Ketoasidosis Metabolik

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

A.

Definisi
Ketoasidosis diabetikum merupakan salah satu komplikasi akut DM akibat defisiensi
( absolut ataupun relatif ) hormon insulin yang tidak dikenal dan bila tidak mendapat pengobatan
segera akan menyebabkan kematian.
( Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. hal: 60 ).
Ketoasidosis diabetikum adalah kasus kedaruratan endokrinologi yang disebabkan oleh
defisiensi insulin relatif atau absolut. Ketoasidosis Diabetikum ter!adi pada penderita "DDM
(atau DM tipe ").
( Marilyn E. Dongoes#$000 ).
Keto %sidosis Diabetik (K%D) adalah keadaan dekompensasi keka&auan metaboli& yang
ditandai oleh trias hiperglikemia# asidosis dan ketosis terutama disebabkan oleh defisiensi insulin
absolut atau relati'e. K%D dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut diabetes mellitus (DM)
yang serius dan membutuhkan pengelolaan ga(at darurat. %kibat diuresia osmotik# K%D
biasanya mengalami dehidrasi berat dan dapat sampai menyebabkan syok.
( kep ga(at darurat ketoasidosis diabetikum ) brantas pamungkas.html ).
Ketoasidosis diabetikum merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
gangguan metabolisme protein# karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang disebut
*akselerasi puasa+ dan merupakan gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes
ketergantungan insulin.
( %skep Diabetik Ketoasidosis , -ursing.egin.&om.html ).
B. Etiologi
/. "nfeksi# merupakan faktor pen&etus yang paling sering. 0ada keadaan ini infeksi kebutuhan
tubuh akan insulin tiba1tiba meningkat. "nfeksi yang biasa di!umpai adalah infeksi saluran kemih
dan pneumonia. 2ika ada keluhan nyeri abdomen# perlu dipikirkan kemungkinan kolesistitis#
iskemia usus# apendisitis# di'ertkulitis# atau perforasi usus. .ila pasien tidak menun!ukkan
respon yang baik terhadap pengobatan K%D# maka perlu di&ari infeksi yang tersembunyi
( misalnya sinusitis# abses gigi# dan abses perirektal ).
$. "nfark miokart akut. 0ada infark miokart akut ter!adi peningkatan kadar hormon epinefrin yang
&ukup untuk menstimulasi lipolisis# hiperglikemia# ketogenesis# dan glikogenolisis.
3. 0enghentian insulin. 0roses ke!adian K%D pada pasien dengan pompa insulin lebih &epat bila
dibadingkan dengan pasien yang menghentikan satu dosis insulin depokon'ensional ( subkutan ).
4aktor pen&etus K%D lain yang tidak terlalu sering ialah pankreatin# kehamilan# stroke#
hipokalemia# dan obat.
(Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. 5al: 601606 ).
7erdapat pada orang yang diketahui diabetes oleh adanya stressor yang meningkatkan
kebutuhan akan insulin# ini dapat ter!adi !ika diabetes tidak terkontrol karena ketidak mampuan
untuk men!alani terapi yang telah ditentukan. 0en&etus yang sering infeksi# stressor1stersor
utama lain yang dapat men&etuskan diabeti& ketoasidosis adalah pembedahan# trauma# terapi
dengan steroid dan emosional.
( kep ga(at darurat ketoasidosis diabetikum ) brantas pamungkas.html ).
C. Patofisiologi
%danya defisiensi insulin disertai peningkatan hormone1hormon kontraregulator yaitu:
glu&agon# katekolamin# kortisol dan gro(th hormone# menyebabkan hiperglikemia disertai
peningkatan lipolisis dan produksi keton. Defisiensi insulin yang menyebabkan hiperglikemia
melalui 3 proses: peningkatan glikoneogenesis yang ter!adi di hati dan gin!al# peningkatan
glikogenolisis# dan gangguan utilisasi slukosa oleh !aringna perifer.
%danya hiperglikemia menyebabkan deurisis osmoti&# hal ini menyebabkan dehidrasi#
kehilangna mineral dan elektrolit (-a# K# 8a# Mg# 8l# dan 09

). -ilai ambang gin!al terhadap


glukosa 1: $00 mg;d< dan keton akan terlampaui# sehingga ter!adi ekskresi glukosa melalui
gin!al yang men&apai $00 gram; hari.# dengan total osmolaritas urine 1: $000 m9sm. Efek
osmoti& dari glukosuria menyebabkan tergangguanya reasorbsi -a8l dan 5
$
9 oleh tubules
proksimal.
Kombinasi defisiensi insulin dan peningkatan hormone1hormon kontraregulator
menyebabkan aktifasi *hormone 1 sensiti'e lipase+ pada !aringan lemak. 0eningkatan aktifitas
lipase pada !aringan lemak ini menyebabkan peme&ahan trigliserida men!adi gliserol dan asam
lemak bebas. =liserol merupakan prekusor glukoneogenesis di !aringan hati# sedangkan asam
lemak bebas setelah mengalami oksidasi di hati dengan dengan melalui stimulasi glu&agon akan
diubah men!adi keton yang terdiri dari: asetoasetat# 1hidroksibutirat dan aseton. %setoasetat
dan 1hidroksibutirat merupakan asam kuat yang dapat menyebabkan asidosis metaboli&.
"nsulin sendiri pada kadar yang rendah merupakan anti1lipolisis daripada untuk up1take
glukosa. Keberadaan insulin inilah yang merupakan salah satu fa&tor penentu ter!adinya %KD
pada penderita DM.
D. Manifestasi Klinis
/. 0oliuria
$. 0olidipsi
3. 0engelihatan kabur
. <emah
6. Sakit kepala
6. 5ipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah sistolik $0 mm5g atau > pada saat berdiri)
?. %noreksia
@. Mual# Muntah
A. -yeri abdomen
/0. -afas aseton
//. 5iper'entilasi
/$. 0erubahan status mental (sadar# letargik# koma.
/3. Kadar gula darah tinggi (> $0 mg;dl)
/. 7erdapat keton di urin
/6. -afas berbau aseton
/6. .adan lemas
/?. .isa ter!adi ileus sekunder akibat hilangnya K: karena diuresis osmoti&
/@. Kulit kering
/A. Keringat BBB
$0. Kussmaul ( &epat# dalam ) karena asidosis metaboli&
( kep ga(at darurat ketoasidosis diabetikum ) brantas pamungkas.html ).
E. 0ath(ay
=angguan regulasi insulin
5ormon kontraregulator
5iperglikemia =lukogenesis
glukosa # Dehidrasi lipolisis
lekosit
Defisit 'olume &airan Simpanan E
Cesiko tinggi
"nfeksi
kelelahan
Ketogenesis
Masukan oral
Serum 05
=angguan perubahan nutrisi
asidosis (hiper'entilasi) kurang dari kebutuhan
=angguan pola nafas
"nefektif
4. Komplikasi 0enyakit
/. =in!al diabetik ( -efropati Diabetik )
-efropati diabetik atau gin!al diabetik dapat dideteksi &ukup dini. .ila penderita men&apai
stadium nefropati diabetik# didalam air ken&ingnya terdapat protein. Dengan menurunnya fungsi
gin!al akan disertai naiknya tekanan darah. 0ada kurun (aktu yang lama penderita nefropati
diabetik akan berakhir dengan gagal gin!al dan harus melakukan &u&i darah. Selain itu nefropati
diabetik bisa menimbulkan gagal !antung kongesif.
$. Kebutaan ( Cetinopati Diabetik )
Kadar glukosa darah yang tinggi bisa menyebabkan sembab pada lensa mata. 0englihatan
men!adi kabur dan dapat berakhir dengan kebutaan. 7etapi bila tidak terlambat dan segera
ditangani se&ara dini dimana kadar glukosa darah dapat terkontrol# maka penglihatan bisa normal
kembali
3. Syaraf ( -europati Diabetik )
-europati diabetik adalah akibat kerusakan pada saraf. 0enderita bisa stres# perasaan
berkurang sehingga apa yang dipegang tidak dapat dirasakan (mati rasa). 7elapak kaki hilang
rasa membuat penderita tidak merasa bila kakinya terluka# kena bara api atau tersiram air panas.
