0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
152 tayangan16 halaman

Pengertian Database Management System

Dokumen tersebut merangkum tentang Database Management System (DBMS) dan beberapa model database seperti model hierarki, jaringan, dan relasional. DBMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke database.

Diunggah oleh

Santi Azzahrah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
152 tayangan16 halaman

Pengertian Database Management System

Dokumen tersebut merangkum tentang Database Management System (DBMS) dan beberapa model database seperti model hierarki, jaringan, dan relasional. DBMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke database.

Diunggah oleh

Santi Azzahrah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 16

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Resume DBMS (Database Management System)


Tanggal Penyerahan : 2 November 2016
Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
1. Santi Azzahrah
2. Rizki Anugrah
3. Rizaldy Nursubhan
4. Alfian Daniswara

/ 23-2014-092
/ 23-2014-102
/ 23-2014-121
/ 23-2015-123

Kelas C
Nama Dosen :
Hary Nugroho, Ir., M.T.

JURUSAN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2016
1. Pengertian Database Management System
Database Management System adalah sebuah sistem software yang memungkinkan
pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memlihara, dan mengontrol akses ke database.
(Connolly dan Begg, 2010)
Menurut Sreevani dan Rao (2010:56), dalam jurnalnya mengatakan bahwa Database
Management System (DBMS) tidak dapat memberikan informasi yang diperlukan ketika
datanya tidak konsisten.
Menurut OBrien (2005:222), Database Management System (DBMS) adalah software utama
dalam pendekatan manajemen database, karena software tersebut mengendalikan pembuatan,
pemeliharaan, dan penggunaan database organisasi dan pemakai akhir.
DBMS merupakan software yang menghandle seluruh akses pada database untuk melayani
kebutuhan user (C.J Date)
DBMS adalah sebuah piranti lunak yang mengatur penyimpanan dan akses data di dalam
database. Tentunya hal ini di atur secara otomotis berdasarkan sistem informasi
management. Kata management meliputi beberapa fungsi yang meliputi keamanan, akses
secara bersama sama, dan perbaikan. Pengguna dan program meng-akses dan menyimpan
data dengan berinteraksi melalui DBMS. (Henry C Lucas, 1992)
Dari empat definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah suatu software yang
dapat digunakan untuk membuat, memelihara, mengatur penyimpanan, hingga
mengendalikan penggunaan database hingga dapat diakses oleh user.
1. Hubungan Database Management System dan Sistem Basis Data
Sistem basis data dan juga DBMS memiliki hubungan yang sangat erat. Dikatakan bahwa
suatu sistem basis data adalah sebuah sistem yang terdiri dari database dan juga DBMS. Jadi,
bisa disimpulkan bahwa suatu sistem basis data merupakan suatu sistem yang melakukan proses
manajemen pada basis data atau database dengan menggunakan software DBMS.
Suatu basis data dan juga DBMS tidak akan disebut sebagai sistem basis data, apabila
antara database dan juga DBMS tidak mengalami interaksi dan tidak saling berhubungan satu

sama lain. Hal ini dapat dilihat dari contoh DBMS relasional yang dapat membuktikan
keterkaitan kedua database ini pada software.
2. Model Hierarki dalam Database
Model database Hierarki merupakan model data yang dimana data tersebut diatur dengan
struktur data tree. Struktur ini dapat mewakili informasi menggunakan hubungan
child/parent: setiap parent dapat memiliki banyak child, tetapi setiap child hanya boleh
memiliki satu parent (yang dikenal juga dengan hubungan 1-ke-banyak). Seluruh atribut dari
record yang ditentukan telah diatur dengan tipe entitas.
Database hierarkis merupakan model tertua dan paling sederhana dari kelima model
database. Dalam model database ini mengakses atau mengupdate data bisa berlangsung
sangat cepat karena hubungan-hubungan sudah ditentukan. Tetapi, karena struktur harus
didefinisikan lebih dahulu, maka hal ini cukup riskan. Lagipula menambahkan field baru ke
sebuah record database membuat semua database harus didefinisikan kembali. Karena itulah
diperlukan model database yang baru untuk menunjukkan masalah pengulangan data dan
hubungan data yang kompleks.
Kelebihan basis data hirarki :
- Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve.
- Integritas data mudah dilakukan pengaturan.
Kelemahan basis data hirarki :
- Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis data.
- Terjadi redudansi data.

