Akl Bab 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

BAB 3 :

ENTITAS KONSOLIDASI
DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Saat ini hampir semua perusahaan

besar membut laporan keuangan

konsolidasian.Walaupun orang sering mengira bahwa perusahaan-perusahaan


raksasa

dunia

merupakan

mengungkapkan bahwa

perusahaan

tunggal,pengamatan

tiap perusahaan sebenarnya

lebih

dekat

terdiri dari sejumlah

perusahaan-perusahaan terpisah.
Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements) menyajikan
posisi keuangan dan hasil operasi induk perusahaan (entitas pengendali) dari satu
atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas
individual tersebut adalah satu entitas atau perusahaan.
Konsolidasi diharuskan jika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham
beredar dari perusahaan lain.Dua perusahaan dianggap perusahaan dengan
hubungan istimewa ketika suatu perusahaan mengendalikan perusahaan lain atau
kedua perusahaan berada dibawah pengendalian yang sama perusahaan lain.
Laporan keuangan konsolidasi dianggap lebih berguna dibanding laporan keuangan
terpisah perusahaan individual jika perusahaan-perusahaan tersebut berhubungan
istimewa. Prinsip akuntansi yang diterapkan dalam pembuatan laporan keuangan
konsolidasi sama dengan prinsip akuntansi yang diterapkan untuk membuat laporan
keuangan perusahaan terpisah.
KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Laporan keuangan konsolidasi terutama ditujukan untuk kepentingan pihakpihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti
pemegang saham,kreditor dan penyedia dana lain ke induk perusahaan. Laporan
keuangan konsolidasi sering kali merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan
gambaran yang jelas dari total sumber daya perusahaan hasil gabungan yang
berada dibawah kendali induk perusahaan dan hasil pengelolaan sumber daya
tersebut, terutama ketika jika jumlah perusahaan yang berhubungan istimewa
sangat banyak,kemungkinan tidak ada cara lain yang mudah untuk mengikhtisarkan
jumlah informasi yang banyak sehubungan dengan masing-masing perusahaan
tersebutdan

bagaimana

posisi

keuangan

serta

operasional

masing-masing

perusahaan mempengaruhi entitas konsolidasi secara keseluruhan.


1

KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


Walaupun laporan keuangan konsolidasi berguna,tetap harus diingat bahwa
laporan keuangan konsolidasi mempunyai keterbatasan.Beberapa keterbatasan
terpenting dari laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
1. Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing-masing perusahaan yang
dimasukkan dalam laporan konsolidasi tidak diungkapkan,kinerja atau posisi
buruk dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja yang
baik dari perusahaan lainnya.
2. Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk deviden induk perusahaan
karena sebagian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak
perusahaan yang belum dibagikan.
3. Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi
dihitung berdasarkan informasi gabungan,rasio-rasio tersebut tidak mewakili
perusahaan mana pun yang dikonsolidasi,termasuk induk perusahaan.
4. Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan berbeda yang digabungkan
dalam konsolidasi,bisa jadi tidak seluruhnya dapat diperbandingkan.
5. Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan atau kelompok
perusahaan yang termasuk dalam konsolidasi sering diperlukan untuk penyajian
wajar,tetapi tambahan pengungkapan tersebut dapat menyebabkan catatan atas
laporan keuangan menjadi sangat banyak.
LAPORAN KEUANGAN ANAK PERUSAHAAN
Sebagian pengguna laporan keuangan dapat mempunyai kepentingan dalam
laporan keuangan tersendiri dari setiap anak perusahaan,baik untuk menggantikan
atau sebagai tambahan dari laporan keuangan konsolidasian.Walaupun manajemen
induk perusahaan mempunyai kepentingan dengan seluruh entitas konsolidasi juga
dengan

individual

anak

perusahaan,kreditur,pemegang

saham

preferen,dan

pemegang saham biasa non-pengendali dari anak perusahaan lebih tertarik pada
laporan keuangan tersendiri anak perusahaan dimana mereka mempunyai
kepentingan.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN : KONSEP DAN STANDAR
Laporan keuangan konsolidasi ditunjukan untuk memberikan gambaran yang
jelas dari keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu entitas ekonomi yang terdiri dari
sejumlah perusahaan yang memiliki hubungan istimewa. Standar konsolidasi saat ini

telah

ditetapkan

dalam

PSAK

No.65

(revisi

2013)

