CX PROGRAMMER
Modul [2]: CX-PROGRAMMER
Content:
CX-PROGRAMMER adalah ladder diagram
memprogram PLC jenis OMRON CPM1A.
yang
digunakan
untuk
CX-SERVER adalah database driver OMRON yang dipakai oleh CXPROGRAMMER.
CX-SIMULATOR adalah program yang dapat mensimulasikan driver OMRON.
Objective:
Peserta dapat menginstal dan memahami CX-PROGRAMMER,CXSERVER,CX-SIMULATOR.
Peserta dapat memahami semua control yang ada pada CXPROGRAMMER.
Peserta dapat memahami konsep ladder pada CX-PROGRAMMER.
Peserta dapat membuat kasus baru yang ada pada CXPROGRAMMER.
Trainer(s):
Participants:
Method of
training:
Mahasiswa Teknik Fisika IT Telkom, Mahasiswa IT Telkom, Umum
1. Perkenalan atau penjelasan CX-PROGRAMMER,CX-SERVER,CXSIMULATOR.
2. Peserta menginstal CX-PROGRAMMER,CX-SERVER,CXSIMULATOR.
3. Peserta mengerjakan contoh kasus yang ada di modul dan yang
diberikan oleh trainer.
4. Peserta mengerjakan evaluasi secara masing masing tanpa bantuan
trainer.
5. Peserta mengerjakan KUIS yang diberikan oleh trainer.
6. Peserta mengisi saran bagi pelatihan dan trainer.
Training
material
PC, Software (CX-PROGRAMMER,CX-SERVER,CX-SIMULATOR), Modul,
WINDOWS XP (recomendeed)
Location:
LAB FISIKA DASAR IT TELKOM
Senin dan Selasa, 13-14 Juni 2011
Duration:
Evaluation:
08.45-09.30
Pengistalan Software
09.30-09.45
Pengenalan CX-Programmer
09.45-11.15
Penjelasan Materi dan contoh kasus
11.15-12.15
Latihan Kasus
12.15 - 12.45
Evaluasi
Peserta dapat memahami dan menjalankan program yang ada di soal evaluasi
CX-PROGRAMMER.
CARA MENGINSTAL CX PROGRAMMER
Tampilan interface installer.
Klik no setelah muncul tampilan berikut.
Klik next pada tampilan berikut.
Pilih I accept the terms of the license agreement lalu klik next.
Masukkan kode serial number 1599 1699 2280 9957 lalu klik next.
Pilih regional lalu klik next.
Pilih menu custom lalu klik next.
Setelah muncul tampilan berikut, klik next
Tahap penginstalan.(dalam penginstalan ini cukup memakan waktu lama jadi anda bersabar
saja)
Jika muncul tampilan seperti ini, maka pilih Yes, I want to restart my computer now.
I.
Tujuan
a. Peserta dapat menginstal dan memahami CX-PROGRAMMER,CXSERVER,CX-SIMULATOR.
b. Peserta dapat memahami semua control yang ada pada CX-PROGRAMMER.
c. Peserta dapat memahami konsep ladder pada CX-PROGRAMMER.
d. Peserta dapat membuat kasus baru yang ada pada CX-PROGRAMMER.
II.
Alat Alat Pelatihan
a. PC atau Laptop.
b. Software (CX-PROGRAMMER, CX-SERVER, CX-SIMULATOR).
c. Modul Pelatihan.
III.
Dasar Teori
Setelah konsep dasar bahasa pemograman Ladder Diagram telah dipahami, maka
kita bisa langsung mengaplikasinya dengan CX-Programmer untuk memprogram PLC jenis
Omron CPM1A sesuai dengan scenario yang diinginkan. CX-Programmer merupakan
perngkat lunak yang dikeluarkan oleh Omron Corporation.
Cara membuka program CX PROGRAMMER
Tampilan interface pembuka CX PROGRAMMER.
Tampilan awal CX PROGRAMMER
Setelah itu buat file baru dan akan muncul tampilan seperti ini. Dalam program ini, kita pilih
device tipe CJ1M dengan network type Toolbus
Pastikan juga kita telah terhubung ke PC atau laptop. Caranya klik settings (network type)
lalu pilih driver. Pastikan portname anda terhubung oleh COM. Setelah itu klik OK.
Tampilan lembar kerja CX PROGRAMMER
Berikut adalah fungsi kategorisasi dari CX PROGRAMMER :
SIMBOL
PENJELASAN
Merubah kursor menjadi symbol panah biasa.
Normally Open atau inputan dari program.
Normally Close atau inputan dari program yang dapat memutus Normally
Open.
