0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan20 halaman

Implementasi Basis Data Pada Microsoft Access

Dokumen tersebut membahas tentang implementasi basis data relasional pada Microsoft Access. Microsoft Access merupakan program aplikasi basis data relasional yang ditujukan untuk perusahaan kecil dan menengah. Dokumen tersebut menjelaskan sejarah, penggunaan, dan fitur-fitur Microsoft Access seperti kompatibilitas dengan bahasa SQL dan pengembangan yang relatif cepat karena semua komponen disimpan di dalam satu berkas basis data.

Diunggah oleh

Yusuf De Wantoro
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan20 halaman

Implementasi Basis Data Pada Microsoft Access

Dokumen tersebut membahas tentang implementasi basis data relasional pada Microsoft Access. Microsoft Access merupakan program aplikasi basis data relasional yang ditujukan untuk perusahaan kecil dan menengah. Dokumen tersebut menjelaskan sejarah, penggunaan, dan fitur-fitur Microsoft Access seperti kompatibilitas dengan bahasa SQL dan pengembangan yang relatif cepat karena semua komponen disimpan di dalam satu berkas basis data.

Diunggah oleh

Yusuf De Wantoro
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 20

TUGAS PEMROGRAMAN VISUAL

IMPLEMENTASI BASIS DATA RELASIONAL PADA

MICROSOFT ACCESS

DISUSUN OLEH :
NAMA : Muhammad Albarrozi
NIM : 09081003015
Kelas : SI4A

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2009-2010
1
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI………………………………………………………………. 2

1. Basis Data………………............................................................... 3

2. Microsoft Access…………..…….………………………………. 3

3. Basis Data Relasional………..………………………………………... 8

4. Contoh Implementasi Basis Data pada Ms. Access……..…………… 8

5. IMPELEMENTASI BASIS DATA & SQL PADA MICROSOFT ACCESS… 12

DAFTAR PUSTAKA……...………………………………………. 19

2
1. Basisdata

Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti menurut
Connolly (2002,p14), definisi basis data adalah kumpulan data yang dihubungkan secara
bersama-sama, dan gambaran dari data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari suatu organisasi. Berbeda dengan sistem file yang menyimpan data secara
terpisah, pada basis data data tersimpan secara terintegrasi. Basis data bukan menjadi milik
dari suatu departemen tetapi sebagai sumber daya perusahaan yang dapat digunakan
bersama.

Menurut Date (1990,p5), definisi dari basis data adalah kumpulan terintegrasi dari file
yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise.

Sedangkan menurut Fathansyah (1999,p2), basis data adalah :


o Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
o Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian
rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai
kebutuhan.
o Kumpulan file/ tabel/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronis.

2. Microsoft Access

Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program


aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan
perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa
aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan
Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet
Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga
memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang
termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format


Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle

3
Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para
pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan
perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang
mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi
yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi
objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman
berorientasi objek.

Sejarah

Microsoft merilis Microsoft Access 1.0 pada bulan November 1992 dan dilanjutkan
dengan merilis versi 2.0 pada tahun 1993. Microsoft menentukan spesifikasi minimum untuk
menjalankan Microsoft Access 2.0 adalah sebuah komputer dengan sistem operasi Microsoft
Windows 3.0, RAM berkapasitas 4 megabyte (6 megabyte lebih disarankan) dan ruangan
kosong hard disk yang dibutuhkan 8 megabyte (14 megabyte lebih disarankan). Versi 2.0 dari
Microsoft Access ini datang dengan tujuh buah disket floppy 3½ inci berukuran 1.44
megabyte.

Perangkat lunak tersebut bekerja dengan sangat baik pada sebuah basis data dengan
banyak record tapi terdapat beberapa kasus di mana data mengalami kerusakan. Sebagai
contoh, pada ukuran basis data melebihi 700 megabyte sering mengalami masalah seperti ini
(pada saat itu, memang hard disk yang beredar masih berada di bawah 700 megabyte). Buku
manual yang dibawanya memperingatkan bahwa beberapa kasus tersebut disebabkan oleh
driver perangkat yang kuno atau konfigurasi yang tidak benar.