Laporan

Keuangan

Konsolidasian.
Pandangan Tradisional Mengenai Pengendalian
Selama bertahun-tahun satu-satunya kriteria yang paling penting untuk
menentukan apakah individual anak perusahaan harus dikonsolidasi adalah
pengendalian.PSAK No.65 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasi
biasanya diterapkan untuk sekelompok perusahaan ketika salah satunya memiliki
pengendalian atas kepentingan keuangan di perusahaan-perusahaan lainnya.
Walaupun kepemilikan mayoritas umumnya adalah cara utama untuk
mendapatkan pengendalian,suatu perusahaan dapat mengarahkan kebijakan
operasi

dan

keuangan

perusahaan

lain

dengan

kepemilikan

kurang

dari

mayoritas,seperti jika kepemilikan saham yang lain tersebar.PSAK NO.65 tidak


melarang konsolidasi dengan kepemilikan kurang dari mayoritas,tetapi konsolidasi
seperti ini jarang ditemui dalam praktik.
a. Mengendalikan lebih dari separuh kepentingan mayoritas berhak suara,menurut
perjanjian dengan investor lain.
b. Mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi berdasarkan undang-undang
hukum atau perjanjian.
c. Otoritas untuk menunjuk atau mengganti anggota dewan atau setingkat dengan
dewan,serta mengendalikan operasi entitas melalui dewan tersebut.
d. Otoritas untuk menyuarakan mayoritas dalam dewan atau setara dengan
dewan,sertas mengendalikan operasi entitas melalui dewan tersebut.
Pengendalian Tidak Langsung
Pandangan tradisional dari pengendalian termasuk dari pengendalian
langsung dan tidak langsyng.Pengendalian langsung bisanya terjadi jika satu
perusahaan memiliki mayoritas saham iasa perusahaan lain.Pengendalian tidak
langsung atau bentuk piramida terjadi jika saham biasa suatu perusahaan dimiliki
oleh

satu

atau

lebih

perusahaan

yang

semuanya

dalam

pengendalian

bersama.Contoh : pengendalian tidak langsung dari PT.Z oleh PT.P termasuk situasi
kepemilikan sebagai berikut :

P
P

Di gambar ini, P memiliki 80% X,

yang memiliki 60% Z


0.80
X
X
0.60
Z
Z

P
P
0.9

0.7

Y
X

Y
Y

Di gambar ini, P memiliki 90% X dan

70% Y; X memiliki 40%


Z
Z
0.4

0.3

PP
W
0.9
0.8
XX
W
dan
W 80% Y, W

Z dan Y memiliki 30% Z

0.8

YY
Z
0.3

Dalam gambar ini, P memiliki 90% X


0.15

X memiliki 80% W, dan 30% Z ; Y

memiliki 15% Z
0.15

ZZ
W

W memiliki 15% Z

Kemampuan Untuk Memiliki Pengendalian


Dalam situasi tertentu pemegang saham mayoritas anak perusahaan
mungkin tidak mampu untuk mempunyai kendali walaupun mereka mempunya lebih
dari 50% saham berhak suara yang beredar.Hal ini dapat terjadi,sebagai contoh,jika
anak perusahaan mempunyai kepemilikan mayoritas,pengendalian ada pada
pengendalian atau trustee yang ditunjuk oleh pengendalian.
Perbedaan Periode Fiskal

Perbedaan periode fiskal dari induk perusahaan dan anak perusahaan tidak
menyebabkan konsoidasi tidak di terapkan atas anak perusahaan tersebut. Sering
terjadi periode fiskal anak perusahaan jika berbeda dengan induk perusahaan.
Alternaf lain adalah dengan menyesuaikan data laporan keuangan anak perusahaan
tiap periode untuk meletakan data tersebut dengan periode fiskal induk perusahaan.
GAMBARAN UMUM KONSOLIDASI
Untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian yang tepat,PSAK 65
memberikan pedoman berikut ini :
1. Investasi

perusahaan

induk

di

perusahaan

anak

dihilangkan

menurut

kepemilikan proporsional perusahaan induk di perusahaan anak.


