Makalah Pengantar Ilmu Farmasi Hubungan Ilmu Farmasi Dan Ilmu Dasar Biologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGANTAR ILMU FARMASI

HUBUNGAN ILMU FARMASI DAN ILMU DASAR


BIOLOGI

Di Susun Oleh :
Sulestari/D1A151067

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL-GHIFARI BANDUNG
2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Farmasi. Ucapan terima kasih
juga penulis ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Pengantar Ilmu Farmasi atas tugas yang telah
diberikan sehingga menambah pemahaman kami tentang ilmu farmasi dalam Makalah yang
penulis buat.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penulisan dan penyusunan makalah ini tidak lain
berkat Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat teratasi. Makalah ini disusun
selain untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Farmasi juga disusun untuk
memperluas ilmu tentang farmasi, khusunya hubungannya dengan ilmu dasar yang didapatkan
dari berbagai macam sumber informasi dan referensi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Mahasiswa Universitas Al-ghifari. Kami
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu kepada
Dosen Mata Kuliah kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami
dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Ilmu farmasi merupakan ilmu yang bergerak dalam bidang kesehatan terutama dalam
pembuatan obat yang bertujuan untuk menyembukan atau mengobati berbagai penyakit pada
manusia dan hewan.
Pada dasarnya ilmu farmasi didukung oleh ilmu-ilmu lain yang sangat berpengaruh
dalam keberhasilansuatuilmu farmasi. Sebagai contoh sebuah pohon yang menjukang tinggi
mempunyai sesuatu yang menopangnya dengan kuat, yaitu sebuah akar. Akar tak terlihat
tetapi ia merupakan bagian terpenting dalam kehidupan pohon tersebut. Jadi pada intinya
ilmu farmasi sangat berikatan dengan ilmu ilmu lain yang sebagai dasar berhasilnya suatu
ilmu farmasi diterapkan dalam pembuatan suatu sediaan obat.
Dari sedikit pembahasan diatas kali ini akan lebih dibahas hubungan antara ilmu
farmasi dengan ilmu dasar biologi. Karena dalam farmasi kita mengenal obat dan obat ini
akan berinteraksi dengan tubuh manusia, luar maupun dalam. Sehingga ilmu biologi menjadi
salah satu ilmu terpenting yang berkaitan dengan dunia farmasi.

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Apa yang dimaksud dengan ilmu farmasi?


Bagaimana Farmasi dalam Persepektif Filsafat Ilmu Pengetahuan?
Apa yang dimaksud dengan ilmu biologi?
Bagaimana hubungan ilmu farmasi dengan ilmu biologi?

2.1Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang, rumusan masalah, sistematika penulisan
BAB II KAJIANTEORI, ilmu farmasi, Farmasi dalam Persepektif Filsafat Ilmu Pengetahuan,
ilmu biologi
BAB III PEMBAHASAN, Hubungan ilmu farmasi dengan ilmu dasar, Hubungan Farmasi dan
Biologi
BAB IV PENUTUP, kesimpulan, saran

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Ilmu Farmasi


Kata farmasi diturunkan dari bahasa Yunani pharmakon, yang berarti cantik atau elok,
yang kemudian berubah artinya menjadi racun, dan selanjutnya berubah lagi menjadi obat atau
bahan obat. Oleh karena itu seorang ahli farmasi (Pharmacist) ialah orang yang paling
mengetahui hal ihwal obat. Ia satu-satunya ahli mengenai obat, karena pengetahuan keahlian
mengenai obat memerlukan pengetahuan yang mendalam mengenai semua aspek kefarmasian
seperti yang tercantum pada definisi di atas.
The American Society of Colleges of Pharmacy (AACP) [1] mendefinisikan farmasi
sebagai suatu sistem pengetahuan (knowledge system) yang merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan (health service). Memang agak sulit untuk mendefinisikan farmasi secara lengkap,
yang bukan saja melihatnya dari aspek asal atau sumber obat, atau tujuan pemakaian obat. Pada
Ekspose Perkembangan Ilmu Kesehatan oleh ISFI/IDI di Jakarta bulan Maret 1986 [9] oleh suatu
Tim dari Institut Teknologi Bandung telah dikemukakan definisi Farmasi sebagai berikut :
Farmasi pada dasarnya merupakan sistem pengetahaun (ilmu, teknologi dan
sosial budaya) yang mengupayakan dan menyelenggarakan jasa kesehatan dengan
melibatkan dirinya dalam mendalami, memperluas, menghasilkan dan mengembangkan
pengetahuan tentang obat dalam arti dan dampak obat yang seluas-luasnya serta efek
dan pengaruh obat pada manusia dan hewan.
Untuk menumbuhkan kompetensi dalam sistem pengetahuan seperti diuraikan di
atas, farmasi menyaring dan menyerap pengetahuan yang relevan dari ilmu biologi,
kimia, fisika, matematika, perilaku dan teknologi; pengetahuan ini dikaji, diuji,
diorganisir, ditransformasi dan diterapkan.
Sebagian besar kompetensi farmasi ini diterjemahkan menjadi produk yang
dikelola dan didistribusikan secara profesional bagi yang membutuhkannya.

