Modul 03 Mixer
Modul 03 Mixer
MIXER
A. TUJUAN 1. Mengamati dan memahami cara kerja mixer dioda berimbang, pencampur BJT, dan pencampur dengan IC 1496 2. Mengamati dan mengukur bentuk-bentuk sinyal pada port-port mixer dengan menggunakan oscilloscope 3. Mengamati dan mengukur sinyal pada port-port mixer dengan menggunakan Spektrum Analyzer
B.
1. Generator Sinyal 2. Osiloskop 3. Spektrum analyzer 4. Power Supply/ Catu daya 5. Multimeter 6. Kit praktikum mixer 7. Kabel penghubung (jumper)
C.
DASAR TEORI Mixer adalah rangkaian atau sub sistem yang memiliki dua input dengan
frekuensi
( f1 f2 )( f1 + f2 )
atau dengan
kata lain mixer berfungsi untuk mengalikan sinyal. Prinsip dasarnya adalah dua buah sinyal masuk ke suatu rangkaian non linier yang menghasilkan frekuensi-frekuensi lain (terjadi pergeseran frekuensi) selain frekuensi dua buah sinyal masukan tersebut dengan amplituda tertentu. Mixer termasuk peralatan non linear sehingga akan menghasilkan distorsi non linear yang bmenyebabkan munculnya sinyal-sinyal harmonik pada
keluarannya. Sinyal keluaran adalah sinyal terdistorsi gabungan dari sinyal-sinyal masukannya. Beberapa istilah yang digunakan untuk menjelaskan penampilan mixer :
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2009/2010 Usaha tanpa henti bukan kekuatan/kecerdasan merupakan kunci untuk mengembangkan potensi diri. - Winston Churchill
23
MIXER
1. Perolehan (Kehilangan) Konversi adalah perbandingan antara daya sinyal keluaran (IF) dengan daya sinyal masukan (RF). 2. Gambaran Derau (Noise Figure) adalah besarnya rapat spektral daya noise relatif yang dibangkitkan oleh perangkat mixer. 3. Isolasi adalah besarnya redaman dalam dB sinyal masukan mixer pada sinyal keluaran mixer 4. Daerah Dinamis adalah daerah amplitudo dimana mixer dapat bekerja tanpa berkurangnya penampilan 5. Harmonic intermodulation Distortion adalah Distorsi yang disebabkan oleh karena frekuensi harmonik yang dikeluarkan oleh mixer akibat sinyal masukan tertentu
Cara Kerja Rangkaian : Frekuensi-frekuensi masukannya adalah fRF dan fLO dan frekuensi
keluarannya adalah fIF, tegangan osilator local berada dititik a dan b. Tegangan VLO dimisalkan cukup besar untuk menghidupkan dioda-dioda selama siklus, kalau a lebih positif dari b dan sama sekali mati selama siklus yang lain VRF berada antara titik c dan d. Dimisalkan juga bahwa VLO jauh lebih besar dari VRF sehingga VLO dapat mengendalikan keadaan dioda setiap saat. Dengan begitu dioda bekerja sebagai penyambung (switch) yang akan menghubungkan dan memutuskan c dan d secara bergantian dan periodik. Sehingga kalau Vab positif dan lebih besar dari tegangan antara kedua kutub dioda pada saat dioda ON, maka titik c dan d akan terhubung, sehingga Vo akan sama dengan nol.
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2009/2010 Usaha tanpa henti bukan kekuatan/kecerdasan merupakan kunci untuk mengembangkan potensi diri. - Winston Churchill
24
MIXER
Sedangkan kalau Vab negatif maka keempat dioda akan OFF sehingga titik c dan d akan terpisah sehingga Vo akan sama dengan VRF jika Rs pada sumber VRF diabaikan. Untuk pencampur pada penerima maka beban akan ditala pada frekuensi fIF , sehingga akan menapis komponen frekuensi yang tidak diinginkan Berikut merupakan gambar sistem kerja pada sinyal input output pada Mixer Dioda Berimbang Tunggal.
2. Mixer Dioda Berimbang Ganda Kerugian dari mixer dioda berimbang tunggal adalah masih munculnya komponen RF pada keluaran. Untuk menyempurnakan mixer jenis ini maka dikembangkan mixer dioda berimbang ganda dengan menggunakan
Cara Kerja Rangkaian : Pada saat VLO (tegangan yang dihasilkan oleh osilator) menyebabkan Va>Vb atau tegangan positif maka dioda D1 dan D2 akan ON sehingga dioda D3 dan D4 akan OFF. Hal ini disebabkan karena D1 dan D2 memperoleh tegangan maju Laboratorium Elektronika Komunikasi 2009/2010 Usaha tanpa henti bukan kekuatan/kecerdasan merupakan kunci untuk mengembangkan potensi diri. - Winston Churchill
25
MIXER
(forward bias) dan D3 dan D4 memperoleh tegangan balik (reverse bias). Pada saat VLO menyebabkan Va<Vb atau tegangan negatif maka dioda D3 dan D4 akan ON sehingga D1 dan D2 akan OFF. Hal ini disebabkan karena D3 dan D4 memperoleh tegangan maju (forward bias) dan D1 dan D2 memperoleh tegangan balik (reverse bias). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat keterangan gambar dibawah ini: Saat periode sinyal +; Va > Vb , maka: D1 dan D2 on, D3 dan D4 off Saat periode sinyal -; Va < Vb , maka; D1 dan D2 off, D3 dan D4 on
D1 D3 m(t) D2
Vo (t) = k.Vinfo (t)
Vo(t)
Rl
m(t) D4
Vo (t) = -k.Vinfo (t)
Vo(t)
Rl
Berikut ini merupakan gambar dari sistem kerja pada sinyal input output Mixer dioda berimbang ganda.