2. Kepentingan non-pengendali atas keuntungan dan kerugian selama periode
konsolidasi di perusahaan diidentifikasi.
3. Setiap kepentingan non-pengendali di aset bersih anak perusahaan konsolidasi
diidentifikasi secara terpisah.Kepentingan non-pengendali aset bersih terdiri
atas:
a) total

kepentingan

non-pengendali

dihitung

pada

awal

konsolidasi

berdasarkan PSAK 22,Kombinasi Bisnis;dan


b) porsi kepentingan non-pengendali atas perubahan aset setelah tanggal
kombinasi.
4. Saldo

transaksi,pendapatan,dan

beban

antarperusahaan

(intercompany)

dihilangkan seluruhnya.
Setelah semua prosedur konsolidasi diterapkan,pembuat harus menelaah dari
laporan keuangan yang dihasilkan dan bertanya : Apakah laporan keuangan
tersebut

mencerminkan

seakan-akan

perusahaan-perusahaan

yang

dikonsolidasikan adalah perus


ahaan tunggal ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,harus dijawab dua
pertanyaan lain,yaitu :
a) Apakah pos-pos yang dimasukkan dalam laporan keuangan tersebut ada yang
tidak akan mucul,atau akan dinyatakan dalam jumlah berbeda,dalam laporan
keuangan sebagai perusahaan tunggal?
b) Apakah ada pos-pos yang tidak muncul di lapoan keuangan tersebut yang
muncul jika entitas konsolidasi adalah perusahaan tunggal?
ILUSTRASI PROSES KONSOLIDASI

Asumsikan pada tanggal 1 Januari 2011,PT Indah memebeli pada nilai buku semua
saham biasa PT.Andika.Pada akhir 2011,laporan posisi keuangan dari kedua
perusahaan tampak sebagai berikut :

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2011
PT Indah
Aset
Kas
Piutang (bersih)
Persediaan
Aset Tetap (bersih)
Aset Lain-lain
Investasi pada saham PT Andika
Total Aset

5.000.000
84.000.000
95.000.000
375.000.000
25.000.000
300.000.000
Rp 884.000.000

Liabilitas dan Ekuitas


Utang Jangka Pendek
Utang Jangka Panjang
Modal Saham Biasa
Saldo Laba
Total Liabilitas dan Ekuitas

60.000.000
200.000.000
500.000.000
124.000.000
Rp 884.000.000

Rp

PT Andika
Rp

3.000.000
30.000.000
60.000.000
250.000.000
15.000.000

Rp 358.000.000

Rp

5.000.000
50.000.000
200.000.000
100.000.000
Rp.358.000.000

Informasi tambahan terkait dengan PT Indah dan PT Andika adalah sebagai berikut :
1. PT Indah menggunakan metode ekuitas dasar untuk mencatat investasi pada PT
Andika.Akun investasi dicatat pada nilai buku aset bersih PT Andika dan
disesuaikan dengan bagian PT Indah atas laba dan dividen PT Andika.
2. PT Andika berutang ke PT indah senilai Rp 1.000.000 pada akhir tahun.
3. PT Andika membeli persediaan dari PT Indah senilai Rp 6.000.000 selama tahun
2011.Persedian tersebut mempunyai biaya peroleh awal Rp.4.000.000.PT
Andika masih memegang persedian tersebut pada akhir periode.
Entitas Konsolidasi
Diagram dibawah ini dapat membantu untuk memahami entitas konsolidasi.
Kotak yang berisi induk perusahaan dan anak perusahaan mengindikasikan entitas
legal. Transaksi dicatat dalam pembukuan kedua entitas legal.Garis putus-putus
melingkar dapat dianggap sebagai entitas konsolidasi, yang terdiri dari induk
perusahaan dan anak perusahaan. Entitas konsolidasi tidak mempunyai eksistensi
legal tetapi dianggap mempunyai realitas ekonomi.