Contoh dari Model hierarki


Pada database tipe entiti sama dengan tabel. Setiap record individual diwakili sebagai
baris, dan setiap atribut sebagai kolom. Tipe entiti berhubungan satu sama lain dengan

menggunakan pemetaan 1:N, juga dikenal sebagai hubungan satu-ke-banyak. Model ini dikenal
sebagai model database awal yang diciptakan oleh IBM pada tahun 1960-an.
Database hierarki yang paling banyak digunakan saat ini ialah IMS dikembangkan oleh
IBM dan Registry Windows oleh Microsoft.
3. Model Jaringan pada Database
Model Jaringan merupakan model database yang diyakini sebagai cara fleksibel mewakili
objek dan hubungan mereka. Model ini memiliki fitur istimewa yang pada skema,
diperlihatkan sebagai grafik dengan tipe objek ialah node, tipe hubungannya ialah kurva,
yang tidak terbatas dengan menjadi hierarki atau berkisi.
Kelebihan model data jaringan :
- Data lebih cepat diakses
- User dapat mengakses data dimulai dari beberapa tabel
- Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek
- Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.
Kelemahan basis data jaringan :
- Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi
- Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan mempengaruhi program
aplikasi yang mengakses basis data

Penemu asli dari Model Jaringan ialah Charles Bachman, dan dikembangkan menjadi
spesifikasi standar pada 1969 di Konsorsium CODASYL.

4. Relational Databases (Database Relasional)


Model relasional merupakan model data yang saat ini banyak digunakan para
pengembang sistem. Model ini memudahkan programmer membuat aplikasi atau perangkat
lunak, selain bentuknya yang sederhana, model ini juga mudah dipahami jika dibandingkan
dengan model data lainnya seperti network model atau hirarki model. Database relasional
terdiri dari beberapa tabel dimana setiap tabel memiliki nama yang unik atau tidak sama satu
sama lainnya. Baris dalam tabel merepresentasikan sebuah keterhubungan dari beberapa nilai
yang ada. Model data ini juga diciptakan berdasarkan teori-relasional seperti relational
algebra, dan relational calculus. Salah seorang pencetus awal dari basis data relasional adalah
E.F.Codd yang juga telah menciptakan serangkaian operasi matematika relasional terhadap
model data relasional.
Sedangkan cara kerja database Relasional adalah dengan elemen-elemen data
disimpan dalam tabel lain yang membentuk baris dan kolom. Dalam model database
ini data diatur secara logis, yakni berdasarkan isi. Masing-masing record dalam tabel
diidentifikasi oleh sebuah field kunci primer yang berisi sebuah nilai unik. Karena
itulah data dalam database relasional dapat muncul dengan cara yang berbeda dari cara
ia disimpan secara fisik pada komputer. Pengguna tidak boleh mengetahui lokasi fisik
sebuah record untuk mendapatkan kembali datanya.
Kelebihan basis data relasional :
- Data sangat cepat diakses
- Struktur basis data mudah dilakukan perubahan
- Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data
disimpan.
- Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data
- Mudah untuk mengimplementasikan integritas data
- Data lebih akurat
- Mudah untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi
- Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL).
Sedangkan Kelemahan dari basis data relasional :
- Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan
retrieve data
- User harus familiar dengan relasi antar tabel
- User harus belajar SQL
Di bawah ini merupakan contoh diagram Model Database Relasional:

5.1 Terminologi di dalam Model Basis Data Relasional


Di dalam basis data relasional terdapat beberapa terminologi yang menjadi ciri khasnya.
Terminologi tersebut antara lain adalah relasi, kunci, query, dan normalisasi.
1.
Relasi
Ada beberapa karakter atau sifat dasar yang berhubungan dengan relasi yang dimiliki
oleh tabel-tabel relasional, yaitu:
a.
Setiap baris data memiliki beberapa atribut atau fields. Jangkauan nilai-nilai
atribut yang mungkin (domain) dimiliki oleh suatu field juga didefenisikan (di dalam komponen
meta datanya).
b.
Setiap tipe records membentuk tabel dan relasi. Di dalam sebuah tabel, setiap
basis data disebut record atau tuple sedangkan kolom datanya disebut atribut, fields atau items.
c.
Derajat relasi suatu tabel dinyatakan dengan jumlah atribut yang terdapat di dalam
tabel yang bersangkutan. Suatu tabel yang hanya memiliki satu atribut disebut mimiliki relasi
unary, dan satu tabel yang memiliki dua atribut disebut tabel dengan relasi binary, sedangkan
tabel dengan sejumlah n-atribut disebut n-ary.
2.
Kunci
Kunci memiliki satu relasi adalah bagian (subset) dari atribut-atribut yang memiliki ciri-ciri
seperti:
a.