Nama kode (codename) yang digunakan oleh Access pertama kali adalah Cirrus
yang dikembangkan sebelum Microsoft mengembangkan Microsoft Visual Basic, sementara
mesin pembuat form antarmuka yang digunakannya dinamakan dengan Ruby. Bill Gates
melihat purwarupa (prototype) tersebut dan memutuskan bahwa komponen bahasa
pemrograman BASIC harus dikembangkan secara bersama-sama sebagai sebuah aplikasi
terpisah tapi dapat diperluas. Proyek ini dinamakan dengan Thunder. Kedua proyek tersebut
dikembangkan secara terpisah, dan mesin pembuat form yang digunakan oleh keduanya tidak
saling cocok satu sama lainnya. Hal tersebut berakhir saat Microsoft merilis Visual Basic for
Applications (VBA).

Penggunaan

Microsoft Access digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di


dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang
cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk
menangani pembuatan dan manipulasi data. Access juga dapat digunakan sebagai sebuah
basis data untuk aplikasi Web dasar yang disimpan di dalam server yang menjalankan
Microsoft Internet Information Services (IIS) dan menggunakan Microsoft Active Server
Pages (ASP). Meskipun demikian, penggunaan Access kurang disarankan, mengingat telah
ada Microsoft SQL Server yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi.

4
Beberapa pengembang aplikasi profesional menggunakan Microsoft Access untuk
mengembangkan aplikasi secara cepat (digunakan sebagai Rapid Application
Development/RAD tool), khususnya untuk pembuatan purwarupa untuk sebuah program yang
lebih besar dan aplikasi yang berdiri sendiri untuk para salesman.

Microsoft Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga
aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan solusi
sistem manajemen basis data yang bersifat klien/server. Meskipun demikian, tampilan muka
Access (form, report, query, dan kode Visual Basic) yang dimilikinya dapat digunakan untuk
menangani basis data yang sebenarnya diproses oleh sistem manajemen basis data lainnya,
seperti halnya Microsoft Jet Database Engine (yang secara default digunakan oleh Microsoft
Access), Microsoft SQL Server, Oracle Database, dan beberapa produk lainnya yang
mendukung ODBC.

Fitur

Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah
kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL); query
dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen SQL, dan statemen SQL dapat
digunakan secara langsung di dalam Macro dan VBA Module untuk secara langsung
memanipulasi tabel data dalam Access. Para pengguna dapat mencampurkan dan
menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan
logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek.

Microsoft SQL Server Desktop Engine (MSDE) 2000, yang merupakan sebuah
versi mini dari Microsoft SQL Server 2000, dimasukkan ke dalam Office XP Developer
Edition dan dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai alternatif dari Microsoft Jet
Database Engine.

Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit,
Microsoft JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan stored procedure. Dimulai
dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet Database Engine versi 4.0, ada
sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan kueri dengan beberapa parameter, dengan
sebuah cara seperi halnya sebuah stored procedure, meskipun prosesur tersebut dibatasi
hanya untuk sebuah pernyataan tiap prosedurnya. Access juga mengizinkan form untuk
mengandung kode yang dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel
basis data, seperti halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan
form tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan kueri yang akan
diteruskan (pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk menjalankan stored
procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.

Dalam berkas Access Database Project (ADP) yang didukung oleh Microsoft
Access 2000 dan yang selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan dengan basis data berbeda dari
versi format/struktur data yang digunakan Access (*.MDB), karena jenis berkas ini dapat
membuat koneksi ke sebuah basis data MSDE atau Microsoft SQL Server, ketimbang
menggunakan Microsoft JET Database Engine. Sehingga, dengan menggunakan ADP, adalah

5
mungkin untuk membuat hampur semua objek di dalam server yang menjalankan mesin basis
data tersebut (tabel basis data dengan constraints dan trigger, view, stored procedure, dan
UDF). Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP hanyalah form, report,
macro, dan modul, sementara untuk tabel dan objek lainnya disimpan di dalam server basis
data yang membelakangi program tersebut.