Pengetahuan farmasi disampaikan secara selektif kepada tenaga profesional


dalam bidang kesehatan dan kepada orang awam dan masyarakat umum agar
pengetahuan mengenai obat dan produk obat dapat memberikan sumbangan nyata bagi
kesehatan perorangan dan kesejahteraan umum masyarakat.
Tidak dapat disangkal bahwa sistem pengetahuan farmasi, karena penerapannya untuk
tujuan kesehatan, merupakan bagian yang berarti secara kuantitatif maupun secara kualitatif
dalam setiap upaya kesehatan.
2.2 Farmasi dalam Persepektif Filsafat Ilmu Pengetahuan
1. Farmasi dalam paradigma ontologis.
Farmasi ditinjau dari kelahirannya hingga perkembangannya tidak dapat dilepaskan
dari kelahiran dan perkembangan ilmu pengetahuan secara universal yang pondasinya
dibangun oleh dua entitas, yakni filsafat moral dan filsafat alam.
Filsafat moral melahirkan Behavior Sciences atau ilmu-ilmu tentang prilaku manusia.
Oleh karena manusia itu memang merupakan objek istimewa bagi penyelidikannya sendiri,
maka mungkin juga diselidiki dari sudut tingkah lakunya, bukanlah tindakan yang sesuai
dengan tingkah yang lain-lain yang bukan manusia, melainkan yang khusus bagi manusia,
yaitu tindakan-tindakan yang terdorong oleh kehendaknya diterangi oleh budinya (moralnya).
Sedangkan dalam filsafat alam (cosmologia), menyelidiki alam ini, yang oleh filsafat alam
dicari inti alam itu, apakah sebenarnya alam itu, apakah sebenarnya isi alam pada umumnya,
dan apa hubungannya satu sama lain serta hubungannya dengan ada-mutlak. Alam ini
merupakn ada yang tidak mutlak, karena adanya tidak dengan niscaya. Segala isi alam
dengan adanya sendiri itu mungkin banyak tak ada. Tetapi dalam alam itu adalah sesuatu
yang mempunyai kedudukan istimewa, yang menyelidiki semua itu : Manusia (Human
Being).
Penyelidikan terhadap alam melahirkan berbagai cabang ilmu ke dalam ilmu-ilmu
sebagai Pure Sciences yakni Fisika, Biologi, Kimia, dan Matematika. Keempat ilmu alam itu