Dengan demikian luka ke&il &epat men!adi besar dan tidak !arang harus berakhir dengan
amputasi.
. Kelainan 2antung.
7erganggunya kadar lemak darah adalah satu faktor timbulnya aterosklerosis pada pembuluh
darah !antung. .ila diabetesi mempunyai komplikasi !antung koroner dan mendapat serangan
kematian otot !antung akut# maka serangan tersebut tidak disertai rasa nyeri. "ni merupakan
penyebab kematian mendadak. Selain itu terganggunya saraf otonom yang tidak berfungsi#
se(aktu istirahat !antung berdebar &epat. %kibatnya timbul rasa sesak# bengkak# dan lekas lelah.
6. 5ipoglikemia.
5ipoglikemia ter!adi bila kadar gula darah sangat rendah. .ila penurunan kadar glukosa
darah ter!adi sangat &epat# harus diatasi dengan segera. Keterlambatan dapat menyebabkan
kematian. =e!ala yang timbul mulai dari rasa gelisah sampai berupa koma dan ke!ang1ke!ang.
6. "mpotensi.
Sangat banyak diabetisi laki1laki yang mengeluhkan tentang impotensi yang dialami. 5al ini
ter!adi bila diabetes yang diderita telah menyerang saraf. Keluhan ini tidak hanya diutarakan oleh
penderita lan!ut usia# tetapi !uga mereka yang masih berusia 36 D 0 tahun. 0ada tingkat yang
lebih lan!ut# !umlah sperma yang ada akan men!adi sedikit atau bahkan hampir tidak ada sama
sekali. "ni ter!adi karena sperma masuk ke dalam kandung seni (ejaculation retrograde).
0enderita yang mengalami komplikasi ini# dimungkinkan mengalami kemandulan. Sangat
tidak dibenarkan# bila untuk mengatasi keluhan ini penderita menggunakan obat1obatan yang
mengandung hormon dengan tu!uan meningkatkan kemampuan seksualnya. Karena obat1obatan
hormon tersebut akan menekan produksi hormon tubuh yang sebenarnya kondisinya masih baik.
.ila hal ini tidak diperhatikan maka sel produksi hormon akan men!adi rusak. .agi diabetes
(anita# keluhan seksual tidak banyak dikeluhkan.
Ealau demikian diabetes millitus mempunyai pengaruh !elek pada proses kehamilan. 0engaruh
tersebut diantaranya adalah mudah mengalami keguguran yang bahkan bisa ter!adi sampai 31
kali berturut1turut# berat bayi saat lahir bisa men&apai kg atau lebih# air ketuban yang
berlebihan# bayi lahir mati atau &a&at dan lainnya.
?. 5ipertensi.
Karena harus membuang kelebihan glokosa darah melalui air seni# gin!al penderita diabetes
harus beker!a ekstra berat. Selain itu tingkat kekentalan darah pada diabetisi !uga lebih tinggi.
Ditambah dengan kerusakan1kerusakan pembuluh kapiler serta penyempitan yang ter!adi# se&ara
otomatis syaraf akan mengirimkan signal ke otak untuk menambah takanan darah.
Komplikasi lainnya.
Selain komplikasi yang telah disebutkan di atas# masih terdapat beberapa komplikasi
yang mungkin timbul. Komplikasi tersebut misalnya:
/. =anggunan pada saluran pen&ernakan akibat kelainan urat saraf. Fntuk itu makanan yang sudah
ditelan terasa tidak bisa lan&ar turun ke lambung.
$. =angguan pada rongga mulut# gigi dan gusi. =angguan ini pada dasarnya karena kurangnya
pera(atan pada rongga mulut gigi dan gusi# sehingga bila terkena penyakit akan lebih sulit
penyembuhannya.
3. =angguan infeksi. Dibandingkan dengan orang yang normal# penderita diabetes millitus lebih
mudah terserang infeksi.
( 0%794"S"9<9=" KE79%S"D9S"S (K%D) , .log 0enuh 8inta.html ).
=. Komplikasi 7erapi
/. 5ipoglikemia dan hipokalemia
Sebelum era penggunan insulin dosis rendah seperi saat ini kedua komplikasi ini sering
di!umpai dengan angka ke!adian sampai kurang lebih $6 G. Dengan penggunaan insulin dosis
rendah seperti era sekarang hipoglikemia akan dapat dihindari dengan monitoring dan e'aluasi
yang lebih ketat# serta penggantian &airan rehidrasi dengan dektrosa 6 G H salin bika K=D
kurang dari $60 mg;dl. Demikian !uga hipokalemia dapat di&egah dengan monitoring ketat dan
penambahan kalium pada &airan rehidrasinya.
$. Edema serebri
Merupakan komplikasi yang paling berat dengan ke!adian 0#?1/ G pada anak K%D#
dengan mortalitas 6?1@? G. (-etty E0# dr.# Sp%(K)).
3. %sidosis metaboli& hiperkloremia
5iperkloremia ter!adi akibat pemberian -a8l 0#A G yang mengandung sekitar /6
mmol;liter natrium dan klorida# sehingga ter!adi kelebihan 6 mmol;liter dari /00 mmol;liter
klorida di dalam serum. %sidosis ini tidak berbahaya pada kondisi klinik penderita dan akan
terkoreksi dalam $1@ !am melalui ekskresi gin!al.
5. 0enatalaksaan
0rinsip pengobatab K%D adalah :
/. 0enggantian &airan dan garam yang hilang.
$. Menekan lipolisis pada sel lemak dan glukoneogenesis pada sel hati dengan pemberian insulin.
3. Mengatasi setres sebagai pen&etus K%D.
. Mengembalikan keadaan fisiologi normal yang menyadari pentingnya pemantauan serta
penyesuaian pengobatan.
Dokter harus mempunyai kemauan kuat untuk melakukan e'aluasi ketat terutama di a(al
pengobatan K%D sampai keadaan stabil. 0engobatan K%D tidak terlalu rumit. %da 6 hal yang
harus diberikan yaitu :
/. 8airan
$. =aram
3. "nsulin
. Kalium
6. =lukosa# serta
6. %suhan kepera(atan
( Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. 5al: 606 ).
". 0en&egahan
Dua faktor yang paling berperan dalam timbulnya K%D adalah terapi insulin yang tidak
adekuat dan infeksi. Dari pengalaman di negara ma!u keduanya dapat diatasi dengan
memberikan hotline;akses yang mudah bagi penderita untuk men&apai fasilitas kesehatan#
komunikasi yang efektif antara petugas kesehatan dan penderita dan keluaranya di saat sakit#
serta edukasi.
<angkah1langkah pen&egahan efektif yang dapat dilakukan pada penderita DM tipe / agar
tidak ter!adi K%D adalah deteksi a(al adanya dekompensasi metaboli& dan penanganan yang
tepat.
5al praktis yang dapat dilaksanakan adalah :
/. Men!amin agar !angan sampai ter!adi defisiensi insulin (tidak menghentikan pemberian insulin#
managemen insulin yang tepat di saat sakit.)
$. Menghindari strees
3. Menghindari puasa berkepan!angan
. Men&egah dehidrasi
6. Mengobati infeksi se&ara adekuat
6. Melakukan pemantauan kadar gula darah; keton se&ara mandiri.
J. Fase Pemulihan
Setelah K%D teratasi# dalam fase pemulihan penderita dipersiapkan untuk: /. Memulai diet per1
oral.
$. 0eralihan insulin drip men!adi subkutan.
a. emulai diet per1oral.
/). Diet per1oral dapat diberikan bila anak stabil se&ara metabolik (K=D B $60 mg;d<# p5 > ?#3#
bikarbonat > /6 mmol;<)# sadar dan tidak mual;muntah.
$). Saat memulai sna&k# ke&epatan insulin basal dinaikkan men!adi $I sampai 30 menit sesudah
sna&k berakhir.
