Ustek Solok Selatan
Ustek Solok Selatan
Ustek Solok Selatan
STUDIO 1
Usulan Teknis (USTEK)
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2009-2029
Disusun oleh :
Stheffano Adams
Sairoji
: Ir.Haryani,M.T
: Agisti Amelia Putri,S.T
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Proses pertumbuhan suatu wilayah di pengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal
dari dalam ( internal factors ) ataupun dari luar ( external factors ). Kedua faktor
tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga membentuk system baik secara
langsung maupun tidak langsung yang akan mempengaruhi perkembangan suatu
wilayah. Dalam kondisi ideal, pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal secara
positif dapat bergerak menuju kecenderungan kearah yang lebih baik. Tetapi
kenyataan sering kali terjadi penurunan efesensi dan efektivitas struktur ruang dan
bentuk ibu kota dalam mendukung kegiatan hidup masyarakat.
Sebagaimana ditetapkan undang-undang No. 32 tahun 2004, pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah di titik beratkan pada pemerintahan daerah
kabupaten. Karena itu, pemerintah daerah adalah pelaksana utama pembangun an,
termasuk melaksanakan penataan ruang kabupaten/kota. Penyesuaian kembali dan
penyempurnaan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Solok Selatan
yang merupakan sah dari undang undang No 24 tahun 1992 merupakan suatu proses
yang dilakukan secara berskala agar selalu memiliki suatu rencana tata ruang yang
berfungsi seperti yang ditetapkan Dalam undang-undang No 26 Tahun 2007 tentang
penataan ruang.
Penyusunan kembali ( review ) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok
Selatan ini meliputi kegiatan pemantauan, dan diselenggarakan dengan menghormati
hak perorangan atau lembaga berdasarkan peraturan perundang-undangan, hukum
adat/kebiasaan yang berlaku. Untuk itu pemerintah Kabupaten Solok Selatan perlu
menyusun konsep-konsep sistem manajemen Tata Ruang yang efesien dan efektif
agar perkembangan masyarakat dan lingkungan hidup berlangsung secara dinamis
ilmu pengetahuan dan teknologi yang seiring dengan berjalan nya waktu.
1.2.2 Sasaran
Sasaran ini bertujuan untuk membangun Wilayah Kabupaten Solok Selatan dan
mendorong pertumbuhan Kabupaten Solok Selatan yang meliputi:
Setiap nagari memiliki 1 pusat kegiatan yang berfungsi sebagai pusat nagari
Beberapa nagari dalam satu kecamatan memiliki pusat kegiatan sebagai pusat
pelayanan lingkungan (PPL)
Beberapa nagari yang memiliki ciri perkotaan dan menjadi pusat pelayanan
kegiatan bagi sekitarnya menjadi pusat pelayanan kawasan (PPK)
Secara
diagramatis
pengembangan
kawasan
perdesaan
juga
turut
Zona A meliputi kecamatan koto parik gadang diateh dan kecamatan sungai pagu.
Permukiman
Kawasan penyangga
Permukiman
Kawasan penyangga
Pemerintah kabupaten.
Hankam.
Pemungkiman..
Perkebunan.
Hortikultura.
Kawasan penyangga.
Kawasan lindung.
C. Batas Administrasi
Batas Wilayah Administrasi perencanaan kegiatan Review RTRW
Kabupaten Solok Selatan tahun 2006-2026 terdiri dari 7 Kecamatan, 34 Nagari
dan 141 Jorong, dengan areal seluas 3346,20 Km2 terletak pada 01 17'13'- 01
46' 45" Lintang Selatan dan 100 53' 24" - 101 26' 27" Bujur Timur, dengan
batas sebagai berikut:
Sebelah Selatan
Provinsi Jambi
Sebelah Timur
Kabupaten Sijunjung
Sebelah Utara
Kabupaten Solok
Sebelah Barat
Batas-batas wilayah Kabupaten Solok Selatan, seperti diatur dalam undang undang pembentukannya, adalah :
Gambar 1.1
Masyarakat dapat memperoleh informasi penataan ruang dan rencana tata ruang
secara mudah dan cepat, melalui media cetak, media elektronik, atau forum
pertemuan
Masyarakat dapat memprakarsai upaya peningkatan tata laksana hak dan kewajiban
masyarakat dalam penataan ruang melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, atau
pelatihan untuk tercapainya tujuan penataan ruang
1.6. Keluaran
A. Pokok-pokok isi dokumen Penyusunan review Tata Ruang Kabupaten Solok
Selatan yang meliputi sebagai berikut :
