Client Server
Client Server
2. Sharing resources (sumber daya): Server bisa melayani beberapa client pada
waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam
menjamin konsistensinya.
3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ): Many-to-one relationship
antara client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan
permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.
4. Transparansi lokasi: Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang
sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah
diakses dari client.
5. Mix-and-Match : Perbedaan server client platforms
6. Pesan berbasiskan komunikasi; Interaksi server dan client melalui pengiriman
pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.
7. Pemisahan interface dan implementasi: Server bisa diupgrade tanpa
mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
Perbedaan
1.File Servers
Tipe
Client-Server
File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah clientserver.
2.Database Servers
pesan
pada
database
Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah
SQL database engine.
4.Groupsware Servers
World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan
untuk web.
Fungsi
client
server
Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation
tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai,
memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang
lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk
response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis
data kemudian mengembalikan hasil ke client.
Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan
data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga
menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
Menaikkan kinerja
Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU
yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah
merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup
untuk menyimpan dan mengatur basis data
Meningkatkan kekonsistenan
Mengatur
user
interface
Menerima
dan
memeriksa
sintaks
input
dari
pemakai
Memproses
aplikasi
Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
Memberikan
response
Menyediakan
akses
basis
Menyediakan kontrol recovery
balik
data
kepada
secara
pemakai
bersamaan
Server
Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
Memeriksa autorisasi
Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
Memelihara data dictionary
Aplikasi
client
server
Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang
membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Macam-macam arsitektur aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya
yaitu:
1.
Standalone
(one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data
dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun
computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang
terjadi pada mesin ini, dan karena mereka dump- client atau dump-terminal. Tipe
model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasishost. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi
berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal,
sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika
sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses
mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses
ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya
digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan
yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
Sangat mudah
Skala kecil
Susah diamankan
2.
Client/Server
(two
tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan
server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan
sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server
jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan
kembali data ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client
(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan
digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan
jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Kelebihan
dari
model
client/server
Mudah
Menangani
Database
Server
secara
khusus
Relatif lebih
sederhana
untuk di develop
dan
diimplementasikan.
Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger
(yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika
bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server
database
manangani
:
Manajemen
data
Keamanan
Query,
trigger,
prosedur
tersimpan
Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban
pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan
cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama
dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.
Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas
tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Kekurangan dari model client/server :
Kurangnya skalabilitas
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala
kecil.
Susah di amankan.
Lebih mahal.
3.
Three
Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur
Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database
Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop
menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa
business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali
diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan
menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan
instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data
tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business processnya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database
server.
Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth.
Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web
Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka
bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth
biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini,
Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam
database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas
ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan
keamanan.
Kelebihan arsitektur Three Tier :
Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula
dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih
kecil.
Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan
lapisan lain ikut salah
Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan
yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Skala besar.
Kekurangan
arsitekture
Three
Tier
:
Lebih
susah
untuk
merancang
Lebih
susah
untuk
mengatur
Lebih mahal
4.
Multi
Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier.
Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data
Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic
Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data
Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari
UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman
terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut
masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three tier yang diperluas dalam model
fisik yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain
untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.
Kelebihan arsitektur Multi tier :
Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk
mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program
untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiaptiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
Lebih mahal
File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari
semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat
dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data
terjamin.
Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau
sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet
atau mengirimkan fax melalui 1 modem.
Rate this:
HOME
TEKNOLOGI
SEPAKBOLA
ENTERTAINMENT
MENU
GADGET
REVIEW
HARGA
LIGA INGGRIS
LIGA SPANYOL
LIGA ITALIA
GOSIP
BIODATA ARTIS
FOTO ARTIS
SUBMENU1
SUBMENU2
SUBMENU3
STATIS
ERROR
Client Server :
nya?
Tiga-tier arsitektur adalah arsitektur client-server di
manalogika proses fungsional, akses
data, komputer penyimpanan data dan antarmuka
pengguna yang dikembangkan dan dipelihara sebagai
modul independen pada platform terpisah.Tiga-tier
arsitektur adalah desain software pola dan arsitektur
perangkat
lunak mapan. Tiga tingkatan adalah presentasi tier,aplika
si tier dan data tier.
Techopedia menjelaskan Tiga-Tier Arsitektur
Tiga-tier arsitektur adalah kerangka dasar untuk
model desain logis.
Komponen penting dalam arsitektur three-tier adalah:
PC Client
aplikasi server
database server
Arsitektur three-tier memungkinkan salah satu dari tiga
tingkatan untuk ditingkatkan atau diganti secara
independen. User interface diimplementasikan pada
PC desktop danmenggunakan antarmuka
pengguna grafis standar dengan modul yang
berbeda berjalan padaserver aplikasi. Sistem
manajemen database relasional pada server
database berisi logikakomputer penyimpanan
data. Tingkatan menengah biasanya multitier.
Tiga tingkatan dalam arsitektur three-tier adalah:
Presentasi Tier: Menempati tingkat atas, menampilkan
informasi yang berkaitan denganlayanan yang tersedia
di website. Lapis ini berkomunikasi
dengan tingkatan lain dengan mengirimkan hasilnya
ke browser dan tingkatan lain dalam jaringan.
Aplikasi Tier: Juga disebut tingkat
menengah, tier, logika bisnis atau logika tier, tingkatan
iniditarik dari presentasi tier. Dia
mengontrol fungsionalitas aplikasi dengan
melakukan prosesrinci.
Data Tier: server database Rumah di mana
informasi disimpan dan diambil. Data dalamtingkatan
ini disimpan independen dari server aplikasi atau logika
bisnis.