Laporan Akhir Praktikum Pengelasan
Laporan Akhir Praktikum Pengelasan
Laporan Akhir Praktikum Pengelasan
PROSES PRODUKSI I
PENGELASAN
Disusun Oleh
HENDRO SULISTIONO
1107114253
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunianya sehingga saya bisa menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini berisikan tentang pengelasan atau
penyambungan dua logam atau lebih, di dalam laporan ini juga di jelaskan tentang
pengertian las, elektroda, prosedur dan persiapan pengelasan, jenis sambungan,
cara menyalakan las busur listrik, masalah logam yang manpu dan tidak mampu
las, masukkan panas ( heat input ) serta pengujian sambungan las dari pengelasan
tersebut.
Di dalam pembuatan laporan ini mungkin banyak sekali kendala yang saya
temui, namun berkat bimbingan dari Dosen Pembimbing dan Teknisi
Laboratorium Teknik Mesin Universitas Riau sehingga laporan ini dapat bisa
diselesaikan waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bpk.Yohanes,ST.,MT.sebagai Dosen pembimbing.
2. Andri Arif Kusuma,ST.sebagai Teknisi Laboratorium Teknik Mesin
Universitas Riau.
3. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat dan
motivasi kepada saya dalam menjalani perkuliahan ini, semoga
doanya dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Demikianlah laporan ini saya buat semoga dapat bermanfaat terutama
untuk saya sendiri dan untuk pembaca yang menbacanya. Sekian terima kasih.
Pekanbaru, November 2012
Hendro Sulistiono
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR NOTASI.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1.
Latar Belakang..........................................................................................1
1.2.
Tujuan........................................................................................................2
1.3.
Manfaat......................................................................................................2
1.4.
Sitematika Penulisan.................................................................................2
Pengertian Las...........................................................................................4
2.2.
Elektroda...................................................................................................6
2.3.
2.4.
Masalah Logam.......................................................................................21
2.5.
2.6.
Alat..........................................................................................................24
3.2.
Bahan.......................................................................................................25
Prosedur Umum.......................................................................................26
4.2.
Prosedur Kerja.........................................................................................27
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................30
5.1.
Analisa.....................................................................................................30
Kesimpulan..............................................................................................31
6.2.
Saran........................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................32
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Las GTAW...........................................................................................4
Gambar 2. 2 Las SMAW..........................................................................................5
Gambar 2. 3 Las OAW.............................................................................................6
Gambar 2. 4 Elektroda.............................................................................................7
Gambar 2. 5 Bagian-Bagian Elektroda..................................................................13
Gambar 2. 6 Helm Las...........................................................................................14
Gambar 2. 7 Sarung Tangan Las............................................................................15
Gambar 2. 8 Sepatu Las.........................................................................................15
Gambar 2. 9 Masker Las........................................................................................15
Gambar 2. 10 Penjepit Elketroda...........................................................................15
Gambar 2. 11 Kabel Las.........................................................................................16
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Klasifikasi Elektroda.............................................................................11
Tabel 2. 2 Syarat Penyimpanan dan Pengeringan Elektroda.................................12
DAFTAR NOTASI
Simbol
H
Satuan
J/mm
Keterangan
Masukkan Panas/
Heat Input
Watt
Tenaga Input
mm/s
Kecepatan Pengelasan
volt
Potensial Listrik
ampere
ohm
Tahanan Listrik
detik
Waktu pengelasan
Arus Listrik
Efisiensi Perpindahan
Panas
Faktor Proses
Pengelasan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada perkembangan zaman yang disertai oleh perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) yang pesat daat ini menciptakan era
globalisasi dan keterbukan yang menuntut setiap individu untuk ikut serta di
dalamnya, sehingga sumber daya manusia harus menguasai IPTEK serta mampu
mengaplikasikannya dalam setiap kehidupan.
Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan
peningkatan industri karena memegang peranan utama dalam rekayasa dan
reparasi produksi logam. Hampir tidak mungkin pembangunan sebuah pabrik
tanpa melibatkan unsur pengelasan.
Pada era industrialisasi saat ini pengelasan telah banyak dipergunakan
secara luas pada pembangunan batang-batang pada konstruksi bangunan baja dan
konstruksi mesin. Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan
dan mesin yang dibuat dengan teknik penyambungan menjadi lebih ringan dan
lebih sederhana dalam proses pembuatannya.
Mutu yang di dapat dari pengelasan tergantung dari pengerjaan las itu
sendiri dan juga sangat tergantung dari persiapan sebelum pelaksanaan
pengelasan, karena pengelasan merupakan proses penyambungan antara dua
bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas.
1.2.
Tujuan
1.3.
Manfaat
1.4.
Sitematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, tujuan, manfaat dan sistematika
penulisan.
