Makalah Pengantar Ilmu Farmasi Hubungan Ilmu Farmasi Dan Ilmu Dasar Biologi
Makalah Pengantar Ilmu Farmasi Hubungan Ilmu Farmasi Dan Ilmu Dasar Biologi
Makalah Pengantar Ilmu Farmasi Hubungan Ilmu Farmasi Dan Ilmu Dasar Biologi
Di Susun Oleh :
Sulestari/D1A151067
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ilmu farmasi merupakan ilmu yang bergerak dalam bidang kesehatan terutama dalam
pembuatan obat yang bertujuan untuk menyembukan atau mengobati berbagai penyakit pada
manusia dan hewan.
Pada dasarnya ilmu farmasi didukung oleh ilmu-ilmu lain yang sangat berpengaruh
dalam keberhasilansuatuilmu farmasi. Sebagai contoh sebuah pohon yang menjukang tinggi
mempunyai sesuatu yang menopangnya dengan kuat, yaitu sebuah akar. Akar tak terlihat
tetapi ia merupakan bagian terpenting dalam kehidupan pohon tersebut. Jadi pada intinya
ilmu farmasi sangat berikatan dengan ilmu ilmu lain yang sebagai dasar berhasilnya suatu
ilmu farmasi diterapkan dalam pembuatan suatu sediaan obat.
Dari sedikit pembahasan diatas kali ini akan lebih dibahas hubungan antara ilmu
farmasi dengan ilmu dasar biologi. Karena dalam farmasi kita mengenal obat dan obat ini
akan berinteraksi dengan tubuh manusia, luar maupun dalam. Sehingga ilmu biologi menjadi
salah satu ilmu terpenting yang berkaitan dengan dunia farmasi.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
2.1Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang, rumusan masalah, sistematika penulisan
BAB II KAJIANTEORI, ilmu farmasi, Farmasi dalam Persepektif Filsafat Ilmu Pengetahuan,
ilmu biologi
BAB III PEMBAHASAN, Hubungan ilmu farmasi dengan ilmu dasar, Hubungan Farmasi dan
Biologi
BAB IV PENUTUP, kesimpulan, saran
BAB II
KAJIAN TEORI
merupakan kerangka dasar yang membangun ilmu-ilmu terapan yang berbasis kealaman
seperti ilmu kesehatan, ilmu teknik, ilmu pertanian, dan lain sebagainya.
Farmasi ditinjau dari objek materinya, memiliki kerangka dasar dari ilmu-ilmu
alam; Kimia, Biologi, Fisika dan Matematika. Sedangkan ilmu farmasi ditinjau dari objek
formalnya merupakan ruang lingkup dari ilmu-ilmu kesehatan. Secara historis ilmu farmasi
dikembangkan dari medical sciences, yang berdasarkan kebutuhan yang mendesak perlunya
pemisahan ilmu farmasi sebagai ilmu pengobatan dari ilmu kedokteran sebagai ilmu tentang
diagnosis.
Ilmu farmasi pada perkembangan selanjutnya mengadopsi tidak hanya ilmu kimia,
biologi, fisika, dan matematika, melainkan termasuk pula dari ilmu-ilmu terapan seperti
pertanian, teknik, ilmu kesehatan, bahkan dari behavior science.
2. Farmasi dalam paradigma epistemologi
Secara umum farmasi terdiri dari farmasi teoritis dan farmasi praktis. Farmasi secara
teoritis dibangun oleh beberapa cabang ilmu pengetahuan, yang secara garis besarnya terdiri
dari farmasi fisika, kimia farmasi, farmasetika, dan farmasi sosial. Selanjutnya farmasi
praktis terdiri dari dua bagian besar yakni farmasi industri, dan farmasi pelayanan.
Pertama, Farmasi Industri adalah ruang lingkup penerapan ilmu-ilmu farmasi teoritis,
dan tempat pengabdian bagi ahli-ahli farmasi (farmasis) yang berorientasi pada produksi
bahan baku obat, dan obat jadi, dan perkembangan selanjutnya juga meliputi kosmetika dan
makanan-minuman. Kedua, Farmasi Pelayanan yakni pengabdian disiplin ilmu farmasi
(farmasis/apoteker) pada unit-unit pelayanan kesehatan (apotek, rumah sakit, badan
pengawasan, dan unit-unit kesehatan lainnya).
Farmasi industri dan farmasi pelayanan saling terkait, dan berinteraksi antara satu
sama lain dalam satu orientasi, yakni health orientation, untuk seluruh lapisan masyarakat
tanpa kecuali. Farmais/apoteker di dalam menjalankan pengabdiannya di bidang kefarmasian
diikat oleh sebuah etika yang disebut kode etik apoteker (etika farmasi).
3. Farmasi dalam paradigma etika
Pemberdayaan farmasi dalam bidang pengabdian kesehatan tidak hanya terbatas pada
bagaimana meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi harus bernuansa lebih luas,
yaitu bagaimana meningkatkan kualitas SDM dan kualits kehidupan, maka peranan farmasi
hendaknya bukan hanya terbatas pada bagaimana menemukan obat, tetapi jauh lebih kedepan
bagaimana mengembangkannya dan membantu masyarakat agar mereka mau dan mampu
menjaga kesehatannya dengan baik serta menjadikan industri farmasi dan unit-unit pelayanan
kefarmsian sebagai sarana untuk meningkatkan derajat kehidupan dan penghidupan yang
layak bagi sebagian besar masyarakat dan ummat manusia seluruhnya.