1. Gambaran umum kawasan
2. Lingkup kegiatan;
3. Identifikasi kawasan;
4. Analisis kawasan potensi;
5. Rekomendasi dan lampiran.
B. Lampiran dokumen sekurang-kurangnya memuat hal sebagai berikut :
1. Dokumen review Tata Ruang Kabupaten Solok Selatan yang terdiri dari:
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah;
59. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
60. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air;
61. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 Tahun 2008 tentang Air
Tanah;
62. Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
63. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 1986, tentang Pelaksanaan
Batas Wilayah Kota di Seluruh Indonesia;
64. Peraturan Menteri PU No. 63 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai,
Daerah Manfaat Sungai dan Daerah Penguasaan Sungai;
65. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 69 Tahun 1996, tentang Pelaksanaan
Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat
dalam Penataan Ruang;
66. Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
No.
Tahun
1998
tentang
69. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam
Penyusunan Rencana Tata Ruang;
70. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penataan Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi dan Kawasan
Rawan Gempa Bumi;
71. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan
Perkotaan;
72. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11 Tahun 2009 tentang Rancangan
Peraturan Daerah dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;
73. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;
74. Peraturan Kepala BPN No. 2 Tahun 1993, tentang Tata Cara bagi
Perusahaan untuk Memperoleh Pencadangan Tanah, Ijin Lokasi, Pemberian
Perpanjangan dan Pembaharuan Hak Atas Tanah serta Penerbitan
Sertifikatnya;
75. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 53 Tahun 1989 tentang
Kawasan lndustri;
76. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 57 Tahun 1989 tentang Kriteria
Kawasan Budi daya;
77. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 33 Tahun 1989 tentang
Pengelolaan Kawasan Budidaya;
78. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 Tahun 1990 tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung;
79. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 97 Tahun 1993 tentang Tata
Cara Penanaman Modal;
80. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 41 Tahun 1996 tentang
Kawasan Industri;
Menteri
Pertanian
No.
837/Kpts/UM/1980
dan
No.
Menteri
Perhubungan
No.
54
Tahun
2002
tentang
BAB II
PENGALAMAN PERUSAHAAN
NUSANTARA CITRA CONSULTAN
Nusantara Citra Konsultan adalah konsultan yang berdiri sejak tahun 2005.
Dengan orang di dalamnya, saat ini perusahaan tersebut mampu menembus 20 besar
daftar konsultan terbaik se kota Bandung. Hal ini terlihat sejak diundang nya
karyawan perusahaan untuk mengikuti turnamen futsal khusus 16 besar konsultan se
kota Bandung. Memang hanya event biasa, tetapi yang mengikuti event tersebut
bukan berarti berasal dari kalangan biasa. Bahkan beberapa konsultan yang
merupakan Badan Usaha Milik Negara sering sekali kalang kabut ketiga mendengar
apabila nama Nusantara Citra Konsultan ada di dalam daftar nama lelang pekerjaan
yang mereka ikuti.
Saat ini Nusantara Citra Konsultan berlokasi di Jl. Purwakarta No. 39 Antapani
- Bandung. Memiliki kurang lebih 51 karyawan tetap yang terdiri dari beberapa
tenaga ahli bersertifikat, drafter-drafter berpengalaman, dan manajemen perusahaan
yang solid. Untuk bangunan kantor sendiri Nusantara Citra Konsultan sudah
mempunyai bangunan dengan hak milik sendiri. Dengan kantor berupa ruko 2 lantai,
dan beberapa fasilitas pendukung seperti sebuah travel, sebuah restoran yang terletak
berderetan dengan kantor Nusantara Citra Konsultan dan semua bangunan adalah hak
milik sendiri.
