Modul Packet Tracer
Modul Packet Tracer
Seperti yang telah kita ketahui, fungsi dari router adalah menghubungkan sebuah network yang berbeda atau
ip class yang berbeda atau subnet atau gang yang berbeda, karena jika kita menggunakan sebuah hub / switch
biasa, maka device atau komputer tidak akan tersambung
b. Switch
c. Komputer
d. Kabel
Gambar 5 : Connections / Kabel (a) Kabel Otomatis, (b) Kabel Straight, (c) Kabel Crossover
kabel digunakan untuk menghubungkan setiap device atau hardware, contoh komputer dengan computer,
komputer dengan switch, dll
Masalah penggunaannya, kapan kita menggunakan cross, dan kapan kita menggunakan straight. perhatikan
keterangan dibawah ini
a. Straight akan digunakan untuk menghubungkan device-device yang berbeda, contoh :
a. PC Hub
b. PC Switch
c. Router Hub
d. Router Switch
b. Sedangkan Cross digunakan untuk menghubungkan device-device yang sama, contoh :
a. Komputer Komputer
b. Switch Hub
c. Switch Switch
d. Router Router
e. Router PC
c. Untuk Router PC juga bisa digunakan kabel rollover
Nah, jika kita kesulitan menentukan kita harus menggunakan kabel (b) straight atau (c) crossover, maka
gunakanlah bantuan kabel (a), dia akan mengotomatisasi penggunaan kabel yang benar yang sesuai dengan
kebutuhan
Peer to Peer
Untuk hubungan yang peer to peer ini, kita akan coba menghubungkan sebuah laptop dengan laptop
menggunakan kabel crossover
Langsung aja :
1. Bukalah program cisco packet tracer 5.0 yang sudah anda install
2. Buatlah sebuah design jaringan seperti berikut ini
6. Pada tahap ini yang bisa kita lakukan adalah memberikan display name, perhatikan pada gambar diatas
yang diberi kotak merahgantilah nama simulasi anda sesuai dengan yang diatas
Tahap berikutnya untuk memberikan IP Address, perhatikan langkah berikut ini
Gambar 3 : Desktop
7. Tahap disini kita akan memberikan IP Addressklik tab desktop diatas dan klik pilihan IP Configuration
Gambar 4 : IP Configuration
8. Settinglah dan Rubahlah ip address dan subnet mask seperti gambar diatas
9. Untuk basis /24 itu berarti subnet mask yang diberikan adalah 255.255.255.0
Langkah awal adalah mengetikkan "ping 192.168.10.11" yang artinya dia laptop 1 akan mengirim data pada
laptop 2, dan akan dibalas berupa keterangan reply yang menandakan bahwa kedua laptop tersebut sudah
terkoneksi,,,jika tidak, maka akan muncul keterangan RTO atau Request Time Out
Melalui PDU
Sebagai latihan, cobalah design sebuah jaringan dengan design seperti berikut
Gambar 7 : Study Kasus, cobalah buat dan setting jaringan seperti diatas
Jaringan Router
kita akan mencoba menghubungkan sebuah jaringan computer dengan subnet
yang berbeda dan studi kasusnya akan kita coba untuk menghubungkan IP Class
yang berbeda.
missal di POLSUB mempunyai 2 buah Lab Komputer. Lab A dan Lab B. Lab A itu
terhubung dengan Speedy dengan ip address 192.168.1.10 dst. Sedangkan untuk
Lab B itu hanya jaringan LAN biasa, jadi kita setting 192.168.0.10, nah, kalau kita
langsung ping menggunakan Switch, ini jelas tidak akan terhubung atau RTO
(Request Time Out).
silahkan anda buat jaringan Lab A seperti dibawah ini
c. Configure terminal
d. Interface fa 0/0 --> Karena yang akan kita setting fashethernet ke 0/0
e. Ip address 192.168.1.20 255.255.255.0 --> setting ip address dan subnet mask..
f. No shutdown
g. Exit --> keluar dari interface 0/0
h. Exit --> keluar dari configure terminal
i. Write --> menyimpan
j. Exit --> keluar dari router
Sekarang coba lakukan configurasi untuk Router interface fa 0/1, caranya sama kayak diatas. Tapi ip
addressnya dirubah jadi 192.168.0.20 yalangkah-langkahnya sama dengan point b s/d j
Nah, tahap selanjutnya adalah mengatur GATEWAY untuk masing-masing Komputer. Saya contohkan satu
untuk komputer A01
Gambar 9 : Reply
Sekarang coba kita study kasusbuatkan saya jaringan seperti ini
Gambar 2 : Design Jaringan LAN biasa dengan 1 Server yang menggunakan DHCP
Langkah awal yang harus kita lakukan adalah mensetting DHCP pada server..
Oke,,,
1. Klik 2x pada server
c. pada point no (3) atur gatewaynya seperti yang kita atur diatas menjadi 192.168.0.6
ini merupakan ip address terakhir dari subnet mask yang kita miliki
d. Point (4) karena ip address 192.168.0.1 akan kita gunakan untuk server itu sendiri secara
manual, maka Start IP Address disini akan kita isi dengan 192.168.0.2 jangan lupa subnet
masknya dengan 255.255.255.248
e. Langkah ke (5) klik tombol save, maka secara otomatis akan memunculkan point (6)
f. Point (6) menjelaskan maksimal computer yang dapat ditampung oleh subnet mask ini yaitu 5
g. Pertanyaannya kenapa 5 kok bukan 6, ya, karena 1 ip address yaitu 192.168.0.1 itu sendiri tidak
dihitung.
3. Langkah berikutnya memberikan ip address manual pada Server.
Gambar 5 : Langkah-langkah adalah (1) klik tab Desktop, (2) default dia akan aktif pada Static yang artinya kita
dapat mengisinya manual, tahap ini kita akan menggantinya dengan DHCP, (3) ip address masih kosong, kita
lihat sebentar lagi, jika kita memilih DHCP.
b. Klik DHCP, lihat perubahannya
Gambar 6 : Ketika kita mengklik DHCP, disitu keterangannya adalah Requesting IP Address yang artinya dia
masih meminta sebuah alamat ip pada server, tunggu saja sebentar, dan lihat hasilnya
Gambar 7 : ip address, subnet mask, dan default gateway akan otomatis terisi
c. lakukan hal yang sama untuk PC02 PC04, berikutnya adalah studi kasus
6. Buatlah sebuah design jaringan lanjutan seperti berikut ini
7. Jangan lupa menggunakan DHCP ya