3). .ila anak dapat menghabiskan sna&knya# bisa dimulai makanan utama.
). Saat memulai makanan# ke&epatan insulin basal dinaikkan men!adi $I sampai 60 menit sesudah
makan utama berakhir.
b. Menghentikan insulin intra'ena dan memulai subkutan.
/). "nsulin i' bisa dihentikan bila keadaan umum anak baik# metabolisme stabil# dan anak dapat
menghabiskan makanan utama.
$). "nsulin subkutan harus diberikan 30 menit sebelum makan utama dan insulin i' diteruskan sampai
total A0 menit sesudah insulin subkutan diberikan.
3). Diberikan short a&ting insulin setiap 6 !am# dengan dosis indi'idual tergantung kadar gula darah.
7otal dosis yang dibutuhkan kurang lebih / unit;kg ..;hari atau disesuaikan dosis basal
sebelumnya.
&. Dapat dia(ali dengan regimen $;? sebelum makan pagi# $;? sebelum makan siang# $;? sebelum
makan malam# dan /;? sebelum sna&k men!elang tidur.
BAB III
ASUHAN KEPERAWAAN
A. Peng!a"ian
/. "dentitas
Fsia : anak1anak &enderung mengalami "DDM 7ipe ".
$. 0engka!ian ga(at darurat :
a. %ir(ays : ka!i kepatenan !alan nafas pasien# ada tidaknya sputum atau benda asing yang
menghalangi !alan nafas
b. .reathing : ka!i frekuensi nafas# bunyi nafas# ada tidaknya penggunaan otot bantu pernafasan
&. 8ir&ulation : ka!i nadi# &apillary refill
d. Disibility
Keadaan Fmum : lemah
Kesadaran : koma
=8S 3 (M / J / E /)# Cefleks pupil (:) isokhor# gelisah# koordinasi gerak tidak terka!i.
e. EIposure
7idak ada luka terbuka dan tidak ada sumber perdarahan .
f. 4olley 8atether
Distensi kandung kemih (1)# (arna urine kuning !ernih. 7erpasang kateter
g. =astri& 7ube
.iasanya terpasang -=7 karena pasien koma
h. 5eart Monitor
Memasang E8= untuk mengetahui irama !antung
5asil E8= :
5iperkalemia : aritmia# gel 7 memun&ak # gelombang 0 hilang.
3. 0engka!ian head to toe
a. Data sub!ektif
/) Ci(ayat 0enyakit Sekarang
Datang dengan atau tanpa keluhan 0oliuria# 0olidipsi# 0oliphagiK lemas# luka sukar sembuh atau
adanya koma;penurunan kesadaran dengan sebab tidak diketahui. 0ada lansia dapat ter!adi
nepropati# neurophati atau retinophati# serta penyakit pembuluh darah.
$) Ci(ayat penyakit Sebelumnya
Mungkin klien telah menderita penyakit se!ak beberapa lama dengan atau tanopa men!alani
program pengobatan. 0enyakit paru# gangguan kardio'askuler serta penyakit neurologis serta
infeksi atau adanya luka dapat memperberat kondisi klinis.
3) Ci(ayat 0enyakit Keluarga
0enyakit Diabetik dikenal sebagai penyakit yang diturunkan (herediter) (alaupun ge!ala tidak
selalu mun&ul pada setiap keturunan atau timbul se!ak ke&il (kongenital).=enogram mungkin
diperlukan untuk menguatkan diagnosis.
) Status metabolik : intake makanan yang melebihi kebutuhan kalori# infeksi atau penyakit1
penyakit akut lain# stress yang berhubungan dengan faktor1faktor psikologis dan so&ial# obat1
obatan atau terapi lain yang mempengaruhi glikosa darah# penghentian insulin atau obat anti
hiperglikemik oral.
b. Data o!ektif
/) %kti'itas ; "stirahat
=e!ala : <emah# letih# sulit bergerak;ber!alan# kram otot# tonus otot menurun# gangguan
istrahat;tidur
7anda : 7akikardia dan takipnea pada keadaan istrahat atau aktifitas <etargi;disorientasi# koma
$) Sirkulasi
=e!ala : %danya ri(ayat hipertensi# "M akut# klaudikasi# kebas dan kesemutan pada ekstremitas#
ulkus pada kaki# penyembuhan yang lama# takikardia.
7anda : 0erubahan tekanan darah postural# hipertensi# nadi yang menurun;tidak ada# disritmia#
krekels# distensi 'ena !ugularis# kulit panas# kering# dan kemerahan# bola mata &ekung
3) "ntegritas ego
=e!ala : Stress# tergantung pada orang lain# masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi
7anda : %nsietas# peka rangsang
) Eliminasi
=e!ala : 0erubahan pola berkemih (poliuria)# nokturia# rasa nyeri;terbakar# kesulitan berkemih
(infeksi)# "SK baru;berulang# nyeri tekan abdomen# diare.
7anda : Frine en&er# pu&at# kuning# poliuri ( dapat berkembang men!adi oliguria;anuria# !ika
ter!adi hipo'olemia berat)# urin berkabut# bau busuk (infeksi)# abdomen keras# adanya asites#
bising usus lemah dan menurun# hiperaktif (diare)
6) Makanan atau 8airan
=e!ala : 5ilang nafsu makan# mual;muntah# tidak mematuhi diet# peningkatan masukan
glukosa;karbohidrat# penurunan berat badan lebih dari beberapa hari;minggu# haus# penggunaan
diuretik (7hiaLid).
7anda : Kulit kering;bersisik# turgor !elek# kekakuan;distensi abdomen# muntah# pembesaran
tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah)# bau halisitosis;manis#
bau buah (napas aseton)
6) -eurosensori
=e!ala : 0using;pening# sakit kepala# kesemutan# kebas# kelemahan pada otot# parestesi#
gangguan penglihatan
7anda : Disorientasi# mengantuk# alergi# stupor;koma (tahap lan!ut)# gangguan memori (baru#
masa lalu)# ka&au mental# refleks tendon dalam menurun (koma)# aktifitas ke!ang (tahap lan!ut
dari DK%).
?) -yeri;kenyamanan
=e!ala : %bdomen yang tegang;nyeri (sedang;berat)
7anda : Ea!ah meringis dengan palpitasi# tampak sangat berhati1hati
@) 0ernapasan
=e!ala : Merasa kekurangan oksigen# batuk dengan;tanpa sputum purulen (tergantung adanya
infeksi;tidak)
7anda : <apar udara# batuk dengan;tanpa sputum purulen# frekuensi pernapasan meningkat
A) Keamanan
=e!ala : Kulit kering# gatal# ulkus kulit
7anda : Demam# diaphoresis# kulit rusak# lesi;ulserasi# menurunnya kekuatan umum;rentang
gerak# parestesia;paralisis otot termasuk otot1otot pernapasan (!ika kadar kalium menurun dengan
&ukup ta!am).
/0) Seksualitas
=e!ala : Cabas 'agina (&enderung infeksi) Masalah impoten pada pria# kesulitan orgasme pada
(anita
//) 0enyuluhan;pembela!aran
=e!ala : 4aktor resiko keluarga DM# !antung# stroke# hipertensi. 0enyembuhan yang lambat#
penggunaan obat sepertii steroid# diuretik (thiaLid)# dilantin dan fenobarbital (dapat
meningkatkan kadar glukosa darah). Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai
pesanan. Cen&ana pemulangan : Mungkin memerlukan bantuan dalam pengaturan diet#
pengobatan# pera(atan diri# pemantauan terhadap glukosa darah.
B. Diagnosa !e#e$a%atan
/. Defisit 'olume &airan b.d diuresis osmotik
$. =angguan pola nafas b.d asidosis (hiper'etilasi)
3. =angguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d penurunan masukan oral
. Kelelahan b.d penurunan energi
6. Cesti infeksi b.d hiperglikemi
C. Inte$&ensi
/. Defisit 'olume &airan b.d diuresis osmotik
K5 : mendemonstrasikan hirasi aekuat dibuktikan oleh tanda 'ital stabil nadi perifer dapat
diraba#turgor kulit dan pengisian kapiler baik# haluaran urine tepat se&ara indi'idu#dan kadar
elektrolit dalam batas normal.