Dapat diindentifikasi secara unik: nilai data (isi) milik setiap field kunci tidak ada

yang sama (unik) untuk setiap tuple nya. Dengan kata lain, atribut ini dapat mengidentifikasi
secara unik suatu kejadian tertentu dari sebuah entity.
b.
Non-redudancy: tidak ada satu atribut kunci-pun yang dapat dihapus tanpa
terlebih dahulu merusak keunikan atribut kunci.
Atribut-atribut yang memiliki ciri umum seperti diatas dapat disebut juga sebagai
candidate key. Candidate key yang akhirnya mewakili setiap kejadian dari suatu entitas disebut
sebagai kunci primer (primery key). Candidate key yang todak terpilih disebut alternet key.
3.

Query

Beberapa terminologi yang terkait dengan query yang dimiliki oleh model basis data relasional
adalah:
a.

Data Defenition Language (DLL) yang digunakan untuk menentukan data-data

mana saja yang akan disimpan dalam basis data dan mementukan bagaimana data-data tersebut
direlasikan.
b.

Data Manipulation Language (DML) digunakan untuk menambah, memanggil

kembali, meng-update dan menghapus data di dalam data base.


c.
Query sering juga diambil sebagai pernyataan (statement) atau sekumpulan
pernyataan, baik pada DDL, DML, atau keduanya.
d.
Query Language (QL) adalah semacam bahasa formal yang mengimplementasikan
DDL, DML atau bahkan keduanya.
4.
Normalisasi
Normalisasi adalah suatu cara atau teknik yang dapat digunakan untuk mengstruktur data
sedemikian rupa sehingga bisa mengurangi atau mencegah timbulnya masalah-masalah yang
berhubungan pengolahan basis data. Normalisasi sering juga disebut sebagai suatu proses
pengelompokan data (fields/atribut) untuk menghasilkan table-tabel yang menunjukkan entities
berikut relasi-relasinya.
Normalisasi bisa berupa proses dekomposisi terhadap tabel yang berukuran relatif panjang atau
terhadap tabel yang memiliki relasi yang tidak memuaskan sedemikian rupa hingga dihasilkan
beberapa tabel yang berukuran lebih ramping dengan relasi yang baik.
Proses normalisasi di dalam model basis data relasional pada umumnya menitik beratkan
pada masalah penentuan struktur data yang paling sederhana untuk tabel-tabelnya. Hasil proses
normalisasi adalah data, record, atau tabel yang konsisten secara logika dan mudah dimengerti
dimana pemeliharaannya relatif tidak sulit dan murah. Oleh karena itu, proses normalisasi seperti
ini sering digunakan sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan dalam perancangan skema
basis data dalam bentuk normal. Proses normalisasi:
-

Normal 1 (1 NF) : tabel disebut sebagai bentuk normal kesatu jika semua atribut yang
bersangkutan tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil, tetapi masih
mengandung redudancy (atribut yang tampil berulang).

Normal 2 (2 NF) : suatu tabel bentuk normal 1 yang memenuhi syarat tambahan bahwa
semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci primer.

Normal 3 (3 NF) : suatu tabel bentuk normal 2 yang memenuhi syarat tambahan bahwa
semua atribut bukan kunci tidak memiliki kebergantungan transitif (nilai-nilai datanya

bergantung pada suatu atribut yang juga bergantung pada atribut yang lain) terhadap kunci
primer.
-

Normal Boyce-Codd (BCNF) : tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan
candidate key atau perbaikan dari bentuk normal 3, setiap tabel yang memenuhi syarat BCNF
pasti memenuhi bentuk normal 3, tetapi belum tentu sebaliknya.

