USTEK - GIS PDPJG

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Kota Padang Panjang dengan luas lebih kurang 23 kilometer persegi merupakan suatu daerah yang terletak pada ketinggian 650-850 meter di atas permukaan laut dengan kondisi topografi bergelombang. alamnya. Roda perekonomian masyarakat Kota Padang Panjang terutama disandarkan kepada sektor perdagangan, pertanian, peternakan dan pariwisata. Hasil alam yang ada di Kota Padang Panjang dainataranya adalah kapur yang memberi manfaat terhadap perkembangan industri. Selain itu, Kota Padang Panjang juga terkenal sebagai kota Pendidikan, terutama pondok pesantrennya. Di Kota ini setidaknya terdapat empat pondok pesantren ternama yaitu Serambi Mekkah, Thawalib Putri, Diniyah Putri, dan Kauman Muhammadiyah. Mekkah. Potensi yang dimiliki oleh Kota Padang Panjang sebagaimana yang digambarkan di atas tentu membutuhkan suatu sistem informasi yang baik, sehingga dapat diakses dengan cepat tanpa melibatkan banyak pihak agar keputusan terhadap perencanaan dan pengelolaan pembangunan dapat dilakukan lebih cepat, tepat dan terarah. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi digital yang begitu pesat sekarang ini dapat dimanfaatkan bagi perencanaan dan pengelolaan pembangunan. Teknologi digital ini Dengan berlatar pendidikan Islam yang termasyhur itu, Kota Padang Panjang pun dijuluki Kota Serambi Kondisi ini membuat Kota Padang Panjang sangat terkenal akan kebersihan, kesejukan dan keindahan

(komputerisasi) diharapkan mampu menyimpan, memproses, meng-update, menyajikan serta menganalisa data secara cepat, efektif dan efisien. Permasalahan yang kompleks dapat diselesaikan dengan mudah dengan membuat model-model yang telah diformulasikan. Kompleknya permasalahan yang disebabkan oleh berbagai kegiatan yang saling berkaitan dan makin banyaknya faktor yang perlu dipertimbangkan, membutuhkan penangan masalah secara efektif dan efisien. Dalam kondisi yang demikian, tentunya diperlukan alat dan metoda atau model yang akan digunakan untuk memecahkan masalah sehingga dicapai hasil yang yang optimal. Dalam konteks perencanaan dan pengelolaan wilayah selalu berhadapan dengan permasalahan yang kompleks,

basisdata dan informasi menjadi sangat penting yang perlu diolah dan dianalisa secara cepat. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 80 sampai 90 % informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah (perkotaan/kabupaten, propinsi) adalah informasi yang terkait atau mengacu pada ruang/lokasi (data geografis), seperti informasi tentang kawasan (zoning), jalan, bangunan/perumahan, fasilitas perkantoran, fasilitas pendidikan, hutan, pariwisata, sumber daya alam, dlsb. Begitu pentingnya faktor keruangan di dalam setiap aktivitas pembangunan, maka perencanaan dan pengelolaan harus selalu didukung oleh tersedianya informasi keruangan yang rinci, akurat dan mutakhir. Data ruang mentah perlu diolah secara cepat dan efektif menjadi satu bentuk informasi. Selanjutnya penanganan dan sajian informasi keruangan tersebutlah yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan atau dasar pemikiran untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.