Entitas
Konsolida
si

Induk
Perusahaa
n
Anak
Perusahaa
n

Transaksi atau hubungan kepemilikan yang terjadi melintasi garis putus-putus


melibatkan pihak luar dan dicerminkan secara tepat dalam laporan keuangan
konsolidasi. Transaksi atau hubungan yang terjadi seluruhnya dalam entitas
konsolidasi tidak dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasi karena tidak
melibatkan pihak luar. Sebaliknya, transaksi atau hubungan tersebut dipandang
terjadi dalam satu entitas akuntansi dan karenanya, tidak memenuhi syarat untuk
dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian
Laporan posisi keuangan konsolidasian untuk PT indah dan PT Andika
ditampilkan pada gambar dibawah ini.

Pada contoh diatas,beberapa hal perlu mendapat perhatian khusus untuk


memastikan bahwa laporan keuangan konsolidasian menampilkan seakan-akan
laporan keuangan tersebut adalah laporan keuangan dari satu perusahaan tunggal.
7

1. Kepemilikan antarperusahaan (intercorporate stockholdings).


2. Piutang dan utang antarperusahaan.
3. Penjualan antarperusahaan.
Kepemilikan Saham Antarperusahaan
Saham biasa PT Indah dimiliki oleh pihak luar entitas konsolidasi dan
dianggap sebagai saham biasa dari entitas keseluruhan. Sebaliknya, saham biasa
PT Andika, dimiliki seluruhnya dalam entitas konsolidasi dan bukan saham yang
beredar dilihat dari sudut pandang konsolidasi. Hubungan ini dapat diilustrasikan
sebagai berikut.
Saham biasa
PT. Indah
PT. Indah
Entitas
Konsolida
si

Saham
Biasa
PT. Andika

PT. Andika

Karena suatu perusahaan tidak dapat melaporkan investasi pada dirinya


sendiri dalam laporan keuangannya, saham biasa PT Andika dan investasi PT Indah
dalam saham tersebut harus dieliminasi. Saham biasa PT Indah tetap sebagai
saham biasa entitas konsolidasi.
Piutang dan Utang Antarperusahaan
Piutang dan utang antarperusahaan dapat dilihat sebagai berikut.

PT. Indah
Entitas
Konsolida
si

Piutang utang
antarperusaha
an
Rp 1.000.000

PT. Andika

Satu perusahaan tidak dapat berutang kepada dirinya sendirinya sendiri.


Walaupun sebagai perusahaan terpisah PT Indah melaporkan piutang usaha
sebesar RP 1.000.000 dari PT Andika dan PT Andika melaporkan utang usaha
sebesar Rp 1.000.000 ke PT Indah, piutang dan utang seperti itu tidak ada dari
sudut pandang konsolidasi. Karena itu, Rp 1.000.000 dieliminasi dari piutang dan
utang dalam mambuat neraca konsolidasi.
Penjualan Antarperusahaan
Perusahaan tunggal tidak dapat mengakui laba dan menaikkan nilai
persediaannya hanya karena persediaan tersebut ditransfer dari satu departemen/
divisi ke departemen atau divisi yang lain. Hal ini juga berlaku untuk penjualan
antarperusahaan dalam entitas konsolidasi. Contoh penjualan barang dagangan dari
PT Indah ke PT Andika juga harus dilihat dari konteks entitas tunggal, sebagaimana
diilustrasikan dalam diagram berikut :

