Analog To Digital Converter (Adc)
Analog To Digital Converter (Adc)
0) Tujuan Praktikan mengerti prinsip kerja ADC Praktikan memahami rangkaian ADC untuk akuisisi data Praktikan mampu mengkomunikasikan ADC sebagai antarmuka dengan komputer Praktikan dapat mencari Resolusi dan Linieritas ADC () Dasar Teori Konversi dari analog ke digital ADC adalah sebuah rangkaian yang mengubah besaran analog menjadi besaran digital. Biasanya disebut juga dengan A/D. Perubahan ini diperlukan untuk mengamati kejadian-kejadian diluar Komputer yang biasanya merupakan sinyal analog. Sebagai contoh dengan menggunakan suatu detektor atau tranducer, sensorsensor, maka dapat menghasilkan sinyal-sinyal yang diakibatkan oleh perubahan besaran fisis menjadi besaran listrik yang kemudian dapat diolah di bagian proses menjadi sinyal yang lebih bermanfaat. Besaran fisis itu dapat bermacam-macam demikian juga dengan sensor yang dipakai, misalnya untuk radiasi nuklir dipakai detektor, pada kendali suhu dipakai thermocouple, thermistor atau sensor yang telah berwujud komponen elektronik seperti diode LM35, transistor 2N2222, juga pada tekanan, kecepatan dan lain-lain.
FENOMENA FISIS TRANDUCER PENGKONDISI SINYAL KOMPUTER HARDWARE
Gambar 1. Blok proses akuisisi data ADC 0804 ADC 0804 terdiri dari jaringan rangkaian 256R. Salah satu tipe ADC jenis pendekatan beruntun yang sudah dikemas dan terintegrasi dalam satu chip IC. Dalam hal ini kecepatan konversi IC ini menduduki peringkat kedua setelah ADC tipe flash conversion yang harganya sangat mahal. Secara garis besar ADC ini terdiri dari tiga bagian yaitu register pendekatan beruntun atau successive approximation register (SAR), digital to analog converter (DAC) dan komparator. SAR terdiri dari tiga sub bagian yaitu triak register, output register dan control unit. Cara kerja dari ADC ini adalah membandingkan sinyal masukan dengan bit-bit ADC. Dimulai dengan bit MSB-nya, jika sinyal masukan lebih besar dari bobot bit MSB-nya maka sisa nilai perbandingannya akan terus dibandingkan dengan bit ke-7 dan seterusnya sampai bit ke-1 ( bit LSB ). Range bobot LSB dan MSB dapat diset dengan mengatur masukan pin Vin- dan Vin+. Nilai Vin- akan menjadi bobot LSB sedangkan nilai masukan Vin+ adalah nilai bobot bit MSB. Bagian MSB ini dibandingkan pertama selama 8 sinyal clock baru setelah 64 clok (8 perbandingan) kode digital akan dikirim ke buffer keluaran dan sinyal interupsi INTR akan aktif (yaitu dengan membuat sinyal transisi tinggi ke rendah ). ADC 0804 adalah jenis A/D successive Approximation yang yang dikembangkan dengan teknologi CMOS. ADC ini setara dengan A/D dengan 256 ladder potensiometrik diferensial. Pengubah analog ke digital ini mempunyai fitur : Kompatibel dengan mikroprosesor 8080 dengan waktu akses 135 ns. Instalasi dengan berbagai mikroprosessor maupun stand alone mudah. Masukan tegangan diferensial. Logika input dan output dapat bekerja dalam level MOS dan TTL. Bekerja dengan regulator tegangan internal LM336 ( referensi 2,5 V ).
On chip clock generator. Mempunyai rentang tegangan input 0 5 V dengan catu tunggal 5 V. Tidak memerlukan pengaturan nol dan pengaturan span yang tidak rumit. Resolusi 8 bit. Total error LSB. Waktu konversi 100 us.
ADC 080X Dual-In-Line and Small Outline ( SO ) Packages
CS RD WR CLK IN INTR V IN ( + ) V IN ( -) A GND V ref/2 D GRD . . . . . . . . . . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 Vcc ( OR V ref ) CLK R DB0 ( LSB ) DB1 DB2 DB3 DB4 DB5 DB6 DB7 (MSB )
Gambar 2. konfigurasi pin-pin ADC 0804 Penjelasan pin-pin pada ADC 0804 : Pin CS : Pin CS (Chip Select) merupakan pin untuk mengaktifkan ADC. Jika pin ini aktif (diberi logika rendah) maka ADC siap bekerja baik untuk operasi baca (WR aktif) maupun operasi tulis (RD aktif). Pin RD : Pin RD digunakan untuk operasi baca. Pin ini bersifat aktif rendah (akan aktif jika diberikan logika rendah). Jika pin ini aktif dan disertai aktifnya pin CS maka ADC telah siap dibaca oleh mikroprosessor karena telah ada data di buffer output. Pin WR : Digunakan untuk operasi tulis dan bersifat aktif rendah. Jika pin ini aktif disertai dengan aktifnya pin CS maka ADC siap untuk membaca tegangan input. Pin INTR (Sebagai penyelia fasilitas interupsi): Pin ini memungkinkan adanya interupsi kemikroprossesor jika buffer output ADC telah berisi data. Hal ini sebagai pemberitahuan ke prosessor bahwa ADC telah siap dibaca datanya. Vin + : Pin ini adalah sebagai setelan masukan analog maksimum yang diijinkan. Vin - : Pin ini sebagai setelan masukan analog minimal yang diijinkan. Pin CLK IN (Masukan sinyal clock): Pin ini merupakan tempat dimana dapat diberikan clock masukan. Bersama dengan CLK R dapat digunakan sebagai pembangkit clock internal ADC ( Gambar 3 ).