Penggabungan ilmu keruangan (geografi) dan ilmu srta teknologi komputer yang kurun belakangan ini makin berkembang pesat, telah melahirkan satu bidang kajian sistem informasi bereferensi keruangan yang disebut dengan Sistem Informasi Geografis atau lebih dikenal dengan Geographic Information System (GIS). Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai produk aplikasi GIS telah banyak membantu pengelolalaan dan pemanipulasian data spasial dan non spasial. Hal ini dapat menjadi suatu perhatian bahwa tidak dapat diragukan lagi bahwa aplikasi GIS membuat kontribusi yang berarti dalam memfasilitasi penyediaan, penggabungan (integrasi) dan penyajian (presentasi) informasi. GIS merupakan suatu alat yang ampuh dalam penyediaan informasi bereferensi geografis untuk mendukung analisis dan pengambilan keputusan berbagai sektor kegiatan dan pengelolaan lingkungan. Pembangunan suatu sistem informasi geografis harus benarbenar disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna. Walaupun pada saat ini telah tersedia banyak software khusus mengenai SIG, pemahaman terhadap pengoperasian software ini membutuhkan waktu dan latihan secara kontinu. Software tersebut pada umumnya masih menggunakan Bahasa Inggris, sehingga terdapat kendala bahasa dalam penggunaannya, dan tidak user friendly. Selain itu, software tersebut juga belum disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna. Permasalahan ini dapat diatasi dengan membuat suatu program SIG yang dilengkapi dengan suatu tampilan muka atau Graphical User Interface (GUI). Berdasarkan pemaparan di atas, maka sangat diperlukan suatu sistem informasi Kota Padang Panjang yang telah dilengkapi dengan suatu Graphical User Interface. 1.2. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat suatu sistem informasi geografis Kota Padang Panjang yang telah dilengkapi dengan Graphical User Interface. 1.3. MANFAAT KEGIATAN Dengan tersedianya sistem informasi geografis Kota Padang Panjang yang telah dilengkapai GUI maka : Software yang dibangun lebih aplikatif dan lebih mudah untuk dimengerti spesifik karena telah disesuaikan dengan kebutuhan teknologi tentang pengguna data dengan mengaplikasikan keputusan

Graphical User Interface. Penyediaan serta pengambilan sesuatu yang bersifat keruangan (spatial) akan lebih cepat, tepat dan akurat. 1.4. RUANG LINGKUP KEGIATAN Data spatial (peta) utama yang digunakan dalam kegiatan ini adalah peta digital Kota Padang Panjang hasil digitasi foto udara Kota Padang Panjang tahun 2002. Kegiatan konsultan adalah untuk meng-update peta digital yang sudah ada dan memasukkan data atribut pada peta tersebut. Sistem informasi geografis Kota Padang Panjang yang akan dibangun meliputi pembangunan informasi : jaringan jalan : nama, panjang, lebar, kondisi, jenis permukaan jalan, foto bangunan kantor pemerintah : nama kantor, nama kepala, jumlah pegawai, alamat, foto bangunan sekolah : nama sekolah, nama kepala sekolah, jumlah murid, jumlah guru, jumlah ruangan, kondisi umum sekolah, alamat, foto bangunan kesehatan : nama fasilitas kesehatan, nama kepala, foto

bangunan pasar : nama pasar, jumlah toko, jenis barang dagangan, foto pariwisata : nama lokasi wisata, fasilitas, foto dan video potensi sumber daya alam : jenis sumber daya alam, kandungan

BAB II PENGALAMAN PERUSAHAAN

2.1. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN CV. Gasitech Consultant didirikan pada tanggal 17 Juni 2003 dengan tujuan untuk memberikan kontribusi positif pada dunia jasa konsultan Indonesia pada umumnya dan Sumatera Barat pada khususnya. Secara umum CV. Gasitech Consultant bergerak di bidang jasa perencanaan teknik sipil, survey dan pemetaan, sistem informasi geografis (GIS), digital mapping dan remote sensing. Dalam perencanaan ke depan perusahaan, CV. Gasitech Consultant akan lebih memfokuskan diri pada bidang GIS, digital mapping dan remote sensing. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan yang bergerak dalam bidang GIS, digital mapping dan remote sensing di Sumatera Barat sangat sedikit, sehingga potensi untuk pengembangan diri di bidang tersebut sangatlah terbuka. Pemfokusan bidang kerja perusahaan juga dilatarbelakangi dengan potensi dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh perusahaan. 2.2. RUANG LINGKUP PELAYANAN

CV. Gasitech Consultant menyediakan pelayanan konsultasi untuk keperluan pemerintah, swasta maupun institusi lainnya. Jenis dan bentuk pelayanan yang disediakan antara lain : 1. Bidang Survey dan Pemetaan a. b. c. d. e. f. g. h. Survey dan Pemetaan untuk perencanaan jalan raya Survey dan Pemetaan untuk perencanaan bandar udara Survey higrorafi dan pemetaan bawah laut untuk perencanaan pelabuhan dan sungai Survey dan Pemetaan untuk perencanaan wilayah dan tata ruang Survey dan Pemetaan untuk perencanaan irigasi & pengairan Survey dan pemetaan untuk perencanaan pemukiman transmigrasi Survey dan pemetaan serta pematokan untuk penetapan batas wilayah/daerah Survey dan pemetaan untuk perencanaan jaringan transmisi 2. Bidang GIS, Digital Mapping dan Remote Sensing a. b. c. d. e. f. g. h. a. b. Konversi peta kertas/konvensional ke peta digital Konversi data raster ke dalam bentuk vektor Studi kelayakan bagi pembangunan GIS Pembangunan Basis Data GIS suatu wilayah / kawasan Pembangunan Aplikasi GIS untuk berbagai keperluan Integrasi interface Pemotretan udara (Aerial Photography) Pengadaan foto satelit Perencanaan Bangunan Perencanaan Jalan Raya dan Jembatan sistem dan multimedia GIS dengan user

3. Bidang Perencanaan Teknik Sipil

c. d. e. f. g.