2.3 Ilmu Biologi
Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan, dan organisme hidup, termasuk
struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Ilmu biologi modern
sangat luas, dan eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang, dan subdisiplin. Namun,
meskipun lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian,
sehingga menyatukannya dalam satu bidang. Biologi umumnya mengakui sel sebagai satuan
dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar pewarisan, dan evolusi sebagai mekanisme yang
mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, organisme diyakini bertahan dengan
mengonsumsi, dan mengubah energi serta dengan meregulasi keadaan dalamnya agar tetap
stabil, dan vital.
Nama Cabang
Keterangan
Anatomi
Botani
Bakteriologi
Epidemiologi
Fisiologi
Farmakologi
Mikrobiologi
Morfologi
Patologi
Taksonomi
BAB III
PEMBAHASAN
Biologi menjadi dasar bagi pembahasan dalam dunia farmasi menyangkut, anatomi dan
fisiologi manusia, , mikrobiologi, parasitologi, farmakologi dan bioteknologi. Terdapat pula
ilmu botani yang merupakan cabang dari biologi dikembangkan pembahasan lebih lanjut
mengenai sistematika dan morfologi tumbuhan, anatomi dan fisiologi tumbuhan. Kedua bahasan
tersebut akan menunjang kepada penggalian tumbuh-tumbuhan sebagai obat baik dari
identifikasi tanaman obat, kandungan kimia dan metode pemisahannnya. Bidang Farmasi dengan
dasar ilmu botani ini dikembangkan lebih lanjut dalam ilmu farmakognosi, bahan alam farmasi
dan fitokimia.
Sementara itu Fisika, seperti halnya ilmu kimia menjadi dasar bagi pembahasan di bidang
Farmasi khususnya dengan teknologi farmasi yang menyangkut sediaan danformulasi senyawa
obat. Bidang bahasan di Farmasi yang terkait dengan fisika sebagai ilmu dasar adalah
Farmasetika, Bio Farmasi, Farmako kinetik, Teknologoi Farmasi (liquid, semi solid dan solida).
Adapula bidang ilmu lainnya seperti ilmu sosial, ekonomi, antropologi dan hukum
merupakan ilmu-ilmu yang tidak dapat dilepaskan dari bidang kajian Farmasi. Antropologi
sangat terkait dengan perkembangan obat dan pengobatan modern. Ilmu sosial telah melahirkan
apa yang disebut daengan farmasi sosial demikian pula ekonomi (farmako ekonomi). Semenatara
ilmu hukum (dan perundangan) sangat erat dengan bidang kajian farmasi terutama dalam
hubungannya yang mengatur profesi farmasis (apoteker) dan produksi serta distribusi obat.
Melihat kaitan-kaitan imu yang bertautan dengan farmasi dapat dikatakan bahwa farmasi
tidak dapat dilepaskan dengan ilmu lainnya dari tiga kelompok besar: Natural science, ilmu-ilmu
kemasyarakatan dan humaniora.
10
11
4. Farmakologi
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh obat terhadap sistim fisiologi
organism. Seorang farmasi harus mengetahui pengaruh obat terhadap system fisiologi
manusia, selain adanya pengaruh tubuh terhadap obat adapula pengaruh obat terhadap
tubuh dimana ia akan memberikan suatu efek yang memperbaiki atau menyembuhkan
penyakit
5. Bioteknologi
Aplikasi Bioteknologi mampu meningkatkan kualitas suatu organisme dengan
memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme
lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup melalui proses fermentasi
untuk membuat produk keperluan sehari-hari seperti roti, keju, bir dan anggur. Dibidang
kesehatan, penerapan bioteknologi telah menghasilkan produk-produk penting seperti
antibiotik, vaksin, hormon, diagnostika penyakit dan produk farmasi lainnya
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kata farmasi diturunkan dari bahasa Yunani pharmakon, yang berarti cantik atau elok,
yang kemudian berubah artinya menjadi racun. Farmasi adalah ilmu yang mempelajari
cara membuat, mencampur, meracik, memformulasi, mengobinasi, menganalisis, serta
menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan
penggunaannya secara aman.
2. Farmasi dalam Persepektif Filsafat Ilmu Pengetahuan diagi menjadi 3 yaitu, Farmasi
dalam paradigma ontologis, Farmasi dalam paradigma epistemology dan Farmasi dalam
paradigma etika
3. Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan, dan organisme hidup, termasuk
struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya
4. Farmasi dan biologi sangat berhubungan, dilihat dari cabang-cabang ilmu biologi yang
erat kaitannya dengan bidang kefarmasian seperti Anatomi dan fisiologi manusia,
Mikrobiologi, Parasitology, Farmakologi,dan Bioteknologi yang masing-masingnya
mempunyai peran tersendiri dalam bidang farmasi.
5.2 Saran
1. Sebagai farmasis kita diharuskan memahami ilmu-ilmu dasar yang berhubungan dengan
farmasi sebagai landasan kita nantinya memperdalam ilmu farmasi
2. Mengembangkan ilmu ilmu farmasi dengan landasan ilmu dasar
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.unhas.ac.id/hasbi/FLKPP/Assesment/pembelajaran/BAGIAN-RUANG-LINGKUPFARMASI.doc
https://id.wikipedia.org/wiki/Cabang-cabang_biologi
https://pamudd.wordpress.com/2012/09/29/farmasi-dalam-konteks-filsafat-ilmu-pengetahuan/
http://bppsdmk.depkes.go.id/ckfin/userfiles/files/Modul-Anatomi-Dasar-dan-Fisiolog-SistimOrgan-Tubuh-Manusia.pdf
https://www.scribd.com/doc/50896143/PERANAN-MIKROBIOLOGI-DI-BIDANG-FARMASI
American Pharmaceutical Association, The National Professional Society of Pharmacicts, The
Final Report of the Task Force on Pharmacy education, Washington DC.