100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
2K tayangan38 halaman

Modul After Effect Dari Sekolah

Dokumen tersebut membahas pengantar tentang Adobe After Effects, termasuk penjelasan singkat tentang fitur-fitur dasar seperti membuat komposisi, mengimpor file, dan mengatur layer.

Diunggah oleh

Andre Budi S
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
2K tayangan38 halaman

Modul After Effect Dari Sekolah

Dokumen tersebut membahas pengantar tentang Adobe After Effects, termasuk penjelasan singkat tentang fitur-fitur dasar seperti membuat komposisi, mengimpor file, dan mengatur layer.

Diunggah oleh

Andre Budi S
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 38

Andi Basuki R.H, S.

Kom

Modul

dobe After Effects adalah salah satu perangkat lunak untuk


keperluan efek visual yang telah menjadi standar dan paling
populer dalam dunia grafis (motion graphics). After Effects

banyak digunakan oleh praktisi periklanan dan dunia pertelevisian untuk


menghasilkan grafis yang menarik.

Software after Effects

merupakan software aplikasi yang berjalan

dengan dukungan Operating System dan menggunakan Graphic User Inteface


sebagai interface atau antarmuka bagi penggunanya. Adapun perangkat lunak
yang digunakan untuk membuat after Effects ini adalah Adobe After Effects.

Langkah paling dasar dalam menggunakan Adobe After Effects adalah


membuat komposisi, mengImport clip, memasukkan clip ke dalam timeline,
dan memainkan komposisi yang telah dibuat.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a) Buka program Adobe After Effects 6.5.
b) Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project
(Ctrl+Alt+N).
c) Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New
Compostion. Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1
pada Composition name. kemudian atur setting preset
menjadi medium, 320 x 240.

Gambar 1. Kotak dialog Composition Settings

Andi Basuki R.H, S.Kom

Andi Basuki R.H, S.Kom

D
E

Gambar 3. Jendela Composition

Keterangan :
A:

Magnification menu
Berfungsi untuk mengatur level zoom.

B:

Safe Zone icon


Berfungsi untuk menampilkan atau menyembunyikan Safe Zone
Area.

C:

Time Display
Menampilkan waktu dimana Current-Time Marker berada. Format
waktunya adalah SMPTE (jam:menit:detik:frame).

D:

Take Snapshot
Berfungsi untuk

mengambil

still image sesuai

dengan

yang

ditampilkan pada jendela Composition.


E:

Display Snapshot
Berfungsi untuk menampilkan still image yang diambil dari Take
Snapshot.

F :

Red, Green, Blue, Alpha Channel (RGB Alpha Channel)


Berfungsi untuk menampilkan video dalam channel tertentu.

G :

Resolution Menu
Berfungsi

untuk

menentukan

kualitas

(resolusi)

video

untuk

ditampilkan pada jendela Composition


H:

Region of Interest

I:

Layer Wireframes

Andi Basuki R.H, S.Kom

c)

Jendela Layer
Composition dalam Adobe After Effects umumnya terdiri atas
beberapa

footage.

Setiap

footage

dalam

jendela

Timeline

dinyatakan sebagai layer. Setiap layer hanya terdiri atas 1 (satu)


footage yang dapat berupa Photoshop image, Quick Time movie,
File EPS, File audio, dan bahkan Composition lain.
Layer footage pada Adobe After Effects bersifat sama dengan layer
dalam Adobe Photoshop atau Track Video pada Adobe Premiere.
Urutan-urutan (sequensial) layer pada jendela Timeline akan
mempengaruhi bagaimana sebuah Composition ditampilkan pada
jendela Composition.
d)

Jendela Timeline
Jendela Timeline pada Adobe After Effects adalah fasilitas yang
sangat menentukan dalam mengatur pemunculan setiap footage
atau efek yang ditambahkan. Selain itu pada jendela Timeline
digunakan untuk mengatur posisi dari setiap layer footage.

e)

Layer Switch
Layer switch adalah fasilitas yang disediakan Adobe After Effects
yang berfungsi untuk mengatur bagaimana setiap layer ditampilkan
dalam Composition.

Keterangan :
Shy

: Berfungsi untuk menampilkan atau


menyembunyikan layer.

Continuously Rasterize

: Berfungsi untuk memaksimalkan

Quality

:Berfungsi untuk menggunakan kualitas draf (\)

resolusi layer

atau best (/).


Effects

:Berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan


efek yang sudah diaplikasikan pada layer.

Andi Basuki R.H, S.Kom

Modul

2
1. Import File
a. Klik menu File | Import | File atau dapat menggunakan kombinasi
tombol Ctrl+I. Kemudian pilih object yang akan diimport, klik open

Gambar 4. Kotak dialog Import File

b. Kemudian masukkan Clip ke timeline dengan cara pilih File kemudian


drag ke dalam timeline (Ctrl-/).

Gambar 5. Memasukkan clip ke timeline.

2.

Animasi Positioning
Posisi clip obyek dalam jendela preview dapat diatur dengan jalan
memindahkannya dari satu posisi ke posisi lainnya. Animasi juga dapat
dibuat dengan cara merekam pemindahan yang dilakukan.
a) Tekan tombol V untuk memastikan selection tool aktif.

sebelum

sesudah

Gambar 6. Memindahkan clip ke kiri atas.