Untuk pengalaman pekerjaan konsultasi juga sudah tidak bisa dihitung dengan
jari, karena Nusantara Citra Konsultan sudah berkibar di beberapa lokasi seperti
Samarinda, Palu, Nunukan, Bandung, Tangerang Selatan, Tangerang, Surabaya,
Karawang, Tenggarong, Balikpapan, Manado, dan masih banyak lagi. Semua lokasi
tersebut merupakan lokasi-lokasi proyek yang sudah dikerjakan oleh Nusantara Citra
Konsultan.
Nusantara Citra Konsultan juga tidak menutup kemungkinan untuk
mengerjakan proyek-proyek swasta bahkan proyek international, karena dengan
semangat semua orang-orang yang ada di dalamnya apapun bisa terjadi. Mungkin
dari beberapa pembaca merupakan orang-orang yang hendak membangun gedung
atau bangunan tertentu dapat pula memakai jasa dari Nusantara Citra untuk menjadi
Konsultan Perencananya.
Beberapa sub bidang pekerjaan yang dikuasai oleh Nusantara Citra Konsultan
adalah :
- Arsitektural Gedung
- Struktural Gedung
- Rencana Detail Tata Ruang
- Perencanaan Wilayah
- Tata Lingkungan
- Telematika
- DED Gedung
Berikut ini merupakan daftar beberapa pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh
Nusantara Citra Konsultan.
1. Perencanaan Disain Gedung Kantor Baru DPRD Provinsi Sulawesi
Utara (2012)
2. Perencanaan Pembangunan Kantor, Gudang,dan Pusdalops (2012)
3. Perencanaan Masterplan BLU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
4. DED Gedung DPRD Kota Bandung (2011)
5. Perencanaan Gedung Kantor DPRD Kota Tangerang Selatan
6. DED Sains Center (SAMARINDA) (2012)
7. DED Pusat Pemerintahan Tangerang Selatan (2012)
8. Perencanaan Convention Hall Samarinda (2011)
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Gambaran Umum
3.1.1 Secara Geografis
Sebelah Selatan
: Provinsi Jambi
Sebelah Timur
: Kabupaten Sijunjung
Sebelah Utara
: Kabupaten Solok
Sebelah Barat
Batas-batas wilayah Kabupaten Solok Selatan, seperti diatur dalam undang undang pembentukannya, adalah:
beriklim tropis dengan temperatur bervariasi antara 20C hingga 33C dengan
curah hujan 1.6004.000 mm/tahun.
3.1.2
Orientasi
Wilayah Kabupaten Solok Selatan
Gambar 3.4
Potensi sumber daya alam wilayah Kabupaten Solok Selatan meliputi kondisi
fisik dasar yang ada diwilayahnya diantaranya: jenis tanah Podsolik Coklat dan
Latosol. Jenis tanah seperti ini memiliki tingkat hara yang tinggi dan sangat subur,
sehingga sangat cocok untuk pengembangan kegiatan pertanian, terutama tanaman
hortikultura dan perkebunan. Selain potensi diatas terdapat juga potensi sumber daya
alam lainnya diantaranya:
Wilayah ini juga memiliki potensi air yang sangat baik (mata air, air permukaan
maupun air tanah. Gambaran potensi air adalah sebagai berikut:
Akuifer Endapan G. Api tua; dijumpai di daerah Padang Aro - Lb. Gadang
dan sekitarnya. Debit sumur diperkirakan berkisar antara 5 l sampai 10 l/dt,
setempat dijumpai adanya kemunculan mataair dengan debit adayang
mencapai 100 l/dt.