PT
Indah

Harga pokok
penjualan
Rp.4.000.000

Penjualan
Rp.6.000.000

Entitas
Konsolidasi

PT
Andika

Perusahaan tunggal tidak dapat ,mengakui laba dan menaikan nilai


persediaan hanya karena persediaan tersebut di transfer dari satu departemen atau
divisi lain. Hal ini juga berlaku untuk penjualan antar perusahaan dalam entitas
konsolidasi. Dalam contoh ini persediaan antarperusahaan yang tersedia pada akhir
periode (Rp.6.000.000)harus dinyatakan kembali menjadi biaya perolehan awalnya
untuk entitas konsolidasi, Rp.4.000.000 yang di bayarkan PT Indah pada saat
membeli persediaan tersebut. Begitu pula, sebesar Rp.2.000.000 yang diakui dari
penjualan antarperusahaan dan termasuk dalam saldo lab antarperusahaantidak
boleh dimasukan dalam neraca konsolidasi. Karena itu, persediaan dan saldo laba
dikurangi laba antar perusahaanyang belum direakisasi sebesar Rp.2.000.000 pada
9

saat pembuatan neraca konsolidasi. Dalam pembuatan laporan laba rugi


konsolidasi,

penjualan

antarperusahaan

sebesar

Rp.6.000.000

juga

harus

dikeluarkan dari pendapatan gabungan PT Indah dan PT Andika karena penjualan


tersebut tidak mencerminkan penjulan ke pihak eksternal.
Perbedaan Antara Biaya Perolehan dan Nilai Buku
PT Indah membeli investasi pada saham biasa PT Andika sebesar nilai
bukunya. Dalam kenyataannya, harga beli anak perusahaan biasanya berbeda
dengan nilai buku saham yang diakuisisi. Diferensial ini diperlakukan dengan cara
yang sama dalam pembuatan laporan keuangan konsolidasi seperti dalam merger.
Jika PT indah membayar lebih untuk investasinya di PT Andika diatas dinilai buku
saham yang diakuisisi (diferensial debit), selisih tersebut dalam konsolidasi
dialokasikan ke aset dan kewajiban tertentu dari PT Andika atau goodwill.
Sudut Pandang Entitas Tunggal
Berbagai penyesuaian yang didiskusikan pada contoh sederhana tadi
mengilustrasikan berbagai pandangan dalam pembuatan laporan keuangan
konsolidasian.Untuk

memahami

tiap

penyesuaian

yang

diperlukan

dalam

pembuatan laporan keuangan konsolidasian,pembaca harus berfokus pada (1)


mengidentifikasi perlakuan atas hal-hal khusus dari tiap perusahaan terpisah dan (2)
mengidentifikasi jumlah nominal yang akan muncul dalam laporan keuangan dari
hal-hal khusus tersebut jika entitas konsolidasi merupakan perusahaan tunggal.
Mekanisme Proses Konsolidasi
Kertas kerja digunakan untuk memfasilitasi proses penggabungan dan
penyesuaian saldo akun dalam konsilidasi. Induk perusahaan dan anak perusahaan
mempunyai pembukuan masing-masing. Tidak ada pembukuan untuk entitas
konsolidasi. Yang terjadi, saldo akun-akun pada setiap akhir periode diperoleh dari
pembukuan induk perusahaan dan ank perusahaan dan dimasukan dalam kertas
kerja konsolidasi.
Kertas kerja konsolidasi untuk pembuatan laporan posisi keuangan
konsolidasian PT indah ditampilkan dibawah ini.Saldo akun untuk PT Indah dan PT
Andika,diambil dari pembukuan masing-masing,dimasukkan dalam dua kolom
pertama yang berdampingan sehingga jumlah dari tiap aset,liabilitas,dan ekuitas
dapat ditambahkan mendatar untuk mendapatkan saldo konsolidasian.
Ketika penambahan jumlah saldo dari kedua perusahaan menimbulkan angka
konsolidasi yang berbeda dengan saldo yang seharusnya akan muncul jika kedua
10

perusahaan adalah perusahaan tunggal, maka jumlah gabungan harus disesuaikan


menjadi angka yang seharusnya. Hal ini dilakukan melaui pembuatan ayat jurnal
eliminasi (eliminating entries).
PT INDAH DAN ANAK PERUSAHAAN
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi
31 Desember 2011
Eliminasi
Item
Kas
Piutang(bersi
h)
Persediaan
Aset Tetap
(bersih)
Aset lain-lain
Investasi pd
saham PT
Andika
Utang jk
pendek
Utang jk
Panjang
Saham biasa
Saldo laba