Andi Basuki R.H, S.Kom

b) Pindahkan clip objek dari posisi pusat jendela preview ke


posisi kiri atas jendela preview. Cara memindahkan clip objek
tersebut adalah dengan klik dan drag.
c) Tekan tombol P untuk menampilkan baris Position.
d) Aktifkan tombol

stop watch pada baris position untuk

memulai mengaktifkan proses perekaman animasi.

Gambar 7. Mengaktifkan tombol stop watch baris Position.

e) Geser time marker ke posisi 05s. Caranya dengan mengklik


dan drag time marker ke posisi 06s.

Geser time marker ke posisi 05s

Posisi awal Time marker

sebelum

sesudah

Gambar 8. Menggeser time marker ke posisi 05s

f) Pindahkan lagi clip objek nida.jpg ke posisi kanan bawah.

sebelum

sesudah

Gambar 9. Memindahkan clip nida.jpg ke kanan bawah

Andi Basuki R.H, S.Kom

g) Geser lagi time marker ke posisi 10s

Posisi awal
Time marker

sebelum

Geser time marker


ke posisi 10s

sesudah

Gambar 10. Menggeser time marker ke posisi 10s

h) pindahkan lagi clip objek ke posisi kanan atas.

sebelum

sesudah

Gambar 11. Memindahkan clip nida ke kanan atas

i) Rubah bentuk animasi dengan menggeser titik key ke pusat


garis.

sebelum

sesudah

Gambar 12. Mengubah bentuk animasi

j) Jalankan clip dengan menekan tombol spasi.


k) Simpan hasil pekerjaan dengan nama File pemindahan.aep.

3.

Animasi Rotasi
Animasi rotasi ini pada proses pembuatannya mirip dengan
animasi pemindahan.
a) Klik menu File | Import | File, pilih File yang dikehendaki
(misalnya : gb1.bmp) kemudian klik open.
7

Andi Basuki R.H, S.Kom

b) Tekan dan tahan tombol Ctrl Keyboard, kemudian pilih


gb1.bmp dan selanjutnya drag ke dalam timeline.
c) Tekan tombol V untuk memastikan selection tool aktif.
d) Pindahkan clip objek anchor.bmp ke posisi lurus atas.

sebelum

sesudah

Gambar 13. Memindahkan gb1 ke posisi atas

e) Tekan tombol Y untuk mengaktifkan fungsi Pan Behind Tool.


f) Pindahkan anchor point objek gb1.bmp ke posisi lain seperti
pada gambar di bawah ini.

Posisi awal anchor point

sebelum

Posisi akhir anchor point

sesudah

Gambar 14. Memindahkan anchor point

g) Tekan tombol R untuk menampilkan baris Rotation.

Gambar 15. Mengaktifkan tombol stop watch baris rotation

h) Aktifkan tombol stop watch pada baris Rotation untuk


memulai mengaktifkan proses perekaman animasi.
i) Geser time marker ke posisi 10s (Ctrl+End)

Andi Basuki R.H, S.Kom

j) Rubah angka 0 x +0,00 menjadi 10 x +0,00. Maksudnya


adalah membuat animasi rotasi sebanyak 10 kali putaran
dalam waktu 10s.

Gambar 16. Mengganti angka rotasi sebesar 10 kali putaran

k) Jalankan clip dengan menekan tombol spasi.


l) Simpan dengan nama File lat-rotasi.aep

4. Animasi Skala
Objek Clip dapat diperbesar dan diperkecil dengan menggunakan
Animasi skala.
a) Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi
Ctrl+I), pilih File yang dikehendaki, kemudian klik open.
b) Tekan dan tahan tombol Ctrl Keyboard, kemudian pilih clip
dan selanjutnya drag ke dalam timeline.
c) Tekan tombol Y untuk memastikan fungsi Pan Behind tool
aktif.
d) Pindahkan anchor point objek ke posisi bawah.

Posisi awal anchor point

Posisi akhir anchor point


sebelum

sesudah

Gambar 17. Memindahkan anchor point

e) Tekan tombol S untuk menampilkan baris Scale.


f) Ubah nilai nilai skala baris Scale menjadi 40%. Kemudian
aktifkan tombol stop watch baris Scale
9

Andi Basuki R.H, S.Kom

g) Tekan tombol End untuk langsung ke ujung key.


h) Rubah nilai skala baris Scale menjadi 120%.
i) Jalankan clip dengan menekan tombol spasi.
j) Simpan dengan nama File latihan7.aep

10

Andi Basuki R.H, S.Kom

Modul

3
1) Membuat efek Transisi Block Dissolve dan Card Wipe
Block dissolve adalah transisi yang dapat menampilkan efek-efek kotak
secara acak sebagai bentuk transisi.
a)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition
name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.

b)

Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi Ctrl+I),
pilih File yang dikehendaki kemudian klik open.

c)

Tekan tombol Ctrl+/, untuk memasukkan clip ke dalam timeline.

d)

Klik menu Effect | Transition | block Dissolve.

e)

Pada jendela Effect Controls ubahlah nilai Transition=100%, Block


Width=6, Block Height=6 dan Feather=1.

Gambar 18. Jendela Effect Controls

f)

Aktifkan tombol stop watch pada baris Transition, kemudian geser


time marker ke posisi 02s.

g)

Ubahlah nilai Transition kembali menjadi 0%, kemudian geser time


marker ke posisi 08s.

h)

Tambahkan efek Card wipe. Klik menu Effect | Transition | Card wipe.