Perencanaan Bandar Udara Perencanaan Dermaga Perencanaan Waduk dan Saluran Irigasi Perencanaan Arsitektur Perencanaan Tata Ruang Kota, dll

2.3. SUMBER DAYA PERUSAHAAN Peralatan dan fasilitas yang dimiliki oleh CV. Gasitech Consultant pada saat ini adalah sebagai berikut : 1. Peralatan Survey a. Theodolit b. Waterpass c. GPS 2. Perangkat Keras
a. b. c. d. e. f. g. h.

1 Unit 1 Unit 2 Unit 2 Unit 5 Unit 2 Unit 1 unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 1 Unit

Notebook Pentium 4 Komputer Pentium 4 Komputer Pentium 3 Plotter A1 Printer A3 Printer A4 Scanner LCD Projector

2.4. PENGALAMAN PERUSAHAAN Pengalaman perusahaan dalam kurun waktu tujuh tahun terahkir dapat dilihat pada tabel berikut serta uraian pengalaman perusahaan dapat dilihat pada lampiran pengalaman perusahaan CV. Gasitech Consultant.

BAB III APRESIASI TERHADAP KAK

3.1. PEMAHAMAN KAK Berdasarkan pemahaman dan analisis secara mendalam oleh Konsultan terhadap KAK yang disusun oleh pengguna jasa, maka pelaksanaan pekerjaan pada dasarnya merupakan bagaimana penyedia jasa mampu untuk membuat suatu sistem informasi geografis Kota Padangpanjang. Pada kegiatan tahun 2007 ini, sistem informasi tersebut difokuskan pada : ruas jalan yang ada di Kota Padangpanjang fasilitas perkantoran fasilitas pendidikan fasilitas kesehatan fasilitas bangunan pasar potensi pariwisata, dan potensi sumber daya alam

Secara umum, untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dan berdasarkan analisa konsultan, maka pekerjaan dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pelaksanaan lapangan dan tahap pelaksanaan di studio (kantor). Tahap pelaksanaan lapangan merupakan suatu tahapan dimana konsultan melakukan updating langsung ke lapangan, terutama untuk updating data spatial. Sejalan dengan updating data spatial tersebut maka konsultan juga langsung mengakuisisi data atribut sebagai masukan nantinya pada data spatial. Sedangkan pada tahap pelaksanaan di studio/kantor akan meliputi pembuatan software GIS Kota Padang Panjang yang telah dilengkapi dengan Graphical User Interface.

BAB IV METODOLOGI KEGIATAN

4.1. UMUM Secara umum beberapa tahapan yang diperlukan untuk pembangunan Sistem Informasi Geografis Kota Padang Panjang adalah sebagai berikut : 1. Konsultasi Awal 2. Survey Lapangan 3. Pengolahan Data dan Penggambaran 4. Pembangunan Software 5. Ujicoba Software 6. Pelaporan Secara lebih rinci metodologi ini akan dijelaskan pada sub bab berikut. 4.1.1 KONSULTASI AWAL Pada tahap ini konsultan akan melakukan diskusi secara mendalam dengan Pihak Pengguna Jasa tentang rencana kerja secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh pihak konsultan. Rencana Laporan kerja konsultan tersebut Konsultasi tertuang ini dalam bentuk untuk Pendahuluan. bertujuan

menyamakan pandangan antara pihak pengguna dan penyedia jasa serta sekaligus untuk mendapatkan persetujuan pihak pengguna jasa tentang rencana kerja yang akan dilakukan. Pertemuan ini sekaligus dimanfaatkan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik pengguna jasa sehubungan dengan pembangunan sistem informasi geografis Kota Padangpanjang.