Normally Open Coil atau outputan dari suatu program.
Normally Close Coil atau outputan dari suatu program.
Instruksi PLC yang beberapa contohnya adalah TIMER dan COUNTER.
Membuat wiring secara vertical.
Membuat wiring secara horizontal.
Menyimpan program yang telah kita buat.
Membuka program yang ingin dikerjakan.
Membuat lembar kerja program baru.
Menjalankan program yang telah kita buat.
Menjalankan program yang telah kita buat ke dalam OMRON.
Mencetak hasil program yang telah kita buat.
Cut : memotong salah satu control lalu memindahkannya.
Copy : menduplikat salah satu control.
Paste : menampilkan hasil duplikat dari salah satu control.
INSTRUKSI DASAR PLC DALAM OMRON
Semua instruksi instruksi tangga atau ladder instruction adalah instruksi
instruksi yang terkait dengan kondisi kondisi di dalam diagram tangga. Instruksi instruksi
tangga, baik yang independen maupun kombinasi atau gabungan dengan blok instruksi,
akan membentuk suatu kondisi eksekusi.
GARIS PERCABANGAN INSTRUKSI
Pada pemrograman yang relatif kompleks, banyak dijumpai diagram tangga dengan
banyak titik percabangan. Dalam hal ini, diperlukan tambahan instruksi untuk titik
percabangan yaitu dengan menggunakan TR bit. Instruksi ini diperlukan karena untuk
diagram tangga yang bercabang logikanya berubah lain dari umumnya. Logika bitnya telah
dipindahkan secara semu ke bagian kanan dari titik percabangan.
Dalam penulisan
alamat
harus
terdiri dari 5 digit .
Contoh : Alamat
00.00 maka ditulis
00000
Diagram A : penggambaran benar
Alamat
00000
10000
00002
10001
Output 1
LD
Lampu 1
AND
Lampu 2
Operan
00000
00002
Diagram B : Penggambaran salah
Alamat
00000
00001
10000
00003
10001
Output
LD
AND
Lampu 1
AND
Lampu 2
Operan
00000
00001
00002
Contoh diagram tangga dengan garis percabangan instruksi
LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)
Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem control hanya
membutuhkan satu kondisi logika saja dan sudah dituntut untuk mengeluarkan satu output.
Logikanya seperti contact NO relay untuk instruksi LOAD dan seperti contact relay untuk
instruksi LOAD NOT.
Alamat
00000
00001
00002
10000
Output
LD
Instruksi
LD NOT
Instruksi
Operan
00000
00000
Contoh instruksi LD dan LD NOT
AND dan AND NOT
Jika terdapat dua atau lebih kondisi yang dihubungkan secara seri pada garis
instruksi yang sama, maka kondisi yang pertama menggunakan instruksi LD atau LD NOT
dan sisanya menggunakan instruksi AND atau AND NOT. Pada gambar dibawah
ditunjukkan sebuah penggalan diagram tangga yang mengandung tiga kondisi yang
dihubungkan secara seri pada garis instruksi yang sama berkaitan dengan LD, AND NOT
dan AND. Instruksi yang digambarkan paling kanan sendiri akan memiliki kondisi ON jika
ketiga kondisi di kiri semuanya ON, dalam hal ini IR000.00 dalam kondisi ON, IR010.00
dalam kondisi OFF dan LR00.00 dalam kondisi ON.
Alamat
00000
00001
00002
10000
Output
LD
AND
AND NOT
Lampu
Contoh penggunaan AND dan AND NOT
Operan
00000
00100
LR 0000
OR dan OR NOT
Jika dua atau lebih kondisi dihubungkan secara parallel, artinya dalam garis instruksi
yang berbeda kemudian bergabung lagi dalam satu garis instruksi yang sama, maka kondisi
yang pertama terkait dengan instruksi OR atau OR NOT.
Alamat
00000
00001
00002
10000
Output
LD NOT
OR NOT
OR
Lampu
Operan
00000
00100
LR 0000
Contoh penggunaan instruksi OR atau OR NOT
Blok instruksi ini akan memiliki kondisi eksekusi ON jika cukup salah satu dari ketiga
kondisi dalam keadaan ON. Dalam hal ini kondisi OR dapat dibayangkan akan selalu
menghasilkan kondisi ON jika salah satu dari dua atau lebih kondisi yang terhubungkan
dengan instruksi ini dalam keadaan ON.
AND LOAD (AND LD)
Alamat
00000
00001
00002
00003
10000
Instruksi
LD
OR
LD
OR NOT
Lampu
Operan
00000
00001
00002
00003
------
Contoh pengguna instruksi blok logic AND LD
Pada gambar terdapat dua blok logic yang ditandai dengan kotak bergaris putusputus, yang akan menghasilkan kondisi eksekusi ON, jika blok logic kiri dalam kondisi ON
dan blok kanan juga dalam kondisi ON.
