Tugas Perancangan Pabrik
Tugas Perancangan Pabrik
Tugas Perancangan Pabrik
OLEH :
Nabila A. Ilham
Nurpitriani
Zenith Tacia Ibanez
115100600111004
115100600111008
115100607111010
NO
1
2
3
4
5
KOMPONEN
Metana
Etana
Propana
Butana
i-Butana
FRAKSI MOL
0,7862
0,0959
0,0471
0,0091
0,0245
6 Pentana
7 i-Pentana
8 Heksana
9 Heptana
10 Nitrogen
11 CO2
12 H2S
13 H2O
Sedangkan spesifikasi gas alam yang digunakan
memiliki spesifikasi seperti tabel berikut ini:
NO
Sifat Gas Alam
1 Nilai Kalor
2 Kemurnian
Kandungan Sulfur
4
5
6
Kandungan CO2
Kandungan Uap Lembab
Temperatur
0,0004
0,0006
0,0000
0,0001
0,0015
0,0278
0,0023
0,0044
untuk tujuan komersial pada umumnya
Persyaratan
> 950 Btu/ft3
Bebas dari debu, getah, minyak bumi, dan hidrokarbon yang
dapat dicairkan pada temperatur lebih dari 15 F pada
tekanan 800 psig
< 1 grain (0,065 gram) H2S per 100 ft3 gas
< 20 grain sulfur total per 100 ft3 gas
< 2% CO2
< 4 lb uap air per MMcf gas pada P = 14,4 psi dan T = 60 F
Maksimal pada titik pengiriman 120 F
2. DESKRIPSI PROSES
a. Pemisahan LPG dikilang pengolahan gas
Teknologi dasar pemisahan dalam rancangan LPG Plant yang terintegrasi dengan proses
produksi sebagai berikut:
Pemisahan dengan cara penyerapan komponen C3-C4 oleh hidrokarbon cair ringan.
Diikuti dengan pemisahan kembali C3-C4 dari hidrokarbon cair dengan cara destilasi
Pemisahan dengan cara mendinginkan gas C3-C4 dengan siklus refrijerasi hingga
dibawah titik embunnya. Sehingga gas-gas tersebut terpisah sebagai produk cair
Pemisahan dengan cara pendinginan gas alam. Memanfaatkan peristiwa penurunan
temperatur gas jika dikurangi tekanannya secara mendadak, sehingga komponen C3C4 mengalami pengembunan
Pemisahan komponen C3-C4 menggunakan membran dengan ukuran pori tertentu,
sehingga komponen yang lebih ringan (C1-C2) mampu menembus pori membran.
Sedangkan komponen LG tertinggal dalam aliran gas umpan
Kelompok teknologi pemisahan LPG
a) Pemisahan dengan hidrokarbon cair ringan (Lean Oil Absorpstion)
Pertama, gas umpan didinginkan melalui pertukaran panas dengan gas residu hasil
pemisahan LPG. Kemudian diumpankan dalam kolom absorber, komponen C3C4
diserap oleh hidrokarbon kerosin. Kerosin yang jenuh dengan komponen LPG
diumpankan di kolom deEthanizer lalu diumpankan ke kolom stripper (still column).
Kerosin yang membawa komponen LPG dipanaskan, sehingga C3C4 terlepas ke
puncak kolom dan ditarik keluar sebagai gas produk, kemudian dikompresi dan
mengembun menjadi LPG
b) Pemisahan melalui Refrijerasi
Pertama, gas alam didehidrasi dengan glikol. Gas alam umpan terdehidrasi
diumpankan ke chiller, dimana gas didinginkan oleh refrijeran. Aliran hidrokarbon
cair diumpankan ke kolom destilasi untuk dikurangi kadar gas ringannya, pada
temperatur 30 F. Produk dikeluarkan dari bagian dasar kolom destilasi
c) Pemisahan dengan pendinginan kriogenik
Fraksi LPG dipisahkan dengan cara pendinginan. Gas umpan bertekanan tinggi
dikuangi kadar airnya melalui kontak dengan glikol diunit dehidator. Gas umpan
yang telang kering didinginkan oleh gas keluaran dari unit turboexpander utama.
Pendinginan terjadi di bawah temperatur pengembunan C3-C4, sehingga terjadi
pemisahan komponen LPG ke dalam fasa cair. Fasa cair LPG dipisahkan dari aliran
sisa gas yang tidak mengembun dalam unit cold separator. Sisa gas dari cold
separator diumpankan ke turboexpander sehingga mengalami penurunan temperatur
secara drastis. Fraksi cair dari cold separator diumpankan ke kolom de-Methanizer.
