Ansar
Ansar
Ansar
BAB
ANALISIS SARINGAN AGREGAT
1.1 TujuanUmum
Praktikum ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat
menentukan gradasi agregat dengan grafik semi logaritma.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi)
agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan
1.2 Dasar Teori
Batu pecah dan batu alam secara teoritis terbagi atas dua grup yakni, agregat
kasar dan agregat halus, pemisah dari dua grup ini adalah ukuran 5mm dimana di atas
ukuran tersebut disebut agregat kasar dan di bawah ukuran tersebut disebut agregat
halus (Berdasarkan British Standar 882, 1973). Di laboratorium pembagian ini di
perbanyak, misalnya untuk keperluan spesifikasi beton menggunakan empat zona
gradasi, untuk keperluan perencanaan perkerasan digunakan tiga zona gradasi atau
lebih dikenal fraksi agregat, yakni fraksi agregat kasar, sedang dan halus.
Menarik untuk dicermati bahwa penyaringan agregat ini sangat tergantung
dari bentuk agregatnya, seperti halnya agregat berdimensi menengah berbentuk pipih
akan tersaring di saringan besar, apalagi bentuk dari saringannya (berlobang bulat
atau kotak-kotak) akan sangat berpengaruh. Menurut Lees (1964), volume dan ukuran
agregat yang tertahan pada saringan tertentu akan dikondisikan sesuai bentuknya,
misalnya pecahan panjang (elongate fragment) pada setiap ukuran akan mendekati
pecahan yang pipih (Flapy Fragment) pada ukuran yang lebih kasar.
Data gradasi kemudian akan di plot kedalam grafik semi logaritma (BS 812 :
1975), alternatif lain adalah dengan cara membuat suatu parameter yang
menunjukkan kekasaran dari gradasi dan menetapkan apakah suatu gradasi yang
well-graded, single sized, atau gap graded dengan parameter D60 yakni ukuran
sampai 60% lewat, parameter ini memisahkan antara kasar (D60>10mm), sedang
(D60 > 5mm) dan sisanya halus.
CivilEngineering ofSriwijayaUniversity
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI NURUL KUSUMA WHARDANI
0 3 0 112 8 1 3 2 0 0 0 5
1.3Alat dan Bahan
1.Timbangan atau neraca dengan ketelitian 0.2 % dari berat sample.
2.Satu set saringan, dengan ukuran sebagai berikut :
25.4 mm
19.1 mm
12.7 mm
9.52 mm
6.35 mm
4.76 mm
2.38 mm
1.19 mm
0.59 mm
0.279 mm
0.149 mm
0.074 mm
3.Mesin pengguncang saringan
4.Talam-talam (Dalam praktikum diganti plastik sebagai wadah)
5.Sikat kuningan, kuas, sendok dll.
CivilEngineering ofSriwijayaUniversity
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI NURUL KUSUMA WHARDANI
0 3 0 112 8 1 3 2 0 0 0 5
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI NURUL KUSUMA WHARDANI
0 3 0 112 8 1 3 2 0 0 0 5
- Timbang berat agregat yang tertahan pada tiap saringan
1.5 Perhitungan
Anailisa Saringan Agregat Halus
Nomor
Saringan
mm
Inch
Berat
Tertahan
(gr)
Kumulatif
Tertahan
Sample
Sample
Jumlah Persen
Tertahan
Lewat
Contoh
Contoh
Ratarata
25.4
100
100
100
19.1
0.75
100
100
100
12.7
0.5
100
100
100
9.52
0.375
100
100
100
6.35
0.25
100
100
100
4.76
No. 4
11
11
0.92
0.25
99.08
99.75
99.41
2.38
No. 8
980
892
991
895
82.8
9
74.55
17.11
25.45
21.28
1.19
No.16
159
115
1150
1010
96.1
9
84.13
3.81
15.87
9.84
0.59
No. 30
16.
5
42
1166.5
1052
97.5
7
87.63
2.43
12.37
7.40
0.27
9
No. 50
35
1169.5
1087
97.8
3
90.55
2.17
9.45
5.81
0.14
9
No. 100
29.5
1173.5
1116.5
98.1
6
93.00
1.84
7.00
4.42
0.07
4
No. 200
20
1177.5
1136.5
98.4
9
94.67
1.51
5.33
3.42
18
64
1195.5
1200.5
100
100
Pan
CivilEngineering ofSriwijayaUniversity
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI NURUL KUSUMA WHARDANI
0 3 0 112 8 1 3 2 0 0 0 5
mm
Inch
Berat
Tertahan (gr)
Kumulatif
Tertahan
Sample
Sample
Jumlah Persen
Tertahan
Lewat
Contoh
Contoh
Rata-rata
100
100
100
25.4
19.1
0.75
371.5
418
371.5
418
30.70
35.0
1
69.3
0
64.99
67.14
12.7
0.5
574.5
576.
5
946
994.5
78.18
83.2
9
21.8
2
16.71
19.26
9.52
0.375
144
148.
5
1090
1143
90.08
95.7
3
9.92
4.27
7.09
6.35
0.25
91.5
40
1181.5
1183
97.64
99.0
8
2.36
0.92
1.64
4.76
No. 4
9.5
1191
1185
98.43
99.2
5
1.57
0.75
1.16
2.38
No. 8
6.5
1.5
1197.5
1186.5
98.97
99.3
7
1.03
0.63
0.83
1.19
No.16
1.5
1199
1187.5
99.09
99.4
6
0.91
0.54
0.73
0.59
No. 30
1.5
1200.5
1188.5
99.21
99.5
4
0.79
0.46
0.62
0.27
9
No. 50
1.5
1202
1189.5
99.34
99.6
2
0.66
0.38
0.52
0.14
9
No.
100
1.5
1203
1191
99.42
99.7
5
0.58
0.25
0.41
0.07
No.
1205
1192
99.59
99.8
0.41
0.17
0.29
CivilEngineering ofSriwijayaUniversity
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI NURUL KUSUMA WHARDANI
0 3 0 112 8 1 3 2 0 0 0 5
4
200
Pan
3
5
1210
1194
100
100
Agregat Halus
60
Agregat Kasar
40
20
0
10
100
1.7 Kesimpulan
Dari hasil percobaan (yang disajikan dalam tabel dan grafik), terdapat
kesenjangan gradasi (gradasi senjang / gap gradation). Hal ini dapat dilihat dari rataCivilEngineering ofSriwijayaUniversity
I K ATAN M A H A S I S WA S I P I L
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUTRI NURUL KUSUMA WHARDANI
0 3 0 112 8 1 3 2 0 0 0 5
rata persen lolos yang tidak terbagi rata (contoh pada Ansar Agregat halus, dari
21.8% pada saringan no.8 menjadi 99.41 % pada saringan no 4).
CivilEngineering ofSriwijayaUniversity