Pengembangan dengan Access

Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat karena semua tabel basis
data, kueri, form, dan report disimpan di dalam berkas basis data miliknya (*.MDB). Untuk
membuat Query, Access menggunakan Query Design Grid, sebuah program berbasis grafis
yang mengizinkan para penggunanya untuk membuat query tanpa harus mengetahui bahasa
pemrograman SQL. DI dalam Query Design Grid, para pengguna dapat memperlihatkan
tabel basis data sumber dari query, dan memilih field-field mana yang hendak dikembalikan
oleh proses dengan mengklik dan menyeretnya ke dalam grid. Join juga dapat dibuat dengan
cara mengklik dan menyeret field-field dalam tabel ke dalam field dalam tabel lainnya.
Access juga mengizinkan pengguna untuk melihat dan memanipulasi kode SQL jika memang
diperlukan.

Bahasa pemrograman yang tersedia di dalam Access adalah Microsoft Visual Basic
for Applications (VBA), seperti halnya dalam beberapa aplikasi Microsoft Office. Dua buah
pustaka komponen Component Object Model (COM) untuk mengakses basis data pun
disediakan, yakni Data Access Object (DAO), yang hanya terdapat di dalam Access 97, dan
ActiveX Data Objects (ADO) yang tersedia dalam versi-versi Access terbaru.

INDEKS-INDEKS YANG ADA DALAM MICROSOFT ACCESS

1.Indeks Primer (Primary Index)


Indeks Primer pada setiap tabel hanya ada satu dan hampir selalu berasal
(ditentukan) dari key yang telah kita tetapkan di sebuah entitas/relasi.
Indeks Primer yang baik terdiri atas field-field dengan kriteria sebagai
berikut:
Field yang menjadi komponen Indeks Primer harus bersifat mandatory
(datanya tidak boleh kosong atau berisi nilai null).
Keseluruhan nilai Indeks Primer bersifat unik.
Nilai-nilainya lebih permanen (idealnya, nilai-nilai dalam field yang
menjadi Indeks Primer tidak pernah berubah).
Berukuran kecil (pendek) dan dengan jumlah field minimal (sedikit).

2.Indeks Sekunder (Secondary Index)


Indeks Sekunder digunakan untuk mendukung/melengkapi keberadaan
Indeks Primer yang sengaja dibuat untuk suatu tabel dengan alasan untuk

6
mempermudah/mempercepat berbagai cara pengaksesan kesuatu tabel.
Sebagaimana Indeks Primer, jumlah Indeks Sekunder yang dapat dibuat
untuk setiap tabel lebih dari satu. Nilai-nilai field yang menjadi
[pembentuk Indeks Sekunder ini juga tidak disyaratkan untuk selalu
bersifat unik, karena fungsinya yang hanya untuk menmpermudah
pencarian bukan sebagai pengidentifikasi keunikan.

STRUKTUR PENYIMPANAN (STORAGE STRUCTURE)

Struktur penyimpanan juga berpengaruh dalam menentukan


kecepatan akses dan manipula data yang kita gunakan. Akan tetapi jika
DBMS yang kita pilih ternyata menyediakan pilihan-pilihsn struktur
penyimpanan tersebut, maka hal-hal berikut dapat dipertimbangkan
untuk menentukan pilihan :

Heap merupakan struktur penyimpanan yang paling sedrhana dan


karena itu paling hemat dalam membutuhkan ruang penyimpanan.
Dengan struktur ini, setiap baris data disusun berdasarkan kronologis
penyimpanannya. Data (record)yang pertama disimpan akan ditempatkan
diposisi awal ruang penyimpanan, dan begitu seterusnya. Pengubahan
data tidak akan mengubah urutan record tersebut.
Hash merupakan struktur penyimpanan yang menempatkan baris-baris
data berdasarkan nilai alamat fisik yang diperoleh dari hasil perhitungan
(penggunaan fungsi Hashing) terhadap nilai key-nya. Jadi, jika sebuah
baris data akan disimpan, maka DBMS akan menerapkan fungsi tersebut
terhadap nilai key (field yang menjadi key) pada baris tersebut. Hasilnya
adalah sebuah nilai yang menunjukkan alamat fisik dimana baris data
tersebut akan di tempatkan.

Sekuensial Berindeks merupakan struktur penyimpanan yang


menempatkan data dengan urutan tertentu didalam tabel (yaitu
berdasarkan indeks Primer-nya). Baris data yang memiliki indeks Primer
paling kecil dibanding baris data yang lain akan ditempatkan diawal ruang
penyimpanan tabel walaupun ia disimpan belakangan. Oleh karena itu
tabel dengan struktur penyimpanan ini akan butuh waktu yang lebih lama
(untuk memposisikan kembali record-recordnya) jika terjadi penambahan
data satu atau pengubahan yang menyagkut nilai Indeks primer-nya.