Bentuk normal lainnya: betuk normal keempat (4NF), kelima (5NF), dan seterusnya.
Banyak sekali akibat positif yang ditimbulakan oleh proses normalisasi, tetapi proses ini
kemungkinkan hanya efektif hingga 3 atau 4 bentuk normal pertama saja. Mekin dalam bentuk
normalnya, maka makin banyak pula resikonya. Beberapa kemungkina-kemunkinan resiko
tersebut diantaranya:

Kekangan atau batasa tabel-tabel menjadi semakin menyulitkan proses perencanaan basis
data itu sendiri.

Proses dekomposisi struktur data suatu tabel hingga menjasi beberapa tabel yang lebih kecil
dan sangat sederhana pada bentuk normal yang lebih tinggi malah akan menyebabkan duplikasi
data.

Terjadi ketidak efisienan di dalam proses menampilkan kembali data-data yang


bersangkutan.

5. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program.
(Munir:2010) Untuk itu, bahasa pemrograman dibagi menjadi 4 (empat) tingkatan yaitu:
1. Bahasa Mesin (Machine Language)
Bahasa pemrograman yang hanya dapat dimengerti oleh mesin komputer yang didalamnya
terdapat Central Processing Unit (CPU) yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan,
yaitu:
a. Bila terjadi kontak atau ada arus bernilai 1.
b. Bila tidak terjadi kontak atau arus bernilai 0.

2. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language)


Karena banyak keterbatasan yang dimiliki bahasa mesin maka dibuatlah simbol yang mudah
diingat yang disebut dengan mnemonic (pembantu untuk mengingat). Contoh : Bahasa
Assembler, yang dapat menerjemahkan mnemonic.
3. Bahasa Tingkat Menengah (Middle Level Language)
Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan
pernyatannya, mudah untuk dipahami, dan memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat
langsung diakses oleh komputer.
Contoh: Bahasa C
4. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language)
Bahasa pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara
langsung.
a. Bahasa Berorientasi pada Prosedur (Procedure Oriented Language) Contoh: Algoritma,
Fortran, Pascal, Basic, Cobol.
b. Bahasa Berorientasi pada Masalah (Problem Oriented Language)
Contoh: Report Program Generator (RPG).
7. Faktor Pemilihan DBMS
Pemilihan DBMS didasarkan pada beberapa faktor, yakni beberapa hal teknis, ekonomi
dan kebijakan organisasi. a
Faktor Teknis dan Non-Teknis
Faktor teknis berhubungan dengan ketepatan DBMS yang dipilih. Yang termasuk faktor
teknis adalah tipe DBMS (relational, network, hierarchical, object-relational, object lainnya),
struktur penyimpan dan jalur akses yang didukung DBMS, ketersediaan antar muka pemakai
dan pemrogram, tipe bahasa query tingkat tinggi, ketersediaan alat bantu pengembangan,
kemampuan berhubungan dengan DBMS lain melalui media standard, pilihan arsitektur yang
berhubungan dengan operator client-server dan lain sebagainya.
Faktor non teknis termasuk di dalamnya status finansial dan dukungan organisasi
terhadap vendor.

Faktor Ekonomi dan Organisasi


Hal-hal yang harus dipertimbangkan secara ekonomi dan faktor organisasi adalah :
1. Software acquisiton cost : Merupakan harga up-front dalam pembelian perangkat
lunak, termasuk pilihan bahasa, pilihan antar muka seperti form, menu dan antar muka
Web berbasis GUI, pilihan recovery/backup, metode akses khusus dan dokumentasi.
Versi DBMS yang tepat untuk sistem operasi harus dipilih. Biasanya, alat bantu
pengembangan, alat bantu desain dan dukungan bahasa tambahan tidak termasuk dalam
harga dasar.
2. Maintenance cost : Berhubungan dengan harga layanan pemeliharaan standard dari
vendor dan untuk menjaga versi DBMS tetap up to date.
3. Hardware acquisition cost : perangkat keras baru mungkin diperlukan, seperti memory,
terminal, disk drive dan controller baru, atau penyimpan DBMS khusus.
4. Database creation and conversion cost : Berhubungan dengan biaya pembuatan sistem
basis data dari konversi sistem yang sudah ada ke perangkat lunak DBMS baru. Operasi
sistem yang sudah ada dilakukan paralel dengaan sistem baru sampai semua aplikasi
diimplementasikan penuh dan diujicoba.
5. Personal cost : Akuisisi perangkat lunak DBMS untuk pertama kali oleh organisasi
biasanya dilakukan dengan reorganisasi departemen data processing.
6. Training cost : Karena DBMS biasanya berupa sistem komplek, personal harus ditraining
menggunakan dan memprogram DBMS. Training diperlukan pada semua level, termasuk
programming, pengembangan aplikasi dan administrasi basis data.
7. Operating cost : Biaya operasi lanjutan dari sistem basis data biasanya tidak termasuk
dalam evaluasi.