Gambar 19. Mengatur setting awal efek Card Wipe

11

Andi Basuki R.H, S.Kom

i)

Pada jendela Effect Control, isikan nilai Transition Completion=0%


dan Transition Width=50%.

j)

Kemudian

aktifkan

tombol

stop

watch

pada

baris

Transition

Completion. kemudian geser time marker ke posisi 10s.


k)

Ubah nilai Transition Completion=50% pada jendela Effect Control.

l)

Jalankan clip dengan menekan tombol spasi.

Gambar 20. Tampilan hasilnya.

2)

Membuat efek Path Text


Path Text merupakan salah satu efek visual dalam Adobe After Effects
yang memiliki fungsi untuk membuat efek teks yang mengikuti bentukkurva
atau melingkar.
a)

Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project


(Ctrl+Alt+N).

b)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition
name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.

c)

Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi Ctrl+I),
pilih File yang dikehendaki kemudian klik open.

d)

Tekan tombol Ctrl+/, untuk memasukkan clip ke dalam timeline.

e)

Klik menu Effect | Text | Path Text

Gambar 21. Kotak dialog Path Text

12

Andi Basuki R.H, S.Kom

f)

Pada kotak dialog Path Text, ketikkan MULTIMEDIA kemudian tekan


OK.

g)

Pada jendela Effect Controls, di bawah efek Path Text ubah isi combo
Shape Type=Circle. Kemudian aktifkan kotak cek Composite On
Original.

Gambar 22. Mengatur setting awal efek Path Text

h)

Pada jendela preview, pindahkan titik pusat kurva lingkaran ke pusat


jendela preview.

sebelum

sesudah

Gambar 23. Memindah titik pusat kurva lingkaran.

i)

Pada jendela Effect Controls, aktifkan tombol stop watch pada baris
Left Margin, kemudian geser time marker ke posisi 10s.

j)

Selanjutnya

dalam

jendela

Effect

Controls

ubah

nilai

Left

Margin=2000.

Gambar 23. Mengatur setting animasi teks melingkar

13

Andi Basuki R.H, S.Kom

k)
3)

Jalankan clip dengan menekan tombol spasi.

Membuat efek Vector Paint


Vector Paint merupakan efek yang memungkinkan melukis secara
langsung dalam jendela preview.
a)

Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project


(Ctrl+Alt+N).

b)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition
name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.

c)

Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi Ctrl+I),
pilih File yang dikehendaki kemudian klik open.

d)

Tekan tombol Ctrl+/, untuk memasukkan clip ke dalam timeline.

e)

Klik menu Effect | Paint | Vector Paint.

f)

Pada jendela Effect Controls, ubah isi combo Playback Mode=Animate


Strokes, playback Speed=3.

Gambar 23. Mengatur setting awal efek Vector Paint

g)

Pada jendela preview, klik tombol panah bulat kemudian pilih ShiftPaint Record | Continuously.

Gambar 24. Mengaktifkan setting continuously

14

Andi Basuki R.H, S.Kom

h)

Buat garis bulat sisi kanan dengan melukis langsung. Cara melukisnya
dengan mengklik dan drag sampai garis lukis selesai dibuat.

Lukis dari sini

Sampai sini
Gambar 25. Melukis garis melingkar

i)

Selanjutnya mebuat garis melingkar sisi kiri dengan cara yang sama
dengan sebelumnya.

j)

Kemudian nonaktifkan clip bulat.jpg dengan mengklik tanda mata


pada jendela timeline.

Nonaktifkan c
lip lingkaran.png

Gambar 26. Menonaktifkan clip lingkaran.png

k)
4)

Jalankan clip dengan menekan tombol spasi.

Membuat efek Lens Flare


Lens Flare adalah efek penyinaran cahaya dari satu titik sumber. Titik
cahaya tersebut dapat dipindah-pindah sehinggan menghasilkan animasi
cahaya.
a)

Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project


(Ctrl+Alt+N).

b)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition
name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.

c)

Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi Ctrl+I),
pilih File yang dikehendaki kemudian klik open.

d)

Tekan tombol Ctrl+/, untuk memasukkan clip ke dalam timeline.


15

Andi Basuki R.H, S.Kom

e)

Klik menu Effect | Render | Lens Flare.

f)

Pada jendela Effect Controls, ubah nilai Flare Center menjadi 50,27

Gambar 27. Mengatur setting awal efek Lens Flare

g)

Aktifkan tombol stop watch pada baris Flare Center dan Flare
Brightness.

h)

Kemudian geser time marker pada posisi 10s

i)

Ubah Flare Center=250,27 dan Flare Brightness=170

Gambar 28. Mengatur setting akhir efek Lens Flare

j)
5)

Jalankan clip dengan menekan tombol spasi

Membuat efek Advanced Lightning


Advanced lightening merupakan salah satu efek untuk membuat
pencahayaan, misalnya cahaya petir .
a)

Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project


(Ctrl+Alt+N).

b)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition
name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.

c)

Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi Ctrl+I),
pilih File yang dikehendaki kemudian klik open.

d)

Tekan tombol Ctrl+/, untuk memasukkan clip ke dalam timeline.

e)

Klik menu Effect | Render | Advanced Lightning.

f)

Pada jendela controls, ubah nilai Origin=300,10 kemudian aktifkan


kotak cek pada Composite on Original.