"ner'ensi
a. Dapatkan ri(ayat pasien atau orang terdekat seubungan dengan lamanya atau intensitas dari
ge!ala seperti muntah# pengeluaran urine yang sangat berlebihan
C : mebantu dalam memperkirakan kekurangan 'oume total
b. 0antau 77J# &atat adanya perubahan 7D ortostatik
C : hipo'olemia dapat dimnesfetasikan oleh hipotensi dan takikardi
&. Ka!i nadi perifer# pengisian kapiler# turgor kulit dan membran mukosa
C : merupakan indikator dari tingkat dehidrasi atau 'olume sirkulasi yang adekuat
d. .erikan terapi &airan sesui dengan indikasi
-ormal salin atau setengah normal salin dengan atau tanpa dektosa
C : tipe dan !umlah dari &airan tergantung paa dera!at kekurangan &airan dan espons pasien
terhadap indi'idual
e. 0antau pemeriksaan laoratorium
5ematokrit
C : mengka!i tingkat hidrasi
Kreatinin
C : peningkatan nilai dapat men&erminkan kerusakan sel karena dehidrasi
9smolaritas darah
C : meningkat sehubungan dengan hiperglikemia dan dehidrasi
-atrium
C : mungkin menurun dapat men&ermikan perpindahan &airan dari intra sel (diuresis osmotik)
Kalium
C : a(alnya akan ter!adi hiperkalemia dalam berespon ada asidosis namun selan!utnya kalium
akan hilang melalui urine
$. =angguan pola nafas b.d asidosis (hier'etilasi)
K5 : 0ola nafas teratur# normopnea
"nter'ensi
a. Ka!i pola nafas tiap hari
C : 0ola dan ke&epatan pernafasan dipengaruhi oleh status asam basa# status hidrasi# status
&ardiopulmonal dan sistem persyarafan. Keseluruhan faktor harus dapat diidentifikasi untuk
menentukan faktor mana yang berpengaruh;paling berpengaruh
b. Ka!i kemungkinan adanya se&ret yang mungkin timbul
C : 0enurunan kesadaran mampu merangsang pengeluaran sputum berlebih akibat ker!a reflek
parasimpatik dan atau penurunan kemampuan menelan
&. Ka!i pernafasan kusmaul atau pernafasan keton
C : 0aru1paru mengeluarkan asam karbonat melalui pernafasan yang menghasilkan kompensasi
alkalosis respiratorik terhadap keadaan ketoasidosis. 0ernafasn yang berbau keton berhubungan
dengan peme&ahan asam ketoasetat dan harus berkurang bila ketosis harus terkoreksi
d. .erikan bantuan oksigen
C : 0ernafasan kusmaull sebagai kompensasi keasaman memberikan respon penurunan 89
$
dan
9
$
# 0emberian oksigen sungkup dalam !umlah yang minimal diharapkan dapat mempertahankan
le'el 89
$

e. Ka!i Kadar %=D setiap hari
C : E'aluasi rutin konsentrasi 589
3
# 89
$
dan 9
$
merupakan bentuk e'aluasi ob!ektif terhadap
keberhasilan terapi dan pemenuhan oksigen
3. =angguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d penurunan masukan oral
K5 : men&erna !umlah kalori yang tepat# menuu!ukkan tingkat energi biasanya#
mendemonstrasikan berat badan stabil.
"nter'ensi
a. 7imbang .. tiap hari
C : Mengka!i pemasukan makanan yang adekuat termasuk absorbsi dan utilisasinya
b. 7entukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat
dihabiskan pasien
C : Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan teraupetik
&. melalui oral .erikan makanan &air yang mengandung Lat makanan dan elektrolit dengan segera
!ika pasien sudah dapat mentoleransi
C : 0emberian makanan peroral lebih baik !ika pasien sadar dan fungsi gastrointestinal baik
d. <akukan pemeriksaan gula darah denggan menggunakan finger sti&k
C : %nalisa di tempat tidur terhadap gula darah lebih akurat dibandingkan dengan reduksi urine
e. 0antau pemeriksaan laboratorium seperti glikosa darah# aseton# p5 dan 589
3
C : =ula darah akan menurun perlahan dengan pengantian &airan dan terapi insulin terkontrol.
Dengan pemberian insulin optimal# glukosa akan masuk dalam sel dan digunakan untuk sumber
kalori. 2ika hal ini ter!adi kadar aseton akan menurun dan asidosis dapat dikoreksi
. Kelelahan b.d penurunan energi
K5: klien mengungkapkan peningkatan energi
"nter'ensi
a. Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan akti'itas buat !ad(al peren&anaan dengan pasien dan
identifikasi akti'itas yang menimbulkan kelelahan
C : pendidikan dapat memberikan moti'asi untuk menigkatkan tingkat akti'itas
b. .erikan akti'itas alternatif dengan periode istirahat yang &ukup;tanpa diganggu
C :men&egah kelelahan yang berlebihan
&. 0antau nadi# fekuensi pernapasan dan tekanan darh sebelum atau sesudah melakukan akti'itas
C :mengindikasikan tingkat akti'itas yang dapat ditoleransi se&ara fisiologis
d. Diskusikan &ara menghemat kalori selama mandi berpinah tempat dsb
C : pasien akan dapat melakukan lebih banyak kegiatan dengan penurunan kebutuhan akan
energi ada setiap kegiatan
e. 7ingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan akti'itas sehari1hari sesuai dengan yang dapt
ditoleransi
C : meningkatkan keper&ayaan harga diri yang positip sesuai tingkat akti'itas yang dapat
ditoleransi pasien
6. Cesti infeksi b.d hiperglikemi
K5 : mengidentifikasi inter'ensi untuk men&egah atau menurunkan resiko infeksi
"nter'ensi
a. 9bser'asi tanda1tanda infeksi dan peraangan seperti demam# kemerahan#adanya pus pada
luka#sputum porulen#urine (arna keruh atau berkabut
C : pasien mungkin masuk dengan infeksi yng biasanya telah men&etuskan keadaan ketoasidosis
b. 7ingkatkan upaya pen&egahan dengan melakukan &u&i tangan yang baik pada semua orang yang
berhubungan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri
C : men&egah timbulnya infeksi silang
&. 0ertahankan teknik aseptik pada prosdur in'asif ( seperti pemasangan infus# kateter foley dsb)
C : kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan en!adi media teraik bagi pertumbuan kuamn
d. Kolaborasi dalam melakukan pemeriksaan kultur dan sensiti'itas sesuai dengan indikasi
e. C : utuk mengientifikasi organisme sehingga dapat memilih atau memberikan terapi antbiotik
yang terbaik
f. Kolaborasi dalam pemberian obat antibiotik yang sesuai
g. C : pennganan a(al dapat membantu men&egah timbulya sepsis
BABA I'
PENUUP
A. Sim#ulan
Ketoasidosis diabetikum merupakan salah satu komplikasi akut DM akibat defisiensi
( absolut ataupun relatif ) hormon insulin yang tidak dikenal dan bila tidak mendapat pengobatan
segera akan menyebabkan kematian.
0enyebab K%D yaitu terdapat pada orang yang diketahui diabetes oleh adanya stressor
yang meningkatkan kebutuhan akan insulin# ini dapat ter!adi !ika diabetes tidak terkontrol karena
ketidak mampuan untuk men!alani terapi yang telah ditentukan. 0en&etus yang sering infeksi#
stressor1stersor utama lain yang dapat men&etuskan diabeti& ketoasidosis adalah pembedahan#
trauma# terapi dengan steroid dan emosional.
0engobatan K%D tidak terlalu rumit. %da 6 hal yang harus diberikan yaitu :
/. 8airan
$. =aram"nsulin
3. Kalium
. =lukosa# serta
6. %suhan kepera(atan
B. Sa$an
Fntuk Mahasis(a perlu adanya peningkatan bela!ar dengan kasus Ketoasidosis
Diabetikum.