8. Fungsi DBMS
Fungsi dari Database Management System (DBMS)
Fungsi yang berbeda dari Database Management System (DBMS). DBMS melakukan beberapa
fungsi penting yang menjamin integritas dan konsistensi data dalam database. Fungsi yang paling penting
dari Sistem Manajemen Database, adalah :

1. Kamus Data
Salah satu Fungsi yang paling penting dari The Database Management System adalah Kamus Data
Management.
DBMS toko definisi elemen data dan hubungan mereka (metadata) dalam kamus data.
Jadi, semua program yang mengakses data dalam pekerjaan database melalui DBMS. DBMS
menggunakan kamus data untuk mencari struktur yang diperlukan data komponen dan hubungan
yang mengurangi Anda dari coding hubungan yang kompleks seperti dalam setiap program.
Selain itu, setiap perubahan yang dibuat dalam struktur database secara otomatis dicatat dalam kamus
data, sehingga membebaskan Anda dari keharusan untuk mengubah semua program yang mengakses
struktur berubah.
Dengan kata lain, sistem DBMS menyediakan data abstraksi, dan menghilangkan struktur dan data
ketergantungan dari sistem.
2. Data Storage

DBMS menciptakan dan mengelola struktur kompleks yang diperlukan untuk penyimpanan data,
sehingga mengurangi Anda dari tugas yang sulit untuk mendefinisikan dan pemrograman
karakteristik data fisik.
Sebuah sistem DBMS modern menyediakan penyimpanan tidak hanya untuk data, tetapi juga untuk
bentuk terkait entri data atau definisi layar, definisi laporan, aturan validasi data, kode prosedural,
struktur untuk menangani video dan gambar format, dan sebagainya.
manajemen penyimpanan data ini juga penting bagi kinerja database tuning. Tuning kinerja berkaitan
dengan aktivitas yang membuat database melakukan lebih efisien dalam hal penyimpanan dan
kecepatan akses. Jadi, manajemen penyimpanan data merupakan fungsi penting dari Database
Management System.
3. Transformasi data dan presentasi
DBMS sebagai transformator memasukkan data ke struktur data yang dibutuhkan. DBMS
mengurangi Anda dari tugas membuat perbedaan antara format data logis dan format data fisik. Yaitu,
DBMS format data yang diambil secara fisik untuk membuatnya sesuai dengan harapan logis
pengguna.
Sebagai contoh, bayangkan sebuah database perusahaan yang digunakan oleh perusahaan
multinasional. Pengguna akhir di Inggris akan berharap untuk memasukkan data seperti 11 Juli 2009,
sebagai "2009/11/07." Sebaliknya, tanggal yang sama akan dimasukkan di Amerika Serikat sebagai
"2009/07/11." Terlepas dari format penyajian data, sistem DBMS harus mengelola tanggal dalam
format yang tepat untuk masing-masing negara.
4. Manajemen Keamanan
Manajemen keamanan merupakan fungsi penting dari Database Management System. DBMS
menciptakan sistem keamanan yang memaksa keamanan pengguna dan data privasi. aturan keamanan
menentukan pengguna dapat mengakses database, dimana data item setiap pengguna dapat
mengakses, dan yang operasi data (baca, menambah, menghapus, atau memodifikasi) pengguna dapat
melakukan. Hal ini sangat penting dalam sistem database multiuser.
5. Multi User Access Control