16

Andi Basuki R.H, S.Kom

Gambar 29. Mengatur setting awal efek Advanced Lightning

g)

Aktifkan tombol stop watch pada baris Conductivity, kemudian geser


time marker ke posisi 10s.

h)

Ubah nilai Conductivity=800.

Gambar 30. Mengatur setting akhir efek Advanced Lightning

i)

Jalankan clip dengan menekan tombol spasi.

Gambar 31. Hasil akhir animasi advance lightning

17

Andi Basuki R.H, S.Kom

6)

Membuat efek Glow


Efek Glow menghasilkan efek pancaran pada titik paling terang dari objek.
Efek ini juga menghasilkan efek laksana objek tersebut memancarkan sinar
keluar disekeliling objek tersebut.
a)

Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project


(Ctrl+Alt+N).

b)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition
name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.

c)

Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi Ctrl+I),
pilih File yang dikehendaki (misalnya: Bliss.jpg) dan klik open.

d)

Tekan tombol Ctrl+/, untuk memasukkan clip ke dalam timeline.

e)

Klik menu Effect | Style | Glow

f)

Pada

jendela

control,

ubah

nilai

Glow

Threshold=0%,

Glow

Radius=40, Glow Intensity=2, Glow Colors=A & B Colors. Selanjutnya


ubah Color A menjadi kuning dan warna Color B menjadi merah.

7)

g)

Tekan spacebar untuk melihat preview.

h)

Perhatikan perubahan yang disebabkan efek glow pada clip di atas.

Membuat efek Radial Blur


Radial Blur adalah efek untuk membuat pengkaburan secara melingkar
pada clip.
a)

Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project


(Ctrl+Alt+N).

b)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition
name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.

c)

Tekan tombol Ctrl+T untuk membuat teks.

d)

Pada jendela font atur tipe huruf menggunakan Arial Black, aktifkan
Reguler, tinggi huruf 36 px, Stroke color warna hitam dan warna huruf
putih.

Gambar 32. Jendela Font

18

Andi Basuki R.H, S.Kom

e)

Buat objek teks MULTIMEDIA di pusat jendela preview.

Gambar 33. Hasil pembuatan teks MULTIMEDIA


f)

Pilih layer teks MULTIMEDIA pada jendela timeline.

g)

Klik menu Edit | Copy.

h)

Klik menu Edit | Paste

i)

pilih clip layer text MULTIMEDIA baris kedua dalam timeline.

Gambar 34. Memilih teks MULTIMEDIA baris kedua

j)

Klik menu Effect | Stylize | Glow.

k)

Seting efek glow dengan mengubah nilai Glow Threshold=0%, Glow


radius=6, Glow Intensity=3, Glow Color=A & B Colors. Kemudian
ubah wana Color A menjadi kuning dan wana Color B menjadi putih.

Gambar 35. Mengatur setting efek Glow

l)

Kemudian pada jendela timeline pilih layer teks MULTIMEDIA


baris pertama.

m)

Klik menu Effect | Blur & Sharpen | Radial Blur.


19

Andi Basuki R.H, S.Kom

n)

Ulangi perintah Klik menu Effect | Blur & Sharpen | Radial Blur
untuk memperoleh hasil yang lebih halus.

Gambar 36. Mengatur setting efek Radial Blur

o)

Pada radial blur yang pertama ubah nilai Amount=450,


Type=zoom. Kemudian pada radial blur kedua ubah nilai
Amount=120 dan Type=zoom.

p)

Selanjunya radial blur pertama diberi nilai Center=-25,125.


kemudian aktifkan stop watch baris center pada radial blur
pertama.

q)

Geser time marker ke posisi 10s.

r)

Pada radial blur pertama diubah lagi nilai Center=335,120.

s)

Kopikan teks MULTIMEDIA blur untuk menambah kepekatan


efek sinar. Pilih clip layer MULTIMEDIA baris pertama.

t)

Klik menu Edit | Copy.

u)

Klik menu Edit | Paste

v)

Tekan spacebar untuk melihat preview.

Gambar 37. Hasil efek Radial Blur

20

Andi Basuki R.H, S.Kom

8)

Membuat efek Bulge


Efek Bulge merupaka efek yang dapat menghasilkan simulasi kaca
pembesar pada clip yang dipilih. Efek ini akan mendistorsi clip dengan ukuran
yang sudah ditentukan.
a)

Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project


(Ctrl+Alt+N).

b)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition
name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.

c)

Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi Ctrl+I),
pilih File yang dikehendaki (misalnya: tulips.jpg) kemudian klik open.

d)

Tekan tombol Ctrl+/, untuk memasukkan clip ke dalam timeline.

e)

Klik menu Effect | Distort | Bulge.

f)

Ubah nilai Horisontal Radius=80 dan Bulge Height=2.

Gambar 38. Setting awal efek Bulge

g)

Aktifkan stop watch baris Bulge Center, kemudian geser timeline


ke posisi 03s.

h)

Ubah nilai Bulge Center=220,55 kemudian geser timeline ke


posisi 06s.

i)

Ubah lagi Bulge Center=110,55 kemudian geser timeline ke


posisi 08s.

j)

Ubah lagi Bulge Center=100,55 kemudian geser timeline ke


posisi 10s.

k)

Setelah itu ubah nilai Bulge Center=220,185.

l)

Tekan spacebar untuk melihat preview.