Kondisi fisik dan letak TNKS (yang mendominasi wilayah Kabupaten Solok
Selatan) menyebabkan kawasan ini memiliki nilai ekologis yang sangat tinggi (di
kawasan TNKS tercatat lebih dari 4.000 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam
63 Famili, dijumpai lebih dari
306 jenis burung yang termasuk ke dalam 49 Famili dan 42 jenis mamalia yang
termasuk keadalam 19 Famili).
Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2002, relatif belum termasuk dalam lahan
kritis (Database & Informasi KRLPS Prov. Jambi, 2002), hal ini sangat penting
untuk dipertahankan.
Struktur jaringan jalan di kabupaten ini berbentuk linier dengan jaringan jalan
utama membentang dari barat ke timur (Padang Solok Muara Labuh Padang
Aro Dusun Tengah). Di sekitar Labuh Malako, jaringan jalan ini terpecah. Satu
arah menuju utara hingga Dusun Tengah, sedangkan yang lainnya menuju ke
selatan menuju Sei Penuh, Kabupaten Kerinci (Provinsi Jambi).
Nilai PDRB pada tahun 2000 hingga tahun 2003 cenderung mengalami
pertumbuhan rata-rata sekitar 4,21%. Struktur perekonomian Kabupaten Solok
Selatan dibentuk oleh 3 sektor utama, yaitu Pertanian, terutama tanaman pangan
dan perkebunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, terutama perdagangan besar,
serta Industri Pengolahan, terutama industri tanpa migas.
Pada tahun 2000, kontribusi sektor pertanian terhadap nilai PDRB Kabupaten
Solok Selatan (Berdasarkan Harga Berlaku) adalah 37,01%. Angka ini cenderung
meningkat hingga tahun 2004 yang lalu, mencapai 39,52%. Dari sektor pertanian
ini, sub sektor yang dominan berkontribusi adalah pertanian tanaman pangan dan
perkebunan.
Kabupaten Solok dikenal sebagai penghasil kelapa sawit, kayu manis dan teh.
Berikut potensinya :
Perkebunan kelapa sawit banyak ditemukan di Sungai Pagu, Sangir Jujuan, dan
Sangir Batang Hari. Pada tahun 2004, produksi kelapa sawit di Kabupaten Solok
Selatan mencapai 1.686 ton. Produksi terbesar adalah Kecamatan Sungai Pagu
dengan total produksi sekitar 1.062 ton.
Kabupaten Solok Selatan juga menghasilkan teh. Produksi the dijual dalam
bentuk teh hitam dan teh hijau ke Sri Lanka, India, dan Timur Tengah. Perusahaan
pengolahan teh di Kabupaten Solok Selatan adalah PT. Perkebunan Nusantara VI
yang bekerja sama dengan PT. Mitra Kerinci.
Optimalisasi lahan hutan produksi yang dapat dikonversi seluar 30.000 ha bagi 5
komoditas utama perkebunan (kelapa sawit, kakao, kopi, teh, dan kayu manis)
diperkirakan akan menghasilkan keuntungan sekitar Rp 80 milyar.
Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2004 memiliki
luas areal tanam sekitar 17.928 ha dengan luas panen sekitar 21.961 ha. Produksi
mencapai 82.373,15 ton, yang terdiri dari komoditas padi sawah, jagung, kacang
tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Komoditas dengan produksi terbesar
adalah padi sawah. Tingkat produktivitas rata-rata sektor pertanian ini mencapai
3,75 ton/ha. Luas areal tanam dan panen padi terbesar berada di Kecamatan
Sungai Pagu, dengan luas areal mencapai 6.680 ha dan produksi sekitar 25.536
ton.
Daerah potensial bahan tambang mineral terletak di daerah bagian tengah, yaitu di
sekitar daerah Karang Putih dan Air Manyuruk. Sedangkan potensi pasir dan batu
akan banyak dijumpai di sepanjang alur sungai-sungai yang ada. Keberadaan
adanya indikasi panasbumi di daerah telitian terlihat dengan munculnya mataair
panas di sepanjang jalur Patahan Sumatera.