4.1.2 TAHAP SURVEY LAPANGAN Setelah diperoleh kebutuhan spesifik pengguna, maka sebelum ke lapangan akan menyiapkan form khusus untuk updating data spatial dan form pengambilan data atribut. Panduan updating data spatial diperoleh dari plotting peta digital Padangpanjang yang telah ada. Form khusus untuk data atribut akan disesuaikan dengan kebutuhan isian data yang akan digunakan, misalnya data atribut untuk fasilitas kesehatan tentu akan berbeda dengan kebutuhan data atribut untuk fasilitas pendidikan. Updating data spatial juga akan dilakukan dengan bantuan peralatan GPS. GPS yang akan digunakan oleh konsultan adalah GPS khusus untuk GIS/Mapping yaitu Mobile Mapper keluaran dari Thales Navigation. Ketelitian dari GPS ini adalah kecil dari 7 meter untuk real time accuracy dan mencapai sub meter (kecil dari satu meter) untuk post processing. Pada pengolahan data nantinya konsultan akan menggunakan metode post processing. Untuk itu, maka minimal akan digunakan dua buah GPS, satu sebagai rover untuk pengambilan data lapangan dan satu lagi sebagai base station yang akan difungsikan untuk mengkoreksi data rover. Dengan metode ini maka peta yang dihasilkan akan lebih sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan. 4.1.3 TAHAP PENGOLAHAN DATA DAN PENGGAMBARAN Setelah tahap pengumpulan data, maka tahap selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data serta penggambaran. Koordinat hasil pemindaian yang telah diambil di lapangan menggunakan GPS diinput, diolah dan dianalisis melalui suatu software Office Mobile Mapper ke komputer dan langsung dibuat gambar/petanya. Software lain yang digunakan pada tahapan ini adalah Microsoft Excel, Autocad Map dan Autocad 2008. Metode proses koordinat GPS dilakukan dengan metode post processing. Artinya, data mentah hasil tracking lapangan dikoreksi dengan

data yang ada pada base station sehingga ketelitian koordinat yang dihasilkan bisa mencapai lebih kecil dari satu meter. 4.1.4 TAHAP PEMBANGUNAN SOFTWARE Setelah proses penggambaran dan data tersusun dengan baik, maka dilanjutkan dengan pembangunan software GIS. Software dibangun menggunakan software khusus, yaitu Mapinfo dan untuk tampilan muka (user interface) digunakan software MapBasic dan Visual Basic . Pembangunan software dimulai dengan pembagian data spasial sesuai dengan pengklasifikasian layer yang diinginkan, seperti batas administrasi, peta jalan, peta bangunan, peta perkantoran, peta pendidikan, dan lain sebagainya. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemasukan data atribut, seperti data nama ruas jalan, dimensi jalan, nama fasilitas perkantoran beserta rinciannya, nama fasilitas kesehatan beserta rinciannya, dll. Setelah data spasial dan data atribut selesai dimasukkan, maka tahapan selanjutnya adalah pembangunan user interface. Pembangunan user interface ini nantinya akan disesuaikan dengan keinginan spesifik pengguna. Pada dasarnya, user interface yang akan dibanguna nantinya akan terdiri dari tiga kelompok utama yaitu :
o o o

Ruang untuk tampilan peta Tombol/icon untuk navigasi peta dan browser Ruang untuk tampilan informasi

4.1.5 TAHAP UJICOBA SOFTWARE Setelah software selesai dibangun maka dilakukan ujicoba software dengan cara menginstalkan software dan menjalankannya pada komputer pemilik kegiatan. Jika terdapat permasalahan akan langsung dilakukan perbaikan sehingga software dapat difungsikan sebagaimana mestinya.

4.1.6 TAHAP PELATIHAN Setelah ujicoba software berjalan dengan baik, maka tahapan selanjutnya yang akan dilaksanakan konsultan adalah pelatihan bagi staf pengguna jasa dalam mengoperasikan dan memelihara software yang telah dibuat. 4.1.7 TAHAP PELAPORAN Pada tahap ini dilakukan pelaporan dan pembuatan album peta dari kegiatan yang dilaksanakan. Laporan terdiri dari 4 jenis laporan : 1. Laporan Pendahuluan, yang berisi tentang rencana dan metode kegiatan 2. Laporan Bulanan, yang berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan selama bulan yang bersangkutan. Laporan bulanan ini dibuat setiap akhir bulan kegiatan. 3. Laporan Akhir, yang berisi rangkuman kegiatan selama pelaksanaan kegiatan Sedangkan produk akhir dari kegiatan ini yang dilampirkan bersamaan dengan laporan akhir adalah : kerja yang akan dilakukan untuk pelaksanaan

1. 2.