Vc(t)=Sinyal Carrier t
Vc(t)=Sinyal termodulasi t
T=1/fc
3. Mixer dengan BJT (Bipolar Junction Transistor) Sinyal masukannya terdiri dari dua, yaitu satu sinyal kemudi berada disisi basis ( biasanya sinyal RF ) dan satu kemudi lain berada di Emitor ( biasanya sinyal dari osilator ). Sinyal keluarannya berada pada kolektor.
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2009/2010 Usaha tanpa henti bukan kekuatan/kecerdasan merupakan kunci untuk mengembangkan potensi diri. - Winston Churchill
26
MIXER
VCC
V out
C
R1
RL
CE
Fx
R2
RE
Fy
Syarat dari pencampur tersebut adalah bahwa salah satu sinyal masukannya mempunyai level yang cukup besar.Ini diperlukan untuk mengantisipasi operasi non linier dari rangkaian tersebut. Sinyal masukan yang lainnya selalu berlevel lebih kecil. Salah satu alasan mengapa sinyal ini kecil adalah karena biasanya sinyal ini datang dari antena yang mempunyai level sinyal yang lemah. L dan C harus beresonansi pada frekuensi f o = f y f x 4. Mixer dengan menggunakan IC (Integrated Circuit)
- 8V 10 K 14 1 3 12 R L = 3 K9 R L = 3 K9 + 12V
-V 0 +V o
MC 1496
11 10 9 8 1K
O utput S inyal
100 nF
1K
5 1
100 nF
Contoh Soal : Dua buah sinyal, V1 dan V2, menjadi masukan mixer seperti gambar, V1 adalah gelombang berfrekuensi 10 kHz, 50% duty cycle,dengan tegangan minimum 0 Volt dan maksimum 4 Volt, sedangkan V2=1+cos(2.105.t) Bila diode D1 dianggap ideal, terangkan prinsip kerja mixer di atas! Gambarkan dengan skala yang benar untuk gelombang tegangan V1(t), V2(t) dan
Vout(t)!
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2009/2010 Usaha tanpa henti bukan kekuatan/kecerdasan merupakan kunci untuk mengembangkan potensi diri. - Winston Churchill
27
MIXER
Apa
yang
harus
anda
lakukan
jika
rangkaian
di
samping
akan
dimanfaatkan sebagai modulator ASK dengan tegangan offset DC 0 Volt?Jelaskan jawaban anda disertai dengan gambar rangkaian dan gambar sinyal
Dan Vout akan terjadi pembagi tegangan V1 dan V2 (V1 + V2) 2) Jika A < K D1 akan OFF
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2009/2010 Usaha tanpa henti bukan kekuatan/kecerdasan merupakan kunci untuk mengembangkan potensi diri. - Winston Churchill
28
MIXER
IC
3 1 4 9 6
VCC
2
D1 D2 b D3 D4 c a d
MIXER 1 3 4
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2009/2010 Usaha tanpa henti bukan kekuatan/kecerdasan merupakan kunci untuk mengembangkan potensi diri. - Winston Churchill
29
MIXER
Note : Perhatikan spesifikasi masing-masing kit yang tercatat dibelakang kit sebelum menghubungkan rangkaian ke sumber!!!!!! Beri catuan tegangan DC pada kit praktikum sebesar 12 Volt
1. Mixer dengan Dioda Berimbang Tunggal a. Hubungkan port masukan 1 dengan generator sinyal pertama (asumsikan sebagai sinyal frekuensi radio RF atau sinyal info). Atur frekuensi info dan amplitudonya sesuai dengan spesifikasi yang tertera dibelakang kit. Kemudian hubungkan port 1 dengan osiloskop dan Spectrum Analizer untuk melihat bentuk sinyalnya. Gambar dan catat sinyal info tersebut. b. Hubungkan port masukan 2 dengan generator sinyal kedua atau dari osilator (asumsikan sebagai sinyal osilator lokal LO atau sinyal carrier). Atur frekuensi dan amplitudonya sesuai dengan spesifikasi yang tertera dibelakang kit. Kemudian hubungkan port 2 dengan osiloskop dan Spectrum Analizer untuk melihat bentuk sinyalnya. Gambar dan catat sinyal carrier tersebut. c. Hubungkan port 3 (output mixer) pada osiloskop dan pada Spektum Analyzer secara bergantian untuk melihat sinyal keluaran mixer. Catat dan ukur sinyal keluaran pada osiloskop dan Spektrum Analyzer.
2. Mixer dengan IC 1496 a. Spesifikasi pada IC yang ada pada data sheet dapat digunakan untuk menentukan input dan output pada IC 1496. b. Hubungkan port 1 dengan generator sinyal pertama. Atur frekuensi info dan amplitudonya sesuai dengan spesifikasi yang tertera dibelakang kit. Kemudian hubungkan port 1 dengan osiloskop dan Spectrum Analizer untuk melihat bentuk sinyalnya. Gambar dan catat sinyal info tersebut. c. Hubungkan port 2 dengan generator sinyal kedua. Atur frekuensi dan amplitudonya sesuai dengan spesifikasi yang tertera dibelakang kit. Kemudian hubungkan port 2 dengan osiloskop dan Spectrum Analizer untuk melihat bentuk sinyalnya. Gambar dan catat sinyal carrier tersebut.
Laboratorium Elektronika Komunikasi 2009/2010 Usaha tanpa henti bukan kekuatan/kecerdasan merupakan kunci untuk mengembangkan potensi diri. - Winston Churchill
30