Modul Promodel 1 (Reguler)
Modul Promodel 1 (Reguler)
Fakultas
Program Studi
Kode Mata Praktikum
Nama Mata Praktikum`
:2
:2
: 51
:
BAB II
PROMODEL 1
2.1 TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memberikan kemampuan dasar kepada mahasiswa dalam pengoperasian
dasar Software ProModel 7.0.
2. Memberikan pemahaman tentang penggunaan Stat::Fit pada Software
ProModel 7.0. untuk mengetahui distribusi data dan untuk mencari data
dengan distribusi tertentu.
3. Memberikan pemahaman tentang penggunaan basic moduls pada
SoftwareProModel 7.0.
4. Praktikan mampu memahami konsep Basic Shop Floor System melalui
simulasi dengan ProModel 7.0.
5. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai penggunaan
modul-modul Advanced element pada software Promodel 7.0.
2.2PENGANTAR PROMODEL
ProModel adalah suatu alat bantu simulasi dan analisis untuk seluruh tipe dan jenis
sistem produksi yang berbasis window. ProModel memiliki kombinasi sempurna
antara kemudahan dalam penggunaan, fleksibilitas yang lengkap, kemudahan
memodelkan untuk setiap keadaan dan kemampuan membuat animasi yang realistis,
sehingga simulasi menjadi semakin nyata.
ProModel membantu para pelaku industri untuk mencoba ide-ide baru yang
mereka miliki dalam merancang dan meningkatkan sistem sebelum menentukan
waktu dan sumberdaya yang diperlukan untuk membangun atau mengubah sistem
nyata. ProModel memfokuskan pada masalah -masalah seperti utilisasi sumber daya
(resources), kapasitas produksi, tingkat produktivitas, dan tingkat persediaan. Dengan
memodelkan unsur penting dari sistem produksi, seperti tingkat utilisasi sumber daya,
Halaman | 1
:2
:2
: 51
:
kapasitas sistem, dan jadwal produksi, kita dapat melakukan percobaan dengan
strategi dan rancangan operasi yang berbeda untuk mencapai hasil terbaik
2.3STAT::FIT
Data input dalam model simulasi adalah bagian terpenting yang harus mendapat
perhatian tersendiri. Dalam simulasi sistem antrian misalnya, dikenal dengan input
data dengan bentuk distribusi waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan. Pada
sistem inventory atau persediaan, input data yang dibutuhkan terdiri dari distribusi distribusi permintaan dan lead time. Pada kasus perawatan dan reliabilitas sistem
dikenal beberapa input data yang dibutuhkan, seperti : distribusi waktu antar
kerusakan komponen. Pada studi simulasi sistem nyata, penentuan bentuk distribusi
dari data sampel merupakan bagian sangat penting dari seluruh tahapan studi. Model
distribusi data input ini akan berdampak pada distribusi data output atau hasil
simulasi yang akan diinterpretasi dan dianalisa. Terdapat empat langkah umum untuk
pengembangan model input data :
1. Mengumpulkan data dari sistem riil yang diamati
2. Mengidentifikasi distribusi probabilitas menggunakan histogram data
3. Memformulasikan hipotesa jenis distribusi
4. Menentukan ditribusi probabilitas terpilih berdasarkan uji goodness of fit.
Dalam ProModel 7.0 disediakan suatu fasilitas yang disebut dengan Stat::Fit.
Stat::Fit adalah suatu aplikasi statistik yang digunakan untuk menentukan model
statistik yang akan digunakan sebagai inputsimulasi menggunakan ProModel .
Stat::fit memberikan kemudahan, kecepatan dan keakuratan dalam pengolahan data
yang dimiliki. Stat::Fit digunakan untuk menguji distribusi suatu data dan
pembangkitan bilangan random sesuai dengan distribusi yang diinginkan pemodel.
Dengan menggunakan Stat::Fit kita juga dapat menganalisa statistik data,
yaitu :
Halaman | 2
:2
:2
: 51
:
a. Scatter Plot
Untuk melihat diagram scatter dari data yang kita masukkkan. Pilih
menu statistic Independence Test Scatter Plot
Halaman | 3
:2
:2
: 51
:
Halaman | 4
:2
:2
: 51
:
Halaman | 5
:2
:2
: 51
:
:2
:2
: 51
:
Capacity
Kapasitas
yang
dapat
ditampung
oleh
Downtimes(DTs)
Saat-saat
locations
tidak
berfungsi,
Halaman | 7
:2
:2
: 51
:
2. Entities (entitas), adalah segala sesuatu yang menjadi objek dari suatu
proses. Termasuk didalamnya dokumen, orang, bahan baku dll. Masing -masing
entitas mempunyai nama dan dapat direpresentasikan dengan satu atau lebih
grafik.