PT Indah
Rp.
5.000.000
84.000.00
0
95.000.00
0
375.000.00
0
25.000.00
0

PT Andika

Debit

Rp.3.000.00
0
30.000.00
0
60.000.00
0
250.000.00
0
15.000.00
0

Kredit

(a).Rp.1.000.
000
(b).
2.000.000

Konsolidasi
Rp.
8.000.000
113.000.0
00
153.000.0
00
625.000.00
0
40.000.00
0

(c)
300.000.000

300.000.000
Rp.884.000.0
00
Rp.60.000.00
0
200.000.00
0
500.000.00
0
124.000.00
0

Rp.358.000.
000
Rp.
5.000.000
50.000.0
00
200.000.0
00
100.000.0
00

Rp.
884.000.000

Rp.358.00
0.000

Rp.939.000.
000
Rp.
67.000.000
250.000.
000
500.000.
000
122.000.
000

(a)Rp.
1.000.000
(c)
200.000.000
(c)
100.000.000
(b)
2.000.000
Rp.
303.000.000

Rp.
303.000.000

Rp.939.00
0.000

Jurnal Eliminasi :
1. Eliminasi piutang/Utang antarperusahaan
2. Eliminasi laba antarperusahaan belum terealisasi yang terdapat dalam persediaan akhir terhadap saldo laba
konsolidasi
3. Eliminasi investasi dengan ekuitas pemegang saham anak perusahaan

LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN


Laporan keuangan gabungan (combined financial statements) merupakan
laporan keuangan yang di dalamnya terdapat kelompok perusahaan perusahaan
yang mempunyai hubungan istimewa tanpa adanya induk perusahaan atau pemilik
lain. Laporan keuangan gabungan umumnya dibuat jika seseorang, bukan
perusahaan, memiliki atau mengendalikan beberapa perusahaan dan ingin
menggabungkan semuanya dalam satu kumpulan laporan keuangan.
Prosedur yang digunakan untuk membuat laporan keuangan gabungan
intinya sama dengan prosedur yang digunakan untuk membuat laporan keuangan
11

konsolidasi. Semua piutang dan utang antarperusahaan, transaksi antarperusahaan,


serta laba dan rugi antarperusahaan yang belum direalisasi harus dieliminasi
dengan

cara

yang

konsolidasian.Walaupun

sama

dalam

pembuatan

induk perusahaan

laporan

tidak dimasukkan

keuangan

dalam

entitas

pelaporan,setiap kepemilikan antarperusahaan,dan bagian terkait dari ekuitas


pemegang saham,harus dieliminasi dengan cara yang sama dengan eliminasi
investasi induk perusahaan di anak perusahaan dalam entitas pelaporan dibagi
menjadi kepentingan pengendali (pemilik entitas induk) dan kepentingan pengendali.
ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS DAN ENTITAS KEPEMILIKAN VARIABEL
( VARIABEL INTEREST ENTITIES)
PSAK 65 menetapkan standar konsolidasi dalam kondisi dimana suatu perusahaan
mengendalikan perusahaan lainnya dan menetapkan kepemilikan hak suara
mayoritas sebagai kondisi umum yang menyebabkan perlunya konsolidasi.PSAK 65
juga