BAB II TEORI DASAR
Berisikan pengertian las (las GTAW, SMAW, GMAW dan OAW),
elektroda, prosedur dan prinsip pengelasan, jenis sambungan, cara
menyalakan las busur listrik, masalah logam mampu panas dan tidak
mampu panas, masukkan panas ( heat input ) dan pengujian sambungan
las.
BAB III ALAT DAN BAHAN
BAB II
TEORI DASAR
2.1.
Pengertian Las
Las merupakan proses penyambungan dua logam atau lebih menjadi satu
akibat panas dengan tekanan atau tanpa tekanan. Yaitu dengan cara logam yang
akan disambung dipanaskan terlebih dahulu hingga melebur dan disambung
dengan bantuan bahan atau logam pengisi. Selain itu las juga bisa didefinisikan
sebagai ikatan metalurgi yang timbul akibat adanya gaya tarik antara atom.
2.1.1. Las GTAW
GTAW ( Gas Tungsten Arch Welding ) atau TIG ( Tungsten Inert
Gas ) adalah pengelasan dengan memakai busur nyala dengan tungstan
( elektroda ) yang terbuat dari wolfram, sedangkan bahan penambahan
yang digunakan ialah bahan yang sama atau sejenis dengan material
induknya. Fungsi gas dalam pengelasan GTAW adalah untuk melindungi
logam dari kontaminasi udara luar.
Ampere.
Fungsi
gas
dalam
pengelasan
SMAW
adalah
logam
melalui
proses
pelelehan
logam
dengan
2.2.
Elektroda
Elektroda atau kawat las adalah suatu benda yang dilakukan untuk
melakukan pengelasan listrik yang berfungsi sebagai pembakar yang akan
menimbulkan busur nyala.
Gambar 2. 4 Elektroda
ribuan lb/in.
: ( angka ketiga ) menyatakan posisi pengelasan.
: ( angka keempat ) menyatakan jenis selaput dan jenis arus yang cocok
dipakai untuk pengelasan.
10
Inti kawat
Selaput elektroda
Busur listrik
Busur api
Hasil lasan
11
2.3.
12
tiap sambungan las yang ada pada konstruksi. Dalam hal ini tentu
dasarnya efisiensi yang tinggi, biaya murah, penghematan tenaga,
penghemat energy sejauh mungkin.
Proses pengelasan yang dipilih harus ditentukan dalam tahap
perencanaan konstruksi.dalam hal ini sebaiknya dibicarakan terhadap
pihak-pihak tertentu. Bila proses pengelasan sudah ditentukan untuk
tiap-tiap sambungan maka tahap berikutnya adalah menetukan syaratsyarat pengelasan, urutan pengelasan dan persiapan peneglasan baru
setelah itu harus dilakukan cara-cara menghilangkan deformasi dari
laku panas yang diperlukan.
B. Persiapan Pengelasan
Adapun persiapan pengelasan yang dilakukan antara lain sebagai
berikut :
1. Siapkan perlengkapan keselamatan kerja, seperti helm las,
sarung tangan las, baju las/apron, sepatu las, kamar las, masker
las.
14
Gambar 2. 15 Tang
15
2.3.1.
Jenis Sambungan
16
17
2.3.2.
busur dilakukan
dengan
menggoreskan elektroda pada benda kerja. Untuk mesin las dengan arus DC,
menyalakan busur dilakukan dengan menyentuhkan elektroda pada benda
kerja.
Bila elektroda harus diganti sebelum pengelasan selesai, maka untuk
melanjutkan pengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur
kembali ini dilakukan pada tempat kurang dari 26 mm dimuka las berhenti.
Bila mana busur telah menyala, elektroda sedikit diangkat dari pekerjaan
hingga jarak lebih kurang ( ) sama dengan elektroda. Untuk elektroda
diameter 3,25 mm, jarak ujung elektroda dengan permukaan bahan dasar ( )
3,25 mm.
18
Pada umumnya, cara menyalakan las busur listrik dilakukan dengan cara
goresan dan cara sentuhan/sentakan yang di definisikan seperti berikut :
a) Cara Goresan
Cara goresan yaitu menggoreskan ujung elektroda pada permukaan
benda kerja las, kemudian elektroda diangkat sampai ada jarak sebesar
diameter elektroda antara ujung elektroda dan permukaan benda kerja
sehingga terbentuk nyala busur listrik yang stabil.
b) Cara Sentuhan/Sentakan
Cara sentuhan/sentakan yaitu elektroda diturunkan lurus sampai
menyentuh benda kerja dan langsung diangkat secepat sampai jarak
kira-kira 1x diameter elektroda kemudian diturunkan sampai terjadi
tinggi busur yang diinginkan ( kira-kira 0,8 x diameter elektroda ).
2.4.
Masalah Logam
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras,
penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi.
19
2.5.
