
0,276
34
42,14
29,4
28,7
31,1
41,0
0,698
0,262
36
50,55
37,7
40,0
44,4
56,2
0,746
0,247
38
61,31
48,9
56,1
64,0
77,9
0,797
0,231
40
75,25
64,1
79,4
93,6
109,3
0,852
0,214
45
133,73
134,7
200,5
262,3
271,3
1,007
0,172
50
266,50
318,5
567,4
871,7
761,3
1,195
0,131
4. Ohsaki
Analisis daya dukung Ohsaki merupakan modifikasi dari rumus Terzaghi.
Ohsaki dalam Sosrodarsono (1990) mengusulkan rumus daya dukung batas
yaitu;
qu = . c. Nc + Df . . Nq + . . B . N
Dengan , adalah suatu faktor bentuk yang mempunyai harga seperti
diberikan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.3. Koefisien daya dukung dari Ohsaki (Sosrodarsono, 1990)
0
5
10
15
20
25
Nc
5,3
5,3
5,3
6,5
7,9
9,9
0
0
0
1,2
2,0
3,3
Nq
1,0
1,4
1.9
2,7
3,9
5,6
28
32
36
40
45
50
Nc
Nq
11,4
20,9
42,2
95,7
172,3
347,5
4,4
10,6
30,5
115,7
325,8
1073,4
7,1
14,1
31,6
81,3
173,3
415,1
12
Faktor
bentuk
Bentuk fondasi
Menerus Bujur Sangkar
1,0
0,5
1,3
0,4
13
Persegi
Lingkaran
1,3
0,3
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Banyak ahli yang mengemukakan pendapat dan metode untuk
menganalisis daya dukung tanah pondasi khususnya pondai dangkal antara lain ;
Terzaghi, Meyerhof, Vesic, Hansen, dan Ohsaki. Kelima metode tersebut
mempunyai rumusan yang berbeda dan anggapan-anggapan yang berbeda pula
dan beberapa metode mempunyai keterbatasan dalam penggunaanya.
Dari beberapa metode tersebut akan menghasilkan nilai daya dukung yang
hampir sama ataupun sangat berbeda. Selain itu masalah yang ditinjau adalah
ketepatan penggunaan metode berdasarkan kondisi yang ada. Maka dari itu
haruslah sangat berhati-hati dalam pemakaiannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.
Tanpa
Tahun.
BAB
Daya
Dukung
Pondasi.
http://elearning.gunadarma
.ac.id/docmodul/dasar_mekanika_tanah/bab8_daya_dukung_tanah.pdf.
Didownload tanggal 24 November 2016.
Anonym. Tanpa Tahun. Fondasi Dangkal.
Gogot S.B. 2011. Pondasi Dangkal Ed. I. Yogyakarta: ANDI.
Laula Imelda. 2009. Analisis Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal dengan
Beberapa Metode. https://www.academia.edu/5894208/ANALISIS_DAYA_
DUKUNG_TANAH_PONDASI_DANGKAL_DENGAN_BEBERAPA_MET
ODE. Diakses tanggal 24 November 2016.