Gambar 2.7Entities
Data-data yang digunakan untuk mendefinisikan entities adalah:
Name
Speed
Stats
Halaman | 8
:2
:2
: 51
:
Gambar 2.8Arrivals
Data-data yang diperlukan dalam mendefinisikan arrivals adalah :
Entity
Location
Quantity each
Halaman | 9
First Time
:2
:2
: 51
:
sistem.Occurences
Frequency
Logic
Disable
Menyatakan
apakah
kedatangan
entity
yang
Gambar 2.9Processing
Data-data yang diperlukan dalam mendefinisikan processings adalah :
Halaman | 10
:2
:2
: 51
:
Entity
Location
Output
Operation
Output
Block
Destination
Rule
Move Logic
Assign
Halaman | 11
:2
:2
: 51
:
Macros
Subroutines
Arrival Cycles
Table Function
:Memberikan
kemudahan
dan
ketepatan
untuk
akses
kepada
pengguna
untuk
Streams
Background Graphic
Halaman | 12
:2
:2
: 51
:
Halaman | 13
:2
:2
: 51
:
biasanya
dibagi
kepada
dua
kategori,
yaitu
accumulating
dan
nonaccumulating.
Terdapat banyak definisi yang diberikan untuk material handling. Berikut dua
definisi secara umum :
1. Material handling adalah seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan,
penyimpanan, perlindungan dan pengawasan material
a. Seni : material handling dapat dinyatakan sebagai seni, karena masalahmasalah material handling tidak dapat secara eksplisit diselesaikan
semata-mata dengan formula atau model matematika. Material handling
membutuhkan sebuah penilaian benar atau salah dimana perusahaanperusahaan yang benar-benar berpengalaman di bidang material handling
akan dapat menilainya.
b. Ilmu pengetahuan : material handling dapat dinyatakan sebagai ilmu
pengetahuan karena menyangkut metode engineering. Mendefinisikan
masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, membuat alternatif solusi,
evaluasi alternatif, memilih dan mengimplementasikan alternatif terbaik
merupakan bagian integral dari penyelesaian masalah material handling
dan proses perancangan sistem.
c. Perpindahan : perpindahan material memerlukan kesesuaian antara
ukuran, bentuk, berat dan kondisi material dengan lintasannya dan analisis
frekuensi gerakan
d. Penyimpanan : penyimpanan material sebagai penyangga antar operasi,
memudahkan dalam pekerjaan manusia dan mesin
Halaman | 14
:2
:2
: 51
:
2.6 CONVEYOR
Conveyor
adalah
suatu
lokasi
yang
dapat
digunakan
untuk
Halaman | 15
:2
:2
: 51
:
accumulating
conveyor, jika entitas yang paling depan belum dapat meninggalkan conveyor,
maka entitas dibelakangnya akan tetap bergerak hingga berhimpit dengan
entitas paling depan (conveyor tetap bergerak). Sedangkan untuk nonaccumulating conveyor, jika entitas paling depan tidak bergerak atau tidak
keluar dari conveyor, maka seluruh aktifitas akan terhenti begitu juga dengan
entitas dibelakangnya (conveyor ikut berhenti). Promodel menentukan
conveyor movement pada panjang dan kecepatannya, yang ditentukan dalam
Conveyor/Queue dialog box.
CATATAN :
Tidak sama dengan antrian, conveyor tidak dapat menggunakan statement
MOVE FOR melainkan hanya MOVE saja.
Membuat Conveyor.
Untuk menciptakan conveyor langkah-langkahnya adalah
1. Pilih icon conveyor dari Location Graphics Window.
2. Klik kiri pada lay out dimana conveyor akan ditempatkan.
3. Lalu gerakkan mouse untuk membuat bentuk conveyor.
4. Akhiri dengan klik kanan.
Halaman | 16
:2
:2
: 51
:
Untuk merubah tampilan, double klik pada conveyor atau klik kanan lalu Edit
Graphic. Lalu dialog boxnya akan muncul. Mengeset lebar,gunakan scroll bar untuk
mengeset lebar dari conveyor. Style, klik style dari conveyor (solid, roller atau line).
Border, klik pada border untuk mengganti border color. Fill color, klik untuk
merubah fill color. Length, masukkan jarak conveyor dengan satuan kaki atau meter.
Conveyor Option membantu kita untuk menentukan spesifikasi dari conveyor secara
detail. Invisible During Simulation, beri tanda cek jika menginginkan antrian tidak
akan kelihatan pada saat di-running.