Software sistem informasi geografis Kota Padangpanjang. Album peta Kota Padangpanjang

BAB V RENCANA KERJA DAN WAKTU PELAKSANAAN

5.1. RENCANA KERJA Rencana kerja kegiatan yang akan disajikan pada bab berikut dibuat berdasarkan metodologi yang telah dibuat pada Bab sebelumnya. 1. Secara berurutan rencana kerja yang akan dilakukan adalah : Mobilisasi dan Rapat Konsolidasi Personil Setelah penandatanganan kontrak konsultan akan langsung memobilisasi keseluruhan anggota tim, baik tenaga ahli maupun tenaga ahli pendukung. Setelah itu diadakan rapat konsolidasi internal agar semua personil mempunyai pandangan yang sama terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. 2. Konsultasi Awal Pada tahap ini dilakukan konsultasi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa untuk memantapkan rencana kerja yang akan dilaksanakan. Sebagai bahan diskusi, konsultan pada tahap ini mengajukan draft dari Laporan Pendahuluan yang berisi rencana kerja dari konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan. 3. Pembuatan Laporan Pendahuluan Setelah konsultasi awal, maka saran dan masukan hasil diskusi pada konsultasi awal dituangkan dalam bentuk Laporan Pendahuluan yang telah disempurnakan. 4. Survei Lapangan Survei lapangan dilaksanakan untuk updating data spatial dan akuisisi data atribut yang akan diinput pada data spatial.

5.

Pengolahan Data dan Penggambaran Pada tahap ini dilakukan pengolahan data hasil survei lapangan dan penggambarannya.

6.

Pembuatan software GIS Pada tahap ini dilakukan pembutan software GIS berdasarkan datra spasial dan data atribut yang tersedia.

7.

Ujicoba Software Setelah software GIS, maka software yang dihasilkan diujicoba untuk memastikan kinerja dari produk tersebut berjalan dengan baik.

8.

Pelatihan Setelah ujicoba software terlaksana dengan baik, maka dilakukan pelatihan untuk beberapa orang staf pengguna jasa yang nantinya akan mengoperasikan dan memaintance software yang telah dibangun.

9.

Laporan Bulanan Laporan bulanan dibuat setiap bulan di setiap akhir bulan kegiatan.

10.

Konsultasi Akhir Konsultasi akhir dilakukan untuk memastikan ketercapaian tujuan yang diinginkan pengguna jasa sekaligus meminta rekomendasi terhadap bentuk laporan akhir dan produk akhir yang akan dihasilkan.

11.

Pembuatan Laporan Akhir Laporan akhir dibuat pada akhir kegiatan yang berisi rangkuman keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh konsultan disertai lampiran produk akhir yang berupa: Software sistem informasi geografis. Album peta

5.2. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN Berdasarkan rencana kerja pada Sub Bab 5.1., maka rencana kerja kegiatan konsultan adalah seperti yang diperlihatkan pada Tabel 5.1. berikut ini. Tabel 5.1. Jadwal kerja konsultan N o I 1 2 3 4 5 II 6 7 8 9 III 1 1 0 1

Kegiatan

1 2

1. Mobilisasi dan Rapat Konsolidasi Personil 2. Konsultasi Awal 3. Laporan Pendahuluan 4. Survey lapangan 5. Pengolahan data dan penggambaran 6. Pembuatan software 7. 8. 9. 1 GIS Ujicoba software GIS Pelatihan Laporan Bulanan Konsultasi Akhir

0. 1 Laporan Akhir 1.

BAB VI TENAGA AHLI DAN FASILITAS PENDUKUNG


6.1. TENAGA AHLI PROFESSIONAL Tabel 6.1. memperlihatkan nama tenaga ahli dan jabatannya yang akan dimobilisasi untuk melaksanakan kegiatan ini. Kualifikasi dan pengalaman tenaga ahli telah memenuhi yang disyaratkan pada KAK. Pengalaman dari masing-masing tenaga ahli professional secara lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 2. Tabel 6.1. Daftar tenaga ahli professional. No . 1. 2. 3. 4. Jabatan Team Leader Ahli Teknik Sipil Ahli Geodesi Ahli Informatika Nama Ir. Alconery Zulfa Hendra, ST Aulia Farkah, ST Agung Prabowo, ST Jml 1 1 1 1 Kualifikasi Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Geodesi Teknik Informatika Pengalam an 13 10 6 10

6.2. TENAGA AHLI DAN TANGGUNGJAWABNYA Tanggung jawab masing-masing tenaga professional yang akan dimobilisasi konsultan dalam kegiatan penyusunan sistem informasi geografis Kota Padangpanjang adalah sebagai berikut :
1.

