Recording, Mixing, Uji Microphone
Recording, Mixing, Uji Microphone
LABORATORIUM AKUSTIKA JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2010
A. DASAR TEORI Recording Adalah proses menangkap data atau menerjemahkan informasi ke suatu format yang disimpan pada media penyimpanan yang sering disebut sebagai record. Dalam melakukan perekaman suara dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu: 1. Analog Recording Rekaman analog akustika dicapai oleh diafragma mikrofon kecil yang dapat mendeteksi perubahan tekanan atmosfer (gelombang suara akustik) dan dicatat grafis dari gelombang suara pada media seperti sebagai gramofon. Dalam rekaman magnetik, gelombang suara menggetarkan diafragma mikrofon dan diubah menjadi arus listrik yang bervariasi, yang kemudian diubah menjadi medan magnet yang bervariasi oleh elektromagnet, yang membuat representasi dari suara sebagai area magnet pada pita plastik dengan magnetik lapisan di atasnya. Analog reproduksi suara adalah proses terbalik, dengan diafragma pengeras suara yang lebih besar yang menyebabkan perubahan tekanan atmosfer untuk membentuk gelombang suara akustik. gelombang suara elektronik yang dihasilkan juga dapat direkam secara langsung dari perangkat seperti pickup gitar listrik atau synthesizer, tanpa menggunakan akustik dalam proses perekaman selain perlu untuk para musisi untuk mendengar seberapa baik mereka bermain selama sesi perekaman. 2. Digital Recording Digital recording mengubah sinyal suara analog oleh microphone ke bentuk digital dengan proses digitalisasi, yang memungkinkan untuk disimpan dan ditransmisikan oleh berbagai media yang lebih luas. Rekaman audio digital sebagai rangkaian angka biner yang mewakili sampel amplitudo dari sinyal audio pada selang waktu yang sama, pada sample rate begitu cepat sehingga telinga manusia mempersepsikan hasil sebagai suara terus menerus. rekaman digital dianggap berkualitas lebih tinggi dari rekaman analog belum tentu karena mereka memiliki kesetiaan yang lebih tinggi (lebih luas respon frekuensi atau rentang dinamis), tetapi karena format digital dapat mencegah kehilangan banyak kualitas yang ditemukan dalam rekaman analog karena noise dan interferensi elektromagnetik dalam pemutaran, dan kerusakan mekanis atau kerusakan pada media penyimpanan. Sebuah sinyal audio digital harus dikonversi ke bentuk analog selama pemutaran sebelum diterapkan ke loudspeaker atau earphone.
Mixer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mencampurkan berapa input suara sehingga diperoleh satu output suara. Pada sebuah mixer terdapat berbagai channel-channel tombol yang digunakan untuk pengaturan sebuah input sehingga didapatkan output yang diinginkan. Mixer memiliki tiga fungsi utama: 1) Mixing yaitu menjumlahkan sinyal, yang biasanya dilakukan oleh amplifier penjumlah khusus atau dalam kasus digital dengan algoritma sederhana. 2) Routing yaitu memungkinkan routing sinyal sumber ke bus internal atau unit pengolahan eksternal dan efek. 3) Processing, banyak mixer juga menawarkan prosesor pada board (on-board processors), seperti equalizer dan kompresor. Outboard gear (analog) dan plugin software (digital) dapat dimasukkan ke jalur sinyal untuk memperpanjang kemungkinan pengolahan (processing). Tempel gigi dan plugin terbagi dalam dua kategori utama: 1) Prosesor - perangkat ini biasanya dihubungkan secara seri ke jalur sinyal, sehingga sinyal input digantikan dengan sinyal diproses (misalnya equalizer). 2) Efek - efek sementara dapat dianggap sebagai suatu unit yang mempengaruhi sinyal, istilah ini banyak digunakan untuk menggambarkan unit yang dihubungkan secara paralel dengan jalur sinyal dan karena itu mereka menambah suara yang ada, tetapi tidak menggantikannya. Contohnya, termasuk reverb dan delay. Umumnya: 1) Prosesor: Faders - digunakan untuk melemahkan atau meningkatkan tingkat sinyal. Pan pots - digunakan untuk menggeser sinyal ke kiri atau kanan dan di sekitar juga belakang dan depan. Equalizers - digunakan untuk memanipulasi kandungan frekuensi sinyal. Compressors - digunakan untuk memanipulasi konten dinamis dari sinyal. Di antara banyak aplikasi yang mereka dapat bahkan fluktuasi tingkat penyanyi, atau membentuk kembali amplop dinamis instrumen perkusi (misalnya menambahkan serangan untuk senar a). Gates - digunakan terutama untuk melemahkan tingkat sinyal rendah, misalnya, tumpahan tendangan pada rekaman snare (senar).