Conveyor Option.
Memungkinkan kita untuk merubah spesifikasi dari conveyor seperti:
Panjang
Pengarahan dari pengangkutan entitas, di accumulate atau tidak
Kecepatan conveyor.
Halaman | 17
:2
:2
: 51
:
conveyor masih penuh, maka entitas berikutnya tidak akan masuk sebelum ada ruang
kosong didalam conveyor tersebut meskipun sudah kita tentukan kapasitas dari
conveyor adalah tidak terbatas.
Promodel,
proses
splitter
(jumlah
yang
dihasilkan
setelah
biasanya
Pengertian Assembly
Proses assembly didefinisikan sebagai proses penggabungan antara 2
entitas atau lebih sehingga menghasilkan entitas baru ( berupa produk akhir
atau produk yang dikehendaki). Assembly disebut juga dengan perubahan
identitas/karakteristik dari sebuah design entity_type ke entitas berikutnya.
Entitas dirakit dengan entitas yang lain sehingga masing-masing entitas
kehilangan identitasnya dan berubah menjadi entitas yang baru. Dalam hal
ini kita menggunakan JOIN untuk mensimulasikan komponen yang dirakit
dan berubah menjadi sebuah komponen utama / pokok. Dengan kata lain
entitas harus di Route ke lokasi assembly dengan menggunakan aturan (rule)
JOIN. Misalnya pada assembly bagian part bingkai kayu yang dirakit dengan
Halaman | 18
:2
:2
: 51
:
kaca sehingga menghasilkan entitas baru yang disebut dengan cermin yang
berbingkai kayu.
Cara mendefinisikan Assembly Process :
1. Memilih perintah Processing dari menu Build
Halaman | 19
:2
:2
: 51
:
Halaman | 20
:2
:2
: 51
:
Halaman | 21
:2
:2
: 51
:
Suatu logika adalah suatu kumpulan pernyataan (perintah untuk menentukan action
atau logika operasi) yang lengkap yang akan dilaksanakan pada proses tertentu,
downtime, saat inisialisasi dan/atau terminating saat simulasi, dsb.
Logic builder adalahsuatu tool untuk memudahkan pemodel dalam
menuliskan pernyataan logika yang valid tanpa perlu mengingat keywords, syntax,
argumen yang diperlukan, atau nama elemen model. Pada Logic builder terdapat
syntax untuk setiap pernyataan, fungsi dan subroutine, sehingga pemodel dapat
mendefinisikan logika hanya dengan mengisi bagian yang kosong.
Komponen Logic builder :
Bagian atas Logic builder adalah tampilan (logic text box) statement / ekspresi yang
ingin dibangun yang akan terlihat setelah di-paste ke logic window. Uraian deskripsi
dari statement terpilih akan ditampilkan pada logic text box. Komponen lain dari
Logic builder adalah sebagai berikut :
Parameter buttons
Keypad button
Logic buttons
Category
selection list
Halaman | 22
Paste button
:2
:2
: 51
:
Clear button
Close button
Help button
Parameter
entry field
Statement
selection list
Decrement (Dec) :Mengurangi suatu variabel, elemen array atau atribut dengan
spesifikasi nilai pada ekspresi numeric.
Display
:Menampilkan
message
box
yang
berisi
pesan
dan
Halaman | 23
Increment (Inc)
:2
:2
: 51
:
If-Then-Else
Accum
Graphic
Join
Wait
2.9 RESOURCE
Padakenyataannya, dalam system nyata processing material tidak hanya dilakukan
oleh mesin, akan tetapi sering dijumpai dengan dibantu oleh resource baik dalam
pemrosesan maupun pemindahan material ke mesin atau stasiun kerja yang lain.
Dalam Promodel, resource dapat berupa operator/pekerja, peralatan angkut, dan
sebagainya. Fungsi dari resource diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memindahkan entitas
2. Melakukan operasi terhadap entitas
3. Melakukan maintenance terhadap lokasi maupun resource lainnya
Resource dapat terdiri dari beberapa unit, yang mempunyai karakteristik dasar
yang sama, sebagai contoh set forklift angkut, set kasir,dll. Resource dapat bersifat
dinamis atau statis tergantung pada sistem yang diamati. Resource yang bergerak
harus ditempatkan pada pathnetwork untuk dapat berpindah dari lokasi satu ke lokasi
lainnya. Resource juga memungkinkan untuk mengalami downtime, yaitu kondisi
Halaman | 24
:2
:2
: 51
:
dimana resource tidak dapat menangani entitas, misal istirahat untuk makan siang
atau kerusakan pada forklift.