Produk LPG dikeluarkan dari bagian dasar kolom de-Methanizer. Gas ringan
dipuncak kolom digunakan untuk mendinginkan gas umpan.
b. Teknologi Kilang LPG
Teknik recovery yang paling umum digunakan adalah teknik refrijerasi untuk
mendapatkan recovery LPG yang lebih tinggi. Pada proses ini, fraksi LPG dikondensasi
dari aliran gas bumi. Cairan yang terpisah kemudian difraksionasi untuk memisahkan
komponen-komponen LPG. Teknologi proses recovery LPG dengan refrijerasi ada 2
yaitu LTS (Low Temperature Separation) dan proses PROMAX.
a) LTS (Low Temperature Separation)
Refrijerasi gas yang mengandung LPG dilakukan dengan pertukaran panas
menggunakan aliran refrijeran eksternal atau secara cascade (pertukaran panas
bertingkat dengan beberapa refrijeran eksternal).
Umpan gas dikontakkan dengan aliran gas yang keluar dari high pressure separator
(a). Aliran umpan kemudian dididnginkan dengan refrijeran eksternal propana yang
sangat dingin untuk mengkondensasi fraksi LPG di separator (b). Kondensat
kemudian diumpankan ke kilang fraksionasi. Kilang fraksionasi terdiri dari
demethanizer, deethanizer dan debutanizer untuk memisahkan komponen-komponen
LPG. Sebagai alternatif, pendinginan gas bisa dilakukan oleh suatu sirkuit refrijerasi
cascade. Sirkuit ini dapat menggunakan campuran etana-propana, propana-etilena
atau propana-etana-metana-nitrogen (mixed refrijeran). Metode refrijerasi yang
dipilih tergantung pada recovery etana dan LPG yang diinginkan
b) PROMAX
Teknologi ini dapat digunakan untuk recovery propana dan komponen berat lainnya
dari suatu pengilangan dan dari associated natural gas bertekanan rendah.
dimana,
Xt
Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi,
dan pemeliharaan serta perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan. NPV juga dapat
menunjukkan keuntungan dengan melibatkan uang tunai masuk dan keluar. NPV dihitung
dengan mengurangi pendapatan yang diterima per tahun dengan biaya yang dikeluarkan untuk
operasional tiap tahunnya selama umur operasi UPK.
b) Persamaan untuk menghitung PBP :
Dimana :
Xt : cashflow di tahun ke-t
c) Persamaan untuk menghitung IRR :
Dimana :
Xt
1015
Tempereatur ( )
86
20
Komposisi (%mol)
N2
0.0015
CO2
0.0278
H2S
0.0023
CH4
0.7862
3.1.2
3.1.3
C2H6
0.0959
C3H8
0.0471
iC4H10
0.0245
nC4H10
0.0091
iC5H12
0.0006
nC5H12
0.0004
C6H14
0.0000
C7H16
0.0001
H2O
0.0044
Spesifikasi Chiller
No. Alat
LPG-301
FluidaPanas
Liquid MR
FluidaDingin
Vapor MR
LMTD (F)
112.9
UA (Btu/F-hr)
1,45E+07
Duty (Btu/hr)
1,64E+09
T-301
Jenis Tray
Sieve
Material
7.5
Tinggi (ft)
20
Jumlah Tray
10
Alat pendukung
T-302
Jenis Tray
Sieve
Material
3.5
Tinggi (ft)
24
Jumlah Tray
20
Alat Pendukung
3.2 Refrijerasi
3.2.1 Spesifikasi Kompresor pada unit refrigrasi
Spesifikasi
K-401
K-402
K-403
Jenis
Sentrifugal
Sentrifugal
Sentrifugal
53.930
40360
13840
52.480
38890
13680
75
70,6
75
Efisiensi politropik
77,075
73,284
75,685
Duty (hp)
291,833
229,723
124,945
Kapasitas design
853,3
147,9
2009
(ACFM)
HE-401
HE-402
HE-403
HE-404
HE-405
Shell and
Shell and
Shell and
Shell and
Shell and
Tube
Tube
Tube
Tube
Tube
10
Duty (Btu/hr)
1,335E+06
LMTD (F)
22,4
23,2
23,7
22,9
24,6
Fluida
Cooling
Cooling
Cooling
Cooling
Cooling
Pendingin
Water
Water
Water
Water
Water
Jenis
TekananOperasi
(psia)
Process
507.1
Tonne/day
Aliran yang terdiri atas sour gas dan Makeup H2O masuk ke unit CO2. Removal
sebesar 507.1 ton setiap harinya atau 21129.17 kg/jam. Setelah melalui proses pelepasan
CO2, dehidrasi, refrigerasi, dan terakhir unit fraksinasi, diperoleh massa yang sama
dalam bentuk produk dan non produk.