DAFAR PUSAKA
Marilynn E# Doengoes. $000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. E=8<ong: 2akarta.
Mans!oer# %rif dkk. $000. Kapita Selakta Kedokteran Edisi 3. Media %es&ulapius: 2akarta
http: ;; kep ga(at darurat ketoasidosis diabetikum ) brantas pamungkas.html
http: ;; %skep Diabetik Ketoasidosis , -ursing.egin.&om.html
Adanya gangguan dalam regulasi Insulin, khususnya pada IDDM dapat cepat menjadi
Diabetik ketoasidosis manakala terjadi (1) Diabetik tipe I yang tidak terdiagnosa (2)
Ketidakseimbangan jumlah intake makanan dengan insulin () Adolescen dan pubertas
(!) Akti"itas yang tidak terkontrol pada diabetes (#) $tress yang berhubungan dengan
penyakit, trauma, atau tekanan emosional%
&angguan 'roduksi atau gangguan reseptor Insulin

'enurunan proses
penyimpanan
glukosa dalam hati
'enurunan
kemampuan reseptor
sel dalam uptake
glukosa
Kadar glukosa darah
((
Kelaparan tingkat
seluler
)iperosmolar darah 'eningkatan proses
glukolisis dan
glukoneogenesis
'roses pemekatan
**
&lukosuria
$hi+t cairan intraseluler
ekstaseluler
'embentukan benda
keton
'oliuria
Dehidrasi
Keseimbangan kalori
negati+
,angsang
metbolisme anaerobik
'olipagi dan tenaga
**
Asidosis
Kesadaran terganggu
-utrisi . kurang dari
kebutuhan
&angguan kes%
/airan 0 elektolit
,esiko tinggi cedera
'engkajian
Identitas
1sia . anak2anak cenderung mengalami IDDM 3ipe I
,i4ayat 'enyakit $ekarang
Datang dengan atau tanpa keluhan 'oliuria, 'olidipsi, 'oliphagi5 lemas, luka sukar
sembuh atau adanya koma6penurunan kesadaran dengan sebab tidak diketahui% 'ada
lansia dapat terjadi nepropati, neurophati atau retinophati, serta penyakit pembuluh
darah%
,i4ayat penyakit $ebelumnya
Mungkin klien telah menderita penyakit sejak beberapa lama dengan atau tanopa
menjalani program pengobatan% 'enyakit paru, gangguan kardio"askuler serta penyakit
neurologis serta in+eksi atau adanya luka dpat memeprberat kondisi klinis
,i4ayat 'enyakit Keluarga
'enyakit Diabetik dikenal sebagai penyakit yang diturunkan (herediter) 4alaupun gejala
tidak selalu muncul pada setiap keturunan atau timbnul sejak kecil (kongenital)%
&enogram mungkin diperlukan untuk menguatkan diagnosis
Data dasar 'engkajian
Akti"itas 6 Istirahat
&ejala. 7emah, letih, sulit bergerak6berjalan, kram otot, tonus otot menurun, gangguan
tidur6istirahat
3anda. 3akikardia dan tachipnea pada saat istirahat atau akti"itas, letargi, disorientasi,
koma, penurunan kekuatan otot
Integritas 8go
&ejala. $tress, tergantung orang lain, masalah +inansial
3anda. kecemasan, peka rangsang
8liminasi
&ejala. 'oliuria, nokturia, disuria, I$K baru6berulang, nyeri tekan abdomen, diare
3anda . 1rine encer pucat, kuning5 poliuria (dapat menjadi oliguria), urine berkabut, bau
bususk (in+eksi) abdomen keras, terdapat ascites, 9ising usus lemah6menurun5
hiperakti+ (diare):
Makanan6cairan
&ejala. )ilangg na+su makan, mual6muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat
badan lebih dari beberapa hari6minggu, haus,
3anda . Kulit kering bersisik, turgor jelek, kekakuan6distensi abdomen, muntah, pembesaran
thiroid, bau halitosis (manis) bau buah (napas aseton)
-eurosensori
&ejala. 'using6pening, sakit kepala, kesemuatan, kebas, kelemahan pada otot,
parastesia, gangguan pengglihatan
3anda . disorientasi, mengantuk, letargi, stupor6koma (tahap lanjut) gangguan memori (bau,
masa lalu, kacau mental), re+leks tendon dalam menurun, kejang
-yeri6Kenyamanan
&ejala . Abdomen tegang6nyeri
3anda . 4ajah meringis dan palpitasi, tampak sagnat berhati2nati
'erna+asan
&ejala . Merasa kurang oksigen, batuk dengan atau tanpa sputum purulen
3anda . 'erna+asan cepat, batuk dengan6tanpa sputum
Keamanan
&ejala. Kulit kering, gatal, ulkus kulit
&ejala. Demam, dia+oresis, kulit rusak, menurunnya rentang gerak, parastesia6paralisis
otot, termasuk otot perna+asan (jika kadar kalium menurun tajam)
$eksualitas
&ejala. Kebas "agina, impotensi pada pria, kesulitan orgasme pada 4anita
'emeriksaan Diagnostik
&lukosa darah . meningkat ( 2;; mg6dl atau lebih
Aseton plasma . 'ositi+ secara mencolok
As% 7emak bebas . kadar lipid dan kolesterol meninggkat
8lektrolit . -a normal6menurun5 K normal6meningkat semu5 < turun
)emoglobin glikosilat . Meningkat 22! = normal
&as Darah Arteri . p) rendah, penurunan )/> (asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis
respiratorik
3rombosit darah . )t mungkin meningkat, leukositosis, hemokonsentrasi
1reum6creatinin . meningkat6normal
Amilase darah . meningkat mengindikasikan pancreatitis akut
IV. RENCANA KEPERAWATAN
'ola -a+as tidak e+ekti+ berhubungan dengan kompensasi asidosis
metabolik
3ujuan . 'ola na+as teratur, normopnea
Intervensi Rasional
Kaji pola na+as tiap hari 'ola dan kecepatan perna+asan dipengaruhi
oleh status asam basa, status hidrasi, status
cardiopulmonal dan sistem persyara+an%
Keseluruhan +aktor harus dapat diidenti+ikasi
untuk menentukan +aktor mana yang
berpengaruh6paling berpengaruh
Kaji kemungkinan
adanya secret yang
mungkin timbul
'enurunan kesadaran mampu merangsang
pengeluaran sputum berlebih akibat kerja re+lek
parasimpatik dan atau penurunan kemampuan
menelan
Kaji perna+asan
kusmaul atau
perna+asan keton
'aru2paru mengeluarkan asam karbonat
melalui perna+asan yang menghasilkan
kompensasi alkalosis respiratorik terhadap
keadaan ketoasidosis% 'erna+asn yang berbau
keton berhubungan dengan pemecahan asam
ketoasetat dan harus berkurang bila ketosis
harus terkoreksi
'astikan jalan na+as
tidak tersumbat
'engaturan posisi ekstensi kepala mem+asilitasi
terbukanya jalan na+as, menghindari jatuhnya
lidah dan meminimalkan penutupan jalan na+as
oleh sekret yang munkin terjadi
9erikan bantuan
oksigen
'erna+asan musmaull sebagai kompensasi
keasaman memberikan respon penurunan />2
dan >2, 'emberian oksigen sungkup dalam
jumlah yang minimal diharapkan dapat
mempertahankan le"el />2
Kaji Kadar 9lood &as
Analysis setiap hari
8"aluasi rutin konsentrasi )/>, />2 dan >2
merupakan bentuk e"aluasi obyekti+ terhadap
keberhasilan terapi dan pemenuhan oksigen
Kekurangan Volume Cairan dan Elektolit
3ujuan . Keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai dengan nilai
laboratorium dalam batas normal%
Intervensi Rasional
Kaji ri4ayat
pengeluaran berlebih .