Untuk menampilkan dialog box resources pilih menu buildresources
Name
Unit
DTs
Stats
None
Summary
By Unit
Specs
Search
Logic
Pts
Notes
2.10 PATHNETWORK
Halaman | 25
:2
:2
: 51
:
Pathnetwork merupakan jalur lintasan resource dan entitas antar location. Path
digunakan apabila didalam resource di dalam model bersifat dinamis. Suatu model
dapat terdiri dari beberapa pathnetwork. Entitas dan resource memungkinkan untuk
bersama-sama berpindah ke lokasi tujuan secara bersama-sama. Pergerakan di
sepanjang pathnetwork didefinisikan dalam satuan waktu atau dalam kecepatan dan
jarak (speed and distance).
Pathnetwork terdiri dari node-node yang terhubung oleh path segment. Satu
node dapat mempunyai path segmen lebih dari satu dan membentuk suatu
percabangan. Ketika sebuah node mempunyai percabangan path segmen, resource
akan memilih rute terpendek untuk menuju lokasi tujuannya.Path dapat bersifat
unidirectional atau bidirectional. Untuk menghubungkan antara resource dengan
location maka harus didefinisikan interface dari node ke location.
Untuk membuat pathnetwork pilih menu build pathnetwork.Pathnetwork
dapat ditampilkan atau dihilangkan ketika simulasi berjalan dengan mengubah
setingan pada menu option.
Name
Type
Memungkinkan
resource
untuk
Halaman | 26
Fakultas
Program Studi
Kode Mata Praktikum
Nama Mata Praktikum`
:2
:2
: 51
:
Untuk
tipe
pergerakan
resource
yaitu
Interface
Mapping
Node
2.11 DOWNTIMES
Downtimes disebabkan karena suatu lokasi atau sumber daya (resource) tidak
beroperasi sehingga menjadi tidak berfungsi walau sebenarnya bisa digunakan.
Downtimes dapat dijadwalkan seperti saat shift, istirahat atau jadwal set-up mesin ;
downtimes juga bisa tidak terjadwalmisalnya ketika ada kerusakan mesin.
Downtimes
terjadi
pada
elemen,
yaitu
downtimes
lokasi
dan
downtimesresource.
a. Downtimes lokasi (Location downtimes)
First Time
Fakultas
Program Studi
Kode Mata Praktikum
Nama Mata Praktikum`
:2
:2
: 51
:
Priority
Scheduled
Logic
Disable
First Occurrence
Logic
Disable
Halaman | 28
:2
:2
: 51
:
Location UsageDowntime
Usage downtimes digunakan pada model downtimes yang terjadi setelah
suatu lokasi telah dioperasikan selama waktu tertentu, misalnya jika suatu
mesin membutuhkan penanganan setelah digunakan beberapa jam.
Prompt :
Frequency
First Time
Priority
Logic
Disable
Location SetupDowntime
Halaman | 29
:2
:2
: 51
:
Prior entity
Logic
Disable
Resource ClockDowntime
First Time
Halaman | 30
:2
:2
: 51
:
Priority
Scheduled...
List
Menentukan
unit
resource
yang
spesifik
yang
dipengaruhi downtime.
Node
Logic
Disable
Prompt :
Halaman | 31
:2
:2
: 51
:
Frequency
First Time
Priority
Scheduled...
List
Menentukan
unit
resource
yang
spesifik
yang
dipengaruhi downtime.
Node
Logic
Disable
PT. Jernih Sehat merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air
mineral galon. Belakangan ini perusahaan yang menjadi pesaing utama menutup
pabriknya, sehingga omzet penjualan air mineral meningkat. Untuk menyikapi
penigkatan volume produksi dengan tetap memperhatikan kualitas produk,
perusahaan akan melakukan simulasi yaitu dengan menggunakan Promodel 7.0.
Adapun proses produksi yang ingin dianalisa dengan cara disimulasikan adalah mulai
Halaman | 32
:2
:2
: 51
:
dari kedatangan bahan baku berupa galon datang ke gudang galon dengan jumlah satu
kali kedatangan setiap 2 jam sebanyak 350 galon.
