0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan3 halaman

Defibrilator

Defibrilator adalah alat pemulihan untuk pasien dengan aritmia jantung, fibrilasi ventrikel, atau tachycardia ventrikel yang melemah. Defibrilator bekerja dengan memberikan dosis listrik ke jantung pasien untuk menormalkan irama jantung dan mencegah serangan jantung. Defibrilator modern menggunakan elektroda, kapasitor, dan mikrokontroler untuk menganalisis irama jantung, memutuskan apakah terapi diperl

Diunggah oleh

AffanMuh
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan3 halaman

Defibrilator

Defibrilator adalah alat pemulihan untuk pasien dengan aritmia jantung, fibrilasi ventrikel, atau tachycardia ventrikel yang melemah. Defibrilator bekerja dengan memberikan dosis listrik ke jantung pasien untuk menormalkan irama jantung dan mencegah serangan jantung. Defibrilator modern menggunakan elektroda, kapasitor, dan mikrokontroler untuk menganalisis irama jantung, memutuskan apakah terapi diperl

Diunggah oleh

AffanMuh
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 3

DEFIBRILATOR

Oleh: Kristio Mordhoko (080810239)

Defibrilator merupakan suatu alat pemulihan atau pengobatan bagi pasien yang
menderita kelainan pada aritmia jantung, fibrilasi ventrikel, dan melemahnya sinyal tekanan
tachycardia pada dinding ventrikel. Proses ini disebut defibrilasi. Defibrilasi adalah suatu
cara penganan pasien dengan memberikan dosis terapi energi listrik ke jantung dengan
perangkat yang disebut defibrillator.

Defibrilator bekerja dengan cara memancarkan arus listrik sebesar kurang lebih 6 A
dengan frekuensi sekitar 60 Hz untuk dapat menembus dada pasien sehingga dapat
menjangkau otot-otot jantung yang selanjutnya akan distimulus oleh arus listrik yang
dihasilkan defibrillator tadi. Setelah arus yang dialirkan melalui dada pasien, arus tersebut
akan mengkoreksi atrial fibrilasi dengan kata lain arus dari defibrillator tersebut
menstimulus otot-otot jantung sehingga jantung akan berkontraksi dan dapat menormalkan
kembali aritmia jantung.

Defibrilator bekerja dengan menangkap sinyal EKG dari elektroda, menjalankan


algoritma EKG-analisis untuk mengidentifikasi shockable irama, dan memberikan masukan
kepada operator tentang apakah defibrilasi diperlukan. Sebuah defibrilator dasar
mengandung listrik tegangan tinggi, penyimpanan kapasitor, induktor opsional dan
elektroda pasien.

. Pada Defibrilator, koneksi yang menghubungkan antara device defibrillator dan


tubuh manusia nmerupakan sebuah elektroda. Elektroda yang digunakan sama dengan
elektroda yang ada pada ECG biasanya, yaitu memakai plat logam yang dapat
menghantarkan arus listrik. Elektroda tersebut ditempelkan pada dada pasien, untuk
selanjutnya dipantau sinyal jantungnya. Setelah ada tanda kelainan pada aritmia jantung,
maka elektroda tadi diberi gel lalu ditempelkan ke dada pasien yang selanjutnya diinjeksikan
arus listrik agar jantung bekerja normal setelah otot-otot jantung distimulus oleh
defibrillator tadi. Agar Listrik dari defibrilator dapat mengalir melalui tubuh, maka
paramedic harus menghilangkan artifak(noise/gangguan pada kulit) menggunakan suatu gel
elektrolit yang berfungsi menyalurkan arus dari alat ke dada pasien

Gambar.1.Skematik Elektronik sirkuit Defiblirator


Pada Prinsipnya Alat ini memanfaatkan prinsip pengosongan dan pengisian kapasitor.
Elektroda pada defibrillator memuliki 2 kutub, yaitu positif dan negative, pada saat kedua kutub
disatukan, maka akan timbul arus listrik yang nantinya disimpan (charge) pada suatu kapasitor yang
nantinya akan dilepas (discharge) pada saat sesaat sebalum jantung akan berkontraksi. Tujuannya
adalah untuk membantu menstimulus otot jantung agar bekerja normal. Defibrilator menggunakan
voltase tinggi sehingga dapat menghasilkan energy potensial kapasitor yang tinggi.

Gambar.2.Contoh sinyal jantung yang diberi fibrilasi

Pada penderita Aritmia jantung, Sinyal pada T pada sandapan V1,V2,V3 terlihat mengalami
kelainan dan mengalami penurunan sehingga sinyal tersebut harus dibangkitkan dengan member
stimulus otot jantung agar berkontraksi normal. Sehingga Jantung tetap dapat memompa dengan
baik.

Gambar.3.Blok Diagram Defibrilator


Untuk dewasa ini perkembangan Device Elektronik labih maju seiring dengan majunya
teknologi dibidang informasi. Defibrilator modern sudah memiliki fungsi kompleks didalamnya.
Untuk pengolahan data, defibrillator memiliki karakteristik data yang sam seperti pada ECG. Data
yang dihasilkan berupa sinyal jantung yang akan di monitoring dan akan dipantau terlebih dahulu
(seperti pada patient monitoring). Sehingga membutuhkan teknik akusisi data dengan menggunakan
suatu processor (dapat berupa mikrokontroler/mikroprossesor) yang akan mengubah sinyal yang
analog menjadi digital dan dapat kita olah lebih mudah dengan menggunakan Analog to Digital
Converter(ADC). Sinyal digital tersebut dapat ditransmisikan jarak jauh melalui gelombang RF
memanfaatkan teknologi UART mikrokontroler seperti wireless, GSM signal (pada handphone), atau
dapat juga kita munculkan sebagai output suara ataupun dalam bentuk Grafik pada layar monitor.
Dengan kemajuan teknologi tentang database, web server dan web based, hasil perekaman sinyal
jantung dapat disimpan di database rumah sakit dan pada memory card atau flash disk sehingga data
perekaman tersebut tidak mudah hilang atau rusak.

Gambar.4.Defibrilator

Anda mungkin juga menyukai