2) Efek: Reverbs - digunakan untuk mensimulasikan refleksi batas yang dibuat dalam ruang nyata, tetapi juga menambahkan rasa ruang untuk dinyatakan 'kering' rekaman. Delays - paling umum digunakan untuk menambah gema berbeda sebagai efek kreatif. Di dalam mixing ada istilah feed in dan feed out. Feed in berarti dinaikkan, maksudnya suara yang dimixing dinaikkan bassnya. Feed out berarti diturunkan, maksudnya suara yang dimixing diturunkan trebelnya. Microphone Terdapat kanal balance dan unbalance untuk input dan output microphone. Dalam satu kanal input microphone terdapat berbagai tombol yang berfungsi untuk mengatur suara, antara lain: 1) Gain berfungsi menguatkan sinyal masuk yang rendah menjadi sinyal yang lebih kuat, gain berbeda dengan volume. 2) Equalizer berfungsi sebagai pengaturan high tone (trebel), medium tone, low tone (bass). 3) Aux berfungsi sebagai bantuan untuk pengaturan nada. 4) Balance berfungsi untuk mengatur keseimbangan output suara antara speaker kanan maupun speaker kiri. 5) Volume berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan intensitas suara. Semua tombol-tombol terintegrasi menjadi satu sehingga dapat diatur sesuai dengan kenyamanan atau suasana yang diinginkan dan dikeluarkan melalui speaker. Selain mixer, terdapat alat-alat seperti limiter, amplifier, serta soundcard. Soundcard berfungsi untuk menghubungkan antara mixer dan komputer. Ibaratnya seperti ADC dan DAC, mixer sebagai analog dan komputer sebagai digital. Untuk recording, menggunakan mic dan mengolah datanya menggunakan cool edit pro. Di dalam cool edit, dapat menggabungkan suara yang istilahnya dinamakan mixing. Sebuah mixer, atau mixing console atau mixing board, atau mixer perangkat lunak adalah inti operasional dari proses pencampuran. Mixer menawarkan banyak input, setiap
input diisi oleh trek dari multitrack recorder, mixer biasanya akan memiliki 2 output utama (dalam kasus mixing stereo dua channel) atau 8 (dalam kasus surround). Audio pencampuran (audio mixing) adalah proses dimana banyak rekaman suara digabungkan menjadi satu atau lebih channel, paling sering dua channel stereo. Dalam prosesnya, sinyal sumber tingkat, frekuensi konten, dinamika dan posisi panorama yang dimanipulasi dan efek seperti reverb dapat ditambahkan. Praktisnya, estetika atau sebaliknya kreatif ini dilakukan dalam rangka untuk menghasilkan campuran yang lebih menarik bagi pendengar. B. PEMBAHASAN Recording Sebelum melakukan recording, untuk persiapannya kita harus menentukan dulu "Device recording" kita, untuk mengaturnya kita bisa setting melalui Cool Edit. Buka software Cool Edit terlebih dahulu. Langkah pertama klik Option (posisi di atas tool bar sebelah kanan), kemudian cari Windows Recording Mixer trus klik. Setelah itu akan muncul device recording kemudian klik option yang ada di dialog box recording mixer kemudian pilih Properties. Di dalam properties di sebelah atas sendiri akan terlihat devicenya, pilih yang Audio Rear Input, trus tandai semua opsi yang ada di bawah untuk recording. kemudian OK. Terakhir pilih Stereo Mix (di beberapa komputer juga tertulis What U hear) atau Mic untuk pilihan Device-nya. sesuaikan dengan kebutuhan. Dari sini kita sudah selesai mensetting device untuk recording. Untuk memulai recording di cool edit coba kita perhatikan bahwa software ini berupa banyak track. maka tentukan dahulu track mana yang akan kita lakukan proses recording. Pilih Track 1. Klik tombol Rec 1.