21

Andi Basuki R.H, S.Kom

Gambar 39. Hasil pengaplikasian efek Bulge.

9)

Membuat efek Kamera


Berfungsi mempermudah menggunakan kamera di dalam menentukan
dan mengubah titik pandang objek 3D
a)

Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project


(Ctrl+Alt+N).

b)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition
name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.

c)

Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi Ctrl+I),
pilih File yang dikehendaki (misalnya : 1.dat) kemudian klik open.

d)

Tekan tombol Ctrl+/, untuk memasukkan clip ke dalam timeline.

e)

Aktifkan modus 3D layer 1.dat dengan mengklik pada kotak seperti di


bawah ini.

Gambar 40. Mengaktifkan modus 3D pada clip layer 1.dat

f)

Klik menu | layer | New | Camera

g)

Ubah setting Preset=15mm, kemudian pilih OK.

22

Andi Basuki R.H, S.Kom

Gambar 41. Kotak dialog kamera setting

h)

Pada timeline pilih Camera 1, kemudian tekan tombol P untuk


menampilkan baris Position.

i)

Ubah baris Position=160,300,0 kemudian aktifkan tombol stop watch.

j)

Geser time marker ke posisi 02s, kemudian ubah kembali baris


position=160,300,-133.

k)

Geser time marker ke posisi 04s, kemudian ubah kembali baris


position=160,450,-133.

l)

Geser time marker ke posisi 06s, kemudian ubah kembali baris


position =-170,120,-400.

m)

Geser time marker ke posisi 08s, kemudian ubah kembali baris


position=450,120,-400.

n)

Geser time marker ke posisi 10s, kemudian ubah kembali baris


position=160,120,-133.

o)

Tekan spacebar untuk melihat preview.

Gambar 42. Hasil pengaplikasian Kamera

10)

Membuat efek Kamera Orbit


Kamera Orbit adalah fungsi untuk merotasi titik pandang kamera
secara cepat dan interaktif.
a)

Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project


(Ctrl+Alt+N).

b)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition

23

Andi Basuki R.H, S.Kom

name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.
c)

Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi Ctrl+I),
pilih File yang dikehendaki (misalnya: 1.dat) kemudian klik open.

d)

Tekan tombol Ctrl+/, untuk memasukkan clip ke dalam timeline.

e)

Aktifkan modus 3D layer 1.dat dengan mengklik pada kotak seperti di


bawah ini.

Gambar 43. Mengaktifkan modus 3D pada clip layer 1.dat

f)

Klik menu | layer | New | Camera

g)

Ubah setting Preset=15mm, kemudian pilih OK.

h)

Pada toolbox klik tombol Orbit Camera Tool (menekan tombol C).

Gambar 44. Lokasi tombol Orbit Camera Tool

i)

Pada jendela preview klik pada pusat jendela, kemudian drag ke


kanan lurus.

Gambar 45. Posisi klik merotasi titik pandang interaktif

j)
11)

Tekan spacebar untuk melihat preview

Membuat efek Kamera Track


Kamera Track adalah fungsi untuk menggeser kamera. Terdapat dua
jenis kamera track, yaitu track XY Camera dan Track Z Camera. Track XY
Camera berfungsi menggeser titik kamera pada bidang Xy, ke kiri, kanan,
atas, bawah. Track Z Camera berfunsi menggeser titik kamera menjauh atau
mendekat ke objek.

24

Andi Basuki R.H, S.Kom

a)

Membuat proyek baru. Klik menu File | New | New Project


(Ctrl+Alt+N).

b)

Membuat komposisi baru. Klik menu Composition | New Compostion.


Dalam kotak Composition setting, ketik Comp 1 pada Composition
name. kemudian atur setting preset menjadi medium, 320 x 240 dan
duration=0:00:15:00, kemudian Klik OK.

c)

Klik menu File | Import | File (atau tekan tombol kombinasi Ctrl+I),
pilih File yang dikehendaki (misalnya : 1.dat) kemudian klik open.

d)

Tekan tombol Ctrl+/, untuk memasukkan clip ke dalam timeline.

e)

Aktifkan modus 3D layer 1.dat dengan mengklik pada kotak seperti di


bawah ini.

Gambar 46. Mengaktifkan modus 3D pada clip layer 1.dat

f)

Klik menu | layer | New | Camera

g)

Ubah setting Preset=15mm, kemudian pilih OK.

h)

Pada toolbox klik tombol Orbit Camera Tool (menekan tombol C).

i)

Pada jendela preview klik pada pusat jendela, kemudian drag ke


kanan lurus.

Gambar 47. Posisi klik merotasi titik pandang interaktif

j)

Pada toolbox klik dan tahan pengklikan pada tombol Orbit Camera
Tool, kemudian pilih Track XY Camera Tool.

Gambar 48. Mengaktifkan pilihan Track XY Camera Tool

25

Andi Basuki R.H, S.Kom

k)

Pada jendela preview klik pada pusat jendela, kemudian drag ke kiri
lurus.

Gambar 49. Posisi klik menggeser ke kiri titik kamera

l)

Selanjutnya Pada toolbox klik dan tahan pengklikan pada tombol Orbit
Camera Tool, kemudian pilih Track Z Camera Tool.

Gambar 50. Mengaktifkan pilihan Track Z Camera Tool

m)

Pada jendela preview klik pada pusat jendela, kemudian drag ke kiri
lurus.