Masukkan panas adalah besarnya energi panas tiap satuan panjang las ketika
sumber panas berherak masukkan panas ( H ) dinyatakan dengan persamaan
sebagai berikut :
H=
P
V
E1
V
(joule)
dimana :
P = Tenaga Input (watt)
E = Potensial Listrik (volt)
T = Arus Listrik (amper)
V = Kecepatan las (m/s)
Masukkan panas juga mempengaruhi bentuk penampang lintang lasan
( bead pn plate ) yang meliputi besarnya permukaan logam induk yang
mencair, permukaan bahan pengisi dan HAZ. Fungsi utama sumber panas pad
alas cair adalah untuk mencairkan logam.
a) Arus Pengelasan
Arus pengelasan berpengaruh langsung pada potensi logam las
bentuk mekanik ( a ) lebur HAZ dan dilusi arus makin besar dapat
memperdalam potensi logam las dan juga memperlebar HAZ,
demikian pula sebaliknya.
Arus las juga mempengaruhi dilusi atau pencampuran semakin
besar arus las, maka semakin besar pula dilusi yang artinya makin
banyak bagian logam untuk yang mencair.
Besarnya arus las ditentukan oleh diameter elektroda, jenis logam
dan ketebalannya. Makin besar diameter elektroda yang dipakai maka
semakin tinggi arus las yang diperlukan . makin tinggi arus, ketebalan
plat yang dapat dilas lebih besar.
b) Tegangan Pengelasan
20
2.6.
21
uji tarik yang digunakan untuk sambungan las harus di ambil dari hasil
sambungan las yang dianggap dapat mewakili dari proses pengelasan.
2. Uji Lengkung
Uji lengkung dilaksanankan untuk memeriksa pipa saluran dan keutuhan
mekanis dari material las. Pada tiap-tiap jenis uji lengkung itu, sebuah
spesimen dalam bentuk dan ukuran tertentu dilengkungkan sampai radius
bagian dalam tertentu dan sudut lengkung tertentu, kemudian diperiksa
keretakan dan kerusakannya. Uji lengkung dapat digolongkan menjadi uji
lengkung depan, uji lengkung bawah dan uji lengkung sisi sesuai dengan arah
pemberian tekanan pada spesimaen.
3. Uji Hentakan
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1.
Alat
3.1.1.
22
Baju Las
Masker Las
Kacamata Las
Sarung Tangan Las
Las Oxy-Acetylene
Mancis/Korek Api
Penjepit ( Tang )
Sikat Kawat
Penggaris
3.2.
Bahan
3.2.1.
3.2.2.
23
BAB IV
PROSEDUR KERJA
4.1.
Prosedur Umum
4.1.1.
4.1.2.
24
4.2.
Prosedur Kerja
4.2.1.
4.2.2.
2. Siapkan benda kerja dan berikan tanda garis agar tidak miring sat
pengelasan.
3. Bukalah katub pada tabung las ( tabung asitelin dan tabung
oksigen ).
4. Bukalah katub pada regulator asitelin dan regolator oksigen serta atur
tekanannya.
5. Bukalah sedikit katub asitelin pada torch dan berikan percikan api
dari mancis/korek api.
6. Aturlah nyala api menjadi nyala api netral.
7. Lakukan pengelasan menggunakan bahan yakni kawat elektroda
sebanyak 5 baris.
8. Pengelasan dilakukan dengan mengikuti garis tanda pada benda
kerja.
9. Setelah pengelasan selesai, matikan torch dengan menutup katub
oksigen dan di lanjutkan dengan menutup katub asitelin.
10. Sikat dengan perlahan benda kerja tersebut dengan menggunakan
sikat kawat agar bersih dari kotoran-kotoran sisa pengelasan.
11. Angkat specimen menggunakan tang dan siram/celupkan kedalam
air.
12. Tutup katub pada tabung asitelin dan tabung oksigen.
13. Buka kembali katub asitelin dan katub oksigen pada torch sampai
gas pas selang tidak ada lagi, kemudian tutup kembali.
14. Tutup katub asitelin dan katub oksigen pada regulator.
15. Gulung kabel las dan letakkan ketempatnya kembali.
16. Kembalikan alat-alat bantu yang telah dipakai ketempatnya kembali.
17. Bersihkan dan sapu ruangan yang telah dipakai.
18. Beri nama pada benda kerja yang telah selesai dilas.
26
BAB V
PEMBAHASAN
5.1.
Analisa
27
BAB VI
KESIMPUILAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan
28
6.2.
Saran
29
6. http://4.bp.blogspot.com/-c0P6Z676ZHY/TYypD7xEfI/AAAAAAAAAF0/k_tDzSB4qik/s1600/Gambar%252B1.JPG
7. http://1.bp.blogspot.com/_mhmPe_Wsp8I/Rr2PUn4DlsI/AAAAAAAAA
DU/hTXzyIaYg74/s1600/TIG.jpg
30