OR LOAD (OR LD)
Untuk kondisi diagram tangga yang khusus seperti di bawah ini, kondisi eksekusi ON
akan dihasilkan jika blok logic atas atau blok logic bawah dalam kondisi ON.
Alamat
00000
00001
00002
00003
10000
Instruksi
LD
AND NOT
LD
AND
Lampu
Operan
00000
00001
00002
00003
------
Contoh penggunaa instruksi OR LD
OUTPUT dan OUTPUT NOT
Cara yang paling mudah untuk mengeluarkan kondisi eksekusi adalah dengan
menghubungkan langsung dengan keluaran melalui instruksi OUT dan OUT NOT. Kedua
instruksi ini digunakan untuk mengontrol bit operan yang bersangkutan berkaitan dengan
kondisi eksekusi. Dengan menggunakan instruksi OUT, maka bit operan akan menjadi ON
jika kondisi eksekusinya juga ON, sedangkan OUT NOT akan menyebabkan bit operan
menjadi ON jika kondisi eksekusinya OFF. Pada gambar di bawah terlihat jika IR010.00
akan ON selama IR000.00 juga ON, sedangkan IR010.01 akan ON selama IR000.01 dalam
kondisi OFF.
Alamat
00000
10000
Instruksi
LD
OUT
Alamat
00000
10001
Operan
00000
01000
Instruksi
LD
OUT NOT
Operan
00001
01001
SET dan RESET
Instruksi SET dan RESET ini hampir sama dengan instruksi OUT dan OUT NOT,
hanya saja instruksi SET dan RESET ini mengubah kondisi status bit operan saat kondisi
eksekusinya ON. Kedua Instruksi ini tidak akan mengubah kondisi status bit jika kondisi
eksekusinya OFF.
Alamat
00000
00001
00002
00003
Instruksi
LD
SET
LD
RSET
Operan
00100
20000
00101
20000
Contoh penggunaan instruksi SET dan RSET
KEEP
Instruksi ini berfungsi untuk mempertahankan kondisi output untuk tetap ON
walaupun input sudah dalam kondisi OFF. Logika input harus diumpankan ke titik SET dari
instruksi KEEP. Untuk mereset output adalah dengan titik reset dari instruksi KEEP.
Alamat
Instruksi
00000
00001
00002
00003
00004
Operan
00002
00003
00004
00005
0000
Contoh penggunaan instruksi KEEP
TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)
Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor TC000 sampai TC511.
Jika suatu nomor sudah dipakai sebagai Timer/Counter, maka nomor tersebut tidak boleh
dipakai lagi sebagai timer atau counter. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat countdown
(menghitung mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah hitungan
mundur tersebut mencapai angka nol. Maka contact NO Timer/Counter akan ON. Instruksi
dasar penulisan timer : contoh : Tim_03_#100 artinya timer dengan waktu selama 10 detik.
Instruksi dasar penulisan Counter : contoh : Cnt_03_#10 artinya counter dengan jumlah
sebanyak 10.
TIMER
N : Nomor TC
TIM N
# 000 sampai 511
SV
SV : Set Value
IR, AR, DM, HR, LR,#
COUNTER
SV : Set Value
CNT N
SV
N : Nomor TC
# 000 sampai 511
IR, AR, DM, HR, LR,#
END
Instruksi terakhir yang harus dituliskan atau digambarkan dalam diagram tangga adalah
instruksi END. CPU pada PLC menyebabkan semua instruksi dalam program dari awal hingga
ditemui instruksi END yang pertama, sebelum kembali lagi mengerjakan instruksi dalam
program dari awal lagi, artinya instruksi yang ada di bawah atau setelah instruksi END akan
diabaikan. Angka yang dituliskan pada instruksi END pada kode mnemonic merupakan kode
fungsinya. Instruksi END tidak memerlukan operan serta tidak boleh diawali dengan suatu
kondisi. Jika suatu program PLC tidak dilengkapi dengan instruksi END maka program tidak
akan jalan sama sekali.
Alamat
00500
00501
10000
00503
Output
LD
AND NOT
Lampu
END(01)
Contoh penggunaan instruksi END
Operan
00000
00001
IV.
Contoh Kasus
1. Buatlah sebuah program sederhana yaitu menghidupkan dan mematikan lampu
dengan 2 tombol, tombol 1 untuk start dan tombol 2 untuk stop.