Galon setelah masuk ke gudang akan dibawa ke tempat pencucian untuk
diproses dengan waktu sebagai berikut:
Halaman | 33
:2
:2
: 51
:
standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Kemudian setelah selesai diperiksa
galon yang lulus pemeriksaan akan di bawa ke gudang produk baik dan siap di
distribusikan tetapi lain halnya dengan produk yang tidak lulus pemeriksaan akan
dibawa ke gudang produk cacat. Untuk memindahkan barang dari lokasi satu ke
lokasi lain dibutukan operator, perusahaan memberikan seorang operator dengan
kecepatan 150 mpm ketika tidak dibebani oleh entitas, dan bergerak 100 mpm ketika
dibebani entitas. Adapun alur lintasan operator adalah sebagai berikut:
Kapasitas
20
4
4
2
2
INF
Halaman | 34
:2
:2
: 51
:
STAT::FIT
1. Buka ProModel
2. Buka menu tools dan pilih stat::Fit
3. Masukkan data waktu proses pencucian galon, untuk mencari distribusinya.
Halaman | 35
:2
:2
: 51
:
5. Pilih distribusi dengan rangking paling tinggi sehingga akan keluar angka yang
nantinya akan digunakan pada ProModel .
6. Sebelum hasil distribusi digunakan, maka terlebih dahulu diexport, caranya klik
atau klik File-Export-Export Fit, sehingga akan tampil dialog box seperti di
bawah ini :
Halaman | 36
:2
:2
: 51
:
PROMODEL
1. Membuat file baru.
a. Buka menu File pilih New
b. Ketik namatitle
c. Pilih menit untuk satuan waktu dan pilih meter untuk satuan jarak. Pilihan graphic dan
logic tidak diubah.
d. Klik OK
2. Membuat Locations.
a. Buka menu Build pilih Locations dan akan terbuka jendela lokasi.
Halaman | 37
:2
:2
: 51
:
b. Dari table graphic pilih symbol yang melambangkan lokasi kemudian klik pada
layoutisi Locations Table (Name, Cap., etc)
c. Pemberian nama lokasi pada lay out :uncheck New pada Graphics klik icon
d. Pembuatan conveyor
Klik icon
pada Graphics klik pada lay out (akan muncul panah) double
klik untuk mengakhiri. Kemudian mendefinisikan panjang dan kecepatan pada conveyor
(double klik), sehingga muncul Dialog Box Conveyor/ Queue klik Conveyor
Optionsdiisi length dan speed conveyor sesuai studi kasusOK.
Halaman | 38
:2
:2
: 51
:
3. Menentukan entitas
a. Dari menu Build pilih entitases dan akan terbuka jendela entitas
b. Dari tabel Entity Graphic pilih salah satu symbol
c. Pada tabel entities tidak ada perubahan pada kolom Name, Speed, Stats, dan Notes.
Halaman | 39
:2
:2
: 51
:
4. Mendefinisikan Arrivals
a. Dari menu Build pilih Arrivals
b. Pada tabel Arrivals isilah kolom yang ada seperti pada tabel dibawah.
Halaman | 40
:2
:2
: 51
:
c. Isi setiap kolom dan baris dengan elemen -elemen yang sesuai dengan kasus, seperti
pada gambar dibawah ini :
Halaman | 41
:2
:2
: 51
:
Mengganti nama node di bagian Nodes ubah N1 jadi N_pemasakan (sesuai dengan
lokasi titik N1)
c. Mendefinisikan lokasi
Mendefinisikan lokasi pada titik (node) di bagian Interface
Halaman | 42
:2
:2
: 51
:
Halaman | 43
:2
:2
: 51
:
Halaman | 44
:2
:2
: 51
:
Halaman | 45
:2
:2
: 51
:
INTERPRETASI OUTPUT
Untuk melihat hasil output dari model yang telah anda dikerjakan adalah, lihat
pada menu bar pilih output, lalu view statistics, maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini :
Halaman | 46
:2
:2
: 51
:
: Nama-nama lokasi.
Scheduled time
: Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk offshift dan jadwal downtimes.
Capacity
Halaman | 47
Total Entries
:2
:2
: 51
:
Avg. time per entry : Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh entitas di lokasi.
Avg. Contents
: Nama lokasi.
Scheduled time
% Empty
% Partially Occupied : Persentase waktu, saat di lokasi ada entitas tapi tidak
penuh.
% Full
% Down
Halaman | 48
:2
:2
: 51
:
4. Entity Activity
Name
: Nama entitas.
Total Exits
Halaman | 49
:2
:2
: 51
:
: Nama entitas.
% in move logic
% Operation
% Blocked
: Nama operator
Units
: Jumlah operator
Scheduled time
Average time Travel to Park : Rata-rata waktu yang dipakai untuk menuju
Home saat Idle.
Halaman | 50
% Blocked in Travel
:2
:2
: 51
:
% Utility
: Nama resources.
Scheduled time
% In Use
% Travel to Use
% Travel to Park
% Idle
% Down
Halaman | 51