mengharuskan

konsolidasi

terhadap

anak

perusahaan

yang

dengan

kepemilikan mayoritas. Untuk jenis entitas khusus, PSAK 65 tidak memberikan


dasar yang jelas untuk konsolidasi.
Entitas jenis khusus dikenal dengan istilah entitas bertujuan khusus EBK yang
merupakan perusahaan, trusts, atau persekutuan yang dibentuk untuk satu tujuan
khusus. Entitas tersebut biasanya tidak mempunyai kegiatan operasi yang
substansial dan digunakan hanya untuk tujuan pendanaan.EBK telah digunakan
selama beberapa dekade untuk sekuritisasi aset,pembagian risiko,dan mengambil
keuntungan dari peraturan perpajakan.Sebelum tahun 2004,tidak ada kerangka
pelaporan komprehensif yang dibuat untuk EBK.
PERTIMBANGAN LAIN-PENDEKATAN YANG BERBEDA UNTUK KONSOLIDASI
Pemabahasan berfokus pada tiga alternatif teori konsolidasi : (1) perorangan
(proprietary),(2) induk perusahaan (parent company),dan (3) entitas (entity).
Teori Konsolidasi
1. Teori Perorangan ( proprietary theory)
Teori perorangan dari akuntansi menganggap perusahaan adalah kepanjangan
dari pemiliknya. Asset, kewajiban, pendapatan dan beban perusahaan dianggap
merupakan bagian dari pemiliknya. Ketika diaplikasikan dalam pembuatan
laporan keuangan konsolidasi, konsep perorangan menghasilkan konsolidasi
pro rata.
2. Teori Induk Perusahaan ( parent company theory)
12

Teori induk perusahaan lebih sesuai dengan perusahaan modern dan


pembuatan

laporan

keuangan

konsolidasi

dibandingkan

pendekatan

perorangan. Teori induk perusahaan mengakui bahwa induk perusahaan


mempunyai pengendalian efektif atas semua asset dan kewajiban anak
perusahaan, bukan hanya atas bagian proporsionalnya.
3. Teori Entitas (entity theory)
Teori entitas berfokus pada perusahaan sebagai entitas ekonomis terpisah
bukan pada hak kepemilikan dari pemegang saham. Penekanan dalam
pendekatan entitas adalah pada entitas konsolidasi itu sendiri, dengan
pemegang saham pengendali dan pemegang saham nonpengendali dipandang
sebagai dua kelompok yang terpisah, masing masing memiliki ekuitas yang
sama dalam entitas konsolidasi.
Perbandingan antara Teori-Teori Alternatif
Dalam teori perorangan, hanya asset dan kewajiban anak perusahaan
sebesar bagian kepemilikan induk perusahaan yang termasuk dalam neraca
konsolidasi, dengan jumlah berdasarkan nilai wajar asset dan kewajiban tersebut per
tanggal kepemilikan mayoritas anak perusahaan diperoleh.
Pendekatan induk perusahaan memasukkan semua asset dan kewajiban
anak perusahaan di neraca konsolidasi. Namun hanya bagian induk atas
peningkatan nilai wajar dan goodwill yang dimasukkan dalam laporan keuangan
konsolidasi.
Seluruh nilai asset dan kewajiban anak perusahaan dimasukkan di neraca
konsolidasi berdasarkan metode entitas. Jumlah yang tertera dalam laporan
keuangan didasarkan pada nilai wajar penuh pada tanggal penggabungan usaha,
dan nilai penuh goodwill dimasukkan seluruhnya berapa pun persentase kepemilikan
yang dimiliki induk perusahaan.
Praktik Saat Ini
Prosedur yang saat ini digunakan dalam praktik tidak hanya merupakan
pendekatan induk perusahaan, tapi juga termasuk elemen pendekatan entitas.
Jumlah dari asset bersih anak perusahaan yang diakui di neraca konsolidasi pada
tanggal akuisisi pada praktiknya sama dengan pendekatan induk perusahaan.
Penentuan laba bersih pada praktiknya mengikuti pendekatan induk perusahaan,
kecuali perlakuan transaksi antarperusahaan yang umumnya konsisten dengan
pendekatan entitas.
13

Praktik di Masa Depan


Di

masa

depan,ada

kemungkinan

perubahan

menuju

pendekatan

entitas,dimana mengharuskan perhitungan laba bersih konsolidasi untuk entitas


konsolidasi secara keseluruhan dan

mengalokasikan

laba

tersebut antara

kepentingan non-pengendali dan kepentingan pengendali.


