Pemrograman Javascript
Pemrograman Javascript
DISUSUN OLEH :
NAMA : SARMINTO
NIM : 0911500157
KELAS :C
Program JavaScript dituliskan pada file HTML (.html atau .htm) dengan
menggunakan tag container <SCRIPT>. Dengan kata lain, Anda tidak perlu
menuliskan program JavaScript pada file terpisah (meskipun Anda bias juga
melakukannya).
Tag container <SCRIPT> mempunyai dua atribut tetapi yang harus Anda
isikan hanya satu atribut, yaitu Language. Isilah atribut Language dengan
“JavaScript”. Hal ini memberitahukan browser bahwa skrip yang akan Anda tulis
adalah JavaScript. Contoh :
<SCRIPT LANGUAGE=”JavaScript”>
// Program JavaScript Anda ruliskan di sini
</SCRIPT>
Pendeklarasian Variabel
Var A;
Var A, B, C;
Tipe Data
Var A = “Halo”;
A = 123;
Meskipun tidak mempunyai tipe data eksplisit, JavaScript mempunyai tipe data
implicit. Ada empat macam tipe data implicit yang dimiliki JavaScript, yaitu:
1. Tipe Numerik
a. Bilangan bulat, Anda bisa merepresentasikannya dengan basis
desimal, oktal, atau heksadesimal.
b. Bilangan real, Anda bisa menggunakan tanda titik atau notasi
ilmiah (notasi E).
Contoh tipe numerik, seperti 12345, 3.14, 4E-10, -100, dsb.
2. Tipe string
Pada JavaScript, Anda bisa menuliskan string di antara tanda petik tungal
(‘) atat tanda petik ganda (“”). Contoh
var A = ‘ini string’;
var B = “ini juga string”;
var A = ‘Ibu berkata, “Ini Budi”’;
var A = “Don’t smoking”;
3. Tipe Boolean
a. True
b. False
4. Tipe Null
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, tipe null digunakan untuk
merepresentasikan variabel yang tidak diinisialisasi.
Operator
Pada dasarnya operator pada JavaScript dapat dibagi menjadi enam, yaitu:
1. Operator Aritmatika
5. Operator Logika
Operator Keterangan
&& Operator logika AND
|| Operator logika OR
! Operator logika NOT
6. Operator String
Selain operator pembanding, operan bertipe string pada JavaScript juga
mengenal satu operator lagi yang dinamakan penggabungan. Operator ini
digunakan untuk menggabungkan beberapa string menjadi sebuah string
yang lebih panjang. Symbol untuk operator ini sama dengan operator
penjumlahan (+). Sebagai contoh:
A = “Java” + “Script”;
A = “Java”;
A = “Script”;
akan memberi nilai “JavaSript” ke variabel A.
Ekspresi
JavaScript mengenal bentuk ekspresi khusus yang diwarisi dari Java dan C/ C+
+, yaitu ekspresi kondisional. Ekspresi seperti ini tidak terdapat pada kebanyakan
bahasa pemrograman lain.
Ekspresi kondisional merupakan ekspresi yang nilainya bergantung seperti ini
tidak terdapat pada kebanyakan bahasa pemrograman lain.
Ekspresi kondisional merupakan ekspresi yang nilainya bergantung pada kondisi
tertentu. Sintaks eksprsi kondisional adalah sebagai berikut:
Pada contoh ini, jika nilai A lebih besar daripada B, variabel C akan bernilai
“Benar”, jika nilai A lebih kecil atau sama dengan B, variabel C akan bernilai
“Salah”.
Derajat Operator
Operator Contoh operator
Anggota, indeks, pemanggilan () [] .
Negasi, penambahan/ pengurangan dengan ! ~ - + + --
satu
Perkalian, pembagian */%
Penambahan, pengurangan +-
Pergeseran bit << >> >>>
Relasional < <= > >=
Kesamaan = = !=
Operator bit AND &
Operator bit XOR ^
Operator bit OR |
Logika AND &&
Logika OR ||
Logika kondisional ?:
Pemberian nilai = += -= *= /= %= <<= >>= >>>= &= ^= |
=
Koma ,
Aliran Program
1. Percabangan
a. Pernyataan if…else
Digunakan untuk menguji sebuah kondisi, dan kemudiaan
mengeksekusi pernyataan tertentu bila kodisi tersebut terpenuhi;
dan mengeksekusi pernyataan lain bila kondisi tersebut tidak
terpenuhi. Sintaks pernyataan if…else adalah:
if (kondisi)
{
// pernyataan-pernyataan yang dieksekusi
// jika kondisi terpenuhi
}
else
{
// pernyataan-pernyataan yang dieksekusi
// jika kondisi tidak terpenuhi
}
b. Pernyataan if…else if
If (x > 0)
document.writeln (“x bilangan positif”);
else if (x < 0)
document.writeln (“x bilangan negative”);
else
document.writeln (“x adalah nol”)
c. Pernyataan switch
if (x == 0)
document.writeln (‘Minggu’);
else if (x == 1)
document.writeln (‘Senin’);
else if (x == 2)
document.writeln (‘Selasa’);
else if ( x == 3)
document.writeln (‘Rabu’);
else if ( x == 4)
document.writeln (‘Kamis’);
else if ( x == 5)
document.writeln (‘Jumat’);
else
document.writeln (‘Sabtu’);
Swith (x)
{
Case 0: document.writeln (‘Minggu’); break;
Case 1: document.writeln (‘Senin’); break;
Case 2: document.writeln (‘Selasa’); break;
Case 3: document.writeln (‘Rabu’); break;
Case 4: document.writeln (‘Kamis’); break;
Case 5: document.writeln (‘Jumat’); break;
default: document.writeln (‘Sabtu’)
}
2. Pengulangan
a. Pernyataan for
Pernyataan ini paling sering digunakan. Pernyataan ini digunakan
bila Anda sudah tahu berapa kali pengulangan akan dilakukan.
Sintaks pernyataan for adalah sebagai berikut:
c. Pernyataan for…in
Digunakan untuk melakukan pengulangan berdasarkan anggota-
anggota suatu objek.
d. Pernyataan while
Digunakan bila Anda belum tahu pasti berapa banyak pengulangan
akan dilakukan. Berakhirnya kalang while ditentukan oleh suatu
kondisi. Bila kondisi sudah tidak terpenuhi maka pengulangan akan
dihentikan. Dengan kata lain, selama kondisi masih terpenuhi,
pengulangan akan terus dilakukan. Sintaks pernyataan while
adalah sebagai berikut:
while (kondisi)
{
// pernyataan-pernyataan yang akan diulang
}
Contoh:
while (x > 0)
{
x = x – 1;
y = y – 1;
}
x = 1;
while )x <= 3)
{
y = 1;
while (y <= 2)
document.writeln (x + “ “ + y++);
x++;
}
1 1
1 2
2 1
2 2
3 1
3 2
do
{
// pernyataan-pernyataan
} while (kondisi);
Contoh:
x = 1;
do
{
y = 1;
do
{
Document.writeln (x + “ “ + y ++);
} while (y <= 2)
x++;
} while (x <= 3)
x = 0;
while (x >= 0)
{
x = x + 1;
if (x > 100)
break;
}
Rangkuman
Latihan 1
Latihan 2
Latihan 3
Latihan 4
Latihan 5