CLK R
19
CLK IN
CLK
A/D
f CLK = 1 / 1,1 R C
R = 10 k
Gambar 3 Pembangkit clock internal ADC 0804. GND Analog : GND analog merupakan referensi ground bagi ladderladder logika analog. Vref/2 : Pin ini diset sebagai nilai tengah dari Vcc yang digunakan. GND digital : GND digital merupakan referensi ground dari generator clock yang nantinya akan mengemudikan shift register. 11 18. Pin Output Data digital : Pin-pin ini adalah 8 saluran output digital yang akan diberikan ke mikroprosesor. 19. Pin CLK R : CLK R merupakan penyusun perangkat pembangkit clock internal bersama dengan CLK IN. 20. Vcc / Vref : Pin ini merupakan tempat catuan ADC.
ADC ini bisa juga digunakan untuk mode free running, gambar 4.1. yaitu mode operasi yang melakukan proses baca dan proses tulis secara bebas ( tidak ditentukan kapan waktunya tapi sengaja dibuat periodik). Caranya adalah dengan menghubungkan pin INTR dan WR.
Self-clocking in free-running Mode
0
Vin +
CLK R
Vin -
CLK IN
A/D
3
CS
INTR
RD
WR
Gambar 1. Rangkaian ADC 0804 dalam mode free running. Clock ADC dipakai clock internal (Kerena tersedia dalam ADC ini), yaitu dengan memberi untai R-C pada masukan CLK IN dan CLK R. Dengan ketentuan nilai R tidak boleh terlalu besar karena akan menggangu operasi konversi. Diinginkan memperoleh clock 600 kHz maka dengan nilai 150 pF maka nilai R adalah : 1/ (1,1 . 600 k. 150 pF ) = 10 k Kelebihan lain dari mode ini adalah ADC akan selalu dalam keadaan siap dibaca dan mikrokontroler/komputer yang memegang kendali tidak dipaksa mengikuti detak ADC (clock ADC).
Rangkaian ADC
Pada rangkaian diatas ADC dibuat free running dan pengaturan Vref/2 menggunakan potensiometer. Vref(Vcc) diatur pada tegangan full scale sebesar 5 Volt, artinya ADC mampu mengkonversi tegangan maksimal 5 volt dan minimal 0 volt (Vin(-)) dihubungkan dengan ground. Langkah Kerja 1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1 diatas, pin output digital (pin 11-18) dihubungkan dengan komputer menggunakan koneksi paralel (jantan) 2. Pin data output dihubungkan paralel dengan penampil Led. 3. Hubungkan pin input Vin(+) dengan rangkaian pembagi tegangan, dengan tegangan maksimal 5 volt. 4. Berikan catu daya untuk menjalankan ADC 5. Atur tegangan Vref/2 agar menghasilkan keluaran yang benar dalam penampil Led. Ukur tegangan tersebut. 6. Buatlah program komputer untuk membaca data ADC, kembangkanlah program berikut. uses crt,dos; var data:integer; begin port[$37A]:=$20; repeat clrscr; digital:=port[$378]; delay(500); writeln(digital); until keypressed; end. 7. Buatlah grafik linieritas input-output ADC.
TUGAS PRAKTIKUM 1. Tegangan Vref/2 : ........................Volt 2. Isilah tabel input dan output digital berikut : (Lampirkan pada lembar lain) V analog / input (volt) . . . . . . . Digital Output (Desimal/Binary/Hexa) 0 1 2 Dst 255
3. Buatlah grafik perbandingan input (sumbu x ) dan digital output (sumbu y), dan jelaskan dalam pembahasan. 4. Tuliskan program hasil pengembangan Anda dalam membaca data keluaran digital di Komputer, uraikan maksud program dalam pembahasan di laporan. ...................................... ...................................... ..................................... 5. Jelaskan dalam pembahaan pada laporan, fungsi dan prinsip kerja dari ADC untuk akuisisi data 6. Jelaskan maksud dari resolusi ADC, dan berapakah resolusi ADC dalam percobaan Anda.