poliuri, muntah, diare
Memperkirakan "olume cairan yang hilang%
Adanya proses in+eksi mengakibatkan demam
yang meningkatkan kehilangan cairan I?7
'antau tanda "ital )ipo"olemia dapat dimani"estasikan dengan
hipotensi dan takikardi% 'erkiraan berat
ringannya hipo"olemia dapat dibuat ketika
tekanan darah sistolik pasien turun lebih dari 1;
mm)g dari posisi berbaring ke posisi
duduk6berdiri
Kaji perna+asan
kusmaul atau
perna+asan keton
'aru2paru mengeluarkan asam karbonat
melalui perna+asan yang menghasilkan
kompensasi alkalosis respiratorik terhadap
keadaan ketoasidosis% 'erna+asn yang berbau
keton berhubungn dengan pemec"ahan asam
ketoasetat dan harus berkurang bila ketosis
harus terkoreksi
Kaji nadi peri+er,
pengisian kapiler, turgor
kulit dan membrana
mukosa
Indikator tingkat hidrasi atau "olume cairan
yang adekuat
1kur 99 tiap hari Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari
status cairan yang sedang berlangsung dan
selanjtunya dalam pemberian cairan pengganti
'antau masukan dan
pengeluaran, catat 9@
1rine
Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan
pengganti, +ungsi ginjal, dan kee+ekti+an terapi
yang diberikan
9erikan cairan paling
sedikit 2#;; cc6hr
Mempertahankan hidrasi dan "olume sirkulasi
/atat hal2hal seperti
mual, nyeri abdomen ,
muntah, distensi
lambung
Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah
motilitas lambung, yang seringkali akan
menimbulkan muntah dan secara potensial
akan menimbulkan kekurangan cairan atau
elektrolit
Kolaborasi
9erikan -a/l, A -a/l,
dengan atau tanpa
dekstrose
3ipe dan jumlah cairan tergantung pada derajad
kekurangan cairan dan respon pasien indi"idual
9erikan 'lasma,
albumin
'lasma ekspander kadang dibutuhkan jika
kekuranggan tersebut mengancam kehidupan
atau tekanan darah sudah tidak dapat kembali
normal dengan usaha rehidrasi yang telah
dilakukan
'antau pemeriksaan
laboraorium . )t,
91-6/reatinin, -a, K
-a menurun mencerminkan perpindahan cairan
dari intrasel (diuresis osmotik)% -a tinggi
mencerminkan dehidrasiberat atau reabsorbsi
-a akibat sekresi aldosteron%
)iperkalemia sebagai repon asidosis dan
selanjutnya kalium hilang melalui urine% Kadar
Kalium absolut tubuh kurang
9erikan Kalium atau
elektrolit IB6>ral
Kalium untuk mencegah hipokalemia harus
ditambahkan IB% Kalium +os+at dapat diberikan
untuk menngurangi beban /l berlebih dari
cairan lain
9erikan 9ikarbonat Diberikan dengan hati2hati untuk memperbaiki
asidosis
'asang selang -& dan
lakukan penghisapan
Mendekompresi lambung dan dapat
menghilanggkan muntah
Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
3ujuan . 9erat badan stabil dan tingkat kekuatan energi tetap
Intervensi Rasional
3imbang 99 tiap hari Mengkaji pemasukan makanan yang
adekuat termasuk absorbsi dan
utilisasinya
3entukan program diet dan
pola makan pasien dan
bandingkan dengan makanan
yang dapat dihabiskan pasien
Mengidenti+ikasi kekurangan dan
penyimpangan dari kebutuhan teraupetik
Auskultasi bising usus, catat
adanya nyeri abdomen, perut
kembung, mual, muntahan
makanan yang belum sempat
dicerna, pertahankan keadaan
puasa sesuai indikasi
)iperglikemia dan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit dapat
menurunkan motilitas6+ungsi lambung
(distensi dan ileus paralitik) yang akan
mempengaruhi pilihan inter"ensi
9erikan makanan cair yang
mengandung Cat makanan dan
elektrolit dengan segera jika
pasien sudah dapat
mentoleransi melalui oral
'emberian makanan peroral lebih baik
jika pasien sadar dan +ungsi
gastrointestinal baik
Identi+ikasi makanan yang
disukai6dikehendaki
@ika makanan yang disuai dapat
dimasukkan dalam perencanaan makan
7ibartkan keluarga6pasien
dalam perencanaan makanan
Meningkatkan rasa keterliatan keluarga5
memeberikan in+ormasi pda keluarga
untuk memahami kebutuhan nutrisi klien
>bser"asi tanda hipoglikemia .
penuruann kesasadaran, kulit
lembab6dingin, nadi cepat,
lapar, sakit kepala, peka
rangsang
Karena metabolisme karbohidrat mulai
terjadi (gula darah akan berkurang, dan
sementara tetap diberikan insulin maka
hipoglikemia mungkin terjadi tanpa
memperhatikan perubahan tingkat
kesadaran% Ini harus ditangani dengan
cepat dan ditangani melalui protokol
yang direncanakan
Kolaborasi
7akukan pemeriksaan gula
darah denggan menggunakan
+inger stick
Analisa di tempat tidur terhadap gula
darah lebih akurat dibandingkan dengan
reduksi urine
'antau pemeriksaan
laboratorium seperti glikosa
darah, aseton, p) dan )/>
&ula darah akan menurun perlahan
dengan pengantian cairan dan terapi
insulin terkontrol% Dengan pemberian
insulin optimal, glukosa akan masuk
dalam sel dan digunakan untuk sumber
kalori% @ika hal ini terjadi kadar aseton
akan menurun dan asidosis dapat
dikoreksi
9erikan pengobatan insulin
secara teratur dengan IB
intermiten6 kontinyu (# D 1;
I16jam) sampai glukosa darah
2#; mg6dl
Insulin reguler memiliki a4itan cepat
karenanya dnegan cepat pula membantu
memindahkann glukosa dalam sel%
'emberian melalui IB merupakan rute
pilihan utama karena absorbsi jaringan
subkutan tidak menentu6lambat%
7akukan konsultasi dengan
ahli diet
9erman+aat dalam perhitungan dan
penyesuaian diet untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien, menja4ab
pertanyaan dan dapat pula membantu
pasien atau orang terdekat untuk
mengembangkan rencana makanan
ASKEP KAD (Ketoasi)osis Dia*eti!+
7"-2%F%- 7E9C"
%. 0E-=EC7"%-
Diabetik ketoasidosis adalah keadaan yang mengan&am hidup komplikasi dari diabetes mellitus
tipe / tergantung insulin dengan &riteria diagnosti& yaitu glukosa > $60 mg;dl# p5 M B ?.3# serum
bikarbonat B/@ mEN;<# ketoanemia atau ketourinia.(Frden <inda# $00@).
Ketoasidosis Diabetik adalah keadaan kega(atan atau akut dari DM tipe "# disebabkan oleh
meningkatnya keasaman tubuh benda1benda keton akibat kekurangan atau defisiensi insulin# di
karakteristikan dengan hiperglikemia# asidosis# dan keton akibat kurangnya insulin ( Still(ell#
/AA$).
Ketoasidosis Diabetik (K%D) adalah keadaan dekompensasi keka&auan metabolik yang ditandai
oleh trias hiperglikemia# asidosis dan ketosis terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut
atau relatif. K%D dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut diabetes melitus (DM) yang
serius dan membutuhkan pengelolaan ga(at darurat. %kibat diuresia osmotik# K%D biasanya
mengalami dehidrasi berat dan dapat sampai menyebabkan syok.
.. E7"9<9="
"nsulin Dependen Diabetes Melitus ("DDM) atau diabetes melitus tergantung insulin disebabkan
oleh destruksi sel . pulau langerhans akibat proses autoimun. Sedangkan non insulin dependen
diabetik melitus (-"DDM) atau diabetes melitus tidak tergantung insulin disebabkan kegagalan
relatif sel . dan resistensi insulin. Cesistensu insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa oleh !aringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa
oleh hati. Sel . tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya. %rtinya ter!adi
defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada
perangsangan sekresi insulin# berarti sel . pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa.
