Pemerolehan Dan Pembelajaran
Pemerolehan Dan Pembelajaran
Pemerolehan Dan Pembelajaran
27 Feb
Ali (1995:77) mengatakan bahasa ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai manusia
sejak awal hidupnya melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya,
seperti keluarga dan masyarakat lingkungan. Hal ini menunjukkan bahasa pertama (B1)
merupakan suatu proses awal yang diperoleh anak dalam mengenal bunyi dan lambang
yang disebut bahasa.
Apabila dalam proses awal menunjukkan pemahaman dan penghasilan yang baik dari
keluarga dan lingkungan bahasa yang diperolehnya, proses pemerolehan bahasa
selanjutnya akan mendapatkan kemudahan. Tahapan-tahapan berbahasa ini memberikan
pengaruh yang besar dalam proses pemerolehan bahasa anak. Pemerolehan bahasa adalah
proses pemahaman dan penghasilan (produksi) bahasa pada diri anak melalui beberapa
tahap mulai dari meraba sampai fasih berbicara (Indrawati dan Oktarina, 2005:21).
Perkembangan pemerolehan bahasa anak dapat dibagi atas tiga bagian penting yaitu (a)
perkembangan prasekolah (b) perkembangan ujaran kombinatori, dan (c) perkembangan
masa sekolah. Perkembangan pemerolehan bahasa pertama anak pada masa prasekolah
dapat dibagi lagi atas perkembangan pralinguistik, tahap satu kata dan ujaran kombinasi
permulaan.
Pemerolehan bahasa berbeda dengan pembelajaran bahasa. Orang dewasa mempunyai dua cara
yang, berbeda berdikari, dan mandiri mengenai pengembangan kompetensi dalam bahasa kedua.
Pertama, pemerolehan bahasa merupakan proses yang bersamaan dengan cara anak-anak
mengembangkan kemampuan dalam bahasa pertama mereka. Pemerolehan bahasa merupakan
proses bawah sadar. Para pemeroleh bahasa tidak selalu sadar akan kenyataan bahwa mereka
memakai bahasa untuk berkomunikasi.
Kedua, untuk mengembangkan kompetensi dalam bahasa kedua dapat dilakukan dengan belajar
bahasa. Anak-anak memperoleh bahasa, sedangkan orang dewasa hanya dapat mempelajarinya.
Akan tetapi ada hipotesis pemerolehan belajar yang menuntut bahwa orang-orang dewasa juga
memperoleh bahasa, kemampuan memungut bahasa bahasa tidaklah hilang pada masa puber.
Orang-orang dewasa juga dapat memanfaatkan sarana pemerolehan bahasa alamiah yang sama
seperti yang dipakai anak-anak. Pemerolehan merupakan suatu proses yang amat kuat pada
orang dewasa.
1. Pemerolehan memiliki ciri-ciri yang sama dengan pemerolehan bahasa pertama, seorang
anak penutur asli, sedangkan belajar bahasa adalah pengetahuan secara formal,
2.
Cara pemerolehan bahasa kedua dapat dibagi dua cara, yaitu pemerolehan bahasa kedua
secara terpimpin dan pemerolehan bahasa kedua secara alamiah.
1. Pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin adalah pemerolehan bahasa kedua yang
diajarkan kepada pelajar dengan menyajikan materi yang sudah dipahami. Materi
bergantung pada kriteria yang ditentukan oleh guru. Strategi-strategi yang dipakai oleh
seorang guru sesuai dengan apa yang dianggap paling cocok bagi siswanya.
2. Pemerolehan bahasa kedua secara alamiah adalah pemerolehan bahasa kedua/asing yang
terjadi dalam komunikasi sehari-hari, bebas dari pengajaran atau pimpinan,guru. Tidak
ada keseragaman cara. Setiap individu memperoleh bahasa kedua dengan caranya
sendiri-sendiri. Interaksi menuntut komunikasi bahasa dan mendorong pemerolehan
bahasa. Dua ciri penting dari pemerolehan bahasa kedua secara alamiah atau interaksi
spontan ialah terjadi dalam komunikasi sehari-hari, dan bebas dari pimpinan sistematis
yang sengaja.
1. Bagi sebagian besar anak Indonesia, bahasa Indonesia bukan bahasa pertama mereka,
melainkan bahasa kedua, atau ketiga.
2. Pengenalan/penguasaan bahasa Indonesia dapat terjadi melalui proses pemerolehan atau
proses belajar.
3. Proses pemerolehan terjadi secara alamiah, tanpa sadar, melalui interaksi tak formal dengan
orang tua dan/atau teman sebaya, tanpa bimbingan.
4.
Proses belajar terjadi secara formal, disengaja, melalui interaksi edukatif, ada bimbingan,
dan dilakukan dengan sadar.
5.
Bahasa Pertama (B1) dan Bahasa Kedua (B2) didapat bersama-sama atau dalam waktu
berbeda. Jika didapat dalam waktu yang berbeda, Bahasa Kedua (B2) didapat pada usia
prasekolah atau pada usia Sekolah Dasar.
6.
Bahasa Kedua (B2) dapat diperoleh di lingkungan Bahasa Pertama (B1) dan Bahasa Kedua
(B2). Jika diperoleh di lingkungan Bahasa Pertama, Bahasa Kedua dipelajari melalui proses
belajar formal; jika didapat di lingkungan Bahasa Kedua, Bahasa Kedua didapat melalui
interaksi tidak formal, melalui keluarga, atau anggota masya-rakat Bahasa Kedua.
1.
Belajar Bahasa Kedua (B2) adalah belajar dalam konteks pemakaian bahasa yang
sebenarnya.