Gambar 51. Posisi klik menggeser ke kiri titik kamera

n)

Tekan spacebar untuk melihat preview.

Ringkasan

1)

Efek Transisi Block Dissolve dan Card Wipe


Block dissolve adalah transisi yang dapat menampilkan efek-efek kotak secara
acak sebagai bentuk transisi.

2)

Path Text merupakan salah satu efek visual dalam Adobe After Effects yang
memiliki fungsi untuk membuat efek teks yang mengikuti bentuk kurva atau
melingkar.

3)

Vector Paint merupakan efek yang memungkinkan melukis secara langsung


dalam jendela preview.

4)

Lens Flare adalah efek penyinaran cahay dari satu titik sumber. Titik cahaya
tersebut dapat dipindah-pindah sehinggan menghasilkan animasi cahaya.

26

Andi Basuki R.H, S.Kom

5)

Advanced

lightening

merupakan

salah

satu

efek

untuk

membuat

pencahayaan, misalnya cahaya petir .

6)

Efek Glow adalah efek untuk menghasilkan pancaran pada titik paling terang
dari objek. Efek ini juga menghasilkan efek laksana objek tersebut
memancarkan sinar keluar disekeliling objek tersebut.

7)

Radial Blur adalah efek untuk membuat pengkaburan secara melingkar pada
clip.

8)

Efek Bulge merupakan efek yang dapat menghasilkan simulasi kaca pembesar
pada clip yang dipilih. Efek ini akan mendistorsi clip dengan ukuran yang sudah
ditentukan.

9)

Efek Kamera Berfungsi mempermudah menggunakan kamera di dalam


menentukan dan mengubah titik pandang objek 3D

10) Kamera Orbit adalah fungsi untuk merotasi titik pandang kamera secara cepat
dan interaktif.

Kamera Track adalah fungsi untuk menggeser kamera. Terdapat dua jenis
kamera track, yaitu track XY Camera dan Track Z Camera. Track XY Camera
berfungsi menggeser titik kamera pada bidang XY ke kiri, kanan, atas, bawah.
Track Z Camera berfunsi menggeser titik kamera menjauh atau mendekat ke
objek

27

Andi Basuki R.H, S.Kom

Modul

4
1.

Apa itu Video ?


Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan

cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu


gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun
sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bias
menangkap jeda tesebut. Dalam dunia perfilman terdapat standar kecepatan
perputaran frame(standarbroadcost). Beberapa Negara memiliki standar berbeda
sehingga suatu format film dengan standar Amaka tidak bisa diputar dinegara yang di
standar B. Di daratan Eropa mayoritas menggunakan standar 25 fram perdetik (25 fps)
yang dikenal dengan istilah PAL sedangkan di Amerika 29,97 fts dengan istilah format
ntsc. Berikut Tabel standar yang berlaku di dunia perfilman.

Standard

Ragion

Frame Per Second


(FPS)

SECAM

Prancis, Timur-tengah dan


Afrika
Indonesia,, China, Australia,
Uni-Eropa
Amerika, Jepang, Kanada,
Meksiko dan Korea

25 fps

PAL
NTSC

25 fps
29,97 fps

Tabel 1. Standar broadcast Video/Film

Video Analog dan Video Digital


a.

Video Analog, Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada
pita magnetik.

b.

Video Digital, juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital
direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa
kombinasi angka 0 dan 1.

Format Data Video


Video Analog

: VHS, S-VHS, Beta, Hi-8

Video Digital

: Digital 8, AVI, Mov, MPEG1 (VCD), MPEG2(DVD) DV,


MPEG4 dan lainya.

Perbedaan data format tersebut ditentukan oleh ukuran rekaman gambar atau
resolusi, dan data ratenya.
Contoh :
MPEG1 memiliki resolusi 352 x 288 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15 Mbps,
digunakan untuk VCD, sama dengan VHS pada Video Analog MPEG2 memiliki resolusi
720 x 576 pixel dan bitratenya 9,8 Mbps, digunakan untuk DVD, sama dengan S-VHS
pada Video Analog MPEG4 digunakan untuk video streaming.
28

Andi Basuki R.H, S.Kom

Video Digital, tidak adanya penurunan kualitas gambar dan audio dalam proses
reproduksi (selama tidak dilakukan kompresi), selain itu lebih mudah dalam editingnya
dengan system non-linear, tetapi apabila ada kerusakan sebagian data (kombinasi
sinyal 0 dan 1) maka akan rusak keseluruhan, berarti kita tidak dapat menggunakan
data tersebut.

2.

Teknik Video Editing


Teknik Linear dan Non-Linear
a.

Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi


istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCRVideo Cassete Recorder), biasa juga menggunakan dua player bila kita ingin
memasukan effect.

b.

Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam


editing, tetapi jauh lebih muda karena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol,
begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect
yang sudah tersedia

29

Andi Basuki R.H, S.Kom

Modul

5
1).

Membuat New Project


Sebelumnya Pastikan bahwa Adobe Premiere Pro sudah terinstall, Sekarang

Kita mulai dengan membuka Adobe Premiere Pro Klik Start > Program > Adobe >
Adobe Premiere Pro, premiere akan menanyakan kepada kita apakah kita akan
membuka file yang telah ada, atau membuat file baru, untuk latihan ini tetntu saja kita
akan membuat file baru.