Kecamatan Sangir Jujuan dan Kecamatan Sangir Batang Hari memiliki potensi
utama adalah pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan darat serta beberapa
Pasar besar yang cukup ramai dikunjungi masyarakat adalah pasar di Muara
Labuh. Pasar ini berada di Kecamatan Sungai Pagu. Letaknya yang strategis pada
jalur regional provinsi dan dekat dengan Kabupaten Solok, menyebabkan pasar
ini lebih lengkap dibandingkan pasar lainnya, bahkan yang ada di Padang Aro.
Umumnya pasar di Kabupaten Solok Selatan tidak berjualan setiap hari, namun
ada hari-hari tertentu dari masing-masing pasar pada masing-masing wilayah;
Senin (Lubuk Malako), Selasa (Sitapus), Rabu (Padang Aro), Kamis (Abai),
Jumat (Trans. Tahap III), Sabtu (PT. TSS) dan Minggu (Sungai Sungkai).
Pola penyediaan rumah saat ini masih dilakukan secara self help atau dilakukan
sendiri, baik secara individual maupun kolektif. Hal ini menyebabkan bentuk dan
luasan rumah cenderung beragam. masyarakat lebih menyukai pola penyediaan
rumah sendiri atau kolektif bersama-sama dengan sukunya. Dengan demikian,
penyediaan rumah akan diserahkan sepenuhnya pada masyarakat. Hal ini
merupakan potensi kemandirian dari masyarakat dalam penyediaan perumahan.
mendorong
pertumbuhan
ekonomi
daerah
dengan
tetap
Posisi strategis dalam konteks regional melalui KESR IMS-GT maupun KESR
IMT-GT memberikan peluang kerjasama pada sector perdagangan dan industri,
penambangan dan energi, pertanian dan peternakan, pariwisata dan transportasi,
serta pendidikan dan pelatihan sebagai wahana untuk transfer teknologi.
Fungsi dan perannya tidak hanya dalam lingkup Provinsi Sumatera Barat, namun
secara hidrologis terkait erat dengan pengembangan Provinsi Jambi. Wilayah
Kabupaten Solok Selatan merupakan daerah hulu DPS Batanghari yang
berfungsi sebagai catchment area yang sangat penting. Peran ini memberikan
peluang kerjasama pembangunan antar wilayah dengan Provinsi Jambi.
BAB IV
PENDEKATAN METODELOGI
kajian
terhadap
faktor-faktor
determinan
yang
sangat
Kebijakan penataan ruang, seperti RTRWN, RTRW pulau, dan RTRW propinsi.
Kunjungan instansional
Untuk memperoleh dokumen-dokumen kebijakan terkait, seperti
Dokumen RTRWN, RTRW Pulau Sumatera, RTRW Propinsi Sumatera
Barat, dll
melihat
Analisis daya dukung fisik dan lingkungan, yang ditujukan untuk melihat
kemampuan fisik dan lingkungan kota dalam mendukung perkembangan di
masa mendatang, seperti kondisi penggunaan lahan, bentang alam, geografis,
sumberdaya air, topografi, dll.
Data fisik dan lingkungan, seperti peta dan data perkembangan penggunaan
lahan, fisiografis, geologi, kesesuaian lahan kehutanan dan pertanian.
Data sarana dan prasarana kota, seperti jumlah dan sebaran sarana sosial
(pendidikan, peribadatan, kesehatan) dan ekonomi (pasar, pertokoan), jaringan
transportasi, jaringan listrik, air bersih, dll.
Kunjungan instansional
Untuk memperoleh data yang sifatnya dokumentasi, seperti Kota Dalam Angka
yang berisi informasi kependudukan, perekonomian, dan prasarana pendukung
serta kebijakan daerah seperti Propeda, Renstra,
Bentuk seperti ini lebih bermanfaat karena dapat pula menjaring informasi
yang sifatnya kualitatif dan sebab-akibat.