Team Leader Tugas dan tanggung jawab Team Leader sebagai berikut: melakukan koordinasi atas semua pekerjaan dan semua tenaga/personil yang terlibat dalam pekerjaan pembangunan sistem informasi geografis. Membuat laporan kegiatan sesuai yang telah disyaratkan.

bertanggung jawab atas produk akhir kegiatan yang berupa software sistem informasi geografis dan album peta Kota Padangpanjang.

bertanggung jawab atas ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai yang telah ditetapkan.

2.

Ahli Teknik Sipil Tugas dan tanggung jawab :

Memberi petunjuk kepada surveyor tentang data-data jalan dan bangunan perlu disurvei. mengumpulkan data sekunder baik pada instansi

Prasarana Jalan/Pekerjaan Umum, maupun pada instansiinstansi terkait lainnya untuk melengkapi data dari hasil survei lapangan/data primer.

memeriksa, mengolah dan menganalisis data hasil survei. bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian data jalan dan bangunan.

3. Ahli Geodesi Tugas dan tanggung jawab

mengolah peta digital untuk keperluan pembangunan sistem informasi geografis. bekerjasama dengan ahli pemograman untuk

pembangunan sistem informasi geografis. mengendalikan surveyor dan pembantu surveyor serta memberi petunjuk seperlunya dalam pelaksanaan survei pengukuran dan pengumpulan data. mengumpulkan data sekunder baik pada instansi Prasarana Jalan/Pekerjaan Umum, maupun pada instansiinstansi terkait untuk melengkapi data dari hasil survei lapangan/data primer.

bertanggung jawab atas hasil pengolahan data, kebenaran dan ketelitian hasil survei serta ketepatan yang waktu telah pelaksanaannya ditetapkan. sesuai dengan waktu

4. Ahli Informatika Komputer Tugas dan tanggung jawab : Membangun software sistem informasi geografis yang telah dilengkapi user interface. Bertanggung jawab terhadap kelancaran eksekusi software yang dibangun. Bertanggung jawab atas ketepatan waktu pelaksanaan tugas yang diembannya.

6.3. FASILITAS PENDUKUNG Tabel 6.3. memperlihatkan fasilitas pendukung yang dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan Tabel 6.3. Fasilitas pendukung No. Jenis Alat Merk/Spesifikasi A. Fasilitas Lapangan 1. GPS Mobile Mapper Thales Navigation /ketelitian 2. Camera <7m Nikon >2MP Leica 1 1 Jumlah (unit) 2

Digital 3. Distometer B. Fasilitas Kantor 1. Mobil 2. Komputer 3. Printer 4. Plotter 5. Software

Minibus 1 P4 3.0 GHz 2 A3 1 A1 1 Pemrosesan data GPS : Office Mobile Mapper, MsExcel Digitasi/Penggambaran Peta : AutoCad Land Development 2006, AutoCad Map2006 Pembuatan GIS with GUI : MapInfo, MapBasic dan Visual Basic

6.4. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI Pada Tabel 6.3. ditampilkan jadwal penugasan tenaga ahli untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Tabel 6.3. Jadwal penugasan tenaga ahli. No . 1. 2. 3. 4. Bulan ke Nama Personil Posisi 1 2 3 Jml OB 3 3 2 2

Ir. Alconery Team Leader Zulfa Hendra, ST Ahli Teknik Aulia Farkah, ST Agung Prabowo, ST Sipil Ahli Geodesi Ahli Informatika

BAB VII PENUTUP

Demikianlah usulan teknis ini dibuat berdasarkan pemahaman konsultan terhadap kerangka acuan kerja yang ada. Semoga dapat memberikan gambaran kepada pengguna jasa akan kemampuan teknis kami untuk melaksanakan pekerjaan Pembangunan Sistem Informasi Geografis Kota Padang Panjang Propinsi Sumatera Barat. Pihak konsultan berharap semoga kegiatan ini pada nantinya menjadi produk yang berguna bagi seluruh stakeholder.

Anda mungkin juga menyukai