Tampilan awal Adobe Premiere

Tampilan New Project Adobe Premiere

Dan selanjutnya muncul windows dengan dengan New Project klik pada tab Custom
Setting, Pada frame General ,kerena kita kita akan membuat file Video lebih baik kita
memilih

Editing Mode Video for windows,

Time base 29.97 frame per second,

Pada Frame Video kita isikan

Frame size 720h : 480v

Frame rate: 29.97 frames/second

Pixel Aspect Ratio: D1/DV NTSC (0.9)

Pada Frame Audio kita isikan:

Sample rate 44100 Hz

Display Format Audio Sample


30

Andi Basuki R.H, S.Kom

Dan apabila akan menyimpan settingan ini kita tekan tombol SavePreset, kita
isi kan nama dan descristion, dan secara otomatis setingan kita akan terlihat pada tab
Load Preset, kita simpan File project (ex: Latihan) kita tersrah menentukan lokasi file
project kita.
Sekarang kita masuk Project latihan

Tampilan Peoject Window Adobe Premiere

Project windows terdiri dari 3 windows utama:


1. Project windows, merupakan tempat menyimpan file project
2. Monitor windows, merupakan tempat melihat video, yang kita edit di timeline
3. Timeline windows, tenpat kita melakukan proses editing
2.

Import File
Untuk melakukan pengeditan suatu video, terlebih dahulu kita meng-impor file

kita perlukan, dengan cara klik menu File>Import (Ctrl+I) atau klik kanan pada
windows project dan pilih import, di sini kita bias meng-impor file video, audio dan
image. Pada project windows kita bisa membuat Bin(seperti folder pada windows
explorer) Bin ini memudah kita dalam memanagement file project kita. Pada latihan ini
kita akan membuat 3 bin dengan nama bin masing2 Video, audio, dan image.
Cara membuat Bin, klik pada menu File>New>Bin, atau klik kanan pada project
windows pilih bin.

Tampilan Layar Project Adobe Premiere

31

Andi Basuki R.H, S.Kom

3).

Transition
Transisi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, dalam

pengeditan suatu video transisi merupakan perpindahan dari satu video ke video
berikutnya. Kali ini kita akan mencoba untuk memasukkan sebuah film ke dalam areal
kerja kita. Tahap awal yang harus kita lakukan adalah klik File dari Bar lalu klik
Import. Setelah kita klik import kita lihat pada Project Window secara otomatis
terdapat file yang kita import.
Untuk meletakkan file yang telah kita import ke dalam TimeLine guna
pengeditan, akan kita lakukan dengan cara yang paling mudah dengan teknik DRAG
atau DROP yaitu menarik langsung file yang kita inginkan ke dalam time line, untuk
file video dan image kita masukkan ke timeline pada track video sedangkan file audio
kita masukkan ke track audio.
Setelah file dimasukkan ke dalam timeline, tampilan gambar yang kita lihat
sangat kecil. Untuk memperbesar tampilannya klik Zoom tool yang berada pada
toolbox disamping timelime, klik menu windows>Tools.
Sekarang kita memasukkan dua file video kedalam track video 1 dan video 2

Tampilan Layar Timelines

Sekarang kita akan mencoba untuk membuat sebuah Transition. Transisis ini
berfungsi untuk membuat tiap perubahan video 1 dan 2 atau tiap perpindahan antara
scene I dan scene II menjadi halus. Untuk membuka perintah transisi kita buka menu
Window lalu klik Effect, dan window effect akan muncul (secara default windows
effect ini terdapat pada project windows).

Tampilan window effect

32

Andi Basuki R.H, S.Kom

Pada menu ini terdapat banyak pilihan, kalau telah memilih transition yang
sesuai dengan keinginan maka kita gunakan teknik DRAG dan DROP lalu letakkan
kedalam Timeline diantara video 1 dan video 2. (lihat gambar di bawah ini). Untuk
melihat hasil nya tarik pointer sehingga melewati transisi, dan lihat pada monitor
windows.

4).

Proses Editing
Disini kita akan memulai pengeditan Video. Hal pertama yang harus kita

lakukan adalah klik 2 kali pada file yang berada di Project Window, lalu kita akan
masuk kedalam Source Monitor( monitor sebelah kiri) Source Monitor dapat
digunakan untuk memotong gambar, yaitu dengan menentukan terlebih dahulu frame
mana yang kan kita masukkan ke dalam Timeline. Setelah kita tentukan frame yang
akan kita ambil lalu klik tombol Set In Point( { ) kemudian tentukan sampai frame
berikutnya lalu tekan tombol Set Out Point( } ).

Tampilan layar Monitor editting

Kemudian cara meletakkan frame tersebut kedalam TimeLine pilih dulu track yang kita
ingin kan untuk menempatkan potongan video terdebut, kemudian klik tombol
Insert pada monitor windows. Secara otomatis frame tersebut masuk ke dalam
TimeLine. Atau drag and drop Monitor source nya. Ke dalam Timeline dan track yang
kita pilih.