Survei primer
Untuk memperoleh gambaran konkrit penggunaan lahan saat ini dan kondisi
kota pada umumnya. Survei primer untuk memperoleh penggunaan lahan akan
didukung oleh teknologi citra satelit
Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang kota, yang mengatur tentang:
BAB V
RENCANA KERJA
5.1 Tahap Persiapan
5.1.1 Kebijakan Penataan Ruang
1. Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Solok Selatan meliputi:
Pengembangan kawasan perumahan yang sesuai dengan karakter ruang kota, sosial
budaya masyarakat, daya dukung dan daya tampung serta kerawanan terhadap
bencana.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas usaha pertanian sehingga memiliki daya saing
yang tinggi.
Strategi peningkatan pertumbuhan sektor industri dengan didukung pasar regional sesuai
keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu
dan ramah lingkungan meliputi:
Strategi pembangunan sarana dan prasarana wilayah yang berbasis mitigasi bencana
meliputi:
Merehabilitasi sarana dan prasarana wilayah yang rusak akibat bencana alam.
Mewujudkan struktur dan pola ruang Kabupaten Solok Selatan berbasis mitigasi
bencana.
Meningkatkan fungsi dan kualitas bangunan publik dan perumahan yang antisipatif
terhadap bencana.
Mengembangkan
jaringan
transportasi
jalan
maupun
kereta
api
yang
Mengembangkan moda transportasi massal berbasiskan rel dan jalan raya yang
menghubungkan antara Kabupaten Solok Selatan
dengan
kota-kota dalam
Metropolitan Padang.
Mengembangkan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis
untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan.
5.2
Survai ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang telah
terdokumentasikan dalam buku, laporan dan statistik yang umumnya terdapat di instansi
terkait. Di samping pengumpulan data, pada kegiatan ini dilakukan pula wawancara atau
diskusi dengan pihak instansi mengenai permasalahan-permasalahan di tiap bidang/aspek
yang menjadi kewenangannya serta menyerap informasi mengenai kebijakan-kebijakan
dan program yang sedang dan akan dilakukan yang berkaitan dengan pengembangan dan
penataan kawasan secara umum.
Survai ini dilakukan untuk mendapatkan data terbaru/ terkini langsung dari lapangan atau
obyek kajian. Pengumpulan data primer ini sendiri akan dilakukan melalui 2 metode,
yaitu metode observasi langsung ke lapangan, metode penyebaran kuesioner atau
wawancara.
5.3
5.3.1 Fakta
Data Fisik
Batas Administrasi.
Topografi.
Geologi.
Tanah.
Iklim.
Data Penduduk.
Kependudukan:
Jumlah penduduk
Data Ekonomi.
Pertanian.
Perikanan.
Pariwisata.
Industri.
Prasarana transportasi
Prasarana energi/listrik
Prasarana drainase
Drainasi alam
Drainase buatan
Prasarana telekomunikasi
Prasarana persampahan
Kegiatan pengumpulan
Kegiatan pengankutan
Pembuangan sampah
Prasarana irigasi
Bangunan perkotaan
Perumahan
Pendidikan
Kesehatan
Peribadatan
Pemerintahan
Pelayanan
Lereng
Ratio tutupan lahan, yaitu perbandingan antara daerah yang terbangun (pemukiman)
dengan luas lahan yang sesuai untuk dikembangkan.
Analisis Hidrologi
Analisis hidrologi yang dilakukan adalah menyangkut potensi sumber daya air yang
dihitung berdasarkan potensi air hujan dan potensi air permukaan.
Struktur jumlah penduduk menurut kelompok umur, jumlah penduduk menurut mata
pencarian.
Data jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk 5-10 tahun sebelumnya.
: 2009
Tahap I
: 2010 - 2014
Tahap II
: 2015 - 2019
Tahap IV : 2025
Untuk lebih jelas mengenai jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Solok
Selatan dapat dilihat pada table 3.1. dibawah ini :
Sebelum
Setelah
pemekaran
pemekaran
2005
2006
2007
20
Sangir
632,99
632,99
33.056
33.878
36.995
37.515
34.