Penyelesaian :
Dalam kasus diatas dapat diketahui bahwa terdapat 2 input yang berupa tombol 1
dan 2 dan 1 output yang berupa lampu.
Pertama kita tentukan dahulu alamat dari masing masing inputan dan outputan :
Tombol 1 : 00.01
Tombol 2 : 00.02
Lampu
: 10.01
Setelah terbentuk program seperti diatas, kita klik tombol
untuk mengeksekusi atau
menjalankan program yang telah kita buat. Berikut tampilan jika kita menjalankan
programnya.
Warna hijau menandakan
arus yang mengalir
Setelah itu, klik kanan pada tombol start, lalu pilih force lalu klik on,maka hasilnya akan
sebagai berikut.
Jika tombol start di force on,
maka lampu akan menyala
Jika ingin mematikan lampu, maka klik kanan pada tombol stop, lalu pilih force lalu klik
on, maka hasilnya akan sebagai berikut.
Jika tombol stop di force on,
maka lampu akan mati.
2. Buatlah program sebuah lampu yang berkedip selama selang waktu 1 detik, 1 detik
lampu tersebut hidup dan 1 detik lampu itu menyala, demikian seterusnya. Tombol
yang digunakan adalah tombol start.
Dalam kasus diatas, kita ketahui bahwa terdapat 2 inputan yang berupa tombol start
dan tombol stop dan 1 outputan yang berupa lampu. Namun disini, kita
menambahkan 1 perangkat lagi yaitu timer sebagai penghitung pada saat lampu
dipadamkan.
Pertama tama kita tentukan dahulu alamat masing masing dari inputan dan
outputan :
Tombol Start : 00.01
Tombol Stop : 00.02
Lampu : 10.01
Timer penghitung pada
saat lampu padam
Setelah terbentuk program seperti diatas, kita klik tombol
untuk
mengeksekusi atau menjalankan program yang telah kita buat. Berikut tampilan
jika kita menjalankan programnya.
Lampu menyala
Otomatis nyala
pada saat awal
pemrograman
tombol stop untuk
memutuskan lampu
Pada saat menjalankan program, otomatis lampu langsung menyala selama 1
detik. Untuk memutuskannya, klik kanan pada tombol stop yang terhubung oleh
timer, lalu force dan on. Maka hasilnya akan seperti ini.
Lampu padam
Tombol stop
memutuskan arus
Tombol stop
menyalakan timer
V.
LATIHAN
1. Buatlah sebuah program perlombaan yang berupa 3 tombol bagi peserta. Jika
tombol 1 ditekan, maka tombol 2 dan tombol 3 akan mati. Jika tombol 2 di tekan,
maka tombol 1 dan tombol 3 akan mati dan jika tombol 3 ditekan, maka tombol 1 dan
tombol 2 akan mati.
2. Sebuah kos mempunyai 2 saklar untuk menghidupkan alat alat yang ada di kos.
Jika saklar 1 ditekan, maka akan menyala lampu teras. Jika saklar 2 ditekan, maka
akan menyalakan mesin pompa air selama 10 detik dan lampu teras akan mati.
3. Buatlah program untuk menghidupkan sebuah lampu setelah tombol 1 di ON-OFF
sebanyak 3 kali dan keluaran akan OFF jika ditekan tombol 2.
4. Buatlah sebuah sistem lampu lalu lintas dengan kondisi sebagai berikut :
a. Jika saklar ditekan, maka lampu merah menyala selama 5 detik.
b. Setelah lampu merah menyala selama 5 detik, maka lampu merah akan mati
dan lampu kuning akan menyala.
c. Setelah lampu kuning menyala selama 5 detik, maka lampu hijau akan
menyala.
d. Proses akan terus berulang sampai saklar ditekan OFF.
5. Sebuah pabrik mempunyai 3 kilang minyak yang akan diisi berikut penjelasannya :
a. Jika saklar 1 ditekan, maka kilang 1 akan terisi.
b. Jika saklar 2 ditekan, maka kilang 2 akan terisi dan kilang 1 akan berhenti
mengisi.
c. Jika saklar 3 ditekan, maka kilang 3 akan terisi dan kilang 2 akan berhenti
selama 5 detik.
VI.
EVALUASI
Buatlah program lampu berjalan sebanyak 3 lampu. Lampu LED 1 mulai menyala
setelah tombol 1 ditekan dan setiap 1 detik akan bergeser ke lampu LED berikutnya.
Setelah lampu LED 3 menyala, akan berulang lagi dimulai lampu 1. Jika proses
diatas berulang sebanyak 5 kali, maka semua lampu akan mati. Proses akan
berlanjut jika menekan tombol 2.