2.
Belajar Bahasa Kedua (B2) adalah belajar menggunakan Bahasa Kedua (B2) tersebut
dalam berbagai fungsinya.
3.
4.
5.
Pemahaman Budaya Bahasa Kedua (B2) perlu ditumbuhkan dalam pengajaran Bahasa
Kedua (B2).
6.
Metode tata bahasa terjemahan tidak membuat siswa terampil menggunakan bahasa, tetapi
tahu tentang bahasa.
7.
Metode langsung diterapkan melalui kegiatan dialog, tubian pola, dan penerapan. Tubian
yang dilakukan mencakupi tubian pengulangan dan tubian respons.
8. Tujuan pengajaran bahasa komunikatif ialah agar siswa dapat berkomunikasi dalam
permaian bahasa yang sebenarnya dalam bentuk bahasa yang diterima. Dalam pelaksanaannya,
jika diperlukan Bahasa Kesatu (B1) dan penerjemahkan dapat digunakan. Tata bahasa diberikan.
9.
Pengajaran dengan respons fisik total menekankan penguasaan kemampuan menyimak
pada awal pelajaran. Pemahaman dan retensi paling baik dipelajari melalui gerakan fisik sebagai
respons terhadap perintah guru. Kegiatan berbicara baru dilakukan bila siswa sudah benar-benar
siap. Proses siswa dilaksanakan melalui langkah = latihan mendengarkan, produksi dan
membaca serta menulis.
10. Pendekatan alamiah dikembangkan berdasarkan keyakinan bahwa penguasaan bahasa lebih
banyak terjadi melalui proses pemerolehan secara alamiah yang digabungkan dengan teori
monitor dan Krashen. Pendekatan ini dalam penerapannya sangat mementingkan pemerolehan
kosakata.
Dapat membedakan beberapa ucapan orang dewasa. (Eimas, lewat Gleason, 1985: 2,
Mulai mengoceh
Bentuk ucapan hanya satu kata, sederhana, mudah diucapkan dan memiliki arti
c. 2 tahun
Mengetahui kurang lebih memiliki 50 kata.
Kebanyakan mulai mencapai kombinasi dua kata yang dikombinasikan dalam
ucapan-ucapan pendek tanpa kata penunjuk, kata depan atau bentuk lain yang
seharusnya digunakan.
Mulai mengenal berbagai makna kata tetapi tidak dapat menggunakan bentuk bahasa
yang menunjukkan jumlah, jenis kelamin, dan waktu terjadinya peristiwa.
Mulai dapat membuat kalimat-kalimat pendek.
d. Taman Kanak-kanak
kalimat,
e. Sekolah Dasar
Peningkatan perkembangan bahasa, dari bahasa lisan ke bahasa tulis,
Peningkatan perkembangan penggunaan bahasa.
f. Remaja
Penggunaan bahasa yang khas sebagai bagian dari terbentuknya identitas diri
(merupakan usia yang sensitif untuk belajar berbahasa) (Gleason, 1985: 6)
g. Dewasa
Terdapat perbedaan-perbedaan yang besar antara individu yang satu dengan yang lainnya
dalam perkembangan bahasa (sesuai dengan tingkat pendidikan, peranan dalam masyarakat, dan
jenis pekerjaan.
menggunakan kata-kata yang lebih sopan: silakan, terima kasih, selamat jalan, dsb.
Ekspresi emosional yang digunakan lebih halus, misalnya: Oh sayangku, Ya Allah,
dsb.
Cenderung menggunakan bahasa tidak langsung dalam meminta persetujuan dan
lebih banyak mendengarkan. Perannya dalam percakapan adalah sebagai fasilitator.
Lebih banyak berbicara secara berpasangan dengan teman akrabnya dan saling
menceritakan rahasianya
1. 1. Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran adalah apa-apa yang dipelajari atau apa-apa yang ada dalam pelajaran.
Macam-Macam Strategi Pembelajaran :
a. Strategi Metakognitif
b. Strategi Kognitif
Yaitu strategi yang melibatkan tugas-tugas kognitif atau terbatas pada tugas-tugas pembelajaran
secara spesifik atau melibatkan materi pelajaran. Macam-macam strategi kognitif sebagai
berikut:
Revetisi
Melacak ulang
Berlaku penerjemahan
Mengelompokkan ulang
Kata kunci
Konstektualisasi
Elaborasi
Transfer
1. c. Strategi Sosioafektif
Yaitu strategi yang terkait dengan interaksi sosial.
2. Strategi Komunikasi
Strategi Komunikasi adalah bagaimana secara produktif kita menyampaikan makna kepada
orang lain. Macam-macam strategi komunikasi yaitu:
a. Strategi Pengindaraan
Yaitu terkait dengan sintaksis / leksikal semantik.
b. Strategi Konvensatoris
Aprokasimasi : menggunakan istilah alternatif untuk mengungkapkan.
Menerjemahkan Harfiah
Alihkode: (mengalihkan bahasa ke-2 ke bahasa pertama)
Sinyal non linguistik (gerak tubuh) ekspresi wajah.
Meminta tolong / meminta bantuan terhadap lawan bicara kita (mengulang
kembali pertanyaan)
Mengulur waktu : memberi jeda waktu untuk berfikir yang akan disampaikan
Teknik ceramah
b)
c)
d)
Teknik demonstrasi
Teknik inquiri
b)
Teknik diskusi
c)
d)
Teknik sosiodrama
e)
Teknik tutorial
b)
Teknik eksperimen
c)
Teknik demonstrasi
d)
Menyimpulkan bukti