7
3. Basis Data Relasional
Basis Data Relasional menggunakan tabel dua dimensi yang terdiri atas baris dan
kolom untuk memberi gambaran sebuah berkas data.
Keuntungan Basis Data Relasional adalah :
1. Bentuknya sederhana
2. Mudah untuk melakukan berbagai operasi data

Istilah dalam Basis Data Relasional :

Database : Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

Data : fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu

Tabel : Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record

Field : disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item
data.

Record : disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam
tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang
terdiri dari beberapa kolom/field.

4. Contoh Implementasi Basis Data pada Ms. Access

8
Sebuah penerbitan buku “Gerbang Ilmu” bermaksud membangun
sistem basisdata, dengan tujuan untuk memudahkan pembukuan. Dengan
berpedoman pada faktur penjualan dibawah ini:
FAKTUR PENJUALAN
Nomor : 0065 Kode Pelanggan : A005
Tanggal : 12-Jul-07 Nama : TB. Tinta Emas
Jatuh Tempo : 12-Sept-07
Kode Buku Judul Pengaran Harga Eks Total
Buku g Harga
D-0123 Menggali Heri Rp 50 Rp.
Potensi Prabowo, 28.500,- 1.425.000,
Diri MBA -

A-0154 Petualang Lery Rp. 19.500 100 Rp.


an Empat Wenfrie 1.950.000,
Sahabat -

1. NORMALISASI

a. Tabel Bentuk Tidak Normal (Unormal Form)


Dari data faktur penjualan tersebut, jika ditampilkan dalam bentuk satu relasi /
struktur tabel adalah :
No. Faktur Tgl. Jatuh Kd. Nm. Kd. Jdl. Peng Harg Eks. Total
Temp Pelan Pelan Buku Buku arang a Harg
o ggan ggan a
0065 12-Jul- 12- A-005 TB. D- Meng Heri 28.50 50 1.425.
07 Sept- Tinta 00123 gali Prabo 0,- 100 000,-
07 Emas A- Poten wo, 19.50 1.950.
00154 si Diri MBA 0,- 000,-
Petual Lery
angan Wenfr
Empat ie
Sahab
at
Struktur tabel tersebut merupakan bentuk belum normal, sebab masih ada field/atribut yang kosong.
Diperlukan langkah-langkah normalisasi, untuk mendapatkan struktur tabel-tabel yang normal.
b. Tabel Bentuk Normal Pertama (1NF)
No. Faktur Tgl. Jatuh Kd. Nm. Kd. Jdl. Peng Harg Eks. Total
Temp Pelan Pelan Buku Buku arang a Harg
o ggan ggan a
0065 12-Jul- 12- A-005 TB. D- Meng Heri 28.50 50 1.425.
07 Sept- Tinta 00123 gali Prabo 0,- 000,-
07 Emas Poten wo,
si Diri MBA
0065 12-Jul- 12- A-005 TB. A- Petual Lery 19.50 100 1.950.
07 Sept- Tinta 00154 angan Wenfr 0,- 000,-
07 Emas Empat ie
Sahab

9
at

c. Tabel Bentuk Normal Kedua (2NF)


Dari tabel bentuk normal pertama dapat dipecah menjadi:

1). Tabel Pelanggan


*) Kd. Nm.
Pelanggan Pelangg
an
A-005 TB. Tinta
Emas

2). Tabel Buku


*) Kd. Jdl. Penga Harga
Buku Buku rang
D-0123 Mengg Heri 28.500,
ali Prabow -
Potensi o, MBA
Diri
A-0154 Petuala Lery 19.500,
ngan Wenfri -
Empat e
Sahaba
t

3). Tabel Faktur


*) No. Tgl. Jatuh **) Kd. **) Kd. Eks. Total
Faktur Temp Pelan Buku Harga
o ggan
0065 12-Jul- 12- A-005 D- 50 1.425.0
07 Sept- 00123 00,-
07
0065 12-Jul- 12- A-005 D- 100 1.950.0
07 Sept- 00154 00,-
07

d. Tabel Bentuk Normal Ketiga (3NF)