Tabel.1 Neraca Massa Overall
Massa Masuk
Aliran
Sour Gas
Make Up H2O
Total
Massa Keluar
Ton/hari
Aliran
Ton/hari
502.900 LPG 2
97.6200000
4.181 Vapour 1
0.0003668
Condensa
te
0.9433000
Lean Gas
372.00000
00
Acid Gas
34.550000
0
FWKO
1.5660000
Flash Vap
0.4432000
507.1
507.1
42.2492
CO2
1216.8827
H2S
78.8032
MakeUp H2O
Metana
12564.1231
Etana
2872.2563
Propana
2070.5872
i-Butana
1420.1341
n-Butana
525.9756
i-Pentana
42.6481
n-Pentana
32.0766
n-Hexana
2.3351
n-Heptana
6.9387
FWKO
Sweet Gas
Flash Vap
Nitrogen
0.0001
42.2173
0.0278
0.0040
CO2
0.1206
21.4328
0.0421
1195.1817
H2S
0.0212
0.0023
0.0119
78.7692
Metana
0.0602
12546.1583
13.8395
4.0651
Etana
0.0118
2868.6612
2.7547
0.8286
Propana
0.0050
2068.7294
1.4878
0.3650
i-Butana
0.0001
1420.0747
0.0586
0.0007
n-Butana
525.9543
0.0210
0.0003
i-Pentana
42.6459
0.0021
n-Pentana
32.0750
0.0016
n-Hexana
2.3342
0.0008
n-Heptana
6.9384
0.0003
28.4572
0.2171
160.3330
18.4653
1439.5478
H2O
65.0329
DEAmine
Acid Gas
0.0001
0.0017
65.0329
19605.6827
Total
21128.7287
P-402
Jenis
Material
Power
21.97 hp
Design Head
13.87 ft
Kapasitas
2836 USGPM
Unit
Laut
Sungai
Sumur Dalam
Sedikit
Persediaan
Melimpah
Mencukupi
dipengaruhi oleh
air baku
perubahan musim
Kualitas air
Kurang baik
Cukup Baik
Kualitas
bakteriologis
Sangat
Terkontaminasi Sedikit
Terkontaminasi
Terkontaminasi
Kandungan
10.000-100.000 <1000
garam terlarut
Baik
<1000
mg/liter
Laju
16.80
17.05
17.05
ton/menit
Kapasitas air
per tahun
7,257,600
7,365,600
7,365,600
ton/tahun
Energi
per ton air
0.2813
0.1028
1.5411
kW/ton
water pump
Estimasi
1,874.046
investasi awal
Estimasi
maintenance
cost
855.797
1,263.359
22,467.769
US $
245.11
269.621
US $/tahun
Daya
No. Alat
Nama Alat
hp
kW
P-101
Pompa DEA
146.5000
109.3000
P-201
Pompa TEG
1.5430
1.1500
K-401
Kompresor Umpan AC
909.8000
678.4000
K-402
Kompresor Umpan HE
13.5500
10.1000
K-403
Kompresor Umpan HE
348.0000
259.5000
P-402
Pompa Umpan HE
21.9700
16.3900
P-401
Pompa Umpan HE
0.9240
0.6965
CT-301
5.1800
3.6400
P-100P
0.1378
0.1028
1,447.6048
1,079.2793
Jadi konsumsi listrik untuk alat proses dan utilitas sejumlah 1,477.6048 hp atau
1,079.2793 kW.
4.4 Listrik Penerangan
Tenaga listrik yang digunakan untuk penerangan ditentukan dengan menggunakan
persamaan:
dimana:
Bangunan
Lumen
Pos keamanan
Parkir
Musholla
Kantin
Kantor
Poliklinik
Ruang kontrol
Laboratorium
Proses
Utilitas
Storage and
loading
Ruang generator
Bengkel
Safety
Gudang
Pemadam
Jalan dan taman
Area perluasan
Jumlah
185
4636
927
1159
6955
1391
927
927
10200
11220
1996.18
49904.38
9980.88
12476.09
74856.56
14971.31
9980.88
9980.88
109789.63
120768.59
20
10
20
20
35
20
40
40
30
10
0.42
0.49
0.55
0.51
0.6
0.56
0.56
0.56
0.59
0.59
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
126741.27
1357942.19
483921.22
652344.78
5822177.15
712919.65
950559.53
950559.53
7443364.49
2729233.65
29673
319388.00
10
0.59 0.75
7217807.99
2318
2318
1855
9273
18545
11127
46363
160000
24952.19
24952.19
19961.75
99808.75
199617.50
119770.50
499043.76
1722200.00
10
40
41
5
20
5
5
0.51
0.51
1.51
0.51
0.51
0.55
0.57
652344.78
2609379.11
309718.74
1304689.56
10437516.45
1451763.65
5836769.07
51049752.81
0.75
0.75
1.75
0.75
0.75
0.75
0.75
Jumlah lumen:
Sedangkan untuk penerangan bagian luar bangunan digunakan lampu mercury 100 Watt,
dimana lumen output tiap lampu adalah 3000 lumen. Jadi, jumlah lampu yang dibutuhkan di luar
bangunan adalah:
5.