merupakan kerangka dasar yang membangun ilmu-ilmu terapan yang berbasis kealaman
seperti ilmu kesehatan, ilmu teknik, ilmu pertanian, dan lain sebagainya.
Farmasi ditinjau dari objek materinya, memiliki kerangka dasar dari ilmu-ilmu
alam; Kimia, Biologi, Fisika dan Matematika. Sedangkan ilmu farmasi ditinjau dari objek
formalnya merupakan ruang lingkup dari ilmu-ilmu kesehatan. Secara historis ilmu farmasi
dikembangkan dari medical sciences, yang berdasarkan kebutuhan yang mendesak perlunya
pemisahan ilmu farmasi sebagai ilmu pengobatan dari ilmu kedokteran sebagai ilmu tentang
diagnosis.
Ilmu farmasi pada perkembangan selanjutnya mengadopsi tidak hanya ilmu kimia,
biologi, fisika, dan matematika, melainkan termasuk pula dari ilmu-ilmu terapan seperti
pertanian, teknik, ilmu kesehatan, bahkan dari behavior science.
2. Farmasi dalam paradigma epistemologi
Secara umum farmasi terdiri dari farmasi teoritis dan farmasi praktis. Farmasi secara
teoritis dibangun oleh beberapa cabang ilmu pengetahuan, yang secara garis besarnya terdiri
dari farmasi fisika, kimia farmasi, farmasetika, dan farmasi sosial. Selanjutnya farmasi
praktis terdiri dari dua bagian besar yakni farmasi industri, dan farmasi pelayanan.
Pertama, Farmasi Industri adalah ruang lingkup penerapan ilmu-ilmu farmasi teoritis,
dan tempat pengabdian bagi ahli-ahli farmasi (farmasis) yang berorientasi pada produksi
bahan baku obat, dan obat jadi, dan perkembangan selanjutnya juga meliputi kosmetika dan
makanan-minuman. Kedua, Farmasi Pelayanan yakni pengabdian disiplin ilmu farmasi
(farmasis/apoteker) pada unit-unit pelayanan kesehatan (apotek, rumah sakit, badan
pengawasan, dan unit-unit kesehatan lainnya).

Farmasi industri dan farmasi pelayanan saling terkait, dan berinteraksi antara satu
sama lain dalam satu orientasi, yakni health orientation, untuk seluruh lapisan masyarakat
tanpa kecuali. Farmais/apoteker di dalam menjalankan pengabdiannya di bidang kefarmasian
diikat oleh sebuah etika yang disebut kode etik apoteker (etika farmasi).
3. Farmasi dalam paradigma etika
Pemberdayaan farmasi dalam bidang pengabdian kesehatan tidak hanya terbatas pada
bagaimana meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi harus bernuansa lebih luas,
yaitu bagaimana meningkatkan kualitas SDM dan kualits kehidupan, maka peranan farmasi
hendaknya bukan hanya terbatas pada bagaimana menemukan obat, tetapi jauh lebih kedepan
bagaimana mengembangkannya dan membantu masyarakat agar mereka mau dan mampu
menjaga kesehatannya dengan baik serta menjadikan industri farmasi dan unit-unit pelayanan
kefarmsian sebagai sarana untuk meningkatkan derajat kehidupan dan penghidupan yang
layak bagi sebagian besar masyarakat dan ummat manusia seluruhnya.
2.3 Ilmu Biologi
Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan, dan organisme hidup, termasuk
struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Ilmu biologi modern
sangat luas, dan eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang, dan subdisiplin. Namun,
meskipun lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian,
sehingga menyatukannya dalam satu bidang. Biologi umumnya mengakui sel sebagai satuan
dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar pewarisan, dan evolusi sebagai mekanisme yang
mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, organisme diyakini bertahan dengan
mengonsumsi, dan mengubah energi serta dengan meregulasi keadaan dalamnya agar tetap
stabil, dan vital.

Subdisiplin biologi didefinisikan berdasarkan skala organisme yang dipelajari, jenis


organisme yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk mempelajarinya antara lain:
1. Biokimia mempelajari kimia kehidupan.
2. Biologi molekuler terkait dengan interaksi antar molekul biologis.
3. Botani mempelajari biologi tumbuhan
4. Biologi seluler meneliti satuan dasar semua kehidupan, yaitu sel
5. Fisiologi mempelajari fungsi fisik, dan kimia jaringan organ, dan sistem organ suatu
organisme
6. Biologi evolusioner meneliti proses yang menghasilkan keanekaragaman hayati; dan
ekologi mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya.
Cabang-cabang biologi adalah ilmu-ilmu yang dikembangkan dari bidang biologi. Biologi
sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk makhluk hidup. Cabang-cabang
biologi:

Nama Cabang

Keterangan

Anatomi

Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk


hidup

Botani

ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan

Bakteriologi

Ilmu yang mempelajari tentang bakteri

Epidemiologi

Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit

Fisiologi

Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh

Farmakologi

Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan

Mikrobiologi

Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme

Morfologi

Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luarorganisme

Patologi

Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruhnya bagi manusia

Taksonomi

Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hubungan ilmu farmasi dengan ilmu dasar


Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik,
memformulasi, mengobinasi, menganalisis, serta menstandarkan obat dan pengobatan juga sifatsifat obat beserta pendistribusian dan penggunaannya secara aman. Farmasi dalam bahasa
Yunani(Greek) disebut farmakon yang berarti medika atau obat.
Dari pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa farmasi sangat berhubungan dengan obat,
tidak hanya cara pembuatannya tetapi juga pendistribusiaan dalam tubuh manusia. Ilmu farmasi
tidak berdiri sendiri melainkan mempunyai dasar yang menunjang berhasilnya suatu produk
farmasi. Farmasi ditinjau dari objek materinya, memiliki kerangka dasar dari ilmu-ilmu alam
yaitu Kimia, Biologi, Fisika dan Matematika
Kimia sebagai ilmu dasar (basic science) juga merupakan penunjang utama bagi ilmu
farmasi. Beberapa reaksi kimia dipelajari secara mendalam terkait dengan proses pembuatan obat
dan reaksi obat dalam tubuh. Kimia dasar membekali ilmu keahlian dasar seperti kimia analisis,
kimia organik, kimia fisik dan biokimia. Dari bidang yang dikategorikan keahlian dasar tersebut
akan dipelajari lebih lanjut dalam bidang farmasi berupa Kimia Farmasi Analisis, Kimia
Medisinal, dan kimia klinik.
8

Biologi menjadi dasar bagi pembahasan dalam dunia farmasi menyangkut, anatomi dan
fisiologi manusia, , mikrobiologi, parasitologi, farmakologi dan bioteknologi. Terdapat pula
ilmu botani yang merupakan cabang dari biologi dikembangkan pembahasan lebih lanjut
mengenai sistematika dan morfologi tumbuhan, anatomi dan fisiologi tumbuhan. Kedua bahasan
tersebut akan menunjang kepada penggalian tumbuh-tumbuhan sebagai obat baik dari
identifikasi tanaman obat, kandungan kimia dan metode pemisahannnya. Bidang Farmasi dengan
dasar ilmu botani ini dikembangkan lebih lanjut dalam ilmu farmakognosi, bahan alam farmasi
dan fitokimia.
Sementara itu Fisika, seperti halnya ilmu kimia menjadi dasar bagi pembahasan di bidang
Farmasi khususnya dengan teknologi farmasi yang menyangkut sediaan danformulasi senyawa
obat. Bidang bahasan di Farmasi yang terkait dengan fisika sebagai ilmu dasar adalah
Farmasetika, Bio Farmasi, Farmako kinetik, Teknologoi Farmasi (liquid, semi solid dan solida).
Adapula bidang ilmu lainnya seperti ilmu sosial, ekonomi, antropologi dan hukum
merupakan ilmu-ilmu yang tidak dapat dilepaskan dari bidang kajian Farmasi. Antropologi
sangat terkait dengan perkembangan obat dan pengobatan modern. Ilmu sosial telah melahirkan
apa yang disebut daengan farmasi sosial demikian pula ekonomi (farmako ekonomi). Semenatara
ilmu hukum (dan perundangan) sangat erat dengan bidang kajian farmasi terutama dalam
hubungannya yang mengatur profesi farmasis (apoteker) dan produksi serta distribusi obat.
Melihat kaitan-kaitan imu yang bertautan dengan farmasi dapat dikatakan bahwa farmasi
tidak dapat dilepaskan dengan ilmu lainnya dari tiga kelompok besar: Natural science, ilmu-ilmu
kemasyarakatan dan humaniora.