Dari tabel bentuk normal kedua, dapat dibentuk menjadi bentuk normal ketiga
dengan komposisi tabel sebagai berikut:

1). Tabel Pelanggan


*) Kd. Nm.
Pelanggan Pelangg
an
A-005 TB. Tinta
Emas

2). Tabel Buku


*) Kd. Jdl. Penga Harga
Buku Buku rang
D-00123 Mengg Heri 28.500,
ali Prabow -
Potensi o, MBA

10
Diri

A-00154 Petuala Lery 19.500,


ngan Wenfri -
Empat e
Sahaba
t

3). Tabel Faktur


*) No. Tgl. Jatuh **) Kd.
Faktur Tempo Pelang
gan
0065 12-Jul- 12- A-005
07 Sept-07

4). Tabel Transaksi


*) No. **) Eks. Total
Faktur Kd. Harga
Buku
0065 D- 50 1.425.
00123 000,-
0065 D- 100 1.950.
00154 000,-
Berdasarkan struktur tabel bentuk normal ketiga, dapat disimpulkan entitas penyusun basisdata
sebagai berikut:

11
2. Diagram Hubungan antar Entitas / Entity Relation Diagram (ERD)

5. IMPELEMENTASI BASIS DATA & SQL PADA MICROSOFT ACCESS

a. Membuat Basisdata
File New Blank database Isi file name : “Tgs_Simbada” Create

12
b. Membuat Tabel/Entitas

1). Membuat tabel “Pelanggan”


Pilih Tables Create table in design view Isi field name, data type Save

13
Tabel : “Pelanggan”

- Field Name : Kode_Pelanggan (Kunci Primer)


Data type : TEXT
Field size : 6

- Field Name : Nama


Data type : TEXT
Field size : 50

- Field Name : Alamat


Data type : TEXT
Field size : 150
- Field Name : Harga
Data type : CURRENCY
format : CURRENCY

2). Membuat tabel “Buku”


Pilih Tables Create table in design view Isi field name, data type Save
Tabel : “Buku”

14
Tabel : “Buku”

- Field Name : Kode_Buku (Kunci Primer)


Data type : TEXT
Field size : 6

- Field Name : Judul


Data type : TEXT
Field size : 50

- Field Name : Pengarang


Data type : TEXT
Field size : 20

3). Membuat tabel “Faktur”

15
Pilih Tables Create table in design view Isi field name, data type Save

Tabel : “Faktur”
- Field Name : No_Faktur (Kunci Primer)
Data type : DATA TEXT
Field size : 6

- Field Name : Tanggal


Data type : DATE/TIME
Format : MEDIUM DATE

- Field Name : Jatuh Tempo


Data type : DATE/TIME
Format : MEDIUM DATE

- Field Name : Kode_Pelanggan (Kunci Tamu)


Data type : TEXT
Field size : 6

16
4). Membuat tabel “Transaksi”
Pilih Tables Create table in design view Isi field name, data type Save

Tabel : “Transaksi”
- Field Name : No_Faktur (Kunci Primer)
Data type : DATA TEXT
Field size : 6

- Field Name : Kode_Buku (Kunci Tamu)


Data type : DATA TYPE
Field size : 6

- Field Name : Jumlah


Data type : NUMBER
Field size : Long Integer

c. Membuat hubungan antar tabel


- Pilih Tools Relationship Klik kanan pada jendela Relationships Show Table
Add Table Close

17
- Drag field No_Faktur pada tabel Faktur ke field No_Faktur pada tabel Transaksi
- Drag field Kode_Pelanggan pada tabel Pelanggan ke field Kode_Pelanggan pada
tabel Faktur.
- Drag field Kode_Pelanggan pada tabel Pelanggan ke field Kode_Pelanggan pada
tabel Faktur.
- Drag field Kode_Buku pada tabel Buku ke field Kode_Buku pada
tabel Transaksi

Relasional Key

18
Super Key
Satu atribut / kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi
Candidate Key
Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik
Primary Key
Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupel secara unik dalam relasi
Alternate Key
Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key
Foreign Key
Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuh relasi tetapi pada
relasi lai atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa.

DAFTAR PUSTAKA

19
http://expresiaku.wordpress.com/2009/02/23/306/
http://one.indoskripsi.com/node/8272

http://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=26863518

http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Access

20

Anda mungkin juga menyukai