Muncul kotak seperti disamping: o Pilih Microphone (Conexant High Definition), o Klik tombol Left Channel untuk Mic 1 dan Right Channel Mic 2 (Tergantung pemasangan Microphone). Pilih 16-bit, lalu klik OK. Setelah itu klik tanda record yaitu tombol R (warna merah) pada track 1 hingga menyala.
Kemudian klik tanda Record juga yang ada di paling bawah. Yang terlihat pada gambar, yaitu yang bertanda bulat merah. Suara dari microphone siap kita rekam sesuai kebutuhan kita atau sesuai lama waktu yang kita merekam. Untuk menjalankan atau mendengar suara yang kita rekam tadi, kita hanya cukup menekan tombol play pada bagian bawah Cool Edit seperti yang terlihat pada gambar diatas tadi. Namun sebelumnya kita harus menekan tombol S yang ada pada kolom track 1. Mixing Sebelum memulai mixing, kita melakukan recording dahulu. Sebelumnya kita hanya merekam satu suara saja pada Track 1. Maka untuk melakukan proses mixing suara atau penggabungan suara, kita merekam dahulu suara ke-2, ke-3, dst. sesuai dengan keinginan kita dengan cara seperti pada recording diatas. Untuk merekam suara ke-2 kita hanya perlu mengatur bagian Track 2 yang ada dibawah Track 1, begitupun apabila kita ingin merekam suara 3 kita pilih Track 3 dst. Misalkan kita telah selesai merekam 3 suara maka kita tinggal menggabungkan suara (mixing) tersebut dengan cara menjalankan ketiga suara tersebut dengan melepas tombol S sehingga ketiga suara dapat tercampur atau tergabung.
Tombol S dilepas agar semua suara dapat tergabung (mix) ketika dijalankan
Uji Microphone Uji microphone ini digunakan untuk mengetahui secara pasti jenis microphone yang ada (yang akan diuji) yaitu apakah jenis flat atau jenis non-flat. Microphone flat Microphone ini mempunyai sinyal yang terekam mempunyai fluktuasi yang nilainya kecil (hampir rata nilai dB-nya). Microphone ini biasanya dipakai untuk penelitian. Microphone flat dapat meminimalkan noise sehingga terdengar suara aslinya. Microphone non-flat Microphone non-flat mempunyai sinyal yang terekam yang fluktuasinya bernilai besar. Microphone non-flat digunakan untuk kepentingan umum. Yang terdengar bukan suara aslinya karena ada penguatan di dalam microphonenya. Contoh dari microphone non-flat yaitu saat kita merekam dari radio dan meninggikan bassnya maka hasilnya akan pecah. Dalam uji microphone ini dibandingkan dan dianalisis dengan gelombang white noise. Alasan penggunaan white noise untuk uji microphone yaitu white noise mempunyai sifat flat sehingga jika sinyal flat digabung dengan sinyal flat maka hasilnya adalah sinyal flat yang mirip dengan sinyal white noise. Sedangkan sinyal flat digabung dengan sinyal non-flat maka hasilnya adalah sinyal non-flat.
Berdasarkan gambar diatas, mengacu pada sinyal white noise yang bentuk sinyalnya cenderung stabil. Bila dibandingkan dengan sinyal dari Mic 3 (biru) , sinyal nya berfluktuasi dengan nilai fluktuasi yang besar. Maka sesuai dasar teori yang sebelumnya, Mic 3 ini dikategorikan sebagai Microphone Non-flat. Sedangkan pada sinyal dari Mic 4 (merah), sinyalnya berfluktuasi dengan nilai fluktuasi yang cenderung kecil dibandingkan dengan sinyal biru. Maka mic 4 ini, termasuk kategori Microphone Flat. C. KESIMPULAN 1) Recording adalah proses pengambilan suara yang hasil dari pengambilan suaranya dapat diedit sesuai keinginan user. 2) Mixing adalah proses penggabungan suara hasil recording, dan dapat ditambahkan efek-efek suara yang dapat memperindah suara aslinya sesuai keinginan user, dan juga dapat menghilangkan noise-noise yang mengganggu suara asli. 3) Pada uji microphone, mic 3 merupakan microphone non flat, dan mic 4 merupakan microphone flat. 4) Karakteristik perpaduan sinyal dengan menggunakan white noise, adalah sbb: Sinyal Flat + Sinyal Flat = Sinyal Flat Sinyal Flat + Sinyal Non-Flat = Sinyal Non-Flat