8. 7%-D% D%- =E2%<%
a. 0oliuria
b. 0olidipsi
&. 0englihatan kabur
d. <emah
e. Sakit kepala
f. 5ipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah sistolik $0 mm5g atau > pada saat berdiri)
g. %noreksia# Mual# Muntah
h. -yeri abdomen
i. 5iper'entilasi
!. 0erubahan status mental (sadar# letargik# koma)
k. Kadar gula darah tinggi (> $0 mg;dl)
l. 7erdapat keton di urin
m. -afas berbau aseton
n. .isa ter!adi ileus sekunder akibat hilangnya K: karena diuresis osmotik
o. Kulit kering
p. Keringat
N. Kusmaul ( &epat# dalam ) karena asidosis metabolik
D. 0%794"S"9<9="
Diabetes ketoasidosis disebabakan oleh tidak adanya insulin atau tidak &ukupnya !umlah insulin
yang nyata# keadaan ini mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat# protein dan
lemak. %da tiga gambaran kliniks yang penting pada diabetes ketoasidosis yaitu dehidrasi#
kehilangan elektrolit dan asidosis.
%pabila !umlah insulin berkurang# !umlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang pula.
Disamping itu produksi glukosa oleh hati men!adi tidak terkendali. Kedua faktor ini akan
mengakibatkan hipergikemia. Dalam upaya untuk mnghilangkan glukosa yang berlebihan dari
dalam tubuh# gin!al akan mengekresikan glukosa bersama D sama air dan elektrolit (seperti
natrium# dan kalium). Diurisis osmotik yang ditandai oleh urinasi berlebihan (poliuri) ini kan
menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elekrolit. 0enderita ketoasidosis yang berat dapat
kehilangan kira D kira 6#6 liter air dan sampai 00 hingga 600 mEg natrium# kalium serta klorida
selam periode (aktu $ !am.
%kibat defisiensi insulin yang lain adalah peme&ahan lemak (lipolisis) men!adi asam D asam
lemak bebas dan gliserol. %sam lemak bebas akan diubah men!adi benda keton oleh hati. 0ada
ketoasidosis diabetik tera!di produksi benda keton yang berlebihan sebagai akibat dari
kekurangan insulin yang se&ara normal akan men&egah timbulnya keadaan tersebut. .enda keton
bersifat asam# dan bila bertumpuk dalanm sirkulasi darah# benda keton akan menimbulkan
asidosis metabolik (.runner and suddarth# $00$).
E. 0EMEC"KS%%- D"%=-9S7"K
/. %nalisa Darah
a) Kadar glukosa darah ber'ariasi tiap indi'idu
b) p5 rendah (6#@ 1?#3)
&) 089$ turun (/0 D 30 mm5g)
d) 5893 turun (B/6 mEg;<)
e) Keton serum positif# .F- naik
f) Kreatinin naik
g) 5t dan 5b naik
h) <eukositosis
i) 9smolalitas serum meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 m9sm;l
$. Elektrolit
a) Kalium dan -atrium dapat rendah atau tinggi sesuai !umlah &airan yang hilang (dehidrasi).
b) 4osfor lebih sering menurun
3. Frinalisa
a) <eukosit dalam urin
b) =lukosa dalam urin
. EK= gelombang 7 naik
6. MC" atau 871s&an
6. 4oto toraks
4. 0E-%7%<%KS%-%%-
0rinsip terapi K%D adalah dengan mengatasi dehidrasi# hiperglikemia# dan ketidakseimbangan
elektrolit# serta mengatasi penyakit penyerta yang ada.
0enga(asan ketat# KF !elek masuk 58F;"8F
/. 4ase ";=a(at :
a. Cehidrasi
a) .erikan &airan isotonik -a8l 0#AG atau C< $< loading dalam $ !am pertama# lalu @0 tpm
selama !am# lalu 30160 tpm selama /@ !am (16<;$!am)
b) %tasi syok (&airan $0 ml;kg ..;!am)
&) .ila syok teratasi berikan &airan sesuai tingkat dehidrasi
d) Cehidrasi dilakukan bertahap untuk menghindari herniasi batang otak ($ D @ !am).
e) .ila =ula darah B $00 mg;dl# ganti infus dengan D6G
f) Koreksi hipokalemia (ke&epatan maI 0#6mEN;kg..;!am)
g) Monitor keseimbangan &airan
b. "nsulin
a) .olus insulin ker!a &epat (C") 0#/ iu;kg.. (i';im;s&)
b) .erikan insulin ker!a &epat (C") 0#/;kg.. dalam &airan isotoni&
&) Monitor =ula darah tiap !am pada !am pertama# selan!utnya tiap !am sekali
d) 0emberian insulin parenteral diubah ke S8 bila : %=D B /6 mEN;< O$60mgG# 0erbaikan
hidrasi# Kadar 5893
&. "nfus K (tidak boleh bolus)
a) .ila K: B 3mEN;<# beri ?6mEN;<
b) .ila K: 313.6mEN;<# beri 60 mEN;<
&) .ila K: 3.6 1mEN;<# beri $6mEN;<
d) Masukkan dalam -a8l 600&&;$ !am
d. "nfus .i&arbonat
.ila p5 ?#/# tidak diberikan
e. %ntibiotik dosis tinggi
.atas fase " dan fase "" sekitar =DC $60 mg;dl atau reduksi
$. 4ase "";Maintenan&e:
a. 8airan maintenan&e
a) -a&l 0.AG atau D6 atau maltose /0G bergantian
b) Sebelum maltose# berikan insulin reguler "F
b. Kalium
0erenteral bila K: $0 mg;d< atau badan terasa tidak enak.
&. Saat sakit# makanlah sesuai pengaturan makan sebelumnya. .ila tidak nafsu makan# boleh
makan bubur atau minuman berkalori lain.
d. Minumlah yang &ukup untuk men&egah dehidrasi.
=. K9M0<"K%S"
/. %CDS (adult respiratory distress syndrome)
0atogenesis ter!adinya hal ini belum !elas# kemungkinan akibat rehidrasi yang berlebihan# gagal
!antung kiri atau perubahan permeabilitas kapiler paru.
$. D"8 (disseminated intra'as&ular &oagulation)
3. Edema otak
%danya kesadaran menurun disertai dengan ke!ang yang ter!adi terus menerus akan beresiko
ter!adinya edema otak.
. =agal gin!al akut
Dehidrasi berat dengan syok dapat mengakibatkan gagal gin!al akut.
6. 5ipoglikemia dan hiperkalemia
7er!adi akibat pemberian insulin dan &airan yang berlebihan dan tanpa pengontrolan.
5. K9-SE0 D%S%C KE0EC%E%7%-
". 0engka!ian
/. %namnesis :
P Ci(ayat DM
P 0oliuria# 0olidipsi
P .erhenti menyuntik insulin
P Demam dan infeksi
P -yeri perut# mual# mutah
P 0englihatan kabur
P <emah dan sakit kepala
$. 0emeriksan 4isik :
P 9rtostatik hipotensi (sistole turun $0 mm5g atau lebih saat berdiri)
P 5ipotensi# Syok
P -afas bau aseton (bau manis seperti buah)
P 5iper'entilasi : Kusmual (CC &epat# dalam)
P Kesadaran bisa 8M# letargi atau koma
P Dehidrasi
3. 0engka!ian ga(at darurat :
P %ir(ays : ka!i kepatenan !alan nafas pasien# ada tidaknya sputum atau benda asing yang
menghalangi !alan nafas
P .reathing : ka!i frekuensi nafas# bunyi nafas# ada tidaknya penggunaan otot bantu
pernafasan
P 8ir&ulation : ka!i nadi# &apillary refill
. 0engka!ian head to toe
a. Data subyektif :
P Ci(ayat penyakit dahulu
P Ci(ayat penyakit sekarang
P Status metabolik
"ntake makanan yang melebihi kebutuhan kalori# infeksi atau penyakit1penyakit akut lain# stress
yang berhubungan dengan faktor1faktor psikologis dan so&ial# obat1obatan atau terapi lain yang
mempengaruhi glukosa darah# penghentian insulin atau obat anti hiperglikemik oral.
b. Data 9byektif :
/) %kti'itas ; "stirahat
=e!ala : <emah# letih# sulit bergerak;ber!alan# kram otot# tonus otot menurun# gangguan
istrahat;tidur
7anda : 7akikardia dan takipnea pada keadaan istrahat atau aktifitas# letargi ;disorientasi# koma
$) Sirkulasi
=e!ala : %danya ri(ayat hipertensi# "M akut# klaudikasi# kebas dan kesemutan pada ekstremitas#
ulkus pada kaki# penyembuhan yang lama# takikardia.