33

Andi Basuki R.H, S.Kom

Pada tahap ini adalah lanjutan dari proses insert di atas. yaitu apabila frame yang kita
tentukan terdapat frame lain yang ikut dalam timeline, jadi frame yang ikut harus
dibuang. Caranya adalah :
Klik tanda segitiga di samping track video, kita akan melihat seperti ini

Klik set display style, dan pilih show frame, maka track tersebut akan menampilkan
file video tersebut frame by frame dan kita tentukan di zoom in menjadi 1 frame
sehingga tidak ada lagi frame yang tersisa, kemudian lakukan pemotongan dengan
Razor Tool yang terdapat pada ToolsBox, pilih frame yang akan kita buang dan tekan
Delete pada keyboard

5).

Opacity
Pada tahap selanjutnya kita akan mencoba untuk melihat fasilitas yang terdapat

pada Time line Video., yaitu Opacity Klik tanda panah yang terdapat track video kita
lihat fasilitas Opacity dengan cara klik pada Show Key Frame pilih Show Opacity
Handles, di sana kita akan melihat garis berwarna orange, posisi nya terletak paling
atas itu menandakan opacity nya 100%. Untuk mengubah opacity nya, sebelumnya
arahkan pointer video pada video untuk menentukan key frame nya kemudian klik
tombol add/remove key frame, setelah kita
memberi keyframe maka turunkanlah key frame untuk mengubah Opacity.

Catatan: kita bisa memberi banyak key frame pada track tersebut untuk menentukan
opacity yang kita inginkan Track video & Audio dapat kita tambahkan hingga
beberapa track. Dengan cara mengKlik kanan pada salah satu track dan pilih add
track. Kemudian isikan jumlah track yang ingin kita tambahkan,.

34

Andi Basuki R.H, S.Kom

6).

Import Text dan Template

Pada latihan ini kita akan mencoba memberikan text dan template pada latihan kita,
untuk memberikan text klik pada menu File>New>Title atau klik kanan pada project
window anda dan pilih New Item>Title, maka akan muncul Window Title Designer
seperti di bawah:
Kita isi kan text pada layer yang tersedia,

Dan apabila kita ingin mengisi video kita dengan tamplate, cara nya dengan mengklik
tombol Template pada windows tersubut atau menekan Ctrl+J, maka akan muncul
windows template, dan pilih template dan tekan tombol apply

Setelah itu kita akan kembali pada window title tersebut, dan edit apa yang
ingin di edit sesuai dengan keinginan, kalau sudah di edit tutuplah windows title
tersebut, maka akan muncul dialog box, kemudian klik lah tombol YES dan
simpanlah title tersebut.

Dan Kemudian title tersebut akan masuk pada project windows anda

35

Andi Basuki R.H, S.Kom

Dan Kemudian Masukanlah file title tersebut ke Timeline kita untuk memberi
text dan template, lihat gambar

7).

Effect Video
Sekarang memulai dengan memberi effect pada video kita, untuk memberi

sebuah effect pada sebuah video, sebelumnya kita harus memanggil windows effect.
Untuk menampilkan windownya klik pada menu Windows>effect, maka window
effect akan terlihat seperti gambar dibawah :

Pada gambar di atas, Adobe premiere menyediakan berbagai jenis effect yang
merupakan effect-effect bawaan pada saat kita menginstall.
Sekarang kita memasukkan suatu effect ke dalam track video yang akan kita
beri effect, caranya cukup drag and drop salah satu effect yang yang kta anggap
bagus. Setelah kita memasukkan effect ke dalam track video kita. Effect yang kita
berikan pada track belum terlihat apa, maka dari itu untuk melihat effect yang kita
berikan pada video tersebut harus di seting/diatur. Untuk menyeting atau mengatur
effect nya kita harus membuka windows effect control, untuk menampilkan window
effect klik pada menu windows>effect controls. Maka akan tampil sebuah windows
seperti dibawah ini:

36

Andi Basuki R.H, S.Kom

Gambar diatas terlihat bahwa terdapat satu buah effect video, untuk melihat
hasil dari effect video tersebut arahkah pointer yang di dalam Timeline window pada
track video yang kita beri effect tersbut. Apabila anda ingin memberi effect pada
bagian tertentu pada track video yang diberi effect, perhatikan pada window effect
control terdapat sebuah pointer yang menunjukkan posisi video yang sedang aktif
pada track video tersebut. jadi untuk memberi effect pada bagian tertentu pada video
tersebut kita harus membuat key frame pada video tersebut dengan cara klik
add/remove key frame. dengan memberikan keyframe kita dapat mengatur effect
pada bagian video yang kita inginkan.
Pada windows effect diatas terdapat Motion, pada motion anda bisa mengatur posisi,
skala video anda, semuanya tergantung pada kreasi anda.
8).

Export File
Pada sesi ini merupakan sesi terakhir dalam suatu pengeditam suatu video,

sekarang kita meng-export hasil kerja kita yang terdapat dalam timeline windows.
Untuk meng-export nya klik pada menu File>Export>Movie Maka akan muncul
dialog box seperti di bawah, dan video yang di export dengan format AVI

Kemudian klik save untuk mengeksport file tersebut, apabila anda ingin melakukan
setting ulang klik-lah tombol setting sebelum anda meng-export file tersebut. Anda
meng-export file dengan format lain, dengan cara File>Export>Adobe media
encoder Maka akan muncul gambar seperti gambar di bawah ini:

37

Andi Basuki R.H, S.Kom

Klik OK, untuk melakukan proses rendering. Maka akan muncul proses rendering
seperti gambar di bawah

Setelah selesai lihatlah hasil editing anda.

38

Anda mungkin juga menyukai