Sebagai ilustrasi,misalkan PT Piranha membeli 80% saham biasa PT Sarden
seharga Rp 550.000.000.Nilai wajar keseluruhan PT Sarden diestimasikan sebesar
Rp 687.500.000.Aset bersih PT Sarden mempunyai nilai buku Rp 500.000.000 dan
nilai wajar Rp 600.000.000.Aset bersih PT Piranha setelah kombinasi bisnis,tidak
termasuk

investasinya

2.000.000.000.Jumlah

PT
yang

Sarden,mempunyai

nilai

dilaporkan

laporan

dalam

buku

sebesar

posisi

Rp

keuangan

konsolidasian sesaat setelah kombinasi bisnis berdasarkan pendekatan yang


digunakan dalam praktik saat ini dan pendekatan entitas adalah sebagai berikut.
Praktik Saat Ini
Pendekatan Entitas
Aset Bersih
Rp 2.580.000.000
Rp 2.600.000.000
Goodwill
70.000.000
87.500.000
Berdasarkan praktik saat ini,jumlah yang dialokasikan ke aset bersih entitas
konsolidasi adalah nilai buku aset bersih induk perusahaan (Rp 2.000.000.000)
ditambah nilai buku penuh aset bersih anak perusahaan (Rp 500.000.000) ditambah
bagian induk perusahaan atas kenaikan nilai aset bersih anak perusahaan (Rp
100.000.000 x 0,80).Goodwill dalam praktik saat ini dihitung sebagai selisih antara
harga beli (Rp 550.000.000) yang lebih besar dari bagian induk perusahaan atas
nilai wajar aset bersih dinilai pada nilai buku aset bersih induk perusahaan (Rp
2.000.000.000) ditambah nilai wajar penuh aset bersih

anak perusahaan pada

tanggal kombinasi bisnis (Rp 600.000.000).Goodwill sebesar Rp 87.500.000 dihitung


dari perbedaan antara nilai wajar keseluruhan PT Sarden (Rp 687.500.000) dan nilai
wajar aset bersihnya (Rp 600.000.000).
PENGUNGKAPAN
PSAK 67 (revisi 2013) Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain diantaranya
mengharuskan

hal-hal

berikut

ini

diungkapkan

dalam

laporan

keuangan

konsolidasian :

14

1. Sifat hubungan antara induk dan anak perusahaan apabila induk perusahaan
apabila induk perusahaan tidak memiliki,secara langsung atau tidak langsung
melalui anak perusahaan lain.lebih dari separuh hak suara.
2. Alasan-alasan mengapa kepemilikan lebih dari separuh hak suara,secara
langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lain,tidak memiliki
pengaruh signifikan atas anak perusahaan.
3. Sifat dan lingkup setiap batasan signifikan misalnya,sebagai konsekuensi
perjanjianyang ditandatangani atau sebagai kondisi dari badan pengatur,sesuai
dengan kapabilitas anak perusahaan untuk mentransfer dana kepada induk
perusahaan sebagai dividen tunai,atau sebagai pelunasan pinjaman atau uang
muka.
4. Apabila

induk perusahaan kehilangan kendali atas anak perusahaan,maka

induk perusahaan melaporkan keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut.


5. Ketika induk perusahaan menyusun laporan keuangan tersendiri,maka :
a) keuangan adalah laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan pada
laporan keuangan konsolidasian,b) daftar investasi di negara lain,termasuk
nama,kepemilikan,negara,hak

suara,dan

lain-lain,serta

c)

metode

yang

digunakan dalam akuntansi untuk investasi tersebut.

15

Anda mungkin juga menyukai