7anda : 0erubahan tekanan darah postural# hipertensi# nadi yang menurun;tidak ada# disritmia#
krekels# distensi 'ena !ugularis# kulit panas# kering# dan kemerahan# bola mata &ekung.
3) "ntegritas; Ego
=e!ala : Stress# tergantung pada orang lain# masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi
7anda : %nsietas# peka rangsang
) Eliminasi
=e!ala : 0erubahan pola berkemih (poliuria)# nokturia# rasa nyeri;terbakar# kesulitan berkemih
(infeksi)# "SK baru;berulang# nyeri tekan abdomen# diare.
7anda : Frine en&er# pu&at# kuning# poliuri ( dapat berkembang men!adi oliguria;anuria# !ika
ter!adi hipo'olemia berat)# urin berkabut# bau busuk (infeksi)# abdomen keras# adanya asites#
bising usus lemah dan menurun# hiperaktif (diare)
6) -utrisi;8airan
=e!ala : 5ilang nafsu makan# mual;muntah# tidak mematuhi diet# peningkatan masukan
glukosa;karbohidrat# penurunan berat badan lebih dari beberapa hari;minggu# haus# penggunaan
diuretik (7hiaLid)
7anda : Kulit kering;bersisik# turgor !elek# kekakuan;distensi abdomen# muntah# pembesaran
tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah)# bau halisitosis;manis#
bau buah (napas aseton)
6) -eurosensori
=e!ala : 0using;pening# sakit kepala# kesemutan# kebas# kelemahan pada otot# parestesi#
gangguan penglihatan
7anda : Disorientasi# mengantuk# alergi# stupor;koma (tahap lan!ut)# gangguan memori (baru#
masa lalu)# ka&au mental# refleks tendon dalam menurun (koma)# aktifitas ke!ang (tahap lan!ut
dari DK%).
?) -yeri;kenyamanan
=e!ala : %bdomen yang tegang;nyeri (sedang;berat)
7anda : Ea!ah meringis dengan palpitasi# tampak sangat berhati1hati
@) 0ernapasan
=e!ala : Merasa kekurangan oksigen# batuk dengan;tanpa sputum purulen (tergantung adanya
infeksi;tidak)
7anda : <apar udara# batuk dengan;tanpa sputum purulen# frekuensi pernapasan meningkat
A) Keamanan
=e!ala : Kulit kering# gatal# ulkus kulit
7anda : Demam# diaphoresis# kulit rusak# lesi;ulserasi# menurunnya kekuatan umum;rentang
gerak# parestesia;paralisis otot termasuk otot1otot pernapasan (!ika kadar kalium menurun dengan
&ukup ta!am).
/0) Seksualitas
=e!ala : Cabas 'agina (&enderung infeksi)
Masalah impoten pada pria# kesulitan orgasme pada (anita
//) 0enyuluhan;pembela!aran
=e!ala : 4aktor resiko keluarga DM# !antung# stroke# hipertensi. 0enyembuhan yang lambat#
penggunaan obat sepertii steroid# diuretik (thiaLid)# dilantin dan fenobarbital (dapat
meningkatkan kadar glukosa darah). Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai
pesanan. Cen&ana pemulangan : Mungkin memerlukan bantuan dalam pengaturan diet#
pengobatan# pera(atan diri# pemantauan terhadap glukosa darah.
"". Diagnosa Kepera(atan yang mungkin timbul
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan kemampuan bernapas
b. Defisit 'olume &airan berhubungan dengan pengeluaran &airan berlebihan (diuresis
osmoti&) akibat hiperglikemia
&. Cisiko tinggi ter!adinya ganguan pertukaran gas b;d peningkatan keasaman (p5 menurun)
akibat hiperglikemia# glukoneogenesis# lipolysis
""". Cen&ana Kepera(atan
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan kemampuan bernapas
Kriteria 5asil :
1 0ola nafas pasien kembali teratur.
1 Cespirasi rate pasien kembali normal.
1 0asien mudah untuk bernafas.
"nter'ensi:
/. Ka!i status pernafasan dengan mendeteksi pulmonal.
$. .erikan fisioterapi dada termasuk drainase postural.
3. 0enghisapan untuk pembuangan lendir.
. "dentifikasi kemampuan dan berikan keyakinan dalam bernafas.
6. Kolaborasi dalam pemberian therapi medis
b. Defisit 'olume &airan berhubungan dengan pengeluaran &airan berlebihan (diuresis osmoti&)
akibat hiperglikemia
Kriteria 5asil :
P 77J dalam batas normal
P 0ulse perifer dapat teraba
P 7urgor kulit dan &apillary refill baik
P Keseimbangan urin output
P Kadar elektrolit normal
P =DS normal

"nter'ensi :
/. 9bser'asi pemasukan dan pengeluaran &airan setiap !am
$. 9bser'asi kepatenan atau kelan&aran infus
3. Monitor 77J dan tingkat kesadaran tiap /6 menit# bila stabil lan!utkan untuk setiap !am
. 9bser'asi turgor kulit# selaput mukosa# akral# pengisian kapiler
6. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium :
P 5ematokrit
P .F-;Kreatinin
P 9smolaritas darah
P -atrium
P Kalium
6. Monitor pemeriksaan EK=
?. Monitor 8J0 (bila digunakan)
@. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam :
P 0emberian &airan parenteral
P 0emberian therapi insulin
P 0emasangan kateter urine
P 0emasangan 8J0 !ika memungkinkan
&. Cisiko tinggi ter!adinya ganguan pertukaran gas b;d peningkatan keasaman ( p5
menurun) akibat hiperglikemia# glukoneogenesis# lipolisis
Kriteria 5asil :
P CC dalam rentang normal
P %=D dalam batas normal :
P p5 : ?#36 D ?#6 5893 : $$ D $6
P 09$ : @0 D /00 mm5g .E : 1$ sampai :$
P 089$ : 30 D 0 mm5g
"nter'ensi :
/. .erikan posisi fo(ler atau semifo(ler ( sesuai dengan keadaan klien)
$. 9bser'asi irama# frekuensi serta kedalaman pernafasan
3. %uskultasi bunyi paru
. Monitor hasil pemeriksaan %=D
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam :
P 0emeriksaan %=D
P 0emberian oksigen
P 0emberian koreksi biknat ( !ika ter!adi asidosis metabolik)

D%47%C 0FS7%K%
.uku %!ar "lmu 0enyakit Dalam. Ed # !ilid """. ($006). 2akarta: 4KF"
8arpenito# <ynda 2uall ($000)# .uku saku Diagnosa Kepera(atan# Edisi @# E=8# 2akarta
8or(in# EliLaeth 2. ($00/). .uku Saku 0atofisiologi. 2akarta:E=8
5all# 2asse ..# S&hmitt# =regors %.( $00?). 8riti&al 8are: 2ust 7he 4a&ts. FS%: M& =ra(15ill
8ompanies in&
<ong# .arbara 8. (/AA6). 0era(atan Medi&al .edahK Suatu 0endekatan 0roses Kepera(atan.
FS%: Mosby
Morton# patri&ia =on&e dkk. ($006). 8riti&al 8are -ursing % 5olistik %pproa&h.@th ed. FS%:
<ippin&ot
Krisanty 0aula# dkk. %suhan Kepera(atan =a(at Darurat. 8etakan 0ertama# 2akarta# 7rans "nfo
Media# $00A.

Anda mungkin juga menyukai