PLANT LAYOUT
5.1. Detail Lokasi Plant
Pemilihan lokasi plant pabrik LPG didasari pada jarak antara plant dengan supplier
bahan baku. Luas tanah yang dibutuhkan untuk plant LPG adalah 16 Ha atau 160.000
m2
b.
c.
d.
e.
f.
g.
6. ASPEK EKONOMI
6.1. Perhitungan CAPEX dan OPEX
CAPEX (Capital Expenditure) dan OPEX (Operational Expenditure) merupakan
komponen biaya yang menentukan perhitungan keekonomian di dalam suatu LPG Plant.
1. CAPEX (Capital Expenditure)
CAPEX (Capital Expenditure/Biaya Investasi) adalah biaya yang digunakannya dapat
berlangsung dalam waktu yang relatif lama (lebih dari satu tahun). Biaya investasi
biasanya berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan infrastruktur fisik dan
kapasitas produksi. Dalam studi ini, CAPEX terdiri dari komponen-komponen sebagai
berikut :
a. Biaya investasi alat (purchased equipment)
b. Biaya investasi langsung, yang terdiri dari equipment setting, piping, civil,
steel, instrumentation, electrical, insulation, dan paint.
c. Biaya tak langsung, yang terdiri dari subcontract, G and A overheads,
contract fee, escalation, contingencies, dan others
Berikut merupakan tabel ringkasan dari komponen-komponen biaya CAPEX pada
setiap unit proses produksi :
Unit Fraksionasi
Tabel Cost Unit Fraksinasi
Unit Refrigerasi
Tabel Cost Unit Refrigerasi
Unit Dehidrasi
Tabel Cost Unit Dehidrasi
Plant Design and Economics for Chemical Engineer oleh Timmerhaus, yaitu 10-15%
dari biaya Capital Expenditure.
Pengeluaran Operasional = 15% x Biaya Investasi
= 15% x US $ 27.000.000,00
= US $ 4.050.000,00
Berikut ini merupakan tabel ringkasan komponen-komponen biaya pengeluaran
operasional PABRIK LPG :
a) Cash Flow
Tabel diatas menunjukan bahwa perubahan nilai CAPEX sangat berpengaruh pada
NPV, IRR, dan PBP. Pada perhitungan normal, waktu pengembalian modal terjadi
kurang dari 4 tahun. Namun apabila nilai CAPEX berkurang sebesar 50%, maka waktu
pengembalian modal hanya dalam kurun kurang dari 2 tahun sedangkan bila nilai
CAPEX bertambah 50%, maka waktu pengembalian modal dapat mencapai 8 tahun.
Selanjutnya perubahan biaya produksi divariasikan dari kondisi dimana nilai OPEX
berkurang dan meningkat sebesar 50%. Berikut adalah tabel yang menunjukkan
perubahan biaya produksi terhadap NPV, IRR, dan PBP.
Tabel Perubahan Nilai OPEX terhadap NPV, IRR dan PBP
Variasi nilai pada biaya operasi cukup mempengaruhi nilai NPV meski tidak sebanyak
pada variasi nilai CAPEX sebelumnya. Dapat dilihat pada tabel diatas bila nilai OPEX
meningkat 50% tidak cukup mempengaruhi nilai PBP sehingga PBP tetap pada angka 4
tahun. Dan terakhir adalah perubahan harga LPG divariasikan dari kondisi dimana harga
LPG berkurang dan meningkat sebesar 50%. Berikut adalah tabel yang menunjukkan
perubahan harga LPG terhadap NPV, IRR, dan PBP.
Tabel Perubahan Nilai LPG Cost terhadap NPV, IRR dan PBP
Perubahan harga LPG sangat mempengaruhi nilai-nilai pada tabel NPV, IRR dan PBP.
Itulah kenapa harga LPG merupakan komponen yang paling sensitif dalam analisa ini.
Dengan berubahnya harga LPG maka profit yang diterima akan jauh berbeda berbeda,
begitu pula laju pengembalian modalnya. Dengan LPG cost yang turun sebesar 50%
PBP dapat mencapai 13 tahun, sedangkan dengan LPG cost yang naik sebesar 50%
maka PBP hanya kurang dari 1 tahun saja.
b) Plot Sensitivitas