Sangir Jujuan
965,00
278,06
20.946
23.139
23.682
24.015
11.
Sangir Balai
686,94
10.
280,01
280,01
10.579
10.944
10.944
11.098
11.
Janggo
4
Sangir
Batang Hari
Sungai Pagu
944,10
596,00
37.957
39.898
39.898
40.459
26.
Pauh Duo
348,10
13.
Koto Parik
524,10
524,10
21.398
22.342
22.342
22.657
22.
3.346,20
3.346,20
123.936
130.201
133.861
135.744
130
Gadang
Diateh
Kabupaten Solok
Selatan
Sumber : Kabupaten Solok Selatan Dalam Angka 2004-2008
Listrik
Asumsi, Kebutuhan listrik untuk rumah tangga 450 watt.
2. Air bersih
5.3.6 Analisis Transportasi
Evaluasi data transportasi seperti sarana dan prasarana transportasi untuk memperkirakan
kebutuhan pengembangan transportasi, serta kecenderungan pemakaian alat transportasi.
Analisis Tingkat Aksesibilitas
Analisis Pilihan Modal
5.4
5.4.1 Stuktur
Konsep Pengembangan Struktur Kota Solok Selatan
Berdasarkan potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pengembangan Kota Solok
Selatan, maka dirumuskan konsep pengembangan struktur ruang kota yang dasar
pemikirannya terutama dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Mengoptimalkan sistem jaringan jalan dan pola ruang yang sudah ada dan sudah
terbentuk
5.4.2 Pola
Dalam arahan penetapan kawasan lindung di wilayah Kabupaten Solok Selatanmengacu
kepada ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah RI No.
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang serta Surat Keputusan Menteri Pertanian No.
837/KPTS/UM/1980, terhadap pengelolaan kawasan lindung, penetapan lokasi oleh
tingkat pusat maupun provinsi serta berdasarkan pada hasil kajian kondisi fisik dasar
wilayah. Berdasarkan PP RI No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional serta adanya pedoman penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
yang diterbitkan dengan Permen PU No.16/PRT/M/2009, diantaranya mencakup
mengenai rencana pola ruang wilayah kabupaten, meliputi:
Sempadan pantai;
Sempadan sungai;
Cagar biosfer;
Ramsar;
Taman buru;
Kawasan pengungsian satwa, terumbu karang dan kawasan koridor bagi jenis satwa atau
biota laut yang dilindungi.
5.5
BAB VI
Pelaksanaan Pengerjaan RTRW Kabupaten Solok Selatan
Tabel 6.1
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Bulan ke
No Kegiatan
Keterangan
1
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Persiapan
Pekerjaan
Penyiapan
Personil
Penyiapan
Peralatan
2 minggu
2 minggu
Penyiapan
Fasilitas
Penunjang
Penyusunan
Laporan
Pendahuluan
Penyusunan
Laporan
Pendahuluan
Pembahasan
Laporan
Pendahuluan
Perbaikan
Laporan
Pendahuluan
Survey
&
Pengumpulan
Data
Survey Primer
2 minggu
Survey
Sekunder
Penyusunan Fakta
&
Analisa
Penyusunan
Rencana
Tahap Diskusi
6 minggu
2 minggu
1 minggu
2 minggu
4 minggu
4
5
6
4 minggu
4 minggu
2 minggu
BAB VII
TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA
Tenaga Ahli
Ahli Geologi
Menaksir berat, ukuran, dan gumpalan bumi dan komposisi dan struktur dari
bagian dalam, dan mempelajari ciri-cirinya, kegiatan dan memprediksi
letusan gunung berapi, gletser, dan gempa bumi
Ahli Ekonomi
Ahli Hukum
Memberikan nasihat tentang aspek hukum dari berbagai orang, usaha, dan
masalah administratif
Ahli Planologi
Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh
kegiatan lapangan dan kantor.
Ahli Hidrologi
Ahli Geodesi
Ahli SIG
Staf Pendukung
Kepala Surveyor
Editor/Drafter
aturan