10

3.2 Hubungan Farmasi dan Biologi


1. Anatomi dan fisiologi manusia
Anatomi merupakan Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam
makhluk hidup dan fisiologi merupakan Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja
tubuh. Dalam anatomi dan fisiologi manusia dipelajari tentang seluruh system organ
dalam tubuh,dan mempunyai peran penting dalam kontribusi obat dalam tubuh. Dengan
mengetahui seluruh system organ dalam tubuh, maka kita pun akan lebih nantinya
mempelajari jalur masuknya obat dan bagaimana tubuh memperlakukan obat hingga obat
tersebut diekskresikan.
2. Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajar i tentang organisme hidup
y a n g berukuran kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) yang tidak dapat dilihat dengan
matabiasa tanpa bantuan suatu peralatan khusus.
Dengan mempelajari mikrobiologi, ahli farmasi dapat membuat obat yang dapat
mencegah, menanggulangiatau memberantas mikroorganisme penyebab penyakit,
sebagai contoh, denganditemukannya antibiotik kemoterapi yang dapat memerangi
mikroorganismepenyebab infeksi. Selain itu masih ada penisilin, streptomisin dan
kloramfenikol yangmerupakan antibiotik yang di produksi melalui mikroorganisme
spesifik yangdirangsang pertumbuhannya sehingga dapat menjadi obat-obat penyelamat
jiwa.
3. Parasitology
Pada dasarnya ilmu parasitologi adalah mempelajari mengenai simbiosis, terutama
bentuk suatu organisme yang bersifat parasite. Pada dasarnya seluruh mikroorganisme
tidak berbahaya, adapula yang menguntungkan dalam tubuh maupun untuk membantu
sebuah produksi. Dengan mempelajari parasitology, farmasis dapat membedakan dan
memanfaatkan mikroorganisme untuk sebuah kebermanfaatan

11

4. Farmakologi
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh obat terhadap sistim fisiologi
organism. Seorang farmasi harus mengetahui pengaruh obat terhadap system fisiologi
manusia, selain adanya pengaruh tubuh terhadap obat adapula pengaruh obat terhadap
tubuh dimana ia akan memberikan suatu efek yang memperbaiki atau menyembuhkan
penyakit
5. Bioteknologi
Aplikasi Bioteknologi mampu meningkatkan kualitas suatu organisme dengan
memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme
lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup melalui proses fermentasi
untuk membuat produk keperluan sehari-hari seperti roti, keju, bir dan anggur. Dibidang
kesehatan, penerapan bioteknologi telah menghasilkan produk-produk penting seperti
antibiotik, vaksin, hormon, diagnostika penyakit dan produk farmasi lainnya

12

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Kata farmasi diturunkan dari bahasa Yunani pharmakon, yang berarti cantik atau elok,
yang kemudian berubah artinya menjadi racun. Farmasi adalah ilmu yang mempelajari
cara membuat, mencampur, meracik, memformulasi, mengobinasi, menganalisis, serta
menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan
penggunaannya secara aman.
2. Farmasi dalam Persepektif Filsafat Ilmu Pengetahuan diagi menjadi 3 yaitu, Farmasi
dalam paradigma ontologis, Farmasi dalam paradigma epistemology dan Farmasi dalam
paradigma etika
3. Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan, dan organisme hidup, termasuk
struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya
4. Farmasi dan biologi sangat berhubungan, dilihat dari cabang-cabang ilmu biologi yang
erat kaitannya dengan bidang kefarmasian seperti Anatomi dan fisiologi manusia,
Mikrobiologi, Parasitology, Farmakologi,dan Bioteknologi yang masing-masingnya
mempunyai peran tersendiri dalam bidang farmasi.

5.2 Saran
1. Sebagai farmasis kita diharuskan memahami ilmu-ilmu dasar yang berhubungan dengan
farmasi sebagai landasan kita nantinya memperdalam ilmu farmasi
2. Mengembangkan ilmu ilmu farmasi dengan landasan ilmu dasar

13

DAFTAR PUSTAKA
http://www.unhas.ac.id/hasbi/FLKPP/Assesment/pembelajaran/BAGIAN-RUANG-LINGKUPFARMASI.doc
https://id.wikipedia.org/wiki/Cabang-cabang_biologi
https://pamudd.wordpress.com/2012/09/29/farmasi-dalam-konteks-filsafat-ilmu-pengetahuan/
http://bppsdmk.depkes.go.id/ckfin/userfiles/files/Modul-Anatomi-Dasar-dan-Fisiolog-SistimOrgan-Tubuh-Manusia.pdf
https://www.scribd.com/doc/50896143/PERANAN-MIKROBIOLOGI-DI-BIDANG-FARMASI
American Pharmaceutical Association, The National Professional Society of Pharmacicts, The
Final Report of the Task Force on Pharmacy education, Washington DC.

Anda mungkin juga menyukai