Untuk menyediakan integritas data dan konsistensi data, DBMS menggunakan algoritma yang
canggih untuk memastikan bahwa beberapa pengguna dapat mengakses database secara bersamaan
tanpa mengorbankan integritas database.
6. Backup dan Recovery Management
DBMS menyediakan backup dan pemulihan data untuk memastikan keamanan dan integritas data.
sistem DBMS saat memberikan utilitas khusus yang memungkinkan DBA untuk melakukan backup
rutin dan khusus dan memulihkan prosedur. manajemen pemulihan berkaitan dengan pemulihan
database setelah kegagalan, seperti bad sector di disk atau kegagalan daya. Kemampuan tersebut
sangat penting untuk menjaga integritas database.
7. Integritas Data
DBMS mempromosikan dan memberlakukan aturan integritas, sehingga meminimalkan redundansi
data dan memaksimalkan konsistensi data. Hubungan data yang disimpan dalam kamus data
digunakan untuk menegakkan integritas data. Memastikan integritas data sangat penting dalam sistem
database berorientasi transaksi.
8. Akses Database Bahasa dan Application Programming Interfaces
DBMS menyediakan akses data melalui bahasa query. Sebuah bahasa query adalah non prosedural
bahasa-satu yang memungkinkan pengguna menentukan apa yang harus dilakukan tanpa harus
menentukan bagaimana hal ini harus dilakukan. Structured Query Language (SQL) adalah de facto
bahasa query dan akses data standar yang didukung oleh mayoritas vendor DBMS.
9. database Antarmuka Komunikasi
Saat ini generasi DBMS menerima permintaan pengguna akhir melalui beberapa, lingkungan jaringan
yang berbeda. Misalnya, DBMS mungkin memberikan akses ke database melalui Internet melalui
penggunaan browser Web seperti Mozilla Firefox atau
- Pengguna akhir dapat menghasilkan jawaban pertanyaan dengan mengisi formulir layar melalui
browser Web mereka sukai.
- DBMS secara otomatis dapat mempublikasikan laporan yang telah ditetapkan di Website.

- DBMS dapat terhubung ke sistem pihak ketiga untuk mendistribusikan informasi melalui e-mail
atau aplikasi produktivitas lainnya. (http://www.myreadingroom.co.in/notes-and-studymaterial/65dbms/465-functions-of-dbms.html)
Dengan memakai Data Base Management System (DBMS), maka bisa:
o
o
o
o
o
o

Mendeskripsikan data serta hubungan.


Mendokumentasikan susunan serta pengertian data
Melukiskan, mengorganisasikan serta menaruh data untuk akses yang selektif/diambil serta efektif.
Jalinan yang seperti pada user dengan sumber daya data.
Perlindungan pada sumber daya data bakal terjamin, bisa dihandalkan, berkelanjutan serta benar.
Memisahkan persoalan Logical serta physical hingga mengubah implementasi database dengan cara

fisik tak menginginkan user untuk mengubah maksud data (Logical).


Memastikan pembagian data pada beberapa user untuk terhubung dengan cara concurent pada
sumber daya data.

DAFTAR PUSTAKA

Kamfonas, Michael. Recursive Hierarchies: The Relational Taboo. The Relation Journal,
October/November 1992

Charles W. Bachman, The Programmer as Navigator. ACM Turing Award lecture,


Communications of the ACM, Volume 16, Issue 11, 1973, pp. 653658, ISSN 0001-0782,
DOI:10.1145/355611.362534
Munir, Rinaldi. 2011. Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C. Bandung: Informatika
Bandung.
Henry C. Lucas Jr., The Analysis, Design and Implementation of Information Systems
4th, McGraw Hill, 1992
Anonim, 2011, Pengertian Sistem Basis Data Menurut Para Ahli, http://inigis.com/pengantar-geodatabase/
Sumit Thakur, 2016, Characteristics of Database Management System,
http://whatisdbms.com/characteristics-of-database-management-system/
Otrimatu, 2011, Karakteristik Database Terdistribusi,
https://otrimatu.wordpress.com/2011/10/04/karakteristik-database-terdistribusi/
Danang Tri Prasetyawan et al, 2012, OBJECT ORIENTED DATABASE,
http://objectorienteddatabase.blogspot.co.id/
Mochammad Zuliansyah, 2009, Basis Data Spasial, http://blog.danangaji.info/2009/05/basis-dataspasial.html
Margaret rouse, 2010, Definition database-management, searchsqlserver.techtarget.com

Anda mungkin juga menyukai